Anda di halaman 1dari 25

“KONTRAS HELMERT”

Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dhoriva Urwatul Wutsqa, M.S.

Disusun Oleh:

Kelompok 5

 Raras Kusfajardini (2130925017)


 Sherlia Agustiani (21309251023)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak pula kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar tugas ini bisa pembaca
pratekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan tugas ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak/Ibu
Dosen pengampu serta pembaca lainnya.

Penyusun

Kelompok 5
Kontras Helmert

Kontras Helmert digunakan jika seseorang memiliki tiga kelompok, yang terdiri dari
dari satu variabel bebas dan dua variablel terikat. Kelompok pertama adalah kelompok
kontrol, dan dua kelompok yang lain adalah kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan.
Kontras Helmert menguji setiap tingkat (kelompok) terhadap rata-rata tingkat (kelompok)
yang lain. Dalam hal ini kontras Helmert terdapat dua pengujian yaitu

𝜇2 +𝜇3
1. 𝜓1 = 𝜇1 − (Apakah perlakuan mempunyai perbedaan keefektifan dengan kelas
2

kontrol)

2. 𝜓2 = 𝜇2 − 𝜇3 (Apakah perlakuan pertama lebih efektif dibandingkan perlakuan kedua)

1. Uji Statistik
a. Kontras pada kasus Multivariat

Semua kontras univariat atau multivariat dapat dinyatakan sebagai perbandingan dua
grup, tetapi di dalam analisis multivariat biasanya digunakan Hotteling’s 𝑇 2 . Kontras dari
rata-rata populasi adalah vektor-vektor 𝜇1 , 𝜇2 , 𝜇3 , … , 𝜇𝑘 dan dinyatakan sebagai

𝜓 = 𝑐1𝜇1 + 𝑐2 𝜇2 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝜇𝑘
kontras populasi ini diestimasi oleh vektor rata-rata sampel berikut ini:
𝜓̂ = 𝑐1 𝑥̅1 + 𝑐2𝑥̅2 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑥̅𝑘
Statistik umum untuk kasus multivariat dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑘 𝑐𝑖2 −1 ′ −1
𝑇 2 = (∑ ) 𝜓𝑆 𝜓
𝑖=1 𝑛𝑖

Pada bab MANOVA dua grup juga telah dijelaskan rumus transformasi 𝐹 dari 𝑇 2 dinyatakan
(𝑛𝑒 −𝑝+1)
sebagai 𝐹 = 𝑇 2 dengan 𝑝 dan (𝑛𝑒 − 𝑝 + 1) sebagai derajat kebebasan.
𝑛𝑒 𝑝

Kriteria penolakan: ditolak jika 𝐹 > 𝐹𝑎(𝑝;𝑁𝑒 −𝑝+1) dengan 𝑁𝑒 = 𝑁 − 𝐾 (Steven, 2009: 196-
197).

b. Kontras pada kasus Univariat

Perbandingan univariat dapat menjadi uji lanjut dari kontras multivariat. Untuk
perbandingan terencana dengan satu variabel terikat, disebut univariat. Untuk k-kelompok
dengan rata-rata populasi 𝜇1 , 𝜇2 , 𝜇3 , … , 𝜇𝑘 sebuah kontras di antara rata-rata populasi
diberikanoleh
𝜓 = 𝑐1𝜇1 + 𝑐2 𝜇2 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝜇𝑘
Dimana jumlah dari koefesien 𝑐1 harus sama dengan nol (independent). Kontras ini
diestimasi dengan mengganti rata-rata populasi dengan rata-rata sampel.
𝜓̂ = 𝑐1 𝑥̅1 + 𝑐2𝑥̅2 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑥̅𝑘
Untuk menguji apakah kontras yang diberikan berbeda signifikan dari 0, maka untuk
mengujinya dibuat hipotesis sebagai berikut:
𝐻0 : 𝜓 = 0
𝐻1 : 𝜓 ≠ 0
Dalam menguji hipotesis tersebut maka diperlukan suatu formula atau rumus untuk
menentukan standar eror dari kontras tersebut.
𝑐2
2
𝜎Ψ = 𝑀𝑆𝜔 . ∑𝑘𝑖=𝑗 𝑛𝑖 … (1)
𝑖

Dimana 𝑀𝑆𝜔 merupakan bentuk eror dari semua kelompok (dalam uji F bentuk 𝑀𝑆𝜔
dijadikan sebagai penyebut) dan 𝑛𝑖 merupakan ukuran dari tiap kelompok. Sedemikian
sehingga standar eror secara simpel dapat ditulis sebagai akar kuadrat dari persamaan (1).
Untuk kemudian dapat dipakai untuk menentukan apakah berbeda signifikan dari 0 dengan
menggunakan uji t statistik.
𝜓
𝑡=
𝑐𝑖2
√𝑀𝑆𝜔 . ∑𝑘𝑖=𝑗
𝑛𝑖

untuk analisis MANOVA menggunakan SPSS, hasil yang didapat adalah nilai F, karena
𝐹 = 𝑡 2 maka uji F dengan derajat kebebasan 1 dan N – k ekuivalen dengan:
̂2
𝜓
𝐹= 𝑐𝑖 2 (pers 1) atau
𝑀𝑆𝜔 .∑𝑘
𝑖=1 𝑛𝑖

