Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT

STANDAR PELAYANAN MEDIS


PELVIC INFLAMASI DISEASE (PID)
NO.DOKUME NO.REVISI: Halaman
N REVISI DARI: 1/4
……………. ………………………..
PROF. Dr.
MARGONO
SOEKARJO
Tanggal terbit Disetujui Ditetapkan
……………… Direktur
DIREKTUR
Berlaku s.d. tgl
Dr. Hendro Boedhi,SpOG Dr.Chaeruddin Nur,MM
.....................
(NIP 19540225 198103 1 (NIP 19570430 198503 1
002) 010 )
TUJUAN
1. Menegakkan diagnosis PID.
2. Penanganan PID.

PETUGAS PELAKSANA
1. Dokter di bagian Obstetri Ginekologi RS. Prof. Dr. Margono Soekarjo
2. Bidan
3. Perawat

KEBIJAKAN
Penanganan PID di bagian rawat jalan untuk kasus PID ringan sedangkan pada kasus kronik
ataupun memerlukan pembedahan harus dilakukan di ruang rawat inap.

KRITERIA DIAGNOSIS
Diagnosis PID sulit ditegakkan karena variasi gejala dan tanda klinik yang luas. Banyak wanita
yang terkena PID mengeluhkan gejala yang ringan dan tidak spesifik.
Trias gejala dan tanda klinik :
- nyeri pelvik.
- nyeri pergerakan serviks.
- nyeri tekan adneksa.

RUMAH SAKIT STANDAR PELAYANAN MEDIS


PELVIC INFLAMASI DISEASE (PID)
NO.DOKUMEN NO.REVISI: Halaman
……………. REVISI DARI: 2/4
………………………..
PROF. Dr.
MARGONO
SOEKARJO
Tanggal terbit Disetujui Ditetapkan
……………… Direktur
DIREKTUR
Berlaku s.d. tgl
Dr. Hendro Boedhi,SpOG Dr.Chaeruddin Nur, MM
..................... (NIP 19540225 198103 1 002) (NIP 19570430 198503 1 010 )

Kriteria tambahan :
- suhu badan > 38,3 C
- sekret vagina atau serviks yang bersifat mukopurulen
- adanya lekosit pada pemeriksaan mikroskop sediaan sekret kanalis servikalis yang
diberi salin
- penigkatan LED
- peningkatan CRP
PENGERTIAN
Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah infeksi panggul yang bersifat akut dan
kronik pada organ genitalia interna yang disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari
ascenden, perkontinuitatum dari organ sekitar atau hematogen
Infeksi bisa berasal dari endometritis, salpingitis, tubo-ovarian abses dan pelvio
peritonitis. Secara klinis kesulitan untuk menentukai organ yang terinfeksi, dan biasanya lebih
dari satu organ yang terinfeksi.
Penyebabnya adalah sama dengan mikroorganisme penyakit menular seksual khususnya
Neisseria gonorrhoea, Chlamidia trachomatis dan flora normal vagina ( bakteri anaerob,
Gardnerella vaginalis, Haemophilus influenza, kuman bentuk batang gram negatif dan
Streptococcuc agalactie ).
Infeksi organ genitalia interna juga dapat terjadi setelah abortus atau setelah melahirkan.
Dalam hal ini agen infeksi biasanya adalah stafilokok, streptokok, E coli, atau bakteri anerob, yang
masuk ke jaringan melalui laserasi jaring atau lebih sering melalui jaringan plasenta
Pada beberapa kasus, infeksi panggul terjadi akibat penyebaran hematogen, seperti pada
tuberkulosis, atau dari peritonitis panggul.

Anda mungkin juga menyukai