LISTRIK
Disusun oleh:
Kelompok 18
Theresa Aryani (203030212138)
Rahmi Amaliyah (203020212067)
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................................1
1. Sejarah Penemuan Listrik..............................................................................................................1
2. Pengertian Listrik Menurut Ahli....................................................................................................4
3. Pengertian Listrik..........................................................................................................................4
4. Pengertian listrik statis & dinamis.................................................................................................5
5. Contoh Listrik Statis dan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari.................................................7
6. Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis Dari pemaparan di atas dapat klita simpulkan beberapa
perbedaan antara listrik statis dan listrik dinamis, antara lain :..............................................................8
7. Persamaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis................................................................................1
8. Rumus Listrik Statis dan Listrik Dinamis......................................................................................1
9. PENGERTIAN BESARAN DAN SATUAN LISTRIK................................................................5
10. KONSEP RANGKAIAN LISTRIK...........................................................................................9
11. Pengertian Sumber Arus Listrik...............................................................................................13
12. Pengertian Hambatan Listrik...................................................................................................14
13. Hubungan Hambatan LIstrik dengan Tegangan dan Arus Listrik............................................15
14. Energi Listrik pada Alat Listrik...............................................................................................16
15. Pengertian Rangkaian Listrik...................................................................................................17
16. Pengertian Analisis Rangkaian Listrik.....................................................................................18
17. Pengertian Medan Listrik.........................................................................................................20
18. Ciri-Ciri Medan Listrik............................................................................................................21
RANGKUMAN...................................................................................................................................30
SOAL & PEMBAHASAN IPA-2 KELOMPOK 18 “LISTRIK”........................................................31
DAFTAR NILAI IPA -2 MATERI KELOMPOK 18 “LISTRIK”......................................................44
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................47
ii
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu Memahami :
2
dalam berbagai bidang,yang menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika.
Sebelum adanya listrik hampir semua benda dan alat bantu manusia dalam
kehidupan sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam.
Sejak adanya listrik itulah mulai bermunculan alat bantu manusia yang
menggunakan listrik untuk mempermudah pekerjaan manusia. Alat bantu manusia
dari masa kemasa mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dan sangat
canggih. Manfaat listrik bagi kehidupan manusia antara lain, sebagai penerangan
lampu dirumah, Untuk menyalakan televisi, radio, memasak dan masih banyak
kegunaan listrik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Setiap rumah yang terpasang listrik pasti ada KWh meter milik PLN. Alat
ini berfungsi sebagai pencatat pemakaian listrik oleh pelanggan. Dalam realitanya
banyak muncul keluhan dari para pelanggan listrik terhadap biaya tagihan yang
harus dibayar setiap bulan kepada PLN. Hal ini disebabkan antara lain dari pihak
PLN yang dalam mencatat KWh meter dalam setiap bulan tidak dilakukan dengan
periode yang pasti. Sering kali bagian pencatat tidak hadir dilapangan untuk
memantau secara teratur, penyebab lain kadang juga dari konsumen listrik itu
sendiri yang tidak sadar bahwa mereka memang boros dalam memakai listrik.
Besarnya pemakaian energi listrik oleh setiap pelanggan dapat diketahui
oleh pihak PLN dari alat yang namanya KWh meter. Kilo watt hour adalah suatu
alat untuk mengukur jumlah pemakaian energi listrik dalam setiap satu jam. Pada
awalnya fungsi KWh meter untuk menghitung pemakaian energi listrik secara
analog. Dalam perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk
mengembangkan KWh yang sudah ada, supaya pelanggan listrik bisa mengetahui
berapa rupiah yang harus dibayarkan setiap bulan kepada PLN.
Perusahaan listrik negara di indonesia belum bisa menyediakan meteran
yang secara otomatis dapat menampilkan nilai rupiah berapakah yang harus
dibayar oleh pelanggan listrik dalam satu bulan, masalah yang sering timbul
adalah adanya kekeliruan petugas dari PLN yang mencatat KWh meter
dikarenakan letaknya yang tinggi dari permukaan tanah,sehingga tagihan listrik
dalam satu bulan tidak stabil. Berdasarkan latar belakang yang disampaikan
3
diatas, Maka dipilih judul “Alat Penghitung Biaya Energi Listrik Terpakai
Berbasis Mikrokontroler AT Mega 16”.
3. Pengertian Listrik
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar
atau suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-
harinya. Energi listrik ini digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan
berbagai alat elektronik yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.
4
Secara umum atau dalam kamus bahasa Indonesia, Listrik dapat diartikan sebagai
suatu daya yang muncul akibat terjadinya suatu gesekan atau dikarenakan sebab
lain dari suatu proses kimia.
Energi listrik dibagi menjadi 2 jenis yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Secara
sederhana, perbedaan keduanya yaitu listrik statis adalah listrik yang diam, dan
listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau mengalir. Akan tetapi pengertian
antara listrik statis dan dinamis lebih luas dari itu. Untuk itu berikut adalah
pemaparan lengkap listrik statis dan listrik dinamis.
5
Listrik statis adalah muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tetap atau tidak
bergerak atau dinamakan listrik diam untuk sementara pada suatu benda. Tidak
bergeraknya listrik pada suatu benda ini disebabkan karena muatan listrik tidak
mengalir dan perpindahan arusnya terbatas.Listrik statis terjadi akibat adanya
pergesekan dua buah benda yang memiliki perbedaan muatan listrik.
Muatan listrik akan tetap ada hingga benda tersebut kehilangan dengan arus yang
melepastkan muatan listrik yang ada. Muatan listrik bisa positif atau negatif, dan
muatan tersebut dapat berupa zat yang terbentuk dari atom-atom.
Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang
mengelilinginya. Proton memiliki muatan listrik positif dan elektron memiliki
muatan listrik negatif.
Listrik Dinamis:
Listrik dinamis adalah muatan listrik yang mengalir atau bergerak. Listrik dinamis
bisa diartikan sebagai suatu gejala listrik yang disebabkan oleh adanya muatan
listrik ayng bergerak atau mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
Listrik dinamis umumnya bergerak dari suatu posisi yang muatan elektronnya
tinggi menuju posisi elektron yang lebih rendah sehingga tercapai keseimbangan.
Listrik dinamis dihasilkan dari sumber listrik atau pembangkit listrik, seperti aki,
baterai, generator dan lain lain. Jenis listrik ini memiliki besar tegangan listrik,
daya listrik dan mampu menghasilkan arus listrik sehingga dapat dialirkan dan
mampu digunakan dalam suatu rangkaian listrik.
6
5. Contoh Listrik Statis dan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Contoh listrik statis
Saat kita menyisir rambut, maka rambut akan terbawa berdiri sendiri
beriringan dengan gerakan sisir. Hal ini disebabkan karena adanya
interaksi atau peresekan muatan antara sisir dan rambut.
Penggaris yang digosok-gosok ke rambut akan mampu menarik sobekan
kertas kecil kecil.
Terjadinya petir, dimana energi listrik yang dihasilkan petir terjadi karena
adanya pergerakan awan secara terus menerus yang menyebabkan gesekan
antara dua lempengan, baik itu lempengan awan dengan awan maupun
lempengan awan dengan bumi. (masing-msing lempengan memiliki nilai
potensial yang berbeda)
Adanya daya tarik menarik antara tangan dan balon ketika keduanya
digosok atau digesekkan. Gesekan tangan ke balon membuat kedua
material tersebut bermuatan listrik statis, karena salah satu material
kehilangan elektron yang akhirnya memiliki muatan listrik positif.
Ketika anda mendekatkan tangan ke layar TV yang baru saja dimatikan,
maka bulu atau rambut yang berada pada tangan anda akan berdiri.
7
b. Contoh Listrik Dinamis
8
Pelepasan muatan listrik pada listrik statis berlangsung dalam waktu yang
singkat, sementara pelepasan muatan pada listrik dinamis dapat diatur
secara berkelanjutan atau dalam kurun waktu tertentu.
9
Parameter pada listrik statis susah diukur, seperti pengukuran arus , tegangan,
hambatan dan daya listrik. Sedangkan listrik dinamis dapat diukur dengan sebuah alat
ukur yang baku.
Listrik statis dan listrik dinamis sama sama memiliki daya magnet yang saling tarik
menarik.
Untuk menghasilkan kedua jenis listirk ini dibutuhkan dua benda atau material yang
saling berhubungan satu sama lain yang mana berperan sebagai perantara aliran
listrik.
Listrik statis dan listrik dinamis sama sama memiliki inti atom.
1
Rumus listrik dinamis:
Arus listrik terjadi apabila ada perpindahan elektron diatas. Kedua benda bertubrukan, saat
menghadapi penghantar arus listrik. Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I, memiliki
satuan Ampere (A), rumusnya adalah :
=Q/t
Keterangan:
Berdasarkan uraian tersebut di atas, arus listrik memiliki definisi bahwa banyak elektron yang
berpindah-pindah dalam waktu tertentu. Perbedaan potensial akan mengakibatkan
perpindahan elektron, banyak energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan
listrik dari ujung penghantar dengan tegangan listrik atau beda potensial.
Sumber tegangan atau beda potensial memiliki simbol V, dengan satuan Volt. Secara
matematik mempunyai rumus :
V=W/Q
Keterangan:
W = energi (Joule)
Q = muatan (Coulomb)
2
3) Rumus Hambatan Listrik (R)
Resistor atau Hambatan disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm, mempunyai rumus:
R=.l/A
Keterangan:
Hukum ohm adalah hukum yang terhubung antara kuat arus listrik, potensi beda, dan
hambatan. Dengan rumus sebagai berikut :
I = V / R atau R = V / I, atau V = I .
Keterangan:
1. Sepotong kawat penghantar memiliki kuat arus sebesar 10 A. Tentukan berapa menit
waktu yang diperlukan oleh sebuah muatan sebesar 9600 C untuk dapat mengalir melalui
penampang tersebut ?
Diketahui :
I = 10 A
Q = 9.600 C
3
2. Memotong kawat melawan potensial 12 V. Bila arus kuat yang melalui kawat tersebut 4 A,
berapakah hambatan kawat tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
V = 12 Volt
I=4A
Ditanya : R….?
Jawab:
I=V/R
R = V / I
R= 12 V / 4 A = 3 Ohm.
3. Kuatkan arus di dalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. Berapa menit waktu yang
dibutuhkan oleh muatan sebesar 9.600 C untuk mengalir melalui penampang tersebuttersebut.
Pembahasan:
Diketahui:
I = 10 A
Q = 9.600 C
Ditanya : t…?
Jawab:
I=Q/t
t=Q/I
t = 9.600 C / 10 A
4
3. Kuat arus didalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. berapa menit waktu yang
dibutuhkan oleh muatan sebesar 4.800 coulomb untuk mengalir melalui penampang tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
I = 10 A
Q = 4.800 coulomb
Ditanya : t…?
Jawab:
I=Q/t
t = Q / I
t = 4.800 C/10 At = 480 s atau 8 menit
segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan Angka atau nilai dan
setiap Besaran pasti memiliki satuan. Contoh-contoh besaran dalam Ilmu kelistrikan dan
Elektronika seperti Tegangan, Arus listrik, Hambatan, Frekuensi dan Daya Listrik.
2. satuan
acuan yang digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai pembanding
dalam suatu pengukuran besaran. Satuan ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Unit.
Contoh-contoh satuan dalam ilmu kelistrikan dan Elektronika seperti Ampere, Volt, Ohm,
Joule, Watt,
Tegangan Volt V
5
Hambatan/Resistansi Ohm Ω
Konduktansi Siemens G
Kapasitansi Farad F
Induktansi Henry H
Energi joule j
Frekuensi Hertz Hz
B.DEFINISI
1.Tegangan listrik
2.Arus listrik
dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua
kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan
suatu bahan konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara
6
kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik
dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan yang
tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).
a. Arus searah
b. Arus bolak-balik
3.Hambatan Listrik
Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan
dengan sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar
tersbut. Arus listrik tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan / Resistance (R)
didalam penghantar. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik
diukur dalam satuan OhM
4.Daya Listrik
Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda potential (v) dihubungkan
dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i). Dimana energi yang diberikan ke masing-
masing elektron yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v (beda potensial).Dengan
demikian total energi yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan
sebesar dqadalah sebanding dengan v*dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan
waktu didefinisikan sebagai daya listrik (power) p = v*i dalam satuan watt.
5.KONDUKTANSI
adalahUkuran kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan muatan listrik dan dalam standar
SI mempunyai satuan
Siemens(S) atau mho
6.Kapasitansi
atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk
sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari peranti penyimpanan
muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di
7
lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar
lempeng/pelat/keping,
7.Muatan listrik
adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada
benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan
untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan Internasional dari satuan Q adalah coulomb,
yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki
oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).
Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron.
Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama
dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan).
8.Induktansi
9.Energi
10.Frekuensi
8
10. KONSEP RANGKAIAN LISTRIK
Definisi - Definisi Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik
yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian
Listrik terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub
pada kedua ujungnya. Untuk elemen atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas
pada mata kuliah Elektronika. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian
Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif
adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber
arus, mengenai sumber ini akan dijelaskan pada bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen
pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi
elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen
resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan
komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu
komponen atau lemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini
induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan
kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah
kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan simbol C, pembahasan
mengenai ketiga komponen pasif tersebut nantinya akan dijelaskan pada bab berikutnya.
Elemen atau kompoen listrik yang dibicarakan disini adalah :
a. Sumber tegangan
b. Sumber arus
c. Resistor ( R )
d. Induktor ( L )
e. Kapasitor ( C )
a. Transistor
b. Op-amp
9
Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari pengertian dari
rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau
komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan
cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain hanya
dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu rangkaian. Yang dimaksud
dengan satu lintasan tertutup adalah satu lintasan saat kita mulai dari titik yang dimaksud
akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau
dekat lintasan yang kita tempuh. Rangkaian listrik merupakan dasar dari teori rangkaian pada
teknik elektro yang menjadi dasar atay fundamental bagi ilmu-ilmu lainnya seperti
elektronika, sistem daya, sistem computer, putaran mesin, dan teori control.
Arus Listrik
Pada pembahasan tentang rangkaian listrik, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu
beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud dengan listrik. Untuk memahami tentang listrik,
perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian dari arus. Arus merupakan perubahan kecepatan
muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari
kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan
tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun
akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan
adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral)
yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri
dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif Arah arus searah dengan arah muatan
positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat
menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila
menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International System of
Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik. Simbol : Q = muatan konstan q =
muatan tergantung satuan waktu muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb 1 coulomb = -
6,24 x 1018 elektron Secara matematis arus didefinisikan : dt dq i = Satuannya : Ampere (A)
Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi beda
potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan arah arus positif
10
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif mengalir sebaliknya.
Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC) Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC) Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai
yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda
waktu tertentu (mempunyai perida waktu : T).
Tegangan Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa
Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu
coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya,
atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita
menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal
lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan,
sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan
muatan. Secara matematis : dq dw v = Satuannya : Volt (V)
11
Pada gambar diatas, jika terminal/kutub A mempunyai potensial lebih tinggi daripada
potensial di terminal/kutub B. Maka ada dua istilah yang seringkali dipakai pada Rangkaian
Listrik, yaitu :
1. Tegangan turun/ voltage drop Jika dipandang dari potensial lebih tinggi ke potensial lebih
rendah dalam hal ini dari terminal A ke terminal B.
2. Tegangan naik/ voltage rise Jika dipandang dari potensial lebih rendah ke potensial lebih
tinggi dalam hal ini dari terminal B ke terminal A. Pada buku ini istilah yang akan dipakai
adalah pengertian pada item nomor 1 yaitu tegangan turun. Maka jika beda potensial antara
kedua titik tersebut adalah sebesar 5 Volt, maka VAB = 5 Volt dan VBA = -5 Volt
Energi
Kerja yang dilakukan oleh gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter. Jadi energi adalah
sesuatu kerja dimana kita memindahkan sesuatu dengan mengeluarkan gaya sebesar satu
Newton dengan jarak tempuh atau sesuatu tersebut berpindah dengan selisih jarak satu meter.
Pada alam akan berlaku hukum Kekekalan Energi dimana energi sebetulnya tidak dapat
dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya berpindah dari satu bentuk ke bentuk
yang lainnya. Contohnya pada pembangkit listrik, energi dari air yang bergerak akan
berpindah menjadi energi yang menghasilkan energi listrik, energi listrik akan berpindah
menjadi energi cahaya jika anergi listrik tersebut melewati suatu lampu, energi cahaya akan
berpinda menjadi energi panas jika bola lampu tersebut pemakaiannya lama, demikian
seterusnya. Untuk menyatakan apakah energi dikirim atau diserap tidak hanya polaritas
tegangan tetapi arah arus juga berpengaruh. Elemen/komponen listrik digolongkan menjadi :
1. Menyerap energi Jika arus positif meninggalkan terminal positif menuju terminal
elemen/komponen, atau arus positif menuju terminal positif elemen/komponen
tersebut.
2. Mengirim energi Jika arus positif masuk terminal positif dari terminal
elemen/komponen, atau arus positif meninggalkan terminal positif elemen/komponen.
Energi yang diserap/dikirim pada suatu elemen yang bertegangan v dan muatan yang
melewatinya ∆q adalah ∆w = v∆q Satuannya : Joule (J)
12
11. Pengertian Sumber Arus Listrik
Bola lampu menyala karena sudah dihubungkan ke sumber arus listrik. Sumber arus listrik
merupakan benda atau alat yang dapat menghasilkan arus listrik. Sumber arus listrik sering
juga disebut sebagai sumber tegangan. Secara umum sumber arus listrik dibedakan atas dua
jenis, yaitu sumber arus listrik searah atau Direct Current (DC) dan sumber arus bolak-balik
atau Alternating Current (AC).
1 Sumber Arus Listrik Searah (DC) Sumber arus listrik searah (DC) adalah arus yang aliran
listriknya selalu tetap dan konstan sepanjang waktu dan hanya memiliki satu arah, yaitu dari
positif ke negatif, seperti gambar 1.1berikut!
Gambar 1.1; Aliran Arus Searah (DC) Sumber penghasil listrik DC dibedakan atas dua
macam, yaitu sumber penghasil listrik elemen primer dan sumber penghasil listrik elemen
sekunder.
(1) Elemen Primer Elemen primer adalah elemen yang tidak dapat dimuati kembali bila
muatannya habis. Ketika tegangan listrik elemen tersebut habis, elemen tersebut
sudah tidak dapat digunakan lagi. Contoh elemen primer adalah baterai kering.
13
12. Pengertian Hambatan Listrik
Hambatan listrik merupakan suatu penghambat yang dapat menyebabkan arus listrik
berkurang. Hambatan listrik ada yang terjadi secara alami dan ada juga yang sengaja
dibuat untuk menghambat arus listrik. Hubungan hambatan listrik terhadap kuat arus dan
potensial listrik dapat kita lihat dari hasil percobaan Georg Simon Ohm yang dikenal
sebagai ilmuan pertama yang menyelidiki hubungan tersebut pada 1826. Dari hasil
percobaannya Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan
hambatan. Artinya, semakin besar beda potensial yang diberikan, arus listrik yang
mengalir akan semakin besar. Akan tetapi, apabila hambatan yang diberikan lebih banyak,
justru arus listrik yang mengalir malah bertambah kecil. Hukum tersebut dikenal dengan
Hukum Ohm. Secara matematis Hukum Ohm dirumuskan seperti berikut: Keterangan: I =
kuat arus listrik (A) V = beda potensial (V) R = hambatan (Ω atau Ohm).
Resistansi (Resistance) atau lebih tepatnya disebut dengan Resistansi Listrik (Electrical
Resistance) adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau mencegah
aliran arus listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang
dikarenakan oleh adanya pergerakan elektron-elektron pada konduktor. Maka Resistansi
Listrik yang biasanya dalam bahasa Indonesia disebut dengan Hambatan Listrik ini juga
diartikan sebagai penghambat aliran elektron dalam konduktor tersebut.Nilai Resistansi
atau nilai hambatan dalam suatu rangkaian listrik diukur dengan satuan Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Omega “Ω”. Sedangkan prefix atau awalan SI (Standar
Internasional) yang digunakan untuk menandakan kelipatan pada satuan resistansi tersebut
adalah kilo Ohm, Mega Ohm dan Giga Ohm.
Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.
14
Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.
Panjang penghantar – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai
resistansinya.
Luas penampang – Semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin tinggi pula
nilai resistansinya.
Komponen elektronik yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik ini adalah Resistor.
Resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat berfungsi untuk menghambat atau
mengurangi aliran arus listrik dan sekaligus juga bertindak untuk menurunkan level tegangan
listrik di dalam rangkaian.
V=IxR
atau
R=V/I
atau
I = V / R
Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), diukur dalam satuan Volt
I = Arus Listrik (Current), diukur dalam satuan Ampere
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), diukur dalam satuan Ohm
Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik yang mengalir
melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau tegangan sebesar 1 Volt, maka
resistansi atau hambatan listrik pada komponen tersebut adalah 1 Ohm.
Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan membutuhkan arus listrik sebesar
0,5A maka hambatan yang diperlukan adalah 48 Ohm.
15
R = V/I = 24/0,5
R = 48 Ohm.
Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik ini juga dapat dianalogikan
dengan sebuah tangki air yang berada pada ketinggian tertentu di atas tanah. Di dasar tangki
tersebut terdapat sebuah pipa air yang digunakan untuk mengaliri air. Jumlah air pada tangki
air dapat diibaratkan sebagai muatan listrik sedangkan tekanan di ujung selang mewakili
tegangan listrik, aliran air mewakili aliran arus listrik dan ukuran diameter pipa air dapat
dianggap sebagai resistansi.
Semakin banyak air di dalam tangki, semakin tinggi tekanan pada ujung selang air tersebut.
Sebaliknya, seiring dengan berkurangnya air didalam dalam tangki, tekanan air pada ujung
selang air tersebut juga akan berkurang. Jumlah air yang mengalir juga akan berkurang.
Demikian juga semakin kecilnya diameter pipa air, semakin sedikit air yang dapat mengalir.
16
Merupakan Alat yang Mengubah Energi Listrik Menjadi Energi Panas Pada percobaan
tersebut digunakan 2 buah pemanas celup, yaitu pemanas celup 12 V dan 6 V. Pemanas
celup dimasukkan ke dalam 1 liter air untuk menaikkan suhu 0 menjadi 5 . Ketika
menggunakan pemanas celup 12 volt, kuat arus yang terukur oleh ampermeter kira-kira 5
A. Kemudian, ketika menggunakan celup 6 volt, kuat arus yang terukur adalah ( x kali
tegangan semula), atau kuat arus yang terukur oleh ampermeter kira-kira 2,5 A atau 3 A.
Akan tetapi, waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu air 5 bukan 2x waktu semula,
melainkan kira-kira 4x waktu semula. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa energi listrik (W) yang dibutuhkan oleh sebuah peralatan sebanding dengan
tegangan listrik (V), kuat arus listrik (I), dan waktu (t). Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
17
pembatasanpembatasan tertentu, maka hasil suatu analisis harus juga difahami sebagai
hasil yang berlaku dalam batas-batas tertentu pula.
18
memiliki sifat linier dan kita sebut rangkaian linier; ia merupakan hubungan elemen-elemen
rangkaian yang kita anggap memiliki karakteristik yang linier. Sifat ini sesungguhnya
merupakan pendekatan terhadap sifat piranti yang dalam kenyataannya tidak linier namun
dalam batas-batas tertentu ia bersifat hampir linier sehingga dalam pekerjaan analisis kita
anggap ia bersifat linier.Struktur Dasar Rangkaian, Besaran Listrik, dan Kondisi Operasi
Struktur Dasar Rangkaian. Secara umum suatu rangkaian listrik terdiri dari bagian yang aktif
yaitu bagian yang memberikan daya yang kita sebut sumber, dan bagian yang pasif yaitu
bagian yang menerima daya yang kita sebut beban; sumber dan beban terhubung oleh
penyalur daya yang kita sebut saluran. Besaran Listrik. Ada lima besaran listrik yang kita
hadapi, dan dua di antaranya merupakan besaran dasar fisika yaitu energi dan muatan listrik.
Namun dalam analisis rangkaian listrik, besaran listrik yang sering kita olah adalah tegangan,
arus, dan daya listrik. Energi dihitung sebagai integral daya dalam suatu selang waktu, dan
muatan dihitung sebgai integral arus dalam suatu selang waktu. Sumber biasanya dinyatakan
dengan daya, atau tegangan, atau arus yang mampu ia berikan. Beban biasa dinyatakan
dengan daya atau arus yang diserap atau diperlukan, dan sering pula dinyatakan oleh nilai
elemen; elemen-elemen rangkaian yang sering kita temui adalah resistor, induktor, dan
kapasitor, yang akan kita pelajari lebih lanjut. Saluran adalah penghubung antara sumber dan
beban, dan pada rangkaian penyalur energi (di mana jumlah energi yang disalurkan cukup
besar) ia juga menyerap daya. Oleh karena itu saluran ini dilihat oleh sumber juga menjadi
beban dan daya yang diserap saluran harus pula disediakan oleh sumber. Daya yang diserap
saluran merupakan susut daya dalam produksi energi listrik. Susut daya yang terjadi di
saluran ini merupakan peristiwa alamiah: sebagian energi yang dikirim oleh sumber berubah
menjadi panas di saluran. Namun jika daya yang diserap saluran tersebut cukup kecil, ia
dapat diabaikan. Dalam kenyataan, rangkaian listrik tidaklah sesederhana seperti
digambarkan di atas. Jaringan listrik penyalur energi perlu dilindungi dari berbagai kejadian
tidak normal yang dapat menyebabkan terjadinya lonjakan arus atau lonjakan tegangan.
Jaringan listrik juga memerlukan sistem pengendali untuk mengatur aliran energi ke beban.
Pada jaringan pemroses informasi, gejala-gejala kebocoran sinyal serta gangguan sinyal baik
dari dalam maupun dari luar sistem, yang disebut interferensi, memerlukan perhatian
tersendiri. Pada jaringan penyalur energi, sumber mengeluarkan daya sesuai dengan
permintaan beban. Pada rangkaian penyalur informasi, daya sumber terbatas; oleh karena itu
alih daya dari sumber ke beban perlu diusahakan terjadi secara maksimal; alih daya ke beban
akan maksimal jika tercapai keserasian (matching) antara sumber dan beban. Peristiwa
Transien. Kondisi operasi rangkaian listrik tidak selalu mantap. Pada waktu-waktu tertentu
19
bisa terjadi keadaan peralihan atau keadaan transien. Besar dan bentuk tegangan dan arus
pada saat-saat setelah penutupan ataupun setelah pembukaan saklar misalnya, tidaklah seperti
keadaan setelah saklar lama tertutup atau setelah lama terbuka. Di samping itu kejadian sesaat
di luar rangkaian juga bisa menimbulkan keadaan transien, misalnya petir. Suatu selang
waktu diperlukan antara saat kemunculan peristiwa transien dengan saat keadaan menjadi
mantap kembali. Waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan akhir tersebut.
Medan listrik ini kerap kali keluar dalam pembahasan di pelajaran fisika. Dalam
penerapannya, medan listrik akan banyak mengacu pada bidang elektronika yang telah
memanfaatkan adanya muatan listrik dalam sebuah kabel (kawat konduktor).
Medan listrik merupakan efek atau dampak yang timbul lantaran adanya muatan listrik. Baik
itu proton, ion, atau elektron dalam ruangan yang berada di sekitarnya. Dengan kata lain,
medan listrik merupakan sektor spasial yang timbul oleh adanya gaya listrik, biasanya terdiri
atas dua atau lebih muatan.Medan listrik ini mempunyai satuan N/C (Newton/Coulomb).
Sedangkan untuk menggambarkannya, adalah dengan menggunakan garis-garis gaya listrik
(garis khayal). Di mana garis lengkung merupakan lintasan yang dilalui oleh muatan positif
dan bergerak dalam medan listrik.Garis gaya listrik tersebut tidak akan berpotongan sebab
garis gaya listrik tersebut adalah garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan
selesai pada benda yang bermuatan negatif.
20
18. Ciri-Ciri Medan Listrik
Setelah mengupas pengertian medan listrik, kita beralih ke karakteristik. Agar bisa berfungsi
dengan baik dan benar, maka sebuah medan listrik harus mempunyai ciri dan karakteristik
seperti di bawah ini.
2. Sumber energi yang terdapat pada medan listrik berdasarkan atas tegangan listrik.
3. Terdapat muatan listrik dua atau lebih yang kemudian saling berinteraksi. Bisa positif atau
negatif, yang berlawanan akan saling menarik, yang setara saling menolak.
4. Penggambaran atau pencitraan garis-garis pada medan listrik harus bisa menggambarkan
besarnya dan arah E.
5. Besarnya medan listrik atau intensitas menggunakan volt per meter (v/m) sebagai satuan
hitung.
6. Menggunakan pendeteksian satu muatan listrik untuk mengetahui adanya muatan listrik,
sedangkan pendeteksian muatan kedua dan muatan lainnya tidak perlu.
2. Arah, timbulnya dipengaruhi oleh orientasi garis yang mewakili besarnya di mana, di mana
berada pada sumbu yang menyediakan arah medan listrik. Arah ini penggambarannya adalah
dengan poros yang melewati partikel serta titik dalam ruang yang berinteraksi.
4. Garis gaya atau garis medan listrik merupakan garis khayal (garis imajiner) yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga arah yang tergambar pada titik manapun persis dengan arah medan
yang terdapat pada titik tersebut.
Pengertian medan listrik juga akan membahas kuat medan listrik, merupakan besar medan
listrik yang terdapat pada sebuah benda bermuatan listrik. Untuk mengetahuinya, kita bisa
menghitung dengan rumus berikut:
21
E= F/q
E adalah kuat medan listrik yakni dengan satuan N/C. F merupakan gaya coulomb (F),
adapun q merupakan muatan listrik pada benda (C).
Arak kuat medan listrik pada benda sedikit banyak terpengaruh dari jenis muatan uji serta
muatan sumbernya. Apabila muatan positif dengan muatan negatif berinteraksi, maka
timbulah tarik menarik. Namun, jika yang bertemu adalah jenis muatan yang sama (positif-
positif, negatif-negatif) maka yang terjadi adalah saling tolak.
Medan listrik merupakan sesuatu untuk menyoroti partikel bermuatan serta untuk
memberikan gaya terhadap muatan yang berada di titik tertentu. Satuan untuk ukuran
besarnya medan listrik yang digunakan adalah dalam bentuk volt per meter (v/m).
Dalam beberapa kasus medan listrik, Hukum Coulomb bisa berlaku. Ia menyatakan bahwa
bagaimana gaya antara muatan listrik dua titik melebur menjadi muatan listrik yang berada di
titik geometris tingkat spasial.
Hukum pengertian medan listrik ini mengupas tentang interaksi yang terjadi antara muatan
listrik yang sangat kecil ketimbang jarak di antaranya.
Perkara medan listrik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Contohnya seperti penggunaan
lampu listrik, nantinya akan dihubungkan pada kabel listrik yang sengaja dirancang untuk
menghasilkan medan listrik. Tegangan yang semakin tinggi, nantinya akan memberikan
pengaruh terhadap tingkat intensitas medan listrik.
Nah, cukup sampai di sini dulu pembahasan terkait pengertian medan listrik dan konsepnya.
Semoga bermanfaat.
Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan menempuh Hukum Coulomb, yaitu
gaya selang dua titik muatan:
Menurut persamaan ini, gaya pada noda satu titik muatan berbanding lurus dengan akbar
muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan selang muatan
dan gaya[1]:
22
Maka, medan listrik bergantung pada jabatan. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang
bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial
listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien
potensial listrik dapat dipilihkan.
Konstanta k
Dalam rumus listrik sering ditemui konstanta k sebagai tukar dari (dalam tulisan ini
tetap dipakai yang terakhir), di mana konstanta tsb mempunyai nilai [2]:
N m2 C-2
Untuk menghitung medan listrik di suatu titik kesudahan suatu peristiwa beradanya sebuah
23
Penyederhanaan yang kurang tepat
titik muatan yang terletak di sehingga diperoleh rumus seperti telah dituliskan pada
permulaan artikel ini, atau bila dituliskan kembali dalam notasi vektornya:
Disarankan untuk memanfaatkan rumusan yang melibatkan dan karena lebih umum,
dan dapat diterapkan untuk kasus lebih dari satu muatan dan juga pada distribusi muatan,
berpihak kepada yang benar distribusi diskrit maupun kontinu. Penyederhanaan ini juga
kadang menciptakan pemahaman dalam menghitung medan listrik dijadikan lebih kurang
sedikit kabur. Selain itu pula karena penyederhanaan ini hanya merupakan noda satu kasus
khusus dalam lebih kurang medan listrik (kasus oleh satu titik muatan di mana titik muatan
diletakkan di pusat koordinat).
Muatan listrik dapat mempunyai nilai negatif, nol (tidak terdapat muatan atau banyak satuan
muatan positif dan negatif sama) dan negatif. Nilai muatan ini akan memengaruhi lebih
kurang medan listrik dalam hal tandanya, yaitu positif atau negatif (atau nol). Apabila pada
setiap titik di lebih kurang sebuah (atau beberapa) muatan dihitung medan listriknya dan
digambarkan vektor-vektornya, akan terlihat garis-garis yang saling mengadakan komunikasi,
yang dikata sebagai garis-garis medan listrik. Tanda muatan memilihkan apakah garis-garis
24
medan listrik yang diakibatkannya bersumber darinya atau menuju darinya. Telah dipilihkan
(berdasarkan gaya yang dialami oleh muatan uji positif), bahwa
Medan listrik dapat pula dihitung apabila suatu potensial listrik diketahui, menempuh lebih
kurang gradiennya [5]:
dengan
Medan listrik menyimpan energi. Rapat energi suatu medan listrik diberikan oleh [6]
dengan
Total energi yang tersimpan pada medan listrik dalam suatu volum adalah
dengan
25
adalah elemen diferensial volum.
Medan listrik tidak perlu hanya ditimbulkan oleh satu muatan listrik, melainkan dapat pula
ditimbulkan oleh lebih dari satu muatan listrik, bahkan oleh distribusi muatan listrik berpihak
kepada yang benar yang diskrit maupun kontinu. Contoh-contoh distribusi muatan listrik
misalnya:
lingkaran kawat
bentuk-bentuk lain
Untuk titik-titik muatan yang tersebar dan berjumlah tidak terlalu banyak, medan listrik pada
suatu titik (dan bukan pada noda satu titik muatan) dapat dihitung dengan menjumlahkan
vektor medan listrik di titik tsb kesudahan suatu peristiwa oleh masing-masing muatan.
Dalam kasus ini lebih berpihak kepada yang benar dituliskan
yang dibaca, medan listrik di titik kesudahan suatu peristiwa beradanya muatan yang
terletak di . Dengan demikian medan listrik di titik kesudahan suatu peristiwa seluruh
muatan yang tersebar dituliskan sebagai
26
di mana adalah banyak titik muatan. Sebagai ilustrasi, contohnya bersedia dipilihkan
akbarnya medan listrik pada titik yang merupakan perpotongan kedua diagonal suatu
bujursangkar bersisi , di mana terdapat oleh empat buat muatan titik yang terletak pada titik
sudut-titik sudut bujursangkar tsb. Untuk kasus ini misalkan bahwa
sehingga
27
yang menghasilkan bahwa medan listrik pada titik tsb adalah nol.
Kawat panjang lurus merupakan noda satu susunan distribusi muatan yang menarik karena
bila panjangnya diambil tak-hingga, lebih kurang muatan di suatu jarak dari kawat dan
terletak di tengah-tengah panjangnya, dijadikan amat gampang.
Untuk suatu kawat yang merentang lurus pada sumbu , pada jarak di atasnya, dengan
kawat merentang dari hingga dari titik proyeksi pada kawat, medan listrik di titik tsb
dapat dihitung akbarnya, yaitu:
Atau bila kawat diletakkan sejajar dengan sumbu-z dan segi x-y ditembus kawat secara tegak
lurus, maka medan listrik di suatu titik tidak berdekatan dari kawat, dapat dituliskan medan
listriknya adalah
28
dengan adalah vektor satuan radial dalam koordinat silinder:
di mana adalah sudut yang diproduksi susunan dengan sumbu-x positifRumus matematika
untuk medan listrik dapat diturunkan menempuh Hukum Coulomb, yaitu gaya selang dua
titik muatan:
Menurut persamaan ini, gaya pada noda satu titik muatan berbanding lurus dengan akbar
muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan selang muatan
dan gaya[1]:
Maka, medan listrik bergantung pada jabatan. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang
bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial
listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien
potensial listrik dapat dipilihkan.
RANGKUMAN
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau suatu
energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-harinya. Energi listrik ini
digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan berbagai alat elektronik yang berfungsi
untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Energi listrik dibagi menjadi 2 jenis yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Secara sederhana,
perbedaan keduanya yaitu listrik statis adalah listrik yang diam, dan listrik dinamis adalah
29
listrik yang bergerak atau mengalir. Akan tetapi pengertian antara listrik statis dan dinamis
lebih luas dari itu. Untuk itu berikut adalah pemaparan lengkap listrik statis dan listrik
dinamis
Listrik statis adalah muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tetap atau tidak bergerak atau
dinamakan listrik diam untuk sementara pada suatu benda. Tidak bergeraknya listrik pada
suatu benda ini disebabkan karena muatan listrik tidak mengalir dan perpindahan arusnya
terbatas.Listrik statis terjadi akibat adanya pergesekan dua buah benda yang memiliki
perbedaan muatan listrik.
Listrik dinamis adalah muatan listrik yang mengalir atau bergerak. Listrik dinamis bisa
diartikan sebagai suatu gejala listrik yang disebabkan oleh adanya muatan listrik ayng
bergerak atau mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
Pilihan Ganda
1. Empat buah lampu identik A, B, C, dan D disusun dalam rangkaian seperti ditunjukkan
pada gambar dibawah.
30
Lampu yang nyala paling terang adalah...
A. B
B. C
C. A.
D. D
E. A, B, C, D sama terang
Jawaban: C
Pembahasan
Lampu yang paling terang adalah lampu yang mempunyai arus paling besar. Dari gambar
terlihat bahwa lampu A akan memiliki arus paling besar karena belum melewati percabangan.
1) Sebuah benda dapat bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain.
2) Proton dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya karena gosokan.
3) Benda bermuatan negatif memiliki jumlah elektron lebih banyak dari proton.
B. 1) dan 2)
C. 1) dan 3)
D. 2) dan 3)
Jawaban: C
31
Pembahasan:
Proton berada dalam inti atom tidak dapat berindah karena gesekan antar benda.
A.A
B.B
C.C
D.D
Jawaban: B
Pembahasan:
Handuk bermuatan positif karena sebagian elektronnya pindah ke penggaris. Hal ini
menyebabkan penggaris kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.
4. Muatan sebesar 360 C mengalir dalam 2 menit dalam suatu rangakaian.Tentukan kuat arus
rangkaian listrik tersebut...
a. 1 Ampere
b. 2 Ampere
c. 3 Ampere
d. 4 Ampere
32
Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
Q= 360 Coulumb
Ditanya: I=...?
Jawab:
I= Q/t
I= 360/120
I= 3 Ampere
c.Aruslistrik DC dan AC
Jawaban:C
Pembahasan : arus listrik dibagi menjadi 2 yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik
(AC).
33
Jawaban: A
7. Pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus sebesar 6 Ampere terdapat resistansi sebesar
4 Ohm. Dengan menggunakan hukum Ohm, besarnya tegangan pada rangkaian tersebut
adalah …
a. 24 volt
b. 36 volt
c. 72 volt
d. 108 volt
Jawaban: A
Pembahasan:
D1 :I = 6 Ampere
R = 4 Ohm
D2 : V = ….. ?
D3 : V = I . R
V = 6 Ampere x 4 Ohm
V = 24 Volt
34
Jika lampu B dilepas, lampu yang menyala paling terang adalah...
A. A dan C
B. A dan D
C. C dan D
D. D dan E
Jawaban: D
Pembahasan:
Lampu yang paling terang adalah lampu dengan arus paling besar. Dari gambar terlihat
lampu D dan E memiliki arus lebih besar daripada lampu A dan C karena rangkaian tidak
bercabang.
9. Pada suatu rangkaian listrik, beda potensialnya 5 volt, berapakah energi listriknya jika
muatan yang mengalir sebanyak 100 coulomb?
A) 500 Joule
B) 300 Joule
C) 250 Joule
D) 600 Joule
Jawaban : A
35
Pembahasan:
V = 5 volt
Q = 100 Coulomb
9. Arus listrik dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik seperti generator, arus baterai, bahkan
buah-buahan. Sifat buah seperti apa yang dapat menghasilkan arus listrik ?
A) Sifat Asam
B) Sifat Basa
Jawaban : A
Pembahasan :
Buah-buahan yang mengandung asam dapat menjadi perantara dalam menghantarkan listrik,
namun tetap perlu di bantu dengan konduktor.
11. Jika dalam kawat mengalir kuat arus sebesar 20 A. Berapakah jumlah muatan yang
melewati luas penampang kawat dalam waktu 1 menit ?
A. 1.200
B. 1.250
C. 1.300
D. 1.450
Jawaban;A
Pembahasan :
Dik : I = 20 A
36
t = 1 menit
= 60 s
Dit = Q........?
I = Q/t
Q = I.t
= 20.60
= 1200 C
12. Berikut ini alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik adalah ....
A. lentera
B. lemari
C. kulkas
D. kompor gas
Jawaban : C
13. Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang menghambat
arus listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau konduktor dipengaruhi oleh
beberapa faktor, KECUALI :
A. Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.
B. Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.
C. Panjang penghantar – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai
resistansinya.
D. Kuat Arus - mengalir melalui sebuah kawat penghantar dengan beda potensial di kedua
ujungnya
Jawaban : D
37
Pembahasan :
Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang menghambat arus
listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau konduktor dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.
Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.
Panjang penghantar – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai
resistansinya.
Luas penampang – Semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin tinggi pula
nilai resistansinya.
Komponen elektronik yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik ini adalah Resistor.
Resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat berfungsi untuk menghambat atau
mengurangi aliran arus listrik dan sekaligus juga bertindak untuk menurunkan level tegangan
listrik di dalam rangkaian.
14. Hubungan hambatan listrik terhadap kuat arus dan potensial listrik dapat kita lihat dari
hasil percobaan dari seorang ilmuan yang bernama?
A. Sereno G. P. BregugliaTremeschin
B. Antonio Santi Giuseppe Meucci
C. Georg Simon Ohm
D. Angelo Antonio Tremeschin
Jawaban : C
Pembahasan :
Hubungan hambatan listrik terhadap kuat arus dan potensial listrik dapat kita lihat dari hasil
percobaan dari Georg Simon Ohm yang dikenal sebagai ilmuan pertama yang menyelidiki
hubungan tersebut pada 1826.
15.Sebuah lampu memiliki hambatan 500 ohm dipasang pada tegangan 400 volt. Berapakah
kuat arus yang mengalir pada lampu tersebut?
A. 1,24
38
B. 0,8
C. 0,52
D. 0,10
Jawaban : B
Pembahasan :
Diket:
R = 500 Ω
V = 400 V
I =. . . ?
I= 400/500
I= 0,8 A
16. Dalam suatu penghantar mengalir arus listrik 2 Ampere. Berapa coulumb muatan yang
mengalir dalam penghantar selama satu menit?
A. 240
B. 256
C. 120
D. 140
Jawaban : C
Pembahasa :
Diket:
I=2A
t = 1 menit = 60 sekon
Q =. . . ?
Penyelesaian:
39
17. Perbedaan Antara listrik Statis dan listrik dinamis adalah ?
A. Statis Diam Sedangkan dinamis Maju
B. Statis Bergerak Sedangkan Dinamis Mundur
C. Statis Maju Sedangkan Dinamis Mundur
D. Statis Diam Sedangkan Dinamis Bergerak
Jawaban : D
Pembahasan :
perbedaan keduanya yaitu listrik statis adalah listrik yang diam, dan listrik dinamis
adalah listrik yang bergerak atau mengalir. Akan tetapi pengertian antara listrik statis
dan dinamis lebih luas dari itu. Untuk itu berikut adalah pemaparan lengkap listrik
statis dan listrik dinamis.
18. Berapakah Beda Potensial Listrik Bila didapatkan suatu energi sebesar 78 J
Dengan Jumlah muatannya 27 C ?
A. 2,84
B. 3,34
C. 2,89
D. 1,34
Jwaban : C
Pembahasan :
Dik : W = 78
Q = 27 C
Dit : V.......?
Jawab :
V = W/Q
V =78/ 27
V = 2,89 V
40
B. I = Q / t
C. R = ρ . l / A
D. V= I.R
Jawaban : A
Pembahasan :
Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V, dengan satuan Volt. Secara
matematik mempunyai rumus:
V=W/Q
Keterangan:
W = energi (Joule)
Q = muatan (Coulomb)
20. Setiap materi atau benda dapat dibagi menjadi bagian terkecil yang menjadi dasar
mengalirnya arus listrik. Bagian terkecil tersebut adalah ?
a. Unsur
b. Atom
c. Konduktor
d. Molekul
Jawaban : B
Pembahasan :
Pada dasarnya, setiap materi di dunia ini baik yang berbentuk padat, cair, maupun gas
sebenarnya terdiri dari komposisi dasar yang membentuk materi tersebut secara fisik. Materi
dasar tersebut adalah Atom. Jenis dan perilaku atom pada sebuah benda mempengaruhi sifat
benda tersebut dan kemampuannya dalam menghantarkan listrik.
Esai
41
1. Jelaskan Pengertian Listrik Secara Umum ?
Pembahasan : Secara umum atau dalam kamus bahasa Indonesia, Listrik dapat diartikan
sebagai suatu daya yang muncul akibat terjadinya suatu gesekan atau dikarenakan sebab lain
dari suatu proses kimia.
2. Berapakah Beda Potensial Listrik apabila diketahui kuat arus listrik sebesar 23 Amper
dan hambatan listriknya sebesar 3 Ohm.......
Pembahasan :
Dik : I = 23 A
R = 2 Ohm
Dit : V =..........?
Jawab : V = I.R
= 23.3
= 69 Volt
3. Diketahui Panjang sebuah kawat adalah 200Cm dengan luas penampang kawatnya 2 M.
Hitunglah Berapa hambatan yang terjadi ? ( Rho = 2,65 )
Pembahasan :
Dik =l = 200 CM
=2M
A =2M
Rho = 2,65 Ohm M
Dit =R = Rho. l / A
R = 2,65.2/2
R = 5.3 / 2
R = 2,65 Ohm
42
bergeraknya listrik pada suatu benda ini disebabkan karena muatan listrik tidak
mengalir dan perpindahan arusnya terbatas.Listrik statis terjadi akibat adanya
pergesekan dua buah benda yang memiliki perbedaan muatan listrik
Listrik dinamis adalah muatan listrik yang mengalir atau bergerak. Listrik dinamis
bisa diartikan sebagai suatu gejala listrik yang disebabkan oleh adanya muatan listrik
ayng bergerak atau mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
5. Sebutkan 1 Contoh Listrik Statis dan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari ?
Pembahasan :
Listrik Statis
Saat kita menyisir rambut, maka rambut akan terbawa berdiri sendiri
beriringan dengan gerakan sisir. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi
atau peresekan muatan antara sisir dan rambut.
Listrik Dinamis
Mobil mainan dengan baterai. Mobil mainan akan secara otomatis bergerak
ketika dipasang baterai, karena muatan listrik yang ada pada batu baterai
mengalir pada rangkaian listriknya.
43
DAFTAR NILAI IPA -2 MATERI KELOMPOK 18 “LISTRIK”
Nama anggota kelompok 18 :
44
28 Pahmi 203020212056
29 Ribka Oktavia 203020212066
30 Rida Ayu Fatmawati 203020212071
31 Rindy Juniadi Azhar 203020212095
32 Ruben Pebrifai Sihombing 203020212070
33 Saputra Bintang Pangeran 203030212124
34 Sinmei Yiska Cristian 203030212140
35 Siti Habibah Nor Rahmah 203020212069
36 Sri Septia 203020212077
37 Veronica 203020212058
38 Yera Friska 203030212147
39 Yola Oktarina 203030212127
45
DAFTAR PUSTAKA
Chi, M. T. H. dan Glaser. 1985. Problem Solving Ability. ERIC. 6(ED257630): (227-250).
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/7922-301-16771-1-10-20180702.pdf
Ismail, Nur, 2010.“Analisis Perbaikan Faktor Daya Untuk Penghematan Biaya Listrik Di PT.
Pertamina Instalasi Surabaya Group”, Skripsi Jurusan teknik Elektro FTI ITS Surabaya.
https://media.neliti.com/media/publications/160224-ID-kualitas-daya-pada-instalasi-listrik-
den.pdf
Johanes. 1978. Listrik dan Magnet. Jakarta: PN Balai Pustaka. Halliday dan Resnick. 1984.
Fisika Jilid II. Jakarta: Erlangga. Depdikbud. 1977. Energi Gelombang dan Medan II.
46
Jakarta: Balai Pustaka. Douglas, C. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
47