Anda di halaman 1dari 18

TEHNIK KONSULTASI PRIBADI

“MEMBANGUN DAN MEMELIHARA SIKAP MENTAL


POSITIF ”

OLEH KELOMPOK 10
1. Rijal Al- Khair (50200118055)
2. Raudhatul adawiya (50200118050)
3. Ilham(50200118066)

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Asslamualaikum WR.WB
tiada kata yang patut kita ucapkan selain kalimat tahmid kepada Allah SWT
sang pemberi rahmat terutama rahmat berupa Nikmat kesehetan, Shalawat disertai
salam taklupa pula kita haturkan kepada suri tauladan kita yakni Nabi Besar
Muhammad SAW, semoga kelak di akhirat kita Mendapatkan Syafaat nya.
Ucapan terimakasih ucapakan kepada DR. Syamsidar, S. Ag, M. Ag selaku dosen mata
kuliah Teknik Konsultasi Pribadi, karena telah memberikan kami judul yang sangat menarik
yaitu Membangun dan memelihara sikap mental positif yang kemudian oleh judul tersebut
dibuat menjadi maklah ini, yang kemudian akan saya peresentasikan dalam forum
perkuliahanTeknik konsultasi
Kami sadar mungkin dalam makalah ini masih terdapat banyak kekeliruan,
oleh karna itu saya mengharapakan bagi semua pembaca makalah ini ini kiranya
memeberikan saran serta kritikan membangun Guna untuk perbaikan makalah
makalah kami berikut nya .

Buton tengah, 2 Mei 2020

TTD

Pemakalah
Daftar isi

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Massalah.......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pengertian sikap mental positif....................................................................................3
B. Menumbuhkan PMA (positif mental attitude)..............................................................4
C. Memelihara PMA (positif mental attitude).................................................................12
BAB III..................................................................................................................................14
KESIMPULAN......................................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai hakekat penciptaan manusia, tuhan telah memberikan jalan hidup yang
berbeda-beda untuk setiap individu walaupun mempunyai satu tujuan yang sama.
Ketika kita dihadapkan pada jalan kehidupan yang sangat sulit maka jalan yang kita
tempuhakan terasa sangat berat dan menyesakkan, bahkan terkadang kita merasa
putus asa dalam menjalaninya karena terus menerus mengalami banyak kegagalan.
Dari kejadian itu tentunya kita tidak akan pernah menyalahkan tuhan atas apa yang
ditimpakannya pada kita, tetapi justru dengan begitulah kita harus lebih bercermin
tentang kekurangan dari diri kita sendiri sehingga kita mampu memperbaiki diri
untuk bangkit dengan lebih baik lagi.
Menurut Albrecth (2003: 70) “berpikir positif adalah kemampuan seseorang
untuk memfokuskan perhatian kepada sisi positif dari suatu hal dan menggunakan
bahasa positif untuk membentuk dan mengungkapkan pikiran”. Sedangkan menurut
Ubaedy (2008: 12) berpikir positif adalah upaya kita untuk mengisi pikiran dengan
muatan yang positif yaitu berbagai bentuk pemikiran yang benar (tidak melanggar
norma), baik (bagi kita, orang lain, dan lingkungan), dan bermanfaat (menghasilkan
sesuatu yang berguna). Kemudian, dengan pemikiran yang positif akan mendorong
untuk melakukan hal-hal yang positif, antara lain merealisasikan tujuantujuan positif
atau target-target positif, mengembangkan berbagai potensi yang kita miliki (bakat,
pengetahuan, pengalaman, karakter) dan untuk menyelesaikan masalah atau persoalan
yang muncul dengan cara positif, kreatif dan konstruktif. Selain itu, berpikir positif
juga terkait dengan kemampuan untuk meminimalisir pikiran-pikiran negatif yang
muncul. Dengan demikian, berpikir positif adalah satu hal yang sangat penting dalam
kehidupan individu. Berpikir positif bukanlah sekedar gaya hidup yang akan dengan
2

mudahnya diganti dengan gaya hidup yang baru. Tetapi seharusnya menjadi
sebuah kebiasaan hidup setiap individu. Berpikir positif akan mampu menghasilkan
perasaan yang positif sehingga menimbulkan perilaku yang positif pula. Sebaliknya,
pikiran yang negatif akan menghasilkan perasaan dan perilaku yang negatif.
Sikap mental positif adalah sikap mental psikologis yang membangkitkan rasa
keberhasilan melalui sifat optimistik. Sikap mental positif akan menghadirkan
plongan dari sisi kebaikan terhadap hal apapun sehingga ia mampu menepis rasa
negatif, kekalahan, dan keputusasaan. Dengan kata yang lebih sederhana berarti
merespon dengan positif setiap segala situasi dalam kehidupan. Orang yang
mempunyai sikap mental positif akan berfikir bahwa segala sesuatu di dunia ini
adalah ”baik”.
Sikap mental positif merupakan sebuah gerakan dalam Budaya DIY (Do It
Yourself) dan terdapat juga dalam beberapa lirik-lirik lagu dari beberapa band yang
menggembar-gemborkan betapa pentingnya sikap mental positif dalam kehidupan
manusia. Sikap mental positif telah dikenal untuk membantu orang ketika melalui
masa-masa sulit dalam hidup mereka, bahkan sikap mental positif juga bisa
membantu pasien rumah sakit dalam mengatasi penyakit yang dideritanya

B. Rumusan Massalah

Berdasarkan Uraian di atas maka masalah nya dapat dirumuskan sebagai Berikut :
 Bagaimana membangun sikap mental positif?
 Bagaimana memelihara sikap mental positif?
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sikap mental positif

Sikap mental positif adalah sebuah keadaan jiwa yang percaya diri, jujur,
dan membangun, dimana orang membuat dan menjaganya dengan metode yang
dipilihnya sendiri, dilakukan dengan kekuatan niatnya sendiri, berdasarkan motivasi
yang diadaptasinya sendiri. ( Napoleon Hilldan)
Sikap Mental Positif adalah pikiran, tindakan, atau reaksi jujur yang benar
terhadap situasi atau lingkungan yang dihadapi, misalnya pikiran, aksi dan reaksi
yang tidak melawan Hukum Tuhan atau hak sesama manusia, bagi mereka yang
memiliki sikap mental positif.
Kita adalah produk dari garis keturunan, lingkungan, tubuh fisik, pikiran
sadar dan bawah sadar, posisi dan arah tertentu dalam ruang dan waktu dan sesuatu
yang lain, termasuk kekuatan-kekuatan baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal.
Ketika anda berpikir dengan sikap mental positif, kita bisa mempengaruhi,
menggunakan, mengendalikan dan menyelaraskan, atau menetralkan sebagian atau
semua faktor ini . kita dapat mengarahkan pikiran anda, mengendalikan emosi, dan
menentukan tujuan anda. kita adalah jiwa dengan sebuah tubuh. ( W. Clement Stone)

Thinking smile Entah penerjemahnya yang mbulet atau memang Napoleon Hill dan
Clement Stone yg bikin susah, saya sulit sekali mengartikan dua cuplikan di atas.
Bagi saya sendiri melihat seperti ini :
Sikap dan perilaku yang ditimbulkan bahkan dalam tataran pemikiran,
adalah sesuatu yang timbul karena diri sendiri, bukan dibuat oleh orang lain. Ini ada
dalam pikiran saya karena saya berpikir kita bisa meminta satu tim pencitraan diri
untuk membuat kita tampil seperti apa. Tapi itu bukan sikap mental positif karena itu

3
4

dibuat-buat. bukan berasal dari metode yg dipilih sendiri, dilakukan dengan kekuatan
sendiri dan diadaptasi sendiri hingga menjadi perilaku.

