Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Dan Jenis Penelitian


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan crossectional yaitu pada penelitian ini variabel independen dan
dependen akan diamati pada waktu atau priode bersamaan. Penelitian ini
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan berobat pada
Lansia dengan hipertensi di Puskesmas Kalimulya Kota Depok. Penelitian ini
bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel
tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian yang digunakan yaitu di Puskesmas kalimulya kota
depok. Penelitian ini mulai dilakukan bulan Maret-Agustus 2020 mulai dari
pengajuan judul, persiapan, pembagian kuesioner, pengolahan dan analisis data
dan sampai penulisan laporan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Popelasi

Menurut Sugiono (dalam Hidayat, 2018) populasi merupakan seluruh


subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti.Pada penelitian
ini. Populasi dari penelitian ini adalah Lansia di Puskesmas Kalimulya Kota
Depok dari bulan juni sampai juli 2020 yang berjumlah 107 Lansia.
2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2018). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu
metode sampling secara random yang paling sederhana. Metode ini disebut
sebagai metode acak sederhana, karena cara acaknya yang sangat simple
(Swarjana, 2016). Sampel yang diambil adalah sampel yang telah memenuhi
kriteria atau tujuan yang telah ditentukan oleh peneliti.

Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam


penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah
sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.
Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut:

N
n=
1+ Ne2 ¿
¿

Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e= Error of margin (5%)
Diketahui :
Populasi = 107 Lansia
107
n=
1+107 ( 0,05 )2
107
n=
1+107 ( 0,0025 )
107 ¿
n=
1. 2675
¿ n=84,41(dibulatkan menjadi85)
¿
Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 85 responden.
3. Kriteria Sample
Dalam penelitian keperawatan, kriteria sample meliputi kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat tidaknya sample
tersebut digunakan.
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sempel (Notoatmodjo, 2012).
Kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti adalah :
a. Lansia yang berusia lebih dari 55 tahun.
b. Bersedia menjadi responden dalam penelitian.
c. Mampu mengingat dan menerima arahan.
d. Mampu berkomunikasi dengan baik dan menggunakan bahasa indonesia.
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).
Kriteria eksklusi yang ditetapkan peneliti adalah :
a. Tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian.
b. Tidak mampu mengingat dan tidak mampu melakukan arahan/perintah.
c. Tidak mampu berkomunikasi dengan baik dan tidak bisa menggunakan
bahasa Indonesia.

D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan apa yang dijadikan perhatian penelitian, baik itu
mengacu dengan teori, dapat pula diartikan sebagai atribut, sifat yang
mengandung objek (Arikunto dalam jenita, 2016). Variabel dari penelitian ini
terdiri dari 2 variabel, yaitu :
1. Variabel bebas (independen variabel) adalah variabel yang menjadi sebab
(Notoatmodjo, 2012). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat kepatuhan berobat pada Lansia dengan hipertensi
2. Variabel terikat (dependen variabel) adalah variabel yang menjadi akibat/efek
(Notoatmodjo, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan
berobat pada lansia dengan hipertensi.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang ditetapkan oleh peneliti
dan dipergunakan untuk menggali data, sehingga peroses kegiatan pengumpilan
data dapat berlangsung dengan sistematis (Arikunto, 2012). Menurut
Notoatmodjo, (2012) instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan
untuk pengumpulan data. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner untuk mengambil sampling pendapat dari
responden, dan untuk mengumpulkan informasi sebagai dasar dalam rangka
penyusunan penelitian. Kuesioner ini berbentuk pernyataan tertutup dengan
jawaban yang sudah disediakan dan responden hanya menjawab pernyataan yang
telah disediakan dan memilih jawaban tersebut sesuai dengan pendapatnya dan
memberikan tanda check list (√) pada kolam yang sudah tersedia.

F. Validitas dan Rehabilitas Instrumen


1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Setiadi, 2007). Sebuah instrumen
mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data
dari data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas untuk menguji
apakah suatu kuesioner dianggap valid, maka perlu uji coba dan lakukan
analis. Bila kuesioner tersebut telah memiliki validitas kostruk, berarti semua
item (pernyataan) yang ada dalam kuesioner ini mengukur apa yang kita ukur.
Dalam penelitian ini untuk pengujian validitas dengan menggunakan uji
korelasi produck moment. Suatu instrumen dikatakan valid jika r yang
didapatkan dari hasil pengukuran item soal (r hasil) > r tabel (0,361), r tabel
didapatkan dari rpearson produck moment dengan ᵅ= 5%.
2. Realibilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal
ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010) Teknik pengujian
pada penelitian menggunakan teknik Alpha Crombach (a), dalam uji
realibilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya apabila r alpha > r tabel maka
pertanyaan tersebut reliable sebaliknya bila r alpha < r tabel maka pertanyaan
tersebut tidak reliabel.

G. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data


1. Metode pengumpulan data
Metode/teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan
data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil
penelitian. Alat ukur pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa
wawancara terstruktur, observasi, angket/kuesioner, pengukuran, atau melihat
data statistik (data sekunder) seperti dokumentasi (Hidayat, 2018).
Data adalah pencatatan penelitian baik yang berupa fakta atau angka
(Arikunto, 2013). Data berdasarkan memperoleh di bagi menjadi dua data
primer dan data sekunder (Riwidikdo, 2012):
a. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/objek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer
diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas
pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner oleh peneliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dengan
objek peneliti (Riwidikdo, 2012). Cara mendapatkan data sekunder ini
adalah dengan studi dokumentasi. Studi dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa cacatan, transkip, buku, dan
surat kabar (Arikunto, 2013).
Data sekunder diperoleh bukan dari responden yang akan diteliti akan
tetapi dari sumber lain. Data sekunder yang diambil peneliti antara lain :
Dinas Kesehatan Kota Depok dan Rekam Medik pasien Hipertensi di
Puskesmas Kalimulya Kota Depok.
2. Pengolahan data
Teknik pengolahan data merupakan tahapan yang dilakukan sebelum
data dianalisis. Terdapat empat langkah dalam teknik pengolahan data,
yaitu:
a. Editing
Peneliti melakukan pengecekan ulang terhadap kelengkapan
pengisian jawaban pada kuesioner yang telah diisi oleh responden
pada setiap saat kuesioner selesai diisi oleh responden. Apabila ada
kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap, Peneliti akan
mengembalikan kuesioner dan meminta responden mengisi kuesioner
kembali dengan lengkap. Sehingga dapat dipastikan bahwa kuesioner
diisi dengan lengkap, dan tidak akan mempengaruhi analisis data dan
ke-valid-an hasil penelitian.
b. coding (pemberian code)
coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka atau bilangan. Pemberian code bertujuan untuk
mempermudah analisis data dan entry data.

c. Skoring
Pemberian skor atau nilai pada setiap jawaban yang diberikan oleh
responden.
d. Entry
Peneliti memasukan data ke dalam software statistik agar siap di
analisis pada tahap ini dilakukan editing atau pengecekan ulang
kembali terhadap setiap data yang telah dimasukan, untuk mencegah
terjadinya pengisian cell yang tidak lengkap.
e. Cleaning
Peneliti melakukan pengecekan ulang terakhir kalinya pada data
yang sudah di-entry untuk mencegah adanya Error dan missing dalam
menganalisis data. Sehingga data yang sudah di-entry dapat dipastikan
sudah benar-benar lengkap sebelum dianalisis.

H. Teknik Analisis Data


1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah sebuah analisis yang bertujuan untuk
menjelaskan atau menggambarkan karakteristik (distribusi frekuensi) setiap
variabel penelitian, yang mencakup variabel dependen (faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat) dan variabel independen (kepatuhan berobat pada
lansia dengan hipertensi). Analisis ini ditampilkan dalam bentuk presentasi
yang disajikan dalam grafik dan tabel.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan dengan
menggunakan uji statistik untuk menguji hipotesis penelitian, uji statistik
uang digunakan pada penelitian ini adalah chi square test karena variabel
dependen dan independen yang ada dalam penelitian ini bersifat
kategorik. Adapun rumus chi-square adalah sebagai berikut :

x 2=
∑ (0−E)²
E

Df =(b−1)(k −1)

Keterangan :
2
x = Nilai Chi-square
O = Nilai observasi (nilai yang diamati)
E = Nilai ekspektasi (nilai yang diharapkan)
b = Jumlah baris
k = jumlah kolom

Namun dalam penggunaan uji tersebut perlu diperhatikan syarat uji


chi-square, yaitu tidak boleh lebih dari 20% jumlah sel (dalam tabulasi) yang
mempunyai nilai harapan (expected count) < 5 (Dahlan, 2009). Apabila tidak
memenuhi syarat tersebut, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan
melakukan uji alternatif chisquare, yaitu uji fishers exact test (Dahlan, 2009).
Interpretasi hasil dari chi square adalah dengan melihat p value.
Jika pvalue > 0,05, maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak, artinya Ho
diterima atau tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Sebaliknya jika pvalue < 0,05, maka keputusannya adalah Ho
ditolak atau hipotesis penelitian diterima, artinya ada hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen.

I. Etika Penelitian
1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Concent)
Peneliti memberikan informed concent kepada responden dan
ditandatangani oleh responden yang bersedia mengisi lembar kuesioner. Jika
ditemukan responden tidak bersedia, peneliti tidak berhak menggunakan data
dari responden tersebut.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Persetujuan untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data umum hanya
kode dengan memberi nomer urut pada setiap bandel kuesioner.
3. Kerahasiaan (Confidentality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan kerahasiaan dari
respon den dijamin peneliti.

Anda mungkin juga menyukai