Dwi Handayani
Dwi Handayani
Disusun oleh:
DWI HANDAYANI SUNDORO S.Kep., Ns.
NIP: 19930204 201903 2 016
i
PROVINSI JAWA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Sidoarjo, 2019
Coach, Mentor
Dr. Vieta I Cornelis, S.H., M.Hum Irawan Wahyu Trio A.W., S.Kep.,Ns.
NIP. 1974111 200501 2 002 NIP. 19800310 200801 1 009
KATA PENGANTAR
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA, dengan judul “Peningkatan
Kewaspadaan Petugas Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Pulang Yang Terpasang Alat Medis Dengan Media Lembar
Checklist Budaya Keselamatan Pasien Pulang”
Rancangan aktualisasi ini terkait masalah yang dihadapi pada Instalasi
Rawat Inap khususnya di Ruang Mawar, sebagai media dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Dalam Kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan kritik, saran, dan
nasihat, dalam penyelesaian rancangan aktualisas kepada :
1. Bapak Irawan Wahyu Trio Agus W., S.Kep.,Ns. selaku mentor yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses pembuatan
rancangan aktualisasi setelah memberikan ijin untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2019 di Pusdik Sabhara
Porong Sidoarjo.
2. Dr. Vieta I Cornelis S.H., M.Hum., selaku Coach yang telah
membimbing dan mengarahkan selama berada di Pusdik Sabhara
Porong Sidoarjo dalam mengerjakan proposal rancangan aktualisasi.
3. Seluruh Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, yang telah
memberikan materi, informasi dan memberikan bimbingan selama
mengikuti Latsar CPNS Golongan III tahun 2019 di Pusdik Sabhara
Porong Sidoarjo
4. Keluarga tercinta yang tak pernah berhenti memberikan doa dan
dukungan untuk mengikuti Latsar CPNS Golongan III tahun 2019.
iii
5. Seluruh Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Golongan III tahun 2019
atas dukungan dan kerjasamanya selama mengikuti pendidikan di
Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan
penyusunan rancangan aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.
Akhir kata, harapan penulis semoga proposal rancangan aktualisasi
ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca
iv
DAFTAR ISI
v
2.7 Denah Rumah Sakit..........................................................................14
2.8 Capaian Kinerja Ruang Rawat Inap..................................................15
2.9 Gambaran Umum Ruang Kerja ........................................................15
2.10 Uraian Tugas Peserta Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai dan
Kewenangan Klinis yang Berlaku ....................................................15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...........................................................23
3.1 Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu .................................23
3.1.1 Identifikasi Isu...................................................................................23
3.1.2 Penetapan Isu..................................................................................28
3.1.3 Gagasan Pemecahan Masalah.........................................................28
3.2 Matrik Rancangan Aktualisasi...........................................................31
3.4. Matriks Jadwal Kegiatan...................................................................37
Daftar Pustaka................................................................................................46
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
upaya-upaya mengidentifikasi resiko, pengelolaan resiko, yang terjadi
agar tidak terulang di masa yang akan dating (Yasmi, Yuli 2015). Rumah
Sakit sebagai badan usaha di bidang kesehatan memiliki peran penting
dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Oleh
karena itu rumah sakit dituntut agar mampu mengelola kegiatan dengan
mengutamakan tanggung jawab para professional di bidang kesehatan
khususnya tenaga medis dan tenaga keperawatan sehingga tidak
menciptakan resiko terjadinya kelalaian pada proses pelayanan. Karena
banyaknya kasus kelalaian pada pelayanan di rumah sakit, maka harus
ditetapkan program patient safety (Mudayana, 2014).
Perawatan yang tidak aman yang dilakukan oleh tenaga medis di
rumah sakit menjadi prioritas masalah yang harus segera diselesaikan.
Adanya tindakan yang tidak aman dikarenakan beberapa faktor yaitu
kurangnya pelatihan, pengawasan serta kegagalan menindaklanjuti
kebijakan .
Gagasan yang solusi yang ditawarkan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit dan dapat mencegah dan
mengurangi resiko infeksi nosokomial.
2
Tujuan aktualisasi ini juga mengimplementasikan dan menghabituasi nilai-
nilai dasar ASN, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu,dan Anti korupsi) dalam menjalankan tugas sebagai ASN.
1.2.2. MANFAAT
Manfaat dalam aktualisasi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu secara internal
dan eksternal
Manfaat Internal
Bagi penulis setelah melakukan habituasi bisa menginternalisasi nilai-nilai
ASN yaitu ANEKA. Penulis bisa melakukan tugas dan kewajiban atas
dasar landasan yang kuat dan bernilai baik. Bagi RUANG MAWAR
RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU, kegiatan ini dapat
membantu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Manfaat Eksternal
Bagi masyarakat atau keluarga pasien kegiatan ini bermanfaat
untuk menurunkan resiko infeksi yang disebabkan oleh pemasangan alat
medis dalam waktu yang lama dan tidak sesuai standar setelah keluar dari
rumah sakit.
3
melaksanakan peran kedudukan ASN yang meliputi pelayanan publik dan
whole of government.
4
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI
5
RSU KARSA HUSADA BATU
Direktur : Dr. Tries Anggraini, M.Kes
Alamat Kantor : Jalan A. Yani No. 10-13 Ngaglik Batu
Nomor Telepon : (0341) 596898- 591076- 591036
Nomor Fax : (0341) 596901-591076
2.1.2 Visi
”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat”
2.1.3 Misi
Misi RSU Karsa Husada Batu adalah :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan aman, ramah dan berkualitas
b. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional dan akuntabel .
c. Mewujudkan RSU Karsa Karsa Husada Batu sebagai RSU Kelas B
Pendidikan
2.1.4 Tujuan
Tujuan Umum :
Terciptanya system pelayanan medis dan keperawatan yang bermutu dan
paripurna sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Tujuan Khusus :
a) Menyelenggarakan pelayanan medis di rawat inap sesuai dengan
standar
b) Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di
rawat inap sesuai dengan standar
c) Memfasilitasi terselenggaranya penyuluhan dan konseling kesehatan
pada klien/pasien dan keluarganya.
6
Tujuan tersebut dapat dicapai bila tersedia tenaga pelayanan medis dan
keperawatan yang mempunyai kompetensi serta tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai.
2.1.5 Sasaran
Kelompok sasaran pelayanan RSU Karsa Husada Batu adalah
seluruh lapisan masyarakat di Kota Batu dan Jawa Timur.
2.1.6 Strategi
Strategi yang ditempuh oleh RSU Karsa Husada Batu untuk
mencapai tujuan dalam tata kelolanya adalah dengan menganut empat
prinsip sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 46 Tahun 2019 yang
tercantum pada pasal 3 yaitu:
a. Transparansi
Merupakan suatu azas keterbukaan yang dibangun atas dasar
kebebasan memperoleh informasi, yang secara langsung dapat
diterima bagi yang membutuhkan
b. Akuntabilitas
Merupakan pengelolaan organisasi yang diwujudkan dalam
perencanaan, pelaksanaan, laporan atau pertanggungjawaban,
monitoring dan evaluasi dalam sistem pengelolaan keuangan, sumber
daya manusia, pengelolaan aset dan pelayanan
c. Responsibilitas
Kesesuaian dan kepatuhan di dalam pengelolaan di dalam
pengeloalaan organisasi terhadap bisnis yang sehat sesuai dengan
perundang-undangan
d. Independensi
Kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa
benturan kepentingan, pengaruh dan tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan bisnis
yang sehat.
7
2.1.7 Nilai-Nilai Dasar Rumah Sakit Karsa Husada Batu
1. Kejujuran, yaitu segala proses administrasi dan keuangan secara
tertib dan transparan;
2. Keberanian, yaitu berani dalam mengambil keputusan/tindakan
dengan selalu mengikuti peratuaran dan ketentuan yang berlaku;
3. Kebersamaan, yaitu adanya ikatan komitmen seluruh insan Rumah
Sakit dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi;
4. Professional, yaitu adanya keyakinan terhadap tatanandalam
memberikan pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dan
profesi serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat; dan
5. Integritas, yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
8
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit. Peraturan gubernur ini mengatur
menganai tata kelola korporasi, staf medis, keperawatan, serta hal-hal
yang berkaitan dengan tata kelola Rumah Sakit Umum Karsa Husada
Batu. Rumah Sakit merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di
bidang kesehatan dengan tugas pokok menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan mengacu pada program kesehatan secara nasional
maupun regional yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Rumah Sakit
Karsa Husada memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:
2.1.1 Penyusunan rencana dan program Rumah Sakit;
2.1.2 Pelaksanaan ketatausahaan;
2.1.3 Pengawasan dan pengendalian operasional Rumah Sakit
2.1.4 Pelayanan medis Penyakit;
2.1.5 Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
2.1.6 Pelaksanaan kesehatan umum masyarakat
2.1.7 Penyelennggaraan pelayanan rujukan pasien, spesimen, ilmu
pengetahuan, teknologi dan program
2.1.8 Penyelenggaraan koordinasi dan kemitraan kegiatan Rumah
Sakit;
2.1.9 Penyelenggaraan penelitian den pengembangan pendidikan dan
pelatihan;
2.1.10 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program
2.1.11 Pelaksanaan pembinaan wilayah di bidang teknis
2.1.12 Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dalam bentuk
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif baik upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat di dalam
gedung maupun di luar gedung di wilayah kerjanya dan
2.1.13 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
3
9
2.4 Struktur Organisasi RSU Karsa Husada Batu
:
10
Menurut Peraturan Gubernur No. 46 Tahun 2019 Pasal 9, susunan
Organisasi RS Karsa Husada Batu terdiri dari pejabat pengelola Rumah
Sakit, yaitu Direktur; Kepala Sub Bagian Tata Usaha; Kepala Seksi
Pelayanan Medis serta Kepala Seksi Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Penelitian Pengembangan ( UKM dan Litbang).
3.1
3.2
3.3
3.4 Jenis Pelayanan di RSU Karsa Husada Batu
2.5.1 Instalasi Rawat Jalan
Poli Penyakit Dalam Poli Jantung Poli Syaraf
Poli Bedah Poli Orthopaedi Poli Kulit dan kelamin
Poli Obgyn Poli Bedah Urologi Poli VCT/CST
Poli Anak Poli Bedah Digestif Poli Rehab Medik
Poli Paru Poli MCU Poli Orthodonti
Poli Mata Poli Geriatri Poli Gigi
Poli THT-KL Poli Bedah Plastik Poli Anestesi
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.5.1
12
2.6. Kapasitas Tempat Tidur
1. Teratai 24 - 8 2 Laki-laki: 1
6
Perempu
an: 7
2. Mawar 23 - 6 3 Laki-laki: 1
6
Perempu
an: 6
3. Dahlia 13 1 2 2 Laki-laki: -
4
Perempu
an: 4
4. Kemuning 18 2 2 2 Laki-laki: -
6
Perempu
an: 6
5. Perina 10 - NICU :3
PERINA:
7
6. Seruni 18 1 4 3 7 HCU :
2
PICU:
2
7. Matahari 4 - - - - -
8. Unit Stroke 7 - 7 - -
Tabel 5. Tabel Kapasitas Tempat Tidur Instalasi Rawat Inap di RSU Karsa Husada
Batu
13
2.6
2.7 Denah Rumah Sakit
14
Gambar 3. Denah RSU Karsa Husada Batu
2.8 Capaian Kinerja Ruang Rawat Inap RSU Karsa Husada
BOR (%) ALOS (Hari) TOI (Hari)
RUANGAN STANDART
60-85 5-9 1-3
TERATAI 81,2 3,6 0,84
KEMUNING 67,5 3,56 1,73
PERINATOLOGI 28,0 2,42 6,28
NICU 55,3 8,35 7,68
MAWAR 68,6 2,70 1,24
MATAHARI BAYI 16,2 1,06 5,45
MATAHARI IBU 46 1,7 2,02
DAHLIA 35 3,53 6,54
ICU 36,9 1,59 2,78
ANGGREK 73,6 3,64 1,3
UNIT STROKE 87,5 5,45 0,8
SERUNI 50,3 3,1 3,11
Tabel 6. Tabel Capaian Kinerja Rawat Inap Tahun 2019
Jumlah
Tempat Utama Kelas I Kelas II Kelas III Isolasi
Tidur
15
23 - 6 3 Laki-laki: 6 1
Perempuan:
6
2.10 Uraian Tugas Peserta Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai SKP dan
Kewenangan Klinis yang Berlaku
Pengertian perawat rawat inap adalah seorang tenaga
perawat prosesional yang diberi wewenang untuk melakukan
asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap sesuai dengan
pedoman pelayanan agar pasien mendapatkan pelayanan yang
maksimal. Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi
keperawatan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan sesuai
dengan area prakteknya.
Sesuai dengan pembagian kualifikasi tenaga
keperawatan berdasarkan standart kompetensi perawat, peserta
memiliki kewenangan klinis Perawat Klinik I yang ditempatkan di
ruang rawat inap Mawar, yaitu ruang rawat inap yang memberikan
pelayanan pada pasien dengan diagnosa prabedah dan pasca
bedah. Perawat Klinik I adalah perawat dengan kualifikasi lulusan
D III Keperawatan dan telah memiliki pengalaman kerja 4 tahun,
D4 dengan pengalaman kerja 3,5 tahun dan Ners (lulusan S1
Keperawatan dengan pendidikan profesi) dengan pengalaman
16
kerja 3 tahun serta memiliki sertifikat kompetenis dasar
(Penugasan Klinis) PK-1.
17
20 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan dengan resiko tinggi (bedah jantung, syaraf, dll) pada
tahap intra operasi
21 Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
22 Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian;
23 Melakukan ringkasan pasien pindah
24 Melakukan rujukan keperawatan
25 Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap pelaksanaan
keperawatan
26 Menyusun rencana kegiatan individu perawat
27 Melakukan orientasi pada mahasiswa
18
9. Melakukan vibrasi dan clapping pada pasien retensi sputum
10. Memberikan posisi nyaman
11. Melakukan motivasi psikologis dan spiritual
12. Membimbing pasien melakukan relaksasi
13. Memberikan perawatan pasien menjelang ajal sampai meninggal
14. Melakukan monitoring hemodinamik non invasive (BP, HR,RR, suhu,
RAP), saturasi oksigen, kesadaran pada pasien.
15. Melakukan askep terapi oksigen aliran rendah: Binasal kateter, simple
mask, rebreathing mask, non rebreathing mask
16. Melakukan Resusitasi Jantung Paru Dasar /BCLS
17. Mengambil sampel darah vena langsung atau melalui CVP Line
18. Melakukan perekaman EKG
19. Melakukan tindakan nebulizer untuk mukolitik & bronkhodilator
20. Melakukan pencampuran & penghitungan dosis obat melalui intra
vena
21. Melakukan penghisapan lendir via hidung dan mulut
22. Melatih pasien melakukan batuk efektif
23. Memberikan asupan makan via Naso Gastric Tube (NGT)
24. Mengambil sample kultur urin
25. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang diagnostik
26. Mengadvokasi dan memfasilitasi penjelasan program terapi
27. Melakukan restrain non chemical
28. Melakukan perawatan luka bersih
29. Mempersiapkan pasien pre operasi
30. Mengobservasi irigasi kateter urine
31. Monitor cairan drain post operasi
32. Melakukan pemasangan kateter urin
33. Melakukan tindakan kolaborasi dengan PPA lainnya
34. Mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium
35. Melakukan konsultasi hasil laboratorium dan kondisi pasien
36. Melakukan tindakan PK II dengan supervisi perawat level diatasnya
19
Tindakan Mandat
1. Memberikan obat-obat melalui intra vena secara bolus, infus , infuse
pump dan syringe pump
2. Memberikan obat melalui IV,IM, subcutan dan intracutan
3. Memberikan obat tetes hitung, tetes mata dan tetes telinga
Tindakan Delegasi
1. Melakukan pemasangan kateter intra vena perifer
20
4) Tanggung Jawab
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan dan Konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme yang diaplikasikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN) ialah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan padA nilai-nilai pancasila. Prinsip tersebut mengacu kepada ke-
5 sila yang tertuang dalam pancasila beserta 45 butir nilai-nilai pancasila.
Nilai-nilai Nasionalisme mengacu pada beberapa nilai sebagai berikut.:
relegius, toleran, etos kerja, transparan, tenggang rasa, persamaan derajat,
saling menghormati, tidak diskriminatif, cinta tanah air, tertib,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong, musyawarah,
kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana, adil dan kerja keras.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standar / norma yang
menentukan baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Nilai - nilai dasar
yang terkandung didalamnya. Dalam kaitannya pelayanan publik
oleh ASN juga terdapat kode etik aparatur sipil negara serta nilai-
nilai dasar etika publik. Adapun indikator nilai-nilai etika publik yaitu
tanggung jawab, teladan, toleransi, malu, jujur, amanah, tidak
diskriminatif, disiplin, sopan santun, mandiri, prinsip keahlian, etika
luhur, merghormati, memberi informasi yang jelas, mendahulukan
kepentingan publik, profesionalisme tinggi, cepat tanggap,
kebebasan, kepemimpinan kualitas tinggi, komunikasi, dan
konsultasi.
21
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan
kemampuan seorang Aparatur Sipil Negara untuk berpikir kreatif
dan melakukan inovasi- inovasi yang tidak bertentangan dengan
undang-undang yang berguna dalam meningkatkan kualitas
pelayanan agar tercapainya suatu kepuasan pelanggan. Nilai - nilai
dasar yang terkandung didalamnya:
1) Inovasi
2) Efektivitas dan efisien
3) Mengutamakan kepuasan customer
4) Melayani dengan sepenuh hati
5) Menghasilkan produk kualitas tinggi,
6) Fleksibel
7) Pendekatan ilmiah dan Perbaikan secara berlanjut.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung
adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan
perekonomian negara, singkatnya ialah sikap menentang terhadap
adanya korupsi.
Nilai - nilai dasar yang terkandung didalamnya.
1) Jujur
2) Peduli
3) Mandiri
4) Disiplin
5) Tanggung jawab
6) Kerja keras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil
22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
2
3
3.1 Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu
3.1.1 Identifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan tugas
sebgai perawat di ruang mawar RSU Karsa Husada Batu ditemukan
beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pelayanan diantaranya
adalah :
1 Kurang efektifnya proses edukasi pasien dan keluarga tentang tata
cara enam langkah cuci tangan yang dapat menjadi salah satu
faktor terjadinya infeksi nosokomial pada pasien ;
2 Kurangnya pemahaman pasien dan keluarga mengenai resiko
jatuh pada pasien post operasi;
3 Rendahnya tingkat kepatuhan jam berkunjung keluarga yang dapat
mengganggu proses pelayanan
4 Kurangnya kewaspadaan petugas dalam menerapkan prosedur
pemulangan pasien yang terpasang alat medis
5 Keterlambatan distribusi obat ke instalasi rawat inap yang
mempengaruhi jam pemberian obat baik obat injeksi maupun obat
oral.
Untuk menentukan prioritas yang selanjutnya akan dijadikan program
aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS pada saat kegiatan off campus
dapat dilakukan dengan metode analisis AKPL yaitu A (aktual), K
(kekhalayakan), P (problematik) dan l (kelayakan) serta menggunakan
metode USG (urgency) yaitu mempertimbangkan tingkat kepentingan, S
(seriousness) serta G (growth) yaitu kemampuan berkembangnya isu-isu
tersebut. Berikut adalah penjabaran analisis isu dengan metode AKPL dan
USG:
23
N ISU STRATEGIS A K P L TOTAL RANK
O
1. Kurang efektifnya 4 4 5 5 18 3
proses edukasi
pasien dan
keluarga tentang
tata cara enam
langkah cuci tangan
yang dapat menjadi
salah satu faktor
terjadinya infeksi
nosokomial pada
pasien
2. Kurangnya 4 4 4 4 16 4
pemahaman
pasien dan
keluarga mengenai
resiko jatuh pada
pasien post operasi
3. Rendahnya tingkat 5 4 3 3 15 5
kepatuhan jam
berkunjung
keluarga yang
dapat mengganggu
proses pelayanan
4. Kurangnya 4 5 5 5 19 1
kewaspadaan
petugas dalam
menerapkan
24
prosedur
pemulangan pasien
yang terpasang alat
medis.
5 Keterlambatan 4 5 5 4 18 2
distribusi obat ke
instalasi rawat inap
yang
mempengaruhi jam
pemberian obat
baik obat injeksi
maupun obat oral
Kriteria Penetapan :
Aktual
1 = pernah benar-benar terjadi
2 = benar-benar sering terjadi
3 = benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 = benar-benar terjadi dan terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 = benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1 = tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 = sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 = Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 = Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 = sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematic
1 = masalah sederhana
2 = masalah kurang kompleks
3 = masalah cukup kompleks namun tidak perlu dicarikan solusi
25
4 = masalah kompleks
5 = masalah sangat kompleks sehingga perlu segera solusinya
Kelayakan
1 = masuk akal
2 = realistis
3 = cukup masuk akal dan realistis
4 = masuk akal dan realistis
5 =masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
NO ISU STRATEGIS U S G TOTAL RANK
Kurangnya 5 5 5 20 1
1. kewaspadaan
petugas dalam
menerapkan
prosedur
pemulangan pasien
2. Keterlambatan 4 5 5 19 2
distribusi obat ke
instalasi rawat inap
yang
mempengaruhi jam
pemberian obat
baik obat injeksi
maupun obat oral
3. Kurang efektifnya 5 5 4 18 3
proses edukasi
pasien dan
keluarga tentang
tata cara enam
langkah cuci tangan
yang dapat menjadi
26
salah satu faktor
terjadinya infeksi
nosokomial pada
pasien
Kriteria penetapan:
Urgency
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4. : penting
5. : sangat penting
Seriousness
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : akibat yang ditimbulkan serius
5. : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4. : berkembang
5 : sangat berkembang
Berdasarkan pendekatan analisis taknik AKPL dan USG
tersebut,maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu :
“Kurangnya kewaspadaan petugas dalam menerapkan prosedur
pemulangan pasien”
2
3
27
3.1
3.1.1
3.1.2 Penetapan Isu
Berdasarkan analisis isu-isu yang diangkat dengan menggunakan
metode AKPL dan USG di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurang
efektifnya proses edukasi pasien dan keluarga tentang tata cara enam
langkah cuci tangan yang dapat menjadi salah satu faktor terjadinya
infeksi nosokomial pada pasien merupakan hal yang urgent,sehingga jika
tidak ditangani maka akan berdampak pada :
1. Mencetuskan terjadinya infeksi dan inflamasi pada area yang masih
terpasang alat medis khususnya alat infasif seperti kateter IV dan
kateter urin
2. Menurunkan kualitas pelayanan rumah sakit
3. Menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di
RSU Karsa Husada Batu
Identifikasi isu :
1. Kurangnya kewaspadaan petugas dalam menerapkan prosedur
pemulangan pasien yang terpasang alat medis
2. Keterlambatan distribusi obat ke instalasi rawat inap yang
mempengaruhi jam pemberian obat baik obat injeksi maupun obat oral
3. Kurang efektifnya proses edukasi pasien dan keluarga tentang tata
cara enam langkah cuci tangan yang dapat menjadi salah satu faktor
terjadinya infeksi nosokomial pada pasien
28
Isu yang diangkat :
Kurangnya kewaspadaan petugas dalam menerapkan prosedur
pemulangan pasien yang terpasang alat medis.
29
Diagram Alur Pemecahan Isu
30
Konsultasi dengan mentor dan coach tentang isu yang diangkat
Memberikan usulan SPO yang telah disepakati bersama dengan mentor dan coach
kepada tim SPO dan Keselamatan Pasien RSU Karsa Husada Batu
Melakukan sosialisasi kepada seluruh petugas yang terlibat dalam program pengisian
Berkoordinasi dengan petugas di ruang Mawar RSU Karsa Husada Batu Karsa
Husada Batu
31
2
3
3.1
3.2 Matrik Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Kegiatan Substansi Mata Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1 1. Konsultasi 1. Menghubungi 1. Menemukan 5 Akuntabilitas Kegiatan ini Profesional
dengan mentor untuk isu terkait Mengajukan isu yang berkontribusi pada Memahami secara
mentor dan meminta ijin kondisi dan akan diangkat misi RSU Karsa isu-isu yang terjadi di
coach tentang bimbingan pelayanan di Husada Batu yaitu unit kerja dengan baik
isu yang 2. Memaparkan ruang Mawar Nasionalisme mewujudkan tata
diangkat latar belakang RSU Karsa Menyampaikan dan kelola rumah sakit Integritas
isu yang Husada Batu menghargai yang professional dan Menjunjung nilai-nilai
diangkat dan 2. Mendapatkan pendapat yang akuntabel luhur dan keyakinan
rencana persetujuan diberikan oleh mentor dalam menentukan
penyusunan dari mentor dan coach isu di unit kerja
lembar dan coach
checklist terkait isu yang Etika Publik
budaya dipilih Komunikatif, sopan
keselamatan dan santun dalam
pasien pulang menyampaikan
di ruang pendapat
Mawar RSU
Karsa Husada Komitmen Mutu
Batu Program yang
3. Meminta saran diajukan inovatif dan
dan melibatkan kreatifitas
persetujuan
33
dari mentor
mengenai isu
yang diangkat
Analisa Dampak:
Jika kegiatan memaparkan isu kepada mentor tidak dilakukan akan terjadi miss komunikasi yang nantinya akan membuat program
aktualisasi yang sudah direncanakan akan terhambat bahkan bisa tidak terlaksana.
2.2. Menyusun 1. Mencari 1. Diperoleh Akuntabilitas: Kegiatan ini Integritas
Menjunjung nilai-nilai
Konsep referensi referensi yang Jujur, Kejelasan, berkontribusi pada
luhur dan keyakinan
kegiatan untuk sesuai dengan Tanggung jawab misi RSU Karsa dalam penyusunan
konsep kegiatan di
penyusunan materi yang Nasionalisme : Husada Batu yaitu
unit kerja
materi akan Musyawarah Mufakat mewujudkan tata
2. Berdiskusi digunakan Anti Korupsi : kelola rumah sakit
dengan 2. Terkumpulnya Disiplin yang professional dan
mentor terkait data dan WoG : akuntabel yang
materi yang materi yang Koordinasi dibuktikan dengan
akan akan adanya hubungan
digunakan digunakan koordinasi
sebagai data
dasar
pembuatan
34
aktualisasi
Analisi Dampak:
Jika kegiatan menyusun konsep tidak dilakukan akan menimbulkan ketidaksesuaian program dengan output yang diharapkan
3. Menyusun 1. Menyiapkan 1. Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan ini Profesional
dan membuat bahan materi materi dan Menerapkan berkontribusi dalam Memahami secara
materi mengenai lembar tanggung jawab mewujudkan salah isu-isu yang terjadi di
tentang budaya checklist profesi sesuai satu misi RSU Karsa unit kerja dengan baik
budaya keselamatan budaya dengan standar Husada Batu yaitu
keselamatan pasien keselamatan operasional yang memberikan Integritas
pasien 2. Membuat pasien pulang berlaku pelayanan yang Menjunjung nilai-nilai
lembar lembar 2. Tersusunnya aman, ramah dan luhur dan keyakinan
checklist jadwal Komitmen mutu berkualitas dalam menentukan
budaya penerapan Ketelitian materi yang isu di unit kerja
keselamatan pengisian akan disosialisasikan
pasien pulang lembar
3. Meminta saran checklist Whole of
kepada mentor budaya Goverment
tentang poin- keselamatan Berkoordinasi
poin yang pasien pulang dengan kepala ruang
tercantum di ruang
dalam lembar mawar RSU Berkolaborasi
checklist Karsa dengan seluruh
budaya Husada Batu petugas yang ada di
keselamatan oleh petugas ruang mawar RSU
pasien pulang 3. Adanya Karsa Husada Batu
kesepakatan
dengan
35
kepala
ruangan
mengenai
jadwal
pengisian
Analisi Dampak:
Jika kegiatan menyusun konsep tidak dilakukan akan menimbulkan ketidaksesuaian program dengan output yang diharapkan
4. Menyusun isi 1. Menyesuaikan 1. Tersusunya Akuntabilitas Menyusun checklist Profesional
checklist isi dari checklist Poin-poin yang budaya keselamatan Penyusunan checklis
budaya checklist budaya tercantum di dalam pasien dengan didasarkan pada
keselamatan dengan materi keselamatan checklist sesuai menerapkan nilai referensi yang baku
pasien pulang dasar yang pasien pulang dengan tujuan yaitu dasar ASN
digunakan meningkatkan Integritas
kewaspadaan Menjunjung nilai-nilai
petugas pada pasien luhur dalam
pulang yang pembuatan checklist
terpasang alat medis unit kerja
saat dirawat di
Rumah Sakit
Analisi Dampak:
Jika kegiatan menyusun checklist tidak dilakukan maka proses implementasi akan mengalami kendala
5. Menyusun 1. Membuat Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan ini Profesional
Standar rincian tahapan SPO pengisian Menerapkan berkontribusi pada Penyusunan checklis
Prosedur dan tata cara checklist budaya tanggung jawab misi RSU Karsa didasarkan pada
Operasional pengisian keselamatan profesi sesuai Husada Batu yaitu referensi yang baku
(SPO) checklist pasien pulang dengan standar mewujudkan tata
pengisian budaya operasional yang kelola rumah sakit Integritas
36
checklist keselamatan berlaku yang professional dan Menjunjung nilai-nilai
pasien akuntabel luhur dalam
2. Menyesuaikan Komitmen mutu pembuatan checklist
pembuatan Ketelitian dalam unit kerja
SPO sengan pembuatan SPO
standart yang
ada di RSU
Karsa Husada
Batu
Analisi Dampak:
Jika kegiatan menyusun SPO tidak dilakukan maka tidak ada standar baku yang dapat dijadikan pedoman dalam pengisian checklist
6. Mengkonsulta 1. Menampilkan 1. Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan ini Profesional
sikan SPO hasil susunan SPO Menerapkan berkontribusi pada Penyusunan SOP
kepada SPO yang pengisian tanggung jawab misi RSU Karsa pengisian checklist
mentor dan telah dibuat checklist profesi sesuai Husada Batu yaitu didasarkan pada
coach 2. Mengkonsulta budaya dengan standar mewujudkan tata referensi yang baku
sikan SPO keselamatan operasional yang kelola rumah sakit
pada mentor pasien pulang berlaku yang professional dan Integritas
dan coach akuntabel Menjunjung nilai-nilai
Komitmen mutu luhur dalam
Ketelitian materi yang pembuatan SOP
akan disosialisasikan pengisian checklist
budaya keselamatan
Whole of pasien pulang di unit
Goverment kerja
Berkoordinasi
dengan mentor dan
coach
37
Analisi Dampak:
Jika kegiatan konsultasi SOP tidak dilakukan akan menimbulkan tujuan yang ingin dicapai kurang dapat tercapai secara maksimal
7. Memberikan 1. Menghubungi Usulan SPO Akuntabilitas Kegiatan ini Integritas
usulan SPO tim SPO dan dapat diterima Menerapkan berkontribusi pada Menjunjung nilai-nilai
yang telah keselamatan oleh tim SPO dan tanggung jawab misi RSU Karsa luhur dan keyakinan
disepakati pasien Keselamatan profesi sesuai Husada Batu yaitu
bersama 2. Memaparkan Pasien dengan standar mewujudkan tata
dengan usulan SPO operasional yang kelola rumah sakit
mentor dan mengenai berlaku yang professional dan
coach kepada checklist akuntabel
tim SPO dan budaya Komitmen mutu
Keselamatan keselamatan Ketelitian materi yang
Pasien RSU pasien pulang akan disosialisasikan
Karsa Husada yang telah
Batu disusun Whole of
Goverment
Berkoordinasi
dengan tim SPO dan
Keselamatan Pasien
RSU Karsa Husaa\da
Batu
Analisi Dampak:
Jika kegiatan pengajuan usul SPO kepada tim SPO dan SKP rumah sakit akan menimbulkan ketidak harmonisan dan tidak ada
hubungan sinergis penulis dengan unit terkait di RS sehingga dapat mengabaikan konsep nilai ANEKA.
8. Melakukan 1. Berkonsultasi Paparan hasil Akuntabilitas Kegiatan ini Kebersamaan
konsultasi dengan kepala Koordinasi Dapat berkontribusi dalam
dengan ruang mengani mempertanggungjaw mewujudkan salah Keberanian
kepala ruang rencana abkan gagasan dan satu misi RSU Karsa
38
terkait dengan aktualisasi ide yang disampaikan Husada Batu yaitu Integritas
pelaksanaan program di dengan baik sesuai memberikan Perawat/petugas
penerapan ruang mawar dengan fakta yang pelayanan yang kesehatan konsisten
pengisian RSU Karsa terjadi di lapangan aman, ramah dan dalam melaksanakan
lembar Husada Batu berkualitas edukasi
checklist yaitu pengisian Nasionalisme
budaya checklist Menyampaikan dan
keselamatan budaya menghargai
pasien pulang keselamatan pendapat yang
di ruang pasien pulang diberikan oleh kepala
mawar RSU ruang dan rekan
Karsa Husada kerja
Batu
Etika Publik
Komunikatif, sopan
dan santun dalam
menyampaikan
pendapat
Anti Korupsi
Efisiensi waktu
pelaksanaan program
Analisi Dampak:
Jika kegiatan konsultasi dengan kepala ruang tidak dilakukan, program aktualisasi tidak dapat berjalan dengan optimal
9 Melakukan 1. Berkoordinasi Seluruh petugas Akuntabilitas Kegiatan ini Integritas
sosialisasi dengan petugas mampu Bertanggung jawab berkontribusi dalam Perawat/petugas
kepada di ruang Mawar memahami dan professional mewujudkan salah kesehatan konsisten
seluruh RSU Karsa mempraktikkan transparan satu misi RSU Karsa dalam melaksanakan
39
petugas yang Husada Batu cara pengsian Husada Batu yaitu sosialisasi pengisian
terlibat dalam mengenai tata dengan tepat Etika Publik memberikan checklist budaya
program cara pengisian Komunikatif, sopan pelayanan yang keselamatan pasien
pengisian lembar checklist dan santun dalam aman, ramah dan
Berkoordinasi budaya menyampaikan berkualitas
dengan keselamatan sosialisasi
petugas di pasien pulang
ruang Mawar
RSU Karsa
Husada Batu
Analisi Dampak:
Jika kegiatan pengajuan sosialisasi terhadap petugas menimbulkan ketidak harmonisan dan tidak ada hubungan sinergis penulis
dengan unit terkait di RS sehingga dapat mengabaikan konsep nilai ANEKA, dan program tidak dapat berjalan dengan baik
10 Menerapkan 1. Menyiapkan 1. Semua Akuntabilitas Kegiatan ini Integritas
pengisian lembar petugas Bertanggung jawab, berkontribusi dalam Perawat/petugas
lembar checklist mengisi dan profesional dan mewujudkan salah kesehatan konsisten
checklist budaya melengkapi transparan satu misi RSU Karsa dalam melaksanakan
budaya keselamatan lembar Husada Batu yaitu pengisian checklist
keselamatan pasien pulang checklist Komitmen mutu memberikan
pasien pulang di nurse budaya Efisiensi dan pelayanan yang
di ruang station keselamatan efektifitas pelaksaan aman, ramah dan
Mawar RSU pasien pulang program pengisian berkualitas
Karsa Husada pada saat checklist budaya
Batu menyiapkan keselamatan pasien
pasien pulang
Analisi Dampak:
Jika kegiatan penerapan lembar checklist tidak dilakukan maka program tidak dapat berjalan.
11 Melakukan 1. Terlaksananya 1. Hasil evaluasi Akuntabilitas Kegiatan ini untuk Kejujuran
40
monitoring monitoring dan berupa Bertanggung jawab, mengetahui seberapa Integritas
dan evaluasi evaluasi catattan profesional, besar manfaat adanya Keberanian
pelaskanaan ketepatan evaluasi transparan checklist budaya
pengisian petugas dalam keselamatan pasien
lembar mengisi Komitmen Mutu pulang serta
checklist lembar Efisiensi, berorientasi ketepatan dalam
budaya checklist mutu dan inovasi pengisiannya oleh
keselamatan budaya petugas.
pasien keselamatan Whole of
pasien pada Government
saat Hormat, sopan dan
menyiapkan santun dalam
pasien pulang berkoordinasi dengan
seluruh petugas yang
terlibat
Analisi Dampak:
Jika kegiatan monitoring dan evaluasi tidak dilakukan maka penulis tidak dapat mengukur tingkat keberhasilan program
12 Menyusun 1. Menyusun hasil 1.Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan ini Kejujuran
laporan kegiatan hasil kegiatan Tanggungjawab mendukung Integritas
aktualisasi aktualisasi aktualisasi Profesionalisme tercapainya visi dan
2. Mendiskusikan 2.Tersusunnya misi rumah sakit.
hasil kegiatan laporan Nasionalisme VISI
aktualisasi aktualisasi Menyampaikan dan Menjadi pilihan utama
(notulensi) menghargai masyarakat
pendapat yang
diberikan oleh coach MISI
dan mentor - Mewujudkan
pelayanan kesehatan
41
Etika Publik aman, ramah dan
Sopan santun berkualitas
Anti Korupsi - Mewujudkan tata
Jujur kelola rumah sakit
yang professional
Whole of Government dan akuntabel
Kolaborasi - Mewujudkan RSU
Karsa Husada
sebagai RSU Kelas B
pendidikan
Analisi Dampak:
Jika kegiatan menuyusun laporan aktualisasi tidak dilakukan , maka penulis tidak mampu menganalisa hasil akhir sebagai upaya
perbaikan mutu dan kinerja
Tabel 9. Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi
42
3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Oktober Minggu November Minggu ke- 2
ke- 4 s/d s/d Desember Minggu
November ke-1 ke- 1
No Kegiatan
4 5 1 2 3 4 2
43
keselamatan pasien pulang di ruang mawar RS
44