Anda di halaman 1dari 58

STUDI KELAYAKAN

PERKEBUNAN KELAPASAWIT
Dina Arfianti S, S.P,M.Sc
PENDAHULUAN

Kebutuhan minyak goreng 25


kg/Kapita/Tahun
PROSESBISNIS KELAPASAWIT

1. Survey lahan (kelas kesesuaianlahan)


2. Pembukaan lahan
3. Pembibitan
4. Penanaman
5. Pemeliharaan TBM
6. Pemeliharaan TM
7. Panen
Karakteristik Bisnis KelapaSawit

 Lahan Luas
 Melibatkan tenaga kerja yangbanyak
 Mengelola tanaman yang berumurpanjang
 Buah bersifat ferisible (mudahrusak)
 Terdapat kegiatan PAO (Panen, Angkut, Olah)
Pohon Industri KelapaSawit
 CPO dipisah di pabrik fraksionasi di
PMN (Pabrik Minyak Nabati)
menghasilkan 2bentuk yaitu :
a. Cair(Olein)
b. Padat(Stearin)
STUDI KELAYAKAN PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT

Langkah pertama menunjang keberhasilan rencana


pembangunan perkebunan kelapa sawit adalah
melakukan sebuah studi yang ditujukan untuk menilai
kelayakan rencana pembangunan secara komprehensif
yang didasarkan baik pada aspek teknis, aspek sosial
ekonomi dan aspek sosial.
 Sistematika tahapan kerja sebuah studi kelayakan
dimulai dari survey pendahuluan.
 Tujuannya adalah memberikan informasi awal
mengenai hal-hal yang terkait dengan kelayakan
sebuah rencana pembangunan perkebunan kelapa
sawit di sebuah calonlokasi.
 Serta sebagai pedoman perlu tidaknya melanjutkan
pada tahap berikutnya berupa studi kelayakan detail.
 Survey pendahuluan merupakan salah satu tahapan
kegiatan yang dilaksanakan sebelum studi kelayakan
detail dengan tujuan untuk memperoleh informasi
umum tentang potensi areal yang dicadangkan untuk
pembangunan perkebunan kelapa sawit dari aspek
teknis dan sosial ekonomi.
 Dalam survey pendahuluan tidak melakukan analisis
dari aspek finansial.
 Kegiatan survey pendahuluan berupa analisis data
sekunder dan didukung dengan pengamatanlapang.
 Melalui kegiatan survey pendahuluan, secara umum
akan diperoleh informasi awal mengenai prospek
pembangunan perkebunan kelapa sawit di areal yang
dicadangkan termasuk tantangan-tantangan yang
mungkin dihadapi baik dr aspek sumberdaya alam,
SDM, sarana dan prasarana, sosial budaya,dll.
STUDI KELAYAKAN DETAIL

 Studi kelayakan detail merupakan


kegiatan lanjutan setelah pelaksanaan
kegiatan survey pendahuluan.
 Tahapan ini menghasilkan informasi
lebih detail dan akurat sebagaipedoman
dalam pengambilan keputusan
mengenai kelayakan pembangunan
perkebunan di sebuah calonlokasi
KOMPONEN UTAMA STUDI
KELAYAKAN DETAIL

 Survey tanah dan evaluasi kesesuaian lahan yang


dilengkapi dengan analisis kelayakan dari aspek sosial
ekonomi dan finansial.
 Survey tanah dimaksudkan untuk mengumpulkan
data karakteristik lahan secara detail sebagai dasar
penilaian kesesuaian lahan dan pemetaan serta
klasifikasi tanah.
SURVEY TANAH TERDIRI DARI

 Penjelajahan sistematis
 Deskripsi tanah/lahan termasuk dataiklim
 Pengambilan contoh tanah
 Klasifikasi tanah
 Pemetaan tanah
 Evaluasi kesesuaian lahan mengacu pada pedoman
penilaian kesesuaian lahan.
 Setiap kelas akan diikuti informasi faktor-faktor
pembatas dari lahan tersebut untuk tanaman kelapa
sawit serta intensitas faktorpembatasnya.
 Informasi kelas kesesuaian lahan digunakan sebagai
dasar penerapan paket teknologi pengelolaan lahan
yang disesuaikan dengan karakteristik lahan.
KRITERIA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
INDIKATOR KELAYAKAN DALAM
ANALISIS FINANSIAL

 Net Present Value(NPV)


 Internal Rate of Return (IRR)
 B/C ratio
 Payback Period
 Analisis sensitivitas
Net Present Value (NPV)
Berapa nilai yang dibuat dalam
menjalankan sebuah investasi?
Langkah 1: Perkirakan cash flow yang akan
datang
Langkah 2: Perkirakan required return untuk
proyek pada tingkat risiko tertentu.
Langkah 3: Tentukan present value dari cash flows
dan kurangkan dengan investasi awal
untuk mendapatkan Net Present Value.
Net Present Value
Jumlah PVs dari seluruh cash flows

n CFt
NPV =∑ (1 + R)t
t =0 CATATAN: t=0

Cost awal disebut CF0 dan alirankeluar


n CFt
NPV =∑ (1 + R)t
- CF 0
t =1
NPV – Aturan PengambilanKeputusan

• Bila NPV positif, terima proyek


• NPV > 0 berarti:
– Proyek diharapkan menambah nilai bagi
perusahaan
– Akan meningkatkan nilai perusahaan
• NPV langsung mengukur bagaimana
tercapainya tujuan proyek (meningkatkan
nilai perusahaan).
8-19
Contoh Data Proyek
• Anda diminta untuk melihat proyek dan telah
memperkirakan data cash flows (CF), net income (NI) dan
book value sebagai berikut (dalam US$):
– Tahun 0: CF =-165.000
– Tahun 1: CF = 63.120 NI = 13.620
– Tahun 2: CF = 70.800 NI = 3.300
– Tahun 3: CF = 91.080 NI = 29.100
– Average book value = $72.000
• Required return assets pada resiko yang diperkirakan
adalah 12%.
Penghitungan NPV Suatu Proyek
CFt n
• Dengan rumus: NPV = 
t=0
(1+ R) t

NPV = -165.000/(1,12)0 + 63.120/(1,12)1 + 70.800/(1,12)2+


91.080/(1,12)3 = 12.627,41

Penganggaran Modal Proyek NPV

Required return = 12%

Tahun CF Rumus CFs

0 (165.000,00) = (-165000)/(1.12)^0 = (165.000,00)

1 63.120,00 = (63120)/(1.12)^1 = 56.357,14

2 70.800,00 = (70800)/(1.12)^2 = 56.441,33

3 91.080,00 = (91080)/(1.12)^3 = 64.828,94

12.627,41
PRAKTIKUM
Soal I
• Diketahui data proyek dan telah diperkirakan data cash
flows (CF), net income (NI) dan book value sebagai
berikut (dalam US$):
– Tahun 0: CF =-165.340
– Tahun 1: CF = 63.120 NI = 13.620
– Tahun 2: CF = 70.800 NI = 3.300
– Tahun 3: CF = 91.080 NI = 29.100
– Average book value = $72.000
• Required return assets pada resiko yang diperkirakan
adalah 12,5%.
PRAKTIKUM
Soal II
• Diketahui data proyek dan telah diperkirakan data cash
flows (CF), net income (NI) dan book value sebagai
berikut (dalam US$):
– Tahun 0: CF =-170.340
– Tahun 1: CF = 73.120 NI = 13.620
– Tahun 2: CF = 90.800 NI = 3.300
– Tahun 3: CF = 91.080 NI = 29.100
– Average book value = $72.000
• Required return assets pada resiko yang diperkirakan
adalah 13%.
Rasional Metode NPV
• NPV = PV inflows – Cost
NPV=0 → Inflows proyek mempunyai nilai
“cukup untuk membayar kembali investasi
modal dan memberikan required rate of
return”

• NPV = hasil bersih dari kekayaan


pemegang saham

• Rule: Proyek diterima bila NPV > 0


Payback Period
• Berapa lama diperlukan untuk memperoleh
kembali (recover) biaya awal (initial cost) satu
proyek?
• Penghitungan
– Perkirakan cash flows
– Kurangkan cash flows yang akan datang dari biaya
awal sampai investasi awal kembali
– Tipe pengukuran “break-even”
• Aturan pengambilan keputusan – Terima bila
payback period lebih kecil dibandingkan
dengan beberapa batas preset
Kriteria Pengambilan Keputusan untuk Payback tes

• Apakah aturan payback:


– Menghitung nilai uang terhadap waktu
– Menghitung risiko dari cash flows
– Memberikan indikasi tentang kenaikan nilai
– Memungkinkan perangkingan proyek
• Haruskah kita mempertimbangkan aturan
payback untuk membuat keputusan
utama?
8-26
Keunggulan dan KekuranganPayback
• Keunggulan • Kekurangan
– Mudah untuk dimengerti – Tidak mempertimbangkan
– Menyesuaikan dengan nilai uang terhadap waktu
ketidaktentuan pada cash – Memerlukan titik cutoff
flows kapan saja
– Tidak mempertimbangkan
cash flows di luar waktu
cutoff
– Bias untuk proyek jangka
panjang, seperti penelitian
dan pengembangan dan
proyek baru

8-27
Internal Rate of Return (IRR)
• Alternatif yang lebih penting dibanding
NPV
• Dipergunakan secara luas
• Menarik (menggunakan intuisi)
• Berdasar pada keseluruhan perkiraan
cash flows
• Tidak tergantung pada interest rates
Definisi dan Aturan Pengambilan Keputusan IRR

• Definisi:
– IRR = discount rate yang membuat
NPV = 0

• Aturan pengambilan keputusan:


– Terima proyek bila IRR lebih besar dari
required return
NPV vs. IRR
NPV: Masukkan R, hitung NPV
n
CFt

t=0 (1+ R) t
= NPV

IRR: Enter NPV = 0, hitung IRR


n
CFt

t=0 (1+ IRR) t
= 0
Tes Kriteria Pengambilan KeputusanIRR

• Apakah aturan IRR:


– Memperhitungkan nilai uang terhadap waktu?
– Memperhitungkan risiko cash flows?
– Menyediakan indikasi tentang peningkatan
nilai?
– Memperbolehkan rangking proyek?
• Apakah seharusnya kita
mempertimbangkan aturan IRR sebagai
kriteria utama pengambilan keputusan?
8-31
Keunggulan – Kelemahan IRR
 Keunggulan Kelemahan
 Disukai para eksekutif • Dapat menghasilkan lebih dari
satu jawaban
 Menarik (intuisi)
• Tidak dapat merangking
 Mudah
proyek yang tidak berhubungan
mengkomunikasikan
• Asumsi investasi kembali
 nilai proyek
(reinvestment) kurang baik
 Bila IRR cukup tinggi, tidak
diperlukan perkiraan required
return
 Mempertimbangkan seluruh
 cash flows
 Mempertimbangkan nilai uang
terhadap waktu
 Menyediakan indikasi risiko 8-32
MANAJEMEN PRODUKSI
DAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Dina Arfianti Saragih, S.P,M.Sc
 Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang
siap untuk dijual.
 Dua fungsi pokok yang biasanya terdapat dalam
perusahaan manufaktur adalah fungsi produksi dan
fungsi pemasaran.
 Fungsi produksi bertugas untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi.
 Sedangkan fungsi pemasaran bertugas memasarkan
produk tersebut.
 Untuk mengkoordinasikan kedua fungsi pokok
tersebut, dibentuk fungsi yang ketiga, yang biasa
disebut fungsi administrasi danumum.
 fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur dapat
dibagi menjadi tiga golongan tersebut, maka biaya
dalam perusahaan manufaktur dapat diklasifikasikan
menurut fungsi pokok tersebut menjadi biaya
produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi
dan umum.
 Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh
fungsi produksi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi.
 Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh
fungsi pemasaran untuk memasarakan produk
perusahaan.
 Biaya administrasi dan umum merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh fungsi-fungsi lain selain fungsi
produksi dan fungsi pemasaran.
 Dalam akuntansi biaya, biaya
digolongkan dengan berbagai macam
cara. Umumnya penggolongan biaya ini
ditentukan atas dasar tujuan yang
hendak dicapai dengan penggolongan
tersebut, karena dalam akuntansi biaya
dikenal konsep : “different cosisfor
different purpose”.
Biaya yang dapat digolongkan
menurut :

