Anda di halaman 1dari 50

as i

a l i s
o s i
i s iS
E d

KURIKULUM PROTOTIPE

Dinas Pendidikan DKI Jakarta


Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Jakarta, 24 Januari 2022
Jakarta, 24 Januari 2022
Agenda:
o Latar Belakang
o Kerangka Dasar Kurikulum
o Struktur Kurikulum
o Capaian Pembelajaran
o Pembelajaran dan Asesmen
1
LATAR BELAKANG
Hasil Ujian
Nasional Hasil Evaluasi
Berbasis
Kurikulum
Komputer
(UNBK) Tahun 2013
LATAR 2019
Covid
BELAKANG Studi The
19
Hasil Studi
Trends in Program for
International International
Mathematics Student
and Science Assessment
Study (TIMSS) (PISA)
• Nilai rata-rata UKG 2019 tertinggi yang dicapai oleh guru jenjang SD
adalah sebesar 54,80, guru jenjang SMP sebesar 58,60, dan jenjang
SMA sebesar 62,30. Secara agregat, rata-rata nilai UKG nasional hanya
57 dari nilai maksimal 100 (Neraca Pendidikan Daerah, 2019).
• Rumusan kompetensi (KI-KD) parsial yaitu KD1, KD2, KD3 dan KD4
sehingga kesulitan Guru dalam pembelajaran dan penilaian.
• Parsialnya aspek kompetensi berdampak pada penilaian dan hasil
Evaluasi belajar (Rapor) yang dilaporkan secara terpisah.
Kurikulum 2013 • Hasil belajar pada Rapor yang menyertakan KKM akan berdampak pada
subjektifitas hasil belajar. Hal ini bertentangan dengan prinsip2
penilaian yang objektif dan akuntable dan bertentangan dengan
jargonnya K-13 yaitu penilain yang autentik.
• Penilaian bersifat sumatif/ menghukum
• Pada Peminatan dan atau Lintas Minat banyak praktik yang memaksakan
peserta didik untuk mengambil MP yang tidak sesuai dengan minat,
bakat dan kemampuan
Seperti Apakah Kurikulum Masa Depan?
Kategori Situasi Sekarang Arahan di Masa Depan
• Perkembangan linear • Perkembangan fleksibel
• Kurikulum berdasarkan konten • Kurikulum berdasarkan kompetensi
• Fokus kepada kegiatan akademik • Fokus kepada soft skill dan pengembangan
karakter
Kerangka kurikulum saat ini Kurikulum prototipe menetapkan tujuan belajar
KURIKULUM mengunci tujuan per fase (2-3 tahun) untuk memberi
pembelajaran per tahun fleksibilitas bagi guru dan sekolah.
Struktur kurikulum saat ini mengunci Kurikulum prototipe menetapkan jam pelajaran
jam pelajaran per minggu. per tahun agar sekolah dapat berinovasi
dalam menyusun kurikulum dan
pembelajarannya.
2
KERANGKA DASAR
KURIKULUM
• Landasan Filosofis:
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini
• Landasan Sosiologis:
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan
proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara
Kerangka • Landasan Psikopedagogis:
Pendidikan adalah wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
Dasar psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
Kurikulum jamannya.
• Landasan Teoritis:
Pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum)
• Landasan Yuridis:
a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
b. Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003
c. Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2022 Tentang SNP
d. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 371/M/2021 Tentang Program Sekolah Penggerak
Hubungan antara kerangka dasar kurikulum, contoh perangkat ajar, dan
kurikulum operasional di satuan pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional

Profil Pelajar Pancasila

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian

Ditetapkan oleh Pemerintah

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelaran & Penilaian

Perangkat ajar: BTP, Modul ajar MP, dll

Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
Pembagian Wewenang
dalam Penyederhanaan Kurikulum
Pemerintah Pusat 1. Kerangka Dasar Kurikulum:
a. Profil Pelajar Pancasila
b. Capaian Pembelajaran
c. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
• Pembelajaran sesuai tahap kemampuan peserta didik
• Asesmen berorientasi pada kompetensi dan
perkembangan proses belajar peserta didik
2. Struktur Dasar Kurikulum
a. Mata Pelajaran minimum dan proporsinya
b. Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila minimum

Pemerintah Daerah Muatan lokal yang terintegrasi dalam mata pelajaran


dan/atau Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Satuan Pendidikan Pengembangan Kurikulum Operasional satuan pendidikan


berdasarkan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
1. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam
mata pelajaran lain.

Muatan 2. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam


tema projek penguatan profil pelajar
Lokal Pancasila

3. Mengembangkan mata pelajaran khusus


muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program intrakurikuler
§ Landasan utama dalam pengembangan
struktur kurikulum yang menjadi acuan
pembelajaran.
§ Kerangka dasar kurikulum mengarahkan
kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik,
Kerangka Dasar karakter yang perlu dibangun dan
Kurikulum dikembangkan, serta materi pelajaran yang
perlu dipelajari peserta didik.
§ Kerangka dasar kurikulum juga mengatur
prinsip-prinsip yang perlu menjadi acuan guru
ketika merancang pembelajaran dan asesmen
KARAKTERISTIK
KURIKULUM PROTOTYPE
Karakteristik Kurikulum Prototype
• Beban belajar untuk setiap mata pelajaran tidak dalam jam pelajaran (JP) per-minggu, tetapi dalam JP per-tahun
• Struktur kurikulum dan Capaian Pembelajaran berbasis fase (fase A, B, C, D, E, dan F)
• Fase A (SD kelas I & II); Fase B (SD Kelas III & IV); Fase C (SD Kelas V & VI)
• Fase D (SMP Kelas VII, VIII, IX)
• Fase E (SMA Kelas X)
• Struktur Kurikulum terbagi menjadi dua: Mapel UMUM dan Kelompok Mapel PILIHAN
• Tidak ada PENJURUSAN/PEMINATAN yang ada PILIHAN Kelompok Mata Pelajaran
• Pilihan Kelompok Mata Pelajaran dimulai Kelas XI, Kelas X diberikan mata pelajarn Umum untuk menyiapkan diri
menentukan pilihan mata pelajaran di kelas XI. Siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua
• Satuan pendidikan wajib mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum dan membuka
sekurang-kurangnya 2 kelompok mata pelajaran pilihan
• Setiap peserta didik wajib memilih paling sedikit 2 (dua) kelompok mata pelajaran pilihan disesuaikan dengan minat,
bakat dan kemampuan/aspirasinya.
• Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran
dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya
Karakteristik Kurikulum Prototype
• Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:
1). Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler; dan
2). Projek penguatan profil pelajar Pancasila sekitar 20% -33% total JP per tahun
• Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan, kemandirian,
nalar kritis, kreativitas) mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis projek.
• Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
• Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach
at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal
• Beban belajar dapat dilaksanakan dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester (SKS).
• Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan
Karakteristik Kurikulum Prototype
§ Profil Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter
sesuai nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama, yaitu beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
Apa itu kreatif.
§ Dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh
Pemerintah;
Projek Penguatan § Bukan suatu kegiatan rutin per- minggu.
Profil Pelajar § Tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
Pancasila sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran;
§ Merupakan kegiatan pembelajaran yang lebih fleksibel, tidak terpaku
pada jadwal belajar seperti kegiatan reguler, serta lebih banyak
melibatkan lingkungan dan masyarakat sekitar dibandingkan
pembelajaran reguler; dan
§ Peserta didik berperan besar dalam menentukan strategi dan aktivitas
projeknya, sementara guru berperan sebagai fasilitator.
§ Memiliki RAPOR sendiri yaitu “Rapor Projek Profil Pelajar Pancasila”
Profil Pelajar Pancasila

Beriman, bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia
Pembelajaran reguler
Mandiri Berkebinekaan (intrakurikuler)
global Ekstrakurikuler
dan Kegiatan pilihan siswa,
Pelajar sesuai dengan minat dan
Indonesia Projek terkait Profil bakat
Pelajar Pancasila
(kokurikuler)

Bernalar kritis Bergotong


royong Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan
dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui:
1) materi/isi pelajaran,
Kreatif 2) pedagogi, dan/atau
3) kegiatan projek
4) Lingkungan belajar
Penerapan Profil Pelajar
Pancasila di Sekolah

01
Intrakurikuler,

02 Ekstrakurikuler.
Profil
Pelajar
Pancasila 03 Budaya Sekolah

04
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Tema-tema 2. Kearifan Lokal
dalam Projek 3. Bhinneka Tunggal Ika
Penguatan Profil 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Pelajar Pancasila 5. Suara Demokrasi
Tahun Pelajaran
6. Berekayasa dan Berteknologi
2021/2022 untuk Membanguan NKRI
7. Kewirausahaan
3
STRUKTUR
KURIKULUM
Struktur Kurikulum
Kurikulum Prototype
STRUKTUR KURIKULUM BERBASIS FASE
o Penggunaan istilah “FASE” untuk membedakannya dengan KELAS
karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam
fase pembelajaran yang berbeda. Ini merupakan penerapan dari
prinsip pembelajaran sesuai tahap capaian belajar atau yang dikenal
dengan istilah “teaching at the right level” (mengajar pada tingkatan
yang sesuai)
o Capaian pembelajaran (CP) dirumuskan dalamm bentuk fase-fase
yang menyatakan target capaian untuk renang waktu yang lebih
panjang (bukan pertahun seperti K-13)
Struktur Kurikulum SMP Kelas VII-VIII
Alokasi Program Sekolah Penggerak Keterangan:
No Pelajaran per Alokasi Alokasi Projek Total JP • Asumsi 1 tahun=36 mgg
Minggu per Tahun per Tahun per Tahun • Informatika mata
1 Pendd Agama dan Budi Pekerti 2 72 36 108 pelajaran wajib
2 Pendd Pancasila dan Kewarganegaraan 2 72 36 108 • Minimal 20% JP pertahun
3 Bahasa Indonesia 5 180 36 216 dari setiap mata pelajaran
wajib dialokasikan untuk
4 Matematika 4 144 36 180
Projek kokurikuler
5 Ilmu Pengetahan Alam 4 144 36 180
• *)opsional. Satuan
6 Ilmu Pengetahan Sosial 3 108 36 144 Pendidikan dapat
7 Bahasa Inggris 3 108 36 144 mengintegrasikan
8 PJOK 2 72 36 108 Muatan Lokal dalam
mapel lain atau diajarkan
9 Informatika 2 72 36 108
melalui kegiatan projek.
10 Pilihan min 1: 2 72 36 108
a. Seni Musik; b. Seni Rupa; c. Seni Teater; d. Seni • 1 JP beban belajar di SMP
Tari; e. Prakarya adalah 40 (empat puluh)
11 Muatan Lokal* 2 72 --- 72 menit.
Total 29 1044 360 1404

Tampilkan Struktur Kurikulum SMP K 13


Kurikulum jenjang SMP tidak berubah secara signifikan dari K13
Struktur Kurikulum SMP Kelas IX
Alokasi Program Sekolah Penggerak
No Pelajaran per Alokasi Alokasi Projek Total JP
Minggu per Tahun per Tahun per Tahun
1 Pendd Agama dan Budi Pekerti 2 64 32 96
2 Pendd Pancasila dan Kewarganegaraan 2 64 32 96
3 Bahasa Indonesia 5 160 32 192
4 Matematika 4 128 32 160
5 IPA 4 128 32 160
6 IPS 3 96 32 128
7 Bahasa Inggris 3 96 32 128
8 PJOK 2 64 32 96
9 Informatika 2 64 32 96 Keterangan:
10 Pilihan min 1: 2 64 32 96 • Asumsi 1 tahun=32 mgg
a. Seni Musik; b. Seni Rupa; c. Seni Teater; d. Seni
Tari; e. Prakarya (B, P, K, R) • B=budidaya;
11 Muatan Lokal* 2 64 --- 64 P=pengolahan,
K=kerajinan,
Total 29 928 320 1248
R=rekayasa
Struktur Kurikulum SMA Kelas X
Alokasi Program Sekolah Penggerak Keterangan:
No Pelajaran per Alokasi Alokasi Projek Total JP • Asumsi 1 tahun=36 mgg
Minggu per Tahun per Tahun per Tahun • Struktur Kur SMA sama
dengan Struktur Kur SMP
1 Pendd Agama dan Budi Pekerti 2 72 36 108
• Sejarah Indonesia dan Sejarah
2 Pendd Pancasila dan Kewarganegaraan 2 54 18 72 Dunia digabung menjadi
3 Bahasa Indonesia 3 108 36 144 “Sejarah”
• Minimal 25% JP pertahun dari
4 Matematika 3 108 36 144
setiap mata pelajaran wajib
5 IPA: Fis, Kim, & Bio 6 216 108 324 dialokasikan untuk Projek
6 IPS: Sos, Eko, Sej, & Geo 8 288 144 432 kokurikuler
• *)opsional. Satuan Pendidikan
7 Bahasa Inggris 2 54 18 72
dapat mengintegrasikan
8 PJOK 2 72 36 108 muatan lokal dalam mapel lain
9 Informatika 2 72 36 108 atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
10 Pilihan min 1: 2 54 18 72
a. Seni Musik; b. Seni Rupa; c. Seni Teater; d. Seni • Pembelajaran reguler tidak
Tari; e. Prakarya (KRBP) penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek (27
11 Muatan Lokal* 2 72 --- 72 mgg utk: PPKn, Bhs Inggris,
Total 32 1098 486 1584 Seni dan Prakarya)
Struktur Kurikulum SMA Kelas XI
Program Sekolah Penggerak
Alokasi per
NO Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
Minggu
per Tahun per Tahun per Tahun Keterangan:
1 Pendd Agama dan Budi Pekerti 2 72 36 108 • Asumsi 1 tahun=36 mgg
2 Pendd Pancasila dan Kewarganegaraan 2 54 18 72 • Pembelajaran reguler tidak
penuh 36 minggu untuk
3 Bahasa Indonesia 3 108 36 144
memenuhi alokasi projek
4 Matematika 3 108 36 144 (hanya 27 mgg utk: PPKn,
Bhs Inggris, PJOK dan
5 Bahasa Inggris 2 54 18 72
Sejarah)
6 Pilihan min 1: 2 72 36 108
a. Seni Musik; • 22 jp dialokasikan untuk
b. Seni Rupa; mapel pilihan dari kelompok
c. Seni Teater; IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
d. Seni Tari dan Vokasi
7 PJOK 2 54 18 72 • Hanya mapel kelompok
umum yang diintegrasikan
8 Sejarah 2 54 18 72 dengan projek kokurikuler
Jml jp Mp Umum 18 576 216 792
Struktur Kurikulum SMA Kelas XI
Program Sekolah Penggerak
Alokasi per
Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP per
Minggu
per Tahun per Tahun Tahun Keterangan:
Kelompok MIPA: 22 720 --- 792 • Alokasi masing-masing mata
Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika pelajaran pilihan 5 JP tiap
minggu atau 180 JP tiap
Lanjut
tahun di Kelas XI dan 160 JP
Kelompok IPS: di Kelas XII.
Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi • Setiap SMA wajib
menyediakan paling sedikit 3
Kelompok Bahasa dan Budaya: (tiga) mata pelajaran dalam
Bhs dan Sastra Indonesia, Bhs dan Sastra kelompok MIPA atau IPS.
Inggris, Bhs Korea, Bahasa Arab, Bhs Mandarin, • Kelompok MP Bhs dan Budaya
Bhs Jepang, Bhs Jerman, Bhs Perancis dibuka sesuai dengan sumber
Kelompok Prakarya: daya yang tersedia
Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, • CP untuk MP Vokasi
Pengolahan)/Vokasi (Membatik, Servis dikembangkan oleh SMA
elektronik, Disain Grafis, dsb.)*** bekerja sama dengan dunia
kerja dan sesuai dengan
Muatan Lokal )* 2 72 potensi dan/atau kebutuhan
Total per Tahun 40 1368 1584 sumber daya manusia di SMA
Struktur Kurikulum SMA Kelas XII
Program Sekolah Penggerak
Alokasi
No Pelajaran Alokasi per Alokasi Projek Total JP
per Minggu
Tahun (mgg) per Tahun per Tahun
Keterangan:
1 Pendd Agama dan Budi Pekerti 2 64 36 108
• Asumsi 1 tahun=32 mgg
2 Pendd Pancasila dan Kewarganegaraan 2 48 18 72 • Paling banyak 2 (dua) JP
3 Bahasa Indonesia 3 96 36 144 tiap minggu atau 64
(enam puluh emat) JP.
4 Matematika 3 96 36 144
• Pembelajaran reguler
5 Bahasa Inggris 2 48 18 72 Kelas XII tidak penuh 32
6 Pilihan min 1: 2 48 36 108 minggu untuk memenuhi
a. Seni Musik; alokasi projek 24 minggu
b. Seni Rupa; untuk PPKn, Bahasa
c. Seni Teater; Inggris, Seni, dan
d. Seni Tari Sejarah.
7 PJOK 2 64 18 72
8 Sejarah 2 48 18 72
Jml jp Mp Umum 18 512 192 704
Struktur Kurikulum SMA Kelas XII
Program Sekolah Penggerak
Alokasi
Pelajaran Alokasi per Alokasi Projek Total JP
per Minggu
Tahun per Tahun per Tahun
Kelompok MIPA: 22 704 704
Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika
Lanjut
Kelompok IPS:
Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi
Kelompok Bahasa dan Budaya:
Bhs dan Sastra Indonesia, Bhs dan Sastra
Inggris, Bhs Korea, Bahasa Arab, Bhs Mandarin,
Bhs Jepang, Bhs Jerman, Bhs Perancis
Kelompok Prakarya:
Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan Keterangan:
/Vokasi: Membatik, Servis elektronik, Disain
grafis, dsb.)*** • Kelompok MP Bhs dan
Budaya dibuka sesuai
Muatan Lokal )* 2 64 64 dengan sumber daya
yang tersedia
Total per Tahun 40 1216 1408
4

