3086 8628 8 PB
3086 8628 8 PB
e-ISSN : 2614-8234
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis
siswa ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Penelitian ini menggunakan metode quasi
experiment dengan desain penelitian posttest-only control design. Sampel penelitian ini
adalah siswa kelas VII di SMPN 2 dan SMPN 76 Jakarta Pusat pada semester genap Tahun
Ajaran 2017/2018 sebanyak 71 orang. Hasil penelitian ini adalah (1) Kemampuan berpikir
kritis matematis siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran PBL lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional; (2)
Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan AQ terhadap kemampuan
berpikir kritis matematis siswa; (3) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diberi
perlakuan model pembelajaran PBL lebih tinggi dari siswa yang diberi perlakuan model
pembelajaran konvensional pada kelompok siswa yang memiliki AQ tinggi; (4) Tidak
terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang diberi perlakuan
model pembelajaran PBL dengan siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran
konvensional pada kelompok siswa yang memiliki AQ rendah.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Berpikir Kritis Matematis, Adversity Quotient.
berdasarkan analisis data hasil angket AQ Pada Tabel 1 di atas dapat dilihat
siswa sebelum perlakuan diberikan. bahwa secara keseluruhan rata-rata
Setelah diberikan perlakuan model kemampuan berpikir kritis matematis siswa
pembelajaran, sampel penelitian diberikan yang mendapat perlakuan model
tes kemampuan berpikir kritis matematis. pembelajaran PBL lebih tinggi dibanding
Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis siswa yang mendapat perlakuan model
menggunakan anova dua arah dan uji-t pembelajaran konvensional.
dengan bantuan program SPSS 23. Hasil uji anova dua arah terhadap data
kemampuan berpikir kritis matematis siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Penelitian ini difokuskan kepada
empat hipotesis, yaitu: (1) kemampuan Tabel 2. Hasil Uji Anava Dua Arah
berpikir kritis matematis siswa yang diberi Source F Sig.
perlakuan model pembelajaran PBL lebih Model_Pembelajaran 6.528 .013
tinggi dari siswa yang diberi perlakuan AQ 20.208 .000
model pembelajaran konvensional; (2) Model_Pembelajaran * AQ 6.861 .011
terdapat pengaruh interaksi antara model
pembelajaran dan AQ terhadap kemampuan Pada Tabel 2 di atas dapat dilihat
berpikir kritis matematis siswa; (3) bahwa nilai signifikansi untuk model
kemampuan berpikir kritis matematis siswa pembelajaran sebesar 0,013 <0,05 pada
yang diberi perlakuan model pembelajaran taraf signifikansi = 0,05. Hal ini dapat
PBL lebih tinggi dari siswa yang diberi diartikan bahwa kemampuan berpikir kritis
perlakuan model pembelajaran matematis siswa yang diberi perlakuan
konvensional pada kelompok siswa yang model pembelajaran PBL lebih tinggi dari
memiliki AQ tinggi; (4) kemampuan siswa yang diberi perlakuan model
berpikir kritis matematis siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Interaksi antara
perlakuan model pembelajaran PBL lebih model pembelajaran dan AQ menunjukkan
rendah dari siswa yang diberi perlakuan nilai signifikansi 0,003. Nilai tersebut lebih
model pembelajaran konvensional pada kecil dari nilai taraf signifikansi yang telah
kelompok siswa yang memiliki AQ rendah. ditentukan yaitu 0,05. Hal ini berarti bahwa
Deskripsi statistik data kemampuan terdapat pengaruh interaksi antara model
berpikir kritis matematis siswa disajikan pembelajaran dan AQ terhadap kemampuan
pada Tabel 1. berpikir kritis matematis siswa.
Hasil uji-t terhadap data kemampuan
Tabel 1. Rata-rata Kemampuan Berpikir berpikir kritis matematis berdasarkan AQ
Kritis Matematis berdasarkan Model disajikan pada Tabel 3.
Pembelajaran dan AQ
Model Pembelajaran
AQ
Siswa PBL Konvensional
̅ Jumlah ̅ Jumlah
Tinggi 9,82 17 7,59 17
Rendah 6,75 16 6,78 18
Jumlah 16,57 33 14,37 35
149
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Tabel 3. Hasil Uji-t Data Kemampuan sejalan dengan hasil penelitian Sianturi
Berpikir Kritis Matematis Siswa (2018) yang menemukan bahwa
berdasarkan AQ kemampuan berpikir kritis matematis siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan
t-test for Equality of Means
model Problem Based Learning (PBL)
Kelompok
AQ t df Sig. (2-tailed) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
Tinggi 3.917 32 .000 yang mengikuti pembelajaran
Rendah -.043 32 .966 konvensional.
Hal tersebut dapat terjadi karena pada
Berdasarkan hasil uji-t pada Tabel 3 pembelajaran dengan model PBL, siswa
di atas, pada kelompok siswa dengan AQ terlibat aktif dalam kegiatan diskusi
tinggi diperoleh nilai thitung = 3,917 dengan kelompok membangun dan mengkonstruk
nilai ttabel sebesar 2,037. Karena kriteria pengetahuan baru. Selain itu, siswa dituntut
penolakan Ho pada sisi kanan adalah thitung untuk menghasilkan pengetahuan atau
> ttabel yaitu 3,917 > 2,037 maka Ho ditolak konsep yang baru dan mengaitkannya
sehingga dapat diartikan bahwa dengan konsep yang telah dimiliki
kemampuan berpikir kritis matematis sebelumnya sebagai usaha dalam
kelompok siswa yang diberi perlakuan menyelesaikan permasalahan yang
model pembelajaran PBL lebih tinggi diberikan. Melalui pengetahuan yang
dibandingkan dengan kelompok siswa yang terbentuk berdasarkan masalah-masalah
diberi perlakuan model pembelajaran kontekstual dan tidak terstruktur inilah
konvensional pada siswa yang memiliki AQ siswa akan mampu menalar dan membuat
tinggi. keputusan yang logis. Dengan demikian,
Sedangkan pada kelompok siswa kemampuan berpikir kritis matematis siswa
dengan AQ rendah terlihat bahwa nilai menjadi berkembang.
thitung = -0,043 dengan nilai -ttabel = -2,037. Berdasarkan hasil analisis data juga
Kriteria penolakan Ho pada sisi kiri adalah ditemukan bahwa terdapat pengaruh
thitung < -ttabel. Karena hasil perhitungan interaksi antara model pembelajaran dan
menunjukkan thitung > -ttabel yaitu 0,043 > AQ terhadap kemampuan berpikir kritis
-2,037 maka Ho diterima sehingga dapat matematis siswa. Penemuan ini didukung
diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan Penemuan ini didukung oleh hasil
yang signifikan antara kemampuan berpikir penelitian Sunandar (2018) yang
kritis matematis siswa yang diberi menyatakan bahwa kemampuan pemecahan
perlakuan model pembelajaran PBL dengan masalah akan menjadi lebih optimal jika
siswa yang diberi perlakuan model dibangun melalui desain yang sesuai dan
pembelajaran konvensional pada kelompok skenario pembelajaran dengan
siswa yang memiliki AQ rendah. memperhatikan aspek AQ dari setiap siswa.
Berdasarkan hasil analisis data, Kemampuan pemecahan masalah dalam
kemampuan berpikir kritis matematis siswa penelitian ini merupakan salah satu
yang mendapat perlakuan model indikator dari kemampuan berpikir kritis
pembelajaran PBL lebih tinggi dibanding matematis. Hal ini disebabkan karena
siswa yang mendapat perlakuan model melalui optimalisasi pemanfaatan AQ siswa
pembelajaran konvensional. Hal tersebut dalam kegiatan pembelajaran dapat
membantu mempermudah dan
150
Nurlaeli, Anton N., dan Eti D.W: Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ditinjau dari Adversity Quotient.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 4 (2), pp: 145-154.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hosnan, M. .2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Johnson, E. 2002. Contextual Teaching and Learning: what it is and why it’s here to stay.
California: Corwin Press, Inc.
OECD. 2016. PISA 2015 Result (Volume 1): Excellence and Equity in Education. Paris:
OECD Publishing.
152
Nurlaeli, Anton N., dan Eti D.W: Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ditinjau dari Adversity Quotient.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 4 (2), pp: 145-154.
Sabandar, J. 2007. Berpikir Reflektif. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Sehari:
Permasalahan Matematika dan Pendidikan Matematika Terkini. UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Sianturi, A., Sipayung, T.N., Simorangkir, F.M.A. 2018. “Pengaruh Model Problem Based
Learning (PBL) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMPN 5
Sumbul”. UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), pp: 29-42.
Stoltz, P.G. 2005. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Edisi Keenam,
Jakarta: Grasindo.
Sunandar, M.A., Zaenuri, Dwidayati, N.K. 2018. “Mathematical Problem Solving Ability of
Vocational School Students on Problem Based Learning Model Nuanced
Ethnomatematics reviewed from Adversity Quotient”. Unnes Journal of Mathematics
Education Research. Vol.7(1), pp:1-8.
Tobing, D. U. L., Isjoni, B., Ibrahim. 2016. Application Problem Based Learning Model to
Improve Students Learning Outcomes of Class VII A in Social Sciences Subjects in
SMPN 4 Mandau. [Online] Tersedia: https://media.neliti.com/media/publications
/200421-penerapan-model-pembelajaran-problem-bas.pdf. [2 Juni 2018].
153
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
154