 Obyek pengeluaran
 Fungsi pokok dalam perusahaan
 Hubungan biaya dengan sesuatu yangdibiayai
 Perilaku blays dalam hubungannya denganperubahan
volume kegiatan
 Jangka waktu manfaatnya
Penggolongan biaya menurutfungsi
pokok dalam perusahaan

 Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok


yaitu, fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi
administrasi dan umum.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya
yang dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok :
 Biaya produksi
 Biaya pemasaran
 Biaya administrasi dan umum
 Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual.
 Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
peralatan, biaya bahan baku, biaya bahan penolong,
biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian
baik yang langsung maupun tidak langsung
berhubungan proses produksi.
 Menurut obyek pengeluarannya, secara
garis besar biaya produksi ini dibagi
menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik (factory overheadcost).
 Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung disebut pula dengan istilah biaya
utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik
sering pula disebut dengan istilah biaya
konversi (conversion cost), yang merupakan
biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan
baku menjadi bahanjadi.
 Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk.
 Contohnya adalah biaya iklan, biaya
promosi, biaya angkutan dari gudang
perusahaan ke gudang pembeli ; gaji
karyawan bagian-bagian yang
melaksanakan kegiatan pemasaran;
biaya contoh (sample).
 Biaya administrasi dan umum merupakan
biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan produksi dan pemasaranproduk.
 Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan
Bagian Keuangan Akuntansi, Personalia dan
Bagian hubungan Masyarakat, biaya
pemeriksaan akuntan, biaya foto copy.
Jumlah biaya pemasaran dan biaya
administrasi dan umum sering pula
disebut dengan istilah biaya
komersial (commercial expenses)
Penggolongan Biaya Menurut Hubungan
Biaya Dengan Sesuatu Yang Dibiayai.

Sesuatu yang dibayai dapat berupa produk atau


departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang
dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan :
 Biaya langsung (direct cost)
 Biaya tidak langsung (indirect cost)
 Dalam hubungannya dengan produk,
biaya produksi dibagi menjadi dua :
biaya produksi langsung dan biaya
produksi tidak langsung.
 Dalam hubungannya dengan
departemen, biaya menjadi dua
golongan : biaya langsung departemen
dan biaya tidak langsungdepartemen.
 Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang
penyebab satu-satunya adalah karena adanya
sesuatu yang dibiayai.
 Jika Sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada,
maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.
 Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diidentifikasi dengan sesuatu yangdibiayai.
 Biaya produksi langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang
dibiayai.
 Biaya produksi langsung terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
 Biaya langsung department (direct
departmental costs) adalah semua biaya yang
terjadi didalam departmenttertentu.
 Contohnya adalah biaya tega kerja yang
bekerja dalam Departemen Pemeliharaan
merupakan biaya langsung deparmen bagi
Departmen Pemeliharaan dan biaya depresiasi
mesin yang dipakai dalam department
tersebut, merupakan biaya langsung bagi
department tersebut.
 Biaya tidak langsung adalah biaya yang
terjadinya tidak hanya disebabkan oleh
sesuatu yang dibiayai.
 Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut
dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau biaya overhead pabrik
(factory overhead costs).
Pengolongan Biaya Menurut Prilakuny
dalam hubungannya dengan Perubahan
Volume Kegiatan

 Dalam hubungannya dengan perubahan


volume kegiatan, biaya dapat
digolongkan menjadi :
 1. Biayavariabel
 2. Biaya semivariabel
 3. Biaya semifixed
 4. Biaya tetap
 Biaya variabel adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
 Contoh biaya variabel : biaya bahan
baku, biaya tenaga kerjalangsung
 Biaya semivariabel adalah biaya yang
berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
 Biaya semivariabel mengandung unsur
biaya tetap dan unsurbiaya variabel.
 Biaya semifixed adalah biaya yang
tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah
dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
 Biaya tetap adalah biaya yang jumlah
totalnya tetap dalam kisaran volume
kegiatan tertentu.
 Contoh biaya tetap adalah gaji direktur
produksi.

Anda mungkin juga menyukai