Oleh :
3B S.Tr Keperawatan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2021/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ABOURTUS
I. Latar Belakang
Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20 minggu dan berat
badan janin kurang dari 500 gram (Murray, 2002) Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan oleh akibat-akibat tertentu atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu
atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan (Praworihardjo, 2006)
Abortus adalah ancaman atau hasil pengeluaran konsepsi pada usia kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin mampu hidup di
luar kandungan (Nugroho, 2010) Abortus kompletus adalah keguguran lengkap di mana
semua hasil konsepsi (desidua dan fetus) telah keluar tanpa membutuhkan intervensi
medis.
III. MATERI
1. Pengertian Abourtus
2. Klasifikasi Abourtus
3. Penyebab Abourtus
4. Tanda dan gejala Abourtus
5. Penanganan dan pencegahan Abourtus
V. MEDIA
1. Lealflet
Keterangan :
: Penyuluh
: Sasaran
X. TEMPAT PENYULUHAN
Rumah Ibu Hamil
b. Evaluasi Proses
pencegahan
Abourtus
6. Menjawab
pertanyaan yang
diberikan
3. Evaluasi 15 menit 1. Memberikan 1. Aktif bertanya
kesempatan
bertanya
2. Menjawab 2. Mendengarkan
pertanyaan
3. Post test 3. Menjawab
pertanyaan post
test
4. Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan
materi yang dan
dismapaikan oleh memperhatikan
penyuluh
2. Meminta/memberi 2. Memberi pesan
pesan dan kesan dan kesan
3. Ucapan 3. Menjawab salam
terimakasih dan
salam penutup
c. Evaluasi hasil
1. PENGERTIAN
Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20 minggu dan berat badan
janin kurang dari 500 gram (Murray, 2002)
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu pada atau
sebelum kehamilan oleh akibat-akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia
22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan
(Praworihardjo, 2006)
Abortus adalah ancaman atau hasil pengeluaran konsepsi pada usia kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin mampu hidup di luar
kandungan (Nugroho, 2010) Abortus kompletus adalah keguguran lengkap di mana semua
hasil konsepsi (desidua dan fetus) telah keluar tanpa membutuhkan intervensi medis
2. KLASIFIKASI
Sarwono (2008) membagi abortus menjadi beberapa klasifikasi yaitu :
a. Abortus spontan Abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau medis untuk
mengosongkan uterus. Kata lain yang luas digunakan adalah keguguran (Miscarriage)
b. Abortus imminens (keguguran mengancam) Peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus,
dan tanpa adanya dilatasi serviks.
c. Abortus incipiene (keguguran berlangsung) Peristiwa perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat,
tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Dalam hal ini rasa mulas menjadi lebih
sering dan kuat, perdarahan bertambah.
d. Missed abortion (retensi janin mati) Kematian janin sebelum berusi 20 minggu, tetapi
janin yang mati tertahan di dalam kavum uteri tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau
lebih.
e. Abortus habitualis Keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut turut tiga
kali atau lebih. Pada umumnya penderita tidak tidak sukar menjadi hamil, tetapi
kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu.
f. Abortus provokatus Abortus terinduksi adalah terminasi kehamilan secara medis atau
bedah sebelum janin mampu hidup.
Abortus ini terbagi lagi mejadi :
1. Abortus therapeutic (abortus medisinalis) Abortus karena tindakan kita sendiri, dengan
alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan
indikasi kedis). Biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
2. Abortus kriminalis Abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
3. Unsafe abortion Upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksana tindakan
tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga
dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien
3. PENYEBAB
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Kelainan inilah yang paling umum menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum
umur kehamilan 8 minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain :
kelainan kromoson/genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang
tidak bagus atau kurang sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti
radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol dan infeksi virus.
5. Trauma
Tapi biasanya jika terjadi langsung pada kavum uteri.Hubungan seksual
khususnya kalau terjadi orgasme, dapat menyebabkan abortus pada wanita dengan
riwayat keguguran yang berkali-kali.
6. Faktor-faktor hormonal
Misalnya penurunan sekresi progesteron diperkirakan sebagai penyebab
terjadinya abortus pada usia kehamilan 10 sampai 12 minggu, yaitu saat plasenta
mengambil alih fungsi korpus luteum dalam produksi hormon. 7. Penyebab dari segi
Janin 1. Kematian janin akibat kelainan bawaan. 2. Mola hidatidosa. 3. Penyakit
plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan degenerasi
Departement Kesehatan RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Jakarta, 1993.
Markum A.H,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I,Balai Penerbit FKUI, Jakarta 1991.
Riordan, J and Auerbach, Kathleen, Pocket Guide to Breastfeeding and Human Location, Jones
& Bartett Pub. Boston, 1996
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994.