Anda di halaman 1dari 5

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Tanggal : 5 April 2019

Kode Kegiatan : F1

Uraian Kegiatan : Penyuluhan Tentang Upaya Meningkatkan Pengetahuan Ibu


dalam Rangka Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6
Bulan.

1.1 Latar Belakang


World Health Organization menempatkan Indonesia pada posisi dengan kasusgizi buruk
tinggi, yaitu tertinggi kelima di dunia. Pada tahun 2005, sebanyak lima juta balita Indonesia
menderita gizi buruk. Jumlah itu sama dengan 27,5% dari total populasi balita.Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13% balita berstatus gizi kurang, 4 , 9 %
b e r s t a t u s g i z i b u r u k . D a t a y a n g s a m a j u g a menunjukkan 13,3%
anak kurus, 6% diantaranya anak sangat kurus dan 17% anak  t e r g o l o n g s a n g a t
p e n d e k . K e a d a a n i n i b e r p e n g a r u h p a d a m a s i h t i n g g i n y a a n g k a kematian
bayi.
Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah Cairan
p u t i h y a n g dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi.
ASI e k s k l u s i f a d a l a h m e m b e r i k a n h a n y a A S I p a d a b a y i d a n t i d a k
m e m b e r i b a y i makanan atau minuman lain, termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan
vitamin atau mineral tetes. ASI perah juga diperbolehkan, yang dilakukan sampai bayi
berumur 0-6  bulan.
Menurut WHO, cara pemberian makanan pada bayi dan anak yang baik dan benar adalah
menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai usia0 -6 bulan dan meneruskan
menyusui anak sampai usia 2 tahun . Mulai usia 6 bulan, bayi mendapat
makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan
k e b u t u h a n t u m b u h kembangnya.
Salah satu penyebab utama dari gizi buruk yang terjadi pada bayi adalah kurangnya asupan
nutrisi. Nutrisi yang lengkap untuk bayi berusia 0 - 6 bulan dapat diperoleh dari ASI.
Sehingga bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif.

PERMASALAHAN
Dari berbagai penelitian yang dilakukan terlihat penurunan jumlah ASI eksklusif. Hal ini
berkaitan erat dengan pola asuh ibu. Perilaku atau pola asuh ibu dipengaruhi tingkat
pengetahuan ibu, tingkat sosial ekono mi dan warisan budaya setempat. Hal yang paling
mungkin dilakukan intervensi adalah dari segi pengetahuan ibu. Oleh karena itu, perlu adanya
upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam angka pemberian ASI eksklusif  pada
bayi usia 0- 6bulan. Salah satu bentuk upayanya adalah dilakukan tindakan promotif berupa
penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif pada bayi usia 0- 6 bulan.

PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami
 bermaksud mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi “Pemberian ASI eksklusif
pada bayi usia 0-6 Bulan”

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari, Tanggal : Jumat, 5 April 2019
P u k u l : 0 8 . 3 0 s / d
s e l e s a i
T e m p a t : Penyuluhan di Posyandu desa Kedungsana
 Narasumber adalah dr. Silvia,dr. Najmi, dr. Novi, dr. Milda, dr. Najmi, dr. Endah, dr.
Andrinaldy, dr. Muyadhil dokter Internsip stase Puskesmas Plumbon, Kabupaten Cirebon,
periode 14 Februari-14Juni 2019.
Media yang digunakan adalah leaflet dan power point Tentang ASI eksklusif 
Sasaran adalah ibu hamil dan ibu menyusui.

Monitoring dan Evaluasi


Proses dalam mengajak peserta untuk berkomitmen hanya
m e m b e r i k a n A S I e ksklusif untuk bayinya. O l e h k a r e n a i t u s i a p a p u n h a r u s
bisa memberikan ASI eksklusif k e p a d a  bayinya. Bahkan bekerja tidak
menghalangi setiap ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif dan tema khusus yang
diangkat adalah ASI eksklusif Ibu pekerja, dimana waktunya sebagian besar digunakan
untuk bekerja. Namun bisa diantisipasi dengan cara ASI pompa, sehingga
meskipun bekerja masih bisa memberikan ASI eksklusif  untuk bayinya.

Anda mungkin juga menyukai