Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PLANS

Penelitian Ilmu Manajemen & Bisnis


ISSN: 1978-7057
E-ISSN: 2527-306X

PENGARUH MODAL DAN LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN


PETANI SAWIT DI DESA PANGKATAN KECAMATAN PANGKATAN
KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA

Kosmayanti
Alumni Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
Cut Ermiati
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar modal dan Luas lahan
mempengaruhi pendapatan petani sawit. Populasi dalam penelitian ini adalah petani
sawit di Desa Pangkatan Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu Utara yang
berjumlah 97 Petani, sedangkan teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Simple Random Sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan
adalah dengan menggunakan kuesioner (angket) yang terlebih dahulu disebarkan kepada
97 responden di Desa Pangkatan, Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu
Utara. Teknik analisi yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan rumus Y =
a + b1X1 + b2X2 + e. Analisis data pada masing-masing variabel diperoleh hasil
persamaan regresi ganda Y = 0,591 + 0,272X1 +0,233X2 + e. Selanjutnya diperoleh
koefisien (R2) sebesar 62,9% dan sisanya 37,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar dari
analisis variabel dalam penelititan ini. Nilai 0,629 menunjukkan arah yang sama dari
kedua variabel tersebut, artinya semakin tinggi tingkat variabel X yang terjadi maka
makin semakin tinggi pendapatan petani sawit di Desa Pangkatan, Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu Utara.Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
digunakan uji t dengan nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf
signifikan 95% dan df = 97 – 2 sebesar 1,98 dengan hasil t hitung X1 (5,397), X2 (7,153)
> t tabel (1,98), maka hipotesis diterima yang artinya bahwa modal dan luas lahan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani di Desa Pangkatan,
Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu Utara. Dari uji f, f tabelyang diperoleh
f hitung (79,855) > f tabel (3,09). Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan koefisien
arah regresi berganda sangat berarti pada taraf signifikan 5% yang artinya bahwa
modal dan luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani di
Desa Pangkatan, Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Kata kunci : Modal, Luas Lahan, Pendapatan.

PENDAHULUAN daya alam yang dapat dijadikan suatu


Indonesia dikenal sebagai salah kekuatan di masa depan.
satu negara agraris yang memiliki Selain menyediakan pangan
kekayaan alam yang berlimpah. bagi seluruh penduduk nasional,
Dimana sebagian besar penduduknya sektor ini juga menyumbang devisa
menggantungkan hidupnya pada bagi petani untuk tujuan baik
sektor pertanian. Hal ini sebenarnya dibidang kegiatan pertanian maupun
tidak terlalu mengherankan perdagangan serta menyediakan
mengingat Indonesia memiliki kesempatan kerja dan bahan baku
sumberdaya holtikultural tropika yang bagi industri. salah satunya adalah
berlimpah yang kaya akan sumber dalam sektor pertanian. Kelapa sawit

Volume 12 No. 1 Mei 2017 7


JURNAL PLANS
Penelitian Ilmu Manajemen & Bisnis
ISSN: 1978-7057
E-ISSN: 2527-306X

adalah salah satu tanaman industri atau lahan merupakan salah satu
yang cukup menjanjikan di masa faktor yang mendukung kunci dalam
depan. Hal itu dikarenakan buah usaha pertanian. Skala usaha juga dite
kelapa sawit sebagai penghasil ntukan oleh luasnya tanah yang akan
minyak kelapa sawit (CPO-Crude digarap.
Palm Oil) yang memiliki beberapa
manfaat. Salah satunya adalah sebagai KAJIAN PUSTAKA
sumber energi. Modal
Dari Sumber Badan Pusat Modal merupakan aspek yang
Statistik Kabupaten Labuhan Batu terpenting atau kekayan yang digunak
Utara 2014, Hasil olahan data Primer an petani untuk memproduksi hasil
Pendapatan atau penerimaan rata-rata selanjutnya. Modal kerja pada
petani di Labuhan Batu Utara berkisar hakikatnya merupakan jumlah yang
sebesar Rp. 41,666,938 per tahun dan terus menerus ada dalam menopang
produksi per hektar sebesar 19,420 usaha yang menjembatani antara saat
ton/ ha dengan harga rata-rata pengeluaran untuk memperoleh bahan
Rp.1.300/Kg. Kondisi ini atau jasa dengan waktu penerimaan
menggambarkan bahwa pendapatan penjualan. Selain itu merupakan
petani sawit di Labuhan Batu masih aspek yang terpenting dalam kegiatan
terbilang rendah atau belum optimal. suatu bisnis. Tanpa memiliki modal,
Pada dasarnya tujuan petani suatu usaha tidak akan dapat berjalan
adalah untuk mengoptimalkan walaupun syarat-syarat lain untuk
pendapatan. Masalah selanjutnya mendirikan suatu bisnis sudah
yang dimiliki petani adalah tingkat dimiliki.
kepemilikan modal, yang mungkin Menurut Karyanto (2008:22)
menyebabkan pendapatan beberapa “Modal merupakan faktor yang
petani masih rendah. Modal dalam menentukan besarnya produksi dan
bertani dapat dikaitkan dengan modal pendapatan. Kurangnya modal dalam
awal dan modal kerja/ modal usaha tani akan menyebabkan
produksi. penggunaan sarana produksi menjadi
Pada usaha tanaman kelapa sawit sangat terbatas yang pada gilirannya
Modal Menurut Riyanto (2001:25), akan mempengaruhi produksi dan
adalah modal yang digunakan untuk pendapatan”. Menurut Firdaus
membelanjai atau membiayai usaha (2012:99) mendefenisikan modal
sehari-hari atau rencana-rencana yang merupakan uang yang digunakan
akan datang. Dalam hal ini berupa untuk membeli harta seperti mesin,
tambahan bibit tanaman, pupuk dan peralatan, piutang usaha tenaga kerja
pestisida, penggunaan teknologi, dan bahan mentah. Menurut
peralatan dan perlengkapan yang Syamsuddin (dalam Fitria
digunakan dalam proses bertani Rachmawati 2015) modal kerja
sehari-hari. adalah modal dari seluruh aktiva
Selain Faktor modal, Luas lancer yang mencakup kas, piutang
lahan juga mempengaruhi pendapatan dan persediaan dikurangi dengan
petani kelapa sawit di Desa Pangkatan hutang lancar, yang mana modal ini
Kecamatan Pangkatan Kabupaten digunakan untuk membiayai kegiatan
Labuhan Batu Utara. Dimana Tanah

Volume 12 No. 1 Mei 2017 8


JURNAL PLANS
Penelitian Ilmu Manajemen & Bisnis
ISSN: 1978-7057
E-ISSN: 2527-306X

operasional perusahaan dalam jangka utama dimana tidak dipesoalkan


pendek. apakah sebagai digolongkan
Menurut Soekartawi lahan kering yang tidak
(2006:32), “Modal dalam usahatani disawahkan yang diusahakan
dapat diklasifikasikan sebagai bentuk untuk tanaman lain.
kekayaan baik berupa uang maupun
barang yang digunakan untuk Pendapatan
menghasilkan sesuatu baik secara Pendapatan merupakan hal yang
langsung maupun tidak langsung penting dimiliki oleh seseorang guna
dalam suatu proses produksi. memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari. Setiap orang berusaha
Luas Lahan untuk memiliki pendapatan agar dapat
Luas lahan pertanian memenuhi semua kebutuhan
merupakan sesuatu yang sangat hidupnya, paling tidak memenuhi
penting dalam proses produksi kebutuhan pokoknya. Untuk itu
ataupun usahatani dan usaha berbagai pekerjaan dilakukan
pertanian. Dalam usahatani misalnya seseorang agar memperoleh
pemilikan atau penguasaan lahan pendapatan.
sempit sudah pasti kurang efesien Pendapatan usahatani menurut
dibanding lahan yang lebih luas. Hastuti (2007:106) “merupakan
Semakin sempit lahan usaha, semakin selisih antara penerimaan dan semua
tidak efisien usahatani yang dilakukan biaya, atau dengan kata lain
kecuali bila usahatani dijalankan pendapatan meliputi pendapatan kotor
dengan tertib. atau penerimaan total dan pendapatan
Menurut Kaslan (dalam bersih”. Pendapatan kotor atau
Siahaan, 2012:9) bahwa tanah penerimaan total adalah adalah nilai
merupakan unsur penting untuk produksi komoditas pertanian secara
mempertinggi pendapatan usahatani keseluruhan sebelum dikurangi biaya
karena tanah merupakan pabrik produksi. Pendapatan petani
pertanian. Menurut Suratiyah merupakan ukuran penghasilan yang
(2008:61) Lahan dapat dijadikan diterima oleh petani dari usaha
sebagai tolak ukur untuk mengukur taninya. Pendapatan usahatani
besar kecilnya usahatani. Ukuran- merupakan selisish antara penerimaan
ukuran tersebut antara lain: dengan biaya produksi, baik biaya
a) Total lahan usahatani, yakni produksi yang tidak tetap maupun
jumlah luas lahan yang biaya produksi tetap (Amelia, 2015).
digunakan untuk usahatani.
Biasanya dalam ukuran hektar METODE PENELITIAN
(ha). Populasi dan Sampel
b) Total luas pertanian, yakni Populasi dalam penelitian ini
jumlah aljabar dari luas adalah Petani Kelapa Sawit di Desa
pertanaman pada lahan usahatani Pangkatan, Kecamatan Pangkatan,
yang diusahakan dalam waktu Kabupaten Labuhan Batu Utara.
satu tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari
c) Luas tanaman utama, yakni Kantor Kepala Desa Pangkatan Tahun
pengukuran terhadap tanaman 2014, Jumlah Keseluruhan petani

Volume 12 No. 1 Mei 2017 9


JURNAL PLANS
Penelitian Ilmu Manajemen & Bisnis
ISSN: 1978-7057
E-ISSN: 2527-306X

Kelapa Sawit tersebut adalah 401 X1 = Modal


Kepala Keluarga (KK), Dengan X2 = Luas Lahan
ukuran Luas Lahan 1-3 Ha. Jumlah Berdasarkan hasil penelitian
sampel ditetapakan sebanyak 97 dari variabel modal dan luas lahan
petani sawit di desa pangkatan Secara simultan mempunyai pengaruh
kecamatan pangkatan kabupaten yang signifikan terhadap Pendapatan
labuhan batu utara. Untuk penelitian petani sawit di desa pangkatan
ini penulis menggunakan Simple kecamatan pangkatan kabupaten
Random Sampling. Simple Random labuhan batu utara dengan demikian
sampling adalah pengambilan sampel hipotesis pertama dapat diteriama.
dari populasi secara acak. Variasi perubahan nilai variabel
dependen (Y) yang dapat dijelaskan
Teknik Analisis Data oleh seluruh variabel independen
Untuk mengetahui ada tidaknya secara simultan sebesar 62,2
hubungan antara variabel dependen %(Adjusted R Square = 0,622) dan
dengan variabel independen baik sisanya 37,8 % oleh variabel lain
secara parsial maupun simultan, maka diluar variabel-varibel yang diteliti.
digunakan metode analisis stastistik, Nilai koefisien regresi (R) yang
yaitu teknik analisis regresi linear diperoleh positif yaitu 0,793 dapat
berganda serta uji F dan t. Adapun diartikan bahwa semakin tinggi modal
model matematika dari regresi ini dan luas lahan semakin tinggi pula
adalah sebagai berikut: pendapatan petani sawit di desa
Y = a + b1 X1+ b2 X2 pangkatan kecamatan pangkatan
Dimana : kabupaten labuhan batu utara.
Y : Variabel Terikat (pendapatan petani) Dari tujuan variabel bebas,
a : Konstanta semuanya memiliki hubungan positif
X1 : Modal dengan varibel terikat. Pengaruh
X2 : Luas Lahan positif (+) menunjukan bahwa
pendapatan petani sawit di desa
pangkatan kecamatan pangkatan
HASIL PENELITIAN DAN
kabupaten labuhan batu utara akan
PEMBAHASAN
berubah atau seiring dengan
Uji Regresi linier Berganda
perubahan-perubahan variabel modal
antara Variabel modal dan variabel
dan luas lahan.
luas lahan Terhadap Pendapatan
Dari hasil pengolahan data nilai
petani sawit di desa pangkatan
F secara keseluruhan sebesar 79,855,
kecamatan pangkatan kabupaten
artinya F hitung secara keseluruhan
labuhan batu utara. Data yang
adalah sebesar 79,855 dan dapat
diperoleh dari 97 responden yang
dipastikan bahwa F hitung > dari nilai
telah mengisi kuesioner secara
F tabel (3,09). Ini berarti bahwa
lengkap,selanjutnya dianalisis dengan
seluruh variabel - variabel bebas yang
hasil pengolahan data, maka dapat
teliti secara bersama-sama
dibuat persamaan regresinya.
berpengaruh terhadap variabel terikat(
Persamaan regresi tersebut adalah :
Pendapatan ). Selain itu juga terlihat
Y = 0,591 + 0,272X1 + 0,233X2 +e
bahwa seluruh variabel-varibel bebas
Keterangan :
yang diteliti memang benar – benar
Y = Pendapatan

Volume 12 No. 1 Mei 2017 10


JURNAL PLANS
Penelitian Ilmu Manajemen & Bisnis
ISSN: 1978-7057
E-ISSN: 2527-306X

mampu menjelaskan varibel terikat Sawit (PPKS) Provinsi


secara bermakna. Sedangkan nilai t Sumatera Utara. Medan.
hitung yang di peroleh dari variabel Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen
modal (X1) sebesar 5,397 dan Luas Produksi dan Operasi. Jakarta:
lahan (X2) sebesar 7,153. FEUI.
_____________. 2010. Manajemen
PENUTUP Pemasaran. Edisi 1-
Berdasarkan hasil analisis dan 10.Rajawali Pers: Jakarta.
pembahasan, maka dapat ditarik Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi
kesimpulan sebagai berikut: Pertanian. Bumi Aksara :
1. Modal kerja secara parsial Jakarta.
memberi pengaruh signifikan Hastuti, Diah Dwi Retno. (2007).
terhadap pendapatan petani sawit. Pengantar Teori dan Kasus:
Ekonomika Pertanian.
Hal ini diindikasikan oleh nilai t-
Jakarta : Penebar Swadaya.
hitung pada variabel modal sebesar Hernanto, F. 2007.Ilmu Usahatani.
5,397. Penebar Swadaya: Jakarta.
2. Luas lahan secara parsial memberi Karyanto. 2008. Peluang Kerja dan
pengaruh signifikan terhadap Berusaha di Pedesaan. Jurnal
pendapatan petani sawit. Hal ini Ekonomi Pembangunan
diindikasikan oleh nilai t-hitung 5 (2), 149.
Moehar. 2001. Pengantar Ekonomi
sebesar 7,153. Modal kerja dan
Pertanian. Bumi Aksara
luas lahan secara simultan :Jakarta.
memberi pengaruh signifikan Rahardi. 2006. Agribisnis Tanaman
terhadap pendapatan petani. Hal Buah. Penebar Swadaya:
ini diindikasikan oleh nilai F-hitung Jakarta.
79.855 Riduwan, Akdon. 2007. Rumus dan
3. Besarnya pengaruh modal kerja Data dalam Analisis Statistik
Untuk Penelitian. Alfabeta :
dan luas lahan terhadap
Bandung.
pendapatan petani adalah sebesar Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Das
62.9%. ar Pembelanjaan Perusahaan.Y
ogyakarta: BPFE.
DAFTAR PUSTAKA Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar
Ahmadi. 2005. Ilmu Usaha Tani. Ekonomi Pertanian. Teori dan
Penebar Swadaya: Jakarta. Aplikasi. Raja Grafindo Persada
Amelia. 2015. “Pembiayaan dan : Jakarta.
Pembangunan Daerah” Jurnal _________. 2003. Teori Ekonomi
Perspektif. Vol.2 No.3, Produksi. Jakarta : Raja
Januari-Maret 2015 ISSN: Grafindo Persada.
2338-4603. _________. 2010. Prinsip Dasar
Anonimous. 2007. Sumatera Utara Ekonomi Pertanian. Teori dan
Dalam Angka Tahun 2001- Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta
2006. Pusat Penelitian Kelapa : Rajawali.

Volume 12 No. 1 Mei 2017 11


JURNAL PLANS
Penelitian Ilmu Manajemen & Bisnis
ISSN: 1978-7057
E-ISSN: 2527-306X

_________. 2011. Ilmu Usaha Tani.


Universitas Indonesia : Jakarta
Suratiyah, Ken. 2008. Ilmu
Usahatani. Penebar Swadaya :
Jakarta.
Timora. 2014. “Analisis Pendapatan
Dan Faktor-FaktorYang
Mempengaruhi Pendapatan
Usaha Tani Karet” Jurnal
Manajemen Agribisnis. Vol. 23.
No 8.ISSN: 1988-9081.
Politekhnik Lhokseumawe.
Aceh.

Volume 12 No. 1 Mei 2017 12

Anda mungkin juga menyukai