𝑐 2
̂ 2 / ∑𝑘 𝑖
𝜓 𝑖=1𝑛𝑖
𝐹= (pers 2)
𝑀𝑆𝜔

Pembilang pada Persamaan (2) diatas adalah SS (sum of squares) kontras dan akan muncul
sebagai Hipotesis SS (HYPOTH. SS) pada print out SPSS, sedangkan 𝑀𝑆𝜔 akan muncul
sebagai MS error (ERROR MS) dengan : 𝑀𝑆𝜔 = 𝑠𝑖𝑖 . Kriteria penolakan: ditolak jika
𝐹 > 𝐹𝑎 (1, 𝑁 − 𝐾 ).
A. Contoh Kasus Kontras Helmert
Suatu penelitian dilakukan untuk menguji keefektifan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kritis
dan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran matematika. Terdapat tiga kelompok
yang di uji dalam contoh penelitian ini yakni kelompok kelas konvensional, kelas yang
dikenai perlakuan berupa pembelajaran CTL dan kelas yang dikenai perlakuan berupa
pembelajaran PBL. Berikut data hasil eksperimen dengan kelas konvensional dan kelas
perlakuan (CTL dan PBL) sebagai berikut:

Contextual Teaching & Problem Based Learning


Konvensional
Learning (CTL) (PBL)
No
Berpikir Berpikir Berpikir Berpikir Berpikir Berpikir
Kritis (Y1) Kreatif (Y2) Kritis (Y1) Kreatif (Y2) Kritis (Y1) Kreatif (Y2)
1 78 63 87 87 86 69
2 69 57 96 75 98 62
3 76 53 79 59 83 74
4 87 60 96 68 89 67
5 96 51 89 64 91 72
6 86 62 94 68 89 64
7 78 61 87 67 86 69
8 92 54 91 64 97 57
9 83 58 79 65 87 68
10 72 55 84 69 98 69

Tabel koefisien kontras (c)

Kelompok
Kontras
1 2 3
𝜓1 1 -1/2 -1/2
𝜓2 0 1 -1
1. Kasus Multivariat 1 (GPS 1)
Perbandingan terencana multivariat secara manual untuk menguji apakah kelompok
kontrol 1 berbeda dengan rata-rata kelompok perlakuan pada sekumpulan variabel adalah
sebagai berikut:

Perbandingan terencana univariat secara manual untuk menguji:


- Apakah terdapat perbedaan rata-rata kelompok kontrol (metode konvensional) dengan
kelompok perlakuan (CTL & PBL) ditinjau dari berpikir kritis.
- Apakah terdapat perbedaan rata-rata kelompok kontrol (metode konvensional) dengan
kelompok perlakuan (CTL & PBL) ditinjau dari berpikir kreatif.

a. Hipotesis
𝜇2 +𝜇3
𝐻0 : 𝜓1 = 𝜇1 − =0
2

(Tidak terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran konvensional dibandingakn


dengan model pembelajaran CTL dan PBL ditinjau dari berpikir kritis dan berpikir kreatif
pada pembelajaran matematika).
𝜇2 +𝜇3
𝐻1 : 𝜓1 = 𝜇1 − ≠0
2

(Terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran konvensional dibandingakn dengan


model pembelajaran CTL dan PBL ditinjau dari berpikir kritis dan berpikir kreatif pada
pembelajaran matematika).
b. Taraf signifikan 𝜶 = 𝟎, 𝟎𝟓
c. Statistik uji:
2

𝐹=
(𝑛𝑒 −𝑝+1) 2
𝑇 dimana 𝑇 =
2 𝑘 𝑐𝑖 ̂ ′ 𝑆−1 𝜓
(∑𝑖=1 𝑛 )−1 𝜓 ̂ 2 𝑛 ̂ ′ −1 ̂
atau 𝑇 = 2 𝜓 𝑆 𝜓
𝑛𝑒 𝑝 𝑖

d. Kriteria Keputusan
- 𝐻0 ditolak jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;𝑝;𝑛
𝑒 −𝑝+1)

- 𝐻0 diterima jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙


e. Perhitungan Manual (Menggunakan Excel)
1. Menentukan nilai 𝑊 = 𝑊1 + 𝑊2 + 𝑊3

Tabel 1. KELOMPOK 1, Kelas Konvensional


Konvensional Selisih W1

No Berpikir Berpikir
Kritis Kreatif Y1-RY1 Y2-RY2 SS12 dan SS21 SS1 SS2
(Y1) (Y2)

1 78 63 -3,7 5,6 -20,72 13,69 31,36


2 69 57 -12,7 -0,4 5,08 161,29 0,16
3 76 53 -5,7 -4,4 25,08 32,49 19,36
4 87 60 5,3 2,6 13,78 28,09 6,76
5 96 51 14,3 -6,4 -91,52 204,49 40,96
6 86 62 4,3 4,6 19,78 18,49 21,16
7 78 61 -3,7 3,6 -13,32 13,69 12,96
8 92 54 10,3 -3,4 -35,02 106,09 11,56
9 83 58 1,3 0,6 0,78 1,69 0,36
10 72 55 -9,7 -2,4 23,28 94,09 5,76
Rata-rata 81,7 57,4 -72,8 674,1 150,4

 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata variabel berpikir kritis sebesar
81,7 dan berpikir kreatif sebesar 57,4 serta hasil dari W1, untuk kelompok 1 kelas
konvensional
𝒔𝒔𝟏 𝒔𝒔𝟏𝟐
𝑾𝟏 = [ ]
𝒔𝒔𝟐𝟏 𝒔𝒔𝟐

𝟔𝟕𝟒, 𝟏 −𝟕𝟐, 𝟖
𝑾𝟏 = [ ]
−𝟕𝟐, 𝟖 𝟏𝟓𝟎, 𝟒

Tabel 2. KELOMPOK 2, Kelas CTL


Contextual Teaching &
Selisih W2
Learning (CTL)
No
Berpikir Berpikir
Y1-RY1 Y2-RY2 SS12 dan SS21 SS1 SS2
Kritis (Y1) Kreatif (Y2)

1 87 87 -1,2 18,4 -22,08 1,44 338,56


2 96 75 7,8 6,4 49,92 60,84 40,96
3 79 59 -9,2 -9,6 88,32 84,64 92,16
4 96 68 7,8 -0,6 -4,68 60,84 0,36
5 89 64 0,8 -4,6 -3,68 0,64 21,16
6 94 68 5,8 -0,6 -3,48 33,64 0,36
7 87 67 -1,2 -1,6 1,92 1,44 2,56
8 91 64 2,8 -4,6 -12,88 7,84 21,16
9 79 65 -9,2 -3,6 33,12 84,64 12,96
10 84 69 -4,2 0,4 -1,68 17,64 0,16
Rata-rata 88,2 68,6 124,8 353,6 530,4

 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata variabel berpikir kritis sebesar
88,2 dan berpikir kreatif sebesar 68,6 serta hasil dari W2, untuk kelompok 2 kelas
Contextual Teaching & Learning (CTL)

𝒔𝒔𝟏 𝒔𝒔𝟏𝟐
𝑾𝟐 = [ ]
𝒔𝒔𝟐𝟏 𝒔𝒔𝟐

𝟑𝟓𝟑, 𝟔 𝟏𝟐𝟒, 𝟖
𝑾𝟐 = [ ]
𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟓𝟑𝟎, 𝟒

Tabel 3. KELOMPOK 3, kelas PBL


Problem Based
Selisih W3
Learning (PBL)
No Berpikir Berpikir
Kritis Kreatif Y1-RY1 Y2-RY2 SS12 dan SS21 SS1 SS2
(Y1) (Y2)
1 86 69 -4,4 1,9 -8,36 19,36 3,61
2 98 62 7,6 -5,1 -38,76 57,76 26,01
3 83 74 -7,4 6,9 -51,06 54,76 47,61
4 89 67 -1,4 -0,1 0,14 1,96 0,01
5 91 72 0,6 4,9 2,94 0,36 24,01
6 89 64 -1,4 -3,1 4,34 1,96 9,61
7 86 69 -4,4 1,9 -8,36 19,36 3,61
8 97 57 6,6 -10,1 -66,66 43,56 102,01
9 87 68 -3,4 0,9 -3,06 11,56 0,81
10 98 69 7,6 1,9 14,44 57,76 3,61
Rata-rata 90,4 67,1 -154,4 268,4 220,9
 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata variabel berpikir kritis sebesar
90,4 dan berpikir kreatif sebesar 67,1 serta hasil dari W3, untuk kelompok 3 kelas
Problem Based Learning (PBL)
𝒔𝒔𝟏 𝒔𝒔𝟏𝟐
𝑾𝟑 = [ ]
𝒔𝒔𝟐𝟏 𝒔𝒔𝟐

𝟐𝟔𝟖, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒
𝑾𝟑 = [ ]
−𝟏𝟓𝟒, 𝟒 𝟐𝟐𝟎, 𝟗
𝟔𝟕𝟒, 𝟏 −𝟕𝟐, 𝟖 𝟑𝟓𝟑, 𝟔 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟐𝟔𝟖, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒
 W1 + W2 + W3 = [ ]+[ ]+[ ]
−𝟕𝟐, 𝟖 𝟏𝟓𝟎, 𝟒 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟓𝟑𝟎, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒 𝟐𝟐𝟎, 𝟗
𝟏𝟐𝟗𝟔, 𝟏 −𝟏𝟎𝟐, 𝟒
= [ ]
−𝟏𝟎𝟐, 𝟒 𝟗𝟎𝟏, 𝟕
1
2. Menentukan 𝑆 = 𝑛 [𝑊], 𝑛𝑒 = 𝑁 − 𝑘 = 30 − 3 = 27
𝑒

1 1296.1 −102.4 48,0037037 −3,7925926


𝑆= [ ]=[ ]
27 −102.4 901.7 −3,7925926 33,3962963

3. Menentukan 𝑺−𝟏
1
S-1 = adj S
ad  bc

48,0037037 −3,7925926
S=[ ]
−3,7925926 33,3962963

33,3962 3,7925
Adj S = [ ]
3,7925 48,0037037

1 33,3962 3,7925
S-1 = [ ]
(48,0037037)(33,3962)  (3,7925926)(3,7925926) 3,7925 48,0037037

1 33,3962 3,7925926
S-1= [ ]
1603,145912 14,38375857 3,7925926 48,0037037

1 33,3962 3,7925926
S-1= [ ]
1588,762154 3,7925926 48,0037037

0,021020264 0,00212697
S-1= [ ]
0,00212697 0,030214531
̂
𝜓
̂ 1 −7.6
4. Menentukan [𝜓] = [ ] = [ ]
̂
𝜓 −10.45
2

̂ = 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅
𝜓 1 1 2 2 3 3

1  1 
𝜓̂1 = 1(81,7) + (− x88,2) +   x90,4  = -7,6
2  2 

1  1 
𝜓̂2 = 1(57,4) + (− x 68,6) +   x 767,1 = -10,45
2  2 

𝜓̂′ = [−7.6 −10.45]

Persamaan Pertama 𝑇 =
2 𝑘 𝑐𝑖 ̂ ′ 𝑆−1 𝜓
(∑𝑖=1 𝑛 )−1 𝜓 ̂
𝑖

1
 1 2 1   1 
2  12 ( ) ( ) 2  1 1  
𝑐𝑖  6   3     6,666667
=  2  2  3
𝑘
(∑𝑖=1 𝑛 )−1     
𝑖  10 10 10   40   20   1 
   
   20 

0.021020264 0.00212697 −7.6


T2 = 6.666667 [−7.6 −10.45] [ ][ ] = 32,49738246
0.00212697 0.030214531 −10.45

Maka diperoleh nilai T2 adalah 32,49738246

5. Menentukan nilai F
(𝑛𝑒 − 𝑝 + 1) 2
𝐹= 𝑇
𝑛𝑒 𝑝

(𝑛𝑒 − 𝑝 + 1) (27 − 2 + 1) 26
= = = 0.481481481
𝑛𝑒 𝑝 27(2) 54

(𝑛𝑒 − 𝑝 + 1) 2
𝐹= 𝑇
𝑛𝑒 𝑝

𝐹 = (0,481481481)(32,49738246) = 15,67688785
Maka nilai F = 15,67688785
6. Menentukan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;𝑝;𝑛 = 𝐹(0.05;2;26) = 3.369
𝑒 −𝑝+1)
Kesimpulan
Karena F > Ftabel yaitu 15,67688785 >3,369 maka H0 di tolak, artinya terdapat perbedaan
keefektifan pembelajaran konvensional dibandingkan dengan model pembelajaran Contextual
Learning and Teaching (CTL) dan Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kritis
dan berpikir kreatif pada pembelajaran matematika.

2. Kasus Multivariat 2 (GPS 2)


Perbandingan terencana multivariat secara manual untuk menguji apakah terdapat
perbedaan rata-rata kelompok perlakuan pada sekumpulan variabel adalah sebagai berikut.
a. Hipotesis
𝐻0 : 𝜓2 = 𝜇2 − 𝜇3 = 0

𝐻1 : 𝜓2 = 𝜇2 − 𝜇3 ≠ 0

b. Taraf signifikan 𝛼 = 0,05


c. Statistik uji:
2

𝐹=
(𝑛𝑒 −𝑝+1) 2 2 𝑘 𝑐𝑖 ̂ ′ 𝑆−1 𝜓
𝑇 dimana 𝑇 = (∑𝑖=1 𝑛 )−1 𝜓 ̂ ′ 𝑆−1 𝜓
̂ atau 𝑇2 = 𝑛 𝜓 ̂
𝑛𝑒 𝑝 𝑖 2

d. Kriteria Keputusan
𝐻0 ditolak jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;𝑝;𝑛
𝑒 −𝑝+1)

𝐻0 diterima jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

e. Perhitungan Manual
1) Menentukan nilai 𝑊 = 𝑊1 + 𝑊2 + 𝑊3

Berdasarkan tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 di peroleh

𝟔𝟕𝟒, 𝟏 −𝟕𝟐, 𝟖 𝟑𝟓𝟑, 𝟔 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟐𝟔𝟖, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒


W1 + W2 + W3 = [ ]+[ ]+[ ]
−𝟕𝟐, 𝟖 𝟏𝟓𝟎, 𝟒 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟓𝟑𝟎, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒 𝟐𝟐𝟎, 𝟗

𝟏𝟐𝟗𝟔, 𝟏 −𝟏𝟎𝟐, 𝟒
= [ ]
−𝟏𝟎𝟐, 𝟒 𝟗𝟎𝟏, 𝟕

1
2. Menentukan 𝑆 = 𝑛 [𝑊], 𝑛𝑒 = 𝑁 − 𝑘 = 30 − 3 = 27
𝑒

1 1296.1 −102.4 48,0037037 −3,7925926


𝑆= [ ]=[ ]
27 −102.4 901.7 −3,7925926 33,3962963
3. Menentukan 𝑺−𝟏
1
S-1 = adj S
ad  bc

48,0037037 −3,7925926
S=[ ]
−3,7925926 33,3962963

33,3962 3,7925926
Adj S = [ ]
3,7925926 48,0037037

1 33,3962 3,7925926
S-1 = [ ]
(48,0037037)(33,3962)  (3,7925926)(3,7925926) 3,7925926 48,0037037

1 33,3962 3,7925926
S-1= [ ]
1603,145912 14,38375857 3,7925926 48,0037037

1 33,3962 3,7925926
S-1= [ ]
1588,762 3,7925926 48,0037037

0,021020264 0,002126976
S-1= [ ]
0,002126976 0,030214531

̂
𝜓
̂ 1 −2,2
4. Menentukan [𝜓] = [ ] = [ ]
̂
𝜓 1,5
2

̂ = 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅
𝜓 1 1 2 2 3 3

𝜓̂1 = (0𝑥81,7) + (1𝑥88,2) + (−1𝑥90,4)= -2,2


𝜓̂2 = (0𝑥57,4) + (1𝑥68,6) + (−1 𝑥 67,1) = 1,5
𝜓̂′ = [−2,2 1,5]
2
2 𝑘 𝑐𝑖 ̂ ′ 𝑆−1 𝜓
5. Persamaan Pertama 𝑇 = (∑𝑖=1 𝑛 )−1 𝜓 ̂
𝑖

1
2
 0 2 (1) 2 (1) 2 
1 1 1  
𝑐𝑖  2 1
15
𝑘
(∑𝑖=1 𝑛 )−1 =        
𝑖  10 10 10   10  5 1
 
5

0.02102264 0.002126976 −2,2


T2 = 6.666667 [−2,2 1,5] [ ][ ] = 0,9246695 Maka
0.002126976 0.030214531 1,5
diperoleh nilai T2 sebesar 0,9246695
6. Menentukan nilai F
(𝑛𝑒 − 𝑝 + 1) 2
𝐹= 𝑇
𝑛𝑒 𝑝

(𝑛𝑒 −𝑝+1) (27−2+1) 26


= = 54 = 0.481481481
𝑛𝑒 𝑝 27(2)

(𝑛𝑒 − 𝑝 + 1) 2
𝐹= 𝑇
𝑛𝑒 𝑝

𝐹 = (0,481481481)(0,9246695) = 0,44521126
Maka di peroleh nilai F = 0,44521126
7. Menentukan
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;𝑝;𝑛 = 𝐹(0.05;2;26) = 3.369
𝑒 −𝑝+1)

Kesimpulan
Karena 𝐹 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , yaitu 0,044521126 < 3.369, maka 𝐻0 diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan keefektifan model pembelajaran Contextual Learning and Teaching (CTL) dengan
Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kritis dan berpikir kreatif pada
pembelajaran matematika

3. Kasus Univariat 1 (GPS 1)


a. Hipotesis
𝜇2 + 𝜇3
𝐻0 : 𝜓1 = 𝜇1 − =0
2
𝜇2 + 𝜇3
𝐻1 : 𝜓1 = 𝜇1 − ≠0
2

b. Taraf signifikan: 𝛼 = 0,05


c. Statistik Uji:
𝑐2
𝜓̂2 / ∑𝑘𝑖=1 𝑛𝑖 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻𝑆𝑆
𝑖
𝐹= =
𝑀𝑆𝑤 𝑀𝑆𝑊
d. Kriteria Keputusan:
- 𝐻0 ditolak jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;1;𝑁−𝑘)
- 𝐻0 diterima jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

e. Perhitungan manual (Menggunakan excel)


1. Menentukan nilai 𝑊 = 𝑊1 + 𝑊2 + 𝑊3
Berdasarkan tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 di peroleh

𝟔𝟕𝟒, 𝟏 −𝟕𝟐, 𝟖 𝟑𝟓𝟑, 𝟔 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟐𝟔𝟖, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒


W1 + W2 + W3 = [ ]+[ ]+[ ]
−𝟕𝟐, 𝟖 𝟏𝟓𝟎, 𝟒 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟓𝟑𝟎, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒 𝟐𝟐𝟎, 𝟗

𝟏𝟐𝟗𝟔, 𝟏 −𝟏𝟎𝟐, 𝟒
= [ ]
−𝟏𝟎𝟐, 𝟒 𝟗𝟎𝟏, 𝟕
1
2. Menentukan 𝑆 = 𝑛 [𝑊], 𝑛𝑒 = 𝑁 − 𝑘 = 30 − 3 = 27
𝑒

1 1296.1 −102.4 48,0037037 −3,792592593


𝑆= [ ]=[ ]
27 −102.4 901.7 −3,792592593 33,3962963

Dari matriks kovarian di peroleh

MSW1 = 48,0037037 dan MSW2 = 33,3962963

̂
𝜓
̂ 1 −7.6
3. Menentukan [𝜓] = [ ] = [ ]
̂
𝜓 −10.45
2

̂ = 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅
𝜓 1 1 2 2 3 3

1  1 
𝜓1 = 1(81,7) + (− x88,2) +   x90,4  = -7,6
̂
2  2 

1  1 
𝜓̂2 = 1(57,4) + (− x 68,6) +   x 767,1 = -10,45
2  2 

𝜓̂′ = [−7.6 −10.45]

2
̂ 2 / ∑𝑘𝑖=1 𝑐𝑖
4. Menentukan 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻 𝑆𝑆 = 𝑛𝜓 𝑛 𝑖

10(−7.6)2
- 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻 𝑆𝑆 untuk variabel pertama = 1 1 = 385.0666667
(1)2 +(− )2 +(− )2
2 2

10(−10.45)2
- 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻 𝑆𝑆 untuk variabel kedua = 1 1 = 728,0166667
(1)2+(− )2 +(− )2
2 2

2
𝑐
̂ 2 / ∑𝑘 𝑖
𝑛𝜓 𝑖=1𝑛𝑖 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻𝑆𝑆
5. Menentukan nilai 𝐹 = =
𝑀𝑆𝑤 𝑀𝑆𝑊

385.0667
- 𝐹1 = = 8,021603272
48.0037
728,0167
- 𝐹2 = = 21,7993235
33,3962

6. Menentukan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;1;𝑁−𝑘) = 𝐹(0.05:1;27) = 4,210008

7. Kesimpulan
- 𝐹1 : Karena 𝐹1 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , yaitu 8,021603372 > 4,210008 maka 𝐻0 ditolak, artinya
terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional dibandingkan dengan
model pembelajaran Contextual Learning and Teaching (CTL) dan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kritis terhadap
pembelajaran matematika materi lingkaran.
𝐹2 : Karena 𝐹2 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , yaitu 21,7993235 > 4,210008 maka 𝐻0 ditolak, artinya
terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional dibandingkan dengan
model pembelajaran Contextual Learning and Teaching (CTL) dan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kreatif terhadap
pembelajaran matematika

4. Kasus Univariat 2 (GPS 2)


Perbandingan terencana univariat secara manual untuk menguji perbedaan rata-rata
antar kelompok perlakuan (eksperimen).
- Apakah terdapat perbedaan rata-rata metode CTL dengan metode PBL ditinjau dari
berpikir kritis.
- Apakah terdapat perbedaan rata-rata metode CTL dengan metode PBL ditinjau dari
berpikir kreatif.
a. Hipotesis:
𝐻0 : 𝜓2 = 𝜇2 − 𝜇3 = 0
𝐻1 : 𝜓2 = 𝜇2 − 𝜇3 ≠ 0
b. Taraf signifikan 𝛼 = 0,05
c. Statistik uji:
2
̂ 2 / ∑𝑘𝑖=1 𝑐𝑖
𝑛𝜓 𝑛𝑖 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻𝑆𝑆
𝐹= =
𝑀𝑆𝑤 𝑀𝑆𝑊
d. Kriteria Keputusan
- 𝐻0 ditolak jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;1;𝑁−𝑘)
- 𝐻0 diterima jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
e. Perhitungan Manual
1. Menentukan nilai 𝑊 = 𝑊1 + 𝑊2 + 𝑊3

Berdasarkan tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 di peroleh

𝟔𝟕𝟒, 𝟏 −𝟕𝟐, 𝟖 𝟑𝟓𝟑, 𝟔 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟐𝟔𝟖, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒


W1 + W2 + W3 = [ ]+[ ]+[ ]
−𝟕𝟐, 𝟖 𝟏𝟓𝟎, 𝟒 𝟏𝟐𝟒, 𝟖 𝟓𝟑𝟎, 𝟒 −𝟏𝟓𝟒, 𝟒 𝟐𝟐𝟎, 𝟗

𝟏𝟐𝟗𝟔, 𝟏 −𝟏𝟎𝟐, 𝟒
= [ ]
−𝟏𝟎𝟐, 𝟒 𝟗𝟎𝟏, 𝟕
1
2. Menentukan 𝑆 = 𝑛 [𝑊], 𝑛𝑒 = 𝑁 − 𝑘 = 30 − 3 = 27
𝑒

1 1296.1 −102.4 48,0037037 −3,7925926


𝑆= [ ]=[ ]
27 −102.4 901.7 −3,7925926 33,3962963

Dari matriks kovarian di peroleh

MSW1 = 48,0037 dan MSW2 = 33,3962

̂
𝜓
̂] = [ 1 −2,2
3. Menentukan [𝜓 ]=[ ]
̂
𝜓 1,5
2

̂ = 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅ + 𝑐 𝑥̅
𝜓 1 1 2 2 3 3

𝜓̂1 = (0𝑥81,7) + (1𝑥88,2) + (−1𝑥90,4)= -2,2


𝜓̂2 = (0𝑥57,4) + (1𝑥68,6) + (−1 𝑥 67,1) = 1,5
𝜓̂ ′ = [−2,2 1,5]
2
̂ 2 / ∑𝑘𝑖=1 𝑐𝑖
4. Menentukan 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻 𝑆𝑆 = 𝑛𝜓 𝑛 𝑖

10(−2,2)2
- 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻 𝑆𝑆 untuk variabel pertama = (0)2 +(1)2+(−1)2 = 24,2

10(−1,5)2
- 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻 𝑆𝑆 untuk variabel kedua = (0)2+(1)2+(−1)2 = 11,25

𝑐2
̂ 2 / ∑𝑘 𝑖
𝑛𝜓 𝑖=1 𝑛𝑖 𝐻𝑌𝑃𝑂𝑇𝐻𝑆𝑆
5. Menentukan nilai 𝐹 = =
𝑀𝑆𝑤 𝑀𝑆𝑊

24,2
- 𝐹1 = 48.0037 = 0,504127768
11,25
- 𝐹2 = 33,3962 = 0,336863702
6. Menentukan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;1;𝑁−𝑘) = 𝐹(0.05:1;27) = 4,210008
7. Kesimpulan
- 𝐹1 : Karena 𝐹1 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , yaitu 0,504127768 < 4,210008 maka 𝐻0 diterima,
artinya tidak terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran Contextual
Learning and Teaching (CTL) dibandingkan dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kritis terhadap
pembelajaran matematika
- 𝐹2 : Karena 𝐹2 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , yaitu 0,336863702 < 4.210008 maka 𝐻0 diterima,
artinya tidak terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran Contextual
Learning and Teaching (CTL) dibandingkan dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kreatif terhadap
pembelajaran matematika

B. Multivariat pada SPSS


Berikut adalah cara menyelesaiakan Uji Kontras Helmert menggunakan SPSS.
Berikut langkah-langkahnnya:

1. Buka Program SPSS


2. Klik file, kemudian piliih new dan klik syntax
3. Setelahnya akan muncul halaman berikut:

4. Pada halaman tersebut yang ditandai centang biru bisa diinputkan data berikut:
TITTLE 'HELMERT CONTRAST'.
DATA LIST FREE/GPS Y1 Y2.
BEGIN DATA.
copykan data dari excel spss, contoh tampilan excel spss:

Setelah di copy, maka pada bagian bawah data diinputkan lagi kalimat berikut:
END DATA.
MANOVA Y1 Y2 BY GPS(1,3)/
CONTRAST(GPS)=HELMERT/
PARTITION(GPS)/
DESIGN=GPS(1),GPS(2)/
Tampilan lengkapnya setelah diinputkan semua yaitu:
5. Setelah tampilannya lengkap maka sudah bisa di lakukan Run, dengan cara klik “Run” pada
toolbar atas lalu klik “All”

6. Muncul output paling atas akan seperti ini:


7. Namun ketika di scrool kebawah akan ada informasi MANOVA seperti berikut:

Ketika sudah muncul seperti diatas maka sudah bisa dibaca data outputnya sebagai berikut:
1) Multivariate 1

2) Multivariate 2

3) Univariate 1

4) Univariates 2

C. Multivariat Pada R
Langkah-langkah menyelesaikan Uji Kontras Helmert menngunakan program R sebagai
berikut:
1. Import Data
Out put

2. Menghitung matriks kovarians

Output

3. Menghitung rata-rata

Output
4.Multivariat 1 GPS 1

Output

5. Multivariat 1 GPS 2

Output

6.Univariat GPS 1

 Berpikir kritis

Output
 Berpikir kreatif

Output

8. Univariat GPS 2
 Berpikir kritis

Output

 Berpikir kreatif
Output

D. Kesimpulan uji Kontras Helmert menggunakan program SPSS dan R


1. Kasus multivariat 1
 Uji multivariat ini untuk menentukan F dapat dilihat pada program. Dari gambar
tersebut di peroleh nilai F adalah 15,70531. Dalam kasus ini diketahui bahwa nilai F tabel
adalah 3,369. Berdasarkan hal tersebut F > Ftabel yaitu 15,70531 > 3,369 sehingga H0
ditolak.
 Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa F > Ftabel maka H0 di tolak,
artinya terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional dibandingkan
dengan model pembelajaran Contextual Learning and Teaching (CTL) dan Problem
Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kritis dan berpikir kreatif pada
pembelajaran matematika.
2. Kasus multivariat 2 (GPS 2)
 Uji multivariat ini untuk menentukan F dapat dilihat pada program. Dari gambar
tersebut di peroleh nilai F adalah 0,37066. Dalam kasus ini diketahui bahwa nilai F tabel
adalah 3,369. Berdasarkan hal tersebut F < Ftabel yaitu 0,37066 < 3,369 sehingga H0
diterima.
 Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa F < Ftabel maka H0 di
terima, artinya tidak terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional
dibandingkan dengan model pembelajaran Contextual Learning and Teaching (CTL)
dan Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari berpikir kritis dan berpikir kreatif
pada pembelajaran matematika.
3. Kasus Univariat 1 (GPS 1)
a. Univariat 1 (Berpikir kritis)
 Uji univariat untuk menetukan nilai F dapat dilihat pada program. Dari gambar tersebut
di peroleh nilai F1 adalah 8,2160. Dalam kasus ini diketahui Ftabel adalah 4,210008.
Berdasarkan hal tersebut F1 > Ftabel sehingga H0 ditolak.
 Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa F1 > Ftabel maka H0 ditolak,
artinya terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional dibandingkan dengan
model Contextual Learning and Teaching (CTL) dan Problem Based Learning (PBL) di
tinjau dari berpikir kritis terhadap pembelajaran matematika.
b. Univariat 1 (Berpikir kreatif)
 Uji univariat untuk menetukan nilai F dapat dilihat pada program. Dari gambar tersebut
di peroleh nilai F1 adalah 21,79932. Dalam kasus ini diketahui Ftabel adalah 4,210008.
Berdasarkan hal tersebut F1 > Ftabel sehingga H0 ditolak.
 Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa F1 > Ftabel maka H0 ditolak,
artinya terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional dibandingkan dengan
model Contextual Learning and Teaching (CTL) dan Problem Based Learning (PBL) di
tinjau dari berpikir kreatif terhadap pembelajaran matematika.
4.Kasus Univariat 2 (GPS 2)
a. Univariat 2 (Berpikir kritis)
 Uji univariat untuk menetukan nilai F dapat dilihat pada program. Dari gambar tersebut
di peroleh nilai F1 adalah 0,50413. Dalam kasus ini diketahui Ftabel adalah 4,210008.
Berdasarkan hal tersebut F1 < Ftabel sehingga H0 diterima.
 Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa F1 < Ftabel maka H0
diterima, artinya tidak terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional
dibandingkan dengan model Contextual Learning and Teaching (CTL) dan Problem
Based Learning (PBL) di tinjau dari berpikir kritis terhadap pembelajaran matematika.
b. Univariat 2 (Berpikir kreatif)
 Uji univariat untuk menetukan nilai F dapat dilihat pada program. Dari gambar tersebut
di peroleh nilai F2 adalah 0,33686. Dalam kasus ini diketahui Ftabel adalah 4,210008.
Berdasarkan hal tersebut F2 < Ftabel sehingga H0 diterima.
 Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa F2 < Ftabel maka H0
diterima, artinya tidak terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran konvensional
dibandingkan dengan model Contextual Learning and Teaching (CTL) dan Problem
Based Learning (PBL) di tinjau dari berpikir kreatif terhadap pembelajaran matematika.

Anda mungkin juga menyukai