Anda di halaman 1dari 5

DATA PASIEN

Nama Ny. M
No. RM 00-14-77-09
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 60 Tahun
Dx Medis Penurunan
Kesadaran, Ec
CVDSI,
Pneumonia ,
Riwayat SVT,
NSTEMI, Dm type
2

ANALISA DATA

No Hari, Data Fokus Etiologi Diagnosa


Tanggal Subjektif Objektif keperawatan
1 Selasa, Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 nasal kanul 4 lpm, terpasang NPA di Perubahan membrane Gangguan pertukaran
11-01-2022 hidung kiri, RR : 17-24 X/menit , spo2 97-100 %, Ronchii -/- , alveolus dan kapiler gas
Whezing -/-, pergerakan dada simetris,tidak ada retraksi dada,
WOB (-). Hasil AGD (10/1/22) Ph = 7,49 P02 = 186 PCO2 = 26,1
HC03 = 20,3
2 Selasa Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 nasal kanul 4 lpm, terpasang NPA di Adanya perubahan pada Perfusi jaringan
11-01-2022 hidung kiri, RR : 17-24 X/menit , spo2 97-100 %, tensi 115/63 struktur otak serebral tidak efektif
(86) range sistolik 108-125 range diastolic 55-83 , range MAP
75-98, range suhu 35,9-36 0c HR 88 x/enit range HR 86-91.
Pasien GCS E4 V3 M 4 Pupil +3+3 cenderung berontak dan tidak
nurut perintah, skala kekuatan otot 4/4/4/4/, 3/3/4/4 tidak ada
kejang
3 Selasa Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 nasal kanul 4 lpm, terpasang NPA di Adanya perubahan irama Risiko penurunan
11-01-2022 hidung kiri, RR : 17-24 X/menit , spo2 97-100 %, tensi 115/63 jantung curah jantung
(86) range sistolik 108-125 range diastolic 55-83 , range MAP
75-98 . range suhu 35,9-36 0c HR 88 x/menit range HR 86-91
(Sinus Rhytm ), CRT < 2 detik, akral agak dingin.
Balance cairan per 24 jam +935
4. Selasa Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 nasal kanul 4 lpm, terpasang NPA di Adanya gangguan Risiko perdarahan
11-01-2022 hidung kiri, RR : 17-24 X/menit , spo2 97-100 %, tensi 115/63 koagulasi
(86) range sistolik 108-125 range diastolic 55-83 , range MAP
75-98 . range suhu 35,9-36 0c HR 88 x/menit range HR 86-91
(Sinus Rhytm ), CRT < 2 detik,produksi urine warna kuning agak
kuning, NGT tidak ada residu. Di mulut Nampak sisa
perdarahan, bibir kanan Nampak tidak berdarah .
Hasil lab Tgl 9-01-22 PPT = 1,02 x control APTT = 1,4 X control ,
Trombo = 404
5. Selasa Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 nasal kanul 4 lpm, terpasang NPA di Ketidakadekuatan Risiko infeksi
11-01-2022 hidung kiri, RR : 17-24 X/menit , spo2 97-100 %, tensi 115/63 pertahanan tubuh
(86) range sistolik 108-125 range diastolic 55-83 , range MAP sekunder
75-98 . range suhu 35,9-36 0c HR 88 x/menit range HR 86-91
(Sinus Rhytm ), CRT < 2 detik,produksi urine warna kuning agak
kuning, NGT tidak ada residu. Di mulut Nampak sisa
perdarahan, bibir kanan Nampak tidak berdarah .
Hasil lab Tgl 9-01-22 HB = 11.0 HT = 33,1 TR =404 , Leuko 18,23
6. Selasa Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 nasal kanul 4 lpm, terpasang NPA di Adanya perubahan fungsi Risiko jatuh
11-01-2022 hidung kiri, RR : 17-24 X/menit , spo2 97-100 %, tensi 115/63 kognitif
(86) range sistolik 108-125 range diastolic 55-83 , range MAP
75-98 . range suhu 35,9-36 0c HR 88 x/menit range HR 86-91
(Sinus Rhytm ), Pasien GCS E4 V3 M 4 Pupil +3+3 cenderung
berontak dan tidak nurut perintah, skala kekuatan otot
4/4/4/4/, 3/3/4/4 tidak ada kejang

