Anda di halaman 1dari 12

VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.


Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri.

Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak
berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota


(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus
mosaik tembakau)

Sejarah Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup
dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup,
misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada
sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat
dikristalkan.

Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan
M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus
penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil
menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu
Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada
tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang
biologi yang mempelajari virus disebut virology.

Ciri dan Jenis Virus


Ciri-ciri Virus

 Berukuran ultra mikroskopis


 Parasit sejati/parasit obligat
 Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
 Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
 Dapat dikristalkan
 Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

Jenis-Jenis Virus
Virus DNA

 Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang
berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan
mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami
transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan
protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga
akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur)
dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya. Contoh Virus ini :

1. Papiloma
2. Poliloma
3. Parvovirus B19
4. Adenovirus
5. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut)
6. Herpes simpleks II (perlukaan genital)
7. Varicella zoster (cacar air)
8.Virus Epstein-Barr
9. Cytomegalovirus
10. Vaccinia
11. Roseola
12. Cacar sapi
13. Cacar
14. Bakteriofag
15. Hepatitis B virus
16. Smallpox virus
17. Transfusion Transmitted Virus
18. JC virus (progressive multifocal leukoencephalopathy)
19. Anellovirus
20.Salterprovirus

Virus RNA

 Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang
berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA
pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan
akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel
inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA
inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru.
Contoh Virus ini :

1. HIV AIDS
2. Influenza
3. Virus Hepatitis E
4. Poliovirus
5. Paramyxovirus Paramyxovirus
6. Virus enterik
7. Virus rubella
8. Virus demam kuning
9. Virus ensefalitis
10. Virus tumor RNA
11. DHF (demam berdarah)
12. Rabies
13. Campak
14. Rhinovirus (demam dan pilek)
15. Reovirus (diare)
16. Gondong
17. Rotavirus
18. Enterovirus
19. Hepatovirus
20.Virus ebola

Struktur Virus
Secara umum, struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh,
ekor, dan kapsid.

1. Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik
kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang
tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya.
Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih
kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
2. Isi Tubuh
Isi tubuh virus atau biasa disebut virion, adalah bahan genetik yang berupa salah
satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus
akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA
biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada
virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus radang
mulut dan kuku.
3. Ekor
Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat
untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini
umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat
halus. Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh
ini umumnya tidak dijumpai
4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang
berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai
pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

Macam Bentuk Virus


Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata dapat mempunyai bentuk
tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk tubuh virus yang telah
berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus tersebut antara
lain oval, bulat, batang, polihedral, dan huruf T. Berikut macam-macam bentuk tubuh
virus tersebut lengkap dengan contohnya.

1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan
influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

Klasifikasi Virus
Berdasarkan Tempat Hidupnya.

1. Virus bakteri (bakteriofage)


Bakteriofage merupakan virus yang dapat menggandakan dirinya sendiri dengan
menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus , virus ini sangat
kompleks serta mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatut secara cermat.
Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Perancis, D’Herelle.
Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, serta ekor.
Bagian dalam kepala mengandung dua pilihan DNA . Bagian leher berfungsi
untuk memasukkan DNA irus ke dalam sel inangnya.
2. Virus tumbuhan
Virus yang berparasit pada sel tumbuhan . Contoh virus yang parasit pada
tumbuhan : Tobacco Mozaic Virus (TMV0 serta Beet Yellow Virus (BYV).
3. Virus hewan
Virus yang berparasit pada sel hewan. Contoh virus yang ada pada hewan : virus
Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat


Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss) DNA pita ganda, (DNA ds), RNA iota
tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus


Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membrane. Membrane
terdiri dari dua lipid serta protein, (biasanya glikoprotein) . Membrane ini
berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh Herpesvirus,
Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
2. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid(protein) serta asam nukleat(naked virus). Contoh:
Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

Perkembangbiakan Virus.
1. Tahap-tahap Perkembangan Virus.
Daur perkembangan virus dibedakan menjadi dua:
a. Daur litik
1. Absorbsi (fase penempelan).
2. Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3. Sintesis (fase pembentukan).
4. Perakitan.
5. Lisis (fase pemecahan sel inang.

b. Daur lisogenik.
1. Fase absorbs.
2. Fase injeksi.
3. Fase penggabungan.
4. Fase pembelahan.
5. Fase sintesis.
6. Fase perakitan.
7.  Fase litik.

2. Pembajakan Lima Langkah.

Virus menggandakan dirinya dengan membajak materi genetic dari suatu sel yang
hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4
melaksanakan proses ini.

1. Siklus dimulai dengan merekat diri ke dinding sel bakteri.


2. Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.
3. kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti , serta sebagai gantinya
ia membuat salinan bagian komponen virus.
4. Dalam tahap penyusunan , bagian-bagian yang berbeda-beda disatukan untuk
menghasilkan virus baru.
5. Akhirnya , salinan atau virus”replica” ke luar dari sel.

Peran Virus bagi Kehidupan.


Virus yang Menguntungkan

1. Untuk membuat antitoksin.


2. Untuk melemahkan bakteri.
3. Untuk reproduksi vaksin.

Virus yang Merugikan


1. Menyebabkan penyakit pada manusia.
2. Menyebabkan penyakit pada hewan.
3. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan.

VIRUS YANG MERUGIKAN


Ada Virus yang merugikan karena dapat menimbulkan penyakit bagi inang (hospes) yang ditumpanginya.
Hospes virus dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan maupun makhluk mikroorganisme lain seperti
bakteri. Berikut ini macam-macam virus yang menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
tubuh virus hanya terdiri dari materi genetic berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein
pelindung yang disebut kapsid.

Ukuran Virus sangat kecil, lebih kecil dari bakteri. Bahkan virus juga mampu menyerang bakteri
(Bakteriopage). Rata-rata kisaran ukuran virus adalah 25-300 nm (1nm = 10-9m). virus yang berukuran
paling kecil adalah virus polio (Poliovirus), panjangnya hanya 25 nm. Virus yang berukuran besar adalah
virus penyerang bakteri yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus mosaik tembakau (TMV) yang panjang
tubuhnya 300 nm.

Sejak mewabahnya virus Corona membuat setiap orang was was tertular. Dampaknya meliputi semua
sektor dari di seluruh dunia. Perdagangan, Pendidikan, Perkantoran, Pabrik, Usaha Jasa, Transportasi,
Pariwisata dan lain-lain

1. Flu Spanyol
Usai perang di Eropa 1918 , jenis virus baru muncul dengan kode H1N1. Dilaporkan menginfeksi 500 juta
penduduk dunia sampai daerah terpencil, dengan korban jiwa mencapai 50 juta. Sumber pandeminya dari
penggalian parit saat perang oleh pasukan Inggris dan Perancis. Flu Spanyol masuk sebagai epidemic
mematikan di dunia.

2. Cacar
Penyakit cacar adalah peyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang akan menyebabkan bintil-bintil
merah berisi cairan diseluruh permukaan tubuh pada si penderita.Penyakit Cacar atau yang disebut
sebagai ‘Herpes’ oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan
gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam
golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zos

Cacar adalah satu-satunya penyakit menular pada manusia yang telah diberantas. Sebelum dihilangkan
oleh program vaksinasi yang dimulai dengan sungguh-sungguh pada pertengahan 1960-an, penyakit cacar
telah menewaskan sedikitnya 300 juta orang di abad ke-20.
3. Flu Babi
Pandemi flu pada 2009 ini dikenal saat itu sebagai flu babi. Flu babi diperkirakan telah menewaskan
sedikitnya 300.000 jiwa. Virus kode H1N1 ini sebelumnya pernah menginfeksi di Spanyol tahun 1918. Di
Asia varian yang sama pada 1958 dan 1968 dan mengakibatkan banyak korban di seluruh dunia..

4. HIV (Human Immunodeficiency Virus )


Virus ini menyerang system kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan sindrom AIDS (Acquirred
Immune Deficiency Syndrome ) Virus ini diperkirakan pertama kali muncul pada monyet di Afrika pada
1920-an.AIDS pertama kali dilaporkan secara klinis pada 5 Juni 1981, dengan lima kasus di Amerika
Serikat. Pada akhir 1982, 771 kasus telah dilaporkan di AS. 618 korban meninggal pada tahun itu.
Saat ini, sekitar 40 juta orang saat ini terinfeksi HIV dan 35 juta telah meninggal karena AIDS sejak virus itu
diidentifikasi.Tidak ada obat atau vaksin yang diketahui, meskipun sekarang ada perawatan yang dapat
memperlambat perkembangan kondisi dan memungkinkan penderita untuk hidup dalam usia yang hampir
normal.

5. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut merupakan jenis penyakit yang
disebabkan oleh virus Corona Paramyxovirus. Virus ini menyerang sistem pernafasan. Gejala yang
ditimbulkan jika terinfeksi virus ini adalah demam tinggi 38 C , menggigil.

SARS merupakan penyakit menular. Penularan SARS terjadi saat seseorang tidak sengaja menghirup
percikan air liur yang dikeluarkan oleh penderita SARS saat bersin atau batuk. SARS disebabkan oleh
salah satu jenis coronavirus yang dikenal dengan SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Coronavirus
merupakan kelompok virus yang bisa menginfeksi saluran pernapasan. Saat terinfeksi virus ini, biasanya
akan terjadi gangguan pernapasan mulai dari ringan sampai berat. Para ahli menduga bahwa virus
penyebab SARS berasal dari kelelawar dan luwak. Virus ini kemudian bermutasi menjadi virus baru yang
bisa menular dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Komplikasi SARS harus cepat
ditangani. Bila terlambat ditangani, SARS dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti: Pneumonia
Gagal napas Gagal hati Gagal jantung Gangguan ginjal

6. Flu Burung
Virus flu burung merupakan virus influenza yang sebenarnya menyerang unggas, baik itu unggas liar
maupun unggas peternakan (ayam, bebek, angsa, atau burung). Infeksi virus flu burung terhadap manusia
pertama kali dilaporkan pada tahun 1997 dengan jenis virus H5N1. Jenis lain yang juga dapat menginfeksi
manusia adalah virus influenza H7N9, yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2013. Beberapa jenis virus
flu burung lainnya yang dapat menyerang manusia, antara lain H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8.
Gejalanya pusing, demam, sakit mata, radang tenggorokan, batuk/sesak napas, dan nyeri otot.

7. MERS (Middle East respiratory syndrome coronavirus )


MERS disebut sindrom pernapasan Timur Tengah, , atau MERS-CoV adalah infeksi virus pada paru-paru
karena coronavirus. Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Arab Saudi pada 2012. Diduga penyebaran
dengan perantara hewan Unta.

Terdapat lebih dari 1.600 kasus MERS dengan tingkat kematian 36%. Wabah penyakit ini terbaru terjadi di
Korea Selatan pada tahun 2015, di mana terdapat lebih dari 180 kasus dan lebih dari 35 kematian.
Walaupun merupakan kondisi yang mematikan dan membunuh 36% orang yang terinfeksi dengan virus ini,
ilmuwan mengatakan bahwa tidak perlu panik. Pasalnya, infeksi tidak bisa menyebar tanpa adanya kontak
langsung dengan sumber.

8. COVID19 (Corona Virus Disease 19)


Jika ada seseorang yang sakit flu dengan demam tinggi, tenggorokan sakit, langsung mendapat perhatian
serius, was was dan curiga bila terinfeksi Corona yang kemudian dikenal sebagai COVID19 kode virus yang
sangat mudah menular dan menyebabkan kematian di seluruh dunia.

Awal mula Virus bermula dari pasar hewan di Wuhan Cina akhir tahun 2019. COVID19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh jenis SARS-CoV-2, salah satu jenis virus Korona seperti halnya penyakit
Mers dan SARS Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020.Penderita COVID-19
mempunyai gejala antara lain demam, tenggorokan kering dan sakit , batuk kering, dan kesulitan bernapas..
Pada penderita yang rentan seperti usia lanjut dan mempunyai riwayat penyakit Diabetes, Hipertensi dan
jantung akan lebih rawan , penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan yang
bisa berujung kematian.

Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang
sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar
antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari.
8. Virus lainnya yang bukan wabah yang menyebabkan penyakit pada
manusia :
a. Virus Penyebab Penyakit Polio
Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomielitis. Penyakit polio pertama kali diteliti oleh seorang ilmuwan
Jerman bernama Jacob von Heine pada tahun 1840. Penyakit polio sering menyerang anak-anak rentang
usia 5 – 10 tahun. Virus polio memiliki kapsid dengan bentuk ikosohedaral, virion tidak berselubung, sferis
dan berukuran 20 – 30 nm, termasuk virus RNA.

b. Virus Cacar Air

Penyakit cacar air atau sering disebut penyakit Herpes zoster disebabkan oleh virus Varisela zoster atau
virus chickenpox. Virus cacar air ini menyerang saraf sensoris. Pada anak-anak, cacar air merupakan
penyakit yang ringan, tetapi pada orang dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Gejala
yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah demam dan timbul gelembung kulit yang datar.

c. Virus Campak

Penyakit campak atau Morbili disebabkan oleh virus Paramyxovirus, yaitu virus yang tidak memiliki enzim
neurominidase. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak. Gejala yang tampak antara lain demam tinggi,
mengigau, batuk, mata pedih jika terkena cahaya, dan rasa ngilu di seluruh tubuh.

d. Virus Influenza

Penyakit influenza disebabkan oleh virus Orthomyxovirus. Virus influenza berbentuk bulat. Tanda-tanda
orang yang terkena virus influenza adalah timbulnya ingus, suhu badan meningkat, demam, nyeri otot, dan
nafsu makan menurun. Virus ini menyerang bagian atas saluran pernapasan.

Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza. Karena macamnya yang banyak, jika seseorang telah
sembuh dari serangan virus influenza, ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang berbeda.
Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh, mengusahakan tubuh tetap sehat,
olahraga yang cukup, dan banyak mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C.

e. Virus Rabies

Penyakit rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus Rhabdovirus. Virus ini menyerang sistem
saraf pusat si penderita. Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas, seperti anjing,
serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui gigitan dari hewan yang telah terinfeksi.

f. Virus Ebola

Penyakit ebola disebabkan oleh virus Ebola Haemorragic. virus ebola yang berbentuk seperti benang
panjang yang ujungnya melengkung. Virus ebola hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola
menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus menyebar ke seluruh jaringan tubuh
dan jaringan ikat di bawahnya. Penyakit ini bisa menyebabkan pendarahan hebat yang bisa menimnulkan
kematian.

g. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Tagovirus (Flavirus) yang merupakan jenis virus
Dengue. Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamukAedes aegypti. Infeksi virus Dengue menyebabkan
turunnya jumlah trombosit (pembeku darah) dalam tubuh penderita.

h. Virus Gondong

Penyakit gondong atau Parotitis disebabkan oleh virus Paramyxovirus. Virus gondong merupakan jenis
virus RNA yang menyerang otak, kelenjar paratiroid dan kelenjar pankreas. Penyakit ini ditandai dengan
membengkaknya kelenjar paratiroid pada leher di bawah daun telinga.

i. Virus Hepatitis A, B dan C

Penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis. Terdapat tiga jenis virus hepatitis yaitu virus hepatitis A,
B dan C. masing-masing virus menyebabkan jenis penyakit hepatitis sesuai dengan namanya. Hepatitis
disebabkan oleh serangan virus yang menginfeksi hati.
Hepatitis A. Penularannya melalui mulut, makanan, dan minuman. Hepatitis A merupakan infeksi kronis
yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin.
Hepatitis B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan bawaan lahir yang diturunkan oleh
ibunya. Penyakit ini ada yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada juga
yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.

Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi setelah beberapa puluh tahun, baru terditeksi
sehingga biasanya kondisi penderita sudah parah. Belum ada vaksin yang dapat menyembuhkannya.
Pemberian interferon hanya dapat menghambat perkembangbiakan virus.

j. Virus Herpes
Penyakit herpes disebabkan oleh virus Herpes simplex. Herpes merupakan penyakit yang ditandai dengan
adanya bintik merah nanah dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh demam. Virus herpes menyerang
kulit dan selaput lendir. Ada tipe virus herpes yang hanya menyerang membran mukus di mulut dan bibir.

k. Virus Penyebab Penyakit Kanker


Virus ada juga yang menyebabkan kanker, misalnya T-cell leukemia penyebab kanker pada sel darah putih.
Selain itu, ada juga virus papilloma yang menyebabkan penyakit kanker pada genital.

l. Virus Penyebab Penyakit Mata

Virus belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit, mata merah, bengkak, mengeluarkan
air mata, dan mengeluarkan kotoran mata yang banyak.

m. Virus Penyebab Penyakit Kutil

Penyakit kutil disebabkan oleh virus Human Papilomavirus. Virus ini menyerang sel-sel kulit dan dapat
menyebabkan kanker. Gejalanya adalah munculnya benjolan kulit.

n. Virus Penyebab Penyakit Tumor Rahim

Penyakit tumor rahim pada wanita disebabkan oleh virus Adeno Virus. Virus ini juga dapat menyebabkan
gangguan pada sistem respirasi. Gejala serangan virus ini adalah perut sakit seperti menstruasi dan timbul
benjolan di dalam rahim (perut).

o. Virus Zika

Virus Zika (ZIKV) adalah virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan
sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika
sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Penyakit tersebut
tersebut lebih ringan dari demam dengue,sesorang yang terjangkit dirawat dengan cukup istirahat tidak ada
obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika memiliki berhubungan dengan demam kuning dan virus Nil Barat
yang dibawa oleh flavivirus bawaan artropoda yang lain.

Pada Januari 2016, transmisi virus Zika pada janin dapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru
lahir dan mengakibatkan kecacatan bayi, pertumbuhan kepala mengecil sehingga mengurangi volume otak,
tentu saja berpengaruh pada kecerdasan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin pada
akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat.

VIRUS YANG MENYERANG HEWAN


1. Virus Penyebab Penyakit Rabies
Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat. Penyakit rabies disebabkan oleh virus
Rhabdhovirus yang juga dapat menular ke manusia melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi virus
rabies. Hewan yang dapat terkontaminasi virus rabies adalah hewan berdarah panas seperti anjing,
serigala, rubah, tikus, kucing, kelalawar, kelinci, sapi, kuda dan kambing.

2. Virus Penyebab Penyakit Flu Burung


Penyakit flu burung disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A (H5N1). Virus jenis ini menyerang hewan
unggas seperti burung dan ayam serta dapat juga menular ke manusia. Virus influenza ada 3 tipe, yaitu A,
B dan C. Virus influenza tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1 (virus flu babi), H3N2, H5N1, H9N2 dan
sebagainya. Penggunaan huruf H dan N pada setiap strain virus artinya adalah Hemaglutinin dan
Neuraminidase. Virus influenza tipe A merupakan jenis yang sangat berbahaya karena virus ini dapat
menyebabkan epizootik (epidemik pada hewan) dan juga panzootik (berdampak pada berbagai spesies
hewan cakupan wilayah yang luas).
3. Virus Penyebab Penyakit Tetelo (Sampar Ayam)
Penyakit tetelo disebabkan oleh Newcastle disease virus (NDC) sehingga penyakit ini disebut juga New
Castle Disease (NCD). Virus tetelo merupakan jenis Paramyxovirus yang menyerang sistem saraf pada
unggas seperti ayam yang menyebabkan unggas mencret dan batuk-batuk sehingga penyaki tetelo sering
disebut parrot fever.

4. Virus Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku


Penyakit mulut dan kuku atau dalam istilah asing disebut Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit
yang menginfeksi bagian mulut dan kaki hewan ternak seperti kerbau, sapi, kambing, babi, domba dan
hewan liar berkuku belah seperti gajah. Peyakit ini disebabkan oleh virus Coxsachie.

5. Virus Penyebab Penyakit Tumor (Kutil)


Penyakit tumor atau kutil tidak hanya dapat terjadi pada manusia , karena pada hewan penyakit ini juga
dapat dijumpai. Contoh hewan yang dapat terjangkit penyakit tumor atau kutil adalah ayam dan sapi. Pada
ayam, penyakit tumor disebabkan oleh virus Rous sarcoma virus (RSV) Sedangkan pada sapi, penyakit
tumor atau kutil disebabkan oleh virus Bovine papillomavirus.

6. Virus Penyebab Penyakit Feline Panleukopenia


Penyakit Feline Panleukopenia (FPL) disebabkan oleh virus Feline parvo. Virus ini termasuk ke dalam famili
Parvoviridae. Virus FPL umumnya menyerang kucing. Infeksi virus FPL berpusat pada jaringan dengan sel
yang aktif membelah seperti pada jaringan sumsum tulang belakang, limfa dan epitel.

7. Virus Penyebab Penyakit Rinderpest


Penyakit Rinderpest yang juga disebut pes sapi disebabkan oleh Rinderpest virus. Virus ini menyerang
sapi, kerbau domestik dan beberapa spesies lain dari hewan berkuku genap (ungulata) seperti kerbau liar,
antelop, rusa, jerapah, dan babi hutan. Virus rinderpest merupakan virus RNA dari jenis paramyxovirus.

VIRUS YANG MENYERANG TUMBUHAN


1. Virus Penyebab Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus atau virus TMV. Virus mozaik ini mempunyai
hospes (inang) utama yaitu tanaman tembakau. Akan tetapi karena virus TMV mampu bermutasi, ia juga
dapat menginfeksi tumbuhan lainnya seperti labu, buncis, tebu, mentimun, gandum, kentang, tomat, kacang
kedelai dan sebagainya.

2. Virus Penyebab Penyakit Tungro


Penyakit tungro adalah sejenis penyakit kerdil pada tanaman padi. Penyakit tungro disebabkan oleh dua
jenis virus yang berbeda, yaitu virus tungro batang atau Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus
tungro bulat atau Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Kedua jenis virus ini tidak memiliki hubungan
kekerabatan secara serologi dan dapat menginfeksi tanaman padi secara bersamaan.

3. Virus Penyebab Penyakit Degenerasi Jeruk


Degenerasi jeruk disebabkan oleh virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang menyerang
pembuluh tapis (floem) dari tanaman jeruk sehingga mengalami malfungsi. Pembuluh floem adalah
pembuluh yang terdapat pada kulit batang, berfungsi untuk mengangkut zat makanan dari daun menuju
seluruh tubuh tumbuhan.

4. Virus Penyebab Penyakit Yellow


Penyakit yellow disebabkan oleh Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV) yang menyebabkan daun
mengalami klorosis (yellowing) dan mengkerut/ keriting (curly) pada tumbuhan tomat. Penyakit yellow atau
virus kuning ini sering disebut dengan penyakit keriting bule.

5. Virus Penyebab Penyakit Daun Menggulung


Penyakit daun menggulung umumnya terjadi pada tanaman tembakau, kapas dan lobak. Jika biasanya kita
menjumpai daun menggulung pada tumbuhan itu disebabkan karena didalamnya terdapat ulat yang sedang
bermetamorfosis, maka penyakit daun menggulung ini disebabkan oleh virus, yaitu Turnip Mozaic Virus
(TuMV).

6. Virus Penyebab Penyakit Bercak Layu Tomat


Penyakit bercak layu atau Spotted wilt adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Tomato spotted wilt
virus (TSWV) yang menyerang tanaman tomat dan berbagai jenis tanaman lain. Penyakit ini pertama kali
diidentifikasi di Australia pada tahun 1915 dan mampu menyebabkan kegagalam panen hingga 75– 100%.

7. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Mentimun


Penyakit mosaik mentimun disebabkan oleh Cucumber mosaic virus (CMV) yang menyerang tanaman
mentimun dan jenis tumbuhan lainnya. Lebih dari 49 famili tanaman terdiri dari tanaman budidaya, tanaman
hias, gulma, tanaman tahunan dan semak dapat terinfeksi virus ini.

8. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Kembang Kol


Penyakit mozaik kembang kol disebabkan oleh virus Cauliflower mosaic virus (CaMV). Virus ini dapat
menginfeksi berbagai jenis tanaman sayuran seperti brokoli, taoge, kubis dan bunga kol. Virus ini dapat
dapat menyebar melalui perantara kutu daun dari berbagai spesies seperti kutu persik hijau dan kutu
kol/kubis.

9. Virus Penyebab Penyakit Kuning Bit Barat


Penyakit Kuning bit barat disebabkan oleh virus Beet western yellow virus (BWYV) yang juga dikenal
sebagai Turnip yellows virus (TuYV). Virus ini menyerang tanaman bit yaitu sejenis tumbuhan dataran tinggi
yang umbi akarnya bewarna merah dan dapat dipakai untuk membuat gula karena kadar gulanya tinggi.
Cara penularan penyakit ini sama seperti penyebaran penyakit mosaik kembang kol.

10. Virus Penyebab Penyakit PTNRD


PTNRD atau Potato Tuber Necrotic Ringspot Disease adalah penyakit bercak cincin nekrotik yang
disebabkan oleh Potato virus Y (PVY) yang menyerang tanaman kentang sesuai dengan namanya. Bercak
cincin ini membuat kentang tidak dapat dijual sehingga menyebabkan kerugian pada petani kentang.

VIRUS YANG BERMANFAAT.


Virus tidak semuanya merugikan. Dengan upaya manusia lewat usaha penelitian maka virus bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia

1. Memproduksi Vaksin
Vaksin dibuat dengan cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga kemampuannya menimbulkan
penyakit menurun atau hilang. Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat, maka akan
mengakibatkan demam bagi orang yang bersangkutan. Kemudian sistem imun (kekebalan) akan
merekamnya dan membentuk zat antibodi dalam tubuh. Sehingga apabila penyakit-penyakit tersebut
datang menyerang maka sistem imun tubuh akan mencegah penyakit tersebut masuk.

Berikut ini adalah contoh beberapa vaksin yang digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit yang
disebabkan oleh virus

a. OPV (Oral Polio Vaccine) untuk mencegah penyakit polio


b. HBV (Hepatitis B Vaccine) untuk mencegah penyakit hepatitis B
c. VZV (Varicella Zoster Vaccine) untuk mencegah penyakit cacar air
d. MMR (Measless, Mumphs, Rubella) untuk mencegah penyakit cacar air, gondong dan campak
jerman

2. Membuat Antitoksin
Antitoksin dibuat dengan cara menggabungkan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dengan
gen lain, sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi oleh virus.
Sebagai contoh, DNA virus digabungkan dengan DNA manusia yang memiliki sifat antitoksin (pelawan
racun atau penyakit). Selanjutnya, virus tersebut diinfeksikan kepada sel bakteri sehingga sel bakteri ini
memiliki sifat gen manusia, yaitu memiliki sifat antitoksin. Dengan demikian, bakteri yang semula tidak
mempunyai sifat antitoksin, sekarang sudah memiliki sifat antitoksin. Apabila bakteri tersebut membelah
terus-menerus, berarti setiap sel bakteri memiliki sifat antitoksin dan selanjutnya dapat diberikan kepada
manusia. Contohnyam toksoid tetanus, toksin ini dapat disuntikkan pada manusia untuk mencegah penyakit
tetanus. Tosin tetanus ini biasanya diberikan pada ibu hamil dan calon pengantin. Adapun bagi penderita
tetanus akan diberi ATS (Anti Tetanus Serum).

3. Melemahkan Bakteri
Apabila virus menginfeksi bakteri patogen, maka DNA virus yang masuk ke dalam sel bakteri tersebut akan
merusak DNA bakteri, sehingga bakteri menjadi tidak berbahaya karena sifat patogennya telah rusak.
Sebagai contoh, bakteri Corynebacterium diphtheriae (penyebab penyakit difteri) yang berbahaya akan
berubah sifatnya jika di dalam sel bakteri tersebut tersambung oleh profage virus.

4. Bahan Pembuatan Hormon Insulin


Konsep pembuatan hormon insulin dengan memanfaatkan virus sama saja denga konsep pembuatan
antitoksin. Pada pembuatan insulin, virus disisipkan ke dalam gen manusia yang menghasilkan hormon
insulin. Setelah memiliki sifat genetik yang identik dengan gen manusia, maka virus diinfeksikan ke dalam
DNA bakteri.
Bakteri yang sudah terinfeksi virus menjadi mampu menghasilkan insulin. Dengan cara ini, insulin dapat
dihasilkan dengan cepat dalam jumlah yang besar. Hormon insulin sangat penting keberadaanya karena
dapat mengontrol kadar gula darah sehingga dapat mencegah penyakit kencing manis (diabetes melitus)
atau sering disebut penyakit gula.

5. Memproduksi Interferon
Interferon adalah senyawa protein yang dihasilkan oleh sel normal sebagai respon terhadap serangan atau
infeksi virus. Interferon ini berfungsi untuk mencegah replikasi virus pada sel hospes atau sel inang.

6. Viroterapi
Viroterapi merupakan terapi kesehatan dengan menggunakan virus. Beberapa jenis virus telah
dikembangkan oleh para ahli bioteknologi untuk melakukan pengendalian terhadap beberapa sel kanker
yang akan dibunuh dengan menggunakan cell-killing effects (efek pembunuhan sel) virus secara langsung.
Metode ini lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan sistem imun tubuh.

7. Virus Directed Enzyme Prodrug Therapy (VDEPT)


VDEPT merupakan jenis terapi virus dimana sel yang menjadi target dimasukkan enzim yang dapat
mengaktifkan dan menonaktifkan prekusor maupuncytoxic yang tersusun secara sistematis. Prekusor
adalah suatu senyawa yang mendahului senyawa lain dalam proses metabolisme sedangakan
cytoxicadalah senyawa racun bagi sel.

8. Terapi Gen
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai agen penyebab mutasi. Mutasi atau perubahan sifat yang
disebabkan oleh perubahan susunan gen, sering sengaja dilakukan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu
yang dibutuhkan. Karena virus dapat menyebabkan mutasi gen, maka virus dapat mengubah gen penyebab
infeksi menjadi gen penyembuh sehingga digunakan untuk terapi gen.

9. Mengendalikan Populasi Hama


Kebanyakan virus menyebabkan penyakit pada tumbuhan akan tetapi tidak semua virus merusak tanaman,
karena ada virus yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan jumlah populasi hama, baik arthropoda
maupun hewan vertebrata. Sebagai contoh virus Baculovuruses, yaitu sekelompok virus yang menginfeksi
serangga dan arthropoda lainnya. Baculoviruses ditanamkan pada gen tanaman pertanian. Kemudian larva
serangga memakan tumbuhan tersebut. Virus yang sudah termakan larva bersamaan dengan bagian
tumbuhan, kemudian menginfeksi sel dan tumbuh di dalam tubuh larva tersebut. Dari sel tersebut virus
dapat menyebar di dalam tumbuh larva dan lama kelaman merusak jaringan tubuh larva tersebut.

Kemudian jenis mycoma virus yang digunakan untuk membasmi hama kelinci di australia yang membuat
kerusakan lahan pertanian pada tahun 1835. Myxoma virus yang penyebarannya melalui nyamuk. Penyakit
yang disebarkan berupa penyakit kulit pada kelinci. Pada tahun 1957, sekitar 25% kelinci mati akibat
penyakit myxomatosis yang disebabkan oleh virus ini.

10. Objek Studi Biologi Molekuler


Virus telah digunakan secara luas pada studi molekuler dan seluler yang dapat digunakan untuk
memanipulasi dan mengetahui fungsi-fungsi dari sel. Selain itu, dapat digunakan sebagai penelitian genetik,
seperti replikasi DNA, transkipsi, formasi RNA, formasi protein, DNA dasar dari ketahanan tubuh.

11. Antibakteri
Kemampuan virus sebagai antibakterial, dimanfaatkan pada industri makanan yang tidak tahan lama,
seperti kue, roti dan beberapa jenis minuman. Sehingga, bakteri-bakteri penyebab penyakit ataupun
kerusakan pada makanan tersebut akan mati jika diinfeksi virus.

Anda mungkin juga menyukai