Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak
berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus
mosaik tembakau)
Sejarah Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup
dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup,
misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada
sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat
dikristalkan.
Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan
M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus
penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil
menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu
Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada
tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang
biologi yang mempelajari virus disebut virology.
Jenis-Jenis Virus
Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang
berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan
mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami
transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan
protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga
akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur)
dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya. Contoh Virus ini :
1. Papiloma
2. Poliloma
3. Parvovirus B19
4. Adenovirus
5. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut)
6. Herpes simpleks II (perlukaan genital)
7. Varicella zoster (cacar air)
8.Virus Epstein-Barr
9. Cytomegalovirus
10. Vaccinia
11. Roseola
12. Cacar sapi
13. Cacar
14. Bakteriofag
15. Hepatitis B virus
16. Smallpox virus
17. Transfusion Transmitted Virus
18. JC virus (progressive multifocal leukoencephalopathy)
19. Anellovirus
20.Salterprovirus
Virus RNA
Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang
berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA
pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan
akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel
inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA
inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru.
Contoh Virus ini :
1. HIV AIDS
2. Influenza
3. Virus Hepatitis E
4. Poliovirus
5. Paramyxovirus Paramyxovirus
6. Virus enterik
7. Virus rubella
8. Virus demam kuning
9. Virus ensefalitis
10. Virus tumor RNA
11. DHF (demam berdarah)
12. Rabies
13. Campak
14. Rhinovirus (demam dan pilek)
15. Reovirus (diare)
16. Gondong
17. Rotavirus
18. Enterovirus
19. Hepatovirus
20.Virus ebola
Struktur Virus
Secara umum, struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh,
ekor, dan kapsid.
1. Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik
kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang
tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya.
Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih
kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
2. Isi Tubuh
Isi tubuh virus atau biasa disebut virion, adalah bahan genetik yang berupa salah
satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus
akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA
biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada
virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus radang
mulut dan kuku.
3. Ekor
Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat
untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini
umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat
halus. Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh
ini umumnya tidak dijumpai
4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang
berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai
pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan
influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.
Klasifikasi Virus
Berdasarkan Tempat Hidupnya.
Perkembangbiakan Virus.
1. Tahap-tahap Perkembangan Virus.
Daur perkembangan virus dibedakan menjadi dua:
a. Daur litik
1. Absorbsi (fase penempelan).
2. Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3. Sintesis (fase pembentukan).
4. Perakitan.
5. Lisis (fase pemecahan sel inang.
b. Daur lisogenik.
1. Fase absorbs.
2. Fase injeksi.
3. Fase penggabungan.
4. Fase pembelahan.
5. Fase sintesis.
6. Fase perakitan.
7. Fase litik.
Virus menggandakan dirinya dengan membajak materi genetic dari suatu sel yang
hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4
melaksanakan proses ini.
Ukuran Virus sangat kecil, lebih kecil dari bakteri. Bahkan virus juga mampu menyerang bakteri
(Bakteriopage). Rata-rata kisaran ukuran virus adalah 25-300 nm (1nm = 10-9m). virus yang berukuran
paling kecil adalah virus polio (Poliovirus), panjangnya hanya 25 nm. Virus yang berukuran besar adalah
virus penyerang bakteri yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus mosaik tembakau (TMV) yang panjang
tubuhnya 300 nm.
Sejak mewabahnya virus Corona membuat setiap orang was was tertular. Dampaknya meliputi semua
sektor dari di seluruh dunia. Perdagangan, Pendidikan, Perkantoran, Pabrik, Usaha Jasa, Transportasi,
Pariwisata dan lain-lain
1. Flu Spanyol
Usai perang di Eropa 1918 , jenis virus baru muncul dengan kode H1N1. Dilaporkan menginfeksi 500 juta
penduduk dunia sampai daerah terpencil, dengan korban jiwa mencapai 50 juta. Sumber pandeminya dari
penggalian parit saat perang oleh pasukan Inggris dan Perancis. Flu Spanyol masuk sebagai epidemic
mematikan di dunia.
2. Cacar
Penyakit cacar adalah peyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang akan menyebabkan bintil-bintil
merah berisi cairan diseluruh permukaan tubuh pada si penderita.Penyakit Cacar atau yang disebut
sebagai ‘Herpes’ oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan
gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam
golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zos
Cacar adalah satu-satunya penyakit menular pada manusia yang telah diberantas. Sebelum dihilangkan
oleh program vaksinasi yang dimulai dengan sungguh-sungguh pada pertengahan 1960-an, penyakit cacar
telah menewaskan sedikitnya 300 juta orang di abad ke-20.
3. Flu Babi
Pandemi flu pada 2009 ini dikenal saat itu sebagai flu babi. Flu babi diperkirakan telah menewaskan
sedikitnya 300.000 jiwa. Virus kode H1N1 ini sebelumnya pernah menginfeksi di Spanyol tahun 1918. Di
Asia varian yang sama pada 1958 dan 1968 dan mengakibatkan banyak korban di seluruh dunia..
5. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut merupakan jenis penyakit yang
disebabkan oleh virus Corona Paramyxovirus. Virus ini menyerang sistem pernafasan. Gejala yang
ditimbulkan jika terinfeksi virus ini adalah demam tinggi 38 C , menggigil.
SARS merupakan penyakit menular. Penularan SARS terjadi saat seseorang tidak sengaja menghirup
percikan air liur yang dikeluarkan oleh penderita SARS saat bersin atau batuk. SARS disebabkan oleh
salah satu jenis coronavirus yang dikenal dengan SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Coronavirus
merupakan kelompok virus yang bisa menginfeksi saluran pernapasan. Saat terinfeksi virus ini, biasanya
akan terjadi gangguan pernapasan mulai dari ringan sampai berat. Para ahli menduga bahwa virus
penyebab SARS berasal dari kelelawar dan luwak. Virus ini kemudian bermutasi menjadi virus baru yang
bisa menular dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Komplikasi SARS harus cepat
ditangani. Bila terlambat ditangani, SARS dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti: Pneumonia
Gagal napas Gagal hati Gagal jantung Gangguan ginjal
6. Flu Burung
Virus flu burung merupakan virus influenza yang sebenarnya menyerang unggas, baik itu unggas liar
maupun unggas peternakan (ayam, bebek, angsa, atau burung). Infeksi virus flu burung terhadap manusia
pertama kali dilaporkan pada tahun 1997 dengan jenis virus H5N1. Jenis lain yang juga dapat menginfeksi
manusia adalah virus influenza H7N9, yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2013. Beberapa jenis virus
flu burung lainnya yang dapat menyerang manusia, antara lain H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8.
Gejalanya pusing, demam, sakit mata, radang tenggorokan, batuk/sesak napas, dan nyeri otot.
Terdapat lebih dari 1.600 kasus MERS dengan tingkat kematian 36%. Wabah penyakit ini terbaru terjadi di
Korea Selatan pada tahun 2015, di mana terdapat lebih dari 180 kasus dan lebih dari 35 kematian.
Walaupun merupakan kondisi yang mematikan dan membunuh 36% orang yang terinfeksi dengan virus ini,
ilmuwan mengatakan bahwa tidak perlu panik. Pasalnya, infeksi tidak bisa menyebar tanpa adanya kontak
langsung dengan sumber.
Awal mula Virus bermula dari pasar hewan di Wuhan Cina akhir tahun 2019. COVID19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh jenis SARS-CoV-2, salah satu jenis virus Korona seperti halnya penyakit
Mers dan SARS Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020.Penderita COVID-19
mempunyai gejala antara lain demam, tenggorokan kering dan sakit , batuk kering, dan kesulitan bernapas..
Pada penderita yang rentan seperti usia lanjut dan mempunyai riwayat penyakit Diabetes, Hipertensi dan
jantung akan lebih rawan , penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan yang
bisa berujung kematian.
Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang
sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar
antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari.
8. Virus lainnya yang bukan wabah yang menyebabkan penyakit pada
manusia :
a. Virus Penyebab Penyakit Polio
Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomielitis. Penyakit polio pertama kali diteliti oleh seorang ilmuwan
Jerman bernama Jacob von Heine pada tahun 1840. Penyakit polio sering menyerang anak-anak rentang
usia 5 – 10 tahun. Virus polio memiliki kapsid dengan bentuk ikosohedaral, virion tidak berselubung, sferis
dan berukuran 20 – 30 nm, termasuk virus RNA.
Penyakit cacar air atau sering disebut penyakit Herpes zoster disebabkan oleh virus Varisela zoster atau
virus chickenpox. Virus cacar air ini menyerang saraf sensoris. Pada anak-anak, cacar air merupakan
penyakit yang ringan, tetapi pada orang dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Gejala
yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah demam dan timbul gelembung kulit yang datar.
c. Virus Campak
Penyakit campak atau Morbili disebabkan oleh virus Paramyxovirus, yaitu virus yang tidak memiliki enzim
neurominidase. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak. Gejala yang tampak antara lain demam tinggi,
mengigau, batuk, mata pedih jika terkena cahaya, dan rasa ngilu di seluruh tubuh.
d. Virus Influenza
Penyakit influenza disebabkan oleh virus Orthomyxovirus. Virus influenza berbentuk bulat. Tanda-tanda
orang yang terkena virus influenza adalah timbulnya ingus, suhu badan meningkat, demam, nyeri otot, dan
nafsu makan menurun. Virus ini menyerang bagian atas saluran pernapasan.
Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza. Karena macamnya yang banyak, jika seseorang telah
sembuh dari serangan virus influenza, ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang berbeda.
Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh, mengusahakan tubuh tetap sehat,
olahraga yang cukup, dan banyak mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C.
e. Virus Rabies
Penyakit rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus Rhabdovirus. Virus ini menyerang sistem
saraf pusat si penderita. Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas, seperti anjing,
serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui gigitan dari hewan yang telah terinfeksi.
f. Virus Ebola
Penyakit ebola disebabkan oleh virus Ebola Haemorragic. virus ebola yang berbentuk seperti benang
panjang yang ujungnya melengkung. Virus ebola hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola
menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus menyebar ke seluruh jaringan tubuh
dan jaringan ikat di bawahnya. Penyakit ini bisa menyebabkan pendarahan hebat yang bisa menimnulkan
kematian.
Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Tagovirus (Flavirus) yang merupakan jenis virus
Dengue. Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamukAedes aegypti. Infeksi virus Dengue menyebabkan
turunnya jumlah trombosit (pembeku darah) dalam tubuh penderita.
h. Virus Gondong
Penyakit gondong atau Parotitis disebabkan oleh virus Paramyxovirus. Virus gondong merupakan jenis
virus RNA yang menyerang otak, kelenjar paratiroid dan kelenjar pankreas. Penyakit ini ditandai dengan
membengkaknya kelenjar paratiroid pada leher di bawah daun telinga.
Penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis. Terdapat tiga jenis virus hepatitis yaitu virus hepatitis A,
B dan C. masing-masing virus menyebabkan jenis penyakit hepatitis sesuai dengan namanya. Hepatitis
disebabkan oleh serangan virus yang menginfeksi hati.
Hepatitis A. Penularannya melalui mulut, makanan, dan minuman. Hepatitis A merupakan infeksi kronis
yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin.
Hepatitis B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan bawaan lahir yang diturunkan oleh
ibunya. Penyakit ini ada yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada juga
yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi setelah beberapa puluh tahun, baru terditeksi
sehingga biasanya kondisi penderita sudah parah. Belum ada vaksin yang dapat menyembuhkannya.
Pemberian interferon hanya dapat menghambat perkembangbiakan virus.
j. Virus Herpes
Penyakit herpes disebabkan oleh virus Herpes simplex. Herpes merupakan penyakit yang ditandai dengan
adanya bintik merah nanah dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh demam. Virus herpes menyerang
kulit dan selaput lendir. Ada tipe virus herpes yang hanya menyerang membran mukus di mulut dan bibir.
Virus belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit, mata merah, bengkak, mengeluarkan
air mata, dan mengeluarkan kotoran mata yang banyak.
Penyakit kutil disebabkan oleh virus Human Papilomavirus. Virus ini menyerang sel-sel kulit dan dapat
menyebabkan kanker. Gejalanya adalah munculnya benjolan kulit.
Penyakit tumor rahim pada wanita disebabkan oleh virus Adeno Virus. Virus ini juga dapat menyebabkan
gangguan pada sistem respirasi. Gejala serangan virus ini adalah perut sakit seperti menstruasi dan timbul
benjolan di dalam rahim (perut).
o. Virus Zika
Virus Zika (ZIKV) adalah virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan
sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika
sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Penyakit tersebut
tersebut lebih ringan dari demam dengue,sesorang yang terjangkit dirawat dengan cukup istirahat tidak ada
obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika memiliki berhubungan dengan demam kuning dan virus Nil Barat
yang dibawa oleh flavivirus bawaan artropoda yang lain.
Pada Januari 2016, transmisi virus Zika pada janin dapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru
lahir dan mengakibatkan kecacatan bayi, pertumbuhan kepala mengecil sehingga mengurangi volume otak,
tentu saja berpengaruh pada kecerdasan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin pada
akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat.
1. Memproduksi Vaksin
Vaksin dibuat dengan cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga kemampuannya menimbulkan
penyakit menurun atau hilang. Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat, maka akan
mengakibatkan demam bagi orang yang bersangkutan. Kemudian sistem imun (kekebalan) akan
merekamnya dan membentuk zat antibodi dalam tubuh. Sehingga apabila penyakit-penyakit tersebut
datang menyerang maka sistem imun tubuh akan mencegah penyakit tersebut masuk.
Berikut ini adalah contoh beberapa vaksin yang digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit yang
disebabkan oleh virus
2. Membuat Antitoksin
Antitoksin dibuat dengan cara menggabungkan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dengan
gen lain, sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi oleh virus.
Sebagai contoh, DNA virus digabungkan dengan DNA manusia yang memiliki sifat antitoksin (pelawan
racun atau penyakit). Selanjutnya, virus tersebut diinfeksikan kepada sel bakteri sehingga sel bakteri ini
memiliki sifat gen manusia, yaitu memiliki sifat antitoksin. Dengan demikian, bakteri yang semula tidak
mempunyai sifat antitoksin, sekarang sudah memiliki sifat antitoksin. Apabila bakteri tersebut membelah
terus-menerus, berarti setiap sel bakteri memiliki sifat antitoksin dan selanjutnya dapat diberikan kepada
manusia. Contohnyam toksoid tetanus, toksin ini dapat disuntikkan pada manusia untuk mencegah penyakit
tetanus. Tosin tetanus ini biasanya diberikan pada ibu hamil dan calon pengantin. Adapun bagi penderita
tetanus akan diberi ATS (Anti Tetanus Serum).
3. Melemahkan Bakteri
Apabila virus menginfeksi bakteri patogen, maka DNA virus yang masuk ke dalam sel bakteri tersebut akan
merusak DNA bakteri, sehingga bakteri menjadi tidak berbahaya karena sifat patogennya telah rusak.
Sebagai contoh, bakteri Corynebacterium diphtheriae (penyebab penyakit difteri) yang berbahaya akan
berubah sifatnya jika di dalam sel bakteri tersebut tersambung oleh profage virus.
5. Memproduksi Interferon
Interferon adalah senyawa protein yang dihasilkan oleh sel normal sebagai respon terhadap serangan atau
infeksi virus. Interferon ini berfungsi untuk mencegah replikasi virus pada sel hospes atau sel inang.
6. Viroterapi
Viroterapi merupakan terapi kesehatan dengan menggunakan virus. Beberapa jenis virus telah
dikembangkan oleh para ahli bioteknologi untuk melakukan pengendalian terhadap beberapa sel kanker
yang akan dibunuh dengan menggunakan cell-killing effects (efek pembunuhan sel) virus secara langsung.
Metode ini lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan sistem imun tubuh.
8. Terapi Gen
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai agen penyebab mutasi. Mutasi atau perubahan sifat yang
disebabkan oleh perubahan susunan gen, sering sengaja dilakukan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu
yang dibutuhkan. Karena virus dapat menyebabkan mutasi gen, maka virus dapat mengubah gen penyebab
infeksi menjadi gen penyembuh sehingga digunakan untuk terapi gen.
Kemudian jenis mycoma virus yang digunakan untuk membasmi hama kelinci di australia yang membuat
kerusakan lahan pertanian pada tahun 1835. Myxoma virus yang penyebarannya melalui nyamuk. Penyakit
yang disebarkan berupa penyakit kulit pada kelinci. Pada tahun 1957, sekitar 25% kelinci mati akibat
penyakit myxomatosis yang disebabkan oleh virus ini.
11. Antibakteri
Kemampuan virus sebagai antibakterial, dimanfaatkan pada industri makanan yang tidak tahan lama,
seperti kue, roti dan beberapa jenis minuman. Sehingga, bakteri-bakteri penyebab penyakit ataupun
kerusakan pada makanan tersebut akan mati jika diinfeksi virus.