Implementasi dan SOAP

No Hari Diagnosa Tindakan Evaluasi / Respon Hasil


Tanggal Keperawatan Subjektif Objektif Analisa Planning
1 11/01/22 Gangguan Monitor Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 Masalah Melakukan fisioterapi
pertukaran gas frekuensi,kedalaman usaha nasal kanul 4 lpm, terselesaikan dada, mengajarkan
napas, pola napas, monitor terpasang NPA di hidung sebagian batuk efektif ,
kemampuan batuk efektif, kiri, RR : 20 X/menit , pertahankan
adanya produksi sputum, spo2 100 %, Ronchii -/- , kepatenan jalan nafas
saturasi oksigen, monitor Whezing -/-, pergerakan
hasil AGD , Monitor hasil dada simetris,tidak ada
thorax xray, pertahankan retraksi dada,
posisi untuk ventilasi WOB (-), tidak ada stridor,
adekuat, kolaborasi belum di lakukan AGD
pemberian oksigen ulang
2 11/01/22 Perfusi jaringan Monitor : Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 Masalah belum Beri posisi 30- 45 0
serebral tidak TTV , AGD, reaksi pupil dan nasal kanul 4 lpm, terselesaikan Kolaborasi pemberian
efektif ukuran , Tingkat terpasang NPA di hidung diazepam k/p kejang
kesadaran , skala kekuatan kiri, RR : 17-24 X/menit ,
otot, balans cairan, spo2 100 %, tensi 125/68
(87) 36 0c HR 88 x/menit
HR 86 Pasien GCS E4 V3
M 4 Pupil +3+3 cenderung
berontak dan tidak nurut
perintah, skala kekuatan
otot 4/4/4/4/, 3/3/4/4
tidak ada kejang . pasien
masih cenderung belum
kooperatif
3 11/01/22 Risiko Identifikasi adanya tanda Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 Masalah Kolaborasi
penurunan dan gejala penurununan nasal kanul 4 lpm, terselesaikan pemeriksaan ECHO
curah jantung curah jantung. terpasang NPA di hidung sebagian sore ini
Monitor : ttv, Balance kiri, RR : 17-24 X/menit ,
cairan ,CVP keluhannyeri spo2 100 %, tensi 125/68
dada, EKG 12 Lead, (87) 36 0c HR 88 x/enit HR
monitor gambaran ekg 86, monitor ekg nampak
(adanya aritmia) sinus rhytm, hasil EKG 12
lead pagi ini Sinus rhytm .
CRT <2 detik
Intake / 6 jam = 387 ml
Output/6 jam =60 ml
(urine 3 jam terakhir 40
ml warna kuning agak
keruh
Balance /6 jam = +327 ml
Diuresis /6 jam =0,2 ml
/kgbb/jam
4 11/01/22 Risiko Monitor tanda dan gejala Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 Pemberian aspilet di
perdarahan perdarahan nasal kanul 4 lpm, Masalah tunda dulu
Monitor nilai HB dan terpasang NPA di hidung terselesaikan (kolaborasi)
hematokrit setelah adanya kiri, RR : 17-24 X/menit , sebagian Monitor tanda dan
perdarahan spo2 100 %, tensi 125/68 gejala perdarahan
Monitor TTV (87) 36 0c HR 88 x/enit HR Kolaborasi
Monitor Koagulasi 86, monitor ekg nampak pemeriksaaan ulang
Pertahankan tirah baring sinus rhytm, hasil EKG 12 lab DPL
selama perdarahan lead pagi ini Sinus rhytm .
Kolaborasi pemberian obat CRT <2 detik
pengontrol darah jika perlu Tidak ada perdarahan
baru di mulut setelah
dilakukan oral hygiene,
produksi urine tidak ada
kemerahan
5 11/01/22 Risiko infeksi Identifikasi riwayat Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 Masalah Pertahankan tindakan
kesehatan dan Riwayat nasal kanul 4 lpm, terselesaikan aseptic, oral hygiene
alergi, monitor tanda dan terpasang NPA di hidung sebagian tiap shift, mandi 2 kali
gejala infeksi sistemik dan kiri, RR : 17-24 X/menit , sehari dan keramas
local, batasi jumlah spo2 100 %, tensi 125/68 hari senin dan kamis.
pengunjung, cuci tangan (87) 36 0c HR 88 x/enit HR
sebelum dan sesudah 86,mulut nampak bersih
kontak, pertahankan dan tidak bau
Teknik aseptic
6 11/01/22 Risiko jatuh Identifikasi factor risiko Sulit dikaji Nafas spontan dengan o2 Masalah Pertahankan Tindakan
jatuh,identifikasi risiko nasal kanul 4 lpm, terselesaikan pencegahan pasien
jatuh tiap shift, pastikan terpasang NPA di hidung sebagian jatuh
handrail terpasang,bed kiri, RR : 17-24 X/menit ,
posisi terendahm roda spo2 100 %, tensi 125/68
tempat tidur terkunci (87) 36 0c HR 88 x/menit
HR 86 Pasien GCS E4 V3
M 4 Pupil +3+3 cenderung
berontak dan tidak nurut
perintah, skala kekuatan
otot 4/4/4/4/, 3/3/4/4
tidak ada kejang . pasien
masih cenderung belum
kooperatif. Pasien tak
jatuh , skor risiko jatuh
tinggi

Anda mungkin juga menyukai