Anda di halaman 1dari 10

PERAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN

TERHADAP KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

Dr. KADI SUKARNA, SH.M.H.1

ABSTRAK

Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang perlindungan konsumen dan


azas-azas yang berlaku di dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen sesuai Pasal 2
UU No 8 Tahun 1999. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang, dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makluk hidup lain dan tidak untu diperdagangkan. Perlindungan konsumen adalah segala
upaya yang menjamin segala kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
Konsumen.Disamping itu membahas tentang hak dan kewajiban konsumen dan pelaku
usaha. Sebagaimana rumusan Pasal 4 jo 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Penegakan hukum Perlindungan Konsumen harus melibatkan banyak pihak terutama
pemerintah dan Lembaga Perlindungan Konsumen dan lembaga pengawas lain, serta harus
terkoordinasi dengan instansi-instansi terkait supaya terjadi keharmonisan dan tidak tumpang
tindih kebijakan atau keputusan. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
dengan baik tanpa harus merugikan konsumen atau pengguna barang/atau jasa. Karena
keberadaan Undang-Undang Perlindungan Konsumen ini sudah cukup representatif untuk
melindungi konsumen asalkan Undang-undang telah dipahami oleh pelaku usaha dan
konsumen.

Kata Kunci: Perlindungan, Konsumen dan Pelaku Usaha.

ABSTRACT

This writing is intended to find out more about consumer protection and the
principles that apply in the Consumer Protection Act in accordance with Article 2 of Law
No. 8 of 1999. The customer is everybody user of goods and or services available in the
community for the benefit of themselves, family, others, as well as other living beings and not
untu traded. Consumer protection is all the effort that ensures all legal certainty to provide
protection to Konsumen.Disamping it discusses the rights and obligations of consumers and
businesses. As the formulation of Article 4 jo 5 Consumer Protection Act. Consumer
Protection Law enforcement must involve many parties, especially the government and the
Consumer Protection Agency and other supervisory agencies, and must be coordinated with
the appropriate agencies to happen harmony and not overlapping policies or decisions.This
is expected to stimulate economic growth by fine without harming consumers or users of
goods / services. Due to the existence of the Consumer Protection Act is already sufficiently
representative to protect consumers as long as the legislation has been understood by
businesses and consumers.

Keywords: Protection, Consumer and business communities.

1
Dosen Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Semarang dan Ketua Lembaga
Perlindungan konsumen Swadaya Masyarakat Kab.Karanganyar

1
Humani, Vol.6, No.1, Januari 2016

A. PENDAHULUAN ini benar-benar terjadi dan faktanya


1. Latar Belakang pelaku ditangkap dikawasan
Konsumen adalah setiap orang cengkareng, Jakarta Barat. Pengakuan
pemakai barang, dan atau jasa yang pelaku benar-benar melakukan dan
tersedia dalam masyarakat baik bagi menjelaskan pula tahapan-tahapan
kepentingan diri sendiri, keluarga, yang dilakukannya dalam mengolah
orang lain, maupun makluk hidup lain daging sampah tersebut. Antara lain;
dan tidak untu Limbah daging dibersihkan lalu dicuci
diperdagangkan. 2Perlindungan dengan cairan formalin, selanjutnya
konsumen adalah segala upaya yang diberi pewarna tekstil dan daging
menjamin segala kepastian hukum digoreng kembali sebelum dijual
untuk memberi perlindungan kepada dalam berbagai bentuk seperti sup,
Konsumen.3 Tetapi apakah sesuai daging empal dan bakso sapi. Lebih
kenyataan saat ini konsumen benar- mengejutkan lagi bahwa profesi ini
benar dapat terlindungi dan lebih sudah ia pratikkan selama 5 (lima)
mengecewakan yang terjadi konsumen tahun lebih.
sering dianak-tirikan oleh para Pernah kita mendengar tentang
produsen. Beberapa contoh kasus produk susu dari China yang
tentang makanan kemasan kadaluarsa mengandung melamin dan ditemukan
berbentuk parcel, dan kini banyak di Indonesia. Melamin adalah zat yang
beredar serta produk-produk lain yang biasa digunakan dalam pembuatan
kadaluarsa, tentu sangat berbahaya perabotan rumah tangga atau plastic.
apabila dikonsumsi sebab jamur dan Namun dalam kasus ini melamin
bakteri yang berada dalam makanan dicampurkan dicampurkan dengan
tersebut bisa menyebabkan keracunan. susu dampak yang ditimbulkan adalah
Pengolahan daging sisa atau bayi yang mengalami penyakit tidak
bekas dari hotel dan restoran yang lazim seperti, gagal ginjal, bahkan
diolah kembali, berita ini tidak sedikit dari mereka yang
menggemparkan publik yang dikenal meninggal dunia. Pelanggaran-
dengan sebutan daging limbah atau pelanggaran hukum yang dilakukan
daging sampah. Sebutan namanya saja produsen dan atau pelaku usaha ini
kita akan merasa jijik dan seakan-akan yang merugikan para konsumen dalam
tidak percaya pada hal tersebut, namun tingkatan yang dianggap sangat
membahayakan kesehatan dan jiwa
2
Lihat Pasal 1 Ayat (2) UU No. 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. konsumen.
3
Ibid Ayat (2)

