Anda di halaman 1dari 11

HUKUM OHM

(Modul 1)

I.Tujuan Eksperimen

Menentukan besarnya tahanan suatu rangkaian yang tersusun secara seri dan parallel dengan
metode grafik.

II.Metode Eksperimen

Alat dan susunan Alat eksperimen

1. Sumber tegangan DC 6 volt(4 buah baterai)


2. Miliamperemeter DC(100mA)
3. Voltmeter DC(5 V)
4. Potensiometer 10kΩ
5. Dua buah tahanan (r)

III.Dasar Teori

Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi Ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron
bebas secara terus menerus. Aliran yang terus menerus ini yang disebut dengan arus(I),dan sering juga
disebut dengan aliran.

Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebuah rangkaian dinamakan
tegangan(V). Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Akibat adanya
perbedaan tegangan atau beda potensial, electron kemudian bergerak dari potensial yang rendah ke
potensial yang tinggi.

Dalam pergerakannya didalam konduktor,electron mengalami gaya yang berlawanan akibat gesekan.
Gaya yang berlawanan pada Gerakan electron ini disebut sebagai tahanan/hambatan(R).

George simon ohm seorang ahli fisika berkebangsaan jerman kemudian merumuskan hubungan
ketiganya dalam bentuk persamaan
V
I= …….………………….(1)
r

Apabila selama pengaliran arus tersebut nilai tahanan listrikmya konstan,maka hubungan I dan V akan
linear.

Apabila selama pengaliran arus tersebut,nilai tahanan listriknya konstan maka hubungan I dan V akan
linear.

Dalam rangkaian di gambar 1,R untuk kedua rangkaian berbeda tergantung susunannya.

Untuk rangkaian seri nilai tahanan penggantinya:

RS=R1+R2 ……..……………………..(2)

Untuk rangkaian parallel berlaku:

1 1 1
= +
R P R1 R2

.…………………………….(3)

R1 R
R P= 2

R1 + R2

IV.Tugas Pendahuluan

1. Buktikan persamaan (1)


2. Tuliskan persamaan untuk rangkaian listrik yang disusun seri dan parallel
V. Prosedur Eksperimen

1. Susunlah peralatan eksperimen seperti pada gambar 1.a


2. Aturlah tegangan pada voltmeter sesuai angka yang saudara kehendaki(diusahakan variasi
pengambilan nilai V dilakukan secara teratur,dimulai dari nilai V terkecil).
3. Untuk masing masing variasi tegangan amatilah penunjukkan arus (I) pada miliamperemeter.
4. Catat hasil pengamatan Langkah 2 dan 3 dalam table data pengamatan
5. Lakukan prosedur Langkah 1 sampai 4 untuk rangkaian dengan tahanan yang disusun secara
parallel (gambar 1.b).

VI. Analisa Data

1. Dari persamaan 1,plotlah grafik hasil pengamatan saudara hubungan antara I vs V untuk
masing masing susunan tahanannya (seri dan parallel), disini nilai dinyatakan dalam
Ampere(A).
2. Dari grafik tersebut tentukanlah nilai R (tahanan pengganti) untuk masing masing susunan
tersebut.
TRANSFORMATOR

(MODUL 4)

I. Tujuan Eksperimen
1. Memahami azas kerja factor transformator
2. Menentukan nilai factor lipat tegangan dan efisiensi dari transformator

II. Metode Eksperimen


Alat dan susunan alat eksperimen
1. Trafo daya
2. Voltmeter( AC)
3. Amperemeter (AC)
4. Slide regulator
5. Lampu pijar sebagai beban
6. Multimeter

III. Dasar teori


Azas kerja dari transformator (trafo) dapat dijelaskan dengan gambar 2.Trafo
terdiri dari 2 jenis kumparan yaitu:kumparan primer dan sekunder yang dililitkan pada
susunan pelat besi lunak yang disebut teras trafo (transformer core). Kumparan primer
yang berjumlah lilitan Np adalah tempat daya listrik dimasukkan ke trafo, sedangkan
lilitan sekunder berjumlah N s merupakan tempat daya listrik diambil dari trafo oleh
beban. Jika kumparan primer dihubungkan ke sumber daya (sumber AC), maka teras
dibangkitkan fluks magnetic.
Berhubung kumparan sekunder juga melilit teras ini, maka kumparan sekunder juga
melilit fluks magnetic teras yang dinamgkitkan oleh kumparan primer. Fluks diteras
selalu berubah ubah sesuai dengan arus primer sehingga pada kumparan sekunder akan
dibangkitkan ggl induksi (sesuai hukum faraday)
Besarnya ggl sebanding dengan banyaknya lilitan, sehingga kalau tegangan
kumparan primer Vp dan tegangan kumparan sekunder Vs, maka secara ideal berlaku
persamaan
Ns V s
= =faktor lipat tegangan ………………. (1)
Np Vp

Dengan demikian besar tegangan yang dihasilkan/keluar dari transformator bergantung


terhadap jumlah lilitan pada kumparan primer, kumparan sekunder dan besar tegangan yang masuk.
Berdasarkan jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder serta besar tegangan yang masuk dan
keluar, transformator dibagi menjadi transformator step up dan Transformator step down. Jika tegangan
yang keluar lebih besar dari yang masuk, transformatornya disebut transformator step up. Begitu juga
sebaliknya, jika tegangan keluarannya lebih kecil, maka transformatornya disebut transformator step
down.

Pada umumnya kumparan sekunder di trafo tidak hanya satu, tetapi terdiri dari beberapa
kumparan, namun besar tegangan tiap kumparan selalu sebanding dengan jumlah lilitan dari masing
masing kumparan.

Dalam prosesnya, transformator sering kehilangan energi. Energi yang hilang ini dikonversi
dalam bentuk panas dan dapat dinyatakan dalam efisiensi

P0
n =P 100 % ………………..(2)
1

IV. Tugas Pendahuluan


Jelaskan hubungan transformator step up dan step down dengan jumlah lilitan pada kumparan
primer dan sekunder.

V. Prosedur Eksperimen
1. Susunlah peralatan eksperimen seperti gambar 1
2. On kan sumber tegangan dan ukurlah Vp,Vs,Ip dan Is dalam keadaan tanpa
beban. Pengukuran dilakukan pada kedudukan jumlah lilitan pada
kumparan primer (Np) adalah 300 sedangkan pada kumparan sekunder
(Ns) yaitu 36 lilitan. Catatlah hasil ini dalam table pengamatan anda.
3. Dengan prosedur yang sama variasikan jumlah lilitan pada kumparan
sekunder dengan menggantikan 36 lilitan dengan 72 dan 216 lilitan.
Catat hasilnya dalam table pengamatan.
4. Ulangi Langkah 2 dan 3, tetapi sekarang untai dalam keadaan ada beban
(tanyakan pada asisten mengenai pembebanan ini). Catat hasil
pengamatan Langkah 4 dalam table pengamatan.

VI. Analisis data

Hitunglah hasil pengukuran akhir dari:


1. Hitunglah factor lipat tegangan dari transformator untuk masing masing
jenis kumparan

Ns
=…
Np

2. Hitung efisiensi transformator untuk masing masing kumparan.

P0
n= P 100%¿ …
1
PENGUKURAN HAMBATAN DALAM DARI SUMBER TEGANGAN

MODUL 2

I. Tujuan Eksperimen
Menentukan hambatan dalam dari suatu sumber tegangan

II. Metode Eksperimen


Alat dan susunan Alat eksperimen
1. Sumber tegangan DC 6 volt dengan hambatan dalam r
2. Miliamperemeter DC
3. Hambatan variable
4. Saklar
Susunan alat eksperimen seperti diperlihatkan pada gambar 1.

III. Dasar Teori


Perhatikan gambar rangkaian listrik arus searah seperti disajikan pada gambar 1.dibawah
ini:

Gambar diatas adalah suatu rangkaian tertutup, jika saklar S dalam keadaan On, maka
arus listrik akan mengalir didalam rangkaian.

Dengan bantuan hukum kirchoff rangkaian diatas dapat dianalisis. Pertama, besar kuat
arus listrik (I) yang mengalir dalam semua titik dalam rangkaianadalah sama. Ini sesuai
dengan hukum kirchoff I yang menyatakan bahwa arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan arus yang keluar dari titik percabangan itu. Selain itu hukum
kirchoff II juga menyatakan bahwa “jumlah GGL dan jumlah penurunan potensial
dalam suatu rangkaian tertutup adalah nol” yang berarti bahwa tidak ada energi yang
hilang dalam suatu rangkaian tertutup. Sehingga secara matematis rangkaian diatas dapat
dianalisis sebagai berikut:

∑ ε=∑ IR=0

Dengan demikian untuk rangkaian pada gambar 1 berlaku

IR+Ir-V=0

Atau

V
I= r + R …………(1)

Dimana :

r : hambatan dalam dari sumber tegangan

R : hambatan variable

V : sumber tegangan arus searah (DC)

Baik R dan V dapat kita atur sesuai yang kita kehendaki, namun untuk r tak dapat
diatur. Hambatan dalam (r) adalah hambatan yang dimiliki oleh suatu piranti
(alat) tergantung dari jenis dan struktur penyusun piranti itu. Untuk piranti
tertentu yang berbahan dasar konduktor konduktor yang baik maka nilai hambatan
(super konduktor) maka nilai hambatan dalam dari piranti itu adalah nol (r=0).
Piranti seperti ini disebut sebagai piranti ideal.

IV. Tugas Pendahuluan


1. Buktikan persamaan 1
2. Jelaskan bunyi hukum kirchoff I,II,dan III
V. Prosedur Eksperimen
1. Susunlah peralatan eksperimen seperti pada gambar 1.
2. Dengan mengatur (memvariasi) R,ukurlah arus (I) yang mengalir dalam
rangkaian.
3.
VI. Analisa Data
1
1. Dari data dalam table 1, carilah nilai dari masing masing hambatan,
I
nyatakan hasilnya dalam A-1. Catatlah hasil ini dalam table 2.
1
2. Berdasarkan data pada table 2 buatlah grafik hubungan antara R vs
I
1
3. Dari grafik hubungan antara R vs dan dengan menggunakan bantuan
I
persamaan 1 carilah nilai r seperti pada contoh berikut.
ELEKTROMAGNETIK

MODUL 3

I. Tujuan Eksperimen
Menyelidiki gejala kemagnetan yang ditimbulkan oleh kumparan berarus listrik
dan factor factor yang mempengaruhinya.

II. Metode Eksperimen


Alat dan susunan alat eksperimen
1. Catu daya 3 V DC
2. Potensiometer 50Ω
3. Model kompas
4. Meter dasar
5. Kumparan 600 dan 1200 lilitan
6. Sampel inti / teras besi
7. Kabel kabel penghubung

Susunan alat eksperimen seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini


III. Dasar Teori
Medan magnetic yang ditimbulkan oleh seutas kawat lurus Panjang berarus
adalah lemah. Akan tetapi jika kawat tersebut ditekuk hingga membentuk
beberapa loop (lingkaran) yang dihasilkan oleh setiap loop saling
dijumlahkan. Sebagai hasilnya, diperoleh medan magnet yang kuat pada
bagian pusat dan kedua ujung solenoida.
Untuk menghasilkan magnet permanen yang kuat, dapat disisipkan sebatang
baja

Anda mungkin juga menyukai