Anda di halaman 1dari 25

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Kegiatan Penyuluhan 1
I. Judul Penyuluhan
Jajanan Sehat bagi Anak Usia Sekolah
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Anak sekolah dapat mengetahui jajanan makanan sehat dan dapat memilih makanan jajanan
sehat.
B. Tujuan Khusus
1. Anak sekolah dapat memahami pengertian makanan jajanan sehat.
2. Anak sekolah dapat mengetahui jenis-jenis makanan jajanan sehat.
3. Anak sekolah dapat mengetahui ciri-ciri makanan jajanan sehat.
4. Anak sekolah dapat mengetahui manfaat makanan jajanan sehat.
5. Anak sekolah dapat mengetahui dampak mengonsumsi makanan jajanan tidak sehat.
6. Anak sekolah mampu memilih makanan jajanan sehat.

III. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat yang telah direncanakan dalam penyuluhan ini yaitu:
1. Tempat : Ruang Kelas VI, SD Negeri 221 Kota Jambi
2. Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2021
3. Pukul : 08.00 WIB – Selesai

IV. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan ini adalah Siswa kelas VI di SD Negeri 221 Kota Jambi

V. Metode Penyuluhan
Dalam penyuluhan ini metode yang digunakan adalah metode ceramah serta tanya jawab.
VI. Media Penyuluhan
Dalam penyuluhan ini media yang digunakan yaitu :
 Lcd, leptop
 Leaflet
 Alat tulis

VII. Langkah-langkah Penyuluhan


Kegiatan Alokasi
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media
Penyuluhan Waktu
1 kegiatan awal 1. Memberi Salam 1. Menjawab salam - -

2.Mengenalkan diri 2. Menyimak dan 1 menit -


mendengarkan
3. Melakukan apersepsi 3. Memper-hatikan dan 3 menit Makanan
dengan cara menjawab pertanyaan asli
menunjukkan
sebuah benda dan
bertanya
4. Menjelaskan tujuan 4. menyimak dan 3 menit -
dan pokok bahasan mendengarkan

5. Malakukan pre-test 5. Menjawab pertanyaan5 menit Soal Pre-


tes dan
alat tulis
2 kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak dan 25 menit Poster,
penyuluhan mendengarkan makanan
a. Menjelaskan mate asli.
ri mengenai
pengertian
jajanan sehat
b. Menjelaskan
materi ciri-ciri
jajanan sehat
c. Menjelaskan
materi dampak
jajanan sehat bagi
anak sekolah.
d. Menjelaskan
materi cara
memilih jajanan
yang sehat
e. Menjelaskan
materi tips
menghindari
dampak jajanan
yang tidak sehat
2. Memberi Bertanya 10 menit -
kesempatan peserta
untuk bertanya
3. Menyampaikan f. Menyimak dan 5 menit -
simpulan penyuluhan mendengarkan

3 evaluasi 1. Melakukan evaluasi 1. Menyimak dan 5 menit Soal


hasil post-test yang mendengar post-test
telah dilakukan
sebelumnya
2. Menyimpulkan hasil
post-test
Penutup 1. Salam penutup 1. Menjawab salam 1 menit -

2. Membagikan leaflet 2. Menerima leaflet 2 menit Leaflet


kepada sasaran

VIII. Rencana evaluasi


A. Tujuan evaluasi
Mengetahui perubahan pengetahuan dan partisipasi sasaran yang hadir.
B. Cara evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Sasaran sudah siap ditempat yang sudah ditentukan.
 Media dan alat penyuluhan telah disetujui oleh pembimbing.
 Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah lembar balik, poster,
brosur/leaflet, dan makanan asli.
2. Evaluasi proses
 Kesiapan penyuluh sesuai dengan perencanaan
 Ketepatan waktu sesuai yang sudah direncanakan
 Peserta yang aktif dalam kegiatan penyuluhan
 Peserta yang tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi hasil
 Diadakan tanya jawab pretest dan postest seputar materi secara lisan, kemudian
disimpulkan bersama – sama.
 Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab.
 Peserta antusias/tidak.
 Peserta mengajukan pertanyaan/tidak.