B. Menumbuhkan PMA (positif mental attitude)

Setidaknya ada lima metode yang bisa digunaan untuk menumbuhkan PMA,
sebagi berikut :
Metode pertama : memahami penting nya sikap positif

1. Ketahuilah bahwa sikap positif bisa meredakan emosi-emosi negatif.


Dengan bersikap positif, akan banyak sekali emosi positif yang bisa Anda rasakan
dengan tidak membiarkan diri Anda dikuasai oleh berbagai emosi negatif. Anda juga
akan merasakan lebih banyak kepuasan dan kebahagiaan hidup dengan bersikap
positif. Selain itu, Anda akan lebih cepat pulih setelah mengalami kejadian yang
negatif.
2. Kenali hubungan antara emosi positif dan kesehatan fisik.
Riset menyatakan bahwa stres dan emosi-emosi negatif lainnya bisa menimbulkan
masalah kesehatan seperti penyakit jantung koroner. Anda bisa meningkatkan
kesejahteraan hidup secara menyeluruh dengan mengubah emosi negatif menjadi
emosi positif. Emosi positif juga bisa memperlambat munculnya penyakit dengan
mempersingkat durasi munculnya emosi negatif.
3. Hubungkan antara kepositifan, kreativitas, dan perhatian. Selain bermanfaat
secara fisik, sikap positif akan menciptakan “organisasi kognitif yang fleksibel dan
kemampuan memadukan berbagai materi secara luas”.Berbagai efek tersebut dikaitkan
dengan kadar dopamin neural yang akan memperbaiki perhatian, kreativitas, dan kemampuan
belajar. Emosi positif juga memperbaiki kemampuan seseorang untuk menghadapi situasi
yang sulit.
4. Pulihkan diri secepatnya dari peristiwa negatif dalam kehidupan Anda.
Dengan membangun dan menjaga sikap positif sebagai cara memulihkan diri,

4
5

Anda akan menjadi lebih tabah dalam menghadapi peristiwa hidup yang
negatif seperti trauma dan kehilangan.

 Orang-orang yang mampu bersikap positif selama mengalami kedukaan


cenderung akan lebih mampu menyusun rencana jangka panjang yang baik.
Adanya tujuan dan rencana bisa membuat seseorang merasakan hidup yang
lebih sejahtera dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun setelah mengalami
kedukaan
 Dalam sebuah eksperimen yang menguji ketabahan emosional dan respons
terhadap stres, para partisipan diminta menyelesaikan tugas yang membuat
mereka stres. Hasilnya menunjukkan bahwa semua partisipan merasa khawatir
tentang tugas tersebut, terlepas dari seberapa besarnya ketabahan alami
mereka. Akan tetapi partisipan yang lebih tabah bisa kembali tenang lebih
cepat dibandingkan partisipan yang kurang tabah.

Metode kedua : Menyediakan Waktu untuk Melakukan Refleksi Diri

1. Sadarilah bahwa perubahan butuh waktu.


Cobalah berpikir tentang membangun sikap positif sama seperti cara Anda berpikir tentang
membangun kekuatan atau meningkatkan kebugaran. Keinginan ini bisa Anda capai jika
diusahakan secara konsisten.
2. Kenali dan kembangkan sifat-sifat Anda yang paling baik.
Berfokuslah pada sifat-sifat baik Anda untuk menciptakan pengalaman emosional
yang lebih positif. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah mengatasi kesulitan.
3. tulislah catatan harian. Beberapa studi menunjukkan bahwa refleksi diri bisa
menjadi sarana belajar dan mengajar yang efektif di sekolah dan tempat kerja.
Refleksi diri bisa juga bermanfaat dalam membangun sikap positif sebab Anda bisa
mengenali dan menanggapi perilaku Anda sendiri dengan menulis perasaan dan
pikiran Anda.
Menulis refleksi diri mungkin akan terasa aneh pada awalnya. Namun dengan
berjalannya waktu dan terus berlatih, Anda akan mampu mengenali perilaku dan

5
6

pola-pola emosi Anda dengan menulisnya. Dengan menulis refleksi diri, Anda bisa
mengatasi perilaku dan emosi yang mungkin menghalangi pencapaian tujuan Anda.
Buatlah daftar tentang kegiatan yang Anda sukai atau Anda kuasai dengan baik lalu
lakukan secara teratur. Cara ini akan membentuk cadangan pengalaman positif dalam
kehidupan Anda.

4. Tulislah hal-hal positif yang Anda alami sepanjang hari. Ingat-ingat lagi apa
saja yang sudah Anda lakukan hari ini lalu cobalah mencari hal-hal positif
dari pengalaman Anda misalnya kejadian yang membuat Anda bahagia,
bangga, kagum, bersyukur, tenang, puas, senang, atau emosi positif lainnya.

 Contohnya, cobalah mengingat-ingat kegiatan rutin Anda di pagi hari lalu


sisihkan waktu untuk merasakan momen-momen yang membawa rasa damai
atau bahagia. Perasaan ini mungkin Anda alami pada saat melihat
pemandangan indah di pagi hari selama perjalanan ke tempat kerja,
menyeruput kopi yang pertama, atau mengobrol tentang hal-hal yang
menyenangkan.
 Sediakan waktu khusus untuk berfokus pada momen-momen yang membuat
Anda merasa bangga terhadap diri sendiri atau berterima kasih kepada orang
lain. Mungkin perasaan ini Anda alami melalui hal-hal kecil seperti rasa
terima kasih karena pasangan Anda sudah merapikan tempat tidur, Anda
merasa bangga karena sudah menyelesaikan tugas atau berhasil mengatasi
tantangan yang Anda tentukan untuk diri sendiri.
 Akan sangat baik jika Anda melakukan refleksi dimulai dari momen positif
dalam keseharian Anda. Dengan mengalami kembali emosi positif yang Anda
Anda rasakan, Anda bisa menyesuaikan cara pandang terhadap momen
negatif.

5. Tulislah momen-momen pada saat Anda mengalami emosi negatif. Ingat-ingat


lagi pengalaman yang menimbulkan emosi negatif seperti rasa bersalah, malu,

6
7

tersinggung, frustasi, kecewa, takut, atau kesal. Reaksi berlebihan atas kejadian
sehari-hari bisa menghambat pikiran positif yang produktif.
6. Tulislah momen-momen pada saat Anda mengalami emosi negatif. Ingat-ingat
lagi pengalaman yang menimbulkan emosi negatif seperti rasa bersalah, malu,
tersinggung, frustasi, kecewa, takut, atau kesal

Contohnya, jika ada pengemudi kendaraan yang membuat Anda marah-marah


dalam perjalanan pulang, ubahlah cara Anda memandang niat orang ini sebagai
kesalahan yang tidak disengaja. Jika Anda merasa malu karena peristiwa yang sudah
terjadi, cobalah melihat kejadian tersebut sebagai situasi yang konyol atau
menggelikan. Meskipun atasan Anda kesal karena terkena tumpahan kopi, ingatlah
bahwa kesalahan bisa terjadi setiap saat. Jika Anda beruntung, ia akan melihat
kejadian ini sebagai hal yang lucu.

Jika Anda tidak memandang kesalahan kecil sebagai masalah besar, Anda bisa
mengatasi situasi dengan lebih baik. Salah satu cara menghadapi situasi setelah Anda
menumpahkan kopi adalah dengan menunjukkan kepedulian yang tulus kepada atasan
Anda untuk memastikan bahwa ia baik-baik saja dan tidak ada luka bakar. Setelah itu,
Anda bisa menawarkan diri membelikan atasan Anda kemeja baru pada saat makan
siang atau mencuci kering kemejanya yang terkena kopi.

