Anda di halaman 1dari 15

CARA KERJA DAN PENGGUNAAN MOTOR DIRECT CURRENT (DC)

PADA KAPAL SELAM *l


Sayuti Syamsuar *l
Rizki Wibawaningrum **I
Hariyanti Makarim ***I
Peneliti Pusat Teknologi Ind ustri dan Sistem Transportasi BPPT
Mahasiswi Program S2 ITS
Perekayasa Badan Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT

ABSIRACT
The motor DC is an electromagnetic process on the mechanical and electrical work that the
system will be changed the electrical energy as input to the mechanical energy as output re-
sponse. The Flemming left hand rule to electromagnet field and the current directions have been
indicated of the rotor rotation due the speed of marine vehicle. Ward Leonard Rectifier as
generator excitation controls the power system on the submarine. We shown on this paper
about mini model SOTO NG, BPPT and others example to known the application in the field.
Key Words: motor DC, electromagnetism, Flemming, piston tank, submarine.
PEND AHULUAN
Motor arus searah DC telah ada selama sehingga merupakan tegangan arus bolak-
lebih dari seabad. Keberadaan motor DC balik. Beberapa contoh penggunaan mo-
telah membawa perubahan besar sejak tor DC diberikan, seperti penggunaannya
dikenalkan motor induksi, atau terkadang pada kapal selam.
disebut AC Shunt Motor . Motor DC Mempelajari cara kerja motor listrik arus
menggunakan Silicon Controller Rectifier searah (Direct Current = DC) secara
untuk memfasilitasi kontrol kecepatan teoretikal dan aplikasinya pada model
pada motor. Pada motor listrik tersebut kapal selam SOTONG dan lain-lain.
terjadi proses konversi energi dari energi
listrik menjadi energi mekanik. Motor DC METODOLOGI
itu sendiri memerlukan suplai tegangan
searah dari kumparan jangkar sebagai Mempelajari persamaan matematika
kumparan medan magnit untuk diubah sistem kelistrikan pada motor DC.
menjadi energi mekanik. Pada motor DC, Memahami pemodelan matematika
kumparan medan magnit disebut stator motor DC dan fungsi transfer
(bagian yang tidak berputar) dan persamaan input-output.
kumparan jangkar disebut rotor (bagian
yang berputar). Jika tejadi putaran pada KAJIAN TEORI
kumparan jangkar dalam pada medan
magnit, maka akan timbul tagangan (GGL 1. Prinsip kerja
= Caya Gerak Listrik) yang berubah-ubah Pada dasarnya pada motor DC ini
arah pada setiap setengah putaran, prinsip kerja yang digunakan adalah

Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 509


men gac u pada hukum kekekalan
(
energi, yaitu:
Proses energy listrik = Energi mekanik
+ Energi panas + Energi di dalam s
medan magnet
Gambar 1 Prinsip kcrja motor DC
Putaran yang dihasilkan oleh Motor
DC menggunakan prinsip gaya electro- yang tidak langsung/ direct-unidirec-
magnet. Bila ams listrik (I) dialirkan tional. Motor DC digunakan pada
mel al ui suatu konduktor y ang penggunaan khusus di rnana
ditempatkan pada suatu medan mag- diperlukan penyalaan torque yang
net, maka akan timbul gaya mekanis tinggi a.tau percepatan yang tetap
yang arahnya ditentukan oleh aturan untuk kisaran kecepatan yang luas.
tan gan kiri (Teori Flemming) dengan Motor DC yang memiliki tiga
besaran (magnitude) sebagai berikut : komponen utama, antara lain:
F = BIL ......................................... (1) a. Kutub medan. Secara sederhada
di mana, digambarkan bahwa interaksi dua
ku tub magnet akan
F = gaya mekanis (Newton)
menye babkan perpu tar an pad a
L = panjang kumparan (rn) motor DC. Motor DC memiliki
B = induksi magnet (Web/m) kutub medan yang stasioner dan
dinamo yang menggerakan bearing
T = arus listrik (A) pada ruang diantara kutub medan.
Saat gaya (F) tersebut dibandingkan, Motor DC sederhana memiliki dua
konduktor akan bergerak di dalam kutub medan, yaitu medan kutub
kumparan medan magnit dan menim- utara dan medan kutub selatan. Garis
bulkan gaya gerak listrik yang meru- magnetik energi membesar melintasi
pakan reaksi lawan terhadap tegang- bu kaan diantara kutub-kutub dari
an sumber. Agar proses peru bahan utara ke selatan. Untuk motor yang
ene rgi mekanik tersebut dapat lebih besar atau lebih komplek terdapat
berlangsung secara sempuma, maka satu atau lebih elektromagnet.
tegangan sumber harus lebih besar dari Elektromagnet menerima listrik dari
pada tegangan gerak yang disebabkan sumber daya dari luar sebagai
reaksi lawan. Pemberian arus pada penyedia struktur medan
kurnparan jangkar yang dilindungi
b. Dinamo. Bila arus masuk menuju
oleh medan akan menimbulkan
dinamo, maka arus ini akan
perpu tar an pada motor DC.
menjadi elektromagnet. Dinamo
Pada Gambar 1 terlihat prinsip kerja yang berbentuk silinder, dihubung-
motor DC: kan ke as penggerak untuk
2. Konstruksi motor d.c menggerakan beban. Untuk kasus
motor DC yang kecil, dinamo
Motor arus searah, sebagaimana berputar dalam medan magnet
namanya, menggunakan arus langsung yang dibentuk oleh kutub-kutub,

510 Volume 23, omor 5, Mei 2011


sampai kutub utara dan selatan dasar listrik: stator dan rotor. Sta-
magnet berganti lokasi. Jika hal ini tor merupakan komponen listrik
terjadi, arusnya berbalik untuk statis.
merubah kutub-kutub utara dan
Rotor merupakan komponen listrik
selatan dinamo.
berputar untuk memutar as motor.
c. Commutator. Komponen ini Keuntungan utama motor DC
terutama ditemukan dalam motor terhadap motor AC adalah bahwa
DC. Kegunaannya adalah untuk kecepatan motor AC lebih sulit
membalikan arah arus listrik dalam dikendalikan . Untuk mengatasi
dinamo . Commutator juga mem- kerugian ini, motor AC dapat
bantu dalam transmisi arus antara dilengkapi dengan penggerak
dinamo dan sumber daya. frekwensi variabel untuk mening-
katkan kendali kecepatan sekaligus
Keuntungan utama motor DC
adalah sebagai pengendali kece- menurunkan da y an y a. Motor
patan yang tidak mempengaruhi induksi merupakan motor yang
kualitas pasokan daya. paling populer di industri karena
kehandalannya dan lebih mudah
Motor ini dapat dikendalikan perawatannya. Motor induksi AC
dengan mengatur: cukup murah (harganya setengah
0 Tegangan dinamo - meningkat- atau kurang dari harga sebuah
kan tegangan dinamo akan motor DC) dan juga memberikan
meningkatkan kecepatan rasio daya terhadap berat yang
cukup tinggi (sekitar dua kali mo-
0 Arus medan - menurunkan tor DC) . Pada Gambar 2 terlihat
arus medan akan meningkat- konstruksi motor DC.
kan kecepatan.
3. Macam-macam motor DC
Motor arus bolak-balik mengguna-
kan arus listrik yang membalikkan Klasifikasi motor DC secara umum
arahnya secara teratur pada berdasarkan konstruksi dan mekanis-
rentang waktu tertentu . Motor me operasi dibagi menjadi beberapa
listrik memiliki dua buah bagian macam diantaranya adalah :

Gambar 2. Konstruksi motor DC.

Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 511


Motor DC sumber penguatan f =flux magnetic
terpisah (Separately Excited)
Motor DC penguatan sendiri (Self Ex-
Merupakan jenis motor DC dengan cited)
pasokan arus medan dari sumber yang Untuk jenis motor DC ini operasinya
terpisah. Jadi sumber arus medan dibedakan menjadi:
untuk field winding terpisah dari
sumber arus medan untuk armature a. Motor shunt; di mana sumber arus sta-
winding. Perhatikan gambar 3. tor diparalel terhadap arus annature
Vf = I . Rf ................................... (2) Pada motor shunt, gulungan
1
medan (medan shunt) disambung-
Vt = Ea + Ia.Ra .................................. (3) kan secara paralel dengan gulung-
Ea = C.nj ............... .............. ...... (4) an dinamo (A) seperti yang ditun-
di mana, jukkan pada gambar 4. Oleh karena
V1 = voltase dari field winding itu total arus dalam jalur
meru pakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo. (Rodwell
Ia International Corporation, 1999):

l v,
Persamaan untuk motor Shunt
adalah :
V1 =Vt ................................... (5)
Vt = I,,,.R,,, ....................... ...... (6)
Gambar 3 Separately excited motor
Vt = Ea + IaRa ..................... ...... .(7)
I
1
= arus pada field
Ea = C.n.J ............................. (8)
R1 = tahanan pada field winding
di mana
Vt = voltase pada armature winding
R,,, = tahanan dari shunt field wind
Ea = tegangan balik pada armature
mg
winding
Berikut tentang kecepatan motor shunt
Ia = arus pada aramature winding (E.T.E., 1997):
Ra = tahanan pada armature winding
0 Kecepatan pada prakteknya
C = konstanta armature
konstan tidak tergantung pada
n = putaran armature
I,
.~
,..

~= . ~=- -:.
D
o
----~
so 100 1SO 200
~
1so lOO 3$0
41. RATEDTOROUE
U>O •so

Gambar 4. Sl11111t motor equimlmt cirrnit & karakteristik motor DC sh1111t

512 Volume 23, Nomor 5, Mei 2011


beban (hingga torque tertentu Motor-motor seri cocok untuk
setelah kecepatannya berkurang, penggunaan yang memerlukan
lihat Garn bar 4) dan oleh karena itu torque penyalaan awal yang tinggi,
cocok untuk penggunaan komer- seperti derek dan alat pengangkat
sial dengan beban awal yang hoist pada gambar 5.
rendah, seperti peralatan mesin.
Rodwell International Corpora-
0 Kecepatan dapat dikendalikan tion, 1999.
dengan cara memasang tahanan
Persamaan untuk motor Seri
dalam susunan seri dengan dinamo
adalah :
(kecepatan berkurang) atau
dengan memasang tahanan pada Is =IL= I"dalam hubungan seri (9)
arus med an (kecepatan V = I .R •••••••••••••••• •••••••••• • (10)
5 5 5
bertambah).
Vt =En+ In.Rn+ In.Rs ............... (11)
b. Motor Series; di mana arus stator
dipasang seri terhadap arus anna- En = C.n.J ......................... ... ..... (12)
ture. di mana,
Dalam motor seri, gulungan R, = tahanan dari series field wind
medan (medan shunt) dihubung- mg.
kan secara seri dengan gulungan
c. Motor Short Compound
dinamo (A). Oleh karena itu, arus
medan sama dengan arus dinamo. Persamaan untuk motor Short
adalah :
Berikut tentang kecepatan motor
seri (Rodwell International Corpo- IL =I,;, + In ................ ........... ...... (13)
ration, 1997; L.M. Photonics Ltd,
IL =I5 ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• (14)
2002):
0 Kecepatan dibatasi pada 5000 Vs" = Is1i·R,".·· ···· ······· ··· ···· ······· ··· ···· ··· ·(15)
RPM v = Is.Rs = IL. Rs ........................... (16)
5

0 Hams dihindarkan menjalan-


kan motor seri tanpa ada beban
sebab motor akan dipercepat
tanpa terkendali.
,..

' 0 - ,oo - - -r;oo


- liOO
- 100
200 lOO -'OO
·-1)()1)
- aoo
% RJ.TEO TOROUE

SERIES FIELD

Gambar 5 Equivalent circuit dari motor seri & karakteristik motor seri

Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 513


Vt = Ea + Ia.Ra......... ....... ........... ... ... (29)
Ea = C.n.J ........ ........ ... ..............(30)
l sh
di mana:
R sh
Vt = voltase pada amiature winding
Ia = arus pada aramature winding
Ra = tahanan pada armatu re winding
Ea = tegangan balik pada annature
Gambar 6 Equivalent circu it dari short motor winding
Ea = C.n.J ... .... .......... ........ .. .... ..(18) n = putaran armature
Vt = Vs1r + V5 .... .. ................. ....... (19) f =flux magnetic
C = konstanta armature
Vt = I,.R, + Ea + Ia.Ra............... .. (20)
Pada saat awal motor dijalankan maka
d . Motor Long Compound
putaran mesin n = 0 (nol) sehingga
Persamaan untuk motor Long Com- tegangan jangkar Ea= 0 (nol) maka
pound adalah : pada saat start persamaan di atas
IL = I;/r +Ia ... .... ................. ......... (21) menjadi :

Ia =I, ............................... ... ...... ..... (22) V t = Ea + IaRa, karena Ea = 0, maka

V,1r = I,1r·R,,, ...... .. ....... .. ....... ........ ....... (23) Vt = 0 +Ia .Ra

V,,, = Vt .. .... ..... ............... ..... ....... . (24) Ia = V/ Ra ...... ..... .. ............... ..... (31)
Biasanya tahanan kumparan jangkar
Rs IL relatif kecil, sehingga arus jangkar (IJ
Ia akan menjadi sangat besar dan jika
lsh
kondisi ini terjadi maka akan sangat
Rsh ,v, membahayakan bagi motor itu sendiri.
Untuk menghindari kondisi tersebut
maka terdapat 2 cara yaitu:
a. Mengatur tegangan terminal (VJ
Gambar 7. Eq uivalent circuit dari long co111pou11d type
b. Memperbesar tahanan kumparan
V, = I,. R, = Ia.R, ............... ........... .(25) jangkar (RJ
Vt = Ea +Ia.Ra + Vs....... .. ............ (26) Untuk membatasi arus jangkar (Ia)
pada saat start perlu diberikan tahanan
Vt = Ea + Ia.Ra + I,.R,. ...................... (27)
mula yang dipasang seri terhadap
Ea = C.n.J .......................... .. ............(28) tahanan jangkar tersebut. Secara
4. Starting pada motor DC perlahan-lahan kemudian tegangan
induksi dibangkitkan dan rotor pun
Prinsip dasar starting motor DC adalah
mulai berputar. Bersamaan dengan itu
berdasarkan pada persamaan umum
tahanan mula tersebut harus pula
te ganga n pada motor DC y ang
diturunkan. Penurunan tahanan mula
dirumuskan sebagai berikut:

514 Volume 23, Nomor 5, Mei 2011


yang dipasangkan ini dapat dikerjakan Kecepatan terendah didapat
dengan manual a tau otomatis (dengan dengan membuat tahanan
menggunakan relay elektromaknetik). variabel sama dengan nol.
5. Kontrol Putaran
Pengaturan kecepatan memegang
peranan penting dalam motor arus
searah, karena motor DC memiliki
r
karakteristik kopel-kecepatan yang
menguntungkan dibandingkan motor
lainnya. Persamaaan untuk pengatur-
an putaran: Gambar 8 Magnehc flux speed control.

V 1 = Ea +Ia.Ra Kecepatan tertinggi akan


Ea = C.n.f dibatasi oleh perencanaan
mesin di mana gaya sentrifugal
Ea = Vt -Ia.Ra maksimum tidak sampai
C.nj = Vt - In.Rn merusak motor.
n = (V1 - In.R)l(C. j) ..................... (32) Rugi panas yang timbul sangat
rendah
Berdasarkan persamaan di atas, maka
pengaturan putaran motor dapat Sederhana mudah dalam
dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan perangkaiannya
mengatur nilai flu x magnet (f), tegangan Pengaturan kecepatan seperti
terminal (V1), dan tahanan kumparan ini hanya bisa dilakukan pada
jangkar (RJ Penjelasannya adalah motor DC shunt dan compound.
sebagai berikut:
b. Pengaturan kecepatan dengan
a. Pengaturan kecepatan dengan cara mengatur tahanan kumparan
cara mengatur medan shun t/ flux jangkar (Ra)· Pengaturan ini dapat
magnet (f) (seperti pada gambar 8). dilakukan dengan cara menyisip-
Pengaturan ini dapat dilakukan kan tahanan variabel yang dipa-
dengan cara menyisipkan tahanan sang secara seri terhadap tahanan
variabel yang dipasang secara seri jangkar, sehingga nilai Ia Ra akan
terhadap tahanan medannya dapat dikontrol sehingga harga n
(pada motor shunt). akan dapat dikontrol. Cara ini
jarang dipakai, karena penambah-
Pengaturan kecepatan dengan an tahanan seri terhadap tahanan
metode ini mempunyai karak- jangkar menimbulkan rugi panas
teristik sebagai berikut: yang cukup besar (seperti pada
Cara ini sangat sederhana dan gambar 9).
murah selain itu rugi panas c. Pengaturan kecepatan dengan
ya n g ditimbulkan kecil cara mengatur tegangan terminal
pengaruhnya. ( ) (seperti pada gambar 10).

Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 515


Pada pengaturan kecepatan ini 0 Metode mekanik, yaitu dengan
biasanya menggunakan sistem menggunakan sepatu rem.
Wa rd-Lonard dengan motor yang 0 Metode elektrik.
Pengereman metode elektrik pada
motor DC dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Pengereman dinamik
Motor akan berhenti berputar
dengan mengikuti prosed ur sebagai
berikut:
Gambar 9 Armature resistance speed control
Switch di terminal di off kan
berpenguatan bebas. Penggunaan R1 akan terhubung dengan ter-
sistem ini biasanya pada industri minal motor (terminal A dan
rolli ng process seperti fabrika si terminal B)
ke rtas , fabrikasi plat baja, dll.
M odifikasi sistem ini dapat Pada kondisi ini remanensi
diterapkan di kapal untuk sistem dari rotasi energi motor
propulsi kapal dengan s kema menjadi tahanan (R1 ),
sebagai berikut: membuat putaran motor
menurun drastis dan seka-
di mana: rang fungsi motor beru bah
MI = Motor Induksi menjadi generator.
GD C = Generator DC Hal ini sangat penting
untuk menyimpan tarsi dari
MDC =Motor DC
putaran konstan
Kontrol R1 tertutup, Ia akan
melakukan penyesuaian,
arus jangkar tidak mening-
kat (.:'.:: 2 x Ia nominal).
b. Pengeremen regenera tive
Pada metoda pengereman ini rotasi
Gambar 10 Ward /eonard speed control pen ggerak propeller energi akan kembali ke sistem dan
beban motor akan menurun,
R1g = Kumparan medan generator DC sehingga kecepatan (speed) motor
V1g = Tegangan medan generator DC
ll-~ Al
V18 = Tegangan terminal generator DC
6. Pengereman
Metode untuk melakukan pengerem-
!{,,[,u_ J"
an pada motor DC dibagi menjadi 2 13

macam yaitu : Gamb a_r 11 Rang:kaian pengereman dinarnik

516 Volume 23, Nomor 5, Mei 2011


akan meningkat lebih tinggi dari Penggunaan Motor DC
putaran (rotasi) nominal. Pada
Berikut ini adalah beberapa contoh
kondisi ini Ea > Vl atau motor
aplikasi motor yang digunakan di kapal,
menjadi generator. Pengereman ini
antara lain:
hanya berlaku bagi situasi khusus
seperti misalnya pada kereta listrik, 1. Motor Servo.
crane, dll. Motor servo diaplikasikan pada gov-
c. Plugging atau pengereman lawan ernor diesel generator. Motor ini berguna
arus (seperti pada Gambar 12). untuk proses singkronisasi generator.
Metoda ini biasanya dipakai dalam 2. Penggerak alat navigasi.
control elevator rolling mills, printing Contoh : pada radar scanner
presses, dan lain-lain. Pada metoda
ini koneksi pada terminal-terminal 3 . Telemotor.
armature akan terbalik, sehingga Contoh: pada stearing gears machinery.
motor akan berputar berlawanan 4 Electric Stearing gears.
arah. Akibat hubungan y ang
terbalik tersebut, voltase V1 dan Ea 5 Electric drive prOf?ulsion
bekerj a dalam arah yang sama Namun di sisi lain, untuk menghemat BBM
sepanjang sirkuit. (Bahan Bakar Minyak), maka ada upaya-
upaya menggunakan motor DC sebagai
Untuk membatasi armature itu
penggerak u tama (p rime mover) propeller
kepada suatu nilai rasional t: 2 x
untuk kapal-kapal kecil, tentunya dengan
Ia nominal), maka sebuah resistor
menggunakan tenaga/ energi surya dan
perlu disisipkan pada rangkaian
baterai/ accu. Selain itu motor DC juga
ketika hubungannya terbalik. Plug-
sangat aplikatif digunakan pada kapal
+ selam (Submarine). Submarine adalah kapal
selam yang mempunyai sistem peralatan

l sh
I
T
i v.
kompleks, misalnya sistem kelistrikan DC
y ang digunakan untuk keperluan
mengatur water ballast dan untuk memu tar
propeller.

APLIKASI MOTOR DC D I KAP AL


Gambar 12. Rangkaian pengerernen Ia wan arus SELAM
ging memberi torsi pengeremen Tulisan ini memaparkan skala model kapal
lebih besar dibanding pengeremen selam yang dikendalikan melalui sistem
dinamik . Perlu dicatat, meskipun remote menggunakan kabel sebagai media
kecepatan motor telah mencapai penghubung. Tetapi, terdapat juga baterai
nol, hubungan ke supply listrik yang banyak di dalam lambung model
menjadi terputus. kapal selam tersebut. Pada bagian
berikutnya, diuraikan pekerjaan skala
laboratorium dengan motor DC sebagai
sumber tenaga listrik mini kapal selam

Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 517


SOTO G tersebut sebagai terapannya. 3. Sistem kelistrikan pada kapal selam
Kondisi operasional menggunakan wire Sa il Sta blizer
gu idance sebagai sistem kendali di
permukaan, tengah dan bawah kolam.
Water ballast adalah pengatur berat dan
titik seimbang kapal sehingga dapat
bergerak sesuai seperti gerak mengapung,
melayang dan tenggelam sesuai dengan
keinginan operator.

1. Gambaran umum tentang kapal


selam
Ele va tors
Pada gambar 13 terlihat gambaran
salah satu contoh dari model Lavayette. Gambar 14 Permukaan atur (con trol su rface)
Model ini sudah dibuat dan diope- Pada Gambar 15 diperlihatkan sistem
rasikan sesuai dengan kemampuan kelistrikan yang ada pada kapal selam
aktual saat operasional diving dan di mana terdapat rangkaian seri dan
maneuvering. Pada bagian pengenda- paralel baterai (BATT).
lian dibuatkan peralatan dan sofhuare.
Empat permukaan atur mempunyai
fungsi masing-masing, seperti: rudder
sebagai pengatur arah dan gerak yaw-
ing; elevator berfungsi untuk merubah
sudut pitch dan mengatur kedalaman;
dan sail stabilizer sebagai penyeimbang
bagian ekor.

2. Sistem kendali pada kapal selam

Pada tabel 1 diperlihatkan presentasi


dari pembagian pekerjaan dari
f/ ,/ //
berbagai macam motor y ang
~'
_,/<li<
./'

- .,../,,,.,• digunakan untuk menunjang fungsi


,

beberapa seksi pada kapal selam.


·~~
;,\-~ <'>-
Gambar 13 Gambaran model lavayette.

Pada gambar 14 terlihat permukaan


atur (control surface) seperti elevator,
rudder dan sail stabilizer serta propeller
sebagai penggerak pada kapal selam
yang diatur oleh servo motor.

518 Volume 23, Nomor 5, Mei 2011


Tabel 1. Fungsi sistem dan jenis motor penggerak
Part Operation Control
Propeller Speed and bmkin:; DC motor
Rudder Left-ri:;ht steerin:; Sei-vomotor
Elevator Move uv/ down Sei-vomotor
Bow plane Aids in rnvid divin:</surfacinS? Solenoid
Sail stabilizer Stabilizes the motion Sei-vomotor
Piston tank Control wei>;ht by pumpin>; water in/out DC motor

a. Water ballast pada kapal selam Pada gambar 17 terlihat sebuah


Pada Gambar 16 terlihat posisi motor 12 V DC bergerak rotasi
kapal selam diatur oleh water bal- mengatur spindle dan piston
last untuk melakukan maneuvering bergerak keluar-masuk. Gerakan
naik dan turun, terdapat Ballast motor ini disesuaikan untuk
Tank Switch (BIS) yang diatur oleh mengatur relay Rl an R2 pada BTS.
motor DC.
t;: => - - - - water line
~ _______
....... ;=-
Static diving with
!!
t= => BALLAST TANK
G ambar 16. Posisi naik-turun diatur oleh wnfer bnllnst

Perhitungan trimming dan piston b. Sistem propulsi kapa.l selam


tank (variable ballast) memberikan
Perhatikan gambar 18 di mana
pergerakan kedalaman 6 feet.
sistern propulsi digerakkan oleh
Pengaruh atau distorsi gelombang
tenaga motor 12 V DC sekitar 4 A
radio pada kedalaman laut sangat
(50 W). Motor DC yang digunakan
tinggi. Seperti diperlihatkan oleh
dapat dipilih sesuai dengan
Tabel 1, di mana motor DC
kebutuhan kapal selam tersebut.
mengatur piston tank untuk
mengontrol berat kapal selarn.
Ballast Tank Switch

~I~_- _o, --~


· .t~ 1utltcrd
Pjs!On Tank & hi /~Ut.'TCfO" · Bal!a$1 Jank swnch

I'S
13

K3 -~­
Kl--++-l•
K2 1BAT · ~
BAT+ - -U--4•

Gambar 17. Ballast tank switch (BTS)

Volume 23, Nornor 5, Mei 2011 519


Untuk memelihara agar baterai
mempunyai arus yang konstan,
maka lakukan seperti pada gambar
20, di mana tahanan 7805 dapat
diubah-ubah.
Salah satu contoh motor yang
sederhana, motor DC y ang
digunakan pada kapal selam
seperti terlihat pada gambar 21.
Garn bar 18. Gantungan motor untuk propeller

c. Power supply dan charging


Pada gambar 19 terlihat sebanyak
20 baterai yang dapat di charge
kembali dengan sel 3000 mAh Ni-
MH dihubungkan seri dan paralel
sehingga menghasilkan kapasitas
12 V 6000 mAh disusun dalam 4
slot seperti terlihat pada gambar
sebelumnya. Baterai ini digunakan
sebagai pembangkit energy listrik
awal dari motor DC y ang
digunakan pada kapal selam. Gambar 21. Mo tor DC dilengkapi alat periocope
dan antena dengan disc magnetic brake

STUDI PERBANDINGAN
Beberapa contoh yang diuraikan berikut
BAT 1 BAT 2 ini akhirnya mengarah pada penggunaan
baterai pada model kapal selam Sotong
BAT3 BAT4
milik BPPT dan prototipe kapal selam KRI
Cakra dan KRI Nanggala sebagai sumber
enegi awal pada wahan tersebut. Hal ini
disebabkan kesulitan perolehan data di
-
Gambar 19. Susunan baterai pada kapa l selam
+ lapangan tentang penggunaan motor DC
dan aplikasinya di kapal.

4C07 i805

1 ~~'
I =Vd R
1000hm• Yd= l.6V (LED)
R = lOOE
.". I= 160mA
Batt
0 ~ -
Gambar 20 Rangkaian charging pada kapal selam

520 Volume 23, Nomor 5, Mei 2011


1. Autonomous Underwater Vehicl e
SOTO NG
Prototipe SOTONG adalah kendaraan
benam mandiri nir awak yang
dikendalikan melalui sistem autono-
mous. Model dirancang untuk mengin-
formasikan kondisi bawah laut yang
berkaitan dengan misi suroeillance dan
monitoring. Pengendalian SOTONG
melalui unit pengendali di permukaan
dan melalui layar monitor komputer
diamati pergerakannya di bawah air, Gambar 22. Pandangan 3 d imensi SOTONG
di mana modem sonar dipasang sebagai
peralatan pengamat. Sedang-kan Glo-
bal Positioning System (CPS) adalah
sebagai alat sistem navigasi. Perhatikan
gambar 22, gambar 23 dan gambar 24.
Spesifikasi teknis SOTONG:
Dimensi:
Panjang : 4400 mm
Diameter : 750 mm
Lebar : 800 mm
Gambar 23. lrisan model kapal selam
Berat wahana : 300 kg (di udara) mili k BPPT SOTONG
Kedalaman operasi : 100 m
Wahana benam ini dikembangkan
Kecepatan jelajah : 4 knots
dalam beberapa tahap oleh direktorat
Power : 15 AH, 150 Vd.c Bat penelitian dan pengembangan han-
tery kam dibawah bidang prasarana
Sistem kendali : Personal compu ter pertahanan air. Wahana benam ini
Komunikasi : RS 485 dikembangkan setelah sebelumnya
BPPT mengeluarkan teknologi kapal
Peralatan navigasi : 3 axis orientation
selam mini dengan kemampuan 10 m
sensor, speed log velocity sensor, dep th
(1 Bar) untuk kegiatan penelitian
sensor, USB L tracking system, CPS, Dop-
pler velocihJ log, single beam altimeter. bawah laut. Wahana benam yang
dikembangkan saat ini bisa menyelam
Peralatan pengamat : Side scan sonar ke kedalaman 200 m (20 Bar). Ketang-
Peralatan darurat : Combo radio bea g uhan w ahana ini adalah dalam
con, directional fi nder keku atan materialnya. Selain faktor
Peralatan komunikasi : Undenvater kestabilan, kendala yang mungkin
acoustic modem dialami dikedalaman 200 m adalah
kebocoran. Fakor komunikasi menjadi
Propulsi : 3 unit vertical (@ 1 hp),
sangat labil, karena wahana benam ini
brushless thruster.
bergerak berdasarkan perintah dari

Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 521


ruang kontrol y ang berada di motor DC pada kapal selam, sebagai
permukaan laut. Baling-baling yang berikut:
digunakan menggunakan 3 impeler
Penggunaan motor listrik DC atau
dengan day a dorong cukup kuat.
penggunaan baterai (prapeller clan pis-
Dil eng kapi dengan tiga sa yap
ton tank) pada prototipe kapal selam
pen g a rah y ang memungkinkan
diperlukan agar tidak terjadi
SOTO NG bergerak dengan luru s.
pembuangan residu bahan bakar
Semu a tenaga dihasilkan dengan
keluar di mana seba g ian besar
baterai. BPPT sebagai media penera-
waktunya berada di bawah
pannya sudah berkerjasama dengan
permukaan air. Masih ada sistem ser-
pihak DEPHAN, untuk mengembang-
vomotor dan solenoid yang digunakan
kann y a. Kendala saat ini adalah
untuk keperluan lain.
anggaran yang masih dipengaruhi
faktor politik dalam negeri. Tahun 2009 Penggunaan baterai pada model kapal
aka n dikembangkan wahana yang selam SOTONG diperlukan secara
lebih tangguh yang bisa menyelam ke keseluruhan yaitu sebagai pembangkit
kedalaman 2000 m / 200 bar. Tapi tenaga mekanik dari 3 propeller untuk
karena biaya yang terlalu besar, maka penggerak sistem kemudi dan
tahu n 2008 akan dikembangkan keperluan peralatan elektronik
w ahana air yang lebih berpenampilan lainnya. State of the art dari teknologi
dalam hal pengintaian dan anti sonar yang diaplikasikan dan dalam sistem
yang dinamai Bajul. kelistrikan pada model SOTONG-
BPPT masih dapat dioperasikan
~ ~, . selama 3 jam.
~ ~~. ·...t/, •' .
~ .
~ DAFTAR PUSTAKA
http:/ / proxy .caw2.com / index, Zuhal,
Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB, hal
138
B.L. Theraja, Electrical Technology, 20th
edition,1984, Nirja Corporation, Ram
Nagar - New Delhi.
Gambar 24. Prupclcr m odel kapal selam Sardono Sarwito, Diktat Lis trik
mil ik BPPTSOTO NG
Perkapalan, P3Al-ITS, Due-Like Pro-
KESIMPULAN gram.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil http :// www.ittelkom.ac.id / librarv / in-
dari h asil studi perbandingan secara dex, Zuhal, Karakteristik Motor DC, 17
teoretik al dan s tudi literatur adalah November 2008
pemahaman terhadap prinsip kerja mo-
tor DC sehingg a dapat melakukan http :// ww w.google .co.id/ #q=da sar-
p emiliha n motor DC untuk berbagai dasar+motor+dc&hl ,Zuhal, Dasar
keperluan. Pada studi kasus ini diperoleh Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika
beberapa kesimpulan tentang aplikasi Daya, Jakarta: Gramedia, 1988

522 Volume 23, Nomor 5, Mei 2011


Imran Ali Namazi, Submarine control sys- Jurnal Warta Penelitian Perhubungan,
tem, a project report, ANNA Univer- ISSN. 0852-1824, Terakreditasi B,
sity, Chennai 600 025, April 2005. Departemen Perhubungan, Badan
Penelitian dan Pengembangan
Albertus Rianto Suryaningrat, Wahana
Perhubungan, Jl. Merdeka Timur No.
benam air "SOTONG", BPPT Report,
5, Jakarta 10110.
11-08-2008.
*) Peneliti Mad ya di Pusat Teknologi Industri
Muljowidodo K, Sapto Adi N, Nico dan Sistem Transportasi, Kedeputian
Prayogo, Agus Budiyono, Sloshing ef- Teknologi Industri Rancang Bangun dan
fect inside fairing of SOTO NG ITB-AUV, Rekayasa, Badan Pengkajian dan
BPPT report, 2009. Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta.
John Buckingham, Jacob Mann, Multi-En- Mahasiswa ProgramS3 diJurusan Teknik
gine submarine power supplies: The op- Sistem dan Pengaturan Kelautan, Fakultas
erating case, BMT Defense Services Teknologi Kelautan, Institut Teknologi
Ltd, Batah, United Kingdom, paper SepeuluhNopember (ITS), Surabaya.
presented at the Pacific 2010 confer- **) Mahasiswi Program 52, Jurusan Teknik
ence held in Sydney, Australia. Sistem dan Pengaturan Kelau tan, Fakultas
Teknologi Kelautan, Institut Teknologi
John Buckingham, 2008, Submarine Power Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
and Propulsion -Aplication of Technologtj
to Deliver Customer Benefit, BMT De- **) Perekayasa Madya di Badan Pengkajian
fense Services Ltd, Batah, United King- dan Penelitian Hidrodinamika (BPPH),
BadanPengkajian dan Penerapan Teknologi
dom, UDT Europe, Glasgow.
(BPPT), Surabaya
Robert C. Altshuler, etal, project ORCA-
VI: An Autonomous Undenuater Vehicle,
Massachusetts Institute of Technology,
Cambridge, ....
Urip Mudjiono,2003, Penentuan kapasitas
dan alternatif sistem pengisian battrey
pada propulsi elektrik kapal selam, Tesis
S2, Program Pascasarjana, Program
Studi Teknik Sistem Pengendalian
Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Chap4.htm
Chap5.htm
Sayuti Syamsuar, Rizki Wibawaningrum,
2010, Motor DC dan Aplikasinya di
kapal, program pasca sarjana ITS,
Surabaya.

Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 523

Anda mungkin juga menyukai