Lampiran 1. Materi Penyuluhan Jajanan Sehat

A. Pengertian Makanan Jajanan


Makanan jajanan menurut FAO didefisinikan sebagai makanan dan minuman yang
dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian
umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut
(Judarwanto, 2008). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
942/MENKES/SK/VII/2003, makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk
dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, dan hotel.
Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh
pedagang kaki lima di jalanan dan ditempat-tempat keramaian umum lain yang langsung
dimakan ataudikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Konsumsi makanan
jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status gizi dan meningkatnya angka
kesakitan pada anak sekolah.
Makanan jajanan juga dikenal sebagai “street food” adalah jenis makanan yang dijual di kaki
lima, pinggiran jalan, di stasiun, dipasar, tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya.
Jadi, makanan jajanan yang sehat dan bergizi adalah makanan dan minuman yang diolah oleh
produsen makanan dan disajikan yang memiliki nilai gizi, tidak mengandung bahan berbahaya
seperti penyedap, pengawet, dan pemanis buatan.

B. Jenis-jenis Jajanan
Jenis makanan jajanan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi dalam Mariana
(2006) dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk panganan, seperti kue kecil-kecil, pisang goreng dan
sebagainya.
2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi goreng
dan sebagainya.
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti es krim, es campur, jus buah dan
sebagainya.
Menurut Tarwotjo (1998) ada 2 (dua) jenis makanan kecil (jajanan), yaitu:
1. Makanan jajanan dengan rasa manis
Bila dilihat dari cara memasaknya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu jenis makanan
jajanan basah dan kering digolongkan menjadi dua, yaitu jenis makanan jajanan basah
dan kering.
a. Kue basah manis, antara lain sebagai berikut:
- Aneka bubur, seperti: bubur sumsum, bubur candil, dan bubur sagu.
- Aneka kolak, seperti: kolak pisang, kolak ubi, dan kolang-kaling.
- Aneka jajan yang dikukus, seperti: nagasari, putu mayang, dan kue lapis.
b. Kue kering manis, antara lain sebagai berikut:
- Aneka goreng-gorengan, seperti: pisang goreng dan ubi kunig goreng.
- Aneka kue yang dipanggang, seperti: cake, bolu, kue kering dan yang dipanggang dengan
cetakan, misalnya kue lumpur dan carabikang.
2. Makanan jajanan dengan rasa asin
Makanan jajanan dengan rasa asin, seperti arem-arem, lumpia dan risol.
Selain itu penjualan dan penjaja makanan jajanan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga)
golongan, antara lain penjaja diam, yaitu makanan yang di jual sepanjang hari pada warung-
warung yang lokasinya tetap di satu tempat. Penjaja setengah diam, yaitu mereka yang berjualan
dengan menetap di satu tempat pada waktu-waktu tertentu. Dan penjaja keliling, yaitu mereka
yang berjualan keliling dan tidak mempunyai tempat mangkal tertentu.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
942/MENKES/SK/VII/2003, pada pasal 2 disebutkan penjamah makanan jajanan adalah orang
yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak
dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian.
Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan
harus memenuhi persyaratan antara lain: tidak menderita penyakit mudah menular misalnya
batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya; menutup luka (pada luka terbuka/ bisul
atau luka lainnya); menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian; memakai celemek,
dan tutup kepala; mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan; menjamah makanan
harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan; tidak sambil merokok, menggaruk
anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya); tidak batuk atau bersin di hadapan
makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung.
Pada pasal 9 juga disebutkan bahwa makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan
terbungkus dan atau tertutup. Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan
harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.

C. Manfaat Makanan Jajanan


Peranan makanan jajanan mulai mendapat perhatian secara internasional yang banyak
menaru perhatian terhadap studi dan perkembangan makanan jajanan. Peranan makanan jajanan
sebagai penyumbang gizi dalam menu sehari- hari yang tidak dapat disampingkan.
Makanan jajanan mempunyai fungsi sosisal ekonomi yang cukup penting, dalam arti
pengembangan makanan jajanan dapat meningkatkan sosial ekonomi pedagang. Di samping itu,
makanan jajanan memberikan kontribusi gizi yang nyata terhadap konsumen tertentu (Persagi,
1992).
Kebiasaan jajan di sekolah sangat bermanfaat jika makanan yang dibeli itu sudah memenuhi
syarat-syarat kesehatan, sehingga dapat melengkapi atau menambah kebutuhan gizi anak.
Disamping itu juga untuk mengisi kekosongan lambung, karena setiap 3-4 jam sesudah makan,
lambung mulai kosong. Akhirnya apabila tidak beri jajan, si anak tidak dapat memusatkan
kembali pikirannya kepada pelajaran yang diberikan oleh guru dikelasnya. Jajan juga dapat
dipergunakan untuk mendidik anak dalam memilih jajan menurut 4 sehat 5 sempurna (Yusuf,
dkk, 2008).
Namun, terlalu sering mengkonsumsi makanan jajanan akan berakibat negatif, antara lain
nafsu makan menurun, makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit, dapat
menyebabkan obesitas pada anak, kurang gizi karena kandungan gizi pada jajanan belum tentu
terjamin dan pemborosan. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi
yang baik sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi (Irianto, 2007).
D. Ciri-Ciri Jajanan Sehat
Dari paparan di atas, anak-anak sudah seharusnya dapat membedakan antara jajanan yang
sehat dan tidak sehat. Ciri-ciri jajanan itu sehat dan layak kita konsumsi, antara lain:
 Bersih
 Jauh dari tempat sampah, wc, got, debu dan asap kendaraan bermotor
 Tertutup
 Tidak bekas dipegang-pegang orang
 Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
 Masih segar
 Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
 Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan
 Bau tidak apek atau tengik
  Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau Koran
 Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
 Lihat tanggal kadaluwarsa.
Contoh Jajanan Sehat: susu, roti, biskuit, buah-buahan yang steril
Sedangkan ciri-ciri jajanan tidak sehat, antara lain:
 Air mentah, dan Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis dengan pemanis buatan
dan pewarna pakaian
 Permen dengan pemanis buatan dan pewarna pakaian
 Bakso dengan bahan pengenyal
  Chiki/ makanan ringan menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna dan
pemanis buatan
 Gorengan memakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak sudah
berwarna sangat keruh
 Cakwe, cilok dan bakso goreng memakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan terbuat
dari bahan-bahan yang telah busuk
 Kue berwarna mencolok dengan pewarna pakaian
  Es sirup/ minuman berwarna mencolok  tidak higienis, terdapat zat pewarna pakaian
E. Dampak Mengkonsumsi Jajanan tidak Sehat
Bahaya yang timbul dari makanan/ minuman sering disebut sebagai keracunan makanan.
Keracunan makanan bisa disebabkan oleh unsur fisik, kimia dan biologis. Pada makanan jajanan,
bahaya tersebut dapat terjadi melalui berbagai cara: dari pangan itu sendiri, pekerja, peralatan,
proses pengolahan dan pembersihan serta dari konsumen.
1. Bahaya Fisik 
Benda asing seperti rambut, kuku, perhiasan, serangga mati, batu atau kerikil, potongan
kayu, pecahan kaca dan lain sebagainya bisa masuk kedalam makanan apabila makanan dijual di
tempat terbuka dan tidak disimpan dalam wadah tertutup, penjual mengenakan perhiasan tangan
atau kantong pakaiannya berisi uang logam atau bahan lain yang berpeluang jatuh kedalam
makanan atau kecerobohan penjual selama menangani makanan dan bahan pangan. Benda asing
seperti gelas dan logam dapat mencederai secara fisik misalnya gigi patah, tercekik, melukai
kerongkongan dan saluran pencernaan. Benda asing lainnya bisa menjadi pembawa mikroba
berbahaya kedalam makanan dan menyebabkan keracunan makanan.
2. Bahaya Kimia
Gangguan kesehatan karena unsur kimia terjadi karena penggunaan bahan tambahan
secara sengaja kedalam pangan, karena masuknya cemaran bahan kimia kedalam pangan, dan
karena racun yang ada didalam bahan pangan. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan
atau campuran bahan yang secara alami BUKAN merupakan bagian dari bahan baku pangan,
tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mengawetkan makanan, membentuk makanan
menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut, memberikan warna dan aroma yang lebih
menarik sehingga menambah selera, meningkatkan kualitas pangan dan menghemat biaya.
Penggunaan BTP dalam jumlah yang diizinkan, tidaklah berbahaya terhadap kesehatan
konsumen. Tetapi, jika menggunakan BTP secara berlebihan atau jika menggunakan bahan
tambahan terlarang didalam makanan, akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi tubuh. 
3. Bahaya Biologis
Bahaya biologis bisa disebabkan oleh mikroba dan binatang. Mikroba lebih sering
menyebabkan keracunan makanan dibandingkan bahan kimia (termasuk racun alami) dan bahan
asing (cemaran fisik). Walaupun ada mikroba yang tidak berbahaya dan bahkan digunakan untuk
membuat produk makanan seperti kecap, yoghurt dan tempe tetapi, banyak juga yang dapat
menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan. Makanan menjadi beracun karena tercemar oleh
mikroba tertentu dan mikroba tersebut menghasilkan racun yang dapat membahayakan
konsumen.
Jajan sembarangan di sekolah dapat menyebabkan berbagai timbulnya penyakit yaitu
seperti :
 Tidak nafsu makan
 Karies Gigi
 Sariawan
 Sakit gigi
 Sakit tenggorokan
 Diare
 Cacingan
 Kurang gairah belajar
 Kurang konsentrasi
 Meningkatkan kenakalan
 Mudah mengantuk
 Daya ingat kurang
F. Cara Memilih Jajanan Sehat di Sekolah
Di Indonesia, pada umumnya setiap makanan dapat dengan leluasa beredar dan dijual tanpa
harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan kontrol keselamatan. Hal ini membuat masih
lebih 70 persen makanan yang dijual dihasilkan oleh produsen yang masih tradisional, yang
dalam proses produksinya kebanyakan masih jauh dari persyaratan kesehatan dan keselamatan,
sehingga kasus keracunan makanan semakin meningkat. Berikut beberapa tips aman memilih
makanan yang diberikan oleh Ir Chandra adalah sebagai berikut:
1. Amati warnanya, mencolok atau tidak
Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya.
Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi
zat pewarna yang tidak aman.
2. Cicipi rasanya
Biasanya lidah cukup jeli untuk membedakan mana makanan yang aman atau tidak.
Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misal sangat gurih, membuat lidah bergetar
dan tenggorakan gatal.
3. Baui aromanya
Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh
mikroorganisme.
4. Perhatikan kualitasnya
Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yang bisa
menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses tidak berjalan
dengan baik atau sudah kadaluarsa.

