Pemanfaatan Audio Visual Dalam Penyuluhan
Pemanfaatan Audio Visual Dalam Penyuluhan
http://journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomila
Agriekonomika Volume 6, Nomor 1, 2017
ABSTRAK
Pertukaran informasi menjadi masalah yang mendapat sorotan dalam kegiatan
penyuluhan pertanian dan perikanan. Sulitnya petani mengakses informasi ini kemudian
memunculkan solusi dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti media sosial.
Sehingga, paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penyuluhan
yang memanfaatkan media sosial ini lewat sebuah studi literature terhadap sumber data
sekunder. Dari hasil analisis penggunaan facebook dirasa masih sangat kurang optimal
karena tidak ada update informasi terkait kegiatan perikanan. Namun, Kementerian
Pertanian justru sangat aktif dalam menggunakan facebook. Sedangkan untuk
pemanfaatan twitter, keduanya sama-sama aktif untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Pemanfaatan video conference dinilai sangat baik untuk Pusat Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, namun masih kurang dioptimalkan
oleh Kementerian Pertanian. Secara rutin dua institusi ini memperbaharui informasi terkait
kegiatan pertanian dan perikanan seperti: budi daya, teknologi, maupun pemasaran.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan yang memanfaatkan media
sosial harus terus dioptimalkan karena jumlah penggunanya yang terus meningkat.
Corresponding author : © 2017 Universitas Trunojoyo Madura
Address : Jl. Teknika Utara, Sinduadi, Mlati, Sleman,
p-ISSN 2301-9948 | e-ISSN 2407-6260
Yogyakarta
Email : kadhungprayoga@gmail.com
Phone : 085731743929
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 | 33
Berbagai media sosial seperti fa- layan. Keadaan mereka tidak jauh berbe-
cebok dan twitter telah digunakan oleh da dengan keadaan petani dan penyuluh
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan di sektor pertanian.
Masyarakat Kelautan dan Perikanan dan Salah satu masalah yang diha-
Kementerian Pertanian dalam menginfor- dapi masyarakat pesisir dan petani ada-
masikan kegiatan apa saja yang dilaku- lah minimnya informasi terkait kegiatan
kan, informasi budidaya, pemasaran, dan budi daya, pengelolaan, dan pemasaran
pengolahan, serta teknologi terbaru di sek- hasil perikanan. Hal ini terjadi karena min-
tor perikanan. Sehingga, penulisan paper imnya penguasaan teknologi informasi
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana oleh petani dan nelayan, disini penyuluh
pelaksanaan kegiatan penyuluhan perta- juga masih terbatas dalam memanfaatkan
nian dan perikanan yang telah meman- teknologi informasi. Sehingga, informasi
faatkan media sosial dan ketersediaan yang seharusnya bisa cepat sampai ke
informasi dari Pusat Penyuluhan dan Pem- tangan nelayan menjadi terhambat. Hal
berdayaan Masyarakat Kelautan dan Peri- ini senada dengan pernyataan Apriantono
kanan dan Kementerian Pertanian terkait (2006), bahwasanya salah satu masalah
kegiatan perikanan di media sosial. yang paling banyak dihadapi oleh sektor
agrokompleks adalah penguasaan dan
METODE PENELITIAN akses teknologi informasi yang masih
Pendekatan yang digunakan dalam pe- lemah.
nulisan paper ini adalah pendekatan kuali- Masalah di atas menjadi semakin
tatif. Sedangkan, metode yang digunakan pelik ketika ditambah dengan tidak adanya
adalah metode deskriptif dan analisis wa- informasi tentang preferensi konsumen
cana. Penulisan paper ini berusaha untuk (jenis, jumlah produk, dan kualitas) pada
menjelaskan penggunaan media sosial negara importir (Tamba, 2007). Sehingga
dalam kegiatan penyuluhan. Teknik pen- dengan adanya media sosial diharapkan
gumpulan datanya sendiri menggunakan tercipta marketplace baru yang akan men-
metode studi pustaka untuk mendapatkan ghubungkan kepentingan produsen dan
data-data sekunder. Data sekunder dalam konsumen. Senada dengan Sigit dkk.,
penulisan paper ini berupa bahan-bahan (2006) dalam Mulyandari (2006) menyata-
tertulis yang berasal dari penelitian terda- kan bahwa promosi melalui internet dapat
hulu, jurnal, buku, tesis, disertasi, dan ber- memutus hubungan petani dengan teng-
bagai informasi digital yang ada di internet. kulak yang sering memberikan harga jauh
Analisis menggunakan interpretasi peneliti di bawah harga pasar.
dengan mengacu pada berbagai literatur Sehingga Tamba (2007), mengana-
atau referensi yang relevan dengan objek lisis bahwa perbedaan kemampuan petani
kajian dalam penulisan paper ini. dalam mengakses informasi banyak dis-
ebabkan karena modal pendidikan yang di-
HASIL DAN PEMBAHASAN miliki oleh masing-masing petani. Semakin
Kegiatan penyuluhan di sektor perikanan rendah tingkat pendidikannya maka akses
selama ini masih sangat jarang mendapat petani terhadap sumber informasi menjadi
perhatian oleh negara. Berbanding terba- lemah, akibatnya mereka akan terisolasi
lik dengan penyuluhan di sektor pertanian. dari informasi. Begitupula dalam peman-
Jika berbicara tentang penyuluhan, maka faatan media sosial, media sosial secara
sebagian besar orang akan mempersepsi- tidak langsung mensyaratkan pemakainya
kannya dengan pertanian. Padahal peny- memiliki pendidikan yang relatif tinggi ahar
uluhan juga bergerak untuk semua sektor, bisa mengikuti. Masalahnya petani yang
termasuk di dalamnya perikanan. Penyulu- ada pendidikannya rendah dan kurang ter-
han masih sangat diperlukan untuk para buka dengaan perkembangan teknologi in-
nelayan dan masyarakat pesisir karena formasi, sehingga mereka kesulitan dalam
berbagai masalah yang dihadapi oleh ne- memanfaatkan media sosial.
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 | 35
Keadaan ini diperparah dengan terobosan ini bisa berjalan lancar maka
karakteristik petani yang cenderung men- Sunartomo (2016), dalam penelitiannya
unggu informasi. Mereka tidak memiliki ini- mempertegas bahwasanya seorang peny-
siatif untuk mencari sendiri informasi yang uluh harus bekerja bersama masyarakat.
dibutuhkan. Ketergantungan kepada peny- Masyarakat harus diikutsertakan dalam
uluh dan kelompoknya membuat mereka setiap tahapan, mulai dari tahap awal yai-
sulit maju. Hal ini tentu berbeda jika melihat tu perencanaan program. Hal ini penting
petani maju yang dengan sendirinya bisa guna membangkitkan kembali rasa keper-
mencari informasi guna menjawab kebutu- cayaan petani kepada penyuluh.
hannya. Bahkan Tamba (2007), menjelas- Muslihat, dkk., (2015), juga men-
kan bahwa aksesibilitas petani terhadap jalaskan bahwa kompetensi seorang pe-
sumber informasi banyak dipengaruhi oleh nyuluh agar bisa dipandang berkompeten
saluran komunikasi dan keterjangkauan. oleh masyarakat tergantung pada faktor
Untuk megatasi masalah itu semua konsumsi media. Semakin sering seorang
maka munculah inisiatif dari Pusat Peny- penyuluh memanfaatkan media, maka se-
uluhan dan Pemberdayaan Masyarakat makin banyak pengetahuan yang dimiliki,
Kelautan dan Perikanan dan Kemente- dan kesempatan untuk menajwab per-
rian Pertanian untuk memanfaatkan me- masalahan petani juga menjadi semakin
dia sosial sebagai media dalam kegiatan besar. Muslihat dalam penelitiannya juga
penyuluhan. Andriaty dan Endang (2012), melihat bahwasanya dewasa ini para pe-
menjelaskan bahwa untuk mempercepat nyuluh sudah mulai sadar untuk menkon-
penyampaian informasi dapat dilakukan sumsi media, buktinya dari 60 responden
dengan mengubah paradigma diseminasi yang diteliti terdapat 44 penyuluh yang su-
dari yang bersifat konvensional ke yang dah mulai aktif memanfaatkan media un-
lebih maju dan cepat dengan memanfaat- tuk mencari informasi.
kan berbagai saluran atau media. Dengan kondisi masyarakat yang
Perlu juga adanya keikutsertaan sudah dekat dengan dunia virtual seperti
masyarakat dalam proses ini. Mengingat saat ini maka sudah barang pasti peny-
di era sekarang, kepercayaan petani ke- uluh harus berbenah. Era baru telah hadir,
pada penyuluh juga mulai memudar. Agar yaitu petani dan nelayan kini telah memas-
Gambar 1
10 Besar Persentas Media sosial yang Banyak Digunakan di Indonesia
36 | Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan
menjadi negara terdepan dalam hal penet- booknya, Kementerian Pertanian juga su-
rasi pengguna facebook via mobile phone. dah memanfaatkan fitur catatan sehingga
Pengguna facebook di Indonesia masyarakat bisa melihat hal-hal yang pent-
bervariasi mulai dari anak-anak, remaja, ing tanpa harus membuang banyak waktu.
hingga manula. Semua kalangan umur Facebook dari Kementerian Per-
di Indonesia terhitung sudah semuanya tanian juga aktif dalam mengunggah foto
menggunakan facebook sebagai media sehingga dengan begitu masyarakat bisa
komunikasi. memantau apa yang sedang terjadi dan
Tabel 1, menunjukkan bahwasanya apa yang sedang dilaksanakan oleh Ke-
pengguna facebook di Indonesia yang pal- menterian Pertanian. Tercatat ada 639
ing banyak berada di umur produktif. Hal foto di kronologi, 140 foto di unggah se-
ini menjadi kesempatan bagi penyuluh un- luler, 11 foto profil, dan 7 foto sampul. Ka-
tuk meningkatkan minat pemuda terhadap rena keaktifan dalam upload foto dan ce-
sektor perikanan lewat kegiatan penyulu- pat tanggap dalam membalas komentar
han yang memanfaatkan media sosial. ini mengakibatkan sebanyak 2.929 orang
Dari facebook diketahui terda- membicarakan akun facebook Kemente-
pat 6.675 orang yang menyukai laman rian Pertanian. Bahkan di akun facebook
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Kemneterian Pertanian telah memanfaat-
Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Na- kan fitur toko untuk menjual berbagai alat
mun, hanya terdapat 32 orang yang mem- dan mesin pertanian, di dalamnya meliputi
bicarakan laman tersebut. Hal ini terjadi alat penebar pupuk organik, mesin sabit,
karena ternyata Pusat Penyuluhan dan dan mesin pemipil jagung.
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Pemanfaatan fitur catatan juga
Perikanan tidak aktif dalam melakukan sudah dioptimalkan oleh akun Kemente-
penyuluhan lewat facebook. Terakhir kali rian Pertanian. Dimana setiap ada event
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan atau acara yang akan dilaksanakan, maka
Masyarakat Kelautan dan Perikanan me- akun facebook Kementerian Pertanian kan
manfaatkan facebook adalah tanggal 16 dengan segera memperbaharui informasi
Januari 2015. tersebut. Tidak berhenti disitu, akun face-
Akun facebook Pusat Penyuluhan book Kementerian Pertanian juga sangat
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelau- aktif dalam mengunggah video. Terhitung
tan dan Perikanan juga tidak melakukan terdapat 24 video yang sudah pernah di-
update informasi terkait dunia perikanan. unggah oleh Kementerian Pertanian, di-
Tidak ada infomasi tentang budi daya, mana rinciannya adalah sebagai berikut:
teknologi, pemasaran, dan pengolahan 1. Hari pangan sedunia
hasil perikanan. Padahal facebook men- 2. Tanam padi di Sumba Timur
jadi media sosial yang paling banyak 3. Kerjasama pertanian antar provinsi
pemakainya. Potensi ini ternyata belum 4. Pertanian modern
bisa dimanfaatkan oleh Pusat Penyuluhan 5. Toko tani
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan 6. Swasembada pangan
dan Perikanan secara maksimal. 7. Impor sapi
Sementara itu, kondisi berbeda 8. Cabai
terlihat dalam akun facebook Kemente- 9. Kisah sukses peternak
rian Pertanian. Dalam akun facebooknya, 10. Kesehatan masyarakat veteriner
Kementerian Pertanian sangat aktif dalam 11. Ayam dan hormon
memberikan informasi kepada masyarakat.
Berbagai informasi tidak hanya terkait bu- Twitter
didaya, teknologi, dan pemasaran namun Akun twitter dari Pusat Penyuluhan dan
juga terkiat berbagai hal seperti kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
dan event yang akan dilaksanakan oleh Perikanan hingga kini telah melakukan
Kementerian Pertanian. Di akun face- tweet sebanyak 16 ribu kali. Tweet terse-
38 | Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan
but berisi informasi di sektor perikanan dan Sementara itu, untuk sektor perta-
kelautan yang disebarkan kepada 4.127 nian kegiatan penyuluhan yang dilakukan
pengikutnya. Hal ini berbanding terbalik lewat twitter masih belum memliki akun
dengan akun facebook Pusat Penyuluhan yang spesifik seperti sektor perikanan.
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan Penyuluhan sektor pertanian masih ikut
dan Perikanan yang terlihat jarang mem- dalam akun Kementerian Pertanian (@Ke-
perbarui informasi. menterian Pertanian). Akun ini sendiri me-
Hanya dalam waktu satu tahun se- miliki pengikut sebanyak 150 ribu follower
menjak akun twitter tersebut diaktifkan ber- dengan jumlah kicauan sebanyak 4.450.
bagai informasi terkait budi daya, pemasa- banyaknya jumlah pengikut akun Kemen-
ran, dan pengolahan hasil telah diberikan. terian Pertanian ini bisa menjadi sarana
Tidak hanya itu info yang ada di twitter yang potensial untuk terus menyebarluas-
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan kan informasi. Akun twitter Kementerian
Masyarakat Kelautan dan Perikanan juga Pertanian sendiri juga sangat aktif dalam
terkait kegiatan penyuluhan di tiap daerah memperbaharui informasi, terdapat 1.480
beserta agenda yang akan dilakukan. foto dan video yang sudah diunggah oleh
Akun twitter ini juga terbilang aktif Kementerian Pertanian di akun twitternya.
karena selalu online setiap harinya. Cepat Twitter bisa dengan cepat me-
tanggap dan memberikan informasi yang neruskan informasi penyuluhan terkait
real time juga menjadi kesan yang akan sektor perikanan karena adanya fitur khu-
didapatkan ketika berhubungan dengan sus seperti retweet. Dimana tweet dari
akun ini. Terlihatpula sinergitas penyuluh Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan
di berbagai daerah dalam memberikan in- Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang
formasi kepada penyuluh daerah lain. dianggap penting dan menarik akan diter-
Gambar 2, menjelaskan bahwa ra- uskan kepada pengguna lain.
ta-rata tweet akun @pusluhdayakp adalah
27,4 tweet. Bahkan setiap bulannya rata- Video Conference (Video conference)
rata akun ini melakukan tweet sebanyak Video conference menurut Pusat Peny-
641. Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Pe- uluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
nyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (2016) adalah
Kelautan dan Perikanan telah memanfaat- mekanisme pertukaran informasi di bidang
kan keberadaan twitter dengan baik untuk perikanan melalui area cyber, suatu ruang
menginformasikan berbagai kegiatannya imajiner di balik interkoneksi jaringan kom-
kepada masyarakat luas. puter melalui peralatan komunikasi.
Gambar 2
Statistik Tweet Akun Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 | 39
Tabel 2
Materi Video Conference yang Pernah Disampaikan (2016)
Materi Pemateri dan Audience
Budidaya Ikan Mas Koki Penyuluh Perikanan Kab. Tulungagung, Bangka
Selatan, Jombang, Kota Probolinggo, OKI,
Purbalingga, dan Sumbawa Barat.
Budidaya Belut dalam Tong Penyuluh Perikanan Kab. Sumbawa Barat,
Tulungagung, Bangka Selatan, Jombang, Kota
Probolinggo, OKI, dan Purbalingga.
Budidaya Cacing Sutra dalam Penyuluh Perikanan Kab. Banyuasin, Bogor, Deli
Wadah Bertingkat Serdang, Pacitan, Temanggung, Tebo, Purbalingga,
Kota Padang dan Empat Lawang.
Meningkatkan Kapasitas Daya Penyuluh Perikanan Kab.Lombok Timur, Sumbawa
Saing UMKM Sektor Kelautan Barat, Tabanan dan Kota Sabang.
dan Perikanan Melalui Akses
Pembiayaan dan Permodalan.
Diseminasi IPTEK Inovasi Penyuluh Perikanan Kab. Banyuasin, Sumbawa
Pengolahan Produk Perikanan. Barat, Payakumbuh, Empatlawang, Madiun dan
Buleleng
Inovasi Model Tambak STP Kampus Serang, Penyuluh Perikanan Kab.
Ecoshrimp Busmetik. Brebes dan Kab. Jembrana.
Yumina-Bumina. Penyuluh Perikanan Kab. Madiun dan Kab. Bogor.
Peningkatan Kesadaran Gemar Penyuluh dan Perwakilan Kelompok Kabupaten
Ikan Lewat Produk Olahan. Oki, Jombang, Banyuasin, Palembang, Sleman,
Kota Banda Aceh, Kebumen, Simuelue, Purworejo
Olahan Tuna. Penyuluh Kabupaten Pacitan.
Budidaya Udang Vaname Penyuluh dan Perwakilan Kelompok Kabupaten
Sistem Fermentasi Plus. Lamongan, Brebes, Kota Banda Aceh, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Lampung Selatan dan
Kabupaten Sampang.
Sumber: Pusat Penyuluhan & Pemberdayaan Masyarakat Kelautan & Perikanan, 2016
teknologi dan reaktif dengan keadaan ini bisa digunakan penyuluh untuk berbagai
agar bisa membantu petani. Hal ini senada keperluannya. Namun, perlu diingat bahwa
dengan yang disampaikan Thomas dan hari ini telah memasuki era masyarakat in-
Parayil (2008), bahwa penggunaan suatu formasi, sehingga seorang penyuluh juga
media dapat terjadi jika masyarakat sudah harus menyesuaikan diri dan tidak hanya
akrab dan memiliki keahlian dalam peng- tergantung pada satu sumber informasi
gunaan media bersangkutan. saja.
Sedangkan jika dilihat dari sisi pe- Sedangkan Elian, dkk., (2014),
nyuluh, hari ini masih sedikit pula penyuluh menyebutkan penyuluh memiliki persepsi
yang memanfaatkan media sosial dan in- bahwa internet tidak memberikan kemu-
ternet guna mencari informasi pertanian. dahan untuk akses informasi, informasi
Selama ini, penyuluh lebih memanfaatkan yang tersedia tidak sesuai kebutuhan dan
sumber informasi interpersonal dibanding- kualitas informasi tidak dapat meningkat-
kan sumber informasi lain seperti media kan kualitas penyuluh. Sehingga, mereka
sosial. Hal ini menurut Suryantini (2004), jarang mengakses internet. Penyuluh baru
disebabkan informasi yang diperoleh mengakses internet dan media sosial jika
dari sumber informasi interpersonal lebih mereka membutuhkan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan penyuluh dan tidak mereka temui di buku, majalah, atau
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 | 41
juga menunjukkan bahwa banyak penggu- Karawang dan Garut, Provinsi Jawa
na potensial yang bisa dijadikan sasaran Barat. Jurnal Penyuluhan. 6(1): 1-10.
untuk kegiatan penyuluhan. Tidak hanya
kepada petani dan nelayan namun media Apriantono, A. 2006. Pembangunan Per-
sosial bisa juga digunakan untuk mening- tanian di Indonesia. https://www.
katkan minat masyarakat dalam mengge- antaragribisnis.files.wordpress.
luti dunia perikanan. Kedepan Pusat Pe- com/2012/01/konsep_pembangu-
nyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat nan_pertanian.pdf. Diakses pada 02
Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Oktober 2016.
Pertanian juga harus lebih interaktif, aktif, Balea, Judith. 2016. Indonesia Web Mobile
dan cepat tanggap dalam menanggapi re- Statistics. https://www.techinasia.
spon masyarakat. Diharapkan Pusat Pe- com/indonesia-web-mobile-statis-
nyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat tics-we-are-social. Diakses pada 02
Kelautan dan Perikanan juga bisa me- Oktober 2016.
manfaatkan facebook dengan lebih baik
lagi agar persebaran informasi bisa lebih Browning, L.D., A.S. Saetre, K.K. Ste-
meluas. Dan untuk Kementerian Pertanian phens, and J.O. Sornes. 2008. In-
juga memanfaatkan video conference agar formation and Communication Tech-
petani bisa lebih cepat dalam menanggapi nology in Action. Linking Theory and
materi yang diberikan oleh penyuluh. Narratives of Practice. Routledge,
New York and London.
DAFTAR PUSTAKA
Dasli, Aira Putri Eri., Pudji Muljono, dan
Adekoya, A. E. 2007. Cyber Extension Djoko Susanto. 2015. Pemanfaatan
Communication: A Strategic Model Cyber Extension melalui Telepon
for Agricultural and Rural Transfor- Genggam oleh Petani Anggrek di
mation in Nigeria. International Jour- Taman Anggrek Ragunan, Jakarta
nal of Food, Agriculture and Environ- Selatan. Jurnal Penyuluhan 11(2):
ment 5(1): 366-368. 103-115.
Alemna A.A dan Joel Sam. 2006. Critical Eksanika, Putri. 2014. Pemanfaatan Media
Issues in Information and Communi- Sosial di Internet oleh Penyuluh Per-
cation Technologies for Rural Devel- tanian. Institut Pertanian Bogor.
opment in Ghana. Journal Informa-
tion Development 22(4). Elian, Novi, Djuara P Lubis, dan Parlaungan
A Rangkuti. 2014. Penggunaan In-
Amin, Muh. 2014. Efektivitas dan Perilaku ternet dan Pemanfaatan Informasi
Petani dalam Memanfaatkanteknolo- Pertanian oleh Penyuluh Pertanian
gi Informasi Berbasis Cyber Exten- di Kabupaten Bogor Wilayah Barat.
sion. Jurnal Informatika Pertanian Jurnal Komunikasi Pembangunan
23(2): 211-219. 12(2):104-109.
Andriaty, Etty and Endang Setyorini., Mulyandari, Retno S.H. 2011. Perilaku
2012. Ketersediaan Sumber Infor- Petani Sayuran dalam Memanfaat-
masi Teknologi Pertanian di Beber- kan Teknologi Informasi. Jurnal Per-
apa Kabupaten di Jawa. Jurnal Per- pustakaan Pertanian 20(1): 22-34.
pustakaan Pertanian. 21(1): 30-35.
Muslihat, E., Azhar, A., Kusmiyati, K., &
Anwas, E. Oos., Sumardjo, Pang S. Asn- Indriatmi, W. 2015. Kompetensi Pe-
gari, and Prabowo Tjitropranoto. nyuluh Pertanian dalam Penyusu-
2009. Model Pengembangan Kom- nan Rancangan Usaha Agribisnis
petensi Penyuluh Berbasis Peman- Padi pada BKP5K Kabupaten Bogor
faatan Media: Kasus di Kabupaten Provinsi Jawa Barat. Agriekonomika
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 | 43