Anda di halaman 1dari 58

MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM – 2

LISTRIK

Disusun oleh:

Kelompok 18
Theresa Aryani (203030212138)
Rahmi Amaliyah (203020212067)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Sri Endang Mugi Rahayu, M.Pd


NIP : 19580320 197512 2 001

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................................1
1. Sejarah Penemuan Listrik..............................................................................................................1
2. Pengertian Listrik Menurut Ahli....................................................................................................4
3. Pengertian Listrik..........................................................................................................................4
4. Pengertian listrik statis & dinamis.................................................................................................5
5. Contoh Listrik Statis dan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari.................................................7
6. Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis Dari pemaparan di atas dapat klita simpulkan beberapa
perbedaan antara listrik statis dan listrik dinamis, antara lain :..............................................................8
7. Persamaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis................................................................................1
8. Rumus Listrik Statis dan Listrik Dinamis......................................................................................1
9. PENGERTIAN BESARAN DAN SATUAN LISTRIK................................................................5
10. KONSEP RANGKAIAN LISTRIK...........................................................................................9
11. Pengertian Sumber Arus Listrik...............................................................................................13
12. Pengertian Hambatan Listrik...................................................................................................14
13. Hubungan Hambatan LIstrik dengan Tegangan dan Arus Listrik............................................15
14. Energi Listrik pada Alat Listrik...............................................................................................16
15. Pengertian Rangkaian Listrik...................................................................................................17
16. Pengertian Analisis Rangkaian Listrik.....................................................................................18
17. Pengertian Medan Listrik.........................................................................................................20
18. Ciri-Ciri Medan Listrik............................................................................................................21
RANGKUMAN...................................................................................................................................30
SOAL & PEMBAHASAN IPA-2 KELOMPOK 18 “LISTRIK”........................................................31
DAFTAR NILAI IPA -2 MATERI KELOMPOK 18 “LISTRIK”......................................................44
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................47

ii
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu Memahami :

1. Sejarah Penemuan listrik


2. Pengertian Listrik Menurut para ahli
3. Pengertian listrik
4. Pengertian listrik statis dan dinamis
5. Contoh Listrik statis dan dinamis dalam kehidupan sehari-hari
6. Perbedaan Listrik statis dan dinamis
7. Persamaan listrik statis dan dinamis
8. Rumus Listrik statis dan dinamis
9. Pengertian Besaran dan satuan Listrik
10. Konsep Rangkaian Listrik
11. Pengertian Sumber arus listrik
12. Pengertian Hambatan Listrik
13. Hubungan Hambatan Listrik dengan tegangan dan arus listrik
14. Energi listrik pada Alat Listrik
15. Pengertian rangkaian listrik
16. Pengertian analisis Rangkaian listrik
17. Pengertian medan listrik
18. Ciri-ciri medan listrik

1. Sejarah Penemuan Listrik


Listrik pertama kali ditemukan oleh Thales seorang cendekiawan asal Yunani
sekitar tahun 600 Sebelum Masehi. Ia pertama kali mengetahui listrik karena
mengamati batu amber yang digosokkan ke kain wol akan menarik benda ringan
di dekatnya. Ini adalah contoh listrik statis. Namun, pada saat itu, dia belum
mengetahui apa itu dan kenapa bisa demikian. Tahun 1700-an Penelitian
fenomena batu amber ini diteruskan pada tahun 1733. Listrik ditemukan oleh
ilmuwan yang berasal dari inggris yaitu William Gilbert. Peristiwa ini disebut
electric yang diambil dari bahasa Yunani elektron yang berarti batu amber. Dari
peristiwa itu, Gilbert meneliti tentang listrik dan magnet. Orang ketiga yang
meneliti listrik adalah Charles du Fay pada tahun 1739. Ia berasal dari Perancis.
Hasil penelitian kali ini adalah bahwa listrik terdiri dari muatan negatif dan
positif. Selanjutnya, salah satu peneliti listrik yang terkenal adalah Benjamin
Franklin. Dia adalah ilmuwan dari Amerika. Pada tahun 1752, Franklin
melakukan percobaan menerbangkan layang-layang dengan kunci besi ke langit
yang sedang banyak petir. Petir menyambar kunci besi tersebut dan memercikkan
api kecil. Percikan tersebut mengenai punggung tangannya. Oleh karena itulah ia
yakin bahwa itu adalah listrik. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email
kamu. Daftarkan email Namun pertanyaannya, bagaimana listrik tersebut dapat
digunakan dengan aman untuk menerangi rumah? Baca juga: 5 Cara Menghemat
Listrik, Bisa Bantu Kurangi Pemanasan Global Tahun 1800-an Para peneliti
masih kesulitan untuk membuat sumber listrik. Pada tahun 1800, penelitian
dilanjutkan oleh Alessandro Volta, seorang ilmuwan dari Itali. Volta mencelupkan
kertas ke dalam air garam, kemudian menempatkan zinc dan tembaga pada kedua
ujung kertas tersebut. Ternyata reaksi kimia tersebut mampu menghasilkan listrik.
Inilah awal mula penemuan sel listrik. Dengan menghubungkan lebih banyak sel
listrik tersebut, Volta berhasil membuat baterai. Karena penemuannya yang luar
biasa, namanya diabadikan dalam satuan Volt untuk mengukur perbedaan
tegangan listrik. Selanjutnya, pada tahun 1831, Michael Faraday menemukan hal
lain. Faraday adalah seorang ilmuan awal Inggris. Ia menemukan bahwa listrik
bisa dibuat dengan mengalirkan magnet dekat kawat tembaga. Ini merupakan
penemuan besar. Hampir semua peralatan listrik yang kita gunakan saat ini
tersusun dari magnet dan kabel tembaga, baik generator listrik atau motor listrik.
Generator listrik adalah alat yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Sedangkan motor listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Inilah sejarah penemuan listrik sebelum mampu menghasilkan tenaga yang
lebih besar seperti saat ini. Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat
penting sejak adanya listrik manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat

2
dalam berbagai bidang,yang menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika.
Sebelum adanya listrik hampir semua benda dan alat bantu manusia dalam
kehidupan sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam.
Sejak adanya listrik itulah mulai bermunculan alat bantu manusia yang
menggunakan listrik untuk mempermudah pekerjaan manusia. Alat bantu manusia
dari masa kemasa mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dan sangat
canggih. Manfaat listrik bagi kehidupan manusia antara lain, sebagai penerangan
lampu dirumah, Untuk menyalakan televisi, radio, memasak dan masih banyak
kegunaan listrik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Setiap rumah yang terpasang listrik pasti ada KWh meter milik PLN. Alat
ini berfungsi sebagai pencatat pemakaian listrik oleh pelanggan. Dalam realitanya
banyak muncul keluhan dari para pelanggan listrik terhadap biaya tagihan yang
harus dibayar setiap bulan kepada PLN. Hal ini disebabkan antara lain dari pihak
PLN yang dalam mencatat KWh meter dalam setiap bulan tidak dilakukan dengan
periode yang pasti. Sering kali bagian pencatat tidak hadir dilapangan untuk
memantau secara teratur, penyebab lain kadang juga dari konsumen listrik itu
sendiri yang tidak sadar bahwa mereka memang boros dalam memakai listrik.
Besarnya pemakaian energi listrik oleh setiap pelanggan dapat diketahui
oleh pihak PLN dari alat yang namanya KWh meter. Kilo watt hour adalah suatu
alat untuk mengukur jumlah pemakaian energi listrik dalam setiap satu jam. Pada
awalnya fungsi KWh meter untuk menghitung pemakaian energi listrik secara
analog. Dalam perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk
mengembangkan KWh yang sudah ada, supaya pelanggan listrik bisa mengetahui
berapa rupiah yang harus dibayarkan setiap bulan kepada PLN.
Perusahaan listrik negara di indonesia belum bisa menyediakan meteran
yang secara otomatis dapat menampilkan nilai rupiah berapakah yang harus
dibayar oleh pelanggan listrik dalam satu bulan, masalah yang sering timbul
adalah adanya kekeliruan petugas dari PLN yang mencatat KWh meter
dikarenakan letaknya yang tinggi dari permukaan tanah,sehingga tagihan listrik
dalam satu bulan tidak stabil. Berdasarkan latar belakang yang disampaikan

3
diatas, Maka dipilih judul “Alat Penghitung Biaya Energi Listrik Terpakai
Berbasis Mikrokontroler AT Mega 16”.

2. Pengertian Listrik Menurut Ahli


A. Menurut KBBI
Secara umum menurut KKBI listrik diartkan sebagai suatu daya ataupun
energi yang muncul dikarenakan terjadinya gesekan ataupun melalui sebab
proses fisika
B. Menurut Aip Saripudin
Listrik ialah energi yang sangat banyak dimanfaatkan manusia
C. Menurut Mikrajudin
Listrik ialah salah satu wujud energi. Tidak hanya BBM, listrik sudah jadi
wujud tenaga terutama untuk kehidupan kita
D. Menurut thomasnet
Listrik ialah wujud energi yang gampang diganti jadi bermacam berbagai
energi sehingga energi listrik banyak digunakan oleh manusia
E. Menurut Gatut Susanto, serta Sasi Agustoni,
Listrik merupakan sumber energi yang disalurkan lewat kabel ataupun
penghantar yang lain.
F. Menurut Heinz Frick, serta Pujo L,
Listrik merupakan energi yang bisa diganti jadi energi lain, seperti
menciptakan Panas, Sinar, Kimia, Gerak( mekanik).
G. Menurut Hasan Amrin
Listrik merupakan sesuatu wujud energi dan listrik hanya salah satu dari
banyak bentuk energi

3. Pengertian Listrik
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar
atau suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-
harinya. Energi listrik ini digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan
berbagai alat elektronik yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.

4
Secara umum atau dalam kamus bahasa Indonesia, Listrik dapat diartikan sebagai
suatu daya yang muncul akibat terjadinya suatu gesekan atau dikarenakan sebab
lain dari suatu proses kimia.

Energi listrik dibagi menjadi 2 jenis yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Secara
sederhana, perbedaan keduanya yaitu listrik statis adalah listrik yang diam, dan
listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau mengalir. Akan tetapi pengertian
antara listrik statis dan dinamis lebih luas dari itu. Untuk itu berikut adalah
pemaparan lengkap listrik statis dan listrik dinamis.

Listrik merupakan salah satu gaya pokok di alam, di analogikan


dengan gaya gravitasi. Jika gaya gravitasi terbentuk antara dua objek yang
bergantung pada massa objek tersebut, sedangkan gaya listrik diantara dua
yang bergantung pada muatannya. Muatan adalah properti dasar dari dua
partikel elementer ( electron dan proton ) yang biasanya menjadi penyusun
nyaris semua bahan yang ada di alam. Pada kenyataannya, hal itu adalah
gaya listrik yang dibentuk oleh protan dan elektron dalam atom.
Aplikasi dari kegunaan dari listrik adalah dibuat berdasar
kemampuanuntuk menghasilkan dan mengolah aliran muatan partikel. Pada
bagian ini kita akan membahas prinsip-prinsip listrik untuk memahami
peralatan seperti radiasi sinar-x dan sinar katoda.

4. Pengertian listrik statis & dinamis


Listrik statis:

5
Listrik statis adalah muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tetap atau tidak
bergerak atau dinamakan listrik diam untuk sementara pada suatu benda. Tidak
bergeraknya listrik pada suatu benda ini disebabkan karena muatan listrik tidak
mengalir dan perpindahan arusnya terbatas.Listrik statis terjadi akibat adanya
pergesekan dua buah benda yang memiliki perbedaan muatan listrik.
Muatan listrik akan tetap ada hingga benda tersebut kehilangan dengan arus yang
melepastkan muatan listrik yang ada. Muatan listrik bisa positif atau negatif, dan
muatan tersebut dapat berupa zat yang terbentuk dari atom-atom.
Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang
mengelilinginya. Proton memiliki muatan listrik positif dan elektron memiliki
muatan listrik negatif.

Listrik Dinamis:

Listrik dinamis adalah muatan listrik yang mengalir atau bergerak. Listrik dinamis
bisa diartikan sebagai suatu gejala listrik yang disebabkan oleh adanya muatan
listrik ayng bergerak atau mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.

Listrik dinamis umumnya bergerak dari suatu posisi yang muatan elektronnya
tinggi menuju posisi elektron yang lebih rendah sehingga tercapai keseimbangan.

Listrik dinamis dihasilkan dari sumber listrik atau pembangkit listrik, seperti aki,
baterai, generator dan lain lain. Jenis listrik ini memiliki besar tegangan listrik,
daya listrik dan mampu menghasilkan arus listrik sehingga dapat dialirkan dan
mampu digunakan dalam suatu rangkaian listrik.

6
5. Contoh Listrik Statis dan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Contoh listrik statis

 Saat kita menyisir rambut, maka rambut akan terbawa berdiri sendiri
beriringan dengan gerakan sisir. Hal ini disebabkan karena adanya
interaksi atau peresekan muatan antara sisir dan rambut.
 Penggaris yang digosok-gosok ke rambut akan mampu menarik sobekan
kertas kecil kecil.
 Terjadinya petir, dimana energi listrik yang dihasilkan petir terjadi karena
adanya pergerakan awan secara terus menerus yang menyebabkan gesekan
antara dua lempengan, baik itu lempengan awan dengan awan maupun
lempengan awan dengan bumi. (masing-msing lempengan memiliki nilai
potensial yang berbeda)
 Adanya daya tarik menarik antara tangan dan balon ketika keduanya
digosok atau digesekkan. Gesekan tangan ke balon membuat kedua
material tersebut bermuatan listrik statis, karena salah satu material
kehilangan elektron yang akhirnya memiliki muatan listrik positif.
 Ketika anda mendekatkan tangan ke layar TV yang baru saja dimatikan,
maka bulu atau rambut yang berada pada tangan anda akan berdiri.

7
b. Contoh Listrik Dinamis

 Mobil mainan dengan baterai. Mobil mainan akan secara otomatis


bergerak ketika dipasang baterai, karena muatan listrik yang ada pada batu
baterai mengalir pada rangkaian listriknya.
 Penggunaan lampu senter
 Tersambungnya bebebapa peralatan listrik dengan sumber listrik untuk
bisa beroperasi seperti televisi, kipas angin, dan sebagainya.

6. Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis


Dari pemaparan di atas dapat klita simpulkan beberapa perbedaan
antara listrik statis dan listrik dinamis, antara lain :
 Listrik statis dihasilkan dari adanya pergesekan antara dua benda,
sementara listrik dinamis dihasilkan langsung dari sumber lisrik atau
pembangkit listrik.
 Listrik statis tidak bergerak atau diam sehingga tidak dapat dialirkan ke
dalam suatu rangakaian listrik, sementara listrik dinamis dapat mengalir
dalam sebuah rangkaian listrik / elektronika.

8
 Pelepasan muatan listrik pada listrik statis berlangsung dalam waktu yang
singkat, sementara pelepasan muatan pada listrik dinamis dapat diatur
secara berkelanjutan atau dalam kurun waktu tertentu.

9
 Parameter pada listrik statis susah diukur, seperti pengukuran arus , tegangan,
hambatan dan daya listrik. Sedangkan listrik dinamis dapat diukur dengan sebuah alat
ukur yang baku.

7. Persamaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis


Selain memiliki perbedaan, antara listrik statis dan listrik dinamis juga memiliki kesamaan,
yaitu :

 Listrik statis dan listrik dinamis sama sama memiliki daya magnet yang saling tarik
menarik.
 Untuk menghasilkan kedua jenis listirk ini dibutuhkan dua benda atau material yang
saling berhubungan satu sama lain yang mana berperan sebagai perantara aliran
listrik.
 Listrik statis dan listrik dinamis sama sama memiliki inti atom.

8. Rumus Listrik Statis dan Listrik Dinamis


Rumus Listrik Statis:

1
Rumus listrik dinamis:

1) Rumus Kuat Arus Listrik (I)

Arus listrik terjadi apabila ada perpindahan elektron diatas. Kedua benda bertubrukan, saat
menghadapi penghantar arus listrik. Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I, memiliki
satuan Ampere (A), rumusnya adalah :

=Q/t

Keterangan:

I = kuat arus listrik (A)


Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)

t = selang waktu (s)


2) Potensi Rumus Beda (V)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, arus listrik memiliki definisi bahwa banyak elektron yang
berpindah-pindah dalam waktu tertentu. Perbedaan potensial akan mengakibatkan
perpindahan elektron, banyak energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan
listrik dari ujung penghantar dengan tegangan listrik atau beda potensial.

Sumber tegangan atau beda potensial memiliki simbol V, dengan satuan Volt. Secara
matematik mempunyai rumus :

V=W/Q

Keterangan:

V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)

W = energi (Joule)

Q = muatan (Coulomb)

2
3) Rumus Hambatan Listrik (R)

Resistor atau Hambatan disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm, mempunyai rumus:

R=.l/A

Keterangan:

R = hambatan listrik (ohm)

A = luas penampang kawat (m2)

ʅ =hambatan jenis (ohm.mm2/m)

4) Rumus Hukum OHM

Hukum ohm adalah hukum yang terhubung antara kuat arus listrik, potensi beda, dan
hambatan. Dengan rumus sebagai berikut :
I = V / R atau R = V / I, atau V = I .

Keterangan:

I = kuat arus listrik (A)

V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)

R = hambatan listrik (ohm)

Contoh Soal Listrik Dinamis

1. Sepotong kawat penghantar memiliki kuat arus sebesar 10 A. Tentukan berapa menit
waktu yang diperlukan oleh sebuah muatan sebesar 9600 C untuk dapat mengalir melalui
penampang tersebut ?

Diketahui :

I = 10 A

Q = 9.600 C

Jadi waktu yang dibutuhkan yaitu sebesar 16 menit.

3
2. Memotong kawat melawan potensial 12 V. Bila arus kuat yang melalui kawat tersebut 4 A,
berapakah hambatan kawat tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:

V = 12 Volt

I=4A

Ditanya : R….?

Jawab:

I=V/R

R = V / I
R= 12 V / 4 A = 3 Ohm.

3. Kuatkan arus di dalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. Berapa menit waktu yang
dibutuhkan oleh muatan sebesar 9.600 C untuk mengalir melalui penampang tersebuttersebut.

Pembahasan:

Diketahui:

I = 10 A

Q = 9.600 C

Ditanya : t…?

Jawab:

I=Q/t

t=Q/I

t = 9.600 C / 10 A

t = 960 s atau 16 menit.

4
3. Kuat arus didalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. berapa menit waktu yang
dibutuhkan oleh muatan sebesar 4.800 coulomb untuk mengalir melalui penampang tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:

I = 10 A

Q = 4.800 coulomb

Ditanya : t…?

Jawab:

I=Q/t

t = Q / I
t = 4.800 C/10 At = 480 s atau 8 menit

9. PENGERTIAN BESARAN DAN SATUAN LISTRIK


1. Besaran

segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan Angka atau nilai dan 
setiap Besaran pasti memiliki satuan. Contoh-contoh besaran dalam Ilmu kelistrikan dan
Elektronika seperti Tegangan, Arus listrik, Hambatan, Frekuensi dan Daya Listrik.

2. satuan

acuan yang digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran  atau sebagai pembanding
dalam suatu pengukuran besaran. Satuan ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Unit.
Contoh-contoh satuan dalam ilmu kelistrikan dan Elektronika seperti Ampere, Volt, Ohm,
Joule, Watt,

berikut adalah contoh besaran listrik dan satuannya:

Besaran Satuan Simbol

Tegangan Volt V

Arus Listrik Ampere A

5
Hambatan/Resistansi Ohm Ω

Konduktansi Siemens G

Kapasitansi Farad F

Muatan Listrik Coulomb C

Induktansi Henry H

Daya Listrik Watt W

Energi joule j

Frekuensi Hertz Hz

B.DEFINISI

1.Tegangan listrik

adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan


dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan
lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari
tegangan tinggi menuju tegangan rendah.Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).

2.Arus listrik

dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua
kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan
suatu bahan konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara

6
kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik
dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah

Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan yang
tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).

Ada 2 Macam Jenis Arus Listrik:

a. Arus searah
b. Arus bolak-balik

3.Hambatan Listrik

Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan
dengan sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar
tersbut. Arus listrik tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan / Resistance (R)
didalam penghantar. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik
diukur dalam satuan OhM

4.Daya Listrik

Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda potential (v) dihubungkan
dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i). Dimana energi yang diberikan ke masing-
masing elektron yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v (beda potensial).Dengan
demikian total energi yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan
sebesar dqadalah sebanding dengan v*dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan
waktu didefinisikan sebagai daya listrik (power) p = v*i dalam satuan watt.

5.KONDUKTANSI

adalahUkuran kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan muatan listrik dan dalam standar
SI mempunyai satuan
Siemens(S) atau mho

6.Kapasitansi

atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk
sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari peranti penyimpanan
muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di

7
lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar
lempeng/pelat/keping,

7.Muatan listrik

adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada
benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan
untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan Internasional dari satuan Q adalah coulomb,
yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki
oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).
Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron.
Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama
dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan).

8.Induktansi

adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial listrik secara


proporsional terhadap arusyang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut
sebagai induktansi sendiri, sedangkan apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian
ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama.

9.Energi

adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental, yang


dapat diubahbentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Joule adalah
satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu objek (melalui kerja
mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1 newton.

10.Frekuensi

adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik dengan satuan Hz.

8
10. KONSEP RANGKAIAN LISTRIK
Definisi - Definisi Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik
yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian
Listrik terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub
pada kedua ujungnya. Untuk elemen atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas
pada mata kuliah Elektronika. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian
Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif
adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber
arus, mengenai sumber ini akan dijelaskan pada bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen
pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi
elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen
resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan
komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu
komponen atau lemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini
induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan
kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah
kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan simbol C, pembahasan
mengenai ketiga komponen pasif tersebut nantinya akan dijelaskan pada bab berikutnya.
Elemen atau kompoen listrik yang dibicarakan disini adalah :

1. Elemen listrik dua terminal

a. Sumber tegangan

b. Sumber arus

c. Resistor ( R )

d. Induktor ( L )

e. Kapasitor ( C )

2. Elemen listrik lebih dari dua terminal

a. Transistor

b. Op-amp

9
Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari pengertian dari
rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau
komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan
cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain hanya
dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu rangkaian. Yang dimaksud
dengan satu lintasan tertutup adalah satu lintasan saat kita mulai dari titik yang dimaksud
akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau
dekat lintasan yang kita tempuh. Rangkaian listrik merupakan dasar dari teori rangkaian pada
teknik elektro yang menjadi dasar atay fundamental bagi ilmu-ilmu lainnya seperti
elektronika, sistem daya, sistem computer, putaran mesin, dan teori control.

Arus Listrik

Pada pembahasan tentang rangkaian listrik, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu
beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud dengan listrik. Untuk memahami tentang listrik,
perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian dari arus. Arus merupakan perubahan kecepatan
muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari
kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan
tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun
akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan
adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral)
yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri
dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif Arah arus searah dengan arah muatan
positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat
menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila
menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International System of
Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik. Simbol : Q = muatan konstan q =
muatan tergantung satuan waktu muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb 1 coulomb = -
6,24 x 1018 elektron Secara matematis arus didefinisikan : dt dq i = Satuannya : Ampere (A)
Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi beda
potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan arah arus positif

10
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif mengalir sebaliknya.
Macam-macam arus :

1. Arus searah (Direct Current/DC) Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.

2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC) Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai
yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda
waktu tertentu (mempunyai perida waktu : T).

Tegangan Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa
Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu
coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya,
atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita
menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal
lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan,
sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan
muatan. Secara matematis : dq dw v = Satuannya : Volt (V)

11
Pada gambar diatas, jika terminal/kutub A mempunyai potensial lebih tinggi daripada
potensial di terminal/kutub B. Maka ada dua istilah yang seringkali dipakai pada Rangkaian
Listrik, yaitu :

1. Tegangan turun/ voltage drop Jika dipandang dari potensial lebih tinggi ke potensial lebih
rendah dalam hal ini dari terminal A ke terminal B.

2. Tegangan naik/ voltage rise Jika dipandang dari potensial lebih rendah ke potensial lebih
tinggi dalam hal ini dari terminal B ke terminal A. Pada buku ini istilah yang akan dipakai
adalah pengertian pada item nomor 1 yaitu tegangan turun. Maka jika beda potensial antara
kedua titik tersebut adalah sebesar 5 Volt, maka VAB = 5 Volt dan VBA = -5 Volt

Energi

Kerja yang dilakukan oleh gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter. Jadi energi adalah
sesuatu kerja dimana kita memindahkan sesuatu dengan mengeluarkan gaya sebesar satu
Newton dengan jarak tempuh atau sesuatu tersebut berpindah dengan selisih jarak satu meter.
Pada alam akan berlaku hukum Kekekalan Energi dimana energi sebetulnya tidak dapat
dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya berpindah dari satu bentuk ke bentuk
yang lainnya. Contohnya pada pembangkit listrik, energi dari air yang bergerak akan
berpindah menjadi energi yang menghasilkan energi listrik, energi listrik akan berpindah
menjadi energi cahaya jika anergi listrik tersebut melewati suatu lampu, energi cahaya akan
berpinda menjadi energi panas jika bola lampu tersebut pemakaiannya lama, demikian
seterusnya. Untuk menyatakan apakah energi dikirim atau diserap tidak hanya polaritas
tegangan tetapi arah arus juga berpengaruh. Elemen/komponen listrik digolongkan menjadi :

1. Menyerap energi Jika arus positif meninggalkan terminal positif menuju terminal
elemen/komponen, atau arus positif menuju terminal positif elemen/komponen
tersebut.
2. Mengirim energi Jika arus positif masuk terminal positif dari terminal
elemen/komponen, atau arus positif meninggalkan terminal positif elemen/komponen.
Energi yang diserap/dikirim pada suatu elemen yang bertegangan v dan muatan yang
melewatinya ∆q adalah ∆w = v∆q Satuannya : Joule (J)

12
11. Pengertian Sumber Arus Listrik
Bola lampu menyala karena sudah dihubungkan ke sumber arus listrik. Sumber arus listrik
merupakan benda atau alat yang dapat menghasilkan arus listrik. Sumber arus listrik sering
juga disebut sebagai sumber tegangan. Secara umum sumber arus listrik dibedakan atas dua
jenis, yaitu sumber arus listrik searah atau Direct Current (DC) dan sumber arus bolak-balik
atau Alternating Current (AC).

1 Sumber Arus Listrik Searah (DC) Sumber arus listrik searah (DC) adalah arus yang aliran
listriknya selalu tetap dan konstan sepanjang waktu dan hanya memiliki satu arah, yaitu dari
positif ke negatif, seperti gambar 1.1berikut!

Gambar 1.1; Aliran Arus Searah (DC) Sumber penghasil listrik DC dibedakan atas dua
macam, yaitu sumber penghasil listrik elemen primer dan sumber penghasil listrik elemen
sekunder.

(1) Elemen Primer Elemen primer adalah elemen yang tidak dapat dimuati kembali bila
muatannya habis. Ketika tegangan listrik elemen tersebut habis, elemen tersebut
sudah tidak dapat digunakan lagi. Contoh elemen primer adalah baterai kering.

13
12. Pengertian Hambatan Listrik
Hambatan listrik merupakan suatu penghambat yang dapat menyebabkan arus listrik
berkurang. Hambatan listrik ada yang terjadi secara alami dan ada juga yang sengaja
dibuat untuk menghambat arus listrik. Hubungan hambatan listrik terhadap kuat arus dan
potensial listrik dapat kita lihat dari hasil percobaan Georg Simon Ohm yang dikenal
sebagai ilmuan pertama yang menyelidiki hubungan tersebut pada 1826. Dari hasil
percobaannya Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan
hambatan. Artinya, semakin besar beda potensial yang diberikan, arus listrik yang
mengalir akan semakin besar. Akan tetapi, apabila hambatan yang diberikan lebih banyak,
justru arus listrik yang mengalir malah bertambah kecil. Hukum tersebut dikenal dengan
Hukum Ohm. Secara matematis Hukum Ohm dirumuskan seperti berikut: Keterangan: I =
kuat arus listrik (A) V = beda potensial (V) R = hambatan (Ω atau Ohm).
Resistansi (Resistance) atau lebih tepatnya disebut dengan Resistansi Listrik (Electrical
Resistance) adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau mencegah
aliran arus listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang
dikarenakan oleh adanya pergerakan elektron-elektron pada konduktor. Maka Resistansi
Listrik yang biasanya dalam bahasa Indonesia disebut dengan Hambatan Listrik ini juga
diartikan sebagai penghambat aliran elektron dalam konduktor tersebut.Nilai Resistansi
atau nilai hambatan dalam suatu rangkaian listrik diukur dengan satuan Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Omega “Ω”. Sedangkan prefix atau awalan SI (Standar
Internasional) yang digunakan untuk menandakan kelipatan pada satuan resistansi tersebut
adalah kilo Ohm, Mega Ohm dan Giga Ohm.

1 Giga Ohm = 1.000.000.000 Ohm (109 Ohm)


1 Mega Ohm = 1.000.000 Ohm (10 6 Ohm)
1 Kilo Ohm = 1.000 Ohm  (103 Ohm)
Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang menghambat arus
listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau konduktor dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu  :

 Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.

14
 Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.
 Panjang penghantar  – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai
resistansinya.
 Luas penampang  – Semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin tinggi pula
nilai resistansinya.
Komponen elektronik yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik ini adalah Resistor.
Resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat berfungsi untuk menghambat atau
mengurangi aliran arus listrik dan sekaligus juga bertindak untuk menurunkan level tegangan
listrik di dalam rangkaian.

13. Hubungan Hambatan LIstrik dengan Tegangan dan Arus Listrik


Hubungan antara Resistansi (Resistance) atau Hambatan Listrik dengan Tegangan (Voltage)
dan Arus Listrik (Current) dapat dijelaskan dengan Hukum Ohm yang dikemukan oleh
seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.

Berikut ini adalah persamaan Hukum Ohm :

V=IxR

atau

R=V/I

atau

I =  V / R

Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), diukur dalam satuan Volt
I = Arus Listrik (Current), diukur dalam satuan Ampere
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), diukur dalam satuan Ohm

Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik yang mengalir
melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau tegangan sebesar 1 Volt, maka
resistansi atau hambatan listrik pada komponen tersebut adalah 1 Ohm.

Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan membutuhkan arus listrik sebesar
0,5A maka hambatan yang diperlukan adalah 48 Ohm.

15
R = V/I = 24/0,5
R = 48 Ohm.

Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik ini juga dapat dianalogikan
dengan sebuah tangki air yang berada pada ketinggian tertentu di atas tanah. Di dasar tangki
tersebut terdapat sebuah pipa air yang digunakan untuk mengaliri air. Jumlah air pada tangki
air dapat diibaratkan sebagai muatan listrik sedangkan tekanan di ujung selang mewakili
tegangan listrik, aliran air mewakili aliran arus listrik dan ukuran diameter pipa air dapat
dianggap sebagai resistansi.

Semakin banyak air di dalam tangki, semakin tinggi tekanan pada ujung selang air tersebut.
Sebaliknya, seiring dengan berkurangnya air didalam dalam tangki, tekanan air pada ujung
selang air tersebut juga akan berkurang. Jumlah air yang mengalir juga akan berkurang.
Demikian juga semakin kecilnya diameter pipa air, semakin sedikit air yang dapat mengalir.

14. Energi Listrik pada Alat Listrik


Energi dapat berubah dari satu bentuk energi kebentuk energi lainnya. Begitu pula dengan
energi listrik yang bisa diubah ke bentuk energi lainnya. Bahkan energi listrik termasuk
energi yang mudah diubah menjadi bentuk energi lain. Energi listrik adalah energi utama
yang dibutuhkan oleh peralatan listrik seperti lampu penerangan, setrika listrik, televisi,
komputer, blender dan kipas angin. Pada pembahasan ini kita akan mengkaji mengenai
energi yang dibutuhkan oleh peralatan listrrik. Untuk meyelidiki faktor-faktor yang
mempengaruhi energi listrik, kita akan mengawali dari sebuah percobaan yang pernah
dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pemanas listrik yang dicelupkan di dalam
air atau disebut pemanas celup listrik.

Gambar 3.1; Ketel Listrik

16
Merupakan Alat yang Mengubah Energi Listrik Menjadi Energi Panas Pada percobaan
tersebut digunakan 2 buah pemanas celup, yaitu pemanas celup 12 V dan 6 V. Pemanas
celup dimasukkan ke dalam 1 liter air untuk menaikkan suhu 0 menjadi 5 . Ketika
menggunakan pemanas celup 12 volt, kuat arus yang terukur oleh ampermeter kira-kira 5
A. Kemudian, ketika menggunakan celup 6 volt, kuat arus yang terukur adalah ( x kali
tegangan semula), atau kuat arus yang terukur oleh ampermeter kira-kira 2,5 A atau 3 A.
Akan tetapi, waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu air 5 bukan 2x waktu semula,
melainkan kira-kira 4x waktu semula. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa energi listrik (W) yang dibutuhkan oleh sebuah peralatan sebanding dengan
tegangan listrik (V), kuat arus listrik (I), dan waktu (t). Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.

15. Pengertian Rangkaian Listrik


Rangkaian listrik (atau rangkaian elektrik) merupakan interkoneksi berbagai piranti (divais
– device) yang secara bersama melaksanakan suatu tugas tertentu. Tugas itu dapat berupa
pemrosesan energi ataupun pemrosesan informasi. Melalui rangkaian listrik, energi
maupun informasi dikonversikan menjadi energi listrik dan sinyal listrik, dan dalam
bentuk sinyal inilah energi maupun informasi dapat disalurkan dengan lebih mudah ke
tempat ia diperlukan. Kalau dalam pemrosesan energi masih digunakan sinyal analog,
tidak demikian halnya dengan pemrosesan informasi. Pemanfaatan sinyal analog telah
digantikan oleh sinyal-sinyal digital sehingga kualitas informasi video, audio, maupun
data, menjadi sangat meningkat. Pemanfaatan sinyal digital sudah sangat meluas, mulai
dari lingkungan rumah tangga sampai luar angkasa. Walaupun terdapat perbedaan yang
nyata pada bentuk sinyal dalam pemrosesan energi dan pemrosesan informasi, yaitu sinyal
analog dalam pemrosesan energi dan sinyal digital dalam pemrosesan informasi, namun
hakekat pemrosesan tidaklah jauh berbeda; pemrosesan itu adalah konversi ke dalam
bentuk sinyal listrik, transmisi hasil konversi tersebut, dan konversi balik menjadi bentuk
yang sesuai dengan kebutuhan. Sistem pemroses energi maupun informasi, dibangun dari
rangkaianrangkaian listrik yang merupakan interkoneksi berbagai piranti. Oleh karena itu
langkah pertama dalam mempelajari analisis rangkaian listrik adalah mempelajari model
sinyal dan model piranti. Karena pekerjaan analisis menggunakan model-model,
sedangkan model merupakan pendekatan terhadap keadaan yang sebenarnya dengan

17
pembatasanpembatasan tertentu, maka hasil suatu analisis harus juga difahami sebagai
hasil yang berlaku dalam batas-batas tertentu pula.

16. Pengertian Analisis Rangkaian Listrik


Untuk mempelajari perilaku suatu rangkaian listrik kita melakukan analisis rangkaian listrik.
Rangkaian listrik itu mungkin hanya berdimensi beberapa sentimeter, tetapi mungkin juga
membentang ratusan bahkan ribuan kilometer. Dalam pekerjaan analisis, langkah pertama
yang kita lakukan adalah memindahkan rangkaian listrik itu ke atas kertas dalam bentuk
gambar; gambar itu kita sebut diagram rangkaian. Suatu diagram rangkaian memperlihatkan
interkoneksi berbagai piranti; piranti-piranti tersebut digambarkan dengan menggunakan
simbol piranti. Jadi dalam suatu diagram rangkaian (yang selanjutnya kita sebut dengan
singkat rangkaian), kita melihat bagaimana berbagai macam piranti saling dihubungkan.
Perilaku setiap piranti kita nyatakan dengan model piranti. Untuk membedakan piranti
sebagai benda nyata dengan modelnya, maka model itu kita sebut elemen rangkaian. Sinyal
listrik yang hadir dalam rangkaian, kita nyatakan sebagai peubah rangkaian yang tidak lain
adalah model matematis dari sinyal-sinyal tersebut. Jadi dalam pekerjaan analisis rangkaian
listrik, kita menghadapi diagram rangkaian yang memperlihatkan hubungan dari berbagai
elemen, dan setiap elemen memiliki perilaku masing-masing yang kita sebut karakteristik
elemen; besaran-fisika yang terjadi dalam rangkaian kita nyatakan dengan peubah rangkaian
(variable rangkaian) yang merupakan model sinyal. Dengan melihat hubungan elemen-
elemen dan memperhatikan karakteristik tiap elemen, kita melakukan perhitungan peubah-
peubah rangkaian. Perhitungan-perhitungan tersebut mungkin berupa perhitungan untuk
mencari hubungan antara peubah yang keluar dari rangkaian (kita sebut dengan singkat
keluaran) dan peubah yang masuk ke rangkaian (kita sebut dengan singkat masukan); ataupun
mencari besaran keluaran dari suatu rangkaian jika masukan dan karakteristik setiap elemen
diketahui. Inilah pekerjaan analisis yang memberikan hanya satu hasil perhitungan, atau
jawaban tunggal. Pekerjaan lain yang belum tercakup dalam buku ini adalah pekerjaan
perancangan, yaitu mencari hubungan elemenelemen jika masukan dan keluaran ditentukan.
Hasil pekerjaan perancangan akan memberikan lebih dari satu jawaban dan kita harus
memilih jawaban mana yang kita ambil dengan memperhitungkan tidak saja aspek teknis
tetapi juga aspek lain misalnya aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan bahkan estetika.Telah
dikatakan di atas bahwa hasil suatu analisis harus difahami sebagai hasil yang berlaku dalam
batas-batas tertentu. Kita akan melihat bahwa rangkaian yang kita analisis kita anggap

18
memiliki sifat linier dan kita sebut rangkaian linier; ia merupakan hubungan elemen-elemen
rangkaian yang kita anggap memiliki karakteristik yang linier. Sifat ini sesungguhnya
merupakan pendekatan terhadap sifat piranti yang dalam kenyataannya tidak linier namun
dalam batas-batas tertentu ia bersifat hampir linier sehingga dalam pekerjaan analisis kita
anggap ia bersifat linier.Struktur Dasar Rangkaian, Besaran Listrik, dan Kondisi Operasi
Struktur Dasar Rangkaian. Secara umum suatu rangkaian listrik terdiri dari bagian yang aktif
yaitu bagian yang memberikan daya yang kita sebut sumber, dan bagian yang pasif yaitu
bagian yang menerima daya yang kita sebut beban; sumber dan beban terhubung oleh
penyalur daya yang kita sebut saluran. Besaran Listrik. Ada lima besaran listrik yang kita
hadapi, dan dua di antaranya merupakan besaran dasar fisika yaitu energi dan muatan listrik.
Namun dalam analisis rangkaian listrik, besaran listrik yang sering kita olah adalah tegangan,
arus, dan daya listrik. Energi dihitung sebagai integral daya dalam suatu selang waktu, dan
muatan dihitung sebgai integral arus dalam suatu selang waktu. Sumber biasanya dinyatakan
dengan daya, atau tegangan, atau arus yang mampu ia berikan. Beban biasa dinyatakan
dengan daya atau arus yang diserap atau diperlukan, dan sering pula dinyatakan oleh nilai
elemen; elemen-elemen rangkaian yang sering kita temui adalah resistor, induktor, dan
kapasitor, yang akan kita pelajari lebih lanjut. Saluran adalah penghubung antara sumber dan
beban, dan pada rangkaian penyalur energi (di mana jumlah energi yang disalurkan cukup
besar) ia juga menyerap daya. Oleh karena itu saluran ini dilihat oleh sumber juga menjadi
beban dan daya yang diserap saluran harus pula disediakan oleh sumber. Daya yang diserap
saluran merupakan susut daya dalam produksi energi listrik. Susut daya yang terjadi di
saluran ini merupakan peristiwa alamiah: sebagian energi yang dikirim oleh sumber berubah
menjadi panas di saluran. Namun jika daya yang diserap saluran tersebut cukup kecil, ia
dapat diabaikan. Dalam kenyataan, rangkaian listrik tidaklah sesederhana seperti
digambarkan di atas. Jaringan listrik penyalur energi perlu dilindungi dari berbagai kejadian
tidak normal yang dapat menyebabkan terjadinya lonjakan arus atau lonjakan tegangan.
Jaringan listrik juga memerlukan sistem pengendali untuk mengatur aliran energi ke beban.
Pada jaringan pemroses informasi, gejala-gejala kebocoran sinyal serta gangguan sinyal baik
dari dalam maupun dari luar sistem, yang disebut interferensi, memerlukan perhatian
tersendiri. Pada jaringan penyalur energi, sumber mengeluarkan daya sesuai dengan
permintaan beban. Pada rangkaian penyalur informasi, daya sumber terbatas; oleh karena itu
alih daya dari sumber ke beban perlu diusahakan terjadi secara maksimal; alih daya ke beban
akan maksimal jika tercapai keserasian (matching) antara sumber dan beban. Peristiwa
Transien. Kondisi operasi rangkaian listrik tidak selalu mantap. Pada waktu-waktu tertentu

19
bisa terjadi keadaan peralihan atau keadaan transien. Besar dan bentuk tegangan dan arus
pada saat-saat setelah penutupan ataupun setelah pembukaan saklar misalnya, tidaklah seperti
keadaan setelah saklar lama tertutup atau setelah lama terbuka. Di samping itu kejadian sesaat
di luar rangkaian juga bisa menimbulkan keadaan transien, misalnya petir. Suatu selang
waktu diperlukan antara saat kemunculan peristiwa transien dengan saat keadaan menjadi
mantap kembali. Waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan akhir tersebut.

17. Pengertian Medan Listrik


Pengertian medan listrik bisa kita definisikan dengan area-area spasial yang mana memuat
muatan listrik, baik positif maupun negatif. Nantinya medan listrik yang akan menjadi batas
ruang di bidang dan batas ruang benda yang bermuatan listrik.Untuk mengukur medan listrik,
tidak bisa dengan sendirinya. Melainkan harus menggunakan efek atau dampak yang timbul
oleh muatan listrik di dalamnya. Medan listrik ternyata juga termasuk medan vektor. Di mana
hal tersebut menjadi pembuktian bahwasanya arah medan selaras dengan arah energi yang
terjadi dalam muatan positif ketika sedang berada di ruangan acak.

Medan listrik ini kerap kali keluar dalam pembahasan di pelajaran fisika. Dalam
penerapannya, medan listrik akan banyak mengacu pada bidang elektronika yang telah
memanfaatkan adanya muatan listrik dalam sebuah kabel (kawat konduktor).

Medan listrik merupakan efek atau dampak yang timbul lantaran adanya muatan listrik. Baik
itu proton, ion, atau elektron dalam ruangan yang berada di sekitarnya. Dengan kata lain,
medan listrik merupakan sektor spasial yang timbul oleh adanya gaya listrik, biasanya terdiri
atas dua atau lebih muatan.Medan listrik ini mempunyai satuan N/C (Newton/Coulomb).
Sedangkan untuk menggambarkannya, adalah dengan menggunakan garis-garis gaya listrik
(garis khayal). Di mana garis lengkung merupakan lintasan yang dilalui oleh muatan positif
dan bergerak dalam medan listrik.Garis gaya listrik tersebut tidak akan berpotongan sebab
garis gaya listrik tersebut adalah garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan
selesai pada benda yang bermuatan negatif.

20
18. Ciri-Ciri Medan Listrik
Setelah mengupas pengertian medan listrik, kita beralih ke karakteristik. Agar bisa berfungsi
dengan baik dan benar, maka sebuah medan listrik harus mempunyai ciri dan karakteristik
seperti di bawah ini.

1. Medan listrik hanya bergantung terhadap beban (benda) yang menghasilkannya.

2. Sumber energi yang terdapat pada medan listrik berdasarkan atas tegangan listrik.

3. Terdapat muatan listrik dua atau lebih yang kemudian saling berinteraksi. Bisa positif atau
negatif, yang berlawanan akan saling menarik, yang setara saling menolak.

4. Penggambaran atau pencitraan garis-garis pada medan listrik harus bisa menggambarkan
besarnya dan arah E.

5. Besarnya medan listrik atau intensitas menggunakan volt per meter (v/m) sebagai satuan
hitung.

6. Menggunakan pendeteksian satu muatan listrik untuk mengetahui adanya muatan listrik,
sedangkan pendeteksian muatan kedua dan muatan lainnya tidak perlu.

Komponen-Komponen yang Terdapat dalam Medan Listrik

Pengertian medan listrik sendiri tersusun atas beberapa komponen, seperti:

1. Gaya listrik, merupakan kumpulan yang terdapat di antara muatan listrik.

2. Arah, timbulnya dipengaruhi oleh orientasi garis yang mewakili besarnya di mana, di mana
berada pada sumbu yang menyediakan arah medan listrik. Arah ini penggambarannya adalah
dengan poros yang melewati partikel serta titik dalam ruang yang berinteraksi.

3. Intensitas atau magnitude, merupakan ukuran vektor yang mewakili bidang.

4. Garis gaya atau garis medan listrik merupakan garis khayal (garis imajiner) yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga arah yang tergambar pada titik manapun persis dengan arah medan
yang terdapat pada titik tersebut.

Kuat Medan Listrik

Pengertian medan listrik juga akan membahas kuat medan listrik, merupakan besar medan
listrik yang terdapat pada sebuah benda bermuatan listrik. Untuk mengetahuinya, kita bisa
menghitung dengan rumus berikut:

21
E= F/q

E adalah kuat medan listrik yakni dengan satuan N/C. F merupakan gaya coulomb (F),
adapun q merupakan muatan listrik pada benda (C).

Arak kuat medan listrik pada benda sedikit banyak terpengaruh dari jenis muatan uji serta
muatan sumbernya. Apabila muatan positif dengan muatan negatif berinteraksi, maka
timbulah tarik menarik. Namun, jika yang bertemu adalah jenis muatan yang sama (positif-
positif, negatif-negatif) maka yang terjadi adalah saling tolak.

Pengertian Medan Listrik dan Satuannya

Medan listrik merupakan sesuatu untuk menyoroti partikel bermuatan serta untuk
memberikan gaya terhadap muatan yang berada di titik tertentu. Satuan untuk ukuran
besarnya medan listrik yang digunakan adalah dalam bentuk volt per meter (v/m).

Dalam beberapa kasus medan listrik, Hukum Coulomb bisa berlaku. Ia menyatakan bahwa
bagaimana gaya antara muatan listrik dua titik melebur menjadi muatan listrik yang berada di
titik geometris tingkat spasial.

Hukum pengertian medan listrik  ini mengupas tentang interaksi yang terjadi antara muatan
listrik yang sangat kecil ketimbang jarak di antaranya.

Perkara medan listrik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Contohnya seperti penggunaan
lampu listrik, nantinya akan dihubungkan pada kabel listrik yang sengaja dirancang untuk
menghasilkan medan listrik. Tegangan yang semakin tinggi, nantinya akan memberikan
pengaruh terhadap tingkat intensitas medan listrik.

Nah, cukup sampai di sini dulu pembahasan terkait pengertian medan listrik dan konsepnya.
Semoga bermanfaat.

Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan menempuh Hukum Coulomb, yaitu
gaya selang dua titik muatan:

Menurut persamaan ini, gaya pada noda satu titik muatan berbanding lurus dengan akbar
muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan selang muatan
dan gaya[1]:

22
Maka, medan listrik bergantung pada jabatan. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang
bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial
listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien
potensial listrik dapat dipilihkan.

Konstanta k

Dalam rumus listrik sering ditemui konstanta k sebagai tukar dari   (dalam tulisan ini
tetap dipakai yang terakhir), di mana konstanta   tsb mempunyai nilai [2]:

 N m2 C-2

yang kerap dikata konstanta kesetaraan gaya listrik [3].

Menghitung medan listrik

Untuk menghitung medan listrik di suatu titik   kesudahan suatu peristiwa beradanya sebuah

titik muatan   yang terletak di   dipakai rumus [4]

23
Penyederhanaan yang kurang tepat

Umumnya untuk melaksanakan penyederhanaan dipilih pusat koordinat berhimpit dengan

titik muatan   yang terletak di   sehingga diperoleh rumus seperti telah dituliskan pada
permulaan artikel ini, atau bila dituliskan kembali dalam notasi vektornya:

dengan vektor satuan 

Disarankan untuk memanfaatkan rumusan yang melibatkan   dan   karena lebih umum,
dan dapat diterapkan untuk kasus lebih dari satu muatan dan juga pada distribusi muatan,
berpihak kepada yang benar distribusi diskrit maupun kontinu. Penyederhanaan ini juga
kadang menciptakan pemahaman dalam menghitung medan listrik dijadikan lebih kurang
sedikit kabur. Selain itu pula karena penyederhanaan ini hanya merupakan noda satu kasus
khusus dalam lebih kurang medan listrik (kasus oleh satu titik muatan di mana titik muatan
diletakkan di pusat koordinat).

Tanda muatan listrik

Muatan listrik dapat mempunyai nilai negatif, nol (tidak terdapat muatan atau banyak satuan
muatan positif dan negatif sama) dan negatif. Nilai muatan ini akan memengaruhi lebih
kurang medan listrik dalam hal tandanya, yaitu positif atau negatif (atau nol). Apabila pada
setiap titik di lebih kurang sebuah (atau beberapa) muatan dihitung medan listriknya dan
digambarkan vektor-vektornya, akan terlihat garis-garis yang saling mengadakan komunikasi,
yang dikata sebagai garis-garis medan listrik. Tanda muatan memilihkan apakah garis-garis

24
medan listrik yang diakibatkannya bersumber darinya atau menuju darinya. Telah dipilihkan
(berdasarkan gaya yang dialami oleh muatan uji positif), bahwa

muatan positif (+) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berpandangan dari padanya


menuju keluar,

muatan negatif (-) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berpandangan menuju masuk


padanya.

muatan nol ( ) tidak menyebabkan beradanya garis-garis medan listrik.

Gradien potensial listrik

Medan listrik dapat pula dihitung apabila suatu potensial listrik   diketahui, menempuh lebih
kurang gradiennya [5]:

dengan

untuk sistem koordinat kartesian.

Energi medan listrik

Medan listrik menyimpan energi. Rapat energi suatu medan listrik diberikan oleh [6]

dengan

 adalah permittivitas medium di mana medan listrik terdapat, dalam vakum  .

 adalah vektor medan listrik.

Total energi yang tersimpan pada medan listrik dalam suatu volum   adalah

dengan

25
 adalah elemen diferensial volum.

Distribusi muatan listrik

Medan listrik tidak perlu hanya ditimbulkan oleh satu muatan listrik, melainkan dapat pula
ditimbulkan oleh lebih dari satu muatan listrik, bahkan oleh distribusi muatan listrik berpihak
kepada yang benar yang diskrit maupun kontinu. Contoh-contoh distribusi muatan listrik
misalnya:

kelompok titik-titik muatan

kawat panjang lurus berhingga dan tak-berhingga

lingkaran kawat

pelat luas berhingga atau tak-berhingga

cakram tipis dan cincin

bentuk-bentuk lain

Kelompok titik-titik muatan

Untuk titik-titik muatan yang tersebar dan berjumlah tidak terlalu banyak, medan listrik pada
suatu titik (dan bukan pada noda satu titik muatan) dapat dihitung dengan menjumlahkan
vektor medan listrik di titik tsb kesudahan suatu peristiwa oleh masing-masing muatan.
Dalam kasus ini lebih berpihak kepada yang benar dituliskan

yang dibaca, medan listrik di titik   kesudahan suatu peristiwa beradanya muatan   yang
terletak di  . Dengan demikian medan listrik di titik   kesudahan suatu peristiwa seluruh
muatan yang tersebar dituliskan sebagai

26
di mana   adalah banyak titik muatan. Sebagai ilustrasi, contohnya bersedia dipilihkan
akbarnya medan listrik pada titik   yang merupakan perpotongan kedua diagonal suatu
bujursangkar bersisi  , di mana terdapat oleh empat buat muatan titik yang terletak pada titik
sudut-titik sudut bujursangkar tsb. Untuk kasus ini misalkan bahwa   

dan   dan ambil pusat koordinat di titik   untuk memudahkan. Untuk


kasus dua dimensi seperti ini, bisa dituliskan pula

yang akan memberikan

sehingga

27
yang menghasilkan bahwa medan listrik pada titik tsb adalah nol.

Kawat panjang lurus

Kawat panjang lurus merupakan noda satu susunan distribusi muatan yang menarik karena
bila panjangnya diambil tak-hingga, lebih kurang muatan di suatu jarak dari kawat dan
terletak di tengah-tengah panjangnya, dijadikan amat gampang.

Untuk suatu kawat yang merentang lurus pada sumbu  , pada jarak   di atasnya, dengan
kawat merentang dari   hingga   dari titik proyeksi   pada kawat, medan listrik di titik tsb
dapat dihitung akbarnya, yaitu:

Seperti telah dipercakapkan di atas, apabila   dan   maka dengan


memanfaatkan dalil L'Hospital diperoleh

Atau bila kawat diletakkan sejajar dengan sumbu-z dan segi x-y ditembus kawat secara tegak
lurus, maka medan listrik di suatu titik tidak berdekatan   dari kawat, dapat dituliskan medan
listriknya adalah

28
dengan   adalah vektor satuan radial dalam koordinat silinder:

di mana   adalah sudut yang diproduksi susunan dengan sumbu-x positifRumus matematika
untuk medan listrik dapat diturunkan menempuh Hukum Coulomb, yaitu gaya selang dua
titik muatan:

Menurut persamaan ini, gaya pada noda satu titik muatan berbanding lurus dengan akbar
muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan selang muatan
dan gaya[1]:

Maka, medan listrik bergantung pada jabatan. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang
bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial
listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien
potensial listrik dapat dipilihkan.

RANGKUMAN

Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau suatu
energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-harinya. Energi listrik ini
digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan berbagai alat elektronik yang berfungsi
untuk mempermudah pekerjaan manusia.

Energi listrik dibagi menjadi 2 jenis yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Secara sederhana,
perbedaan keduanya yaitu listrik statis adalah listrik yang diam, dan listrik dinamis adalah

29
listrik yang bergerak atau mengalir. Akan tetapi pengertian antara listrik statis dan dinamis
lebih luas dari itu. Untuk itu berikut adalah pemaparan lengkap listrik statis dan listrik
dinamis

Listrik statis adalah muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tetap atau tidak bergerak atau
dinamakan listrik diam untuk sementara pada suatu benda. Tidak bergeraknya listrik pada
suatu benda ini disebabkan karena muatan listrik tidak mengalir dan perpindahan arusnya
terbatas.Listrik statis terjadi akibat adanya pergesekan dua buah benda yang memiliki
perbedaan muatan listrik.

Listrik dinamis adalah muatan listrik yang mengalir atau bergerak. Listrik dinamis bisa
diartikan sebagai suatu gejala listrik yang disebabkan oleh adanya muatan listrik ayng
bergerak atau mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.

SOAL & PEMBAHASAN IPA-2 KELOMPOK 18 “LISTRIK”

Pilihan Ganda

1. Empat buah lampu identik A, B, C, dan D disusun dalam rangkaian seperti ditunjukkan
pada gambar dibawah.

30
Lampu yang nyala paling terang adalah...

A. B

B. C

C. A.

D. D

E. A, B, C, D sama terang

Jawaban: C

Pembahasan

Lampu yang paling terang adalah lampu yang mempunyai arus paling besar. Dari gambar
terlihat bahwa lampu A akan memiliki arus paling besar karena belum melewati percabangan.

2. Perhatikan pernyataan berikut ini.

1) Sebuah benda dapat bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain.

2) Proton dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya karena gosokan.

3) Benda bermuatan negatif memiliki jumlah elektron lebih banyak dari proton.

Pernyataan yang benar adalah….

A. 1), 2), dan 3)

B. 1) dan 2)

C. 1) dan 3)

D. 2) dan 3)

Jawaban: C
31
Pembahasan:

Proton berada dalam inti atom tidak dapat berindah karena gesekan antar benda.

3. Perhatian gambar berikut:

Setelah kedua benda digosokkan, yang terjadi adalah….

A.A

B.B

C.C

D.D

Jawaban: B

Pembahasan:

Handuk bermuatan positif karena sebagian elektronnya pindah ke penggaris. Hal ini
menyebabkan penggaris kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.

4. Muatan sebesar 360 C mengalir dalam 2 menit dalam suatu rangakaian.Tentukan kuat arus
rangkaian listrik tersebut...

a. 1 Ampere

b. 2 Ampere

c. 3 Ampere

d. 4 Ampere

32
Jawaban: C

Pembahasan:

Diketahui:

Q= 360 Coulumb

t= 2 menit/ 120 sekon

Ditanya: I=...?

Jawab:

I= Q/t

I= 360/120

I= 3 Ampere

5. Arus lsitrik dibedakan menjadi 2 yaitu...

a.Arus listrik primer sekunder

b.Arus listri dinamis dan statis

c.Aruslistrik DC dan AC

d.Arus litrik muatan tinggi dan rendah

Jawaban:C

Pembahasan : arus listrik dibagi menjadi 2 yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik
(AC).

6. Rangkain listrik dibagi mejadi 2 yaitu rangkaian listrik. . .

a.Tertutup dan terbuka

b.listrik ganda dan majemuk

c.Rangkaian pararel dan seri

d.Rangakaian listrik primer dan sekunder

33
Jawaban: A

Pembahasan : rangkaian listrik terbuka dan tertutup.

7. Pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus sebesar 6 Ampere terdapat resistansi sebesar
4 Ohm. Dengan menggunakan hukum Ohm, besarnya tegangan pada rangkaian tersebut
adalah …

a. 24 volt

b. 36 volt

c. 72 volt

d. 108 volt

Jawaban: A

Pembahasan:

D1 :I = 6 Ampere

R = 4 Ohm

D2 : V = ….. ?

D3 : V = I . R

V = 6 Ampere x 4 Ohm

V = 24 Volt

8. Pada gambar rangkaian listrik berikut, A, B, C, D, E adalah lampu pijar identik.

34
Jika lampu B dilepas, lampu yang menyala paling terang adalah...

A. A dan C

B. A dan D

C. C dan D

D. D dan E

Jawaban: D

Pembahasan:

Lampu yang paling terang adalah lampu dengan arus paling besar. Dari gambar terlihat
lampu D dan E memiliki arus lebih besar daripada lampu A dan C karena rangkaian tidak
bercabang.

9. Pada suatu rangkaian listrik, beda potensialnya 5 volt, berapakah energi listriknya jika
muatan yang mengalir sebanyak 100 coulomb?

A) 500 Joule

B) 300 Joule

C) 250 Joule

D) 600 Joule

Jawaban : A

35
Pembahasan:

V = 5 volt

Q = 100 Coulomb

W = Q.v = 100.5 = 500 Joule

9. Arus listrik dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik seperti generator, arus baterai, bahkan
buah-buahan. Sifat buah seperti apa yang dapat menghasilkan arus listrik ?

A) Sifat Asam

B) Sifat Basa

C) Tidak mudah membusuk

D) Sifat alami buah

Jawaban : A

Pembahasan :

Buah-buahan yang mengandung asam dapat menjadi perantara dalam menghantarkan listrik,
namun tetap perlu di bantu dengan konduktor.

11. Jika dalam kawat mengalir kuat arus sebesar 20 A. Berapakah jumlah muatan yang
melewati luas penampang kawat dalam waktu 1 menit ?

A. 1.200

B. 1.250

C. 1.300

D. 1.450

Jawaban;A
Pembahasan :

Dik : I = 20 A

36
t = 1 menit

= 60 s

Dit = Q........?

I = Q/t

Q = I.t

= 20.60

= 1200 C

12. Berikut ini alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik adalah ....
A. lentera
B. lemari
C. kulkas
D. kompor gas

Jawaban : C

Pembahasan : Karena Kulkas Memerlukan Aliran Listrik

13. Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang menghambat
arus listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau konduktor dipengaruhi oleh
beberapa faktor, KECUALI  :

A. Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.

B. Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.

C. Panjang penghantar  – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai
resistansinya.

D. Kuat Arus - mengalir melalui sebuah kawat penghantar dengan beda potensial di kedua
ujungnya 

Jawaban : D

37
Pembahasan :

Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang menghambat arus
listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau konduktor dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu  :

 Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.
 Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.
 Panjang penghantar  – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai
resistansinya.
 Luas penampang  – Semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin tinggi pula
nilai resistansinya.
Komponen elektronik yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik ini adalah Resistor.
Resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat berfungsi untuk menghambat atau
mengurangi aliran arus listrik dan sekaligus juga bertindak untuk menurunkan level tegangan
listrik di dalam rangkaian.

14. Hubungan hambatan listrik terhadap kuat arus dan potensial listrik dapat kita lihat dari
hasil percobaan dari seorang ilmuan yang bernama?
A. Sereno G. P. BregugliaTremeschin
B. Antonio Santi Giuseppe Meucci 
C. Georg Simon Ohm
D. Angelo Antonio Tremeschin
Jawaban : C
Pembahasan :
Hubungan hambatan listrik terhadap kuat arus dan potensial listrik dapat kita lihat dari hasil
percobaan dari Georg Simon Ohm yang dikenal sebagai ilmuan pertama yang menyelidiki
hubungan tersebut pada 1826.

15.Sebuah lampu memiliki hambatan 500 ohm dipasang pada tegangan 400 volt. Berapakah
kuat arus yang mengalir pada lampu tersebut?

A. 1,24

38
B. 0,8

C. 0,52

D. 0,10

Jawaban : B

Pembahasan :

Diket:
R = 500 Ω
V = 400 V
I =. . . ?

I= 400/500
I= 0,8 A

16. Dalam suatu penghantar mengalir arus listrik 2 Ampere. Berapa coulumb muatan yang
mengalir dalam penghantar selama satu menit?
A. 240
B. 256
C. 120
D. 140

Jawaban : C

Pembahasa :

Diket:
I=2A
t = 1 menit = 60 sekon
Q =. . . ?

Penyelesaian:

39
17. Perbedaan Antara listrik Statis dan listrik dinamis adalah ?
A. Statis Diam Sedangkan dinamis Maju
B. Statis Bergerak Sedangkan Dinamis Mundur
C. Statis Maju Sedangkan Dinamis Mundur
D. Statis Diam Sedangkan Dinamis Bergerak
Jawaban : D
Pembahasan :
perbedaan keduanya yaitu listrik statis adalah listrik yang diam, dan listrik dinamis
adalah listrik yang bergerak atau mengalir. Akan tetapi pengertian antara listrik statis
dan dinamis lebih luas dari itu. Untuk itu berikut adalah pemaparan lengkap listrik
statis dan listrik dinamis.

18. Berapakah Beda Potensial Listrik Bila didapatkan suatu energi sebesar 78 J
Dengan Jumlah muatannya 27 C ?
A. 2,84
B. 3,34
C. 2,89
D. 1,34

Jwaban : C

Pembahasan :
Dik : W = 78
Q = 27 C
Dit : V.......?
Jawab :
V = W/Q
V =78/ 27
V = 2,89 V

19. Rumus Untuk mencari beda Potensial Listrik Adalah ?


A. V = W / Q

40
B. I = Q / t
C. R = ρ . l / A
D. V= I.R

Jawaban : A
Pembahasan :

Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V, dengan satuan Volt. Secara
matematik mempunyai rumus:

V=W/Q

Keterangan:

V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)

W = energi (Joule)

Q = muatan (Coulomb)

20. Setiap materi atau benda dapat dibagi menjadi bagian terkecil yang menjadi dasar
mengalirnya arus listrik. Bagian terkecil tersebut adalah ?

    a. Unsur
    b. Atom
    c. Konduktor
    d. Molekul

Jawaban : B

Pembahasan :

Pada dasarnya, setiap materi di dunia ini baik yang berbentuk padat, cair, maupun gas
sebenarnya terdiri dari komposisi dasar yang membentuk materi tersebut secara fisik. Materi
dasar tersebut adalah Atom.  Jenis dan perilaku atom pada sebuah benda mempengaruhi sifat
benda tersebut dan kemampuannya dalam menghantarkan listrik.

Esai

41
1. Jelaskan Pengertian Listrik Secara Umum ?

Pembahasan : Secara umum atau dalam kamus bahasa Indonesia, Listrik dapat diartikan
sebagai suatu daya yang muncul akibat terjadinya suatu gesekan atau dikarenakan sebab lain
dari suatu proses kimia.

2. Berapakah Beda Potensial Listrik apabila diketahui kuat arus listrik sebesar 23 Amper
dan hambatan listriknya sebesar 3 Ohm.......
Pembahasan :

Dik : I = 23 A

R = 2 Ohm

Dit : V =..........?

Jawab : V = I.R

= 23.3

= 69 Volt

3. Diketahui Panjang sebuah kawat adalah 200Cm dengan luas penampang kawatnya 2 M.
Hitunglah Berapa hambatan yang terjadi ? ( Rho = 2,65 )
Pembahasan :
Dik =l = 200 CM
=2M
A =2M
Rho = 2,65 Ohm M
Dit =R = Rho. l / A
R = 2,65.2/2
R = 5.3 / 2
R = 2,65 Ohm

4. Jelaskan Pengertian Listrik Statis Dan Listrik dinamis ?


Pembahasan :
Listrik statis adalah muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tetap atau tidak
bergerak atau dinamakan listrik diam untuk sementara pada suatu benda. Tidak

42
bergeraknya listrik pada suatu benda ini disebabkan karena muatan listrik tidak
mengalir dan perpindahan arusnya terbatas.Listrik statis terjadi akibat adanya
pergesekan dua buah benda yang memiliki perbedaan muatan listrik
Listrik dinamis adalah muatan listrik yang mengalir atau bergerak. Listrik dinamis
bisa diartikan sebagai suatu gejala listrik yang disebabkan oleh adanya muatan listrik
ayng bergerak atau mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
5. Sebutkan 1 Contoh Listrik Statis dan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari ?
Pembahasan :
Listrik Statis
 Saat kita menyisir rambut, maka rambut akan terbawa berdiri sendiri
beriringan dengan gerakan sisir. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi
atau peresekan muatan antara sisir dan rambut.

Listrik Dinamis

 Mobil mainan dengan baterai. Mobil mainan akan secara otomatis bergerak
ketika dipasang baterai, karena muatan listrik yang ada pada batu baterai
mengalir pada rangkaian listriknya.

43
DAFTAR NILAI IPA -2 MATERI KELOMPOK 18 “LISTRIK”
Nama anggota kelompok 18 :

1. Theresa Aryani (203030212138)


2. Rahmi Amaliyah (203020212067)

NO. NAMA MAHASISWA NIM NILAI


1 Adina Mardhatillah 203020212062
2 Alika Nur Oktavianti 203020212055
3 Amelia Estiningtyas 203020212057
4 Anita Puspitasari 203030212116
5 AotadyPoepisa.M. 203030212152
6 Aprilia Dwi Amanda 203020212063
7 Dea Fatmawati 203020212081
8 Delvi Malinda 203030212120
9 Dhela Rossiana 203020212076
10 Dimas Pratama 203030212134
11 Efra Mayanti 203020212078
12 Ellis Setyowati 203020212072
13 Emmy Mudiarti 203020212074
14 Jumatun Aulia 203030212117
15 Kirana Nurherditiya 203020212060
16 Lisa Zhafirah 203020212080
17 M Ghaza Ghifari 203020212061
18 M. Izzul Wafa 203020212079
19 Marhsella Cahaya S.T 203020212073
20 Melsa Witri 203020212075
21 Muhammad Hafizd Ansari 203020212065
22 Munika Fitriyani 203020212059
23 Nadia Octaviani 203020212054
24 Nila Sari 213030212158
25 Nopera Triana 203030212113
26 Noprika 203030212159
27 Nur Annisa 203020212064

44
28 Pahmi 203020212056
29 Ribka Oktavia 203020212066
30 Rida Ayu Fatmawati 203020212071
31 Rindy Juniadi Azhar 203020212095
32 Ruben Pebrifai Sihombing 203020212070
33 Saputra Bintang Pangeran 203030212124
34 Sinmei Yiska Cristian 203030212140
35 Siti Habibah Nor Rahmah 203020212069
36 Sri Septia 203020212077
37 Veronica 203020212058
38 Yera Friska 203030212147
39 Yola Oktarina 203030212127

45
DAFTAR PUSTAKA

Chi, M. T. H. dan Glaser. 1985. Problem Solving Ability. ERIC. 6(ED257630): (227-250).

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/7922-301-16771-1-10-20180702.pdf

Ismail, Nur, 2010.“Analisis Perbaikan Faktor Daya Untuk Penghematan Biaya Listrik Di PT.
Pertamina Instalasi Surabaya Group”, Skripsi Jurusan teknik Elektro FTI ITS Surabaya.

https://media.neliti.com/media/publications/160224-ID-kualitas-daya-pada-instalasi-listrik-
den.pdf

Johanes. 1978. Listrik dan Magnet. Jakarta: PN Balai Pustaka. Halliday dan Resnick. 1984.
Fisika Jilid II. Jakarta: Erlangga. Depdikbud. 1977. Energi Gelombang dan Medan II.

46
Jakarta: Balai Pustaka. Douglas, C. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Nadia Faradiba,Nadia Faradiba.2021 Sejarah Penemuan Listrik, Ditemukan Pertama Kali


Secara Tidak Sengaja 2021
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/03/070000923/sejarah-penemuan-listrik-
ditemukan-pertama-kali-secara-tidak-sengaja?page=all.

Surya Yohanes dan P Ananta S. (1989). Fisika 3 (Program Ilmu-Ilmu Fisik


dan Ilmu-Ilmu Biologi). PT. Intan Pariwara.
Klatenhttps://omp.unsyiahpress.id/index.php/unsyiahpress/catalog/download/272/381/1012-
1?inline=1

47

Anda mungkin juga menyukai