Api 1
Api 1
Inisial : SP
Umur : 15 Tahun
Status Interaksi : SP I
Lingkungan : Dilaksanakan di ruang Arimbi RSJ Propinsi Bali di Bangli, perawat dan klien duduk berhadapan,
suasana tenang
Deskripsi Klien : Klien menggunakan baju putih dan celana pendek berwarna hitam
Hari / Tanggal / Waktu : Selasa, 27 Mei 2014/ Pk. 11.30 – 12.00 Wita
1 2 3 4 5
P: Selamat pagi pak, P: Menatap klien sambil Memberi salam kepada Mengungkapkan salam
saya Gusti Lanang mengulurkan tangan. klien, menganalisa daya merupakan dasar utama dalam
Mahasiswa Wira Menjaga kontak mata ingat klien dengan berinteraksi untuk membina
Medika yang praktek perawat. hubungan saling percaya.
disini
sekarang .Bapak
siapa namanya?
K: Iya pak, selamat Pagi. K : Klien menatap Perawat Klien tampak tersenyum
Saya bapak PS sambil mengulurkan dan menyatakan
tangan dan tersenyum. menerima salam perawat.
Kontak mata baik
P: Bapak PS, masih ingat P: Menatap klien. Perawat berusaha Menetapkan arah pembinaan
dengan saya? menjelaskan maksud dan yang akan di bicarakan.
bagaimana perasaan tujuannya.
bapak hari ini?
Sekarang saya mau
berbincang-bincang
dengan bapak,
Apakah bapak,l
Klien menerima
bersedia?
K: menganggukkan kepala penjelasan perawat.
K: Masih pak, iya saya dan tersenyum
mau
P: Apakah bapak masih P: Menatap klien. Mencoba menggali Dengan menyampaikan hal
sering mendengarkan kembali pengalaman tersebut diharapkan klien
suara-suara? Apa halusinasi klien mampu menggambarkan
yang dikatakan suara
tersebut pak? halusinasinya
P: Berapa lama bapak P: menatap klien Mencoba menggali . Dengan menggali frekuensi
dengar suara itu ? frekuensi munculnya munculnya halusinasi akan
dalam sehari berapa halusinasi klien. meningkatkan efektifitas
kali dengar intervensi yang dilakukan.
mendengar suara itu?
K: iya
K: menatap perawat Mencoba menjawab
sambil mengangguk. pertanyaan .
P: Apa yang bapak P: Menatap klien sambil Mencoba menggali Dengan menggali perasaan
rasakan setelah tersenyum. perasaan klien setelah klien setelah halusinasi akan
mendengar suara itu? halusinasinya muncul memudahkan untuk melakukan
K: Ngumik-ngumik
sendiri, kontak mata
K: tidak merasa apa-apa kurang Berpikir untuk menjawab intervensi.
pertanyaan perawat.
P : Apa yang bapak P :Menatap klien sambil Menggali usaha yang Untuk mengetahui upaya klien
lakukan jika memegang bahunya dilakukan klien terhadap dalam penggelolaan
mendengar suara itu? halusinasinya halusinasinya
K : tidak ada
K: menatap perawat dan
Klien mengungkapkan
mengangguk sambil
usaha yang dilakukannya
mendekatkan wajahnya
ke perawat
P: Apakah suara yang P: Menatap klien Menggali keefektifan Menggali cara yang biasa
bapak dengar mau cara yang dilakukan oleh digunakan pasien untuk
hilang jika bapak pasien. mengontrol halusinasinya.
mengobrol dengan
orang lain
K : iya
K: menatap perawat, Pasien menjawab
mengangguk pertanyaan perawat.
P: Bapak, saya jelaskan P: Menatap klien Memberikan informasi Mengenalkan apa yang dialami
ya, yang bapak mengenai yang dialami pasien adalah halusinasi bukan
rasakan itu namanya pasien. kenyataan.
halusinasi. Karena
tidak ada lagi yang
mendengar suara
yang ibu dengar.
P: baiklah bapak terdapat P: Menatap klien sambil Menjelaskan tentang cara Pengetahuan tentang cara
empat cara yang dapat tersenyum. mengontrol halusinasi pengontrolan halusinasi
dilakukan untuk merupakan cara awal agar
mengontrol halusinasi klien mampu melatih cara yang
bapak yaitu obat, cakap- diberikan
cakap, aktivitas dan
menghardik.Bagaimana
bapak coba ulangi cara
yang saya sebutkan tadi?
P: Iya sudah bagus sekali P: Menatap klien sambil Memotvasi klien untuk Mengajarkan klien tentang cara
ya pak KS, tapi kurang tersenyum mendiskusikan tentang pengontrolan halusinasi dengan
aktivitas dan cara mengontrol menghardik
mengardiknya ya halusinasi
pak..Nah sekarang
bagaimana kalau kita
mulai dengan diskusi
tentang cara menghardik
halusinasi.Apakah bapak
setuju?
P: Bila suara itu datang P: menatap klien, menjaga Mengajarkan klien cara Memberi contoh secara
lagi bapak bisa menutup kontak mata sambil mengontrol halusinasi langsung mempermudah klien
mata dan telinga dengan tersenyum mengikuti intruksi
telapak tangan kemudian
K: menatap perawat
berteriak dalam hati:saya
sambil mengangguk Menirukan gerakan
tidak mau dengar kamu
perawat
pergi!
K: iya pak
P: Bagus bapak sudah P: menatapklien, menjaga Memotivasi klien agar Mengajarkan klien tentang cara
bisa mempraktekkan kontak mata sambil mau mencoba pengontrolan halusinasi dengan
yang saya ajarkan. tersenyum menghardik
P: bagaimana kalau P: menatap klien, menjaga Menjelaskan membuat Untuk menjaga kepatuhan
menghardik halusinasi kontak mata sambil jadwal menghardik klien terhadap pengobatan
ini kita masukkan ke tersenyum dan halusinasi
jadwal kegiatan bapak? memegeang bahu klien
setuju?
K: iya K: mendekatkan wajahnya Mendengarkan
ke perawat penjelasan perawat
P : Kira-kira jam berapa P: menatap klien, menjaga Menjelaskan tentang Membuat jadwal dapat
bapak mau melakukan kontak mata sambil jadwal kegiatan harian meningkatkan efektivitas
menghardik halusinasi? tersenyum dan kegiatan
memegeang bahu klien
P: baik sekarang sudah P : Tersenyum, menjaga Mengakhiri kegiatan Mengakhiri kegiatan baik
45 menit kita mengobrol, kontak mata, dan dengan baik dan dapat mumudahkan untuk
Bagaimana kalau besok memberikan sentuhan melakukan kontrak membuat kontrak yang baru
pagi kita diskusikan lagi dan agar berjalan dengan baik.
mengenai cara
menghardik halusinasi?
Bagaimana apakah
bapak setuju?
K: iya bu
K : pasien tersenyum dan Pasien bersedia untuk
mengangguk berinteraksi lagi
P: Besok pagi kita akan P : Tersenyum, menjaga Mengakhiri kegiatan Menetapkan kontrak waktu
berbincang-bincang lagi kontak mata, dan dengan baik dan agar kegiatan lebih terjadwal
sekitar jam 08.00 siang memberikan sentuhan melakukan kontrak
setelah bapak selesai
makan ya, bagaimana
kalau tempatnya tetap di
ruang makan depan.
Berapa lama bapak ingin
mengobrol? 30 menit
pak?
K: iya pak, saya setuju K : pasien tersenyum dan Pasien bersedia untuk
mengangguk, setelahnya berinteraksi lagi
pasien tampak ngumik-
ngumik sendiri
Kesan perawatan : SP I belum terlaksana dengan baik karena pasien belum mampu mengidentifikasi waktu,frekwensi,situasi
menimbulkan halusinasi,menjelaskan carapengontrolan halusinasinya dengan tepat