Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE
Rosliana Ali
SMP Negeri 12 Pekanbaru, kota Pekanbaru
Abstract: The purpose of this study was to: (1) Describe the 2013 curriculum
implementation in social studies learning at Pekanbaru 12 Junior High School, (2)
Describe the constraints of the social studies teacher in implementing the 2013
curriculum at 12 Pekanbaru Junior High School. This type of research includes qualitative
research. Data collection techniques used in this study are observation, interview, and
documentation techniques. The results of this study indicate that SMP Negeri 12
Pekanbaru: (1) Implementation of the 2013 curriculum in the eyes of social studies
learning in class VII was obtained from general interviews of 7th grade social studies
teachers, school principals, and the curriculum curriculum that had been going well
through the preparation phase to the evaluation phase. (2) Constraints in the application
of the 2013 curriculum in implementing the 2013 curriculum for students and teachers
need a long time to understand and adapt to the new model learning system offered by the
government in the 2013 curriculum. With this method, not all teachers are able to assess
using 5M in the learning process. An overly detailed assessment process (5M) in the 2013
curriculum is still difficult to implement.
sejarah, dan sosiologi harus diajarkan lebih kreatif dan inovatif dalam
secara terpadu. Pembelajaran yang penggunaan metode serta penggunaan
dahulu guru memberitahu sekarang media pembelajaran agar siswa lebih
siswa yang mencari tahu apa yang mampu mengembangkan potensi
sedang mereka bahas dalam pela- dirinya. Di SMP Negeri 12 Pekanbaru,
jarannya sebagaimana yang telah dimana dalam proses pembelajaran
ditugaskan oleh guru. IPS kelas VII khususnya sudah
Dalam hal ini, guru dituntut menggunakan IPS terpadu dimana
untuk lebih kreatif dan inovatif guru dalam menjelaskan materi
untuk melaksanakan pelajaran di pembelajaran dengan mengaitkan
kelas, baik penggunaan metode materi dengan kehidupan langsung
maupun pengunaan media sebagai yang ada di lingkungan sekitar,
penunjang pelajaran agar siswanya dimana siswa tersebut tinggal.
lebih giat selama proses belajar. Di Kurikulum 2013 yang berba-
SMP Negeri 12 Pekanbaru, pelak- sis karakter dan kompetensi, antara
sanaan pembelajaran IPS sudah lain ingin mengubah pola pendidikan
menerapkan kurikulum 2013, yaitu dari orientsi terhadap hasil dan
pembelajaran terpadu meskipun belum materi kependidikan dari orientasi
maksimal. Kurangnya sarana dan terhadap hasil dan materi kepen-
prasana serta guru yang bukan di didikan sebagai proses, melalui
bidangnya menjadi permasalahan pendekatan tematik integraif dengan
utama. Jadi, masih perlu banyak contextual teching and learning
penelitian dan peningkatan keprofe- (CTL). Oleh karena itu, pembelajaran
sionalan guru untuk memaksimalkan harus sebanyak mungkin melibatkan
hal tersebut. peserta didik, dengan menggali
Pertanyaan diatas sesuai yang berbagai potensi, dan kebenaran
dikatakan oleh Sofan Amri bahwa secara ilmiah. Dalam kerangka inilah
dengan pembelajaran terpadu yang perlunya kreatifitas guru, agar mereka
ada hakikat merupakan suatu sistem mampu menjadi fasilitator dan mitra
pembelajaran yang memungkinkan bagi peserta didik.
peserta didik baik secara individual Strategi pembelajaran sangat
maupun kelompok aktif mencari, diperlukan dalam menunjang terwu-
menggali, dan menemukan konsep judnya seluruh kopetensi yang
serta prinsip-prinsip secara holistik dimuat dalam kurikulum 2013. Dalam
dan autentik. Salah satu diantaranya hal ini, kurikulum memuat apa
adalah memadukan kopeteni dasar yang seharusnya diajarkan kepada
melalui pembelajaran terpadu siswa peserta didik, sedangkan pembe-
dapat memperoleh pengalaman lajaran merupakan cara begaimana
lagsung, sehingga dapat menambah apa yang diajarkan bisa dikuasai
kekuatan untuk menerima, menyim- oleh peserta didik, sedangkan
pan, dan memproduksi kesan-kesan pembelajaran merupakan bagaimana
yang dipeljarinya. cara apa yang diajarkan bisa
Implementasi kurikulum 2013 dikuasai oleh peserta didik. Dari
dalam pembelajaran IPS, dilaksanakan pelaksanaan pembelajaran di mulai
dengan berbagai metode pembe- dengan penyampaian rencana pelak-
lajaran, karena guru dituntut harus sanaan pembelajaran (RPP) yang di
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE
itu sendiri. Dalam hal ini, guru dibantu oleh waka kurikulum untuk
dituntut harus mampu terus membuat program evaluasi yang akan
meningkatkan kemampuan sesuai diadakan setiap satu semester sesuai
dengan perkembangan ilmu penge- jadwal yang telah ditentukan, karena
tahuan dan teknologi yang sekarang dari situlah kepala sekolah dan waka
sedang berkembang pesat, sehingga kurikulum dapat melakukan moni-
mereka (guru) tidak akan ketinggalan. toring terhadap jalannya proses
Oleh sebab itu, guru harus menguasai pembelajaran. Begitupun dalam
kurikulum 2013, karena hal tersebut evaluasi di SMP Negeri 12 Pekanbaru
adalah mutlak. Dengan demikian, memiliki, team supervisi/pengawasan
guru akan mampu melaksanakan sendiri untuk selalu melakukan
tugas sebagai guru yang berfungsi monitoring implementasi pembe-
sebagai fasilitator dalam proses lajaran IPS Kurikulum 2013 tersebut.
pembelajaran di dalam kelas. Dari hasil supervisi/penga-
Banyaknya kekurangan wasan tersebut, dapat diketahui
dalam implementasi kurikulum kelemahan dan keunggulan seorang
2013, sehingga perlu adanya guru dalam melaksanakan pembe-
monitoring dan evaluasi secara rutin lajaran dengan sistem K13. Dengan
oleh pihak kepala sekolah maupun kata lain, tingkat penguasaan guru
pemerintah pusat sebagai pengawal yang bersangkutan dapat melalui
berhasil atau tidaknya kurikulum pengawasan. Keuntungan dilaku-
2013, karena jika tidak dikawal kannya supervisi adalah akan segera
oleh mereka sedikit kemungkinan ditemukannya solusi oleh team
pengimplementasian kurikulum 2013 supervisi/team pengawasan, sehingga
tidak akan berhasil dengan maksimal. akan ditindaklanjuti melalui pembi-
Di SMP Negeri 12 Pekanbaru dalam naan secara berkala demi
memonitoring implementasi kuri- tercapainya tujuan kurikulum 2013.
kulum 2013 pada pembelajaran IPS
khusunya, dilihat juga proses Kendala-Kendala Guru IPS kelas
pembelajaran dikelas. Dengan VII Dalam Menerapkan Kurikulum
demikian, dapat diukur dengan hasil 2013
belajar atau nilai rapor siswa Negara Indonesia merupakan
sebagai tolak ukur keberhasilan guru negara yang memiliki sistem
dalam pelasanaan kurikulum 2013. pendidikan yang selalu berubah-ubah.
Kemudian selain memonitoring dilihat Perubahan sistem tersebut disesuai-
juga dengan penggunaan perangkat kan dengan perkembangan ilmu
pembelajaran yang dibuat oleh pengetahuan dan teknologi, seperti
guru, khususnya guru IPS, supaya halnya di abad ke 21 ini. Kemajuan
kurikulum 2013 dapat diimplemen- ilmu pengetahuan dan teknologi
tasikan dengan baik. Sehingga menuntut harus diperbaharunya sistem
diadakan supervisi/pengawasan yang pendidikan yang lebih mapan, agar
akan ada team sendiri untuk menciptakan output peserta didik yang
digunakan angka kredit guru. mampu bersaing, baik secara nasional
Untuk memperoleh hasil maupun internasional.
yang sesuai dengan tujuan lembaga Perubahan kurikulum Tingkat
pendidikan tersebut, kepala sekolah Satuan Satuan Pendidikan (KTSP)
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE
DAFTAR PUSTAKA