7. Gunakan “cadangan kebahagiaan” Anda. Kemampuan menghadapi emosi


negatif yang semakin baik bisa meningkatkan emosi positif dengan berjalannya
waktu. Manfaat yang Anda peroleh karena merasakan emosi positif akan bertahan
lama. Pengalaman tersebut lebih panjang ketimbang lamanya Anda merasakan
kebahagiaan. Anda bisa menggunakan pengalaman ini dengan menariknya dari
“cadangan kebahagiaan” Anda pada momen-momen berikutnya dan pada kondisi
emosional yang berbeda.
8. ingatlah bahwa setiap orang pasti pernah mengalami masalah. Setiap orang
pasti pernah mengalami masalah kehidupan, baik yang kecil maupun yang besar, jadi

7
8

Anda tidak sendirian. Agar bisa mengubah reaksi yang berlebihan, Anda harus
berlatih dan menyediakan waktu untuk menyesuaikan dari dan belajar menerima
keadaan. Anda akan lebih mudah melupakan hal-hal kecil dengan semakin banyak
berlatih. Selain itu, Anda juga akan mampu melihat masalah besar dengan pikiran
yang jernih dan sebagai kesempatan belajar.
9. Taklukkan kebiasaan mengkritik diri sendiri. Kebiasaan Anda “mengkritik
diri sendiri” bisa menghalangi kemajuan Anda dalam membangun sikap positif.

 Contohnya, mungkin Anda mengkritik diri sendiri dengan menjuluki diri


Anda bodoh karena menumpahkan kopi kepada atasan Anda. Kritik ini akan
membuat Anda sedih berkepanjangan dan sia-sia saja. Cobalah melakukan
refleksi pada saat Anda mengkritik diri seperti ini. Anda akan lebih mampu
memahami situasi pada saat Anda tidak lagi mengkritik diri sendiri.
 Anda juga bisa mulai menantang kebiasaan mengkritik diri sendiri dan
berpikir negatif. Cara ini sangat bermanfaat dalam membangun sikap positif.

Metode ketiga : Memberikan Waktu kepada Diri Sendiri

1. Lakukan hal-hal yang Anda sukai. Berikan waktu kepada diri sendiri untuk
melakukan hal-hal yang Anda sukai atau yang membuat Anda bahagia. Mungkin
tidak mudah memberikan waktu kepada diri sendiri, apalagi jika Anda selalu
berusaha mendahulukan kepentingan orang lain. Begitu pula jika Anda berada di
dalam situasi tertentu misalnya masih harus mengasuh anak-anak yang masih kecil
atau merawat seseorang yang sedang sakit. Tetapi ingatlah selalu bahwa “Anda harus
memasang masker oksigen untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum menolong
orang lain”. Anda adalah penolong terbaik jika Anda sendiri berada dalam kondisi
yang paling baik.

 Jika musik bisa membuat Anda bahagia, dengarkan musik. Jika membaca
buku bisa membuat Anda bahagia, sisihkan sedikit waktu untuk membaca di

8
9

tempat yang tenang. Pergilah untuk melihat pemandangan yang indah,


berkunjung ke museum, atau menonton film yang Anda sukai.
 Tetaplah melakukan hal-hal yang memberikan Anda kesenangan. Ini adalah
cara terbaik agar Anda bisa berfokus pada hal-hal positif.

2. Sediakan waktu untuk mengingat lagi momen-momen yang memuaskan.


Tidak ada orang lain yang akan memperhatikan atau menilai pada saat Anda
mengulas kehidupan dan diri Anda sendiri, jadi tidak usah khawatir akan terlihat
sombong. Anda tidak perlu terlihat baik atau menyenangkan bagi orang lain agar bisa
menikmati hal ini.

 Jika Anda terampil memasak, akuilah kepada diri sendiri bahwa Anda adalah
juru masak berbakat. Begitu juga jika Anda suka menyanyi, suara Anda tidak
harus membuat semua makhluk hutan terpukau baru Anda mulai menyanyi.
 Lakukan observasi momen-momen yang terasa memuaskan, membanggakan,
membahagiakan, atau menyenangkan dalam kehidupan Anda dan aktivitas
yang menjadi penyebabnya. Ini adalah cara terbaik agar Anda bisa
mengulangi lagi pengalaman tersebut di kemudian hari.

3. Jangan terlalu khawatir tentang orang lain. Anda tidak sama dengan orang
lain, jadi Anda tidak punya alasan untuk menilai diri sendiri berdasarkan standar
orang lain. Mungkin Anda menyukai hal-hal yang tidak disukai orang lain. Tentu saja
Anda “boleh” mendefinisikan sendiri apa artinya sukses dalam kehidupan Anda.

4. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Pandangan Anda


tentang diri sendiri akan sangat berbeda dengan pandangan orang lain tentang Anda.
Melihat lukisan Monet dari jarak 30 cm akan berbeda jika dilihat dari jarak 6 meter.
Sadarilah bahwa gambaran seseorang yang Anda lihat mungkin berbeda dengan
gambaran yang ingin ia perlihatkan. Gambaran Anda mungkin hanya sebagian dari

9
10

kenyataan yang sesungguhnya. Hilangkan kebiasaan membandingkan diri sendiri


dengan orang lain dan mengukur harga diri Anda berdasarkan pendapat orang lain.
Dengan demikian, Anda tidak akan membuat kesimpulan yang subjektif tentang
perilaku orang lain.

Metode ke empat : menjalin hubungan

1. Binalah hubungan yang baik. Hubungan adalah hal aspek penting dalam
kehidupan manusia, bahkan jika Anda memasukkan diri Anda dalam kelompok
“introver” atau seseorang yang lebih suka menyendiri dan tidak membutuhkan
banyak teman. Persahabatan dan hubungan adalah sumber dukungan, pengakuan, dan
kekuatan bagi setiap orang dengan berbagai kepribadian. Binalah hubungan yang baik
dalam kehidupan Anda dengan anggota keluarga dan teman-teman Anda.
2. Jalinlah hubungan yang baru. Pada saat Anda bertemu dengan orang-orang
yang baru Anda kenal, carilah orang-orang yang membuat Anda merasa senang
berada di dekat mereka. Jalinlah hubungan dengan mereka. Orang-orang ini akan
menjadi jaringan pendukung Anda dan membantu Anda membangun sikap positif.
3. Bicarakan emosi Anda dengan seorang teman. Jika Anda mengalami
kesulitan untuk mengalami emosi positif dari diri sendiri, mintalah dukungan dari
teman. Tidak perlu berpikir bahwa Anda harus menghilangkan semua emosi negatif.
Mengobrol dengan teman akan membantu Anda mengatasi emosi negatif dan
memberikan Anda kesempatan untuk mengalami emosi positif.

Metode ke lima : mengatasi situasi yang memicu stress

1. Gunakan cara pandang positif dalam situasi yang memicu stres. Menilai
kembali situasi yang memicu stres secara positif berarti mengendalikan situasi
tersebut dan melihatnya dengan cara pandang yang baru
2. Cobalah selesaikan masalah dengan berfokus pada masalah. Menyelesaikan
masalah dengan berfokus pada masalah dilakukan dengan berfokus pada masalah

10
11

yang menyebabkan Anda stres dan berusaha mencari solusinya. Uraikan masalah ke
dalam langkah-langkah yang bisa Anda lakukan. Cari tahu apakah mungkin ada
rintangan atau hambatan, lalu tentukan cara mengatasinya.

 Contohnya, jika Anda mengalami kesulitan membentuk tim dengan rekan-


rekan kerja agar bisa bekerja sama dengan baik, ajaklah mereka berkumpul
untuk menganalisis situasi yang sedang terjadi. Cari tahu situasi yang
sebenarnya. Setelah itu, mintalah pendapat dari rekan-rekan Anda dan catatlah
solusi yang bisa menyelesaikan masalah ini.
 Contoh lainnya, Danang tidak suka kepada Susi, dan atasan Anda tidak
mendukung kerja tim bahkan lebih menghargai usaha individual. Pada saat
menyelesaikan masalah dengan berfokus pada masalah, Anda harus bersikap
tegas bahwa meskipun Danang dan Susi boleh saling tidak suka, ada standar
perilaku yang harus dipatuhi, lalu terapkan standar tersebut. Setelah itu,
lakukan latihan dalam kelompok dengan meminta setiap orang mengatakan
tiga hal positif satu sama lain.
 Agar anggota tim bisa saling terhubung dan berhasil menyelesaikan proyek
dengan baik, tim Anda bisa menjadi teladan sebagai pembawa perubahan
budaya perusahaan ke arah yang positif.

3. Temukan makna positif dalam kejadian sehari-hari. Cara lain agar orang-
orang bisa mengalami emosi positif dalam menghadapi kesulitan adalah dengan
mencari makna positif dari kejadian sehari-hari dan melalui kesulitan itu sendiri
Ingatlah bahwa kemampuan Anda menggunakan cara pandang positif untuk
mengubah situasi negatif akan semakin berkembang jika Anda terus berlatih. Pada
akhirnya, Anda akan merasa lebih mudah memandang situasi negatif dengan cara
yang positif sehingga kehidupan Anda terasa lebih bahagia dan menyenangkan.

11
12

C. Memelihara PMA (positif mental attitude)

1. Bergaul dengan lingkungan yang positif

Dalam kehidupan ini ada yang namanya hukun alam atau yang disebut juga
Sunatullah, termasuk dalam hal hubungan sosial kita dengan orang lain. Ada yang
namanya hukum tarik-menarik atau hukum ketertarikan, begitu juga sifat manusia.
Yang saya maksudkan adalah sifat seseorang dan oranglain akan selalu saling
mempengaruhi. Terlepas itu sifat baik atau sifat buruk, tergantung karakter mana
yang lebih kuat. Bila kita memiliki karakter yang kuat lalu masuk dalam lingkungan
yang lemah, maka kita akan menguatkan yang lemah. Tetapi bila kita belum kuat,
kita akan terbawa semakin lemah dan sering kita tidak sadar kalau kita terpengaruh.
Sepertinya berjalan secara alami begiu saja. Cara termudah bagi anda untuk selalu
berfikiran atau memiliki sikap mental positif adalah bergaul dengan orang orang yang
memiliki sikap mental positif pula. Tanpa anda sadari pikiran anda akan terjaga dari
hal-hal yang negatif dan lambat laun kita akan terbiasa untuk selalu befikir positif.
Istilahnya mungkin sudah Anda dengar sebelumnya “Kalau kita bergaul dengan
penjual minyak wangi, kita akan kecripatan harumnya dan kalau kita bergaul dengan
pandai besi, kita akan kecripatan juga bau gosongnya.”

Lalu bagaimana kalau kita tidak bisa meninggalkan lingkungan kita yang
negatif. Bagaimanapun caranya kita harus tetap memiliki lingkungan yang positif.
Keseimbangan harus dijaga. Jika memang lingkungan negatif tidak bisa benar-benar
ditinggalkan, maka Anda harus mengatur alokasi waktu Anda untuk berada
dilingkungan yang positif harus Anda perbanyak. Agar pengaruh positif tetap lebih
banyak dari pengaruh negatif. Ketika anda masuk ke lingkungan yang negatif, besar
sekali kemungkinannya nilai-nilai positif Anda akan tereduksi. Untuk itu dilain waktu
kita perlu kembali ke lingkungan yang positif untuk mengembalikan yang tereduksi
tadi. Ibarat handphone harus di recharge lagi. Jangan terlalu sombong, merasa sudah
kuat sehingga merasa tidak perlu lagi untuk selalu memperkuat diri Anda.

12
13

2. Perkaya diri dengan input yang positif

Yang di maksud dengan input yang tidak kita sadari adalah input yang masuk tanpa
kita inginkan atau kita rencanakan. Misalnya pengaruh keluarga, orang tua dan
saudara yang kita alami sejak kecil, pengaruh teman-teman, lingkungan sekolah dan
masyarakat adalah contoh hal-hal yang akan memberi input kepada kita yang
cenderung tidak kita sadari, terutama pada masa kecil kita. Walaupun setelah dewasa
kita juga dapat mengaturnya sesuai dengan keinginan kita.

Nah, sebuah pemahaman dan pemikiran yang ada dalam diri kita, masuk kedalam
otak melalui alat input berupa alat indra. Terutama mata dan telinga. Apa yang kita
lihat, tonton, baca dan dengar, itulah yang akan menjadi isi dalam pikiran dan hati
kita. Wujud output atau keluarannya adalah apa yang kita katakan dan lakukan. Input
dan output pastilah sejalan. Untuk itu mulai saat ini kita harus bisa memilih dan
memilah secara lebih selektif apa-apa yang masuk dalam diri kita.

Hindari bacaan-bacaan yang negatif, tontonan-tontonan yang negatif dan dialog atau
diskusi tentang hal-hal yang negatif seperti gosip dan sebagainya. Kalau terpaksa
untuk membaca hal-hal yang negatif untuk sebuah pembelajaran, maka dahulukan
baca yang positif agar bisa membandingkan dan tidak langsung pada penerimaan apa
adanya. Karena orang cenderung lebih menerima hal-hal baru pada pertama kali ia
menemukannya.

13
BAB III

KESIMPULAN

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Sikap mental positif adalah sikap mental psikologis yang membangkitkan rasa
keberhasilan melalui sifat optimistik. Sikap mental positif merupakan sebuah gerakan
dalam Budaya DIY (Do It Yourself) dan terdapat juga dalam beberapa lirik-lirik lagu
dari beberapa band yang menggembar-gemborkan betapa pentingnya sikap mental
positif dalam kehidupan manusia. Sikap mental positif telah dikenal untuk membantu
orang ketika melalui masa-masa sulit dalam hidup mereka, bahkan sikap mental
positif juga bisa membantu pasien rumah sakit dalam mengatasi penyakit yang
dideritanya.
Setidaknya ada 5 metode untuk menumbuhkan sikap mental positif ( PMA)
yaitu sebagai berikut :

 memahami penting nya sikap positif


 Menyediakan Waktu untuk Melakukan Refleksi Diri

 Memberikan Waktu kepada Diri Sendiri


 menjalin hubungan
 mengatasi situasi yang memicu stress

14
Daftar Pustaka

Blascovich, J. J., & Katkin, E. S. (1993). Cardiovascular reactivity to psychological stress &
disease. American Psychological Association. Asosiasi Fisiologis Amerika.

Fredrickson, B. L.DKK. (2000). Hostility predicts magnitude and duration of blood pressure
response to anger. Journal of Behavioral Medicine,

Fredrickson, B.L., & Levenson, R. W. (1998). Positive emotions speed recovery from the
cardiovascular sequelae of negative emotions. Cognition & Emotion

Isen, A. M. (1990). The influence of positive and negative effect on cognitive organization:
Some implications for development. Psychological and biological approaches to emotion,

Ashby, F.G., Isen, A.M. & Turken, A.U. (1999). A neuropsychological theory of positive
affect and its influence on cognition. Psychological Review

Aspinwall, L. G. (1998). Rethinking the role of positive affect in self-regulation.Motivation


and Emotion

Aspinwall, L. G. (2004). Dealing with Adversity: Self-regulation, Coping, Adaptation, and


Health.

Isen, A. M. (1990). The influence of positive and negative effect on cognitive organization:
Some implications for development. Psychological and biological approaches to emotion

Stein, N., Folkman,DKK Appraisal and goal processes as predictors of psychological well-
being in bereaved caregivers. Journal of personality and social psychology,.

Fredrickson, B. L. (2001). The Role of Positive Emotions in Positive Psychology: The


Broaden-and-Build Theory of Positive Emotions. The American Psychologist,

15

Anda mungkin juga menyukai