Anda di halaman 1dari 4

Nama : Amalia Azzahra

NPM : 1910631110019
Kelas : PAI 5 A
Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. AKIL, M.Pd.

JAWABAN
1. konsep dasar teknologi pendidikan dapat bidang bahasannya dan batas kerja
(boundaries) secara operasional dalam praktek pembelajaran. Konsep dasar tersebut
ditafsirkan secara bervariasi oleh berbagai pihak. Tafsiran seperti itu menyebabkan
tidak mudah nya membuat rumusan yang dapat diterima atau dianggap benar oleh
semua pihak. Pemahaman tentang konsep dasar teknologi pendidikan yang diangkat
dari definisi formalnya merupakan cara yang paling dapat dipertanggungjawabkan.
Mengapa? Definisi formal itu merupakan produk dari organisasi profesi teknologi
pendidikan yang menjadi acuan dalam menafsirkan TP secara bidang ilmu (science)
dan sekaligus menjadi panduan bagi kalangan praktisi TP. Padakenyataannya definisi
itu sendiri berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu, sejak tahun 1963 sampai
2018.Kenyataan dinamika tersebut mau tidak mau harus diterima oleh kalangan
praktisi TP di seluruh dunia. Dengan demikian mereka dapat mengikuti dinamika dan
penerapan teknologi pendidikan dari masa ke masa. Di Indonesia dan di berbagai
negara berkembang lainnya dinamika konsep dasar TP itu mengakibatkan terjadinya
variasi pemahaman dan penerapannya. Sebagian akademisi dan praktisi TP di daerah
atau wilayah tertentu masih memandang dan menerapkan teknologi pendidikan
seperti pada masa 1960-1970. Sebagian lagi ada yang sudah menyesuaikan
pemahamannya dengan definisi setelah tahun 1970 bahkan sudah menyesuaikan
pemahaman dan mempraktekan TP sesuai dengan definisi tahun 2018. konsep dasar
teknologi pendidikan dapat bidang bahasannya dan batas kerja (boundaries) secara
operasional dalam praktek pembelajaran. Konsep dasar tersebut ditafsirkan secara
bervariasi oleh berbagai pihak. Tafsiran seperti itu menyebabkan tidak mudahnya
membuat rumusan yang dapat diterima atau dianggap benar oleh semua pihak.
Pemahaman tentang konsep dasar teknologi pendidikan yang diangkat dari definisi
formalnya merupakan cara yang paling dapat dipertanggungjawabkan. Mengapa?
Definisi formal itu merupakan produk dari organisasi profesi teknologi pendidikan
yang menjadi acuan dalam
menafsirkan TP secara bidang ilmu (science) dan sekaligus menjadi panduan bagi
kalangan praktisi TP. Pada kenyataannya definisi itu sendiri berkembang secara
dinamis dari waktu ke waktu, sejak tahun 1963 sampai 2018.Kenyataan dinamika
tersebut mau tidak mau harus diterima oleh kalangan praktisi TP di seluruh dunia.
Dengan demikian mereka dapat mengikuti dinamika dan penerapan teknologi
pendidikan dari masa ke masa. Di Indonesia dan di berbagai negara berkembang
lainnya dinamika konsep dasar TP itu mengakibatkan terjadinya variasi pemahaman
dan penerapannya. Sebagian akademisi dan praktisi TP di daerah atau wilayah
tertentu masih memandang dan menerapkan teknologi pendidikan seperti pada masa
1960-1970. Sebagian lagi ada yang sudah menyesuaikan pemahamannya dengan
definisi setelah tahun 1970 bahkan sudah menyesuaikan pemahaman dan
mempraktekan TP sesuai dengan definisi tahun 2018.

2. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

3. Teknologi pembelajaran dan teknologi pendidikan, dua istilah yang terkadang


membuat kita bingung, apakah istilah itu sama ataukah berbeda. Banyak kalangan
yang menyebutnya sebagai suatu istilah yang dapat digunakan secara bergantian
dalam lingkup pengertian yang sama. Namun tak jarang orang yang menganggap
keduanya sebagai istilah yang berbeda dengan alasannya masing-masing.

Dilihat dari pengertian kata pendidikan dan pembelajaran yang membentuk istilah
tersebut tentu berbeda, menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya”,
sedangkan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Jika diartikan menurut istilahnya
secara umum, secara konseptual teknologi pendidikan didefinisikan sebagai teori dan
praktik dalam desain, pengembangan,pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan
penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Definisi tersebut mengandung
pengertian adanya komponen dalam pembelajaran, yaitu teori dan praktik; desain,
pengembangan, pemanfaatan,pengelolaan, penilaian, dan penelitian; proses, sumber,
dan sistem; dan untuk belajar. Jadi istilah teknologi pendidikan lebih luas cakupannya
dibandingkan dengan teknologi pembelajaran. Teknologi pendidikan mencakup
sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia.
Sedangkan teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu
pendidikan dengan objek formal “belajar” pada manusia secara individu maupun
kelompok. Hal ini karena belajar tidak hanya berlangsung dalam lingkup sekolah,
melainkan juga pada organisasi misalnya keluarga, masyarakat, dunia usaha, bahkan
pemerintahan. Belajar dapat di mana saja, kapan saja dan siapa saja, mengenai apa
saja, dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Istilah teknologi pembelajaran mencakup banyaknya lingkungan pemanfaatan yang


mengambarkan fungsi teknologi dalam pendidikan secara lebih tepat; dapat merujuk
baik pada belajar maupun pembelajaran; dan pemecahan masalah belajar/fasilitas
pembelajaran, teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang inovasi dalam bidang
pendidikan.

Adanya perbedaan istilah yang digunakan memang sering menimbulkan persoalan


berbagai kalangan. Penggunaan istilah pendidikan dan pembelajaran oleh masing-
masing kalangan memiliki alasan tersendiri. Seperti pendidikan membantu
mempertahankan fokus yang lebih luas untuk bidang teknologi pembelajaran, dan
pembelajaran lebih berkonotasi pada lingkungan belajar untuk masing-masing
objeknya.
Perbedaan bukanlah hal yang dapat menjadikan suatu perpecahan dalam
mengkategorikan dari masing-masing istiah tersebut. Istilah tersebut tetap akan
terpakai sesuai dengan tujuan dari masing-masing penggunaannya. Karena teknologi
pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan, dalam pengertian bahwa
teknologi pembelajaran merupakan bentuk operasional dari teknologi pendidikan.

Namun ada sisi lain yang juga perlu kita ketahui, bahwa teknologi pendidikan
maupun teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang/disiplin ilmu yang perlu kita
pelajari dan pahami dengan bijak. Karena keduanya menggunakan pendekatan sistem
yang holistk dan komprehensif, bukan pendekatan yang bersifat parsial.

Nah, sebagai calon guru sekolah dasar, menurut saya penerapan teknologi
pembelajaran lebih tepat kita gunakan dan kita gunakan, karena kita lebih fokus
terhadap aktivitas belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas. Yang tentunya
menuntut kita untuk menyiapkan manusia-manusia yang dapat hidup di era baru
dimana peranan teknologi tidak dapat kita pungkiri lagi. Namun kita pun tetap
mengacu pada sistem pendidikan yang telah ditetapkan agar tujuan pendidikan
nasional dapat kita capai.

4. Setiap kawasan dalam teknologi pembelajaran dipengaruhi oleh tiga hal sebagai
berikut:
 Landasan penelitian dan teori
 Nilai dan perspektif yang berlaku
 Kemampuan teknologi itu sendiri

beberapa factor yang mempengaruhi teknologi pendidikan yaitu:


 Infrastruktur
 Sumber Daya Manusia
 Kebijakan
 Finansial,
 Konten dan Aplikasi

5. SEKOLAH DASAR

Salah satu proses pembelajaran yang bisa dilakukan yaitu Guru masuk ke dalam kelas
dan mulai menerangkan konsep yang ditampilkan di papan tulis yang interaktif serta
memberikan soal latihan,lalu kamera belakang merekam aktivitas belajar mengajar,
lalu murid tersebut mengerjakan.
Contoh penggunaan teknologi yang Efektif khususnya di Sekolah Dasar yaitu papan
tulis touchscreen,tiap meja memiliki satu buah tablet (dengan OS khusus dan dapat
dikontrol oleh guru pembimbing),fasilitas telekomunikasi,perangkat proyektor/LCD,
belakang kelas terdapat satu buah kamera, dan tersedia jaringan wifi yang memadai.
Dampak positif dari penggunaan teknologi di sekolah yaitu siswa dapat mengulang
pelajaran sendiri, latihan soal di mana pun dan kapan pun, orang tua dapat mengontrol
kegiatan belajar-mengajar anak tanpa harus datang ke sekolah dengan sistem ini,
sekolah dan orang tua akan dijembatani oleh teknologi, begitu pun siswa.
Sedagkan dampak negatifnya yaitu pengunaan gadget dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan mata siswa menjadi minus, siswa lebih asyik
menggunakan gadget dibandingkan buku tulis, siswa lebih cenderung mengetik dari
pada menulis dengan tangan.

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

1. Interaksi Langsung 
Dengan menyelenggarakan pembelajaran, maka siswa akan dapat untuk berinteraksi
langsung dengan lingkungan. Siswa bisa langsung mengajukan pertanyaan kepada
guru serta melakukan diskusi dengan teman-teman lain. Dengan begitu, kegiatan
belajar mengajar daring terasa hidup dan dinamis
2. Keseragaman Pengamatan dan Persepsi
Dengan menyimak bahan ajar yang disajikan oleh guru bersama-sama, maka para
siswa diharapkan terjadi keseragaman pengamatan dan persepsi siswa sehingga
mendapatkan pengalaman belajar yang juga sama. 

SEKOLAH MENENGAH ATAS

Pembelajaran SMA dengan menggunakan teknologi sebagai  sarana perbaikan proses


pembelajaran. Teknologi pendidikan dapat berupa audio, visual dan audio
visual. metode pembelajaran yang kompetitif. Dalam penelitian ini didapat beberapa
saran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui metode pembelajaran yang
kompetitif dan menggunakan teknologi pendidikan sebagai media pembelajaran.
Contohnya dengan membuat film, membuat poster dengan menggunakan software
yang ada, pembelajaran dengan menggunakan skype atau guru membuat online game
yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai