PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
RIMA RAHMAYANTI
NIM. 2118150006
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
LEMBAR PERSETUJUAN
Dewan Penguji Ujian Sidang Proposal Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis, dengan ini menyatakan
bahwa proposal berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP) terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa” karya Rima
Rahmayanti telah diuji dalam Ujian Sidang Proposal pada Program Studi Pendidikan
Matematika dan telah diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ciamis, ..............................
Dewan Penguji
DAFTAR ISI
ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL.......................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 4
E. Definisi Operasional.................................................................................. 5
F. Kajian Pustaka........................................................................................... 5
G. Penelitian yang Relevan............................................................................. 13
H. Kerangka Berpikir...................................................................................... 14
I. Hipotesis Penelitian................................................................................... 16
J. Metode Penelitian...................................................................................... 16
1. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................. 16
2. Desain Penelitian................................................................................. 16
3. Populasi dan Sampel............................................................................ 17
4. Variabel Penelitian............................................................................... 18
5. Instrumen Penelitian............................................................................ 18
6. Teknik Analisis Data ........................................................................... 24
7. Prosedur Penelitian.............................................................................. 29
K. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Model MMP..................................... 7
Tabel 2. Indikator Kemampuan Pemahaman Instrumental dan Relasional....... 11
Tabel 3. Indikator dan Contoh Soal Kemampuan Pemahaman Matematis....... 11
Tabel 4. Kriteria Penskoran Kemampuan Pemahaman Matematis................... 19
Tabel 5. Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen................................. 20
Tabel 6. Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen............................. 21
Tabel 7. Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen.................................................. 22
Tabel 8. Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen........................................... 23
Tabel 9. Kriteria Nilai N-Gain........................................................................... 24
Tabel 10. Langkah-langkah Pembelajaran Model MMP................................... 30
Tabel 11. Jadwal Kegiatan Penelitian................................................................ 32
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 1. Kerangka Berpikir............................................................................ 15
Gambar 2. Desain Penelitian.............................................................................. 17
Gambar 3. Alur Teknik Analisis Data............................................................... 28
v
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS
PROJECT (MMP) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS
SISWA
1
2
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh siswa yang
unggul dan berkualitas adalah dengan mengembangkan kemampuan pemahaman
matematis. Kemampuan pemahaman matematis merupakan salah satu
kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam proses belajar matematika. Sejalan
dengan ini, National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) (2000, p.20)
menjelaskan bahwa siswa harus belajar matematika dengan kemampuan
pemahaman, karena kemampuan pemahaman merupakan kemampuan untuk
membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
Kemampuan pemahaman matematis merupakan salah satu kemampuan dasar
yang harus dimiliki siswa agar dapat mencapai kemampuan-kemampuan
matematis lainnya serta mampu memahami materi matematika pada jenjang yang
lebih tinggi. Dengan kemampuan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti konsep
matematika yang diajarkan guru di sekolah. Siswa yang memahami konsep
matematika dengan baik, akan mudah dalam menyelesaikan masalah-masalah
matematika.
Kenyataan yang terjadi saat ini, siswa belum mampu menguasai
matematika dengan baik disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya
adalah rendahnya pemahaman matematis siswa terhadap materi yang diajarkan
(Lerner, 1988, p.367). Seperti halnya yang terjadi di MTsN 2 Ciamis.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VIII,
diperoleh informasi bahwa masih rendahnya kemampuan pemahaman matematis
siswa. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya mengerjakan
latihan-latihan soal sehingga siswa hanya bisa mengerjakan soal yang serupa
dengan contoh soal yang diberikan.
Pelajaran matematika tidak cukup diajarkan dengan konsep dan contoh
soal saja, akan tetapi harus diikuti dengan mengerjakan latihan-latihan tentang
materi yang sudah diajarkan. Sejalan dengan ini, Ruseffendi (1998, p.129)
menyatakan bahwa siswa dalam belajar harus banyak mengerjakan latihan-
latihan, semakin banyak dan sering serta bekerja keras dalam mengerjakan
latihan-latihan maka akan semakin baik hasil dalam belajarnya. Oleh karena itu,
dengan banyak latihan, siswa menjadi mudah dan terampil dalam menyelesaikan
beragam bentuk masalah matematika pada materi tertentu. Dengan demikian,
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat
perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa antara model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pembelajaran
konvensional?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman
matematis siswa antara model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) dengan pembelajaran konvensional.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
kalangan berikut ini :
1. Bagi siswa, diharapkan dengan penerapan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
matematis siswa serta dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,
tidak hanya mendengarkan saja dari guru.
2. Bagi guru bidang studi matematika, diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber alternatif dalam memilih dan mengembangkan pembelajaran sebagai
5
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran
tentang istilah yang digunakan, maka beberapa istilah tersebut perlu didefinisikan
secara operasional. Istilah-istilah tersebut antara lain :
1. Kemampuan pemahaman matematis (Understanding) adalah kemampuan
menyerap dan memahami ide-ide matematika. Adapun indikator kemampuan
pemahaman matematis dalam penelitian ini adalah indikator kemampuan
pemahaman instrumental dan relasional. Pemahaman instrumental yaitu
hapal konsep/prinsip tanpa kaitan dengan yang lainnya, dapat menerapkan
rumus dalam perhitungan sederhana, dan mengerjakan perhitungan secara
algoritmik. Sedangkan pemahaman relasional yaitu mengaitkan satu
konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lainnya.
2. Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) adalah model
pembelajaran yang terstruktur. Model pembelajaran ini mengungkapkan
intervensi guru terfokus kepada bagaimana cara guru mengajar agar terjadi
pembelajaran aktif melalui review harian, pengembangan, latihan terkontrol,
kerja mandiri (seat work), dan penugasan/PR.
F. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) adalah
suatu model pembelajaran matematika yang diterapkan di Missouri, suatu
negara bagian Amerika Serikat di bawah Departemen Missouri Pendidikan
Dasar dan Menengah. Convey (Krismanto, 2003, p.11) menyatakan bahwa
6
Indikator Kemampuan
Contoh Soal
Pemahaman Matematis
Pemahaman Instrumental; Diketahui sebuah balok dengan panjang 10
Hapal konsep/prinsip tanpa cm, lebar 7 cm dan tinggi 4 cm. Hitunglah
kaitan dengan yang lainnya, luas permukaan balok tersebut !
dapat menerapkan rumus Penyelesaian :
dalam perhitungan sederhana, Diketahui : p = 10 cm
dan mengerjakan perhitungan l = 7 cm
secara algoritmik. t = 4 cm
Ditanyakan : Luas permukaan balok ?
12
Jawab :
Rumus luas permukaan balok :
L=2 ( p ×l ) +2 (l ×t ) +2( p ×t)
¿ 2 ( 10× 7 ) +2 ( 7× 4 ) +2(10 × 4)
¿ 2 ( 70 )+ 2 ( 28 )+2( 40)
¿ 140+56+ 80
¿ 276
Jadi, luas permukaan balok tersebut adalah
276 c m2.
Pemahaman Relasional; Sebuah bak mandi berbentuk balok dengan
Mengaitkan satu lebar 40 cm dan tinggi 60 cm. Hitunglah
konsep/prinsip dengan luas permukaan jika volume bak mandi
konsep/prinsip lainnya. tersebut adalah 240.000 c m3 !
Penyelesaian :
Diketahui : l=40 cm
t=60 cm
3
V =240.000 c m
Ditanyakan : Luas permukaan ?
Jawab :
Karena bak mandi tersebut berbentuk balok
maka rumus yang digunakan adalah rumus
luas permukaan balok.
Sebelumnya, tentukan dahulu panjang dari
bak mandi tersebut.
V = p × l×t
240.000= p × 40 ×60
240.000=2400 p
240.000
p=
2400
p=100
H. Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan pembelajaran matematika, penyelesaian banyak soal
tanpa pemahaman yang mendalam masih menjadi indikasi rendahnya
kemampuan pemahaman matematis siswa. Berdasarkan pada hal tersebut,
pemahaman akan materi matematika haruslah menjadi prioritas utama. Pelajaran
matematika tidak cukup diajarkan dengan konsep dan contoh soal saja, akan
tetapi harus diikuti dengan mengerjakan latihan-latihan tentang materi yang
sudah diajarkan. Dalam pembelajaran matematika, pemahaman yang baik
terhadap materi dan konsep akan mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal
yang berkaitan dengan pemahaman matematis. Di samping itu, pemilihan model
yang tepat dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa secara
optimal.
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman matematis siswa adalah model pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP). Model MMP merupakan model pembelajaran yang didesain
untuk membantu guru dalam hal efektifitas penggunaan latihan-latihan agar
siswa mencapai peningkatan yang luar biasa dan dalam model ini siswa lebih
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran (student center). Penggunaan model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa.
15
Rendahnya
kemampuan
pemahaman
matematis siswa
Indikator kemampuan
Sintaks model
pemahaman matematis
pembelajaran
MMP
Review
Pemahaman
Model Instrumental
pembelajaran Pengembangan
Missouri
Mathematics Latihan
Project (MMP) Terkontrol
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kaitan antara masalah yang dirumuskan dengan teori yang
dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa antara model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pembelajaran
konvensional.
J. Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui
perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa antara model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pembelajaran
konvensional, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
eksperimen semu (quasi experiment) dengan cara membandingkan kemampuan
pemahaman matematis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode
eksperimen semu adalah eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran
dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk
menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang
disebabkan perlakuan (Cook & Campbell, 1979).
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the
nonequivalent pretest-posttest control group design. Dalam pelaksanaannya
kelompok eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project. Sedangkan pada kelompok kontrol diberi pembelajaran
yang biasa dilakukan sebelumnya, yaitu pembelajaran konvensional. Pada
penelitian ini dilakukan pretest dan posttest.
17
O X O
O O
Gambar 2. Desain Penelitian the nonequivalent pretest-posttest
control group design
Keterangan :
X = perlakuan/treatment yang diberikan (variabel independen)
O = pretes/postes (variabel dependen yang diobservasi)
--- = pengambilan sampel dipilih secara tidak acak
(Lestari & Yudhanegara, 2015, p.138)
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi :
a. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab terjadinya perubahan atau munculnya variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) dan pembelajaran konvensional.
b. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemampuan pemahaman matematis.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam bidang pendidikan
matematika, instrumen penelitian salah satunya digunakan untuk mengukur
kemampuan matematis tertentu.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
pemahaman matematis siswa antara yang menggunakan model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP) sebagai kelompok eksperimen dengan
model pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol. Dilakukan
pretest dan posttest kepada 2 kelompok tersebut. Soal pretest digunakan
untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik, sedangkan soal posttest
digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran
setelah dilaksanakan.
Tes yang digunakan adalah soal bentuk uraian karena dengan soal
bentuk uraian, penulis dapat mengetahui siswa yang betul-betul memahami
materi dengan siswa yang tidak memahami materi. Setiap soal diberi skor
berdasarkan pedoman penskoran.
19
Indikator Kemampuan
Respon Siswa Skor
Pemahaman Matematis
kesukaran dan daya pembeda untuk memperoleh soal yang baik. Adapun
langkah-langkah analisis uji coba soal, yaitu :
a. Analisis Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrumen. Artinya suatu alat evaluasi disebut valid
apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya di
evaluasi.
Untuk mencari koefisien validitas tes ini, digunakan rumus
product moment pearson (Arikunto, 2010, p.72) sebagai berikut :
N ƩXY −( ƩX ) . ( ƩY )
r xy=
√ [ N Ʃ X − ( ƩX ) ][ N Ʃ Y −( ƩY ) ]
2 2 2 2
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi antara skor butir soal (X) dan total skor (Y)
N = banyak subjek
X = skor butir soal atau skor item pernyataan/pertanyaan
Y = total skor
Kemudian bandingkan hasil r xy yang diperoleh dengan tabel harga
kritis product moment. Item tersebut dikatakan valid jika r hitung ≤r tabel.
Menurut (Arikunto, 2010) klasifikasi untuk menginterpretasikan
besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 5.
Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80<r xy ≤1,00 Validitas Sangat Tinggi
0,60<r xy ≤ 0,80 Validitas Tinggi
0,40<r xy ≤ 0,60 Validitas Cukup
0,20<r xy ≤ 0,40 Validitas Rendah
0,00 ≤ r xy ≤ 0,20 Validitas Sangat Rendah
(Nuraida, 2018, p.84-85).
b. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu
instrumen. Reliabilitas tes berkenaan dengan apakah suatu tes teliti dan
dapat di percaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Menurut
21
Arifin (2009, p.258) suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan
hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama, pada waktu atau
kesempatan yang berbeda.
Tinggi rendahnya derajat reliabilitas suatu instrumen ditentukan
oleh nilai koefisien korelasi antara butir soal dalam instrumen tersebut
yang dinotasikan dengan r 11.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas soal
uraian adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai
berikut :
[ ][ ∑σ
]
2
n
r 11= 1− 2 i
n−1 σt
Keterangan :
r 11 = reliabilitas yang dicari
n = banyaknya butir soal (yang valid)
∑ σ 2i = jumlah varians skor tiap-tiap item
σ 2t = varians total
Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen
digunakan tolak ukur yang ditetapkan J.P. Guilford (Suherman, 2003,
p.139) sebagai berikut :
Tabel 6.
Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen
Nilai Derajat Keandalan
r 11 <0,20 Sangat Rendah
0 , 20 ≤r 11<0 , 4 0 Rendah
0,40 ≤ r 11< 0,70 Sedang
0,70 ≤ r 11< 0,90 Tinggi
0,90 ≤ r 11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
Keterangan :
DP = Daya pembeda soal
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks daya
pembeda disajikan pada tabel berikut :
Tabel 8.
Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen
Nilai Interpretasi Daya Pembeda
0,70< D P ≤1,00 Sangat Baik
0,40< D P ≤0,70 Baik
0,20< D P ≤0,40 Cukup
0,00< D P ≤0,20 Buruk
D P ≤ 0,00 Sangat Buruk
(Arikunto, 2015).
1) Merumuskan hipotesis
25
b. Uji Homogenitas
Lestari & Yudhanegara (2015, p.248), uji homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah variansi data dari sampel yang di analisis
homogen atau tidak. Langkah-langkah uji homogenitas varians data
menggunakan uji F adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan hipotesis
H 0 :σ 12=σ 22 , data memiliki variansi homogen
2 2
H 1 : σ 1 ≠ σ 2 , data memiliki variansi tidak homogen
2) Memberikan kesimpulan
Selanjutnya untuk menarik kesimpulan uji homogenitas
menggunakan SPSS yaitu dengan membandingkan nilai signifikansi
(P-value) dengan nilai alpha (α ) sebesar 0.05.
Jika nilai signifikansi (P-value) ≥ 0.05, maka H 0 diterima artinya
data memiliki variansi homogen.
Jika nilai signifikansi (P-value) ¿0.05, maka H 0 ditolak artinya
data memiliki variansi tidak homogen.
DATA
N - Gain
TIDAK
NORMAL
Uji Normalitas Uji Non – Parametrik
Uji Chi Square Uji Man Whitney
NORMAL
TIDAK
HOMOGEN Uji Perbedaan Dua
Uji Homogenitas Rerata
Uji –F (Uji t′)
HOMOGEN
KESIMPULAN
7. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu :
29
a. Tahap Persiapan
1) Menentukan tempat dan waktu yang akan dilakukan untuk penelitian.
2) Observasi ke sekolah yang akan diteliti.
3) Menentukan kelas yang akan menjadi populasi dan sampel dalam
penelitian.
4) Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan
dalam penelitian.
5) Menyusun silabus dan RPP.
6) Membuat instrumen tes penelitian.
7) Melakukan validasi instrumen.
8) Melakukan uji coba instrumen penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Memberi pretest pada kedua kelas (eksperimen dan kontrol) dengan
soal tes yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pemahaman matematis siswa sebelum diberi model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP) di kelas eksperimen dan
konvensional di kelas kontrol.
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kedua kelas. Pemberian
pembelajaran terhadap kelas eksperimen dengan model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP), sedangkan untuk kelas kontrol
dengan model pembelajaran konvensional. Masing-masing kelas
mendapat pembelajaran sebanyak empat kali pertemuan.
c. Tahap Akhir
Pada tahap akhir ini data yang diperoleh akan diolah dan
dianalisis, untuk lebih jelasnya dijelaskan seperti di bawah ini :
1) Tahap analisis data
Pada tahap ini dilakukan analisis data terhadap skor
kemampuan pemahaman matematis kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Analisis yang dilakukan meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas.
Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t.
Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis dilakukan
dengan menggunakan uji Mann-Whitney.
Jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t′.
2) Uji hipotesis
Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk
menerima atau menolak hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.
3) Tahap penarikan kesimpulan
Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan penelitian
berdasarkan uji hipotesis.
K. Jadwal Penelitian
Tabel 11.
Jadwal Kegiatan Penelitian
32
Jenis
No. Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Kegiatan Jul
Penyusunan
1.
proposal
2. Persiapan
Pelaksanaan
3.
penelitian
Evaluasi
4.
kegiatan
Penulisan
5.
laporan
Diseminasi
6.
hasil
DAFTAR PUSTAKA
Erlin, E., Nuraida, I., Effendi, A., Ruswana, A. M., Zamnah, L. N., Amam, A.,
Fatimah, A. T., Zakiah, N. E., Sunaryo, Y. (2018). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Ciamis : Universitas Galuh.
Fauziah, A., & Sukasno. (2015). Pengaruh Model Missouri Mathematics Project
(MMP) terhadap Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa SMA N 1 Lubuklinggau. Infinity Journal, 4(1) : 10-21. [Online]. Tersedia:
http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/67. [15
Desember 2018].
Nasution, R. S., & Syafari. (2018). Perbandingan Pemahaman Konsep Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan
Penemuan Terbimbing di Kelas VII MTs.S Al-Jihad Medan. Jurnal Inspiratif,
4(1) : 39-49. [Online]. Tersedia:
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpmi/article/download/10524/9427. [05
Januari 2019].