Vani
64- 72
Istilah Penggunaan dan Grafik - About The Term and Use, and The Charts
Salah satu kekuatan psikososial itu muncul dari perjuangan syntonic (kondisi di
mana orang tersebut merasa bahagia dan tidak ada masalah dengan kondisinya)
dan dystonic (perilaku, nilai, dan perasaan yang selaras dengan atau dapat
diterima dengan kebutuhan dan tujuan ego, atau konsisten dengan citra diri ideal
seseorang).
Mauren
73-81
Pada tahap ini produktivitas individu diukur dari kontribusinya terhadap keluarga dan
masyarakat. Menurut Erikson, orang yang gagal mengembangkan rasa generativitas ini malah
menjadi sibuk dengan kebutuhan dan minat pribadinya dengan kebutuhan dan minat pribadinya
atau keduanya dengan rasa egois.
Tahap 7:
Dewasa Apa yang dapat saya tawarkan untuk generasi penerus? Anak-anak,
Komunitas Tujuan, produktivitas Kurangnya pengayaan, regresi. Generativitas vs.
Perawatan Stagnasi Overextension Rejectivity Tahap 8 (60-kematian) Usia tua /
Kedewasaan Apakah saya telah menemukan kepuasan dan kepuasan melalui
pekerjaan dan permainan hidup saya? Masyarakat dan Dunia Rasa ketertutupan,
kesatuan dan arah. Kurangnya kelengkapan, ketidakpuasan. Integritas Ego vs.
Keputusasaan Kebijaksanaan Anggapan Meremehkan.
intimacy vs isolation
Pada tahap ini, individu mengembangkan hubungan dekat dengan orang lain. Jika kita tidak
mendapatkan keintiman semacam ini dalam hidup ini, kita akan merasa terisolasi. Sikap ini
tercermin dari kemampuan mempercayai orang lain secara dekat dan intim.
Maladaptation Malignancy Promiscuity - mengacu terutama pada kecenderungan
untuk menjadi intim terlalu bebas, terlalu mudah, dan tanpa kedalaman keintiman.
Pengecualian - yang mengacu pada kecenderungan untuk mengisolasi diri dari
cinta, persahabatan, dan komunitas, dan untuk mengembangkan kebencian tertentu
sebagai kompensasi.
Tahap 4 (6-11) Latensi (Usia sekolah) Dapatkah saya menguasai keterampilan yang
diperlukan untuk bertahan hidup dan beradaptasi? sekolah, guru, teman, lingkungan
• Pelatihan yang memadai, pendidikan yang memadai, model yang baik. Pelatihan
yang buruk, kurangnya arahan dan dukungan. Industri vs. Inferioritas Kompetensi
Narrow Virtuosity Inersia Tahap 5 (12-18) Pubertas dan Remaja Siapakah saya?
Apa keyakinan, perasaan, dan sikap saya? Rekan, Grup, Pengaruh Stabilitas dan
kontinuitas internal, model seks yang terdefinisi dengan baik dan umpan balik positif.
Kebingungan tentang tujuan, umpan balik yang tidak jelas, harapan yang tidak jelas.
Identitas vs. Kebingungan Peran Kesetiaan Fanatisme Penolakan Tahap 6 (19-40)
Masa dewasa muda Dapatkah saya memberikan sepenuhnya diri saya kepada
orang lain? Pecinta, Teman, Pekerjaan, Koneksi Kehangatan, pengertian,
kepercayaan. Kesepian, pengucilan. Intimacy vs. Isolation Love Promiscuity
Exclusivity.
Tia
81-92
Masa remaja (adolescence) adalah merupakan masa yang sangat penting dalam
rentang kehidupan manusia, merupakan masa transisi atau peralihan dari masa
kanak-kanak menuju kemasa dewasa. Masa remaja, fase transisi pertumbuhan dan
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mendefinisikan remaja sebagai orang yang berusia antara 10 dan 19.
Rentang usia ini termasuk dalam definisi orang muda oleh WHO, yang mengacu
pada individu yang berusia antara 10 dan 24 tahun.
Sedangkan school age adalah Rentang kehidupan yang dimulai dari usia 6-12 tahun
seringkali disebut usia sekolah dasar atau masa sekolah. Periode ini dimulai dengan
masuknya anak ke lingkungan sekolah, yang memiliki dampak signifikan dalam
perkembangan dan hubungan anak dengan orang lain.
Untuk melangkah lebih jauh depan kendala dewasa sangat bergantung pada hasil
dari remaja yang berjuang untuk indentitas. Pada pola dasar identitas harus muncul
dari
Komunitas di giliranya berasa dikenali oleh individu yang peduli untuk meminta
pengakuan tersebut. Namun, dengan cara yang sama, masyarakat bisa merasa
ditolak secara mendalam dan dendam oleh individu yang tampaknya tidak peduli
untuk dapat diterima. Antithesis identitas adalah kebingungan terhadap identitas.
Bagaimana konsep psikologi tentang identitas diri terkait oleh konsep inti psikologi
individu itu? Sebagian menunjukan rasa identitas yang meresap akan berangsur-
angsur menyesuaikan ragam perubahan citra dari diri itu selama dari masa kanak-
kanak. Karena itu, masa remaja menyimpan beberapa perasaan sensitif, jika hanya
sekilas keberadaan serta minat yang terkadang penuh gairah . kekuatan spesifik
yang muncul di masa remaja yaitu, kesetiaan ( memelihara hubungan yang kuat
keduanya kepercayaan dan iman yang matang.
Saat itu peran atau figure orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing sebagai
mentor. Rekan antipasti dari kesetiaan dan bagaimanapun aka nada penolakan
peran. Penolakan peran dapat muncul dalam bentuk menutupi kelambatan terkait
identitas atau potensi.
Kemudian menegaskan bahwa dia melihat setidaknya tidak ada kontradiksi di antara
miliknya tahapan dan milik kita. “Piaget,” Greenspan melaporkan, “cukupbersimpati
pada perluasan teori Freudian oleh Erikson mode psikososial ”(1979). Dan dia
mengutipnya: “Yang hebat manfaat tahapan Erikson ... justru dia berusaha, dengan
menempatkan mekanisme Freudian secara lebih umum jenis perilaku (berjalan,
menjelajah, dll.) untuk mendalilkan integrasi berkelanjutan dari akuisisi sebelumnya
di kemudian hari level '”(Piaget 1960). Mitra antipati industri, pengertian penguasaan
yang kompeten untuk dialami di usia sekolah, adalah kelembaman yang terus-
menerus mengancam untuk melumpuhkan file kehidupan produktif individu dan,
tentu saja, takdir terkait dengan penghambatan usia sebelumnya, yaitu bermain.
( kutipan gitu terserah mau dipake apa ngak)
130-148
PROXEMICS IN A CROSS-CULTURAL CONTEXT: GERMANS,
ENGLISH, AND FRENCH
Orang Jerman, Inggris, Amerika, dan Prancis berbagi budaya satu sama lain, tetapi
ada beberapa poin budaya mereka bentrok. Akibatnya, mulai muncul beberapa
kesalahpahaman.
Munculnya kesalahpahaman dalam Perbedaan budaya biasanya dihubungkan
dengan ketidakmampuan, kebodohan, atau kurangnya minat di pihak lain.
THE GERMAN
Sebagian besar intelektual dan profesional yang saya ajak bicara dari kedua negara
ini akhirnya berkeliling untuk mengomentari penggunaan waktu dan ruang di
Amerika. Baik Jerman maupun Jerman-Swiss telah membuat pengamatan yang
konsisten tentang bagaimana orang Amerika menyusun waktu dengan sangat ketat
dan patuh pada jadwal.
Menurut standar Eropa, orang Amerika menggunakan ruang dengan cara yang
boros dan jarang membuat rencana yang memadai untuk kebutuhan publik.
Faktanya, tampaknya orang Amerika merasa bahwa orang sama sekali tidak
memiliki kebutuhan yang terkait dengan ruang. Dengan terlalu menekankan jadwal,
orang Amerika cenderung tidak terlalu menekankan kebutuhan ruang individu.
Order in Space
Ketertiban dan kualitas budaya Jerman dikomunikasikan dalam penanganan ruang.
Banyak orang Amerika merasa bahwa perilaku orang Jerman terlalu kaku, misal
mengubah posisi kursi merupakan pelanggaran adat istiadat.
THE ENGLISH
Telah dikatakan bahwa Inggris dan Amerika adalah dua orang hebat yang
dipisahkan oleh satu bahasa. Perbedaan bahasa mungkin bukan karena kata-kata
seperti pada komunikasi di tingkat lain yang dimulai dengan intonasi bahasa Inggris
(yang kedengarannya memengaruhi banyak orang Amerika) dan berlanjut ke cara-
cara yang terkait dengan ego dalam menangani waktu, ruang, dan materi.
Salah satu alasan mendasar dari perbedaan yang luas ini adalah bahwa di Amerika
Serikat kami menggunakan ruang sebagai cara untuk mengklasifikasikan orang dan
aktivitas, sedangkan di Inggris sistem sosial lah yang menentukan siapa Anda.
Neighbors
Fakta bahwa Anda tinggal bertetangga dengan sebuah keluarga tidak membuat
Anda berhak untuk mengunjungi, meminjam, atau bersosialisasi dengan mereka,
atau anak-anak Anda untuk bermain dengan mereka. Sikap dasar orang Inggris
terhadap orang Amerika diwarnai oleh status bekas kolonial kita. Sikap ini lebih pada
kesadaran dan oleh karena itu lebih mungkin untuk diekspresikan daripada hak tak
terucapkan orang Inggris untuk menjaga privasinya terhadap dunia.
149-156
-Orang Arab ingin menyentuh, meraba, membaui napas. Menolak membaui napasnya merupakan penghinaan.
Orang Arab bila ingin menyendiri tetap duduk di kelompok, tapi menutupi diri dengan jubah. Mendorong
dalam kerumunan orang → biasa orang Arab. Demikian pula kalau antri → ia bisa saja masuk, bahkan
menepuk badan / mencubit bukan sesuatu yang tabu, tapi bila kita menghina, → marah sekali.
-Orang Jepang sebaliknya, bisa memantau, tapi ada batasnya. Walaupun tidak ada kata privasi,
mereka tetap menghormati yang lainnya.
157-164
Untuk orang arab bagia tubuh dari suatu orang sangat berbeda. Disosiasi tubuh dan ego mungkin
menjelaskan mengapa bila mencuru tangan akan diamputasi ditoleransi sebagai hukuman standar
di Arab Saudi. Konsep yang berbeda dari penempatan ego dan relasi adalah agar tubuh tidak
mudah di sentuh. Begitu ide seperti ini diterima, bagaimanapun mungkin lebih sulit memahami
aspek kehidupan arab. Orang arab tidak suka sendirian, bentuk rumahnya seperti menyatukan
keluargadalam satu perlindungan seperti cangkang, karena orang arab sangat terlibat satu sama
lain.
Kepribadian mereka berbaur dan mendapat makanan dari satu sama lain seperti akar dan tanah.
Pepatah Arab kuno mencerminkan nilai ini “Surga tanpa manusia tidak boleh dimasuki karena itu
adalah Neraka". Karena itu, orang arab di amerika serikat sering kali bersosialisasi secara
sensoris dirampas dan rindu untuk kembali ketempat semula yang terdapat kehangatan. Karena
tidak ada privasi fisik seperti yang kita kenal di arab, orang arab mengunakan cara lain untuk
menyendiri. Cara mereka menyendiri adalah berhenti berbicara Bahasa inggris untuk menutup
diri dengan cara ini bahwa dia menarik diri dan ingin menyendiri dan tidak ingin diganggu.
Seperti orang lain didunia, orang arab tidak dapat mermuskan aturan khusus untuk pola perilaku
informal mereka. Faktanya mereka sering menyangkal bahwa ada aturan. Karena itu, untuk
menentukan bagaimana orang arab mengatur jarak saya menyelidiki pengunaan setiap indera
secara terpisah. Penciuman menempati tempat penting dalam kehidupan arab. Dengan penciuman
orang arab tidak berusaha menghilangkan semua bau badan tetapi hanya untuk meningkatkan dan
mengunakan untuk membangun hubungan dengan manusia.
Mereka juga tidak sadar diri ketika memberitahu orang ketika tidak menyukai bau mereka.
Seorang pria meninggalkan rumahnya di pagi hari mungkin akan diberitahu oleh paman, “ Habib,
perutmu kosong dan nafasmu baunya tidak terlalu enak”. Saat berpasangan sedang dijodohkan
untuk menikah, pria perantara kadang-kadang akan meninta untuk mencium gadis itu, yang
mungkin berbalik jika dia tidak berbau harum. Singkatnya, batas penciuman melakukan dua
peran dalam kehidupan orang arab. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa batas penciuman
bagi orang arab merupakan mekanisme pengaturan jarak informal berbeda dengan mekanisme
visual orang barat.
Salah satu penemuan saya yang palinh awal di bidang antar budaya komunikasi adalah posisi
tubuh orang dalam perbincangan bervariasi dengan budaya. Meskipun begitu, saya selalu bingung
seorang teman arab saya sepertinya tidak bisa berjalan dan berbicara pada saat bersamaan.
Setelah bertahun-tahun di amerika serikat, dia tidak dapat memaksan dirinya untuk berjalan dan
menghadap kedepan saat berbicara. Sekali dalam posisi ini, dia akan melakukanya tanpa henti.
Perilaku ini dijelaskan ketika saya mempelajarinya untuk orang arab untuk memandang orang
berputar-putar dianggap tidak sopan dan berdiri bersandar dianggap sangat kasar. Salah satu
gagasan Amerika adalah salah satunya bahwa orang arab melakukan percakapan jarak dekat.
Bagaimanapun mungkin mereka akan tersinggung ketika orang amerika menggunakan jarak
ambigu seperti empat hingga tujuh kaki jarak konsultatif social. Sebagimana dicatat bahwa orang
arab akan menatap mata saat berbicara intensitas yang membuat banyak orang Amerika sangat
tidak nyaman.
Involvement ( keterlibatan)
Seperti yang harus dikumpulkan pembaca, orang arab terlibat satu sama lain di berbagai tingkatan
secara bersamaan. Privasi di tempat umum adalah hal yang asing bagi mereka. Transaksi di bazar
misalnya tidak hanya antar penjual dan pembeli tetapi diikuti oleh semua orang. Siapapun yang
berada disekitarnya dapat bergabung. Jika seoarang dewasa melihat seoarang anak laki-laki
memecahkan jendela, dia harus menghentikanya meskipun dia tidak tau. Keterlibatan dan
partisipasi siekspresikan dalan bentuk lain juga. Jika dua pria bertengkar, kerumunan yang berada
di sekitar harus memembantu memisahkan.
Dalam wawancara saya dengan orang arab isitilah “makam” terus muncul dalam hubungan
dengan ruang tertutp. Disebuah kata orang arab tidak keberatan dikelilingi oleh kerumunan tetapi
benci jika dikelilingi oleh dinding. Ruang tertutup setidaknya harus memenuhi syarat untuk
memuskan orang arab : tidak banayk terhalang ruang, langit-langit yang sangat tinggi, harus ada
pandangan yang tidak terhalang.
Boundaries ( Batasan)
Pola proksemik memberi kita hal-hal lain tentang budaya arab. Tingkah laku orang arab
sehubungan dan konsisten dengan oendekatan mereka. Untuk ribuan muslim, marinates, drus,
dan yahudi telah tinggal di desa mereka sendiri, masing-masing dengan afiliasi kerabat yang kuat.
Hiraki kesetian mereka adalah pertama untuk diri sendiri, kemudian kerabat, warga kota, atau
anggota suku, seagama dan orang sebangsa. Siapapun yang tidak termasuk dalam kategori ini
adalah orang asing. Orang asing dan musuh sangat erat kaitanya.
Ada juga perbedaan lebar dalam derajat yang artinya keterlibatan struktur budaya bahwa
perencana harus mulai berpikir dalam berbagai jenis kota, kota yang konsisten dengan pola
proksemik dari orang-orang yang tinggal didalamnya. Oleh karena itu, menjadi pertimbangan
kehidupan perkotaan yang saya kembalikan di bab-bab selanjutnya dari buku ini
Berkel diagram
hal 1
hal 2
I1 signifikani del diagramma
I1 signifikani del diagramma Spesifiko signifikanat dari diagram arsitektur ditentukan
oleh pengetahuan kita tentang metode Bauhaus. Namun, mereka ditransfer dari satu
agen ke agen lainnya, tetapi terbentuk dalam interaksi antara dua agen. Begitu pula
dengan proyek arsitektur yang lahir dalam bidang intersubjektif ini. Kaya akan
makna, jenuh dengan gerakan potensial, sarat dengan struktur, diagram ternyata
dilokalisasi di tempat tertentu. Interpreting datang aktivator konstruksi yang tidak
subyektif atau subyektif, baik pra-teori maupun pasca-teori, baik konseptual maupun
kebetulan, diagram ditempatkan di bidang intersubjektif, operasi, durasi, di mana
signifikansi (trans) dibentuk secara interaktif cara. og-
Arsitek dan ahli teori Profesor Peter Eisenman (Cooper Union, Yale University and
Principal, Eisenman Architects, New York), mungkin telah menghasilkan satu-
satunya proyek penelitian terpenting pada diagram dalam arsitektur. Dari tesis PhD-
nya dan teks lainnya hingga desain dan proyek yang dibangun, pekerjaan Eisenman
secara konsisten ditentukan oleh dan bergantung pada penelitiannya yang ketat dan
selama puluhan tahun ke dalam diagram arsitektur. Sebuah teks mani dalam teori
diagram arsitektur, esai ini pertama kali diterbitkan di Eisenman Diagram Diaries
(1999) dan sejak itu menjadi salah satu kontribusi terbaru, signifikan dan asli untuk
teori arsitektur. Subjek sentral dari esai ini adalah arsitektur dan hubungan diagram
arsitektural dengan tulisan dan teks. Untuk Eisenman, diagram melacak dan
menulis, dan dapat ditelusuri serta dibaca, arsitektur. Dengan demikian, diagram
menjadi perantara antara sejarah arsitektur (diagram anterioritas) dan cara-cara di
mana hal ini dilacak pada bangunan nyata dan bangunan lain yang mungkin ada di
dalamnya (diagram interioritas). Diagram eksterioritas, yang berasal dari arsitektur
luar, didefinisikan sebagai agen dari 'situs tertentu, program, atau riwayat'. Melalui
konsepnya tentang "superposisi", uraian Eisenman tentang diagram menunjukkan
pembacaan yang cermat dari dekonstruksi Derridean dan teori Postmodern, post-
Strukturalis lainnya tentang diagram, bahasa, teks, dan tulisan yang bersama-sama
disusun untuk mengkritik 'premis asal usul arsitektur di Kehadiran '. Secara efektif
menempatkan arsitektur pada basis ontologis, metafisik dan epistemologis baru,
akun ini menggunakan diagram untuk memperluas arsitektur menjadi konsep yang
lebih kompleks. Menggambar pada beragam bidang seperti metafisika, estetika,
psikologi, dan teori sastra, Eisenman merujuk Villard d' Honnecourt, Palladio, Serlio
dan Le Corbusier dari sejarah arsitektur serta pemikir yang beragam seperti
Wittkower, Freud, Foucault dan Deleuze. Teks sentral dalam korpus teoretisnya
memperkenalkan banyak konsep dan garis pemikiran yang akan dia uraikan dalam
esai lain di Diagram Diaries, dan di buku kedua, kemudian tentang diagram, Feints
(2005), dan melalui desain dan proyek yang dibangun di seluruh dunia .
Seperti di semua periode perubahan yang seharusnya, ikon baru didorong ke depan
sebagai suar penerangan. Begitu pula dengan gagasan diagram. Meskipun dapat
dikatakan bahwa diagram tersebut setua arsitektur itu sendiri, banyak yang melihat
kemunculan awalnya dalam penggunaan kisi sembilan persegi oleh Rudolf
Wittkower pada akhir 1940-an untuk menggambarkan vila Palladian. Silsilah
diagram terus berkembang dalam bentuk soal sembilan persegi seperti yang
dipraktikkan di Amerika akademi arsitektur pada akhir 1950-an dan awal 1960-an,
ketika dipandang sebagai penangkal diagram gelembung dari fungsionalisme
Bauhaus yang merajalela di Harvard pada akhir 1940-an dan untuk parti akademi
Prancis yang masih populer di beberapa sekolah Pantai Timur hingga akhir 1960-
an. Sebagai diagram arsitektural klasik, parti diwujudkan dengan seperangkat nilai
yang sudah ada sebelumnya seperti simetri, marche dan poché, yang menjadi dasar
dari strategi pengorganisasiannya. Diagram gelembung berusaha menghapus
semua sisa-sisa akademikisme yang terkandung di parti. Dengan melakukan itu, ini
juga menghapus konten geometris abstrak dari sembilan kotak ...... Secara umum,
diagram adalah singkatan grafis. Meskipun ini adalah ideogram, ini belum tentu
merupakan abstraksi. Ini adalah representasi dari sesuatu yang bukanlah hal itu
sendiri. Dalam pengertian ini, itu tidak bisa tidak diwujudkan. Itu tidak pernah bisa
bebas dari makna nilai, bahkan ketika itu mencoba untuk mengungkapkan hubungan
formasi dan prosesnya. Pada saat yang sama, diagram bukanlah struktur atau
abstraksi struktur. Meskipun menjelaskan hubungan dalam objek arsitektural, ia
tidak isomorfik dengannya.
Dalam arsitektur, diagram secara historis dipahami dalam dua cara: sebagai
perangkat penjelas atau analitis dan sebagai perangkat generatif. Meskipun sering
dikemukakan bahwa diagram merupakan bentuk post-representasional, dalam hal
penjelasan dan analisis diagram merupakan bentuk representasi. Dalam peran
analitis, diagram merepresentasikan dengan cara yang berbeda dari sketsa atau
rencana bangunan. Misalnya, diagram mencoba mengungkap struktur organisasi
laten, seperti persegi sembilan, meskipun itu bukan struktur konvensional itu sendiri.
Sebagai perangkat generatif dalam suatu proses desain, diagram juga merupakan
bentuk representasi. Tetapi tidak seperti bentuk representasi tradisional, diagram
sebagai generator adalah mediasi antara objek yang teraba, bangunan nyata, dan
apa yang disebut interioritas arsitektur. Jelas peran generatif ini berbeda dalam
wacana lain, seperti dalam parsing kalimat atau persamaan matematika atau ilmiah,
di mana diagram dapat mengungkapkan struktur laten tetapi tidak menjelaskan
bagaimana struktur tersebut menghasilkan kalimat atau persamaan lain. Demikian
pula, dalam konteks arsitektur, kita harus bertanya apa perbedaan antara diagram
dan skema geometris. Dengan kata lain, kapan sembilan kotak menjadi diagram
dan dengan demikian lebih dari sekadar geometri? diagram.
Gambar sembilan persegi Wittkower dari proyek Palladio adalah diagram yang
membantu menjelaskan pekerjaan Palladio, tapi tidak menunjukkan bagaimana
Palladio bekerja. Palladio dan Serlio memiliki skema geometris, terkadang eksplisit
dan terkadang implisit, yang mereka gunakan untuk proyek mereka. Notasi dimensi
pada denah Palladian tidak sesuai dengan proyek sebenarnya tetapi dengan
diagram yang tidak pernah digambar. Diagram yang tersirat dalam karya seringkali
tidak pernah dibuat eksplisit. Misalnya, seperti yang dicatat oleh Kurt Forster, dalam
gambar perkamen paling awal dalam arsitektur, skema diagram sering digambar
atau digores ke permukaan dengan stylus tanpa diberi tinta. Penintaan selanjutnya
dari proyek aktual di atas ini kemudian menjadi superposisi dari jejak diagram.
Dalam banyak gambar ini - dari arsitektur Gotik akhir hingga Renaissance -
hamparannya tidak
benar-benar mengambil semua jejak diagram, hanya sebagian jejaknya. Kualitas
tinta pada halaman berubah di mana ia berjalan di atas diagram dibandingkan
dengan tempat di mana diagram sebenarnya merupakan bagian dari denah
bangunan. Jadi, ada sejarah arsitektur jejak, garis dan diagram tak terlihat yang
hanya dapat dilihat melalui berbagai cara. Garis-garis ini adalah jejak dari kondisi
perantara (yaitu, diagram) yang ada antara apa yang dapat disebut anterioritas dan
interioritas arsitektur; penjumlahan sejarahnya serta proyek-proyek yang mungkin
ada diindeks dalam jejak dan bangunan sebenarnya ....... Diagram bukan hanya
penjelasan, sebagai sesuatu yang muncul setelah, tetapi juga bertindak sebagai
perantara dalam proses pembangkitan ruang dan waktu nyata. Sebagai generator
belum tentu ada korespondensi satu-ke-satu antara diagram dan bentuk resultan.
Ada banyak contoh, misalnya di Le Corbusier's Modulor, di mana diagram tidak
terlihat di dalam gedung. namun ia muncul kembali sebagai elemen berulang yang
muncul pada banyak skala berbeda, diulangi di segmen kecil rumah hingga segmen
besar dari rencana kota, namun ini jarang merupakan bentuk eksplisit. Dengan
demikian pernyataan Le Corbusier bahwa yang direncanakan adalah generator akan
terlihat berbeda dengan diagram generatornya. Ada banyak contoh diagram di
mana berbagai bentuk dapat diperoleh melalui geometri yang terkelupas menjadi
berbagai bentuk. Misalnya, Villard d'Honnecourt menggunakan matriks geometris
untuk mengembangkan bentuk alam dan hewan. Salah satu yang paling menarik
adalah manifestasi unta yang ditarik dari kotak dan diagonal yang saling terkait.
Dalam arsitektur chateau lembah Loire pada abad ke-16 terdapat bentuk tidak
beraturan yang hanya dapat dihasilkan melalui semacam manipulasi geometri
diagram ke dalam proses tiga dimensi yang disebut 'stereotomi'. Batu-batu dipotong
dari templat yang dihasilkan oleh diagram semacam ini. Seperti yang dicatat oleh
Kurt Forster, pada akhir Gotik, misalnya, ada proses diagram yang mengarahkan
artikulasi skema dedaunan pada ibu kota kolom untuk berubah dari gaya atau sifat
konvensional dengan simetris bilateral ke yang lebih naturalistik, sifat bentuk bebas.
Proses seperti itu berbeda dari manipulasi geometri langsung yang merupakan
tradisi Ibukota daun gothic. Evolusi naturalistik dari ibu kota lain ini bukan berasal
dari geometri tetapi dari diagram. Dalam pengertian ini, diagram menjadi kondisi
perantara antara geometri alas beraturan dan ibu kota itu sendiri. Di sini diagram
tidak berfungsi sebagai geometri maupun sebagai modal yang ada. Ini adalah jejak
atau bayangan, yang bertindak antara sesuatu yang dapat disebut interioritas
arsitektur dan modal spesifik; antara beberapa formasi geometris eksplisit yang
kemudian ditransformasikan oleh diagram atau proses perantara menjadi suatu hasil
...... Bereaksi terhadap pemahaman tentang diagram yang mencirikannya sebagai
alat yang tampaknya esensialis, generasi baru, didorong oleh teknik komputer baru
dan keinginan untuk melepaskan diri dari kecemasan Oedipal yang dirasakan -
berkenaan dengan generasi mentor mereka saat ini mengusulkan teori baru dari
diagram yang sebagian didasarkan pada interpretasi Gilles Deleuze tentang
penyusunan ulang diagram oleh Foucault sebagai 'serangkaian kekuatan mesin',
dan sebagian lagi pada halusinasi cybernetic mereka sendiri. Dalam polemiknya,
diagram telah menjadi kata kunci dalam tafsir baru. Pertanyaan ini menantang basis
geometris tradisional dari diagram dan sejarah arsitektur yang mengendap, dan
dengan demikian mereka mempertanyakan hubungan diagram apa pun dengan
anterioritas atau interioritas arsitektur ........ Hal kedua yang dibuat Deleuze adalah
bahwa diagram berbeda dari struktur. Ide arsitektur klasik tentang diagram
menunjukkan kepercayaan pada struktur sebagai sesuatu yang hierarkis, statis, dan
memiliki titik asal. Deleuze mengatakan bahwa diagram adalah sekumpulan luwes
hubungan antar gaya. Ini membentuk sistem fisik yang tidak stabil yang berada
dalam ketidakseimbangan yang terus-menerus. Deleuze mengatakan bahwa
diagram yang berhubungan dengan distribusi, serialisasi dan formalisasi adalah
semua mekanisme struktural yang mengarah pada struktur dan kepercayaan pada
penataan sebagai prinsip yang mendasari organisasi. Jika suatu struktur dilihat
sebagai urutan vertikal atau hierarkis dari bagian-bagian penyusunnya, diagram
harus dipahami baik secara horizontal maupun vertikal, baik sebagai struktur
maupun sesuatu yang menolak penataan: "Dari satu diagram ke diagram berikutnya,
peta baru digambar; dengan demikian Tidak ada diagram yang tidak termasuk
selain titik-titik yang menghubungkannya (yaitu, selain komponen strukturalnya) titik-
titik tertentu yang relatif bebas atau tidak terikat, titik-titik kreativitas, perubahan dan
ketahanan terhadap bangunan yang ada itu. ' Dalam pengertian ini, diagram adalah
kekuatan yang muncul dalam setiap hubungan dari satu titik ke titik lainnya, sebagai
peta yang dilapiskan. Perbedaan antara ide superimposisi Deleuze dan penggunaan
istilah superposisi saya sangat penting dalam konteks ini. Superimposisi mengacu
pada lapisan vertikal yang membedakan antara tanah dan gambar. Superposisi
mengacu pada lapisan horizontal coextensive, di mana tidak ada tanah atau asal
yang stabil, di mana tanah dan gambar berfluktuasi antara satu sama lain ...... Jadi
diagram untuk Deleuze harus memiliki dimensi non-struktur atau informal. Ini adalah
'fungsi yang diabstraksikan dari hambatan atau gesekan apa pun, terlepas dari
penggunaan tertentu'. Ini adalah gerakan penting menjauh dari ide klasik diagram
arsitektur. Deleuze mengatakan bahwa 'diagram bukan lagi arsip auditori atau visual,
tetapi peta, kartografi yang sejajar dengan seluruh bidang sosial. Ini adalah mesin
abstrak. "