N I M : 042429646
A. TURUNAN PARSIAL
Definisi fungsi dan relasi beberapa variable dapat diperoleh dengan memperluas definisi untuk dua
variable. Penyajian secara grafis hanya dimungkinkan sampai dengan penggunaan tiga variable.
Sedangkan penggunaan lebih dari tiga variable tidak dapat lagi digambarkan grafiknya. Suatu titik dalam
dua dimensi disajikan oleh pasangan urutan bilangan rill. Suatu titik dalam tiga dimensi disajikan oleh
himpunan urut yang mempunyai tiga anggota. Suatu titik dalam n dimensi dapat disajikan oleh pasangan
urut yang mempunyai n buah anggota bilangan rill yaitu:
(X1,X2…….XN)
Himpunan semua titik – titik dalam n dimensi ditunjukkan dengan simbol Un. Suatu fungsi dengan n buah
variabel dapat ditulis dalam bentuk :
Z = F (X1,X2…..XN)
Dimana x1,x2…..xn disebut variabel bebas dan z merupakan variabel tak bebas. Fungsi implisit dari
beberapa variabel dapat ditulis sebagai :
(X,Y,Z) = 0
( X1,X2…..XN,Z) = 0
Z = F (X,Y)
Bila y dianggap tetap, z hanya merupakan fungsi x saja sehingga turunan z ke x dapat dihitung . Maka
turunan yang didapat dengan cara itu disebut turunan parsial dari z ke x dan ditunjukkan oleh salah satu
lambang berikut .
∂ z , ∂f , ∂ f ( x , y ) , FX (X,Y),FX , ZX
∂x ∂x ∂x
Demikian pula jika x dianggap tetap dan y dapat berubah maka turunan parsial ke y dapat dihitung dan
diberi lambang :
∂z , ∂f , ∂ f ( x , y ) , FY(X,Y), FX ,ZY
∂y¿¿ ∂ y ∂y
Contoh
∂z =6x+2y
∂x
∂z =2x-10y
∂y
Suatu fungsi dengan satu variabel dapat disajikan oleh suatu kurva dalam suatu bidang. Suatu fungsi
dengan dua variabel dapat disajikan oleh bidang dalam ruang. Gambar berikut menyajikan fungsi z=f(x,y)
Apabila bidang dipotong oleh bidang datar yang melalui titik T dan sejajar bidang XOZ atau Y tetap,
maka ATB merupakan perpotongan dengan bidang. Kecuraman garis singgung kurva ATB menunjukan
tingkat perubahan Z karena perubahan X pada titik T. dengan demikian maka secara geometris, arti dari
turunannya parsial adalah:
Jadi untuk suatu fungsi Z= f(x,y), turunan parsialnya secara geometris diartikan sebagai curam
perpotongan bidang Z= f(x,y) dengan bidang y= konstan dan X=konstan.
Secara umum turunan parsial fungsi Z =f(x,y) adalah fungsi dari X dan Y dan masih dapat diturunkan lagi
ke X atau ke Y. bila turunanya ada maka turunan tersebut dinamakan turunan parsial kedua dari Z dan di
beri lambang berikut:
Turunan parsial kedua atau lebih yang merupakan hasil pendiferensialan ke lebih dari satu variabel di
sebut turunan parsial campuran jadi fxy dan fyx merupakan turunan parsial campuran. Bila f xy dan fyx
konstan, maka fxy = fyx. Dengan demikian maka untuk mendapatkan turunan parsial campuran kedua atau
lebih dapat diperoleh dengan menurunkan kesalahsatu variabel dan kemudian diturunkan lagi ke variabel
lainya tanpa mengindahkan urutannya.
Contoh:
Z = (x2+y2)3
Fx = 3(x2+y2)2(2x)
=6x(x2+y2)2
Fxy = 6x.2(x2+y2).2y
=24x3y+24xy3
Fy = 3(x2+y2(2y)
=6y(x2+y2)
Fyx =6y.2(x2+y2).2x
=24x3y+24xy3
B. DIFERENSI TOTAL
Untuk tujuan tertentu, kadang – kadang tanda turunan pada pembilang dipisahkan dengan tanda turunan
dipenyebutnya. Tanda yang sudah dipisahkan itu disebut diferensial. Bila anda mempunyai fungsi W =
f(x,y.z), maka diferensial total dari fungsi di definisikan sebagai berikut:
∂W
dW= ∂W dx + ∂ y + ∂W dz
∂x d
y ∂z
bagian ∂W , ∂ W , ∂ W
¿ ¿
∂x ∂ y ∂ z
adalah diferensial parsial dari W yang diturunkan berturut turut ke x, y dan z. jumlah dari diferensial
parsial tersebut disebut diferensial total
W= f(x1,x2,…….xn)
Jika x1 adalah fungsi yang dapat didiferensialkan ke dua variabel , misalnya r dan s maka diferensial
totalnya adalah :
Dxi = ∂ xi dr + ∂ xi ds
∂r ∂s
Contoh :
Demikian pula untuk W = f(x,y,z) dimana x,ydan z merupakan fungsi r dan s yang dapat di diferensialkan
, maka ∂W dan
∂ W
∂ s
dapat diperoleh dengan cara :
∂r ¿
∂W
∂W = ∂W ∂x + ∂ y +
∂W
∂ z
∂ y ∂ z
∂r ∂ x ∂r ∂r ∂r
∂W
∂W = ∂W
∂ x + ∂ y +
∂W
∂ z
∂ y
∂s ∂ x
∂s ∂s
∂ z
∂s
Contoh
SUMBER ESPA4222