2
Peran Lembaga Perlindungan Konsumen……………………….
Kadi Sukarna

Ketiga contoh kasus di atas, dikembangkan secara demokratis


dapat memberikan gambaran bahwa sserta mampu menumbuhkan
konsumenlah menjadi pihak kembangkan dunia produksi barang
yang sangat dirugikan. Disamping itu dan jasa yang layak dikonsumsi oleh
sering kali konsumen harus membayar masyarakat. Undang-Undang No. 8
mahal untuk biaya berobat kerumah Tahun 1999 tentang
sakit karena resiko-resiko yang PerlindunganKonsumen (UUPK),
diderita adalah sangat membahayakan diharapkan dapat memberikan rasa
kesehatan dan jiwa konsumen. aman dan adil bagi masyarakat atau
Terjadinya dampak seperti ini konsumen serta untuk memperoleh
mungkin disebabkan kurangnya perlindungan atas kerugian yang
pengawasan dari Pemerintah dan diderita atas transaksi suatu barang dan
badan-badan hukum seperti Dinas jasa. Perkembangan perekonomian dan
kesehatan, satuan Polisi Pamong Praja, pertumbuhan pembangunan serta
serta dinas Perdagangan dan pengaruh globalisasi dan kemajuan
Perindustrian setempat. teknologi akan membawa pengaruh
2. Perumusan Masalah luar biasa kepada setiap aspek
Berdasarkan latar belakang tersebut di kehidupan manusia, khususnya
atas maka rumusan masalah sebagai di bidang perindustian dan
berikut: perdagangan yang menghasilkan
1. Apakah azas-azas perlindungan barang jasa dalam pemenuhan
konsumen? kebutuhan hidup.
2. Apakah Hak dan kewajiban konsumen Keadaan inilah sangat
dan Peran lembaga perlindungan membawa keuntungan bagi pelaku
konsumen usaha terhadap barang-barang yang
B. PEMBAHASAN dihasilkannya dan konsumen akan
1. Azas Perlindungan Konsumen semakin terbuka sebagai peluang
Undang-Undang Dasar 1945, untuk mengkomsumsi barang atau jasa
merupakan sumber dari segala sumber yang dihasilkan dengan harga yang
hukum di Indonesia, dan dalam hal ini kompetitif. Keuntungan antara pelaku
telah mengamanatkan pembangunan usaha dengan konsumen tersebut ada
nasional bertujuan untuk mewujudkan baiknya tetapi juga akan menimbulkan
masyarakat adil dan makmur. Melalui dampak negatik karena akan
tujuan pembangunan nasional ini maka mengakibatkan kedudukan pelaku
sistem pembangunan ekonomi harus usaha dan konsumen menjadi tidak

3
Humani, Vol.6, No.1, Januari 2016

seimbang, pelaku usaha berposisi semakin terbukanya pasar bebas


sebagai pensuplai dan sebagai akibat dari proses mekanisme
konsumen berada pada posisi yang pasar yang berkembang. Ekses yang
lemah. Dengan demikian Konsumen seringkali timbul adalah transaksi
sebagai objek bisnis untuk meraup ekonomi yang terjadi sering
keuntungan yang sebesar-besarnya, terdapat permasalahan-permasalahan
pelaku usaha melalui kiat-kiat promosi atau sengketa dan ketidakpuasan
dan tata cara penjualan yang konsumen atas produk yang di
merugikan konsumen. Maka Undang- konsumsinya tidak memenuhi kualitas
Undang Perlindungan Konsumen ini rasa aman dan bahkan ada yang
lahir sudah cukup representatif apabila berbahaya.
telah dipahami oleh semua pihak, Pemerintah melalui lembaga-
karena di dalamnya juga memuat lembaganya meningkatkan
jaminan adanya kepastian hukum bagi perlindungan dan jaminan produk,
konsumen, meningkatkan kualitas kepastian mutu, jumlah, dan keamanan
barang dan/atau jasa yang menjamin barang dan jasa yang diperolehnya di
kelangsungan usaha produksi barang pasar, hal ini demi peningkatan
dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, kesejahteraan masyarakat. Tentu masih
keamanan dan keselamatan konsumen, segar di ingatan, ditariknya
meningkatkan kesadaran, kemampuan produk pengusir nyamuk HIT karena
dan kemandirian konsumen untuk dikhawatirkan mengandung bahan
melindungi diri, mengangkat harkat yang berbahaya bagi keamanan dan
dan martabat konsumen dengan cara keselamatan konsumen.
menghindarkannya dari ekses Terakhir tetang kasus jamu
negatif pemakaian barang dan/atau berbahaya, kosmetik, makanan-
jasa, meningkatkan pemberdayaan minuman mengandung susu produk
konsumen dalam memilih,menentukan RRC yang berbahaya, makanan yang
dan menuntut hak-haknya sebagai bercampur formalin. beras
konsumen. Kemudian di dalam mengandung bahan pengawet
rumusannya pun telah mengatur pula berbahaya dan lain-lain.
tentang pelarangan bagi pelaku usaha Pertanyaannya kenapa lembaga-
yang tidak mengikuti lembaga pemerintah seakan-akan tidak
ketentuan berproduksi secara halal, berfungsi? Padahal secara nyata Pasal
sebagaimana pernyataan “halal” yang 2 UU No 8 Tahun 1999 merumuskan
dicantumkan dalam label. Seiring

4
Peran Lembaga Perlindungan Konsumen……………………….
Kadi Sukarna

bahwa azas Perlindungan Konsumen Negara menjamin kepastian


adalah: hukum.
1. Asas Manfaat; mengamanatkan Kesadaran konsumen akan hak-
bahwa segala upaya dalam haknya masih rendah, hal ini
penyelenggaraan perlindungan dipengaruhi beberapa faktor, seperti
konsumen harus memberikan tingkat pendidikan yang belum
manfaat sebesar-besarnya bagi memenuhi standar wajib karenanya
kepentingan konsumen belum dapat dianggap sebagai
dan pelaku usaha secara konsumen yang cerdas. Undang-Undang
keseluruhan, Perlindungan Konsumen dimaksudkan
2. Asas Keadilan; partisipasi seluruh untuk menjadi landasan hukum yang
rakyat dapat diwujudkan secara kuat bagi pemerintah dan lembaga
maksimal dan memberikan perlindungan konsumen swadaya
kesempatan kepada konsumen masyarakat untuk melakukan upaya
dan pelaku usaha untuk pemberdayaan konsumen melalui
memperoleh haknya dan pendidikan dan pembinaan konsumen.
melaksanakan kewajibannya Upaya pemberdayaan ini penting karena
secara adil tidak gampang menyadarkan pelaku
3. Asas Keseimbangan; memberikan usaha yang telah mendarah daging
keseimbangan antara kepentingan berpegang teguh dengan prinsipnya,”
konsumen, pelakuusaha, dan mengeluarkan barang atau modal
pemerintah dalam arti materiil minimal tetapi mendapatkan
ataupun spiritual, keuntungan yang semaksimal mungkin.
4. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsisi ini sangat potensial merugikan
Konsumen; memberikan jaminan kepentingan konsumen secara langsung
atas keamanan dankeselamatan maupun tidak langsung.
kepada konsumen dalarn 2. Hak dan kewajiban konsumen
penggunaan, pemakaian dan Rumusan pasal-pasal UU
pemanfaatan barangdan/atau jasa Nomor 8 Tahun 1999, telah mengatur
yang dikonsumsi atau digunakan; Hak-hak konsumen dan pelaku usaha,
5. Asas Kepastian Hukum; baik Meskipun realitanya, terkadang
pelaku usaha maupun konsumen konsumen seringkali berada pada
mentaati hukum dan memperoleh posisi yang kurang menguntungkan
keadilan dalam penyelenggaraan dan daya tawarnya rendah. Ini karena
perlindungan konsumen, serta mereka belum memahami hak-hak

5
Humani, Vol.6, No.1, Januari 2016

mereka dan terkadang sudah h). Hak untuk mendapatkan


menganggap itu persoalan biasa saja. kompensasi, ganti
Untuk Lembaga pelindungan rugi/penggantian, apabila barang
Konsumen swadaya masyarakat adalah dan/atau jasa yang diterima tidak
lembaga advokasi kepentingan sesuai dengan perjanjian atau
konsumen yang secara idial mampu tidak sebagaimana mestinya;
memperjuangkan hak-hak konsumen, i). Hak-hak yang diatur dalam
adapun sesuai dengan Pasal 4 Undang- ketentuan peraturan perundang-
undang Perlindungan Konsumen, Hak- undangan lainnya.
hak Konsumen adalah : Maka dengan demikian
a). Hak atas kenyamanan, keamanan konsumen pun perlu memiliki dan
dan keselamatan dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan,
mengkonsumsi barang kepedulian, kemampuan untuk
dan/atau jasa; melindungi dirinya. Sosialisasi Undang-
b). Hak untuk memilih barang dan/atau undang perlindungan konsumen harus
jasa serta mendapatkan barang secara gencar dilakukan terutama
dan/atau jasa tersebut sesuai kepada masyarakat tingkat bawa dan
dengan nilai tukar dan kondisi berpendidikan rendah. Karena
serta jaminan yang dijanjikan; permasalahan-permasalahan ini tentu
c). Hak atas informasi yang benar, akan terjadi akibat dari ketidak pahaman
jelas dan jujur mengenai kondisi konsumen. Untuk peningkatan
dan jaminan barang dan/atau jasa; kesadaran dan kewaspadaan konsumen,
d). Hak untuk didengar pendapat dan sesuai rumusan Pasal 5 Undang-undang
keluhannya atas barang dan/atau perlindungan konsumen, memiliki
jasa yang digunakan; kewajiban sebagai berikut::
e).Hak untuk mendapatkan advokasi, 1. Membaca atau mengikuti petunjuk
perlindungan dan upaya informasi dan prosedur pemakaian
penyelesaian sengketa perlindungan atau pemanfaatan barang dan/atau
konsumen secara patut; jasa, demi keamanan dan
f). Hak untuk mendapat pembinaan keselamatan;
dan pendidikan konsumen; 2. Beritikad baik dalam melakukan
g). Hak untuk diperlakukan atau transaksi pembelian barang dan/atau
dilayani secara benar dan jujur jasa;
serta tidak diskriminatif; 3. Membayar sesuai dengan nilai tukar
yang disepakati;

6
Peran Lembaga Perlindungan Konsumen……………………….
Kadi Sukarna

4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum kerugian konsumen tidak diakibatkan


sengketa perlindungan konsumen oleh barang dan/atau jasa yang
secara patut. diperdagangkan;
Seperangkat penegakan hukum e. hak-hak yang diatur dalam ketentuan
ada untuk melindungi konsumen dan peraturan perundang-undangan
tidak dimaksudkan untuk mematikan lainnya,
usaha para pelaku usaha, namun timbal Adapun sesuai Pasal 7,
balik ini perlindungan konsumen dapat merumuskan kewajiban pelaku usaha
mendorong iklim perusahaan yang adalah :
tangguh dalam menghadapi persaingan 1). beritikad baik dalam melakukan
melalui penyediaan barang dan atau jasa kegiatan usahanya;
yang berkualitas. Pelaksanaan Undang- 2). memberikan informasi yang benar,
undang Perlindungan konsumen tetap jelas dan jujur mengenai kondisi
memberikan perhatian khusus kepada dan jaminan barangdan/atau jasa
pelaku usaha kecil dan menengah. Hal serta memberi penjelasan
ini dilakukan melalui upaya pembinaan penggunaan, perbaikan dan
dan penerapan sanksi atas pemeliharaan;
pelanggarannya 3). memperlakukan atau melayani
Disamping itu sesuai Pasal 6 konsumen secara benar dan jujur
Undang-undang Perlindungan serta tidak diskriminatif;
konsumen, merumuskan hak pelaku 4). menjamin mutu barang dan/atau
usaha adalah: jasa yang diproduksi dan/atau
a. hak untuk menerima pembayaran diperdagangkan
yang sesuai dengan kesepakatan berdasarkanketentuan standar mutu
mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang berlaku;
barang dan/atau jasa yang 5). memberi kesempatan kepada
diperdagangkan; konsumen untuk menguji, dan/atau
b. hak untuk mendapat perlindungan mencoba barang dan/atau jasa
hukum dari tindakan konsumen yang tertentu serta memberi jaminan
beritikad tidak baik; dan/atau garansi atas barang yang
c. hak untuk melakukan pembelaan diri dibuat dan/atau
sepatutnya di dalam penyelesaian yangdiperdagangkan;
hukum sengketa konsumen; 6). memberi kompensasi, ganti rugi
d. hak untuk rehabilitasi nama baik dan/atau penggantian atas kerugian
apabila terbukti secara hukum bahwa akibat penggunaan, pemakaian dan

7
Humani, Vol.6, No.1, Januari 2016

pemanfaatan barang dan/atau jasa d. membantu konsumen dalam


yang diperdagangkan; memperjuangkan haknya, termasuk
7). memberikompensasi, ganti rugi menerima keluhan atau pengaduan
dan/atau penggantian apabila barang konsumen;
dan/atau jasa yang diterima atau e. melakukan pengawasan bersama
dimanfaatkan tidak sesuai dengan pemerintah dan masyarakat
perjanjian. terhadap pelaksanaan perlindungan
3. Peran Lembaga Perlindungan konsumen.
Konsumen Swadaya Masyarakat Disisi lain Lembaga
Peran lembaga Perlindungan Pengawasan dan/atau instansi
Konsumen swadaya masyarakat, yang pemerintah dapat dianggap
bergerak di bidang perlindungan bertanggungjawab terhadap
konsumen menjadi sangat dibutuhkan pengawasan peredaran barang-barang
dalam masyarakat, perannya yang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat
diakui oleh pemerintah memiliki seperti, BPOM, DINKES dan
kesempatan untuk berperan aktif departemen terkait yang mengeluarkan
dalam mewujudkan perlindungan izin produksi, perdagangan dan
konsumen. Lembaga perlindungan peredaran suatu produk. Tidak mudah
konsumen swadaya Masyarakat ini dikibuli oleh pelaku usaha yang
berdiri atas perintah undang-undang akhirnya merugikan konsumen. Kasus-
dan diakui keberadaannya dan kasus formalin,HIT, susu bercampur
memiliki kegiatan sebagaimana melamin sebenarnya yang diketahui
rumusan Pasal 44 Undang-undang oleh badan-badan pemerintah terkait
Perlindungan Konsumen, antara lain: tetapi sengaja di biarkan. Akan tetapi
a. menyebarkan informasi dalam ketika kasus ini menjadi konsumsi
rangka meningkatkan kesadaran publik dan /atau heboh di media cetak
atas hak dan kewajiban dan kehati- maupun elektronik, barulah
hatian konsumen dalam Pemerintah penindaklajuti, padahal
mengkomsumsi barang dan/atau sudak memakan korban yang tidak
jasa; sedikit dan merugikan konsumen yang
b. memberikan nasehat kepada tidak dapat dihitung besarnya.
konsumen yang memerlukannya; C. PENUTUP
c. bekerja sama dengan instansi terkait 1. Kesimpulan
dalam upaya mewujudkan Keberadaan UU Perlindungan
perlindungan konsumen; Konsumen ini sudah cukup representatif

8
Peran Lembaga Perlindungan Konsumen……………………….
Kadi Sukarna

untuk melindungi konsumen asalkan c) Meningkatkan peran serta Lembaga


Undang-undang telah dipahami oleh Perlindungan Konsumen swadaya
pelaku usaha dan konsumen. Peran masyarakat sebagai amanah Undang-
lembaga perlindungan konsumen dan undang Perlindungan Konsumen.
seperangkat penegak hukum lainnya
harus secara bersama-sama mendorong
tumbuh kembangnya ekonomi tetapi DAFTAR PUSTAKA
juga tidak merugikan konsumen yang
telah mengkonsumsi barang dan/atau Bandung Sudaryatmo, 1999, Hukum dan
jasa tersebut. Advokasi Konsumen, PT. Citra
2. Saran Aditya Bakti,
a). Untuk pemerintah dan lembaga Yusuf Sofie, 2000, Perlindungan
perlindungan konsumen harus Konsumen dan Instrumen-
menegakkan Undang-Undang Instrumen Hukumnya, PT.
secara baik sehingga mampu CitraAditya Bakti,
menjunjung tinggi Azas-azas yang Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
berlaku dalam Undang-undang Tentang Perlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen. Bandung’’http://www.scribd.com/
b) Memenuhan hak dan Kewajiban doc/18545014/makalah-
konsumen dan Pelaku usaha sebagai perlindungan-
asas keseimbangan sebagai salah konsumenhttp://www.pemantaupe
satu pelaku usaha sehingga tercidan radilan.com/delik/16.
perlindungan hukum.

9
Humani, Vol.6, No.1, Januari 2016

10

Anda mungkin juga menyukai