Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)

Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN


MEMBACA PETA MELALUI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013

Rosliana Ali
SMP Negeri 12 Pekanbaru, kota Pekanbaru

Abstract: The purpose of this study was to: (1) Describe the 2013 curriculum
implementation in social studies learning at Pekanbaru 12 Junior High School, (2)
Describe the constraints of the social studies teacher in implementing the 2013
curriculum at 12 Pekanbaru Junior High School. This type of research includes qualitative
research. Data collection techniques used in this study are observation, interview, and
documentation techniques. The results of this study indicate that SMP Negeri 12
Pekanbaru: (1) Implementation of the 2013 curriculum in the eyes of social studies
learning in class VII was obtained from general interviews of 7th grade social studies
teachers, school principals, and the curriculum curriculum that had been going well
through the preparation phase to the evaluation phase. (2) Constraints in the application
of the 2013 curriculum in implementing the 2013 curriculum for students and teachers
need a long time to understand and adapt to the new model learning system offered by the
government in the 2013 curriculum. With this method, not all teachers are able to assess
using 5M in the learning process. An overly detailed assessment process (5M) in the 2013
curriculum is still difficult to implement.

Keyword: 2013 curriculum, map

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan implementasi


kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama Negeri 12
Pekanbaru, (2) Mendeskripsikan kendala-kendala guru IPS dalam menerapkan kurikulum
2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Pekanbaru. Jenis penelitian ini termasuk
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik observasi, interview, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa SMP Negeri 12 Pekanbaru: (1) Implementasi kurikulum 2013 pada mata
pembelajaran IPS pada kelas VII diperoleh dari wawancara umum guru IPS kelas VII,
kepala sekolah, dan waka kurikulum yang telah berjalan dengan baik melalui tahap
persiapan sampai tahap eveluasi. (2) Kendala-kendala dalam penerapan kurikulum 2013
dalam menerapkan kurikulum 2013 siswa dan guru membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk memahami dan beradaptasi dengan sistem pembelajaran model baru yang
ditawarkan oleh pemerintah dalam kurikulum 2013. Dengan metode ini, tidak semua
guru mampu menilai dengan menggunakan 5M dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian yang terlalu rinci (5M) dalam kurikulum 2013 yang masih sulit diterapkan.

Kata kunci: kurikulum 2013, peta


Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Perkembangan dan perubahan pedoman ideologi negara, yakni


jaman merupakan satu kesatuan ideologi pancasila. Dengan tetap
yang tidak dapat dipisahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai landasan
dunia yang sangat dinamis ini. filosofis negara dalam pembentukan-
Seiring dengan perubahan itu, segala nya. Sebab, hakikat penyelenggaraan
sesuatu yang ada di dalamnya juga pendidikan adalah menjadi solusi-
ikut berubah secara perlahan, seperti solusi di setiap permasalahan yang
yang terjadi pada pendidikan dan dihadapi bangsa dan negara.
sistemnya. Dimanapun pendidikan itu, Dengan kata lain, melalui pen-
baik itu pendidikan di negara didikan bangsa dan negara ini akan
berkembang, maupun di negara maju lebih mengalami kemajuan. Untuk
akan selalu berubah sesuai dengan mencapai tujuan itu pendidikan perlu
kebutuhan dan tuntutan zaman, serta diselenggarakan secara optimal
berbagai persoalan yang akan supaya menghasilkan lulusan-lulusan
dihadapi bersamaan dengan perubahan berkualitas yang memiliki kom-
itu. Dengan demikian, perubahan petensi sikap, keterampilan, dan
kurikulum dirasa sangat penting, pengetahuan sesuai dengan standar
bukan hanya menyangkut mengikuti nasional yang telah disepakati.
perkembangan jaman saja, melainkan Persoalan bagaimana me-
pendidikan merupakan penentu ngembangkan suatu kurikulum,
kehidupan dan kesejahteraan bangsa ternyata bukan lah hal yang mudah,
yang berkualitas. serta tidak sesederhana yang kita
Disamping itu, pendidikan juga bayangkan. Dalam skala makro,
memikul cita-cita bangsa, seperti yang kurikulum sebagai suatu alat dan
tercantum dalam Undang-Undang No. pedoman untuk mengantar peserta
2 tahun 1989 yang berbunyi didik sesuai dengan harapan dan cita-
“pendidikan nasional bertujuan cita masyarakat, oleh karena itu,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan proses mendesain dan merancang
mengembangkan manusia Indonesia suatu kurikulum perlumemerhatikan
seutuhnya, yaitu manusia yang sistem nilai (value sistem) yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan berlaku beserta perubahanperubahan
Yang Maha Esa dan berbudi yang terjadi dimasyarakat. Di samping
pekerti luhur, memiliki pengetahuan itu, kurikulum juga harus berfungsi
dan ketrampilan, kesehatan jasmani, mengembangkan seluruh potensi yang
dan rohani, kepribadian yang dimiliki oleh anak didik sesuai
mantap dan mandiri serta rasa dengan bakat dan minatnya, maka
tanggung jawab kemasyarakatan dan proses pengembangan juga harus
kebangsaan (pasal 4 UUD No.2 memperhatikan segala aspek yang
Tahun 1993 tentang pendidikan terdapat pada peserta didik.
nasional)”. Kurikulum 2013 mendapat
Pergantian dan perubahan sorotan dari berbagai pihak. Salah
kurikulum tersebut tidak hanya satunya dari segi persiapan, Kuri-
sekedar mengikuti perubahan jaman kulum 2013 membutuhkan anggaran
secara global saja, melainkan mencapai 2,5 triliun. Kurang
kurikulum harus mampu membawa optimalnya sosialisasi kepada seluruh
perubahan yang sesuai dengan pelaksana dilapangan membuat para
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

guru masih banyak yang kebingungan kan karakter siswa. Adanya


terhadap Kurikulum 2013. pendekatan dan penilaian baru yaitu
Maka dari itu, dalam pendekatan saintifik dan penilaian
penelitian ini peneliti ingin autentik menuntut persiapan guru
mengetahui bagaimana reaksi sekolah untuk menerapkanya secara konsisten
dalam mengimplementasikan kuri- dalam pembelajaran.
kulum 2013 di Sekolah Menengah Sekolah Menengah Pertama
Pertama (SMP) 12 Pekanbaru karena (SMP) Negeri 12 Pekanbaru sebagai
menurut pendapat peneliti tidak semua salah satu lembaga pendidikan formal
sekolah mampu menerapkan yang ada di kota malang, dituntut juga
kurikulum 2013, memang perubahan untuk terus mengikuti dan
kurikulum merupakan suatu kenis- menerapkan perubahan kurikulum
cayaan. Pemerintah melalui Depar- dalam periode tertentu sesuai
temen Pendidikan dan Kebudayaan kebijakan pemerintah dalam sistem
(Depdikbud), merencanakan peru- pendidikan nasionalnya. Struktur
bahan kurikulum mulai tahun ajaran kurikulum menggambarkan konsep-
2013/2014 lalu, seperti yang tualisasi konten kurikulum dalam
dikemukakan oleh KEMENDIKBUD bentuk mata pelajaran. Konten/mata
bahwa KTSP diubah menjadi pelajaran dan beban pelajaran per-
Kurikulum 2013, tepatnya pada bulan minggu untuk setiap siswa. Struktur
Juli 2013 yang diberlakukan secara kurikulum juga merupakan aplikasi
bertahap di sekolah-sekolah seluruh konsep pengorganisasian konten
indonesia. dalam sistem belajar dan peng-
Kurikulum 2013 ini juga organisasian beban belajar dalam
tidak lepas dari pro dan kontra dari sistem pembelajaran. Pengorgani-
seluruh masyarakat Indonesia karena sasian konten dalam sistem belajar
menimbulkan beberapan masalah. yang digunakan untuk Kurikulum
Masalah yang sangat mendasar dari 2013 yang akan datang adalah
Kurikulum 2013 adalah tidak semua sistem semester sedangkan pengor-
sekolah atau lembaga pendidikan ganisasian beban belajar dalam
mempunyai fasilitas yang mumpuni. sistem pembelajaran berdasarkan jam
Kematangan fasilitas seperti pelajaran per-semester.
Projector, LCD dan lain sebagainya Struktur kurikulum juga
merupakan hal wajib yang harus merupakan gambaran mengenai
dimiliki oleh sekolah-sekolah yang penerapan prinsip kurikulum tentang
ingin menerapkan K13 ini,sebab posisi seorang siswa dalam menye-
kurikulum 2013 sifat pembelajarannya lesaikan pembelajaran di satuan
adalah tematik. kesatuan atau jenjang pendidikan.
Perubahan yang terdapat pada Dalam struktur kurikulum menggam-
kurikulum 2013 salah satunya adalah barkan ide kurikulum mengenai
penggabungan mata pelajaran men- posisi belajar seorang siswa yaitu
jadi satu paket satuan pelajaran apakah mereka harus menyelesaikan
atau dalam istilah lain dikenal dengan semua mata pelajaran yang tercantum
terpadu. Selain itu, pemerintah juga dalam struktur ataukah kurikulum
berencana menambah jam pelajaran memberi kesempatan kepada siswa
agar pembelajaran lebih mengedepan- untuk menentukan berbagai pilihan.
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Dalam studi tentang ilmu 12 Pekanbaru.


