Anda di halaman 1dari 2

Sering kali orang awam mendengar tentang kesehatan mental itu selalu berkaitan dengan

orang gila. Namun sebenarnya kesehatan mental itu lebih dari apa yang orang pikirkan tentang
kesehatan mental tersebut. Kesehatan mental sendiri berkaitan dengan stress dan depresi.
Stress merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stress
(stresor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya. Stress
berasal dari dari peristiwa yang netral, namun respon kita yang membuatnya bermakna. Stress
dibedakan menjadi 2 yaitu, eustress dan distress. Eustress merupakan stress yang dapat
menjadikan seseorang menjadi termotivasi, bersemangat, performa kerja meningkat, dan masih
dalam kapasitas yang dapat kita kerjakan/capai. Distress merupakan stress yang dapat
mengkibatkan kecemasan, mendapatkan memori negatif, merasa kesal dan tidak senang, peforma
menurun, dan terasa diluar kapasitas yang dapat kita kerjakan/capai. Stress sendiri dapat
disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dapat
mengakibatkan stress antara lain, presepsi diri yang selalu menganggap bahwa dirinya selalu
mememiliki kekurangan dan tidak bisa, kepribadian yang tertutup (individualis), kebutuhan yang
tidak terpenuhi, nial (kepercayaan), pengalaman hidup sebelumnya seperti trauma dengan hal-hal
yang berkaitan dengan masa lalu, dan harapan. Faktor eksternal yang dapat mengakibatkan stress
yaitu, pekerjaan yang terus bertambah dan tak terselesaikan, keluarga yang selalu menuntut dan
kurang mendukung, teman yang merugikan hidup dan kurang mendukung, dan bencana seperti
badai dan bencana yang diakibatkan oleh alam maupun manusia. Faktor-faktor tersebut
merupakan stresor yang dapat menyebabkan seseorang terkena stress. Stress dapat diatasi dan
diredakan dengan dukungan sosial yang datang dari orang terdekat seperti keluarga, tetangga,
teman serta kerabat kerja di tempat kerjanya.
Kesehatan Mental merupakan suatu keadaan dimana seseorang dapat merasa nyaman
dengan dirinya sendiri, bisa memiliki hubungan yang baik dan positif dengan orang lain, dan
dapat berkerja/beraktivitas dengan baik. WHO menyebutkan bahwa setiap 1 dari 4 orang di
dunia akan mengalami gangguan mental setidaknya sekali dalam fase hidupnya seperti terkena
depresi, gangguan kecemasan, psikosiosis, gangguan makan, dementia, alzheimer, PTSD,
alcohol dan drug abuse. Seseorang dapat dikatan sehat mental apabila dia mampu menjalani
hubungan yang positif dan baik dengan orang di sekitarnya, bertanggung jawab, menghargai diri
sendiri, dapat melakukan perkerjaannya dengan baik, dapat memahami dirinya sendiri (kelebihan
dan kekurangan), menikmati kehidupannya, dan dapat menerima kenyataan yang terjadi. ada
beberapa definisi menurut beberapa pakar psikolog seperti Maria Jahoda, Calr Rogers, dan
Abraham Maslow. Menurut maria jahoda individu yang sehat mental memiliki self attitudes,
personal growth, integration, autonimy, preception of reality, enviromental mastery. Sedangkan
menurut carl rogers, individu yang sehat mental memiliki keterbukaan pada pengalaman,
kehidupan ekstensial, kepercayaan, kebebasan dan kreativitas. Menurut Abraham maslow
individu yang sehat mental memiliki aktualisasi diri, spontanitas, fokus pada masalah diluar diri,
privasi dan independensi, otonom, bersyukur, serta kewajaran dan sederhana.
Depresi menurut beberapa jurnal penelitian, akan menjadi penyakit nomor 2 di dunia
pada tahun 2020 dan menjadi penyakit nomor 1 di dunia pada tahun 2030 yang menyebabkan
berbagai gangguan hidup menandingi penyakit yang lain seperti kanker, diabetes dan jantung
koroner. Selain itu orang yang kesepian memiliki tingkat rentan terhadap kematian yang tinggi.
Hal ini di karenakan orang yang kesepian memiliki tingkat daya tahan tubuh yang rendah. Dan
juga orang yang kesepian akan sangat mudah terkena depresi di karenakan tidak ada interaksi
yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat depresi yang di alami.
Sedangkan tantangan untuk perawat sendiri yaitu harus menadang kesehatan itu secara
holistik tanpa membeda-bedakan, peka terhadap masahal kesehatan yang terjadi karena
perawatlah akan lebih banyak melakukan tindakan terhadap pasien, menjadi orang yang dapat
menenangkan suasana, dan memahami tentang kesehatan mental. Dan untuk seorang perawat
harus memiliki basic conseling. Basic conseling terdiri beberapa komponen yaitu harus atas
kemauan klien karena apabila klien tidak ingin maka kita sebaga tenaga kesehatan tidak dapat
memaksa kehendak kita kepadanya, menjadi pendengar yang aktif berarti kita harus lebih aktif
mendengar setiap keluhan yang di katakan oleh klien, sebagai tenaga kesehatan kita tidak boleh
memberikan penilaian yang negatif terhadap setiap keluhan yang katakan oleh klien dan lebih
memberikan masukan dan dukungan moral kepada mereka agar lebih termotivasi, dan apa yang
dikatakan oleh klien cukuplah kita saja yang tau dan kita tidak boleh memberitahukan kepada
siapapun bahkan tenaga kesehatan lain tentang keluhan dari klien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai