Anda di halaman 1dari 2

Nama: Joy Abrian Lombok

NIM: 372020078

Tugas Resume

Topik: Religious Pluralism, A World View


Pembicara/Narasumber: Petsy Jessy Ismoyo, M.Si.

Pada awal kuliah umum, dijelaskan tentang apa itu Agama dan apa itu World View atau
pandangan terhadap dunia. Agama menurut Emile Durkheim adalah suatu sistem kepercayaan
dan praktik tentang hal-hal sakral yakni, hal-hal yang dipisahkan dan dilarang. World view
adalah bumper pelindung kehidupan yang dimana Menentapkan parameter kemana hidup kita
akan mengarah. World View atau pandangan terhadap dunia meliputi pengalaman pribadi,
Lingkungan, Refleksi pribadi, dan pengaruh budaya lokal dimana kita berada. Dijelaskan juga
tentang Sacred, Profane, dan Faith yang dimana secara singkat, Sacred itu adalah simbol sakral
yang menggambarkan kepentingan sebuah grup, Profane adalah persoalan individu sehari-hari
dan tidak berkaitan dengan agama, lalu faith adalah kepercayaan yang didasarkan pada
keyakinan terhadap sesuatu. Agama pada awalnya tidak dilihat sebagai suatu hal sosial atau
budaya, tapi setelah masa pencerahan atau enlightment akhirnya dilihatlah oleh para ahli bahwa
agama termasuk sebagai suatu hal yang berkaitan dengan sosial dan budaya. Ada juga
pendekatan-pendekatan antropologi yang dipakai untuk memahami agama.

melihat agama sebagai ‘ilusi’, lalu memahami bahwa agama memiliki sistem kepercayaan,
dilihat juga agama sebagai fenomena sosial dan memahami agama dari kacamata pengikutnya.
Sehingga memahami antropologi budaya yang berkaitan dengan agama harus dilihat dari
kacamata pengikutnya. Ada juga perspektif-perspektif yang berbeda terhadap agama. Perspektif
funsionalis menyatakan bahwa agama memiliki 3 fungsi yaitu Kohesi sosial, Kontrol sosial, dan
pemberi makna dan tujuan. Perspektif Simbolik-Interaksi, dikatakan bahwa agama adalah
konstruksi sosial dan dapat diteliti dari interaksi dan simbol dalam kehidupan sehari-hari, dalam
perspektif ini jika sesuatu akan menjadi sakral jika dianggap sakral dan interaksi mereka dengan
hal sakral tersebut pun menjadi pusat dari kajian. Lalu ada teori konflik , Marxisme adalah salah
satu contoh teori konflik. Singkatnya teori ini menganggap agama sebagai suatu media atau alat
untuk mempertahankan ketimpangan social dan legitimasi kelompok elit. Pemahaman ini
muncul karena badan agama saat itu sangatlah korup, dimana mereka sewenang-wenangnya
menggunakan agama sebagai alat untuk membenarkan semua tindakan mereka.

Lalu dijelaskan juga tentang asal muasal Agama. Polytheistic atau kepercayaan pada banyak
Tuhan, yang dianut oleh Agama Hindu (2500SM). Pantheistic atau kepercayaan yang
menganggap bahwa semesta itu sakral, seluruh mahluk hidup, alam juga dianggap sebagai
bagian dari Tuhan. Contoh penganut kepercayaan ini adalah Animisme pada budaya Afrika dan
Amerika. Monotheistic atau Kepercayaan pada satu Tuhan, yang dimana ini merupakan dasar
dari Abrahamic religion (Yahudi-Kristen-Islam). Topik selanjutnya yang dibicarakan adalah
Pluralisme di Indonesia. Dijelaskan bahwa, pluralisme adalah keadaan dimana setiap individu
dalam masyarakat dengan ragam agama memiliki hak, kebebasan, dan rasa aman untuk
beribadah, sesuai dengan kepercayaannya. Hal-hal yang mendasari munculnya Pluralisme agama
di Indonesia adalah, Bhineka Tunggal Ika sebagai motto negara, Inklusivitas & Solidaritas sosial,
Toleransi dan kemajemukan sosial, Pancasila sebagai dasar negara, dan Musyawarah Mufakat
sebagai dialog. Contoh pluralisme agama di Indonesia ialah, masyarakat adat ammatoa yang
beragama islam, dimana mereka bisa mempraktekkan praktik agama pre-islam mereka.

Anda mungkin juga menyukai