Kkni Dan SN Dikti 2017
Kkni Dan SN Dikti 2017
OLEH:
TIM PENGEMBANG KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
DIREKTORAT PEMBELAJARAN - DITJEN BELMAWA
KEMENRISTEKDIKTI
2017
Beberapa permasalahan
di lapang
1
11/09/2017
Jenis dan
strata
Pendidikan
Tingkat keahlian/
kemampuan dalam
AQF ke-profesi-an
KKNI
EQF Jabatan
pada perusahan/
industri,
SQF kepegawaian
Tingkat
penghargaan
masyarakat/
pengguna tenaga
kerja
endrotomoits@yahoo.com
S3
S2 9
Sp
S1
D4 8
D3
D2 7
D1
SMA
6
SMP
2
11/09/2017
Kesetaraan
dan
pengakuan
kualifikasi
berbasis NQF
SDM
INDONESIA
1.
2.
3.
4.
5.
3
11/09/2017
Doktor Doktor
(S3) Terapan
9
(S3)
Magister Magister
8
(S2) (S2) Terapan
Sarjana Diploma 4
(S1) 6
(D4)
LEVEL
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah KKNI
4
11/09/2017
PROGRAM DOKTER
9 PENDIDIKAN DOKTOR SPESIALIS atau SUB-
SPESIALIS *)
Jenjang KKNI
8 PENDIDIKAN MAGISTER
PROGRAM DOKTER
LAYANAN PRIMER
7 PROGRAM PROFESI
DOKTER
6 PENDIDIKAN SARJANA
PENDIDIKAN PROFESI
PENDIDIKAN AKADEMIK
*) Tergantung tingkat
kedalaman dan keluasan
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
Sumber : Draft SNPK 2016
Permenristekdikti NO...?
Tahun.... Tentang SNPK
5
11/09/2017
6
11/09/2017
SN-DIKTI : Pengertian
Permenristekdikti No 44 Tahun 2015; Bab I, Pasal 1, ayat 2-4
TUJUAN :
1. MENJAMIN TERCAPAINYA TUJUAN
PENDIDIKAN TINGGI
STANDAR 2. MENJAMIN MUTU PEMBELAJARAN,
NASIONAL PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA
PENDIDIKAN MASYARAKAT
3. MENDORONG PT MELAMPAUI SN DIKTI
PERAN:
STANDAR
NASIONAL STANDAR 1. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN IZIN
PENGABDIAN NASIONAL PENDIRIAN PT DAN IZIN PEMBUKAAN
KEPADA PENELITIAN
PRODI
MASYARAKAT
2. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN
PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
3. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGEMBANGAN SISTEM
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
TINGGI
14
7
11/09/2017
SN-DIKTI
STANDAR
PT
8
11/09/2017
UUPT KKNI
( UU DIKTI) Perpres PERGURUAN TINGGI
N O. 12/2012 No. 8/2012
PRODI PRODI
Perumusan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
capaian
1. Standar Kompetensi Lulusan a pembelajaran
2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran Lulusan
4. Standar Penilaian
Pembentukan
5. Standar Dosen b mata kuliah
6. Standar Sarana dan Prasarana
7. Standar Pengelolaan
8. Standar Pembiayaan Penyusunan
Standar Nasional Penelitian (8 standar) c dokumen
Standar Nasional PKM (8 standar) kurikulum
9
11/09/2017
PERMASALAHAN DI LAPANG
• Kerancuan pemahaman KKNI & SNDIKTI untuk digunakan dalam
menyusun kurikulum PT terutama dalam hal menentukan SKL & CP
• Terbatasnya sosialisasi dan diseminasi KKNI dan SNDIKTI di kalangan
dosen PT
• Banyak yang belum mengerti tentang revisi yang terjadi pada
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 dari Permendikbud no 49 Tahun
2014
• Ketidakjelasan
diskriminasi antar jenis
pendidikan akademik –
vokasi – profesi
• Terjadi disparitas mutu
lulusan untuk jenjang
pendidikan yang sama
• Ketidaksetaraan capaian
pembelajaran (Learning
Outcomes) untuk prodi
yang sama.
10
11/09/2017
tinggi berdasarkan
penjenjangan kualifikasi
lulusan
• Penyesuaian capaian
pembelajaran (learning
outcomes) untuk prodi
sejenis
• Penyetaraan capaian
pembelajaran dengan
penjenjangan kualifikasi
dunia kerja
LEARNING OUTCOMES
Pasal 5
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran
lulusan
123 4 56 78 9
11
11/09/2017
CAPAIAN
PEMBELAJARAN REFERENSI
KKNI dan SN DIKTI dalam dan luar negeri
Sikap
Rumusan sikap Rumusan kompetensi dari :
dan • Hasil penelusuran alumni
ketrampilan umum Ketrampilan umum • Usulan pengguna lulusan
dalam SN DIKTI • Lembaga sertifikasi
Rumusan CP dari:
Ketrampilan khusus
Rumusan kemampuan kerja dalam • Asosiasi Profesi/
KKNI dan Standar Isi Pembelajaran • Kolokium keilmuan/
dari SN DIKTI dan/atau hasil • Badan Akreditasi/
kesepakatan program studi sejenis Pengetahuan • Program studi yang kredibel
PARAMETER CP Lulusan
Unsur sikap harus mengandung makna yang sesuai dengan rincian unsur sikap yang ditetapkan di dalam SN DIKTI.
SIKAP Penambahan pada unsur sikap dimungkinkan bagi program studi untuk menambahkan ciri perguruan tinggi pada lulusan atau
bagi program studi yang lulusannya membutuhkan sikap-sikap khusus untuk menjalankan profesi tertentu.
KETERAMPILAN Unsur keterampilan umum harus mengandung makna yang sesuai dengan rincian unsur ketrampilan umum yang
ditetapkan di dalam SN DIKTI. Penambahan pada unsur keterampilan dimungkinkan bagi program studi untuk menambahkan
UMUM
ciri lulusan.
Unsur keterampilan khusus harus menunjukkan kemampuan kerja di bidang yang terkait program studi, metode atau
KETERAMPILAN cara yang digunakan dalam kerja tersebut, dan tingkat mutu yang dapat dicapai, serta kondisi/proses dalam mencapai hasil
tersebut. Lingkup dan tingkat keterampilan harus memiliki kesetaraan dengan lingkup dan tingkat kemampuan kerja yang
KHUSUS
tercantum di dalam deskripsi CP KKNI menurut jenis dan jenjang pendidikan. Jumlah dan macam keterampilan khusus ini dapat
dijadikan tolok ukur kemampuan minimal lulusan dari suatu jenis program studi yang disepakati.
Unsur pengetahuan harus menunjukkan dengan jelas bidang/cabang ilmu atau gugus pengetahuan atau keahlian yang
menggambarkan kekhususan program studi, dengan menyatakan tingkat penguasaan, keluasan, dan kedalaman
PENGETAHUAN pengetahuan yang harus dikuasai lulusannya. Hasil rumusan pengetahuan harus memiliki kesetaraan dengan Standar Isi
Pembelajaran dalam SN DIKTI. Dalam pemetaan atau penggambaran bidang keilmuan tersebut dapat menggunakan referensi
rumpun ilmu atau bidang keahlian yang telah ada atau kelompok bidang keilmuan/pengetahuan yang dibangun oleh program
studi sejenis.
12
11/09/2017
9 Melakukan pendalaman dan perluasan IPTEKS baru melalui riset, menyelesaikan Doktor
masalah dengan pendekatan multi atau transdisiplin
8 Mengembangkan IPTEKS melalui riset, inovasi dan teruji, menyelesaikan masalah Magister
dengan pendekatan inter/multi disiplin
Mengelola sumber daya, mengevaluasi secara komprehensif untuk
7 pengembangan strategis organisasi, menyelesaikan masalah dengan pendekatan Profesi
monodisiplin.
4 Menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik, memilih metode baku, Diploma 2
menyelaraskan masalah faktual
Revisi Permendikbud
Nomor 49 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
13
11/09/2017
I
Penambahan Peraturan : Semester Antara
Pasal 15
(3) Satu tahun akademik terdiri atas dua semester dan perguruan
tinggi dapat menyelenggarakan semester antara.
(4) Semester antara sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diselenggarakan:
a. selama minimal 8 (delapan) minggu;
b. beban belajar mahasiswa paling banyak 9 sks;
c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian
pembelajaran yang telah ditetapkan.
(5) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk
perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali
termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester
antara.
27
1. Masa Studi II
Perubahan Isi Pasal
Permendikbud Nomor
Jenjang Revisi
49 Tahun 2014
Diploma Tiga 3 (tiga) sampai 4 dapat ditempuh maksimum dalam 5 (lima)
(empat) tahun tahun akademik
Diploma Empat / 4 (empat) sampai 5 dapat ditempuh maksimum dalam 7 (tujuh)
Sarjana Terapan, (lima) tahun tahun akademik
Sarjana
Profesi 1 (satu) sampai 2 dapat ditempuh maksimum dalam 3 (tiga)
(dua) tahun tahun akademik
Magister, Magister 1,5 (satu koma lima) dapat ditempuh maksimum dalam 4 (empat)
Terapan, Spesialis sampai 4 (empat) tahun akademik
tahun
Doktor, Doktor Terapan, Paling sedikit 3 (tiga) dapat ditempuh maksimum dalam 7 (tujuh)
Subspesialis tahun tahun akademik
28
14
11/09/2017
2. Jumlah sks
Permendikbud
Jenjang Nomor 49 Tahun Revisi
2014
Magister, Magister
72 sks 36 sks
Terapan, Spesialis
Doktor, Doktor Terapan,
72 sks 42 sks
Subspesialis
29
3. Sertifikat Kelulusan
Permendikbud Nomor Revisi
49 Tahun 2014
30
15
11/09/2017
21st
IQF & Century IQF &
Skills
NSHE NSHE
General Exerience
Education Learning
SUCCESFUL STUDENT
KKNI & OUTCOMES
SNDIKTI
IQF = Indonesian Qualification Framework
NSHE = National Standard for Higher Education
16
11/09/2017
RUJUKAN
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. New York: Longman.
AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok: ASEAN University Network.
Branch , R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York: Pearson.
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.). New York: Harcourt Brace College
Publishers.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson Education,Inc.
Presiden Republik Indonesia. (10 Agustus, 2012). Pendidikan Tinggi. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012. Jakarta, Jakarta,
Indonesia: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. (2015, Desember 28). TENTANG STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 44. Jakarta, DKI, Indonesia: Kemenristekdikti.
Presiden Republik Indonesia. (17 Januari, 2012). Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2012. Jakarta, Jakarta, Indonesia: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
17