A. Kegiatan Penyuluhan 1
I. Judul Penyuluhan
Jajanan Sehat bagi Anak Usia Sekolah
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Anak sekolah dapat mengetahui jajanan makanan sehat dan dapat memilih makanan jajanan
sehat.
B. Tujuan Khusus
1. Anak sekolah dapat memahami pengertian makanan jajanan sehat.
2. Anak sekolah dapat mengetahui jenis-jenis makanan jajanan sehat.
3. Anak sekolah dapat mengetahui ciri-ciri makanan jajanan sehat.
4. Anak sekolah dapat mengetahui manfaat makanan jajanan sehat.
5. Anak sekolah dapat mengetahui dampak mengonsumsi makanan jajanan tidak sehat.
6. Anak sekolah mampu memilih makanan jajanan sehat.
IV. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan ini adalah Siswa kelas VI di SD Negeri 221 Kota Jambi
V. Metode Penyuluhan
Dalam penyuluhan ini metode yang digunakan adalah metode ceramah serta tanya jawab.
VI. Media Penyuluhan
Dalam penyuluhan ini media yang digunakan yaitu :
Lcd, leptop
Leaflet
Alat tulis
B. Jenis-jenis Jajanan
Jenis makanan jajanan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi dalam Mariana
(2006) dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk panganan, seperti kue kecil-kecil, pisang goreng dan
sebagainya.
2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi goreng
dan sebagainya.
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti es krim, es campur, jus buah dan
sebagainya.
Menurut Tarwotjo (1998) ada 2 (dua) jenis makanan kecil (jajanan), yaitu:
1. Makanan jajanan dengan rasa manis
Bila dilihat dari cara memasaknya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu jenis makanan
jajanan basah dan kering digolongkan menjadi dua, yaitu jenis makanan jajanan basah
dan kering.
a. Kue basah manis, antara lain sebagai berikut:
- Aneka bubur, seperti: bubur sumsum, bubur candil, dan bubur sagu.
- Aneka kolak, seperti: kolak pisang, kolak ubi, dan kolang-kaling.
- Aneka jajan yang dikukus, seperti: nagasari, putu mayang, dan kue lapis.
b. Kue kering manis, antara lain sebagai berikut:
- Aneka goreng-gorengan, seperti: pisang goreng dan ubi kunig goreng.
- Aneka kue yang dipanggang, seperti: cake, bolu, kue kering dan yang dipanggang dengan
cetakan, misalnya kue lumpur dan carabikang.
2. Makanan jajanan dengan rasa asin
Makanan jajanan dengan rasa asin, seperti arem-arem, lumpia dan risol.
Selain itu penjualan dan penjaja makanan jajanan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga)
golongan, antara lain penjaja diam, yaitu makanan yang di jual sepanjang hari pada warung-
warung yang lokasinya tetap di satu tempat. Penjaja setengah diam, yaitu mereka yang berjualan
dengan menetap di satu tempat pada waktu-waktu tertentu. Dan penjaja keliling, yaitu mereka
yang berjualan keliling dan tidak mempunyai tempat mangkal tertentu.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
942/MENKES/SK/VII/2003, pada pasal 2 disebutkan penjamah makanan jajanan adalah orang
yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak
dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian.
Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan
harus memenuhi persyaratan antara lain: tidak menderita penyakit mudah menular misalnya
batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya; menutup luka (pada luka terbuka/ bisul
atau luka lainnya); menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian; memakai celemek,
dan tutup kepala; mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan; menjamah makanan
harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan; tidak sambil merokok, menggaruk
anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya); tidak batuk atau bersin di hadapan
makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung.
Pada pasal 9 juga disebutkan bahwa makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan
terbungkus dan atau tertutup. Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan
harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Media Jaya.
Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care). Blitar: Instalasi Gizi
Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu
Tersedia online : http://forum.kompas.com/food/127277-pentingnya-sarapan-pagi.html. Diakses
pada tanggal 1 Oktober 2015
Tersedia online pada : http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t12779.pdf. Diakses pada tanggal 1
Oktober 2015
Tersedia online pada : http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/pentingnya-manfaat-sarapan-
untuk-anak-sekolah.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2015
B.Kegiatan Penyuluhan 3
Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Sasaran : Siswa SDN 221 Kota Jambi
Tempat : SDN 221 Kota Jambi
I. Latar belakang
Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh kecil. Namun
ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan, baik secara fisik, mental dan
intelektual. Sehat merupakan sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha. Memahami arti
pentingnya kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa dirasakan di kemudian hari.
Pendidikan kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak, karena anak sehat menjadi cerminan
keluarga yang juga sehat.
Dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada anak, seringkali orang tua dan guru hanya
membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal, ini tidak hanya membahas pada fisik tubuh,
tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental, perubahan sikap, perubahan kebiasaan dan
perubahan cara pandang.
Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita sebaiknya mengatakan
pada anak-anak tentang cara mencegah dan melindungi diri dari sakit. Kita perlu mengajarkan
hal-hal yang kecil dan sederhana yang dapat mereka lakukan sendiri tentang kesehatan.
V. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
4. PPT
VII. Pengorganisasian
a. Penyaji (pembawa acara/menjelaskan materi)
Keterangan:
: peserta
: penyaji
IX. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang di tetapkan.
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di gedung kampus Ngudia Husada
Madura
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat
b. Dapat menyebutkan pengertian, indikator, siapa saja yang harus
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah,tujuan dan manfaat
perilaku hidup bersih dan sehat dan dampak buruk tidak melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
X. Materi penyuluhan
1. Pengertian
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Sekolah adalah kebiasaan/ perilaku positif
yang dilakukan oleh setiap siswa, guru,penjaga sekolah,petugas kantin sekolah, orang tua
siswa dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakait, meningkatkan
kesehatannya secara dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah.
2. Indikator
Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari
kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan.
Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun antiseptik,
air bersih, dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang maksimal disarankan
untuk mencuci tangan selama 20-30 detik.
Langkah-langkah mencuci tangan:
a. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
b. Gunakan sabun secukupnya
c. Usap-usap kedua telapak tangan
d. Gosok semua selas-sela jari
e. Usap-usap kedua punggung tangan
f. Gosok jari dan kuku tangan kanan ke telapak tangan kiri, lakukan sebaliknya
g. Bersihkan ibu jari
h. Bersihkan pergelangan tangan
i. Bilas kedua tangan kita dengan air bersih
j. Keringkan tangan kita dengan menggunakan handuk atau lap tangan
k. Jangan lupa unttuk mematikan kran air setelah mencuci tangan
Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, diantaranya sebelum makan, sesudah
buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum
menyiapkan makanan. Kebiasaan CTPS yang bersih dan teratur dapat menjauhkan kita
dari bakteri dan kuman penyebab penyakit yang ikut masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, misalnya diare.
2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Pengertian : jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya
Manfaat : sehat, terhindar dari penyakit
Cara Memilih :
a. Bersih
b. Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
c. Tertutup
d. Tidak bekas dipegang-pegang orang
e. Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
f. Masih segar
g. Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
h. Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna
buatan
i. Bau tidak apek atau tengik
j. Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
k. Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
l. Lihat tanggal kadaluwarsa
Jajanan Sehat : susu, roti, biskuit, buah-buahan
Jajanan Tidak Sehat:
a. Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis, pemanis buatan dan pewarna
pakaian
b. Permen pemanis buatan dan pewarna pakaian
c. Bakso bahan pengenyal
d. Chiki/ makanan ringan yang menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat
pewarna dan pemanis buatan
e. Gorengan pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak sudah
berwarna sangat keruh
f. Cakwe, cilok dan bakso goreng pakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan
terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk
g. Kue berwarna mencolok yang memakai pewarna pakaian
h. Es sirup/ minuman berwarna mencolok dan tidak higienis, memakai air mentah,
dan terdapat zat pewarna pakaian
Dampak
a. Pemanis buatan: kanker kandung kemih
b. Pewarna tekstil: pertumbuhan lambat, gelisah
c. Bahan pengenyal (boraks): demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah,
pingsan, kematian
d. Penambah rasa seperti Mono Sodium Glutamat (MSG): pusing, selera makan
terganggu, mual, kematian
e. Bahan pengawet: formalin: sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing darah,
tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian.
f. Timah: pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual,
muntah
g. Makanan tidak bergizi: Gangguan berfikir
h. Makanan mengandung mikroba, basi atau beracu: sakit perut, diare
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Bagaimana Cara Menggunakan Jamban Dengan Benar ?
a. Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban dengan benar, yaitu
bila menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki /alas kaki akan
mengotori jamban
b. Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air besar
c. Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan penuh
dengan sampah
d. Mengingatkan siswa/i dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan memastikan
e. Jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
Bagaimana Cara Memeliharanya ?
a. Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi genangan air
b. Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih dan tidak ada kotoran didalam jamban, tidak ada serangga (kecoa,lalat) dan
tikus yang berkeliaran
c. Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )
d. Apabila ada kerusakan segera diperbaiki
Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Dijamban Sekolah
Mengapa harus memakai jamban saat buang air kecil dan buang air besar ?
a. Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak berbau.
b. Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.
c. Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, cacingan, penyakit infeksi
saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
Bagaimana jamban yang sehat itu ?
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 meter )
b. Tidak berbau
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
d. Tidak mencemari tanah sekitarnya
e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Penerangan dan ventilasi cukup
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
i. Tersedia air dan luas ruangan memadai
j. Tersedia air,sabun dan alat pembersih
4) Olahraga yang teratur dan terukur
Persiapan Olahraga
a. Pakai pakaian olahraga yang menyerap keringat
b. Pakai sepatu olahraga yang sesuai ukuran kaki
c. Lakukan pemanasan sebelum berolahraga
d. Pilih olahraga yang sesuai arahan guru
Tujuan olahraga secara rutin adalah :
a. Agar tubuh kita selalu bugar
b. Kita menjadi semangat untuk belajar
c. Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah
sakit
d. Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal
Manfaat olahraga secara rutin adalah :
a. Berat badan terkendali
b. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
c. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proposional
d. Lebih bertenaga dan bugar
e. Daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik
f. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah
tinggi, kencing manis, dll
5) Memberantas Jentik-Jentik Nyamuk
Dengan menghindari gigitan nyamuk,penyakit lainnya seperti malaria dan penyakit kaki
gajah (filariasis) dapat dicegah.
Cara Memberantas Jentik
Dengan melakukan cara 3M yaitu :
a. Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air
sekurangkurangnya seminggu sekali
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
c. Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan barang-barang
bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, plastik bekas dan
lain-lain.
Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala ?
a. Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik
b. Jika ditemukan jentik, warga sekolah harus segera melakukan pemberantasan jentik
dengan melakukan 3M dan plus cara lainnya
c. Memeriksa hasil pemeriksaan jentik
Kapan Dilakukan Pemeriksaan Jentik Berkala Dan 3m ?
Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dan 3M dilakukan secara teratur setiap minggu
(satu hari dalam satu minggu) di sekolah.
Memberantaskan Jentik di Sekolah
Apa yang dimaksud dengan memberantas jentik di sekolah ?
Kegiatan memeriksa dan membersihkan tempat-tempat penampungan air bersih yang ada
disekolah agar terbebas dari jentik nyamuk.
Mengapa perlu memberantas jentik disekolah ?
a. Agar siswa terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti
demam berdarah,malaria dan kaki gajah.
b. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.