PELAYANAN KEBIDANAN PADA NY. A UMUR 28 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 39+¹ MINGGU PREEKLAMSIA BERAT DI RUANG AN-NISA RSI FATIMAH CILACAP
Tanggal masuk : 01-02-2021 Tanggal pengkajian : 15-02-2021
Jam masuk : 08.30 wib Jam pengkajian : 20.26 Tempat : Ruang An-Nisa Pengkaji : Abelia Apriyantini
A. LAPORAN ASUHAN DENGAN MELAKUKAN PERENCANAAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN 1. Hasil Pengkajian Asuhan Dengan Melakukan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan DS = Nama : Ny. A Umur : 28 tahun Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Jl. Kalicawang rt 02/05 Donan Cilacap Tengah Alasan kunjungan : Ibu mengatakan datang ke RSI Fatimah Cilacap hendak bersalin atas status rujukan oleh Dokter Rahmi. Keluhan utama : Ibu mengatakan mengalami bengkak pada kaki. Riwayat kehamilan sekarang : - G1P0A0 - HPHT 28 April 2020 - HPL 6 Februari 2021 - Usia kehamilan 39+¹ minggu DO = a. Tanda – tanda vital - Tekanan darah : 148/100 - Suhu : 36,5 - Nadi : 97 b. Tinggi fundus uteri : 28 cm c. Detak jantung janin : 142/menit 2. Diagnosis Asuhan Dengan Melakukan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan Ny. A umur 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39+¹ minggu dalam keadaan ibu dan janin mengalami preeklamisa berat. 3. Hasil Observasi Asuhan Dengan Melakukan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan Ny. A umur 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 +¹ minggu akan dilakukan perencanaan dan pengambilan keputusan tindakan pemberian ¼ tablet misoprostol per oral dalam waktu per 6 jam kembali dan atau dilakukan tindakan SC(caesarean section). 4. Pembahasan Asuhan Dengan Melakukan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan Ny. A umur 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 +¹ minggu mengalami preeklamisa berat bidan melakukan kolaborasi dengan dokter memberikan ¼ tablet misoprostol per 6 jam dengan konsumsi per oral. Namun setelah 6 jam di lakukan tindakan tersebut Ny.A tidak kunjung mengalami kontraksi kemudian di beri tablet ¼ tablet misoprostol kembali dengan harapan 6 jam setelahnya bahkan sebelumnya mengalami kontraksi namun, hasil tetap sama Ny. A tidak kunjung mengalami kontraksi. Sehingga bidan dan dokter malukan kolaborasi kembali melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan tindakan SC(caesarean section) dan atau induksi kembali. Menurut hasil survei global WHO yang dilakukan di 9 (Sembilan) negara Asia pada tahun 2007 dan 2008, di Kamboja, China, Nepal, Filipina, Srilangka, Thailand, dan Vietnam diketahui bahwa persentase persalinan SC sekitar 27,3%. Survei ini meneliti hampir 108.000 persalinan di 122 rumah sakit. Sectio caesarea dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal, sehingga SC seharusnya dilakukan hanya karena adanya indikasi medis.10 Tenaga medis tentunya paham mengenai risiko dilakukannya tindakan sectio caesarea, termasuk risiko medis akibat tindakan ini. Namun demikian, banyak tenaga medis yang mempermudah izin tindakan ini hanya karena kemauan pasien atau kondisi medis yang sebenarnya dapat diatasi tanpa sectio caesarea. Hal ini terkait dengan bioetika atau etika kesehatan yang salah satu prinsipnya adalah benifience, mendahulukan kepentingan atau keselamatan pasien, tidak hanya pada konteks kekinian melainkan juga pada konteks di masa depan dan mengusahakan agar kebaikan atau manfaat dari tindakan yang diambil itu lebih banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya. (Jurnal Etika Kesehatan pada Persalinan Melalui Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis : Tahun 2018 : Halaman 10-11) 5. Kesimpulan Asuhan Dengan Melakukan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan Informed choice dalam pelayanan kebidanan kepada Ny. A umur 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39+¹ sudah sesuai dengan SOP.
B. PENGESAHAN
Pembimbing Lahan Mahasiswa Pembimbing Akademik
(Salamah, A.Md. Keb) (Abelia Apriyantini) (Sohimah., M. Keb)