Anda di halaman 1dari 9

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..

Qala Allahu ta’ala fi kitabihil karrim..

Qala Allahu ta’ala fii kitabihil Karim

Sadaqallahul adzim
Ma’asyiral kaum muslimin rahimakumullah….

Mengawali khutbah hari ini,

Rasa Sykur tak pernah kita hentikan atas segala nikmat dan
karunia yang telah di berikan Allah SWT kepada kita. karena
asbab itulah saat ini kita berada didalam suasana bulan syawal
yang kita nikmati saat ini

Kemudian sebagai umat Rasulullah SAW salam dan shalawat


tak lupa pula kita haturkan kepada beliau sebagai junjungan
kita sebagai jalan satu-satunya jalan untuk mendapat surgaa
Allah SWT. Kita tidak akan merasakan nikmatnya ibadah,
nikmatnya pahala dan nikmat yang lainnya jikalau kita bukan
umat Muhammad SAW hanya umat Muhammad yang
mendapatkan segala berkah, rahmat dan karunia dari Allah
SWT.

Kaum muslimin rahima kumullah, sebagai khatib melalui


mimbar yang mulia ini tak lupa pula kita sebagai hamba Allah
untuk saling ingat mengingatkan dalam hal meningkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah, dengan menjalankan segala apa
yang di perintahkan dan menjauhi semua yang tidak dibolehkan
oleh Allah SWT.

Kaum muslimin rahimakumullah.

Kita saat ini kita berada di bulan syawal, bulan kesepuluh


dalam penanggalan Islam, pada tanggal 1 Syawal yang lalu di
masjid yang kita cintai ini kita sama-sama melaksanakan shalat
Id sebagai tanda kita telah meninggalkan bulan suci ramadhan
dan memasuki bulan Syawal.

Dibulan syawal ini kita juga di sunnahkan untuk puasa selama


6 hari dan pahalanya seperti puasa setahun :

Kaum muslimin rahima kumullah

Dibulan syawal inni adalah sebuah bulan peralihan dari bulan


suci ramadhan yang penuh berkah. Di bulan syawal ini kita
masih merasakan sedikit banyaknya suasana berpuasa di bulan
ramadhan maka dari itu kita di anjurkan untuk berpuasa 6 hari
di bulan syawal agar Susana ramadhan, agar semangat
ramadhan semangan beribadah dalam diri kita tidak hilang
begitu saja . Karena puasa 6 hari di bulan syawal itu pahala nya
sama dengan puasa setahun artinya ketika kita puasa syawal
maka seakan-akan selama setahun ini kita di anggap berpuasa
sama seperti puasa kita pada bulan suci ramadhan.

Kaum muslimin yang berbahagia

Selepas bulan suci ramdhan dan didalam bulan syawal ini juga
kita ditekan kan untuk tetap bisa menetapkan hati kita dalam
ibadah sama seperti pada bulan suci ramadhan. Saat ini, kita
sudah tidak berada dalam bulan suci ramadhan, ramadhan
memang telah berlalu tapi ibadah dan semangat beribadah
harus tetap jalan. Jangan sampai kita termasuk dalam
golongan- golongan yang selepas ramadhan ini semangat
ibadah nya justru semakain menurun.

Kaum muslimin rahimakumullah.

Di moment syawal ini kita sebagai hamba Allah SWT dituntut


untuk manjalankan ibadah sama seperti di bulan suci
ramadhan. Kita ditekankan untuk menjalankan ibadah dengan
Istiqamah. Istiqamah adalah menetapkan diri dalam sebuah
perbuatan yang dijalankan secara berkesinambungan atau terus
menerus. Singkatnya istiqamah adalah seberapa konsisten nya
kita dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT termasuk
setelah kita keluar dari bulan suci ramdhan. Allah swt menguji
kita apakah ibadah kita hanya di bulan ramadhan saja atau
ibadah kita konsisten sampai kita meninggal dunia.

Allah SWT berfirman

“ sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah


Allah, kemudian mereka tetap istiqamah. Tidak ada rasa
khawatir dalam diri mereka dan mereka tidak pula bersedih
hati.

Jamaah jum’at rahimakumullah


Kita diperintahkan untuk tetp terus malaksanakan ibadah bukan
hanya pada bulan-bulan tertentu tapi kita di perintahkan untuk
terus beribadah sampai datang nya kematian bagi kita semua.
Amalan-amalan ibadah yang kita lakukan bulan lalu dibulan
suci ramadhan diharapkan mampu untuk kita pertahankan,
mampu untuk kita jaga walaupun kita sudah tidak berada di
dalam bulan suci ramdhan. Sebab Allah SWT mencitai amal
yang dilakukan secara berkesinambungan, Allah SWT
mencintai berbuaan ibadah yang dilakukan secara konsisten.

Nabi Muhammad SAW perah bersabda dalam sebuah Hadist :

Amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah amalan yang


terus menerus walaupun sedikit.

Kaum muslimin yang berbahgia

Hadist ini merupakan bukti bahwa istiqamah itu sangat dicintai


Allah SWT, sebab dengan istiqamah dalam beribadah kita
dijaga untuk melakukan hal-hal yang di larang oleh Allah
SWT. Walaupun amalan kita sedikit tapi dilaksanakan secara
konsisten tanpa putus InsyaAllah akan menjadi amalan yang
besar dan kita dicintai oleh ALLAH, apalagi amalan kita
banyak dan dilakukan secara terus menerus pastinya kita lebih
dicintai oleh Allah SWT.

Semoga Allah SWT senantiasa menetapkan hati kita dalam


beribadah dan semoga kita semua tetap berada dalam
keistiqamahan dan semangat ibadah yang dilakukan secara
konsisten.

Anda mungkin juga menyukai