TINJAUAN PUSTAKA
berkaitan dengan status gizi dan sangat penting untuk dipahami, akan diuraikan berikut ini
yaitu:
Pangan merupakan pengertian secara umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan
makanan, sedangkan definisi dari makanan sendiri yaitu bahan selain obat yang mengandung
zat-zat gizi dan unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh
Taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai
3. Keadaan gizi
Keadaan akibat keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi serta
penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologis akibat dari tersedianya zat gizi
Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut
satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk malnutrisi yaitu :
tertentu
Menurut UNICEF (1998) gizi kurang pada balita dapat disebabkan oleh
masalah dan akar masalah. Gizi kurang akibat factor secara langsung
disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak seimbang. Yang mana zat
gizi di dalam makanan yang di konsumsi tersebut tidak cukup atau tidak
diare, demam dan lain sebagainya. Hal ini juga kemudian akan
mempengaruhi nafsu makan, nafsu makan akan turun dan pada akhirnya jika
tidak dilakukan pengobatan akan jatuh kedalam kondisi kurang gizi. Begitu
makanan yang cukup baik tetapi sering mengalami diare atau demam, hal ini
penyakit infeksi memerlukan zat gizi yang lebih dari kebutuhan tubuh pada
kondisi normal.
Penyebab tidak langsung yaitu bahan makanan yang ada tidak mampu
Kemudian juga disebabkan oleh pola asuh dari orang tua ke anaknya yang
Akar masalah dari kurang gizi adalah karena adanya krisis ekonomi,
politik dan social. Yang mana hal tersebut akan berdampak pada
Misalnya, seperti krisis ekonomi yang memunculkan krisis monoter, hal ini
(ningsi, 2014).
Kurang energi protein adalah keadaan seseorang yang kurang gizi yang dapat
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari
f. Indeks BB/TB
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam
keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan
tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BB/TB merupakan indikator
yang baik untukmenilai status gizi saat ini (sekarang). Indeks BB/TB adalah
indeks yang independen terhadap umur.
Berdasarkan sifat-sifat tersebut, indeks BB/TB mempunyai beberapa
keuntungan dan kelemahan, seperti yang diuraikan dibawah ini.
a. Keuntungan indeks BB/TB
Adapun keuntungan indeks ini adalah :
1) Tidak memerlukan data umur
2) Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal dan kurus)
b. Kelemahan indeks BB/TB
Kelemahan indeks ini adalah :
1) Tidak dapat memberikan gambaran, apakah anak tersebut pendek,
cukup tinggi badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya,
karena faktor umur tidak dipertimbangkan.
2) Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan
pengukuran panjang/tinggi badan pada kelompok balita.
3) Membutuhkan dua macam alat ukur
4) Pengukuran relative lebih lama
5) Membutuhkan dua orang untuk melakukannya.
6) Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama
bila dilakukan oleh kelompok non-profesional.
Tabel 1. kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks
Penilaian status gizi berdasarkan Z-Skor dilakukan dengan melihat
distribusi normal pertumbuhan seseorang. Nilai ini menunjukkan jarak nilai
baku median dalam unit simpang baku dengan asumsi distribusi normal.
Rumus:
- Berlaku untuk indeks BB/U, BB/TB, maupun TB/U
X-M
-Z=Skor SB
- Keterangan:
X = BB atau TB actual / hasil pengukuran
M = Nilai baku median BB atau TB
SB = Nilai simpang baku
b. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi terkait ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan
epitel (superficial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa
oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti
kelenjar tiroid. Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara
cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara
cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.
Selai itu, metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorangdengan melakukan pemeriksaan fisik, yaitu tanda (sign) dan gejala
(symptom) atau riwayat penyakit.
c. Penilaian Status Gizi Secara Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang
diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja, dan juga
beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk
suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang
lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penemuan
kimia faal dapat lebih banyak menolong untuk menentukan diagnosis atau
kekurangan/kelebihan gizi yang spesifik.
d. Penilaian Status Gizi Secara Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi
dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat
perubahan struktur jaringan.
2.5 Anamnesa
Jumlah asupan makanan & kebiasaan makan
ASI Eksklusif dan MP-ASI
Muntah dan diare (lama dan frekuensi)
BAB Cair atau berdarah
Kehilangan nafsu makan
Batuk kronis atau kontak KP
Suspek HIV/Aids
Latar belakang : sosial, ekonomi, pendidikan
2.6 Pemeriksaan
Tanda-tanda dehidrasi
Syok (tangan dingin, nadi cepat & lemah): hipoglikemia
Telapak tangan pucat : anemia
Kurang Vitamin A (KVA) : Bitot’t spot pada mata
Infeksi lokal : kulit, telinga, tenggorokan
Tanda & gejala HIV
Demam ≥ 38oC atau hipotermia ≤ 36oC
Luka dimulut : defisiensi . Vit C & Vit B2
Perubahan warna kulit : coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
2.7 Tatalaksana Gizi Buruk