Capaian Pembelajaran
Kurikulum Prototype
o Capaian pembelajaran merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap tahap perkembangan untuk setiap
mata pelajaran pada satuan PAUD, pendidikan
Capaian dasar, dan pendidikan menengah. Capaian
Pembelajaran pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi
dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi.
o Untuk bimbingan konseling, capaian
pembelajarannya disebut capaian layanan.
Tujuan Mata Rasional Mata
Pelajaran Pelajaran
Komponen
Capaian
Pembelajaran
Karakteristik Capaian
Mata Pembelajaran
pelajaranan setiap Fase
Contoh

CAPAIAN
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA FASE E
Contoh

CAPAIAN
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA FASE F
Contoh

CAPAIAN
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA PILIHAN
FASE F
5

Pembelajaran & Asesmen


Kurikulum Prototype
Prinsip Pembelajaran
o Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan;
o Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat;
o Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistik;
o Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra; dan
o Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
o Asesmen diagnostik dilaksanakan di awal tahun ajaran, awal lingkup materi dan secara berkala melalui
asesmen formatif. Hasil asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
peserta didik untuk merancang penyesuaian pembelajaran
o Perencanaan pembelajaran, asesmen formatif dan sumatif dilaksanakan secara bersamaan.
o Tujuan pembelajaran dirancang sebagai acuan jabaran kompetensi yang dicapai peserta didik dalam 1 (satu)
atau lebih kegiatan pembelajaran.
o Alur tujuan pembelajaran dipetakan untuk menggambarkan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun
secara sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir.
o Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan
perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
o Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan
waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran secara utuh.
o Pelaporan kemajuan belajar mencakup pelaporan belajar dan pelaporan hasil belajar.
o Pelaporan belajar dilaksanakan dalam waktu tertentu secara berkala selama pembelajaran
berlangsung.
o Pelaporan belajar dapat disampaikan dalam bentuk portofolio, diskusi, atau konferensi dan pameran
hasil karya.
o Pelaporan hasil belajar disampaikan dalam bentuk laporan hasil belajar (rapor).
o Pelaporan hasil belajar disampaikan pada akhir semester.
o Format dasar rapor ditetapkan pemerintah meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
Pelaporan ekstrakurikuler.
Kemajuan o Pada SMA memiliki keleluasaan untuk menentukan rentang nilai pada laporan hasil belajar.
o Pada SMA, satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan deskripsi untuk
Belajar menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
o Pada SMA, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas
dengan mempertimbangkan:
➡ laporan kemajuan belajar;
➡ laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila;
➡ portofolio peserta didik;
➡ prestasi akademik dan non-akademik;
➡ ekstrakurikuler;
➡ penghargaan peserta didik; dan
➡ tingkat kehadiran.
o Pelaporan projek mencakup pelaporan belajar dan pelaporan hasil belajar.
o Pelaporan belajar disampaikan dalam bentuk portofolio dan pelaporan hasil belajar
projek.
o Pelaporan belajar disampaikan pada akhir kegiatan projek.
o Pelaporan hasil belajar disampaikan dalam bentuk laporan pencapaian (rapor) projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
o Pelaporan hasil belajar disampaikan pada akhir tahun.
Pelaporan o Format dasar Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ditetapkan pemerintah
Projek meliputi komponen:
#⃣ identitas sekolah,
Penguatan #⃣ identitas siswa,

PPP #⃣ kelas,
#⃣ fase,
#⃣ tahun pelajaran,
#⃣ gambaran umum projek,
#⃣ rubrik penilaian,
#⃣ pemetaan dimensi,
#⃣ elemen, sub elemen,
#⃣ predikat, dan
#⃣ catatan proses.
Model Rapor
Projek Profil Pelajar Pancasila
TERIMAKASIH

Kurikulum Prototype
Harapan Menuju Mutu Pendidikan Nasional

IWAN SUYAWAN
Email: iwan.suyawan@gmail.com
HP: 08129886486

Anda mungkin juga menyukai