Anda di halaman 1dari 3

ARMAN RAMADHAN

2006015178
IBADAH AKHLAK 3D
Tajhijujanaaiz
1. Pengertian
• Tajhiz secara etimologis berarti persiapan atau perlengkapan.
• Secara terminology, tajhiz jenazah didefinisikan sebagai pelaksanaan pengurusan
jenazah seorang muslim, mulai memandikan, mengkafankan, menshalatkan,
sampai menguburkannya dengan tata cara tertentu yang diatur syariat Islam.
• Hukum pelaksanaanya bagi yang ditinggalkan atau yang masih hidup adalah
fardhu kifayah.
2. Kewajiban si sakit
• Badan usahakan senantiasa bersih
• Lisan senantiasa berdzikir
• Bersabar
• Selalu berikhtiar
• Berprasangka baik pada Allah
• Berwasiat
3. Adab menjenguk si sakit
• Meminta izin keluarga (si sakit) masuk menjenguk • Menutup pintu dengan pelan
• Dengan jelas menyebutkan namanya (jika ditanya)
• Bukan diwaktu yang tidak patut
• Selalu menundukan kepala
• Tidak banyak berbicara dan bertanya
• Menaruh simpati
• Mendoakan agar disembuhkan/ mati khusnul khatimah
• Menasehati agar bersabar, tabah dan mohon ampunan
• Menasehati agar meninggalkan urusan dunia
• Memohon doa kebaikan darinya
• Tidak lama-lama dan jangan terus menerus
4. Kewajiban muslim/keluarga terhadap orang yang akan meninggal dan Setelah Meninggal
• Menghadapkan ke arah kiblat (jika memungkinkan)
• Menalkinkan (menuntun membaca talkin)
• Membacakan Al Qur'an
• Memejamkannya dan mendoakannya
• Melemaskan persendiannya
• Menanggalkan pakaiannya
• Menutupnya dengan kain yang bagus
• Menempatkan ditempat yang lebih tinggi dari lantai
• Menyegerakan perawatannya
• Mengumumkan kepada kerabat dan teman-temannya
• Melunasi hutangnya dan melaksanakan wasiatnya
• Tidak meratapi (nihayah)
5. Kewajiban Muslim Terhadap Janazah “Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh
engkau tunda, yakni shalat jika telah tiba waktunya, jenazah apabila telah hadir, dan
wanita apabila telah ada calon suami yang sekufu” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan)
• Memandikan
• Mengkafankan
• Melayatkan
• Menguburkan
6. Hal-hal yang perlu disiapkan
• Alat Pemandian dan perlengkapannya
• Kain kafan dan perlengakapan untuk mengkafankan
• Papan dangka dan nisan

A. MEMANDIKAN
Proses Memandikan Jenazah
• Di awali dari Istinja’.
• Mendahulukan Anggota Wudlu.
• Menyiram tiga kali dari Kepala sampai ke Kaki.
• Menyabun seluruh tubuh
• Disiram dengan Air Kamper.
• Tutup Dubur dengan kapas yang rapat.
• Dihanduki tutup dengan kain kemudian dikafan.

Khusus bagi perempuan dilakukan hal-hal berikut: Pintal rambutnya tiga


pintalan, bagi yang memiliki rambut panjang Sebelum jenazah diangkat untuk
dikafani dari pemandian, siapkanlah serta gelar kain
B. MENGKAFANKAN
Proses Mengkafankan
• Tutup lobang serta ruas ruas dengan Kapas.
• Pakaikan CD kemudian Basahan.
• Pakaikan Baju, Tangan dirapikan sebagaimana orang sholat.
• Pakaikan tutup kepala dan diikat dibawah dagu.
• Kafankan secara bertahap dari tiga lapis yang telah disediakan.
• Ikatlah ujung kepala dan kaki, baru tengahnya, dengan jumlah ikatan lima
atau tujuh.
C. MENSHALATKAN
Proses Menshalatkan
• Imam berada di kepala bila laki-laki berada di tengah/ perut bila perempuan.
• Makmum diutamakan sampai 3 baris.
• Niat dengan ikhlas.
• Teknis pelaksanaan Shalat Shalat jenazah terdiri dari empat (4) takbir.
a. Takbir pertama membaca Al-Fatihah dan membaca shalawat
Ibrahimiyyah.
b. Takbir kedua membaca do’a.
c. Takbir ketiga membaca do'a.
d. Takbir keempat salam
D. MEMAKAMKAN
Proses Memakamkan
• Disunnahkan yang membawa jenazah empat orang (tarbi'). pejalan kaki boleh
di depan, yang berkendaraan hendaknya dibelakang dan mengiringinya
dengan tenang/ tidak berisik.
• Mempercepat membawanya ke makam.
• Masuk komplek makam hendaknya memberi salam.
• Sesampainya di makam, disunnahkan para pelayat hendaknya tidak duduk
sebelum jenazah dimasukan ke kuburan.
• Memasukan jenazah pada galian makam yang dalam.
• Memasukan jenazah disunnahkan dari arak kaki, seraya membaca:
"Bismillaahi wa’ala millati Rasuulillaah."
• Jenazah dimiringkan ke sebelah kanan (bila memungkinkan searah kiblat).
• Melepas simpul tali pengikat kafan, kemudian tempelkan pipi ke tanah bila
sulit diperkenankan membuat bentukan tanah yang bisa menyentuh pipi.
• Jika jenazah perempuan disunnahkan membentangkan kain di atas makan saat
proses pemakaman.
• Meninggikan makam dari tanah sekitar minimal 1 jengkal.
• Diperkenankan membuat tanda (papan nisan) di bagian kepala.
• Menaburkan tanah sebanyak 3 kali.
• Terakhir kita ucapkan terima kasih kepada para pengantar dan ditutup dengan
do’a bersama.

Anda mungkin juga menyukai