G. Tips untuk menghindari jajanan yang tidak sehat


Mengingat berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi jajanan/makanan
dan minuman tidak sehat, seharusnyalah kita berupaya untuk menghindarinya dengan berbagai
cara antara lain:
 Tidak jajan sembarangan
 Menghindari jajanan dengan warna mencolok
 Memilih jenis jajanan yang bersih dan higienis
 Memilih jajanan di tempat yang bersih
 Memperhatikan kebersihan pedagang dan dagangan yang dijual
 Mencari tahu proses pembuatan makanan yang akan kita beli

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Media Jaya.

Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care). Blitar: Instalasi Gizi
Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu
Tersedia online : http://forum.kompas.com/food/127277-pentingnya-sarapan-pagi.html. Diakses
pada tanggal 1 Oktober 2015
Tersedia online pada : http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t12779.pdf. Diakses pada tanggal 1
Oktober 2015
Tersedia online pada : http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/pentingnya-manfaat-sarapan-
untuk-anak-sekolah.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2015

B.Kegiatan Penyuluhan 3
Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Sasaran : Siswa SDN 221 Kota Jambi
Tempat : SDN 221 Kota Jambi

I. Latar belakang
Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh kecil. Namun
ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan, baik secara fisik, mental dan
intelektual. Sehat merupakan sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha. Memahami arti
pentingnya kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa dirasakan di kemudian hari.
Pendidikan kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak, karena anak sehat menjadi cerminan
keluarga yang juga sehat.
Dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada anak, seringkali orang tua dan guru hanya
membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal, ini tidak hanya membahas pada fisik tubuh,
tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental, perubahan sikap, perubahan kebiasaan dan
perubahan cara pandang.
Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita sebaiknya mengatakan
pada anak-anak tentang cara mencegah dan melindungi diri dari sakit. Kita perlu mengajarkan
hal-hal yang kecil dan sederhana yang dapat mereka lakukan sendiri tentang kesehatan.

II. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta lebih memahami dan lebih
mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

III. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah secara
sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih dan sehat
di sekolah
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat
6. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari aplikasi perilaku bersih
dan sehat
7. Mengetahui dan menjelaskan dampak apa saja yang dapat timbul jika perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah tidak dijalankan dengan baik.

IV. Metode dan teknik penyuluhan


1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
4. PPT

VI. Kegiatan penyuluhan


No kegiatan kegiatan Penyuluhan peserta waktu
1. pembukaa a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab 5 menit
n mengucap salam salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari c. Memperhatikan
penyuluhan d. Memperhatikan
d. Kontrak waktu e. Memperhatikan
e. Menyebutkan materi yang f. Memperhatikan
akan diberikan
f. Melakukan apersepsi

2. memberi penjelasan tentang : peserta menit


1. Pengertian perilaku mendengarkan
hidup bersih dan sehat penjelasan yang
2. Indikator perilaku diberikan dan
hidup bersih dan sehat memperhatikan.
di sekolah
3. Siapa saja yang harus
menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat
di sekolah
4. Cara mencuci tangan
yang baik
5. Tujuan dan manfaat
perilaku hidup bersih
dan sehat di sekolah
6. Dampak buruk tidak
melakukan perilaku
hidup bersih dan sehat
di sekolah
3. evaluasi a. Kesempatan peserta untuk a. Peserta menit
bertanya bertanya
b. Penyuluh bertanya pada b. Peserta
peserta menjawab

4. terminasi a. Pembagian leaflet a. Menerima 5 menit


leaflet
b. Kesimpulan b. Memperhatikan
c. Mengucap terima kasih atas c. Mendengarkan
perhatian peserta
d. Mengucap salam penutup d. Menjawab
salam

VII. Pengorganisasian
a. Penyaji (pembawa acara/menjelaskan materi)

VIII. Setting tempat

Keterangan:

: peserta

: penyaji
IX. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang di tetapkan.
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di gedung kampus Ngudia Husada
Madura
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat
b. Dapat menyebutkan pengertian, indikator, siapa saja yang harus
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah,tujuan dan manfaat
perilaku hidup bersih dan sehat dan dampak buruk tidak melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah

X. Materi penyuluhan
1. Pengertian
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Sekolah adalah kebiasaan/ perilaku positif
yang dilakukan oleh setiap siswa, guru,penjaga sekolah,petugas kantin sekolah, orang tua
siswa dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakait, meningkatkan
kesehatannya secara dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah.
2. Indikator
Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari
kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan.
Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun antiseptik,
air bersih, dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang maksimal disarankan
untuk mencuci tangan selama 20-30 detik.
Langkah-langkah mencuci tangan:
a. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
b. Gunakan sabun secukupnya
c. Usap-usap kedua telapak tangan
d. Gosok semua selas-sela jari
e. Usap-usap kedua punggung tangan
f. Gosok jari dan kuku tangan kanan ke telapak tangan kiri, lakukan sebaliknya
g. Bersihkan ibu jari
h. Bersihkan pergelangan tangan
i. Bilas kedua tangan kita dengan air bersih
j. Keringkan tangan kita dengan menggunakan handuk atau lap tangan
k. Jangan lupa unttuk mematikan kran air setelah mencuci tangan
Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, diantaranya sebelum makan, sesudah
buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum
menyiapkan makanan. Kebiasaan CTPS yang bersih dan teratur dapat menjauhkan kita
dari bakteri dan kuman penyebab penyakit yang ikut masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, misalnya diare.
2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Pengertian : jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya
Manfaat : sehat, terhindar dari penyakit
Cara Memilih :
a. Bersih
b. Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
c. Tertutup
d. Tidak bekas dipegang-pegang orang
e. Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
f. Masih segar
g. Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
h. Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna
buatan
i. Bau tidak apek atau tengik
j. Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
k. Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
l. Lihat tanggal kadaluwarsa
Jajanan Sehat : susu, roti, biskuit, buah-buahan
Jajanan Tidak Sehat:
a. Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis, pemanis buatan dan pewarna
pakaian
b. Permen pemanis buatan dan pewarna pakaian
c. Bakso bahan pengenyal
d. Chiki/ makanan ringan yang menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat
pewarna dan pemanis buatan
e. Gorengan pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak sudah
berwarna sangat keruh
f. Cakwe, cilok dan bakso goreng pakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan
terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk
g. Kue berwarna mencolok yang memakai pewarna pakaian
h. Es sirup/ minuman berwarna mencolok dan tidak higienis, memakai air mentah,
dan terdapat zat pewarna pakaian
Dampak
a. Pemanis buatan: kanker kandung kemih
b. Pewarna tekstil: pertumbuhan lambat, gelisah
c. Bahan pengenyal (boraks): demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah,
pingsan, kematian
d. Penambah rasa seperti Mono Sodium Glutamat (MSG): pusing, selera makan
terganggu, mual, kematian
e. Bahan pengawet: formalin: sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing darah,
tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian.
f. Timah: pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual,
muntah
g. Makanan tidak bergizi: Gangguan berfikir
h. Makanan mengandung mikroba, basi atau beracu: sakit perut, diare
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Bagaimana Cara Menggunakan Jamban Dengan Benar ?
a. Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban dengan benar, yaitu
bila menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki /alas kaki akan
mengotori jamban
b. Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air besar
c. Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan penuh
dengan sampah
d. Mengingatkan siswa/i dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan memastikan
e. Jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
Bagaimana Cara Memeliharanya ?
a. Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi genangan air
b. Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih dan tidak ada kotoran didalam jamban, tidak ada serangga (kecoa,lalat) dan
tikus yang berkeliaran
c. Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )
d. Apabila ada kerusakan segera diperbaiki
 Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Dijamban Sekolah
Mengapa harus memakai jamban saat buang air kecil dan buang air besar ?
a. Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak berbau.
b. Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.
c. Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, cacingan, penyakit infeksi
saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
Bagaimana jamban yang sehat itu ?
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 meter )
b. Tidak berbau
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
d. Tidak mencemari tanah sekitarnya
e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Penerangan dan ventilasi cukup
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
i. Tersedia air dan luas ruangan memadai
j. Tersedia air,sabun dan alat pembersih
4) Olahraga yang teratur dan terukur
Persiapan Olahraga
a. Pakai pakaian olahraga yang menyerap keringat
b. Pakai sepatu olahraga yang sesuai ukuran kaki
c. Lakukan pemanasan sebelum berolahraga
d. Pilih olahraga yang sesuai arahan guru
Tujuan olahraga secara rutin adalah :
a. Agar tubuh kita selalu bugar
b. Kita menjadi semangat untuk belajar
c. Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah
sakit
d. Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal
Manfaat olahraga secara rutin adalah :
a. Berat badan terkendali
b. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
c. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proposional
d. Lebih bertenaga dan bugar
e. Daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik
f. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah
tinggi, kencing manis, dll
5) Memberantas Jentik-Jentik Nyamuk
Dengan menghindari gigitan nyamuk,penyakit lainnya seperti malaria dan penyakit kaki
gajah (filariasis) dapat dicegah.
 Cara Memberantas Jentik
Dengan melakukan cara 3M yaitu :
a. Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air
sekurangkurangnya seminggu sekali
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
c. Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan barang-barang
bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, plastik bekas dan
lain-lain.
Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala ?
a. Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik
b. Jika ditemukan jentik, warga sekolah harus segera melakukan pemberantasan jentik
dengan melakukan 3M dan plus cara lainnya
c. Memeriksa hasil pemeriksaan jentik
Kapan Dilakukan Pemeriksaan Jentik Berkala Dan 3m ?
Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dan 3M dilakukan secara teratur setiap minggu
(satu hari dalam satu minggu) di sekolah.
 Memberantaskan Jentik di Sekolah
Apa yang dimaksud dengan memberantas jentik di sekolah ?
Kegiatan memeriksa dan membersihkan tempat-tempat penampungan air bersih yang ada
disekolah agar terbebas dari jentik nyamuk.
Mengapa perlu memberantas jentik disekolah ?
a. Agar siswa terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti
demam berdarah,malaria dan kaki gajah.
b. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.

6) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan


Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi kurang ?
a. Siswa tampak kurus
b. Tidak segar , tidak ceria
c. Tidak bergairah / malas melakukan aktifitas
d. Cenderung sering sakit
Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi lebih ?
a. Siswa tampak gemuk
b. Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang
c. Tidak dapat bergerak bebas
d. Nafas mudah tersengal – sengal jika melakukan kegiatan
e. Mudah lelah
f. Malas melakukan kegiatan
Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi baik ?
a. Tumbuh normal
b. Segar , kuat , giat dan ceria
c. Mata bersih dan bersinar
d. Nafsu makan baik
Anjuran : “untuk tumbuh sehat, makan cukup dengan menu seimbang dan bervariasi “
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara teratur setiap 6 bulan.
Mengapa perlu mengetahui berat badan dan tinggi badan kita ?
a. Menimbang berat badan mengukur tinggi badan secara teratur setiap 6 bulan,
berarti siswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status
gizi ( gizi kurang, gizi baik atau gizi lebih ).
b. Dengan mengamati pertumbuhan berat badan dan tinggi badan dari waktu ke
waktu, dapat diketahui perkembangan kesehatannya.
Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa ?
a. Pencatatan hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan siswa di
kartu menuju sehat anak sekolah (KMS-AS) secara teratur setiap 6 bulan akan
memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa ( kekurangan gizi,
kegemukan atau gizi baik ).
b. Anak dengan status gizi baik akan tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
usia.
7) Membuang sampah pada tempatnya
Kita perlu memilah-milah sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam.
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a. Sampah anorganik/kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan secaranalami,
contoh : logam, besi, kaleng, kertas, plastic, karet, atau botol.
b. Sampah organic/basah, yang dapat mengalami pembusukan secara alami, contoh :
daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran ,sisa sayuran, rempah-rempah atau
sisa buah.
c. Sampah berbahaya, contoh : baterai, botol obat nyamuk. Jarum suntik bekas, botol
sisa kimia, atau pecahan kaca.
Membuang sampah pada tempatnya
Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit. Membuang sampah pada
tempatnya menghindari tubuh supaya tidak tertular penyakit, juga menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.

Akibat membuang sampah sembarangan


a. Sampah menjadi tempat berkembangbiak dan sarang serangga dan tikus.
b. Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara
c. Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan
kesehatan.
d. Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran .
8) Tidak merokok di sekolah
Apa yang dimaksud dengan perokok aktif dan pasif ?
a. Perokok aktif adalah orang – orang yang menghisap rokok secara rutin dengan
jumlah yang paling kecil sekalipun misalnya merokok 1 batang dalam sehari atau
merokok karena sekedar coba-coba saja, atau merokok hanya menghembus
hembusan asap rokok.
b. Sementara perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tetapi menghisap asap
rokok orang lain atau berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang
sedang merokok.
c. Perokok pasif dapat menderita penyakit sama dengan yang diderita oleh perokok
aktif dan bahkan lebih berbahaya dari perokok aktif karena tidak adanya kekebalan
tubuh yang terbentuk dalam tubuh perokok pasif saat racun asap rokok masuk
kedalam tubuh.
Bagaimana supaya kita terhindar dari merokok ?
a. Jangan pernah mencoba untuk merokok
b. Jangan mau terbujuk oleh rayuan untuk merokok
c. Berani bilang TIDAK kalau ada yang menawari kita merokok
d. Katakan TIDAK MAU kalau ada yang mengajak merokok
e. TEGUR kalau ada yang merokok disekolah
f. KATAKAN TIDAK BOLEH kepada penjual rokok disekitar sekolah
g. PILIH dan bergaulah dengan teman yang tidak merokok
BEBASKAN DIRIMU DARI ASAP ROKOK
Zat apa saja yang ada dalam rokok ?
Dalam 1 batang rokok mengandung 4000 bahan kimia dan 43 senyawa tersebut
terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan karbon
monoksida (co).
a. Nikotin dapat merusak jantung dan aliran dalam darah terganggu seperti terjadinya
penyempitan pembuluh darah mengeras dan terjadinya penggumpalan darah.
Nikotin menyebabkan perokok menjadi kecanduan.
b. Tar merupaka n bahan kimia beracun yang dapat mengakibatkan kerusakan sel
paru – paru dan menyebabkan kanker, terutama kanker paru.
c. Karbon monoksida, merupakan gas beracun yang berakibat pada kurangnya
kemampuan darah membawa oksigen sehingga mengakibatkan otak, jantung dan
organ tubuh yang penting menjadi kekurangan oksigen.
Apa saja bahaya merokok ?
a. Dapat menderita kanker paru, kanker mulut, kanker organ tubuh yang lainnya,
penyakit jantung dan pembuluh darah, batuk – batuk yang menahun ( kronik ),
kelainan kehamilan, katarak, kerusakan ginjal, kerusakan gigi, kehilangan
pendengaran, tulang mudah patah dan lain-lain.
b. Selain dapat menyebabkan penyakit juga memberikan pengaruh pada pikiran,
perasaan dan tingkah laku perokok seperti menjadi ketagihan, kemudian
ketergantungan pada rokok tinggi.
3. Tujuan dan Manfaat PHBS di Sekolah
1) Tujuan
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment)
sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara,
dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat
dalam program perilaku hidup bersih dan sehat. 12 Kebijakan pembangunan kesehatan
ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih
sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang
berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan
baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.
2) Manfaat
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan
sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak
pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin
meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan
kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi
daerah lain.

XI. Daftar pustaka


Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai