Oleh :
Ramadhani Arie Sadewa Setiyanto
NIM : 18050874043
S1 TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
32
HALAMAN JUDUL
Diajukan sebagai syarat kelulusan Praktik Industri
Program Studi S1 Teknik Elektro
Universitas Negeri Surabaya
Oleh :
Nama : Ramadhani Arie Sadewa Setiyanto
NIM : 18050874043
S1 TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Industri/Praktik Kerja Lapangan.
Judul : Pelaksanaan Pemulihan Sistem Scada –
Telekomunikasi Pasca Gangguan Pada
Area Pengatur Distribusi (APD) di PT.
PLN UP2D Regional Jawa Timur
Nama Industri : PT. PLN (Persero) UP2D Jawa Timur
Alamat Industri : Jl. Embong Wungu No. 4 Surabaya, 60271
No. Telp/Fax : (031)5313606 / (031)5313606
Yang dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya:
Nama : Ramadhani Arie Sadewa Setiyanto
NIM : 18050874043
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Jurusan : Teknik Elektro
Telah diseminarkan/diuji dan dinyatakan lulus.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
kegiatan Praktik Industri (PI) di PT. PLN (Persero) UP2D Jawa Timur
dan membuat laporan kegiatan Praktik Industri (PI) yang berjudul
"PELAKSANAAN PEMULIHAN SISTEM SCADA –
TELEKOMUNIKASI PASCA GANGGUAN PADA AREA PENGATUR
DISTRIBUSI (APD) PT. PLN UP2D REGIONAL JAWA TIMUR (26 Juli
2021 - 26 Agustus 2021)".
Dalam menyusun laporan ini banyak sekali kendala – kendala
yang penulis hadapi, akan tetapi hambatan tersebut dapat teratasi
berkat pertolongan Allah SWT melalui orang – orang terdekat yang
senantiasa memberikan suasana positif bagi penulis sehingga
terselesaikannya laporan ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah S.W.T. yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
2. Orang tua dan kerabat yang selalu memberikan do’a dan
dukungan.
3. Dr. Maspiyah, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya.
4. Ir. Achmad Imam Agung, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro.
5. Dr. Joko, M.Pd., M.T. selaku Dosen Pembimbing Praktik Industri.
6. Dr. Subuh Isnur Haryudo, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji
Seminar Hasil Praktik Industri.
7. Nur Cholis, S.T.,M.T. selaku koordinator praktik industri.
8. Bapak Uray Aminin selaku Manager PT. PLN (Persero) UP2D
Jawa Timur.
9. Bapak Dony Syeh Abu Bakar selaku selaku pembimbing
lapangan praktik industri di PT. PLN (Persero) UP2D Jawa
Timur.
iv
10. Serta berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan atas terselesainya laporan
Praktik Industri ini.
Penulis telah berupaya maksimal dalam menulis laporan ini,
jika masih ada kekurangan maka kritik dan saran sangat diharapkan
dari Dosen penguji dan pembaca dalam melengkapi laporan praktik
industri ini agar layak disebut sebagai karya ilmiah. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
b. Transducer .....................................................................22
c. Catu daya atau Power Supply ........................................... 23
d. Voice Recorder ...................................................................... 23
e. CCTV (Closed Circuit TeleVision) ...................................... 24
f. Aresster ................................................................................ 24
g. Sarana & gedung Control Center ...................................... 24
5. Implementasi SCADA – Telekomunikasi pada APD Jawa
Timur ........................................................................................ 25
6. Perkembangan SCADA ........................................................... 27
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia kerja merupakan sesuatu yang sama sekali
berbeda dengan perkuliahan, bagi mahasiswa penting untuk
memahami situasi dan kondisi lingkungan pekerjaan di
lapangan, khususnya bagi mahasiswa di bidang teknik.
Untuk mendapatkan modal pengalaman yang cukup guna
menghadapi duni kerja, mahasiswa perlu dikenalkan terlebih
dahulu tentang seluk beluk dunia kerja. Maka kegiatan
Praktik Industri (PI) bisa jadi salah satu solusi yang bisa
dilakukan untuk menyeimbangkan antara teori yang didapat
di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang ada di
lapangan kerja.
Praktik Industri merupakan suatu bentuk pendidikan
berupa observasi dan studi orientasi yang dilakukan di suatu
instansi atau perusahaan milik negara, daerah, maupun
swasta. Praktik Industri memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengimplementasikan serta
mengembangkan ilmu – ilmu yang telah diperoleh di kampus
sekaligus memperoleh gambaran langsung tentang berbagai
hal dan cara menghadapi masalah yang ada dalam dunia
kerja secara langsung. Pada dunia perkuliahan keterampilan
mahasiswa di lapangan masih sangat minim. Kebanyakan,
mahasiswa lebih banyak menerima materi berupa
pengetahuan yang sifatnya tertulis.
Praktik Industri adalah mata kuliah wajib yang harus
ditempuh sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa
Strata 1 (S1) di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya. Karena Praktik Industri
setidaknya mampu mengembangkan ilmu yang didapat,
1
2
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktik Industri ini dibagi menjadi
dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut ini
adalah tujuan umum dan tujuan khusus Praktik Industri.
1. Tujuan Umum:
a. Memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah wajib
Praktik Industri (PI).
b. Menigkatkan sumber daya manusia melalui proses
pendidikan dan praktik langsung di Industri atau
perusahaan.
c. Memperoleh pengalaman kerja di Industri atau
perusahaan.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengetahui SCADA – Telekomunikasi yang
diterapkan di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pengatur Distribusi (UP2D) Jawa Timur.
b. Mengetahui cara mengatasi saat terjadi gangguan pada
SCADA – Telekomunikasi di PT. PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) pada salah satu
wilayah daerah Distribution Control Center (DCC).
C. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan pada kegiatan
Praktik Industri (PI). Berikut ini adalah beberapa manfaat
dari beberapa pihak :
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan tentang sistem SCADA –
Telekomunikasi yang diterapkan di PT. PLN (Persero)
Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Jawa
Timur.
b. Menambah wawasan tentang tata cara mengatasi jika
terjadi gangguan pada sistem SCADA –
Telekomunikasi di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar Teori SCADA
1. Pengenalan SCADA
Supervisory Control And Data Acquisition atau
SCADA merupakan suatu sistem yang mengawasi dan
mengendalikan peralatan proses, yang tersebar secara
geografis. Atau, suatu sistem yang mampu mengontrol
dan memonitor suatu peralatan atau sistem lainnya dari
jarak jauh secara real time atau kondisi nyata. (Kusniawan,
Mujahidin. 2012).
Alasan digunakannya SCADA adalah karena
adanya kebutuhan untuk melakukan pengawasan
langsung dari penyaluran tenaga listrik, yaitu dengan
melakukan pengumpulan informasi keadaan peralatan
atau perangkat di lapangan dan mengambil tindakan atas
informasi tersebut secara remote atau jarak jauh, secara
real time atau kondisi nyata, dan terpusat.
SCADA sudah ada di PT. PLN Unit Distribusi
wilayah Jatim sejak tahun 1987 tepatnya di APD Jatim.
Awal berdirinya SCADA di APD Jatim adalah untuk
memonitor Gardu Induk (GI) di wilayah Metropolis
(Surabaya Selatan, Surabaya Barat, Sidoarjo, Gresik).
Dalam perkembangannya, dibangun juga SCADA untuk
wilayah Pasuruan (tahun 1998) dan Malang (tahun 2002).
Sehingga sampai saat ini APD Jatim bisa memantau 38 GI
yang berada di wilayah tengah, 36 GI di wilayah barat,
dan 29 GI di area timur, yang artinya APD Jatim meng-
cover sekitar 103 GI di wilayah Jawa Timur. Dengan total
penyulang yang terus bertambah yang pada saat ini
mencapai lebih dari 1207 penyulangyang ada di Jawa
Timur. (Kusniawan, Mujahidin. 2012).
5
6
2. Fungsi SCADA
a. Fungsi Dasar
1) Telemetering (TM)
Mengirimkan informasi berupa
pengukuran dari besaran-besaran listrik pada
suatu saat tertentu, seperti tegangan, arus,
frekuensi. Pemantauan yang dilakukan oleh
dispatcher diantaranya menampilkan daya nyata
dalam MW, daya reaktif dalam Mvar, tegangan
dalam KV, dan arus dalam A. Dengan demikian
dispatcher dapat memantau keseluruhan
informasi yang dibutuhkan secara terpusat.
(Kusniawan, Mujahidin. 2012).
2) Telesinyal (TS)
Mengirimkan sinyal yang menyatakan
status suatu peralatan atau perangkat. Informasi
yang dikirimkan berupa status pemutus
tegangan, pemisah, ada tidaknya alarm, dan
sinyal-sinyal lainnya. Telesinyal dapat berupa
kondisi suatu peralatan tunggal, dapat pula
berupa pengelompokan dari sejumlah kondisi.
Telesinyal dapat dinyatakan secara tunggal
(single indication) atau ganda (double indication).
Status peralatan dinyatakan dengan cara
indikasi ganda. Indikasi tunggal untuk
menyatakan alarm. (Kusniawan, Mujahidin.
2012).
3) Telekontrol (TC)
Perintah untuk membuka atau menutup
peralatan sistem tenaga listrik dapat dilakukan
oleh dispatcher secara remote, yaitu hanya dengan
menekan salah satu tombol perintah buka atau
7
b. Fungsi Utama
Untuk dapat menjalankan tugasnya, dispatcher
dibantu oleh sistem SCADA yang terintegrasi yang
berada di dalam suatu ruangan khusus yang disebut
Control Center. Ruangan tersebut adalah ruangan
dimana ditempatkannya perangkat – perangkat
komputer yang disebut Master Station. Sedangkan
fungsi utama dari sistem SCADA adalah sebagai
berikut.
1) Akuisisi Data
Informasi pengukuran dari sistem tenaga
listrik seperti tegangan, daya aktif, dan frekuensi
disimpan dan diproses secara real time, sehingga
setiap ada perubahan nilai dari pengukuran
dapat langsung dikirim datanya ke master
station. (Kusniawan, Mujahidin. 2012).
2) Konversi Data
Data pengukuran dari sistem tenaga
listrik seperti tegangan, daya aktif, dan frekuensi
yang diperoleh tranducer awalnya berupa data
analog untuk kemudian data tersebut dikirim
oleh tranducer ke Remote Terminal Unit (RTU).
Oleh RTU data yang awalnya berupa data
analog diubah menjadi data digital. Sehingga
data yang dikirimkan ke master station berupa
data digital. (Kusniawan, Mujahidin. 2012).
3) Pemrosesan Data
Setiap data yang dikirim oleh Remote
Terminal Unit (RTU) akan diolah di master station,
8
a. Remote Station
Remote Terminal Unit (RTU) atau Outstation
Terminal Unit (OTU) atau Unit Terminal Jarak Jauh
merupakan pendukung utama dari komponen remote
station ini, yang adalah suatu peralatan berupa
prosessor yang berfungsi menerima, mengolah, dan
11
3) Digital Meter
Merupakan suatu alat ukur yang
digunakan untuk mengukur tegangan, arus,
serta hambatan pada listrik DC maupun AC
secara digital.
15
4) Meter Energi
Atau yang bisa disebut juga dengan energi
meter, adalah alat untuk mengukur energi listrik
yang digunakan pada peralatan remote station
atau keperluan kelistrikan yang lain yang
dibutuhkan oleh PT. PLN.
5) Local HMI
Human Machine Interface (HMI) adalah
sebuah sistem yang dapat mempertemukan
manusia dengan teknologi mesin. HMI berupa
pengendali dan menunjukkan status, baik
dilakukan secara manual ataupun disajikan
dengan visualisasi komputer yang bersifat real
time. HMI juga dapat disebut sebagai user
interface dan sistem kontrol untuk manufaktur.
(Misel. 2021).
Tugas dari Human Machine Interface (HMI)
itu sendiri adalah membuat visualisasi dari
sebuah teknologi atau sistem secara real time.
Sehingga dengan menggunakan desain HMI
yang bisa disesuaikan dapat memudahkan
pekerjaan fisik. Tujuan dari HMI adalah untuk
menambah tingkat interaksi antara mesin dan
operator melalui tampilan yang ada di layar
komputer dan memenuhi kebutuhan para
pengguna terhadap informasi pada sistem.
Human Machine Interface (HMI) sangat
cocok digunakan pada industri, pertambangan,
pabrik, gas, perminyakan, bandara, dan lain
sebagainya karena HMI ini bersifat stabil dan
mampu memonitor beberapa sistem mulai dari
16
6) Gateway
Gateway adalah perangkat di dalam
komputer yang fungsinya untuk mengoneksi
sebuah jaringan komputer terhadap satu
jaringan komputer lain, entah satu atau lebih,
yang menggunakan protokol informasi yang
tidak sama. Sehingga memudahkan perangkat
jaringan yang terkoneksi untuk melakukan akses
internet.
Meski hampir menyerupai router, perlu
digaris bawahi bahwa gateway bukanlah router.
Router lebih kepada perangkat yang
memancarkan sekaligus menangkap sinyal
internet atau membuat sebuah jaringan dapat
melakukan akses internet. Sedangkan gateway
17
b. Media Komunikasi
Suatu media yang digunakan untuk sistem
telekomunikasi agar SCADA dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan. Di mana media tersebut
dapat berfungsi untuk pertukaran informasi antara
Remote Terminal Unit (RTU) dengan master stasion
secara jarak jauh. Komunikasi data menggunakan
media komputer yang diteruskan menjadi transmisi
elektronik. Beberapa jenis media komunikasi yang
digunakan pada PT. PLN Area Pengatur Distribusi
(APD) Jatim diantaranya:
1) Radio Data
Komunikasi menggunakan media ini
perlahan mulai ditinggalkan karena termasuk
teknologi lama. Keunggulan dari media ini
adalah mampu menjangkau daerah pelosok
yang tidak memungkinkan penanaman kabel
bawah tanah seperti fiber optik. Kelemahan
yang paling mencolok dari media komunikasi
ini adalah sangat bergantung pada kondisi
cuaca karena transmisi radio menggunakan
udara sebagai medium transmisinya.
(Kusniawan, Mujahidin. 2012).
2) Fiber Optik
Media komunikasi jenis ini digunakan di
daerah perkotaan dan efektif digunakan untuk
komunikasi jarak jauh karena kecepatan
transfer data yang unggul bila dibandingkan
18
3) Kabel Pilot
Merupakan kabel yang dibentangkan
antara tiang transmisi/distribusi pada kanal
udara tegangan ekstra tinggi, tegangan tinggi,
tegangan menenga, atau tegangan rendah yang
digunakan sebagai sistem telekomunikasi
untuk pengendali jaringan. (Anonim. 2013).
Kabel pilot mengalami gaya–gaya mekanis
yang ditimbulkan oleh gaya–gaya
elektromekanis yang kuat sepanjang kabel
tersebut terutama bila kabel tegangan tinggi
yang berdekatan mengalami gangguan hubung
singkat ke tanah maupun hubung singkat antar
fasa. Kekuatan isolasinya dirancang untuk
tahan terhadap tegangan lebih yang mungkin
menjalar di sepanjang kawat. Kecepatan
komunikasi data dalam sistem duplex dapat
mencapai 600bps sedangkan untuk sistem
simplex maupun semi-simplex dapat
ditingkatkan sampai 9.600bps.
5) Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator
Demodulator, yang mana modulator bertugas
untuk mengubah sinyal informasi ke dalam
sinyal pembawa dan siap untuk dikirimkan,
sedangkan demodulator bertugas untuk
memisahkan kembali sinyal informasi dari
sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima dengan baik.
(Prawiro, 2019)
c. Master Station
Master Station merupakan kumpulan perangkat
keras dan lunak yang ada di control center. Memiliki
fungsi untuk mengumpulkan data dari semua Remote
Terminal Unit (RTU) di lapangan dan menyediakan
data tersebut kepada operator berupa tampilan dari
informasi dan fungsi kontrol di lapangan.
(Kusniawan, Mujahidin. 2012). Desain untuk sebuah
Master Station tidak akan sama, secara garis besar
desain dari sebuah Master Station terdiri atas:
1) SCADA Server,
2) Workstation,
3) Historical Data,
4) Projection Mimic, dahulu mesih menggunakan
Mimic Board,
5) Peripheral pendukung, seperti printer,
6) Voice Recorder,
7) Global Positioning System, untuk referensi waktu,
8) Dispatcher Training Simulator,
9) Aplikasi SCADA dan energy management sistem
10) Uninterruptable Power Supply (UPS), untuk
menjaga ketersediaan daya listrik, dan
11) Automatic Transfer Switch (ATS) dan Static
Tranfer Switch (STS) untuk mengendalikan
aliran daya listrik menuju master station.
Sebagai control center, perangkat – perangkat
master station harus memenuhi beberapa kriteria,
diantaranya:
1) Keamanan, kehandalan, dan ketersediaan
sistem komputer.
21
b. Transducer
Merupakan suatu alat yang dapat mengubah
suatu bentuk energi ke bentuk energi
23
d. Voice Recorder
Digunakan untuk merekam semua
pembicaraan dispatcher melalui semua media
komunikasi dan dapat menyimpan data selama 6
bulan serta dilengkapi time tag dan atribut kanal.
24
6. Perkembangan SCADA
SCADA telah mengalami perubahan generasi,
dimana pada awalnya desain sebuah SCADA
mempunyai satu perangkat Maximum Transmission Unit
(MTU) yang melakukan Supervisory Control dan Data
Acquisition melalui satu atau banyak RTU yang berfungsi
sebagai (dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi
Radio, Dedicated Line Telephone dan lainnya. Generasi
berikutnya, membuat RTU yang cerdas, sehingga fungsi
local control dilakukan oleh RTU di lokasi masing‐masing,
dan MTU hanya melakukan survey control yang meliputi
beberapa atau semua RTU. Dengan adanya local control,
operator harus mengoperasikan masing – masing local
28
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI
DAN PEMBAHASAN
31
32
c. Struktur Organisasi
d. Informasi Perusahaan
Profil PT. PLN UP2D Jawa Timur:
Nama Perusahaan : PT. PLN UP2D Jawa Timur
Alamat Operasional : Jl. Embong Wungu No. 4
Surabaya, 60271
Nomor Telepon : (031)5313606
Faximile : (031)5313606
Website : www.pln.co.id
35
36
d) Pamekasan
e) Gresik
f) Surabaya Barat
Senin, 2
Penyampaian Materi tentang
6. Agustus
Indikasi Ganda
2021
Selasa, 3
Penyampaian Materi tentang
7. Agustus
Komunikasi Data
2021
Rabu, 4
Penyampaian Materi tentang
8. Agustus
Rectifier
2021
Kamis, 5
Penyampaian Materi tentang Anak
9. Agustus
Induk Perusahaan (Icon+)
2021
Jumat, 6
Penyampaian Materi tentang
10. Agustus
Disaster Recovery dan Protokol
2021
Senin, 9
Penyampaian Materi tentang
11. Agustus
Penanganan dalam Maintenance
2021
Selasa, 10
Libur (1 Muharam /tahun baru
12. Agustus
Hijriyah)
2021
Rabu, 11
Penyampaian Materi tentang Analog
13. Agustus
Input dan Digital Input
2021
Kamis, 12
Penyampaian Materi tentang Digital
14. Agustus
Output
2021
39
Jumat, 13
Penyampaian Materi tentang Remote
15. Agustus
Terminal Unit
2021
Senin, 16
Penyampaian Materi tentang
16. Agustus
Transducer dan Genset
2021
Selasa, 17
Libur (Proklamasi Kemerdekaan
17. Agustus
Republik Indonesia)
2021
Rabu, 18
Penyampaian Materi tentang
18. Agustus
Automatic Transfer Switch (ATS)
2021
Kamis, 19
Penyampaian Materi tentang RTU
19. Agustus
Simple dan RTU Automation
2021
Jumat, 20
Penyampaian Materi tentang Sistem
20. Agustus
SCADA dan Gardu Induk
2021
Senin, 23
Penyampaian Materi tentang
21. Agustus
Distribution Control Center (DCC)
2021
Selasa, 24
Konsultasi Laporan dan Pembuatan
22. Agustus
PPT
2021
Rabu, 25
23. Agustus Pengerjaan Laporan dan PPT
2021
Kamis, 26
Konsultasi Laporan dan Pembuatan
24. Agustus
PPT
2021
40
2) Faktor penghambat
a) Sebagian waktu pelaksanaan kegiatan praktik
industri dilaksanakan via daring karena
melonjaknya kasus terjangkit Covid-19 yang
berakibat kurangnya data pendukung seperti
dokumentasi kegiatan, pemahaman lebih
lanjut dari materi yang diberikan, dan lain-lain.
b) Keterbatasan waktu pelaksanaan praktik
industri, sehingga dirasa masih kurang untuk
memahami secara keseluruhan materi dan
kegiatan yang diberikan selama praktik
industri berlangsung.
41
3) Solusi
Selama melaksanakan praktik industri di PT.
PLN UP2D Jawa Timur, ada beberapa solusi yang
membantu kelancaran dalam melakukan kegiatan
praktik industri, diantaranya adalah sebagai
berikut.
a) Memberikan kesempatan untuk berada lebih
lama di lokasi praktik industri dengan syarat
membawa surat antigen bebas covid.
b) Memberikan waktu yang lebih lama pada
mahasiswa untuk melaksanakan praktik
industri, serta mahasiswa harus aktif bertanya
ketika bersama pembimbing.
c) Kurangnya sumber referensi dari luar tentang
beberapa aspek yang ada di PT. PLN UP2D
membuat penulis menggunakan sumber
referensi yang disediakan oleh perusahaan.
d) Meningkatkan waktu belajar mandiri bagi
mahasiswa.
B. Pembahasan
1. Proses Aliran Informasi SCADA-Telekomunikasi
a. Proses komunikasi antara Master Station dan RTU
1) Master Station secara bergilir mengadakan request
data pada Remote Terminal Unit (RTU). Master
42
b. Protokol komunikasi
Protokol ini berfungsi agar komunikasi antara
Master Stationdan remote station atau sebaliknya dapat
berjalan secara akurat dan lancar dengan
menggunakan media seperti kabel pilot, radio data,
Power Line Carrier (PLC), serta fiber optik. Protokol
Master Station untuk komunikasi dengan remote station
dan sebaliknya menggunakan protokol – protokol
dibawah ini.
1) IEC 60870-5-101 (minimal 1200 kbps)
2) IEC 60870-5-104 (minimal 64 kbps)
Sedangkan jenis komunikasi data yang
digunakan adalah antara lain sebagai berikut :
1) Komunikasi simplex, half duplex, and full duplex.
2) Komunikasi Point to point, Point to Multipoint, dan
Broadcast.
3) Komunikasi Serial dan Komunikasi Paralel.
4) Komunikasi syncron dan asyncron.
44
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan memahami konsep dan melakukan analisis
terhadap penerapan teknologi SCADA - Telekomunikasi,
khususnya pada fasilitas yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero)
UP2D Jawa Timur, maka dapat diambil beberapa simpulan
sebagai berikut.
1. Kebutuhan untuk melakukan pengawasan kelangsungan
penyaluran tenaga listrik secara jarak jauh dan real time
menjadi efisien karena diambil alih langsung oleh
komputer secara otomatis. Operator pada Master Station
tidak perlu lagi mendata satu persatu setiap Gardu Induk
dalam wilayahnya karena hal tersebut sudah dilakukan
melalui SCADA, terlebih lagi adanya HMI membuat
operator lebih user friendly dalam melakukan pengawasan
dan kemudahan memahami setiap masalah dan
perubahan yang ada pada setiap Gardu Induk.
2. Ketika terjadi gangguan, PT. PLN (Persero) UP2D Jawa
Timur menggunakan sistem Disaster Recovery yang
memungkinkan pengalihan SCADA pada suatu DCC
yang terdampak bencana ke DCC lain yang stand-by
dengan kecepatan data yang baik. Sistem Disaster Recovery
yang digunakan di PT. PLN (Persero) UP2D Jawa Timur
menggunakan konsep Quad Redundant Quad Server yang
memungkinkan pengalihan sistem terjadi dengan
setidaknya sesegera mungkin agar RTU pada tiap – tiap
Gardu Induk dapat diawasi dan dikontrol kembali.
57
58
B. Saran
Untuk mengantisipasi kesalahan – kesalahan di kemudian
hari, seperti dalam perawatan hardware dan software sistem
SCADA, serta jika terjadi bencana di dua DCC bersamaan,
maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut.
1. Melakukan perawatan pada perangkat keras secara
berkala dan perludisiapkan perangkat pengganti untuk
backup sehingga ketika ada perawatan/maintenance
tidak akan menggangu operasional distribusi pasokan
listrik kepada pelanggan.
2. Perlu adanya antivirus yang baik dan selalu terupdate
untuk komputer – komputer yang bertugas dalam
operasional harian, untuk mencegah kerusakan yang
ditimbulkan oleh virus yang jumlahnya terus meningkat.
3. Menambah skenario pengalihan kontrol sistem SCADA,
seperti membuat DCC Barat memiliki kecepatan
komunikasi data yang sama kencangnya, atau setidaknya
mendekati sedekat mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Kusniawan & Alif Aziz Mujahidin. 2012. SCADA dan
Sistem Proteksi Pada PT. PLN Area Pengatur Distribusi
Jawa Timur. https://123dok.com/document/1y9xdery-
scada-sistem-proteksi-pada-area-pengatur-distribusi-
timur.html#fulltext-content. Diakses pada 25 Oktober
2021 Pukul 19.00 WIB.
Anonim. 2013. Sarana Komunikasi SCADA.
https://scadaku.wordpress.com/tag/pilot-cable/.
Diakses pada 10 November 2021 Pukul 20.00 WIB.
Ching-Lai Hor 1 &Peter A. Crossley.2005. Knowledge Extraction
from Intelligent Electronic Devices. J.F. Peters and A.
Skowron (Eds.): Transactions on Rough Sets III, LNCS
3400, pp. 82–111, 2005.cSpringer-Verlag Berlin
Heidelberg 2005.
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=1
0.1.1.115.8786&rep=rep1&type=pdf.
Cole, C. A. 2021. What is an Intelligent Electronic Device?.
http://www.electricalaxis.com/2021/03/what-is-
intelligent-electronic-device.html. Diakses pada 9 Desember
2021 Pukul 21.00 WIB.
Kelompok Bidang SCADA Standarisasi. 2008. Peralatan SCADA
Sistem Tenaga Listrik. SPLN S3.001: 2008. Jakarta Selatan.
https://123dok.com/document/yr2e438z-spln-s-
peralatan-scada.html.
Kurniawan, Andre. 2021. Mengenal Fungsi WiFi beserta Jenis dan
Cara Kerjanya.
https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-fungsi-
wifi-beserta-jenis-dan-cara-kerjanya-kln.html. Diakses
pada tanggal 10 November 2021 Pukul 19.00 WIB.
59
60
61
62