Anda di halaman 1dari 6

Nama : Maghfiroh Amanah Sabilillah

Nim : 07011382126204

Ilmu Administrasi Publik Kelas B Palembang

Tugas Uas Pengantar Ilmu Administrasi Publik

Kasus 1 :

Dalam pelayanan publik sering ditemukan keluhan dari masyarakat terhadap kinerja pelayan publik
(birokrat publik). Masyarakat merasa kinerja yang lambat, berbelit-belit dan tidak efisien ketika
berhadapan dengan pelayan publik (birokrasi publik). Padahal sejatinya, birokrasi publik harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Jawaban :

1. Manajemen Sumber Daya Sektor Publik : Dalam sektor publik, MSDM di artikan sebagai instrumen
pendukung bagi proses transformasi organisasi yang merubah input menjadi output yang nantinya akan
mempunyai nilai tambah bagi organisasi atau instansi dan masyarakat luas. MSDM sektor publik sudah
menjadi bagian penting dari segala upaya reformasi birokrasi dalam menyajikan pelayanan untuk
pemenuhan kebutuhan serta akomodasi berbagai kepentingan dan kesejahteraan masyarakat itu
sendiri. dari kasus tersebut yaitu pelayan publik atau birokrat publik yang kinerjanya lambat, berbelit
dan tidak efisien. seharusnya, birokrat publik harus mempunyai peranan seperti :

- Meningkatkan efektifitas dan produktivitas dalam tenaga kerja

- Menjaga keseimbangan yang tepat antara tercapainya tujuan organisasi dengan tujuan para tenaga
kerja itu sendiri

- mampu membina suatu organisasi lembaga atau perusahaan yang menempatkan manajemen sebagai
faktor yang vital.

2. Birokrasi Publik : Birokrasi di Indonesia ketika persepsi yang muncul adalah suatu sistem pelayanan
dan administrasi pemerintahan yang terkesan aneh, berbelit-belit dan lamban. Birokrasi merupakan
penyakit yang susah di ubah di negara kita ini. tetapi setelah reformasi politik sekitar tahun 1998 terjadi,
maka banyak upaya dan program-program pembangunan dan pengembangan kelembagaan yang juga
direformasi menuju sistem yang lebih demokratis. lalu, di masa reformasi banyak yang beroptimis
bahwa kinerja birokrasi di Indonesia akan semakin membaik. Hal ini diperkuat oleh adanya perubahan
mendasar dalam administrasi publik dan pemerintahan. faktor yang menjelaskan kondisi keterpurukan
birokrasi yaitu masih lemahnya kesadaran dan kemampuan untuk melakukan prinsip-prinsip good
governance dengan baik. Jika hal ini dilakukan secara baik, maka masyarakat pun akan dapat memahami
dan merasakan peran dan fungsi birokrasi yang sesungguhnya pada saat mendapatkan pelayanan.

3. Pelayanan Publik : Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan publik ini menjadi semakin
penting karena senantiasa berhubungan dengan khalayak ramai yang memiliki keanekaragaman
kepentingan dan juga tujuan. karena itu, institusi pelayanan publik dapat dilakukan oleh pemerintah
maupun non-pemerintah. dalam pelayanan prima kepuasan masyarakat menjadi tujuan utama.
Beberapa permasalahan dalam pola penyelenggaraan pelayanan publik antara lain, Kurang responsif,
Kurang informatif, Kurang accessible, Kurang koordinasi, Kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi
dari masyarakat, Inefisiensi. ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan kualitas
pelayanan publik. diantaranya yaitu Revitalisasi, restrukturisasi, deregulasi di bidang pelayanan publik,
Peningkatan prefesionalisme pejabat pelayan publik, Korporatisasi unit pelayanan publik, dan lain lain

4. Etika publik : Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar
atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. ada pun
Indikator Etika Publik, yaitu jujur, Bertanggung jawab, Integritas tinggi, Cermat, Disiplin, Hormat, sopan,
taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, taat perintah, dan Menjaga rahasia (jabatan
dan negara). Dalam konteks ini, kita membutuhkan etika publik untuk merefleksikan pelayanan publik
dan integritas publik. Dalam etika publik terdapat refleksi kritis tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku seseorang dalam menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.

5. akuntabilitas publik : akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan
kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak yang
memberikan amanah. akuntabilitas publik menjadi nilai yang sangat penting dalam administrasi publik
karena akuntabilitas publik merupakan salah satu bentuk kewajiban yang harus dilakukan oleh
organisasi publik atau pemerintah atau pejabat pemerintah sebagai suatu pertanggung jawaban setelah
menjalankan fungsi pemerintahan dan melaksanakan tugas-tugasnya kepada atasan dalam satu
pemerintahan juga kepada masyarakat sebagai suatu pengawasan dan evaluasi dari pelaksanaan tugas.
Dengan adanya pelaksanaan tanggung jawab maka sebagai kontrol ataupun bentuk pengawasan agar
tidak terjadi nya penyimpangan.Pertanggung jawaban pemerintahan yang dikelola dengan baik.
maka secara langsung maupun tidak akan mempengaruhi kinerja pemerintahan, selain itu pemerintahan
dapat pula melindungi lingkungan sekitarnya agar terjadi lah keharmonisasian antara pemerintahan
dengan lingkungan sekitar dan masyarakat.

6. Hampir setiap hari ada keluhan dalam masyarakat terhadap berbagai pelayanan yang diberikan aparat
penyelenggara atau pelaksana publik. Mereka tidak puas. Kekecewaan rakyat tidak pernah teratasi,
karena perubahan demi perubahan dan pertukaran pemimpin yang memerintah. mereka harus
menyampaikan rasa syukur dan terima kasih melalui bermacam cara. Menjadikan diri sebagai pekerja
sukarela bila diperlukan, melayani permintaan atau membela kapan saja dibutuhkan, membantu dalam
segala kesulitan termasuk memberikan hadiah secara bersama dan sebagainya.
Kasus 2

Banyaknya persoalan etika para aparatur sipil negara (ASN) Indonesia terlihat dari beberapa masalah
banyaknya keluhan yang dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya, dari Laporan Ombudsman (2012-
2013) di salah satu provinsi mengemukakan ada beberapa tindakan buruk aparatur pemerintah, yaitu:
penyalahgunaan wewenang, penundaan berlarut, tidak memberi-kan pelayanan, permintaan uang dan
barang, penyimpangan prosesur (SOP), berpihak, diskriminasi, tidak patut, konflik kepentingan serta
tidak kompeten.

Jawaban :

1. manajemen Sumber daya sektor publik : Penyalah gunaan wewenang memungkinkan timbul nya
konfilk kepentingan diantara pejabat negara sebagai penggerak roda pemerintah dengan
masyarakat. yang merasa dirugikat dari penggunaan wewenang yang tidak sesuai.Guna terwujudnya
pemerintahan yang baik maka diperlukan aparatur pemerintahan dan penyelenggara negara atau
pegawai pemerintahan yang disiplin, profesional, bersih dan jujur, menjunjung tinggi etika
kepegawaian.Maka aparatur sipil negara dituntut untuk dapat terbuka kepada masyarakat agar
penyalah gunaan wewenang tersebut dapat terhindari.

lalu, untuk mengatasi permasalahan dalam sektor SDM adalah dengan menyempurnakan dan
mengevaluasi standar pelayanan, sebab progres pekerjaan yang dilakukan pemerintah sudah sangat
bagus, namun tuntutan masyarakat akan jauh semakin besar. Selain itu juga para pimpinan instansi
pemerintah harus terlibat aktif dalam proses lelang jabatan untuk menentukan jabatan-jabatan stragis
di lingkungannya. Karena memang saat ini tidak hanya dibutuhkan SDM dengan kompetensi tinggi,
melainkan juga yang mempunyai sikap integritas tinggi.

2. birokrasi publik : Penyederhanaan birokrasi harus menyentuh akar permasalahan dan perubahan
paradigma yang memberikan kemungkinan ditemukannya berbagai terobosan,inovasi, atau pemikiran
baru yang mengubah pola pikir ASN dan budaya kerja pada organisasi pemerintah. Adapun indikator
perubahan pola pikir ASN dan budaya kerja organisasi tersebut, dapat dinilai dari meningkatnya
kesadaran ASN terhadap eksistensi serta fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan
perekat NKRI.

3. Pelayan publik : Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pelayan masyarakat dan mengabdi pada negara.
Mengapa demikian? Karena dalam bekerja, output yang harus dihasilkan oleh ASN bukan dalam bentuk
profit, melainkan kepuasan masyarakat, hal tersebut bisa dalam bentuk fisik (infrastruktur), maupun jasa
(pelayanan). Dari kasus tersebut banyak sekali permasalahan dalam tindakan asn, seharusnya
perubahan mindset itu sangat penting. perubahan mindset pun mencakup 3 (tiga) aspek penting, yaitu :
Mengubah dari “Penguasa” menjadi “Pelayan” masyarakat, Mengubah dari “Wewenang” menjadi
“Peranan”, Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, bukan
hanya di dunia tapi juga di akhirat.Perubahan mindset mendukung terwujudnya good governance.

4. etika publik : sudah dijelaskan oleh kasus di atas bahwa Ketidak netralan ASN akan berdampak pada
adanya diskriminasi pelayanan. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut: 1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi. 2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin. 3. Melayani dengan sikap hormat, sopan,
dan tanpa tekanan. sekarang sudah ada UU tentang ASN, jadi profesional lah sebagai aparatur, karna
dengan tindakan buruk akan ada konsekuensi nya.

5. akuntabilitas publik : Akuntabilitas dalam ASN yaitu kemampuan seorang ASN dalam mengatasi
masalah-masalah seperti mengambil putusan yang tepat. Selain itu tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani warga secara adil, dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Akuntabilitas ASN
adalah hal yang penting. karena, merupakan norma yang menjadi kebiasaan. Sehingga mempengaruhi
perilaku anggota organisasi dan aturan formal yang berlaku. Jika ASN tidak memiliki akuntabilitas,
mereka akan bekerja lamban dan berdampak pada pemborosan sumber daya dan memberikan citra
ASN berkinerja buruk. Dalam kondisi tersebut, ASN perlu merubah citranya agar menjadi pelayan
masyarakat dengan memiliki akuntabilitas. Akuntabilitas ASN adalah nilai-nilai untuk membentuk sikap
dan perilaku yang mengedepankan kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas.

6. Menurut saya, aspek penting dari kasus tersebut, yaitu : Mengubah dari “Penguasa” menjadi
“Pelayan” masyarakat, Mengubah dari “Wewenang” menjadi “Peranan”, Menyadari bahwa jabatan
publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya di dunia tapi juga di
akhirat.Perubahan mindset mendukung terwujudnya good governance. dan ASN harus mengedepankan
kepentingan publik & berintegritas tinggi.

Kasus 3 (Nilai 25)

Seorang ASN mendapat fasilitas mobil dinas. Suatu malam, anaknya yang balita tiba-tiba panas tinggi
dan ASN yang bersangkutan akan membawa anaknya ke rumah sakit. Apakah boleh ASN tersebut
menggunakan mobil dinasnya untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Bagaimana jika keluarga atau
tetangganya yang sakit meminjam mobil dinas tersebut untuk pergi berobat?

Jawaban :

1. manajemen sumber daya sektor publik : Mobil dinas merupakan salah satu Fasilitas milik negara yang
diberikan oleh pemerintah berguna untuk mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas dinas, yang
bertujuan untuk memudahkan pejabat dalam melakukan kegiatan atau pun aktivitas dinas sehari-hari.
Pemanfaatan mobil dinas sudah diatur dalam ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
tentang Peraturan Displin Pegawai Negeri Sipil, yang dituangkan dalam pasal 3 angka (1) huruf d, yang
menegaskan bahwa “Setiap Pegawai Sipil dilarang menyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-
surat berharga milik Negara’

2. Birokrasi publik : sebagai profesi, ASN bekerja dengan berlandaskan kode etik dan kode perilaku. kode
ini sudah diatur oleh UU ASN yang menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokasi
pemerintah dam bertujuan untuk menjaga martabat ASN itu sendiri. Kesepakatan mengenai
penggunaan mobil kendaraan dinas tersebut telah dibuat dan disusun dalam aturan yang mengikat
antara si pengguna kendaraan dinas dengan insitusi atau instansi yang bersangkutan guna untuk
pencapaian tujuan dalam hal pelayanan kepada masyarakat secara efisien dan efektif.

3. pelayanan publik : Barang ini merupakan milik negara atau daerah perlu ditetapkan status
pemakaiannya untuk melakukan sebuah tugas dan fungsi lembaga kerja sebuah perangkat. apabila
berguna dioperasikan oleh pihak lain menjalankan pelayanan publik umum sesuai tugas dan
keberlangsungan yang bersangkutan. penggunaan kendaraan dinas selalu sudah ada prosedurnya.
Kendaraan dinas, dengan alasan dibiayai oleh rakyat harus dipergunakan secara terukur. Kendaraan
tersebut hanya dipergunakan untuk kepentingan pelayanan. Kendaraan dinas pada pelaksanaan tugas
terhadap pelayanan pada masyarakat memang sangat dibutuhkan oleh pemerintah sebagai penunjang
sarana dan prasarana yang memadai yang terkelola dengan baik dan efisien untuk dapat memberikan
suatu pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat dan juga tugas-tugas yang harus dilaksanakan
pada luar kantor oleh pemerintah.