mengajar dan kurikulum, pembahasan Sumber data sekunder adalah
mengenai permasalahan yang dialami sumber data yang diperoleh secara
oleh guru senantiasa mendapat tempat tidak langsung dari infoman di
tersendiri dan terdapat perhatian yang lapangan, seperti dokumen dan
sangat serius. Hal ini dikarenakan sebagainya. Dokumen tersebut dapat
guru mengemban peran yang sangat berupa buku-buku, dan literature
penting dalam keberhasilan proses lainnya yang berkaitan serta
pendidikan. Pada akhirnya nanti, berhubungan dengan masalah yang
keberhasilan kurikulum 2013 tergan- diteliti. Data sekunder yang peneliti
tung pada masing-masing guru. Maka gunakan dalam penelitian ini berupa
dari itu, peneliti ingin melakukan dokumen sekolah SMP Negeri 12
penelitian tentang implemenetasi Pekanbaru berupa seperti: Rencana
kurikulum 2013, sudah sejauh mana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan
pemerintah dan lembaga-lembaga silabus.
sekolah menerapkan kurikulum 2013, Setelah berbagai data
karena menurut peneliti tidak semua terkumpul, maka untuk meng-
sekolah belum mampu mengim- analisanya digunakan teknik analisa
plementasikan kurikulum 2013 ini deskriptif, artinya peneliti berupaya
secara maksimal maka dari itu peneliti menggambarkan kembali data-data
ingin mengetahui bagaimana dan apa yang telah terkumpul mengenai
saja kendala-kendala dalam menerap- implementasi pembelajaran IPS
kan kurikulum 2013 ini. kurikulum 2013 di SMP Negeri 12
Perubahan kurikulum meru- Pekanbaru, yang meliputi imple-
pakan tanggung jawab bersama karena mentasi kurikulum 2013 dan kendala
menyangkut masa depan sistem dan dalam implementasi kurikulum 2013
kemajuan pendidikan nasional, dan dalam pembelajaran IPS, serta solusi
masa depan bangsa ini untuk yang di berikan oleh guru.
menciptakan regenerasi yang siap
dalam berbagai bidang keilmuan.
Maka dari itu, penting bagi peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk melakukan penelitian ini.
Implementasi Kurikulum 2013
Dalam Pembelajaran IPS
METODE Kurikulum 2013 belum sepe-
nuhnya bisa diterapkan oleh semua
Sumber data primer adalah sekolah di nusantara, dikarenakan
sumber data yang di peroleh secara belum semua sekolah memiliki fasi-
langsung dari informan di lapangan litas yang mumpuni untuk menerap-
yaitu melalui wawancara mendalam kan K13. Disamping itu, beberapa
(indeep-interview) dan obsevasi guru juga masih kesulitan untuk
partisipasi. Berkaitan dengan hal mengimplementasikannya (K-13).
tersebut, wawancara mendalam Pada tahun 2017/2018 sudah berjalan
dilakukan kepada kepala sekolah, selama 4 tahun lamanya dimana
waka kurikulum, dan guru-guru kurikulum 2013 merupakan kurikulum
mata pelajaran IPS di SMP Negeri baru, oleh karena itu sekolah yang
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

sudah menerapkan kurikulum 2013 suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan


harus bekerja maksimal untuk pembelajran perlu diarahkan untuk
memperoleh hasil yang maksimal. membantu perserta didik menguasai
Implementasi Kurikulum 2013 sekurang-kurangnya tingkat kompe-
dalam pembelajaran IPS di Sekolah tensi mini-mal, agar mereka dapat
Menengah Pertama Negeri 12 mencapai tujuan-tujuan yang telah
Pekanbaru diharap mampu memper- diterapkan sesuai dengan konsep
baiki sistem kurikulum sebelumnya belajar tuntas dan pengembangan
karena pada kurikulum 2013 yang bakat, setiap peserta didik harus
merupakan kurikulum berbasis kom- diberikan kesempatan untuk mencapai
petensi terdapat beberapa hal pokok tujuan sesuai dengan kemampuan dan
seperti peranan siswa yang bukan kecepatan belajar masing-masing.
lagi hanya sebagai obyek namun Pembelajaran IPS di SMP
juga sebagai subyek pembelajaran, Negeri 12 Pekanbaru dalam
bagi peserta didik lainnya dan mereka pelaksanaanya, dimana guru harus
bisa saling tukar pikiran dalam menjadi fasilitator dan motivator
berdiskusi, bekerja praktek di masih belum bisa terlaksana dengan
lapangan. Mereka harus lebih jeli baik, dikarenakan guru masih
dalam melaksanakan tugas yang berfungsi sebagai sumber belajar
diberikan oleh gurunya. Kurikulum utama. Hal tersebut dikarenakan
berbasis kompetensi dan karakter kurangnya sumber daya manusia
kurikulum 2013 sebenarnya sudah yang ada. Meskipun ada beberapa
diterapkan pada kurikulum berbasis siswa yang sudah menempatkan
kompetensi (KBK) 2004, dikarenakan dirinya. Kita tahu bahwa dalam
pemerintah sudah menemukan alter- kurikulum 2013 ini perubahan
natif lain dalam pelaksanaan pembe- mindset yang dulunya guru sebagai
lajaran dalam dunia pendidikan yaitu sumber belajar utama, akan tetapi
dari Kurikulum Berbasis Kopetensi dalam kurikulum 2013 guru beralih
(KBK) diganti dengan Kurikulum fungsi guru sebagai fasilitator dan
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP motivator. Dalam hal ini (pembe-
2006), kemudian di ganti dengan lajaran) siswa sendiri yang harus
kurikulum terbaru yaitu kurikulum mencari tahu, kemudian guru hanya
2013 yang sekarang berproses dalam memberikan konfirmasi apa yang
berbagai bidang studi pelajaran, salah belum diketahui oleh siswa. Sehingga,
satunya pembelajaran IPS VI.8 SMP dampaknya siswa akan menjadi
Negeri 12 Pekanbaru, dalam mewu- lebih aktif, kreatif dan lebih leluasa
judkan menciptakan generasi yang dalam mengembangkan potensi yang
mandiri, dan mampu bersaing di dunia ada pada diri siswa itu sendiri.
pendidikan maupun dunia global. Implementasi kurikulum 2013
Oleh karena itu, kurikulum dalam pembelajaran IPS kelas VII.8
ini mencakup sejumlah kompetensi, Di SMP Negeri 12 Pekanbaru guru
dan seperangkat tujuan pembelajaran harus lebih kreatif dan inovatif
yang dinyatakan sedemikian rupa, dalam pelaksanaan pembelajarannya.
sehingga pencapaiannya dapat dialami Hal tersebut dikarenakan pembe-
dalam bentuk perilaku atau lajaran tidak lagi terpisah, akan tetapi
keterampilan peserta didik sebagai pembelajaran ekonomi, georafi,
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

sejarah, dan sosiologi harus diajarkan lebih kreatif dan inovatif dalam
secara terpadu. Pembelajaran yang penggunaan metode serta penggunaan
dahulu guru memberitahu sekarang media pembelajaran agar siswa lebih
siswa yang mencari tahu apa yang mampu mengembangkan potensi
sedang mereka bahas dalam pela- dirinya. Di SMP Negeri 12 Pekanbaru,
jarannya sebagaimana yang telah dimana dalam proses pembelajaran
ditugaskan oleh guru. IPS kelas VII khususnya sudah
Dalam hal ini, guru dituntut menggunakan IPS terpadu dimana
untuk lebih kreatif dan inovatif guru dalam menjelaskan materi
untuk melaksanakan pelajaran di pembelajaran dengan mengaitkan
kelas, baik penggunaan metode materi dengan kehidupan langsung
maupun pengunaan media sebagai yang ada di lingkungan sekitar,
penunjang pelajaran agar siswanya dimana siswa tersebut tinggal.
lebih giat selama proses belajar. Di Kurikulum 2013 yang berba-
SMP Negeri 12 Pekanbaru, pelak- sis karakter dan kompetensi, antara
sanaan pembelajaran IPS sudah lain ingin mengubah pola pendidikan
menerapkan kurikulum 2013, yaitu dari orientsi terhadap hasil dan
pembelajaran terpadu meskipun belum materi kependidikan dari orientasi
maksimal. Kurangnya sarana dan terhadap hasil dan materi kepen-
prasana serta guru yang bukan di didikan sebagai proses, melalui
bidangnya menjadi permasalahan pendekatan tematik integraif dengan
utama. Jadi, masih perlu banyak contextual teching and learning
penelitian dan peningkatan keprofe- (CTL). Oleh karena itu, pembelajaran
sionalan guru untuk memaksimalkan harus sebanyak mungkin melibatkan
hal tersebut. peserta didik, dengan menggali
Pertanyaan diatas sesuai yang berbagai potensi, dan kebenaran
dikatakan oleh Sofan Amri bahwa secara ilmiah. Dalam kerangka inilah
dengan pembelajaran terpadu yang perlunya kreatifitas guru, agar mereka
ada hakikat merupakan suatu sistem mampu menjadi fasilitator dan mitra
pembelajaran yang memungkinkan bagi peserta didik.
peserta didik baik secara individual Strategi pembelajaran sangat
maupun kelompok aktif mencari, diperlukan dalam menunjang terwu-
menggali, dan menemukan konsep judnya seluruh kopetensi yang
serta prinsip-prinsip secara holistik dimuat dalam kurikulum 2013. Dalam
dan autentik. Salah satu diantaranya hal ini, kurikulum memuat apa
adalah memadukan kopeteni dasar yang seharusnya diajarkan kepada
melalui pembelajaran terpadu siswa peserta didik, sedangkan pembe-
dapat memperoleh pengalaman lajaran merupakan cara begaimana
lagsung, sehingga dapat menambah apa yang diajarkan bisa dikuasai
kekuatan untuk menerima, menyim- oleh peserta didik, sedangkan
pan, dan memproduksi kesan-kesan pembelajaran merupakan bagaimana
yang dipeljarinya. cara apa yang diajarkan bisa
Implementasi kurikulum 2013 dikuasai oleh peserta didik. Dari
dalam pembelajaran IPS, dilaksanakan pelaksanaan pembelajaran di mulai
dengan berbagai metode pembe- dengan penyampaian rencana pelak-
lajaran, karena guru dituntut harus sanaan pembelajaran (RPP) yang di
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

kembangkan oleh guru dengan baik, partisipasi warga sekolah.


baik secara individual maupun Ada beberapa hal yang perlu
kelompok yang mengacu pada silabus, disiapkan oleh pemerintah (kemen-
tinggal bagaimana guru menyiapkan dikbud) dalam mengimplementasi-
strategi dalam belajar mengajar untuk kan kurikulum 2013 sebagai berikut:
mencapai tujuan yang sesuai dengan 1. Buku teks pelajaran
kurikulum 2013 tersebut. 2. Pelatihan guru
Implementasi kurikulum 3. Melakukan
2013 pada pelajaran IPS di SMP monitoring/pengawasan oleh pe-
Negeri 12 Pekanbaru ini membutuh- merintah yang bersangkutan
kan kerja sama yang optimal diantara (kemendikbud) sebagai lembaga
para guru untuk saling memberikan yang berperan penting dalam hal
pemahaman terhadap guru-guru ini.
yang lainnya, sehingga nantinya 4. Mempersiapkan tata kelola
pelaksanaan kurikulum 2013 ini administrasi, sarana dan prasarana
bisa berjalan dengan maksimal. yang harus disiapkan dengan
Untuk memacu kurikulum 2013 ini matang.
agar siswa itu lebih aktif, kreatif Ketiga hal diatas sangat
dan inovatif, perlu adanya pengarahan menentukan keberhasilan dalam
dari berbagai pihak baik pemerintah, implementasikan kurikulum 2013.
pendidik dan juga masyarakat. Agar Jika salah satu dari tiga tersebut tidak
hal tersebut dapat dicapai perlu terpenuhi, maka pelaksanaan kurikulm
adanya sarana dan prasarana 2013 tidak akan berjalan maksimal.
sebagai penunjang yang cukup. Di Pertanyaan diatas sesuai dengan
SMP Negeri 12 Pekanbaru ini dalam pendapat “Rachmat Wahab bahawa
melakasanakan kurikulum 2013 guru pada hakekatnya memiliki
dengan sarana dan prasarana yang perangan yang sangat strategis dalam
sangat minim sehingga mereka tidak mengawal implementasi kurikulum
bisa memaksimalkan dalam meng- 2013 dilapangan. Berdasarkan hasil
implementasikan kurikulum 2013 ini. banyak penelitian guru memilki
Hal tersebut diatas di sumbangan yang terbesar secara
pertegaskan kembali oleh Mulyasa signifikan dalam implementasi
bahwa keberhasilan kurikulum 2013 kurikulum. Hal ini di buktikan
dalam menghasilkan insan yang bahwa selama ini dokumen
produktif, kreatif dan inovatif, serta kurikulum secara nasional sama,
dalam merealisasikan tujuan namun pada prakteknya ada yang
pendidikan nasional untuk memben- masuk kategori unggul, ratarata dan
tuk watak dan peradaban bangsa rendah definisi dengan kategori ini
yang bermartabat sangat ditentukan sangat diyakini berkaitan erat dengan
oleh berbagai faktor (kunci sukses). kualitas kinerja guru dan kepemim-
Kunci sukses tersebut antara lain pinan kepala sekolah.
yang berkaitan dengan kepemimpinan Dalam pelaksanaannya,
kepala sekolah, kreativitas guru, seorang guru tidak hanya berfungsi
aktivitas peserta didik, sosialisasi, sebagai pelaksana kurikulum saja,
fasilitas dan sumber belajar, ling- akan tetapi guru juga dituntut sebagai
kungan akademik yang kondusif dan perancang nilai dalam kurikulum 2013
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

itu sendiri. Dalam hal ini, guru dibantu oleh waka kurikulum untuk
dituntut harus mampu terus membuat program evaluasi yang akan
meningkatkan kemampuan sesuai diadakan setiap satu semester sesuai
dengan perkembangan ilmu penge- jadwal yang telah ditentukan, karena
tahuan dan teknologi yang sekarang dari situlah kepala sekolah dan waka
sedang berkembang pesat, sehingga kurikulum dapat melakukan moni-
mereka (guru) tidak akan ketinggalan. toring terhadap jalannya proses
Oleh sebab itu, guru harus menguasai pembelajaran. Begitupun dalam
kurikulum 2013, karena hal tersebut evaluasi di SMP Negeri 12 Pekanbaru
adalah mutlak. Dengan demikian, memiliki, team supervisi/pengawasan
guru akan mampu melaksanakan sendiri untuk selalu melakukan
tugas sebagai guru yang berfungsi monitoring implementasi pembe-
sebagai fasilitator dalam proses lajaran IPS Kurikulum 2013 tersebut.
pembelajaran di dalam kelas. Dari hasil supervisi/penga-
Banyaknya kekurangan wasan tersebut, dapat diketahui
dalam implementasi kurikulum kelemahan dan keunggulan seorang
2013, sehingga perlu adanya guru dalam melaksanakan pembe-
monitoring dan evaluasi secara rutin lajaran dengan sistem K13. Dengan
oleh pihak kepala sekolah maupun kata lain, tingkat penguasaan guru
pemerintah pusat sebagai pengawal yang bersangkutan dapat melalui
berhasil atau tidaknya kurikulum pengawasan. Keuntungan dilaku-
2013, karena jika tidak dikawal kannya supervisi adalah akan segera
oleh mereka sedikit kemungkinan ditemukannya solusi oleh team
pengimplementasian kurikulum 2013 supervisi/team pengawasan, sehingga
tidak akan berhasil dengan maksimal. akan ditindaklanjuti melalui pembi-
Di SMP Negeri 12 Pekanbaru dalam naan secara berkala demi
memonitoring implementasi kuri- tercapainya tujuan kurikulum 2013.
kulum 2013 pada pembelajaran IPS
khusunya, dilihat juga proses Kendala-Kendala Guru IPS kelas
pembelajaran dikelas. Dengan VII Dalam Menerapkan Kurikulum
demikian, dapat diukur dengan hasil 2013
belajar atau nilai rapor siswa Negara Indonesia merupakan
sebagai tolak ukur keberhasilan guru negara yang memiliki sistem
dalam pelasanaan kurikulum 2013. pendidikan yang selalu berubah-ubah.
Kemudian selain memonitoring dilihat Perubahan sistem tersebut disesuai-
juga dengan penggunaan perangkat kan dengan perkembangan ilmu
pembelajaran yang dibuat oleh pengetahuan dan teknologi, seperti
guru, khususnya guru IPS, supaya halnya di abad ke 21 ini. Kemajuan
kurikulum 2013 dapat diimplemen- ilmu pengetahuan dan teknologi
tasikan dengan baik. Sehingga menuntut harus diperbaharunya sistem
diadakan supervisi/pengawasan yang pendidikan yang lebih mapan, agar
akan ada team sendiri untuk menciptakan output peserta didik yang
digunakan angka kredit guru. mampu bersaing, baik secara nasional
Untuk memperoleh hasil maupun internasional.
yang sesuai dengan tujuan lembaga Perubahan kurikulum Tingkat
pendidikan tersebut, kepala sekolah Satuan Satuan Pendidikan (KTSP)
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

yang sekarang menjadi kurikulum yang masih sulit untuk diterapkan,


2013, telah diterapkan secara merata karena tidak semua guru dapat
diseluruh Indonesia tentunya diharap- menguasai materi-materi yang
kan mampu memperbaiki pola belajar disunguhkan dalam buku tersebut,
mengajar di Indonesia. Untuk karena bukunya bersifat terpadu
mencapai tujuan tersebut, bukanlah atau bercampur materi didalamnya
hal yang mudah. Apalagi kurikulum (buku paket guru). Sehingga para
2013 yang telah mulai diterapkan pada guru, khususnya guru IPS masih
tahun ajaran 2013/2014 tersebut belum bisa menguasai materi
berbasis tematik, yang mana sistem materi yang ada dalam buku paket.
kurikulum 2013 menuntut para guru Disamping itu, sumber belajar
untuk selalu memunculkan ide-ide yang disediakan oleh pemerintah
yang kreatif, supaya peserta didik pusat (buku paket peserta didik
tidak merasa jenuh dalam proses dan guru) masih kurang, baik
belajar mengajar. Dalam sistem dari skala kuantitas maupun
Kurikulum 2013 juga, seorang guru kualitas bukunya. Skala kualitas,
hanya berperan sebagai fasilitator, maksudnya buku paketnya sulit
sedangkan peserta didik lebih diterapkan secara sempurna oleh
berperan aktif didalamnya: mencari sebagian guru. Sedangkan dari
dan menggali informasi sedalam- skala kuantitas, stok buku yang
dalamnya. disediakan oleh pemerintah tidak
Adapun kendala dalam sesuai dengan jumlah peserta
pengimplementasian kurikulum 2013 didik. Hal itu merpaksa peserta
di SMP Negeri 12 Pekanbaru didik untuk menggandakan sendiri
diantaranya adalah adanya ketidak- buku yang ada.
mampuan guru IPS dalam menerapkan b. Penilaian
secara penuh tanpa perhatian dari Dalam kurikulum 2013, banyaknya
pihak-pihak pemerintah pusat, aparat item penilaian yang terlalu
daerah, dan pihak sekolah itu membingungkan guru dalam
sendiri dengan begitu tujuan dalam memberikan penilaian terhadap
kurikulum 2013 akan tercapai. siswa yang terkadang item 5 M
Kendala-kendala (Mengamati, menanya, mengmpul-
implementasi kurikulum 2013 pada kan data, mengasosiasi, dan
pembelajaran IPS di SMP Negeri 12 menyimpulkan) alasannya 5 M
Pkanbaru, yang diperoleh dari hasil tersebut tidak selalu muncul dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: proses pembelajaran dalam setiap
a. Sarana dan Prasaran diri siswa, disinilah letak atau
Salah satu kendala yang meng- tingkat kesulitan yang dialami oleh
hambat pengimplementasian kuri- guru di SMP Negeri 12 Pekanbaru.
kulum 2013 di SMP Negeri 12
Pekanbaru adalah sarana dan
prasarana. Sarana dan Prasaran SIMPULAN
yang ada di SMP Negeri 12
Pekanbaru yang masih kurang Berdasarkan hasil analisis data
diantaranya adalah: sumber dan pembahasan yang telah
belajar, seperti buku paket guru dipaparkan tentang Implementasi
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. I, No. 6, Jun 2018, hlm. 701 – 710 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran menerapkan kurikulum 2013,


IPS di SMP Negeri 12 Pekanbaru, siswa dan guru membutuhkan
maka diperoleh simpulan sebgai waktu yang cukup lama untuk
berikut: memahami dan beradaptasi
1. Implementasi kurikulum 2013 dengan sistem pembelajaran
pada mata pembelajaran IPS pada model baru yang ditawarkan
kelas VII di SMP Negeri 12 oleh pemerintah dalam kuri-
Pekanbaru diperoleh dari wawan- kulum 2013. Sistem itu dikenal
cara umum guru IPS kelas VII, dengan metode saintifik. Dengan
kepala sekolah, dan waka metode ini, tidak semua guru
kurikulum yang telah berjalan mampu menilai dengan meng-
dengan baik melalui tahap gunakan 5M dalam proses
persiapan sampai tahap eveluasi. pembelajaran. Proses penilaian
Penerapan kurikulum 2013 mulai yang terlalu rinci (5M) dalam
kelas VII sampai kelas IX, yang kurikulum 2013 yang masih sulit
artinya sudah diterapkan secara diterapkan. Disamping itu, buku
total dengan menggunakan paket guru yang disediakan
kurikulum 2013. oleh pemerintah secara kuantitas
2. Kendala-kendala dalam penera- masih kurang, juga masih sulit
pan kurikulum 2013 dalam untuk dipahami oleh guru
pelajaran IPS di SMP Negeri 12 materinya, karena sifatnya yang
Pekanbaru adalah dalam terpadu.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. PengEmbangan M. Djunaidi Ghoni dan Fauzan


dan Model Pembelajaran Almansur. 2012. Metodelogi
Dalam Kurikulum 2013. Penelitian Kualitatif.
Jakarta: Prestasi pustakarya. Malang: Ar-Ruzz Media.
Ester, Lince N. 2013. Ujung Susilowati. 2013. Membelajarkan
Tombak Kurikulum Guru Dengan Integrativ Sciens
Yang Selalu Kesepian. Tinjauan Santifik Proses
Dalam A. Ferry T. Indratni Skill Dalam Implementasi
(eds.), Menyambutkan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 Jakarta: PT Usman, Husain dan Purnama Setiady
Kompas Media Nusantara. Akbar. 2009. Metodelogi
Loekloek, Endah P. dan Amri, Kualitatif Sosial.
Sofian. 2013. Panduan Jakarta: Bumu Asmara.
Memahami Kurikulum 2013.
Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Anda mungkin juga menyukai