Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sukma Melati

NIM :185020013
Kelas : 7A
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

1. Dengan Islam hidup lebih terarah, dengan seni hidup jadi indah, dengan IPTEKS akan
menjadi mudah. Anda jelaskan!
a. Dampak positif dan negatif IPTEKS terhadap ekonomi, akhlak, agama dan
pendidikan.
 Ekonomi
Dampak positif
- Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
- Terjadinya industrialisasi.
- Produktifitas dunia industri semakin meningkat Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi
Dampak negative
- Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan
perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan
tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi
tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah
pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu
mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.

 Akhlak
Dampak positif

Dampak negative
 Agama
Dampak positif
- Pendingkatan Pendidikan islam
- Meningkatkan akses terhadap informasi keagamaan
- Dapat mencari informasi seputar kajian beribadah

Dampak negative
- Mudahya tersebar tentan perselisihan agama
- Menghilangnya norma dan nilai serta sopan santun akibat dari teknologi
membuat masyarakat tidak lagi mengindahkan moral yang ada di
Indonesia
- Ada pergeseran  identitas banyak dipengaruhi oleh siaran televisi, radio,
media massa, dan yang mengalami ledakan dahsyat dalam dasawarsa
belakangan ini yaitu internet

 Pendidikan
Dampak positif
- Inovasi Dunia Pendidikan Semakin Berkembang
- Sistem Administrasi Pendidikan Berkembang
- Muncul Metode Pembelajaran Baru

Dampak negativ
- Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
- Keanduan teknologi
- Sarana untuk mencontek

b. Interdependensi antara IPTEKS dengan Al Qur’an.


Dalam tahun-tahun terakhir ini, perkembangan ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi (Iptek) telah mencapai titik yang amat menakjubkan ditinjau dari berbagai
segi. Dari segi pertumbuhannya, Iptek telah mencapai tahap di mana setiap saat
ditemukan hal-hal baru. Hasil perkembangan teknologi yang menakjubkan itu
bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, melainkan sesuatu yang dihasilkan
oleh pemikiran dan kerja keras banyak orang dan dalam waktu lama, hal ini tidak
luput juga berhubungan dengan umat islam yang banyak berkontribusi dalam
kemajuan IPTEKS.
Al-Qur’an sangat menekankan pentingnya membaca (baca: mengamati) gejala alam
dan merenungkannya. Al-Qur’an mengambil contoh dari kosmologi, fisika, biologi,
ilmu kedokteran dan lainnya sebagai tanda kekuasaan Allah untuk dipikirkan oleh
manusia. Di dalam Al-Quran terdapat kewajiban menuntut dan mengamalkan
IPTEKS, salah satunya yaitu terdapat dalam surat Al-Mujadalah ayat 11, yang berarti:
“Allah mengangkat orang-orang yang beriman dari golonganmu dan juga orangorang
yang dikaruniai ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS.Almujadalah :11).
dan Az-Zumar ayat 9, yang berarti:
Katakanlah ; “apakah sama orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan
orangorang yang tidak berilmu pengetahuan” (QS.Az Zumar : 9)

c. Landasan penguasaan dan pengembangan IPTEKS dan standar pemanfaatan


IPTEKS menurut pandangan Islam!
IPTEKS dalam pandangan islam merupakan pengetahuan tentang gejala alam yang
diperoleh melalui proses dan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia
sehari hari. Lalu perkembangan IPTEKS merupakan hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK. Peran
Islam dalam perkembangan IPTEK, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan IPTEKS. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam)
wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan IPTEKS, bagaimana pun juga
bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah
Islam. Sedangkan IPTEK yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah
diharamkan syariah Islam. Berikut standar penggunaan IPTEKS
- Menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma (cara pandang) dalam landasan
pemikiran, bukan berarti menjadikan Aqidah Islam sebagai sumber segala
macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan.
- Ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedangkan yang bertentangan wajib ditolak dan tidak boleh
diamalkan
- Menjadikan syariah Islam sebagai standar bagi pemanfaatan IPTEKS dalam
kehidupan sehari-hari. Standar syariah ini mengatur bahwa boleh tidaknya
pemanfaatan IPTEKS, didasarkan pada ketentuan halal haram (hukum-hukum
syariat Islam).
- Umat Islam boleh memanfaatkan IPTEK dan mengembangkan seni jika sudah
dihalalkan oleh syariat Islam.
- Demikian juga sebaliknya, bila sudah diharamkan oleh syariat Islam, maka
umat Islam tidak boleh memanfaatkannya, walaupun menghasilkan manfaat
sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

2. a) Kerukunan umat beragama adalah kondisi dimana antar umat beragama dapat
saling menerima, saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong
menolong, dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Ruang lingkup nya
meliputi ketentraman, ketertiban serta menumbuh kembangkan keharmonisan dan
saling pengertian , saling menghormati dan saling percaya diantara intern umat
beragama, antar umat beragama dan pemerintahan.
b) Tri Kerukunan Umat Beragama ialah kehidupan beragama yang tentram antar
masyarakat yang berbeda agama dan keyakinan. Tidak terjadi sikap saling curiga
mencurigai dan selalu menghormati agama masing-masing. Berbagai kebijakan
dilakukan oleh pemerintah, agar tak terjadi saling mengganggu umat beragama
lainnya. Semaksimal mungkin menghindari kesamaan konflik sebab disparitas agama.
Semua lapisan masyarakat bersama-sama menciptakan suasana hayati yang rukun dan
damai di Negara Republik Indonesia.
c) Karena dalam agama Islam ada syariat yang tidak terbatas dengan ruang dan waktu
dan ajarannya sesuai dengan semua golongan umat manusia dan ajarannya mudah
dilakukan oleh seluruh golongan manusia maka setiap orang berhak menyampaikan
isi al-Quran kepada orang lain. Selain itu Keuniversalan Islam pertama sekali
kelihatan pada konsep tauhid yang menjadi sendi ajarannya.

3. - Civil society lebih mengedepankan konsep modernitas yang dimana konsep ini
terlahir dari gerakan renaisans yang dimana gerakan ini meminggirkan konsep
ketuhanan sebagai konsep bermasyarakat dan konsep bersosial. Sedangkan
masyarakat madani adalah suatu konsep bermasyarakat yang mengedepankan rasa
toleransi dan saling menjaga satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat madani menunjukkan sikap dan derajat budaya tertentu. Kuncinya,
masyarakat tidak hanya diwarnai oleh pemerintah atau penguasa, tetapi oleh berbagai
kekuatan masyarakat yang dimiliki masyarakat tersebut. Masyarakat yang demikian
tentunya mempunyai tingkat derajad toleransi yang tinggi terhadap tindakan orang
lain, didukung oleh wawasan yang luas yang dimilikinya serta sikap dan perilaku
terhadap norma-norma yang berlaku dalam tatanan masyarakat dan tidak
meninggalkan aspek ketuhanan.
- Civil society berasal dari proses sejarah masyarakat Barat. Cicero yang memulai
menggunakan istilah Societas Civilis dalam filsafat politiknya, yang berarti komunitas
politik yang beradap, dan didalamnya termasuk masyarakat kota yang memiliki kode
hukum tersendiri. Masyarakat madani merupakan konsep yang merujuk pada
masyarakat yang pernah berkembang di Madinah pada zaman Nabi Muhammad
SAW, yaitu masyarakat yang mengacau pada nilai-nilai kebijakan umum, yang
disebut al-khair.
- Dari segi watak dasar, kedua konsep tersebut mempunyai kesamaan sifat, yakni
terbuka, dinamis dan berorientasi non-utopis. Bedanya, sifat keterbukaan dan
dinamika makna ummah jauh lebih luas ketimbang civil society, sementara watak
non-utopis civil society lebih menonjol karena umumnya ia terbentuk dari realitas
empirik, sementara ummah tidak sepenuhnya empirik karena mengandung muatan-
muatan normatif yang terderivasi dari ajaran agama.

b.
1. Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat
dengan melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial. 2. Kekuasaan yang ada di dalam
masyarakat madani bersifat menyebar. Sehingga kepentingan yang sifatnya
mendominasi bisa dikurangi dengan adanya kekuatan alternatif. 3. Adanya program
pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah dan juga program
pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri. 4. Dilengkapi dengan
akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara. Sebab, anggota
organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan yang diambil oleh
pemerintah. 5. Toleransi, itu artinya mereka tidak akan mencampuri urusan orang lain
yang sudah memiliki kebebasan sebagai manusia. Mereka juga tidak akan merasa
terganggu dengan pihak lain yang memiliki latar belakang yang berbeda. Terciptanya
keseimbangan antara hak serta kewajiban.
c.
Pemerintahan di kota Madinah dapat berjalan dengan adil, demokratis, dan toleran
karena masyakarat telah mengembangkan sikap adil dan peduli antarsesama,
masyarakat Madinah juga telah mengembangkan sikap demokratis yang bukan hanya
mengenai pembentukan individu yang mempunyai harga diri, tetapi juga
menumbuhkan sikap demokratis yang tidak hanya mementingkan sekelompok
manusia yang berinteligensi tinggi saja, tentunya tidak demokratis sifatnya.
Masyarakat madani juga telah mengembangkan sikap toleransi yang dapat
diwujudkan oleh semua anggota dan lapisan masyarakat sehingga terbentuk suatu
masyarakat yang kompak tapi beragam sehingga kaya akan ide-ide baru.

Anda mungkin juga menyukai