4. Etika publik : Selanjutnya adapun larangan, dan kode etik dalam ASN, ini juga diatur dalam Surat
Edaran Menpan Nomor 357/M.PAN/12/2001 yang menyebutkan bahwa “Kendaraan mobil dinas
operasional pada masing-masing instansi tidak digunakan diluar kedinasan”. Dalam dua aturan ini sudah
di jelaskan bahwa dalam hal menggunakan semua fasilitas ngara khususnya kendaraan dinas oleh ASN
yang telah diserahkan tanggung jawab atau Pegawai yang telah diberi fasiltas kendaraan dinas harus
menggunakannya sebaik mungkin, tidak bisa menggunakannya dengan sembarangan atau sesuka hati
pegawai tersebut.

5. akuntabilitas publik : Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, salah satunya yang berhubungan dengan kasus, yaitu :
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). jadi point nya ASN harus memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

6. Menurut saya, mobil dinas yang sudah di berikan pemerintah untuk para Pejabat dan ASN sebaiknya
digunakan dengan baik dan bertanggung jawab, sesuai prosedur dan kode etik, lagi pula itu fungsi nya
agar para pejabat dan ASN melakukan kegiatan pekerjaan dengan efektif dan efisien. berhubungan
dengan kasus, menurut saya jaman sekarang sudah canggih, semua serba ada, kendaraan umum sudah
banyak, bahkan yang dari aplikasi handphone pun sudah ada. tidak perlu susah susah seperti jaman
dulu. lagi pula yang namanya pejabat atau ASN sudah pasti dia pintar dan mampu dalam bertindak, dia
pasti tau apa yang benar dan salah, yang menyalah gunakan itu hanya oknum yang tidak bertanggung
jawab. jadilah ASN yang berintegritas, karena masih ada opsi lain, seperti memesan kendaraan umum.
karena itu adalah tuntutan. sudah menjadi kewajiban ASN untuk mengikuti aturan.

Kasus 4 (Nilai 25)


Seorang ASN berangkat kerja. Ditengah perjalanan ia melihat suami istri jatuh dari motor karena jalanan
rusak. Si istri dalam keadaan hamil dan si suami tidak dapat menolong. Si ASN bingung untuk membantu
membawa ke rumah sakit karena ada ketentuan bahwa ASN harus hadir pukul 07.00 WIB. Ternyata ASN
tersebut memilih menolong untuk membawa ke rumah sakit walaupun ASN tersebut akan terlambat ke
kantor dan kemungkinan akan ditegur dan dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya. Bagaimana Anda
memandang fenomena tersebut? Apa yang akan Anda lakukan jika ASN itu adalah Anda?

Jawaban :

1. Manajemen sumber daya sektor publik : pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi.

2. birokrasi publik : Reformasi birokrasi adalah landasan dalam mewujudkan pelayanan publik yang baik.

3. pelayanan publik : Seorang ASN adalah pelayan masyarakat yang mengabdi pada negara. Karena
dalam bekerja, yang harus di hasilkan oleh ASN yaitu kepuasan masyarakat. dalam kasus ini juga
berhubungan bahwa ASN adalah pelayan masyarakat, yang artinya membantu masyarakat juga walau
bukan dalam konteks pekerjaan nya dilembaga, tetapi dia berusaha menjalankan kewajiban nya sebagai
ASN yaitu membantu masyarakat.

4. etika publik : Adapun Kode Etik ASN adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan baik dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. berhubungan dengan kasus, bahwa ASN
berpedoman sikap dan perbuatan yang baik.

5. akuntabilitas publik : berhubungan dengan kasus. Akuntabilitas dalam ASN juga mempunyai
kemampuan untuk melayani warga secara adil, dan konsisten dalam menjalankan tugas dan sesuai
dengan fungsinya.

6. menurut saya, sebenarnya itu sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk membantu
sesama, tanpa membeda bedakan. karna kita semua sama. apalagi dalam kasus tersebut ibu nya sedang
hamil. dalam agama pun itu perilaku terpuji. tetapi memang semua ada konsekuensi nya. jika saya
berada di posisi ASN tersebut, saya akan menerima konsekuensi jika karena saya telah tidak mengikuti
ketentuan kehadiran yang di haruskan. saya menerima jika akan ditegur dan diberi hukuman, karena
akan berguna lah kita jika membantu sesama. setiap kebaikan pasti akan ada balasan yang baik juga.
jangan takut berbuat baik, lagi pula, itu kejadian tidak terduga, bukan direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai