Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

COVID-19

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “epidemioli penyakit menular

Dosen : H. Sutangi S.Kp, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Mutiara Intan W (132010318038)


2. Ratih safitri (132010118037)

PROGRAM STUDI KESEHTAN MASYRAKAT


FAKULTAS KESEHTAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS WIRALODRA
INDRAMAYU
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
Covid 19

Terima kasih saya ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu
penulis baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Penulis menyadari, bahwa Makalah Covid 19 yang penulis buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga laporan tentang Covid 19 ini bisa menambah wawasan para pembaca
dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Indramayu, November 2020

Penulis
   

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. Pengertian Virus COVID-19..................................................................... 2


B. Penyebab Virus COVID-19....................................................................... 3
C. Ciri – Ciri Virus COVID-19...................................................................... 3
D. Jenis – Jenis Virus COVID-19.................................................................. 4
E. Gejala Virus COVID-19............................................................................ 4
F. Karakteristik Virus COVID-19................................................................. 5
G. Penyebaran Virus COVID-19.................................................................... 6
H. Pencegahan Virus COVID-19................................................................... 7
I. Triad epidemiologi................................................................................... 7
J. Transmisi ................................................................................................. 8
K. Riwayat Alamiah Penyakit..................................................................... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................. 11

A. Kesimpulan................................................................................................ 11
B. Saran.......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan
pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga
berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis
daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar
hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan
lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan
MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut,
virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang
sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan
infeksi lebih parah dan gagal organ.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Virus COVID-19
2. Penyebab Virus COVID-19
3. Ciri – Ciri Virus COVID-19
4. Jenis – Jenis Virus COVID-19
5. Gejala Virus COVID-19
6. Karakteristik Virus COVID-19
7. Penyebaran Virus COVID-19
8. Pencegahan Virus COVID-19
9. Dampak Virus COVID-19 terhadap Kesehatan Dan Lingkungan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus COVID-19


Virus corona atau coronavirus adalah keluarga besar virus yang
menyebabkan beberapa penyakit. Di antaranya adalah flu biasa hingga penyakit
yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome ( MERS-CoV), Severe
Acute Respiratory Syndrome ( SARS-CoV), hingga yang terbaru, Covid-19.
Melansir laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus corona bersifat
zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Pada hewan, virus corona
dapat menyebabkan diare, seperti pada sapi dan babi, serta penyakit pernapasan
atas pada ayam.
Dikutip dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC),
pada akhir Desember 2019, otoritas kesehatan masyarakat China melaporkan
sejumlah kasus sindrom pernafasan akut di Kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Ilmuwan China segera mengidentifikasi virus Corona baru sebagai agen penyebab
utama. Penyakit ini sekarang disebut sebagai Corona Virus Disease 2019 atau
COVID-19. Penyebab COVID-19 disebut sindrom pernafasan akut parah Corona
Virus 2 (SARS CoV-2). Ini adalah jenis baru virus corona yang belum
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Wabah awal di Wuhan menyebar dengan
cepat, memengaruhi wilayah lain di China. Kasus-kasus serupa segera terdeteksi di
beberapa negara lain.
Hampir di setiap benua terdapat negara yang terjangkit virus Corona seperti
Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Amerika. Mengutip World Health Organization
(WHO), COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona
yang baru ditemukan. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan
mengalami penyakit pernafasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
memerlukan memerlukan perawatan khusus.
Orang lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 60 tahun dan yang memiliki
masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit
pernafasan kronis, dan kanker, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah
hingga kematian. Cara terbaik untuk mencegah dan memperlambat penularan

2
COVID-19 adalah mempunyai wawasan memadai mengenai penyakit tersebut dan
cara penyebarannya.

B. Penyebab Virus COVID-19


Mau tau apa saja penyebab virus COVID-19 ini? virus COVID-19 
disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem
pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
2. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
3. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya
atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
sedang sakit, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
4. Merokok secara berlebihan sehingga, rentan terserang virus
5. Tidak menggunakan masker atau bahan antiseptik setelah berpergian
6. Tidak rajin mencuci tangan
7. Tidak menjaga kesehatan tubuh atau jarang berolahraga

C. Ciri – Ciri Virus COVID-19


Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-
10 hari setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal
Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari.

3
Untuk membedakan ciri-ciri awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona
2. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona

D. Jenis – Jenis Virus COVID-19


Coronavirus sebenarnya sudah ada sejak tahun 1930-an. Corona adalah
suatu kelompok virus yang bisa menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
Nama corona sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota karena virus
ini berbentuk seperti mahkota. 
Jenis-jenis virus corona yang menginfeksi manusia bervariasi bergantung
pada seberapa parah penyakit yang ditimbulkan dan seberapa jauh penyebarannya.
Namun, kini ada 7 jenis coronavirus yang dikenal dapat menginfeksi manusia, yaitu:
1. Human coronavirus yang terdiri dari 229E (alpha coronavirus), NL63 (alpha
coronavirus), OC43 (betha coronavirus), dan HKU1 (betha coronavirus)
2. MERS-CoV yang menyebabkan penyakit MERS (Middle East Respiratory
Syndrome)
3. SARS-CoV yang menyebabkan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome)
4. SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19
Beberapa jenis virus ini dapat menyebabkan timbulnya infeksi saluran
pernapasan mulai dari batuk, pilek, hingga masalah yang lebih serius. Di antara satu
sama lain, virus ini memiliki kemiripan dalam morfologi dan struktur kimia.
Umumnya, virus corona ditemukan dalam spesies mamalia. 

E. Gejala Virus COVID-19


Gejala Virus COVID-19 menjangkiti orang yang berbeda secara berbeda.
Menurut WHO, berikut ini gejala umum COVID-19:
1. Demam
2. Kelelahan
3. Batuk kering
4. Sesak nafas dan nyeri

4
5. Sakit tenggorokan
6. Mual
7. Pilek
8. Diare (tidak selalu)
Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat, harus melakukan isolasi
mandiri dan menghubungi petugas medis untuk penanganan dan rujukan. Orang
dengan demam, batuk atau kesulitan bernafas harus segera menghubungi dokter dan
mendapatkan perawatan medis.

F. Karakteristik Virus COVID-19


Dunia tengah menghadapi wabah virus corona SARS-CoV-2 yang telah
menjangkiti lebih dari 172 negara. Virus corona yang pertama kali ditemukan di
Wuhan, China pada akhir tahun lalu ini telah ditetapkan sebagai pandemi global
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Melansir dari The Atlantic, sebuah studi mengungkapkan bahwa pada
dasarnya virus corona pada individu mudah dihancurkan. Setiap partikel virus terdiri
dari satu set gen kecil, dikelilingi oleh bola molekul lemak. Sementara, cangkang
lipid mudah terkoyak oleh sabun, maka pencucian tangan selama 20 detik yang
menyeluruh dapat menghilangkan vriusnya. Selain itu, cangkang lipid juga rentan
terhadap unsur-unsur tertentu
Sebuah studi baru juga menunjukkan, corona virus SARS-CoV-2 bertahan
tidak lebih dari satu hari di atas kertas karton dan sekitar dua hingga tiga hari pada
baja dan plastik. Selain itu, virus-virus ini juga membutuhkan inang untuk hidup.
Meski begitu, masih banyak informasi yang belum jelas mengenai virus corona.
Susan Weiss dari University of Pennsylvania, telah mempelajarinya selama sekitar
40 tahun, Ia mengatakan, sebelumnya, hanya sedikit ilmuwan yang berminat untuk
mempelajari virus corona.
Tetapi, setelah epidemi SARS pada 2002 lalu, jumlah ilmuwan yang tertarik
mempelajari virus tersebut membengkak. "Sampai saat itu orang memandang
penulis sebagai bidang terbelakang dan tidak terlalu penting bagi kesehatan
manusia," kata Weiss. Tapi, munculnya SARS-CoV-2 dan penyakit Covid-19,

5
membuat ilmuwan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan
mengabaikan virus corona.

G. Penyebaran Virus COVID-19


Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan
cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin,
mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien
tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di
dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui
hidungnya.
Virus corona COVID-19 kini telah menjadi pandemi yang menyebar ke
hampir seluruh negara di dunia. World Health Organization (WHO) mengungkap
cara penyebaran virus corona.
WHO mengatakan cara penyebaran virus corona melalui tetesan kecil yang
keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk.
Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan
orang sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus
corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika
berdekatan dengan yang terinfeksi corona.
"Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang
sakit. Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan virus corona COVID-19
bisa menular melalui udara," jelas WHO seperti dikutip dari situsnya, Senin
(30/3/2020).
WHO menambahkan gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri,
hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat
ringan dan terjadi secara bertahap.
Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa
pun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari
penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang
mendapatkan COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.

6
Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti
tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit
serius. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat
perhatian medis.

H. Pencegahan Virus COVID-19


Pencegahan Dikutip dari WHO, untuk mencegah infeksi dan menekan penularan
COVID-19, kamu bisa melakukan beberapa upaya berikut ini:
1. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau bersihkan dengan
pembersih tangan berbasis alkohol.
2. Pertahankan jarak minimal 1 meter antara kamu dan orang yang batuk atau
bersin.
3. Hindari menyentuh wajah.
4. Tutupi mulut dan hidun saat batuk atau bersin.
5. Tetap tinggal di rumah bila merasa tidak sehat.
6. Jangan merokok atau aktivitas lain yang melemahkan paru-paru.
7. Lakukan menjaga jarak secara fisik, hindari perjalanan yang tidak perlu dan
menjauh dari kerumunan.

I. Triad epidemiologi
1. Agent
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus severe acute respiratory syndrome coronavirus2 (SARS-CoV-2). COVID-
19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang
ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang
juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular
antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam beberapa bulan.

7
2. Lingkungan (environment)
Lingkungan (environment) yang mempengaruhi keberadaan agen & kerentanan
thd agen a.l adlh: lingkungan fisik (sanitasi lingkungan buruk), kepadatan
penduduk, modus komunikasi (fenomena dlm lingkungan yg mempertemukan
penjamu dg agen)
3. Host (Manusia)
Host (Manusia) yg dpt mempengaruhi pajanan, kerentanan, & respons thd agen
(SARS-CoV-2) a.l adlh: usia (lansia), status fisiologis (higienitas yg kurang
baik), status imunologis (penurunan sistem kekebalan tubuh), penyakit lain yg
sdh ada sebelumnya (DM, hipertensi, penyakit kardiovaskular, pneumonia), &
perilaku manusia (kurang olah raga, merokok, diet tdk sehat)

J. Transmisi
penularan virus corona terjadi melalui kontak langsung seperti sekresi dari orang
yang terinfeksi, misalnya air liur, melalui droplet atau percikan pernapasan saat
orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi. Kontak langsung
adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada di 1 ruangan dalam jarak
1 meter dengan kasus PDP atau Positif Covid-19. Selain itu, kontak tidak langsung
yang melibatkan benda atau permukaan yang terkontaminasi juga kemungkinan
dapat menularkan virus.

K. Riwayat Alamiah Penyakit


1. Tahap Prepatogenesis
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang
baru ditemukan. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan
mengalami penyakit pernafasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
memerlukan memerlukan perawatan khusus.
Orang lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 60 tahun dan yang memiliki
masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit
pernafasan kronis, dan kanker, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit
parah hingga kematian. Cara terbaik untuk mencegah dan memperlambat

8
penularan COVID-19 adalah mempunyai wawasan memadai mengenai
penyakit tersebut dan cara penyebarannya.
2. Tahap patogenesis
a. tahap inkubasi : Masa inkubasi Covid-19 masih terus diteliti oleh para ahli
karena virus corona yang memicu penyakit ini merupakan jenis baru. Badan
Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan masa inkubasi corona mencapai
1-14 hari.
Masa inkubasi adalah periode sejak seseorang terpapar infeksi hingga
muncul tanda atau gejala penyakit yang ditimbulkan. Masa ini sangat
penting diketahui dalam upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
Orang yang tak sadar dirinya terinfeksi sehingga tak muncul gejala akan
dengan mudah menulari orang lain selama masa inkubasi. Karena itulah
penting untuk mematuhi aturan jaga jarak guna mencegah penularan.
b. tahap dini : Tahap dini Gejala infeksi virus Corona menyerupai gejala flu,
seperti demam, batuk kering, dan mudah merasa lelah. Terkadang, gejala
tersebut juga disertai sakit tenggorokan, pilek, atau sakit kepala.
Ciri khas dari gejala infeksi virus Corona tahap awal adalah tidak adanya
sesak napas atau gangguan pernapasan berat. Gejala-gejala tersebut juga
biasanya dapat mereda atau membaik dengan sendirinya dalam waktu 7–10
hari.
Gejala infeksi virus Corona termasuk tahap awal apabila terdapat gejala
batuk atau demam, namun lebih parah daripada gejala infeksi virus Corona
ringan. Batuk yang dirasakan oleh penderita infeksi virus Corona kategori
sedang juga bisa berlangsung lebih lama.
Selain itu, gejala infeksi virus Corona tahap awal juga bisa disertai beberapa
gejala lain, seperti:
1) Napas terasa sesak atau berat saat beraktivitas, misalnya ketika
berolahraga atau naik tangga
2) Diare
3) Mual dan muntah
4) Sakit kepala
5) Mulut kering

9
6) Badan terasa nyeri dan linu
7) Nafsu makan berkurang
Pada tahap ini, penderita COVID-19 mungkin masih mampu melakukan
berbagai aktivitas, seperti menyiapkan makanan atau merapikan tempat tidur.
Hanya saja, tubuhnya akan lebih mudah terasa lemas setelah beraktivitas.
Gejala infeksi virus corona tahap awal ini umumnya berlangsung lebih lama
daripada gejala infeksi virus Corona kategori ringan, yaitu sekitar 7–14 hari.
c. Tahap lanjut : COVID-19 umumnya menyerupai gejala infeksi paru-paru
atau pneumonia, yang ditandai dengan sesak napas parah hingga membuat
penderitanya sulit untuk beraktivitas dan berbicara. Selain itu, sesak napas
juga bisa terjadi meski penderita hanya melakukan aktivitas ringan atau
bahkan saat beristirahat.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan, penderita COVID-19 dengan
gejala lanjut berisiko tinggi terkena komplikasi yang berbahaya, seperti
gagal napas, hipoksia atau kekurangan oksigen, dan syok.
Selain sesak napas yang sangat parah, orang yang mengalami gejala infeksi
virus Corona tahap lanjut akan merasakan gejala-gejala berikut ini:
1) Demam tinggi yang menetap hingga lebih dari 7 hari
2) Nyeri dada
3) Bibir, kulit, dan wajah tampak kebiruan
4) Kulit pucat dan keringat dingin
5) Linglung secara tiba-tiba
6) Dada berdebar-debar
7) Pusing atau sakit kepala berat
Gejala infeksi virus Corona kategori lanjut lebih umum terjadi pada
penderita yang sudah berusia lanjut atau memiliki penyakit penyerta,
seperti:
1) Penyakit paru-paru kronis, misalnya asma dan
2) Gangguan jantung, misalnya penyakit jantung koroner dan gagal
jantung
3) Daya tahan tubuh lemah, misalnya karena HIV/AIDS, kanker, diabetes,
atau efek samping obat-obatan seperti kemoterapi

10
4) Obesitas
5) Kerusakan atau gangguan fungsi organ, seperti ginjal atau hati
3. Tahap Pasca Pathogenesis
Tahap pasca pathogenesis/tahap akhir : untuk menentukan virus
Corona, dokter akan menanyakan pada pasien tentang riwayat perjalanan
bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona
sebelum gejala muncul.
Dan melakukan pemeriksaan yaitu Rapid test untuk mendeteksi
antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus
Corona Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi
infiltrat atau cairan di paru-paru
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori
suspek dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam
pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan) lakukan isolasi
mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu.
Dan untuk menghindari penyebaran virus Corona pakai masker bila
sedang bepergian ke luar rumah dan di tempat umum.
Dan informasi sekarang ini Indonesia sudah menemukan vaksin covid
19 yang rencana nya Bulan November ini masyarakat akan di vaksin serentak
Program Vaksin ini diharapkan memberikan kekebalan dalam tubuh, agar
warga tidak terpapar virus Corona.
Ahli Virus sekaligus Dirut RS Unair, Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-
PTI FINASIM menjelaskan manfaat dari vaksin COVID-19. Menurutnya,
vaksin akan merangsang sel tubuh manusia dan bisa mencegah virus
masuk ,vaksin tujuannya memberikan kekebalan pada individu yang
mendapatkan vaksin

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan
pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini
diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai
jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,
kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di
pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar
dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis
yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan
MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang
tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki
gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga
mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/22/183000269/apa-itu-virus-
corona?page=all
 https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-
perkembangan-hingga-isu-terkini
 https://www.cigna.co.id/health-wellness/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-
coronavirus
 https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200330091817-37-148343/catat-ini-
cara-penyebaran-virus-corona-menurut-who
 https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/22/083000665/penjelasan-soal-
sifat-bentuk-dan-cara-virus-corona-menginfeksi-manusia?page=all
 https://www.sehatq.com/artikel/virus-corona-berasal-dari-kelelawar-benarkah-
demikian
 https://news.detik.com/dw/d-4953384/hadapi-wabah-virus-corona-sistem-
kesehatan-indonesia-di-ujung-tanduk

13

Anda mungkin juga menyukai