Anda di halaman 1dari 3

KATHRIN GEOFANY LAURA SENIN, 24 JANUARI 2022

12 IPA 1 / 22 SOAL ANALISIS

PENGARUH MODIFIKASI MAKANAN KHAS DAERAH

SOAL:
1. Indonesia kaya akan suku bangsa dan budaya yang juga berpengaruh pada keberagaman serta
ciri khas makanan di tiap daerah. Ciri khas makanan tersebut dapat menjadi daya tarik
wisatawan saat berkunjung. Untuk tetap mempertahankan daya tarik tiap daerah,
dilakukanlah modifikasi. Apa arti modifikasi makanan khas daerah?
A. Merubah Sebagian bentuk dan rasa makanan khas daerah.
B. Merubah kualitas baik makanan khas daerah tersebut.
C. Mengganti seluruh bentuk dan rasa makanan khas daerah.
D. Menambahkan rasa baru makanan khas daerah.
E. Merubah bentuk dan rasa tanpa menghilangkan yang asli.
2. Dengan adanya modifikasi makanan yang menjadi latar belakang berkembangnya wirausaha
di daerah tersebut, tentu memiliki maksud dan tujuan yang jelas bagi para wisatawan. Apa
tujuan modifikasi makanan khas daerah?
A. Memberikan variasi harga yang diminati konsumen di daerah tersebut.
B. Memperpanjang usia toko makanan khas di daerah tersebut.
C. Menambah daya tarik terhadap makanan di daerah tersebut.
D. Membuka lapangan kerja yang lebih luas di daerah tersebut.
E. Menghidangkan makanan cepat saji di daerah tersebut.
3. Seorang wirausaha tentu memiliki usaha yang mereka bangun sesuai dengan peluang usaha
yang mereka yakini. Oleh karena itu, mengapa wirausaha makanan khas daerah?
A. Makanan khas daerah banyak diminati pendatang luar negeri.
B. Menggunakan teknologi yang canggih dan sulit dipelajari.
C. Investasi alat dan mesin dengan dana yang minim terjangkau.
D. Produknya yang bervariasi dan bahan baku mudah di dapat.
E. Pilihan kemasan makanan khas daerah yang terbatas jumlahnya.
4. Dalam membuka usaha, seorang wirausaha perlu memikirkan hal apa saja yang dibutuhkan
dalam menjual makanan khas daerah. Baik dalam segi perencanaan, sistem penjualan, hingga
proses produksi. Dalam memproduksi makanan khas daerah, ada bahan yang diperlukan. Apa
saja macam bahan baku yang diperlukan dalam pengolahan makanan khas daerah?
A. Bahan baku (bahan utama), Bumbu, dan Bahan Tambahan Pangan (BTP).
B. Bahan baku (bahan utama), tempat, investasi.
C. Bahan Tambahan Pangan (BTP), variasi rasa dan bentuk.
D. Bumbu, akomodasi, susunan sistem dam memproduksi makanan khas daerah.
E. Jangkauan pasar yang luas, investasi, dan sistem penjualan.
5. Berwirausaha memiliki risiko, baik dari segi negatif maupun positif. Begitupula dengan
wirausaha modifikasi makanan khas daerah. Apa yang menjadi pengaruh atau dampak positif
modifikasi makanan di daerah tersebut?
A. Minat tinggi wisatawan untuk kembali berkunjung ke daerah tersebut.
B. Meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
C. Kelangkaan bahan baku karena tingginya peminat makanan khas daerah tersebut.
D. Persaingan yang sengit antara wirausahawan satu dengan yang lain.
E. Berkurangnya minat jualan daerah tersebut karena kalah bersaing.
PEMBAHASAN:

1. Indonesia kaya akan suku bangsa dan budaya yang juga berpengaruh pada keberagaman serta
ciri khas makanan di tiap daerah. Ciri khas makanan tersebut dapat menjadi daya tarik
wisatawan saat berkunjung. Untuk tetap mempertahankan daya tarik tiap daerah,
dilakukanlah modifikasi. Modifikasi makanan khas daerah merupakan suatu kegiatan untuk
meningkatkan menu sehingga lebih berkualitas dalam hal rasa, warna, aroma, tekstur, dan
nilai gizi tanpa menghilangkan bentuk dan rasa aslinya. Selain itu, modifikasi makanan khas
daerah juga merupakan cara untuk menambah keanekaragaman menu pada suatu daerah
atau institusi tersebut. Modifikasi ini dilakukan dengan cara mengubah cara memasak,
penambahan bahan, pencampuran bumbu, perubahan bentuk, warna, cita rasa, dan
penggunaan alat atau mesin.

2. Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Dengan banyaknya makanan
khas dari berbagai daerah di Indonesia, tentu saja merupakan sebuah kebanggan tersendiri.
Untuk dapat menikmati makanan sebuah masakan atau makanan khas daerah tertentu tidak
harus ke tempat asal makanan tersebut, karena saat ini sudah banyak warung atau rumah
makan yang menjual masakan khas suatu daerah. Oleh karena itu, dilakukanlah modifikasi
makanan khas daerah yang tujuan utamanya adalah untuk menambah daya tarik makanan di
daerah tersebut. Tujuan lain dilakukan modifikasi yaitu:
 Memberikan variasi rasa: membuat rasa yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya. Contoh: rasa lumpia semarang dapat divariasikan antara lain: Raja
Nusantara (rasa jamur Nusantara) yang berisi campuran jamur dan kacang mete,
Kajamu (kambing jantan muda) dengan campuran daging kambing muda. Kemudian,
Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Crab atau lumpia berisi daging
kepiting, original dengan campuran udang, rebung, dan ayam, serta Plain untuk
kalangan vegetarian.

 Memberikan variasi bentuk: membuat bentuk makanan yang berbeda. Misalnya nasi
goreng jika tampilannya biasa saja, pembeli tidak akan tertarik. Coba modifikasi nasi
goreng menjadi bentuk lucu yang digemari anak-anak seperti Super Mario.

 Memperpanjang usia produk agar lebih awet: penambahan bahan kimia, misalnya
asam sitrat, garam, gula, secara biologi misalnya dengan fermentasi, pengasaman,
dan pengasinan / pemanisan.

 Meningkatkan tingkat higine produk: menghasilkan pangan yang bermutu, layak


dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan.

3. Seorang wirausaha tentu memiliki usaha yang mereka bangun sesuai dengan peluang usaha
yang mereka yakini. Makanan khas daerah atau makanan tradisional, sangat potensial
dikembangkan, karena berbasis pada bahan baku yang tersedia di sekitarnya. Makanan
tradisional bisa mencakup segala jenis makanan olahan, termasuk makanan utama, kudapan,
maupun minuman yang dikenal dan lazim dikonsumsi didaerah tersebut. Sehingga, banyak
penjual yang berwirausaha makanan khas daerah, karena:
 Produknya yang sangat bervariasi.
 Bahan baku yang mudah di dapat.
 Teknologi pengolahan yang cukup sederhana dan dapat dipelajari.
 Investasi alat dan mesin dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia.
 Pilihan kemasan yang sangat beragam dan mudah di dapat.
 Pasar sangat terbuka lebar.
 Makanan khas daerah termasuk makanan yang merupakan kebutuhan wajib manusia.

4. Dalam membuka usaha, seorang wirausaha perlu memikirkan hal apa saja yang dibutuhkan
dalam menjual makanan khas daerah. Baik dalam segi perencanaan, sistem penjualan, hingga
proses produksi. Dalam memproduksi makanan khas daerah, ada bahan yang diperlukan,
yaitu bahan baku atau bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan (BTP). Bahan baku
atau bahan utama berasal dari bahan pangan nabati dan hewani. Bahan tambahan pangan
adalah bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang diolah, contohnya perasa,
pengawet, pemanis, dan pengental makanan. Tetapi, penggunaan bahan tambahan pangan
(BTP) pada pengolahan modifikasi makanan khas daerah harus sesuai aturan penggunaannya
agar dapat memberikan manfaat terhadap peningkatan mutu makanan khas daerah dan tidak
membahayakan bagi kesehatan, karena penggunaan yang tidak sesuai aturan dapat
memberikan dampak yang tidak baik pada kesehatan.

5. Berwirausaha memiliki risiko, baik dari segi negatif maupun positif. Begitupula dengan
wirausaha makanan khas daerah.
 Dampak positif modifikasi makanan khas daerah:
 Meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
 Menciptakan lapangan kerja baru.
 Menambah minat masyarakat terhadap makanan di daerah tersebut.

 Dampak negatif modifikasi makanan khas daerah:


 Hilangnya bentuk dan rasa asli dari makanan khas daerah tersebut.
 Kelangkaan bahan baku karena banyaknya konsumen yang meminati.
 Persaingan dalam menjual diantara wirasahawan satu dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai