Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS REKOMENDASI REKSADANA SYARIAH OPTIMAL

DENGAN METODE MODERN PORTFOLIO THEORY


DAN RASIO SHARPE
PADA TAHUN KINERJA 2019

Oleh:
Ricca Rosdiana (219111012)
Menabung Secara Konvensional

Menabung di Rumah
- Return 0%.
- Tidak ada jaminan jika hilang atau kebakaran.
+ Punya kontrol penuh terhadap dana.

Inflasi di Indonesia:
Produk Tabungan Bank
- Return 0% - 2%. 2018: 3.13 %
+ Dijamin LPS (sampai 2 miliar). 2019: 2.72 %

Produk Deposito Bank


- Berjangka, ada masa tunggu dan jatuh tempo.
+ Return 4% ~ 5% (Belum dikurangi pajak 20% dari return.
Sebenarnya hanya sekitar 3% - 4%).
Alternatif Investasi: Reksadana

Kelebihan: Kekurangan:

+ Investor bisa memilih jenis reksadana - Tidak ada jaminan.


yang ingin dibeli sesuai profil risiko.
- Pemilihan Portofolio ditentukan oleh
+ Dikelola oleh manajer investasi yang Manajer Investasi.
profesional dan berpengalaman (?).
- Proses jual beli reksadana butuh
+ Return yang didapat relatif lebih tinggi. beberapa hari.
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

1. Bagaimana cara menentukan reksadana syariah yang optimal ?

2. Apakah metode modern portfolio theory dan sharp rasio dapat digunakan untuk membentuk
portofolio yang optimal ?

3. Apakah produk reksadana syariah yang optimal menghasilkan return yang lebih baik dibandingkan
dengan index return investasi lain ?
Tinjauan Pustaka

Reksadana

Pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan


investor untuk berinvestasi dalam
instrumen-instrumen investasi yang tersedia di
pasar modal dengan cara membeli unit
penyertaan reksadana.
Tinjauan Pustaka

Modern Portfolio Theory & Rasio Sharpe

Menghitung rasio optimal yang dihitung berdasarkan


dengan return dan risiko dengan cara melakukan
diversifikasi portofolio, sehingga mendapatkan return
yang maksimal dengan risiko yang minimal.
Metode Pengumpulan Data

1. Reksadana syariah terbaik menurut majalah investor.

2. Kinerja reksadana pilihan tersebut selama tahun berjalan 2019.

3. Kinerja rata-rata atau index return investasi yang menjadi benchmark suatu jenis investasi,
misalkan Invofesta Sharia Money Market Fund, Sukuk Retail Indonesia Rate, dll.

4. Statistik keuangan negara, seperti inflasi.


Metode Analisis Data

1. Data NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana diolah dan dianalisis menjadi: return dan standar deviasi.

2. Variabel-variabel tersebut kemudian dihitung menggunakan metode Modern Portfolio Theory dan Rasio Sharpe

sehingga menghasilkan nilai tingkat keoptimalan suatu reksadana.

3. Kombinasikan beberapa reksadana yang optimal sampai mendapatkan sebuah atau beberapa kombinasi portofolio

yang paling optimal bergantung pada risiko.

4. Bandingkan return kombinasi portofolio reksadana yang optimal tersebut dengan return investasi lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai