Anda di halaman 1dari 33

AMDAL

(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


Dosen
Prof Dr. Ir. Dede Setiadi, MS.
Dr. Wonny Ahmad Ridwan, MM
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Proyek Pembangunan
SEJARAH AMDAL
• NATIONAL ENVIRONMENT POLICY ACT (NEPA), 1969
→ Reaksi dari masy. AS terhadap
kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh aktivitas manusia
→ 1950, Los Angeles, California
→ 1962, “The Silent Spring” (Musim Semi yang Sunyi), R. Carson
→1953, Teluk Minamata, Jepang
→1959, Penyakit Minamata “Metilmerkuri”
→1964 – 1965, 1973
→1974, Ghana “Pestisida”
→1974, Jepang (Sungai Jintsu) “Cadmium”
UU Kebijakan Lingkungan Nasional (National Environmental Policy
Act/NEPA, 1969 (USA)
PASAL 102 (2) (C)
semua usulan legislasi dan aktivitas pemerintah yang besar yang diperkirakan
akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan diharuskan disertai
laporan environmental impact assessment (amdal) tentang usulan tersebut.

→ mulai berlaku : 1 januari 1970


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
• UU RI No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pasal 16 ttg AMDAL :


“Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak
penting thdp lingk. wajib dilengkapi dengan AMDAL yang
pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah”.

• UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan


Hidup

• UU RI No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
PERATURAN PEMERINTAH
DI INDONESIA
• PP No. 29 Tahun 1986 ttg AMDAL

• PP No. 51 Tahun 1993 ttg AMDAL


AMDAL adalah :
“Hasil studi mengenai Dampak Penting suatu usaha / kegiatan yang
direncanakan thdp lingkungan hidup dan diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan”

• PP No. 27 Tahun 1999 ttg AMDAL


• PP No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
• PermenLHK No 38 Tahun 2019 Ttg Kegiatan Wajib Amdal
DEFINISI AMDAL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup


AMDAL

Kajian mengenai dampak besar dan penting


suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

UU No. 32 / 2009 - Pasal 1 ayat 11

Kajian yang perlu dilakukan Pemrakarsa


(terhadap dampak besar dan penting dari rencana kegiatannya)
untuk diajukan ke penanggungjawab urusan AMDAL
guna mendapatkan keputusan kelayakan lingkungan
(persetujuan kelanjutan pelaksanaan rencana kegiatan).
Definisi AMDAL dalam UU No 11 Definisi AMDAL dalam UU No 32
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Tahun 2009 tentang PLH ,

kajian mengenai dampak penting Kajian mengenai dampak besar dan


pada lingkungan hidup dari suatu penting suatu usaha dan/atau
usaha dan/atau kegiatan yang kegiatan yang direncanakan pada
direncanakan, untuk digunakan lingkungan hidup yang diperlukan bagi
sebagai prasyarat pengambilan proses pengambilan keputusan
keputusan tentang Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan usaha
usaha dan/atau kegiatan serta dan/atau kegiatan
termuat dalam perizinan berusaha
atau persetujuan pemerintah pusat
atau pemerintah daerah". Apa bedanya ?
Apa ruginya ?
Apa untungnya ?
TUJUAN STUDI AMDAL
1. Melaksanakan pembangunan berwawasan
lingkungan

2. Proses pengambilan keputusan tentang


pelaksanaan rencana usaha / kegiatan yang
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
hidup

3. Mengurangi dampak negatif dari suatu kegiatan dan


agar dapat dikelola dengan baik
Tujuan Studi AMDAL

4. Mengidentifikasi rencana kegiatan yang diprakirakan menimbulkan


dampak penting

5. Mengidentifikasi komponen atau parameter lingkungan yang akan


terkena dampak penting.

6. Melakukan prakiraan dan evaluasi dampak penting sebagai dasar


untuk menilai kelayakan lingkungan.
7. Menyusun strategi pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
*Pencegahan dampak penting
*Penanggulangan dampak penting
*Early warning systems
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses
penyusunan AMDAL :

1. Pemrakarsa/ Proponen (Penanggungjawab Kegiatan)

2. Konsultan Lingkungan

3. Komisi Penilai AMDAL (Pusat, Propinsi, Kab./Kota) tidak ada


lagi dlm UU No 11 Tahun 2020 ttg Cipta Kerja. ➔ diganti dengan
Lembaga Uji Kelayakan Lembaga Uji Kelayakan tersebut terdiri dari
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan ahli bersertifikat.

4. Masyarakat ➔ dapat mengajukan keberatan


DASAR HUKUM STUDI AMDAL :

1. UU. No. 32 th 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


2. PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; (SPPL, UKL-UPL, AMDAL)
3. Permen LHK No 1 ttg 2012, tentang Indonesia hijau
4. Permen LHK No 16 ttg 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup (SPPL, UKL-UPL, AMDAL)
5. Permen LHK No 17 ttg 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dlm
Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan
6. Permen LHK No 5 Tahun 2012 ttg Kegiatan yg wajib amdal ➔ Permen LHK No 38
tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib Amdal
DIAGRAM UTAMA
RENCANA KEGIATAN

perbaikan rencana
AMDAL

RENCANA KEGIATAN LAYAK


TIDAK LAYAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN?
tidak
ya

RENCANA KEGIATAN
LAYAK LINGKUNGAN

SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN


RENCANA KEGIATAN (WAJIB AMDAL)

AMDAL hanya dibutuhkan untuk jenis kegiatan yang:

masih berada dalam fase perencanaan


diduga dapat merubah
karakteristik & fungsi lingkungan secara mendasar.

dampaknya belum tentu dapat ditanggulangi oleh


teknologi yang tersedia.

berada di dalam atau berdekatan dengan


wilayah yang karakteristik lingkungannya sensitif.

Menteri LHK menentukan jenis kegiatan wajib AMDAL


dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 38 Tahun 2019
PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN

Tidak layak lingkungan jika:


dampak negatif tidak dapat ditanggulangi
biaya penanggulangan
dampak negatif > manfaat dampak positif

RENCANA KEGIATAN LAYAK


LINGKUN
TIDAK LAYAK LINGKUNGAN tidak GAN?

ya

Rencana kegiatan sudah memiliki


RENCANA KEGIATAN berbagai upaya untuk mengelola
LAYAK LINGKUNGAN dampak lingkungan yang dapat
ditimbulkannya.

Layak lingkungan jika:


Semua dampak negatif sudah dikaji dan dapat
dikelola dengan cara yang disepakati seluruh
stakeholders
DAMPAK adalah:

1)Suatu perubahan kondisi lingkungan dalam


kurun waktu tertentu (t) akibat adanya
suatu aktivitas/kegiatan pembangunan
(proyek).

D = R0 - R t
R0 = Rona lingkungan awal (sebelum ada proyek)
Rt = Rona lingkungan dalam kurun waktu tertentu
(sesudah ada proyek)
a. Dampak Penting
Perubahan mendasar
2)Sifat (kriteria dampak penting: KepKa.
Bapedal No. 056/1994
Dampak
b.Dampak Tidak Penting
Ada dampak tetapi tidak mendasar

Positif (+)
3)Arah
Dampak Negatif (-)
DAMPAK LINGKUNGAN
Kualitas Lingkungan
Dengan proyek

Tinggi

Dampak positip

Tanpa proyek

Dampak negatif

Rendah
Mulai ada proyek Dengan proyek
0
waktu
KERANGKA PENGERJAAN AMDAL
Dokumen AMDAL memuat:
• Pengkajian mengenai dampak rencana kegiatan
• Evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana kegiatan
• Saran masukan serta tanggapan masyarakat
• PENGUMUMAN • Prakiraan besaran serta sifat penting dampak
• KONSULTASI MASYARAKAT
• Evaluasi holistik untuk kelayakan lingkungan
• Rencana pengelolaan & pemantauan lingkungan
DAMPAK
POTENSIAL
A
AMDAL
PENILAIAN
RENCANA KELAYAKAN
KEGIATAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK
P- LINGKUNGAN
DAMPAK
B PENTING
KOMPONEN KEGIATAN PENTING
HIPOTETIK
HIPOTETIK
1 1
DAMPAK
POTENSIAL
C
IDENTIFIKASI EVALUASI DAMPAK
PENTING
PRAKIRAAN
DAN
DAMPAK
PENTING
P+ RENCANA
DAMPAK DAMPAK HIPOTETIK PENGELOLAAN DAMPAK
EVALUASI HIPOTETIK
POTENSIAL DAMPAK POTENSIAL 2 2 LINGKUNGAN
POTENSIAL
DAMPAK
D
DAMPAK
PENTING DAMPAK
TP +
HIPOTETIK PENTING
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK
HIPOTETIK
POTENSIAL 3
E 3
RONA
LINGKUNGAN
DAMPAK
POTENSIAL
F

Surat Kesepakatan KA-ANDAL Surat Kelayakan Lingkungan

PERENCANAAN
PELINGKUPAN ANALISIS
PENGENDALIAN

Dokumen Dokumen Dokumen


KERANGKA ACUAN ANALISIS ANALISIS DAMPAK • RKL
DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL) LINGKUNGAN (ANDAL) • RPL
MANFAAT AMDAL

AMDAL
Aspek PENGAMBILAN KEPUTUSAN Aspek PERENCANAAN
Memberikan dasar dan pertimbangan bagi pihak berwenang Menjaga keserasian hubungan antara berbagai kegiatan agar
dalam memutuskan boleh tidaknya suatu rencana kegiatan dampak dapat diperkirakan sejak awal perencanaan.
untuk dilanjutkan.

Aspek AKUNTABILITAS
Aspek TEKNIS Menjaga akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah dengan
Menghindari, meminimalisasi, memitigasi dampak lingkungan memberikan ruang bagi keterlibatan masyarakat dalam proses
sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan. rencana.

Aspek KOMUNIKASI Aspek PERIJINAN


Mendapatkan konsensus mengenai kelanjutan rencana Memberikan dasar dan pertimbangan bagi pihak pemberi ijin
kegiatan dengan berbagai pihak berkepentingan (termasuk untuk menerbitkan perijiinan terkait dan syarat-syarat di
masyarakat terkena dampak). dalamnya.

Aspek INFORMASI
Memberikan informasi atau data mengenai kondisi dan status lingkungan yang
dapat dimanfaatkan untuk perencanaan wilayah, kajian kebijakan, dan
sebagainya
PROYEK
(RENCANA KEGIATAN)

Penapisan 1

Mempunyai Dampak Ragu - Ragu Tidak Mempunyai


Penting Dampak Penting

Penapisan 2

Berdampak Penting Tdk mempunyai


dampak Penting

Tidak Wajib AMDAL


Wajib AMDAL
✓UKL –UPL
✓ SPPL
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
1. AMDAL (KA –Andal, Andal, RKL, RPL)
2. UKL dan UPL
3. SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LH (SPPL)
AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN

SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)

jenis kegiatan
wajib AMDAL
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
AMDAL RENCANA PEMANTAUAN LNGKUNGAN (RPL)

RENCANA KEGIATAN
jenis kegiatan
wajib UKL-UPL UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
fase perencanaan

KEGIATAN
fase konstruksi / operasi
(sudah memiliki ijin usaha)

KEGIATAN EXISTING DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

jenis kegiatan
wajib AMDAL
AUDIT
LINGKUNGAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH)

Environmental Management Plans (EMP) documents


KEGIATAN/ USAHA YANG DIPERKIRAKAN
WAJIB AMDAL
1. Penggunaan dan transformasi lahan
• (Proyek transmigrasi, irigasi, perkebunan, pembuatan tambak
udang, pembukaan lahan sawah, pemukiman, dsb)
2. Pengambilan sumberdaya alam
• (Penambangan minyak bumi, emas, batubara, bijih besi,
eksploitasi/pengusahaan hutan alam, HTI) dsb
3. KEGIATAN PEMBINAAN SUMBERDAYA ALAM
• (Reklamasi Lahan, Reboisasi Hutan, Pengendalian Banjir)
4. KEGIATAN PERTANIAN
• (Pencetakan Sawah Baru, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dsb)
5. KEGIATAN INDUSTRI
• (Pembangunan Pabrik Semen, Pupuk,Mobil,Kertas, Baja, Tekstil dsb)
6. Kegiatan Transportasi
• (Pembuatan jalan darat baru, TOL, jalan layang, pelabuhan laut, bandara,
ferry dsb)
7. Pengadaan Energi
• (Pembuatan PLTA, PLTN, PLTD, PLTU, dsb)
8. Kegiatan Pariwisata dan Olahraga
• (Pembangunan Hotel, Tempat Rekreasi, Lapangan Golf, Lapangan Olah Raga
dsb)
• Dan lain-lain sesuai dengan PermenLHK No 38 Tahun 2019
PermenLHK No 38 Tahun 2019 yaitu yg menyebakan

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;


b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan
maupun yang tidak terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat
menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup serta pemborosan dan
kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat
mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan,
serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi
pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam
dan/atau perlindungan cagar budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad
renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan
nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau
mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan
mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.
Kelemahan
SIAPA YANG HARUS MELAKSANAKAN AMDAL

• PEMILIK PROYEK atau PEMRAKARSA KEGIATAN


dan atau bisa dilakukan oleh KONSULTAN AMDAL
yang diberi kuasa oleh PEMILIK PROYEK atau
PEMRAKARSA KEGIATAN
Konsultan Amdal harus memiliki KTA Uji Sertifikasi
➔Ketua Tim Penyusun
➔Anggota Tim Penyusun

Anda mungkin juga menyukai