Anda di halaman 1dari 5

Standar Operasional Sekolah (SOP)

A. Standar operasional prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga SMA SULUH kegiatan
yang dilakukan:

Memastikan ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih; sarana CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun) dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer);
dan disinfektan.

Memastikan mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, klinik, rumah sakit,
dan lainnya;

Memastikan memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak) dengan jumlah yang memadai agar
tidak terjadi penumpukan saat pemeriksaan suhu;

Pemetaan warga SMA SULUHyang tidak boleh melakukan kegiatan di satuan pendidikan:

Memiliki kondisi medis comorbid yang tidak terkontrol;

Tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak;

Memiliki riwayat perjalanan dari ZONA KUNING, ORANYE, MERAH dan belum menyelesaikan isolasi
mandiri selama 14 (empat belas) hari;

Memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi
mandiri selama 14 (empat belas) hari;

Membuat kesepakatan bersama komite sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,
membentuk satuan tugas dan dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Melakukan pemantauan warga satuan pendidikan yang memiliki gejala batuk, sesak nafas, sakit
tenggorokan dan atau pilek dan mencatatnya sebagai data kesehatan warga sekolah.

Jika warga SMA SULUHmemiliki gejala umum seperti angka 7, wajib diminta kembali ke rumah untuk
melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari.

Jika gejala memburuk dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Jika warga SMA
SULUHteridentifikasi ada riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19, maka tim
kesehatan menghubungi orang tua/wali/narahubung darurat dari warga satuan pendidikan agar
membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat; melaporkan kepada kepala satuan pendidikan.

Jika terdapat orang yang serumah dengan warga SMA SULUH teridentifikasi gejala COVID- 19, maka tim
kesehatan
Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan;

Meminta warga tersebut untuk melakukan Isolasi Mandiri selama 14 (empat belas) hari.

Jika terdapat warga SMA SULUHyang tidak hadir karena sakit dan memiliki gejala umum sebagaimana
dimaksud pada angka 1), maka tim:

melaporkan kepada kepala SMA SULUHdan Puskesmas;

meminta warga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari.

Pemantauan periode isolasi mandiri untuk semua warga SMA SULUH yang diminta melakukan isolasi
mandiri.

B. Standar Operasional yang harus dijalankan warga SMA SULUH yang terdiri dari pendidik, tenaga
kependidikan, tenaga bantu/outsourching dan peserta didik, termasuk pengantar/penjemput

SEBELUM BERANGKAT

Sarapan/konsumsi gizi seimbang;

Dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala: suhu >37,3°C, atau keluhan batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan/atau sesak nafas;

Memastikan menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau 2 (dua) lapis yang dalamnya diisi tisu dengan
baik dan membawa masker cadangan serta membawa pembungkus untuk masker kotor;

Sebaiknya membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer);

Membawa makanan beserta alat makan dan air minum sesuai kebutuhan;

Wajib membawa perlengkapan pribadi, meliputi: alat belajar, ibadah, alat olahraga dan alat lain
sehingga tidak perlu pinjam meminjam.

PERJALANAN KE SEKOLAH

Menggunakan masker dan tetap menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter;

Menghindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan mulut, dan
menerapkan etika batuk dan bersin setiap waktu;

Transportasi yang digunakan menjamin terlaksananya standar protokol kesehatan.

Hindari kendaraan umum yang sudah banyak penumpangnya. Peserta didik yang memiliki kendaraan
pribadi disarankan berangkat ke sekolah diantar oleh orang tua/wali.

Membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi publik/antar- jemput.


SEBELUM MASUK GERBANG

Pengantaran dilakukan di lokasi yang telah ditentukan;

Memasuki gerbang dengan mengantri dan menjaga jarak minimal 1, 5 (satu koma lima) meter;

Mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi: pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan/atau sesak nafas;

Melakukan CTPS sebelum memasuki gerbang SMA SULUH dan ruang kelas.

SELAMA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter;

menggunakaa alat belajar, alat musik, dan alat makan minum pribadi, dilarang pinjam- meminjam
peralatan;

memberikan pengumuman di seluruh area satuan pendidikan secara berulang dan intensif terkait
penggunaaan masker, CTPS, dan jaga jarak;

melakukan pengamatan visual kesehatan warga, jika ada yang memiliki gejala gangguan kesehatan maka
harus ikuti protokol kesehatan satuan pendidikan

SELESAI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS sebelum meninggalkan ruang kelas;

keluar ruangan kelas dan lingkungan sekolah dengan berbaris sambil menerapkan jaga jarak;

perjalanan keluar sekolah mengikuti jalur lalu lintas yang sudah ditentukan atau sudah ditandai.

PENJEMPUTAN

Penjemput peserta didik menunggu di lokasi yang sudah disediakan dan melakukan jaga jarak sesuai
dengan tempat duduk dan/atau jarak antri yang sudah ditandai;

Peserta didik tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum
meninggalkan ruang kelas;

Peserta didik keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil menerapkan jaga
jarak.
PERJALANAN PULANG DARI SEKOLAH

Menggunakan masker dan tetap jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter;

Mengindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan mulut, serta
menerapkan etika batuk dan bersin;

Membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi publik/antar- jemput.

SETELAH SAMPAI DI RUMAH

Melepas alas kaki, meletakan barang-barang yang dibawa di luar ruangan dan melakukan disinfeksi
terhadap barangbarang tersebut, misalnya sepatu, tas, jaket, dan lainnya;

Membersihkan diri (mandi) dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi fisik dengan orang lain di
dalam rumah;

Tetap melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) khususnya CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
dengan air mengalir secara rutin;

Jika warga SMA SULUHmengalami gejala umum seperti suhu tubuh >37,3°C, atau keluhan batuk, pilek,
sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas setelah kembali dari satuan pendidikan, warga SMA
SULUHtersebut diminta untuk segera melaporkan pada tim kesehatan satuan pendidikan.

C. Standar Operasional Prosedur Layanan Masyarakat/Penerimaan Tamu

Alumni dan warga masyarakat yang membutuhkan layanan di SMA SULUHmelaksanakan langkah berikut
ini :

Telah memastikan diri dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala: suhu >37,3°C, atau keluhan batuk,
pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas; wajib menggunakan masker;

Memasuki gerbang dengan mengantri dan menjaga jarak minimal 1, 5 (satu koma lima) meter;

Mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi: pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan/atau sesak nafas;

Jika memiliki keluhan kesehatan sebagaimana no 1, maka diharapkan datang di lain waktu setelah tidak
memiliki keluhan tersebut.

Melakukan CTPS pada tempat yang telah disediakan atau membawa dan menggunakan handsanitizer
sendiri.

Menyampaikan maksud dan tujuan datang ke sekolah kepada petugas kesehatan atau petugas
keamanan, untuk mendapat ijin layanan.

Tidak diperkenankan masuk ke ruang kerja pegawai;


Petugas penerima tamu akan menghubungi pegawai yang akan ditemui diruangan khusus yang sudah
disediakan.

D. Penanganan GTK dan peserta didik yang terindikasi covid -19

GTK atau peserta didik yang terpapar dirujuk ke ruang UKS

Menghubungi Dokter atau membawa GTK atau peserta didik di test PCR untuk rencana perawatan
berikutnya

Jika hasilnya positif Covid-19, dokter akan menilai dari kondisi GTK atau Peserta didik bisa dirawat dan
melakukan isolasi mandiri di rumah atau perlu dirawat di rumah sakit

GTK atau peserta didik yang teridikasi positif hasil PCR maka GTK/ peserta didik tersebut tidak
diperkenankan untuk beraktifitas di sekolah,

GTK atau peserta didik yang teridentifikasi Covid-19 diharapkan untuk mengonsumsi obat – obatan dari
dokter , istirahat yang cukup , berjemur, makan makanan dan minuman yang bergizi dan bervitamin .

Anda mungkin juga menyukai