Anda di halaman 1dari 8

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA

TASIKMALAYA

Rumusan Masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Anggaran/budget ?
2. Apa fungsi-fungsi anggaran ?
3. Bagaimana cara membuat Rancangan anggaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip anggaran belanja Negara ?
5. Bagaimana pendapatan dan belanja daerah kota tasikmalaya?
1. Pengertian Anggaran/budget
a. Anggaran secara umum dapat diartikan sebagai rencana keuangan
yang mencerminkan pilihan kebijaksanaan untuk suatu periode di
masa yang akan datang (Baswir:1998).
b. APBN pada dasarnya merupakan rencana kerja tahunan
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan yang dinyatakan secara kuantitatif dalam
jumlah nilai mata uang. APBN merupakan taksiran tentang
pendapatan dan belanja negara dalam kurun waktu satu tahun
mendatang (LANRI:1996).
c. Yang dimaksud dengan anggaran atau APBN yaitu rencana
keuangan yang telah diundangkan dan merupakan pedoman
batas (pagu) dan program kerja pemerintah untuk melaksanakan
tugas negara selama satu tahun anggaran (Depkop:l993).
d. Anggaran negara merupakan suatu rencana yang diperlukan
oleh negara untuk membiayai segala kegiatannya, begitu pula
biaya yang diperlukan untuk menjalankan pemerintahan
disertai taksiran penerimaan (Subagio:l988).
e. Anggaran adalah suatu daftar atau pernyataan yang terperinci
tentang penerimaan dan pengeluaran dalam jangka waktu
tertentu yang biasanya satu tahun (LANRI:2003).
f. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selanjutnya disebut
APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (UU No 17 Tahun
2003).
g. Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan anggaran
atau APBN adalah rencana kerja keuangan untuk jangka waktu
satu tahun dibuat Pemerintah berdasarkan ketentuan
perundangan yang berlaku, berisi usul pengeluaran dan taksiran
pendapatan untuk menutup pengeluaran, dalam upaya
meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
Maka berdasarkan pengertian anggaran tersebut di atas maka anggaran
pada dasarnya meliputi sebagai berikut:
1) Kebijakan pemerintah yang tercermin dalam angka-angka.
2) Rencana penerimaan untuk membiayai pengeluaran.
3) Memuat data pelaksanaan anggaran satu tahun yang lalu.
4) Memuat data pelaksanaan anggaran satu tahun yang lalu.
5) Menunjukkan sektor yang diprioritaskan.
6) Merupakan batas atau pagu dan program kerja pemerintah.
7) Menunjukkan maju mundurnya pencapaian sasaran.
8) Pedoman bagi pemerintah untuk melaksanakan kebijakannnya
selama satu tahun mendatang.
9) Sasarannya adalah meningkatkan kesejahtraan umum atau
masyarakat.

2. fungsi-fungsi anggaran
Fungsi-fungsi APBN meliputi sebagai berikut:
1) Fungsi hukum, artinya APBN di wujudkan dalam undang-
undang APBN, yang berarti:
a. DPR telah memberikan kuasa kepada Pemerintah
untuk melaksanakan kegiatan/ proyek yang telah
ditetapkan dalam anggaran dalam rangka penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pemban pembangunan, yang
pembiayaannya bersumber dari anggaran pendapatan.
b. APBN merupakan alat untuk membatasi ruang gerak
pemerintah, dalam pengeluaran- pengeluaran tidak boleh
melampaui batas/pagu anggaran.
2) Fungsi material, artinya APBN merupakan suatu rencana yang
diwujudkan dalam jumlah nilai mata uang.
3) FungsiKebijaksanaan, artinya APBN menggambarkan
kebijaksanaan yang akan ditempuh oleh Pemerintah
dalam kurun waktu satu tahun mendatang.

Dengan perkataan lain, bila dilihat dari sudut pemerintah anggaran


berfungsi sebagai pedoman, dan bila dilihat dari sudut masyarakat
anggaran berfungsi sebagai alat pengawas, baik terhadap
kebijaksanaan yang dipilih pemerintah maupun terhadap realisasi
dari kebijaksanaan tersebut.
3. Cara membuat Rancangan anggaran
Adapun cara-cara membuat rancangan anggaran sebagai berikut:
1) Dari atas ke bawah (top down) cara ini pada dasarnya
pemerintah menetapkan jumlah tertinggi anggaran (plafond budget).
Selanjutnya plafond anggaran ini dibagi- bagikan kemasing-
masing dep./ lembaga, kemudian dep./lembaga membagi-bagikan
ke masing-masing unit/eselon di bawahnya.
2) Dari bawah ke atas (bottom up), cara ini pada dasarnya masing-
masing unit yang paling kecil dari suatu departemen atau
lembaga diminta mengajukan sumbangan angka anggaran.Contoh
mengajukan DUK atau DUP. Dari unit terkecil mengajukan
keunitannya, diteruskan sampai pada tingkat
atas(departemen/lembaga) yang akhirnya sampai pada tingkat
Menteri Keuangan untuk disusun rancangan anggaran.
3) Campuran (mixing), yaitu campuran dari cara top down dan
bottom up. Sebagai contoh disamping Menku/ Bappenas sudah
mempunyai angka perkiraan plafond anggaran, namun masih
meminta sumbangan angka anggaran (DUK/DUP) dari masing-
masing Departemen/ Lembaga beserta jajaran di bawahnya
4. prinsip-prinsip anggaran belanja Negara
Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dikemukakan prinsip-prinsip Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara sebagai berikut:
1) APBN, perubahan APBN, dan pertanggung jawaban pelaksanaan
APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
2) APBN mempunyai fungsi otorisasi, pererncanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi dan stabilisasi.
3) Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang
menjadi kewajiban negara dalam tahun anggaran yang
bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN.
4) Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai
pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
5) Penggunaan surplus penerimaan negara sebagaimana dimaksud
untuk membentuk dana cadangan atau penyertaan pada Perusahaan
Negara harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari DPR.
6) Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
7) Satuan hitung dalam penyusunan, penetapan, dan
pertanggungjawaban APBN adalah mata uang Rupiah.
8) Penggunaan mata uang lain dalam pelaksanaan APBN diatur oleh
Menteri Keuangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

 Berikut ini akan diuraikan tentang prinsip-prinsip lain dari


Anggaran Belanja negara sebagai berikut:
1) a.Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan
kebutuhan teknis yang disyaratkan: Efektif, terarah dan
terkendali sesuai dengan rencana, program / kegiatan, serta
fungsi setiap Departemen/LPND.
b. Mengutamakan penggunaan produksi dalam
negeri, termasuk rancangan bangun dan
perkayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan atau potensi nasional.
2) Untuk pengadaan barang/ jasa harusmeperhatikan:
a. Harga barang /jasa yang paling menguntungkan
bagi negara dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Kualitas barang/jasa menurut persyaratan teknis yang


terbaik atau diperlukan;
3) Larangan-larangan pengeluaran atas beban anggaran
belanja negara adalah:
a. Perayaan atau peringatan hari besar, hari
raya,hari ulang tahun/hari jadi Departemen/LPND .
b. Pemberian ucapan selamat, hadiah/ tanda
mata, karangan bunga dan sebagainya untuk
pelbagai peristiwa;
c. Iklan ucapan selamat dan sebagainya.

5. pendapatan dan belanja daerah kota tasikmalaya 2018


Setelah banyak membahas mengenai anggaran,fungsi anggaran, bagaimana cara
menbuat rancangan anggaran sampai apa saja prinsip-prinsip anggaran belanja
Daerah.Maka kami akan membahas pendapatan dan belanja daerah kota
Tasikmalaya.Sama halnya dengan peraturan yang berlaku maka kota
Tasikmalaya Menyusun siklus anggaran pendapatan dan belanja Negara,
diantaranya :
1) Penyusunan rancangan anggaran
2) Pengajuan rancangan anggaran ke DPR
3) Pembahasan rancangan anggaran di DPR
4) Pengesahan rancangan anggaran
5) Pelaksanaan anggaran
6) Pengawasan dan pemeriksaan atas pelaksanaan
anggaran
7) Perhitungan anggaran
Bahwa sehubungan adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan
Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA), keadaan yang
menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan
antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
tahun sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan,
Keadaan Darurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan keadaan yang
menyebabkan estimasi penerimaan dan pengeluaran dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) mengalami perubahan, sehingga perlu dilakukan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 semula
berjumlah Rp. 1.689.793.982.015,85 bertambah / berkurang sejumlah Rp.
262.193.919.190,73 sehingga menjadi Rp. 1.951.987.901.206,58
Terjadinya perubahan APBN bisa saja terjadi dengan perubahan dibahas Bersama DPR
dengan pemerintah pusat dalam rangka penyusunan prakiraan perubahan atas APBN tahun
anggaranyang bersangkutan,apabila hal-hal terjadi sbb:
1. perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam
APBN
2. perubahan pokok-pokok kenijakan fiscal
3. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi,
dan antar jenis belanja
4. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan
untuk pembiayaan anggaran berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai