Anda di halaman 1dari 36

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Pembangunan Gedung UPT. BPTPH

BAB I
PENDAHULUAN

Metode Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang kami susun adalah penjabaran tentang tata cara
dan teknik - teknik pelaksanaan pekerjaan, menguraikan jumlah dan jenis bahan/material serta
peralatan yang akan kami pergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, penyusunan tenaga kerja dan
kualifikasi/klasifikasi/ keahlian dan keterampilan personil yang akan kami tugaskan dilapangan
merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam system manajemen konstruksi. Metode pelaksanaan
konstruksi merupakan kunci untuk dapat mewujudkan seluruh perencanaan menjadi bentuk
bangunan fisik. Pada dasarnya metode konstruksi merupakan penerapan konsep rekayasa berpijak
pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen pelelangan, keadaan teknis dan ekonomis yang
ada di lapangan dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman kontraktor. Kombinasi dan
keterkaitan ketiga elemen secara interaktif membentuk kerangka gagasan dan konsep metode
optimal yang diterapkan dalam pelaksanaan konstruksi. Konsep metode pelaksanaan mencangkup
pemilihan dan penetapan yang berkaitan dengan keseluruhan segi pekerjaan termasuk pemilihan
dan penetapan sarana dan prasarana yang bersifat sementara sekalipun.

BAB II
RENCANA KERJA & SUMBER DAYA

2.1 RENCANA KERJA


Pada tahap persiapan pelaksanaan proyek, kami akan menyiapkan sarana dan prasarana yang
meliputi pembuatan dokumen rencana pelaksanaan proyek dan rencana persiapan fisik dilapangan
untuk mendukung dimulainya pelaksanaan proyek menjadi lebih lancar. Rencana pelaksanaan
proyek menjadi sangat penting dan menjadi standar atau pedoman untuk kesuksesan pelaksanaan
dilapangan demi tercapainya pengendalian biaya, mutu dan waktu sesuai target yang direncanakan.
Rencana pelaksanaan proyek terdiri dari :
1. Organisasi Proyek dan Jobdescription
2. Jadwal Pelaksanaan Proyek dan Jadwal pengadaan Sumber Daya
3. Rencana Mutu Kontrak
4. Metode Pelaksanaan
5. Survey Lapangan
6. Mobilisasi dan Site Plan
7. Rencana K3 Proyek
8. Rencana Kelola Lingkungan ( RKL ) dan rencana Pemantauan Lingkungan ( RPL )

2.2 PENYUSUNAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA


Manajemen dalam penyelenggaraan proyek tergantung dari 2 faktor utama yaitu Sumber Daya
dan Fungsi – Fungsi Manajemen. Fungsi – fungsi manajemen sebagaimana diketahui antara lain
dirumuskan sebagai POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Sedangkan
Sumber Daya biasanya diuraikan sebagai 4M yaitu Man ( Manusia, Tenaga Kerja ) , Money (Uang),
Material ( Bahan ), Machine ( Peralatan ). Untuk menyusun metode konstruksi yang lengkap
diperlukan data dan analisa kebutuhan sumber daya tenaga kerja, bahan yang akan dipakai dan
paling penting adalah daftar kebutuhan peralatan.

2.2.1 Kebutuhan Tenaga Kerja


Disini kita menganalisa dan menyusun kebutuhan tenaga kerja untuk menyelesaikan suatu
detail item pekerjaan dan selanjutnya dibuatkan jadwal kebutuhan tenaga kerja.
Jadwal tersebut antara lain :
 Rincian item pekerjaan secara detail
 Rencana waktu pelaksanaan proyek
 Rincian waktu pelaksanaan pekerjaan per item pekerjaan
 Rincian jumlah pekerja (mandor dan tenaga kerja) untuk melaksanakan suatu item
pekerjaan pada waktu tertentu.

2.2.2 Kebutuhan Bahan


Sebelum kita menghitung kebutuhan bahan, setelah kita mempelajari spesifikasi dan metode
yang dipakai, maka kita perlu mengadakan survey dan penelitian bahan local yang cocok
untuk dipergunakan. Juga yang sangat penting adalah waktu pengadaan bahan. Setelah kita
mendapatkan jumlah bahan untuk menyelesaikan suatu item pekerjaan dengan spesifikasi
tertentu, maka kita harus membuat jadwal kebutuhan bahan. Terdiri dari :
 Rincian item pekerjaan secara detail
 Rencana waktu pelaksanaan proyek
 Rencana waktu pelaksanaan per item pekerjaan, Rincian jumlah / volume bahan dengan
sfesifikasi tertentu untuk melaksanakan item pekerjaan tersebut pada waktu tertentu.

2.2.3 Kebutuhan Peralatan proyek


Didalam pembuatan Dokumen Metoda Pelaksanaan Konstruksi, pertama kali kita harus
menetapkan dan menghitung Construction Plant atas kebutuhan peralatan berat yang dipakai
pada suatu item pekerjaan berdasarkan jangka waktu tertentu sesuai jadwal pelaksanaan
pekerjaan, tentu saja sesuai dengan metode konstruksi yang paling efisien dan efektif.
Untuk perhitungan kebutuhan peralatan proyek adalah sebagai berikut :
 Menghitung produksi alat per jam
 Menghitung waktu operasi tiap jenis peralatan didalam menyelesaikan suatu jenis item
pekerjaan. Dengan dibandingkan produksi alat per satuan volume / luas maka dapat
dihitung jumlah alat yang diperlukan didalam menyelesaikan satu jenis item pekerjaan
sesuai jadwal waktu yang tersedia.

BAB III
PENJELASAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 PENANGANAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Pada tahap persiapan lapangan, aktifitas-aktifitas konstruksi antara lain meliputi hal-hal dibawah
ini :
 Fasilitas Lapangan Konstruksi
- Penempatan Direksi Keet
Untuk penempatan Direksi Keet akan kami koordinasikan dengan PPK, PPTK, Direksi
Pekerjaan agar tidak mengganggu aktifitas Perkantoran di UPT. BPTPH. Direksi Keet
akan kami bangun dengan konstruksi semi permanen. Kantor kami lengkapi dengan
peralatan administrasi, komputer, ruang rapat dll.
- Papan nama proyek, sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen lelang.
- Penempatan Gudang
Gudang akan kami buat untuk melindungi material seperti semen atau bahan lain yang
sensitive terhadap air dan sinar matahari, gudang yang cukup aman harus dibuat
termasuk rak dari kayu agar bahan tidak langsung bersinggungan dengan tanah, untuk
lokasi pembuatan Gudang ini akan kami tanyakan selanjutnya pada saat Rapat Pre-
Construction Meeting (PCM) karena terkait aktifitas Kegiatan Perkantoran.
 Mobilisasi dan Penempatan Alat Bantu Kerja
Bersamaan dengan pembuatan fasilitas lapangan, peralatan yang akan digunakan akan kami
mobilisasikan. Program mobilisasi harus dibuat detail dan diawasi ketat karena sering sekali
keterlambatan mobilisasi peralatan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.
Alat kerja kami untuk pekerjaan ini diantaranya :

No. Jenis Alat Kapasitas Jumlah

1 Concrete mixer 1 m3 2 unit


2 Water pump 10 ltr/dtk 1 unit
3 Water tanker 4000/ltr 2 unit
4 Stamper 5 PK 1 unit
5 Concrete vibrator - 2 unit
6 Alat Ukur Theodolith - 1 unit
7 Kereta dorong - 2 unit
8 Truck - 1 unit
9 Pick up - 1 unit
 Mobilisasi Barang/ Material
Penentuan access road yang dipakai sangat penting karena mobilisasi pendatangan bahan /
material proyek harus dan tidak boleh terlambat. Access road akan kami koordinasikan
selanjunya agar tidak mengganggu aktifitas kegiatan perkantoran di UPT. BPTPH. Material
akan kami datangkan 1 hari sebelum pekerjaan dimulai, dan setiap hari akan kami lakukan
pemeriksaan terhadap kekurangan bahan dan dilakukan pemesanan material untuk hari
selanjutnya. Jadi diperkirakan material akan masuk setiap hari untuk kelancaran pekerjaan ini
dan kebersihan di areal lokasi pekerjaan agar tidak tertumpuk terlalu banyak stock material.
 Mobilisasi Tukang dan Pekerja
Tukang/ Pekerja yang akan kami gunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini, akan kami
sediakan Bedeng/Basecamp tidak jauh dari lokasi pekerjaan. Jumlah tenaga kerja yang akan
kami gunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan jadwal pengerahan tenaga
kerja.
 Kebutuhan Personil
Kami mengusulkan dan menyediakan Personil Ahli dan Terampil sesuai dengan yang telah
dipersyaratkan demi tercapainya hasil pekerjaan yang sesuai dengan Spesifikasi Teknis .
Personil yang akan kami tempatkan dilapangan diantaranya :
No Posisi Jumlah Keterangan

1 Site Manager 1 Orang Berijazah S1. Teknik Sipil dan mempunyai (SKA) Madya
Ahli Teknik Bangunan Gedung yang dikeluarkan oleh
Assosiasi Profesi
2 Ahli Struktur 1 Orang Berijazah S1. Teknik Sipil dan mempunyai Sertifikasi
Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung
yang dikeluarkan oleh Assosiasi Profesi
3. Ahli Arsitektur 1 Orang Berijazah S1 Arsitektur dan memiliki Sertifikasi Keahlian
(SKA) Ahli Madya Arsitektur yang dikeluarkan oleh
Assosiasi Profesi
4. Pelaksana K3 1 Orang Berijazah S1 Teknik Sipil dan memiliki SKA Ahli Madya K3
Konstruksi yang dikeluarkan oleh Assosiasi Profesi
5. Pelaksana 1 Orang Berijazah S1 Teknik Elektro dan memiliki SKA Ahli Madya
Listrik Teknik Tenaga Listrik yang dikeluarkan oleh Assosiasi
Profesi
6. Pelaksana 2 Orang Berijazah SMK/STM Bangunan dan memiliki SKT
Gedung Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung yang
dikeluarkan oleh Assosiasi Profesi
7. Juru Ukur 1 Orang Berijazah SMK Bangunan dan memiliki SKT Juru Ukur
Kuantitas Bangunan Gedung yang dikeluarkan oleh
Assosiasi Profesi
8. Drafter 1 Orang Berijazah SMK Bangunan dan memiliki SKT Juru
Gambar/Draftman - Arsitektur yang dikeluarkan oleh
Assosiasi Profesi
9. Logistik 1 Orang Berijazah SMK Bangunan

10. Administrasi 1 Orang Berijazah S1 Ekonomi

 Mutual Check
Pekerjaan surveying harus segera dilaksanakan dan biasanya terdiri dari longitudinal
crossection survey. Hasil dari mutual check 0% harus diselesaikan dulu dari pengawas
pekerjaan, sebelum datanya dijadikan pedoman pembuatan shop drawing.
 Test Material
Semua test material harus dilaksanakan di laboratorium dan disaksikan / disetujui oleh
konsultan supervise.
 Job Mix Formula (JMF)
Setelah test material, segera dilaksanakan pembuatan job mix formula terutama untuk
pekerjaan beton.
 Membuat Dokumentasi
Membuat dokumentasi tiap progress dilapangan selalu diambil yaitu dari 0 %, 25%, 50%,
75% sampai dengan 100%.
 Melakukan pengukuran / uitzet

3.2 PENANGANAN PEKERJAAN UTAMA


BANGUNAN GEDUNG UPT. BPTPH
3.2.1 Pek. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan pondasi menerus dan
pondasi pilecap.

3.2.1.1 Tahapan Pelaksanaan


Metode pelaksanaan untuk galian tanah dapat kami uraikan sebagai berikut.
 Menentukan as galian
 Menetukan batas kedalaman galian
 Menentukan tempat timbunan kanan dan kiri (untuk urugan)
 Menggali tanah sampai kedalaman yang ditentukan selebar bodem
pondasi. Hasil galian dibuang kekanan dan kekiri atau dibuang dengan
dump truck. Menggali tanah untuk lebarnya bagian kiri kanan galian tanah
sifatnya kasar belum difinish sehingga belum tepat sesuai dimensi yang
ditentukan.
 Semua galian harus terlindung dari longsoran tanah maupun genangan air
sehingga perlu adanya pompa air untuk pengeringan.
 Rapikan galian sesuai ketentuan.

3.2.1.2 Flow Chart

3.2.1.3 Peralatan, Tenaga Kerja dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan personil yang akan kami pakai/ sediakan adalah :
 Peralatan :
 Truck : 1 unit
 Pickup : 1 unit
 Sekop : 5 unit
 Betel : 5 unit
 Hammer : 5 unit
 Kereta Dorong : 5 unit
 Theodolith : 1 set
 Dan alat pendukung lainnya.

 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 9 Orang/hari
 Mandor : 1 Orang/hari
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.1.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Tertimbun longsoran → Luka • Pembuatan turap penahan tanah;
berat; • Pembuatan pagar pelindung.
• Terjatuh ke lubang → Luka
Ringan;

3.2.1.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi untuk waktu pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi menerus dan
pile cap yaitu 21 (dua puluh satu) hari kalender, setelah pembongkaran dan
pemasangan bowplank.

3.2.2 Pekerjaan Pengeboran, Penulangan dan Pengecoran Beton Pondasi Bor Pile
3.2.2.1 Tahapan Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pondasi bore pile ada 3 macam, yaitu metode kering, metode
basah, dan metode casing. Berikut penjelasan perbedaan metode yang digunakan
pada pelaksanaan pondasi bored pile.
1. Metode kering
 Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah yang
ketika di bor dinding lubangnya tidak longsor, seperti lempung kaku
homogen.
 Metode kering dapat dilakukan pada tanah dibawah muka air tanah, jika
tanahnya mempunyai permeabilitas rendah, sehingga ketika dilakukan
pengeboran, air tidak masuk ke dalam lubang bor saat lubang masih
terbuka
 Pada metode kering, lubang dibuat menggunakan mesin bor tanpa pipa
pelindung tanpa casing
 Dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan, tulangan
yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian
dicor
2. Metode Basah
 Metode basah umumnya dilakukan bila pengeboran melewati muka air
tanah, sehingga lubang bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.
 Agar lubang tidak longsor, di dalam lubang bor diisi dengan larutan tanah
lempung atau larutan polimer, jadi pengeboran dilakukan dalam larutan
 Jika kedalaman yang diinginkan telah tercapai, lubang bor dibersihkan
dan tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor yang
masih berisi cairan bentonite (Polymer)
 Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang bor dengan pipa tremie,
larutan bentonite akan terdesak dan terangkut ke atas oleh adukan beton
 Larutan yang keluar dari lubang bor, ditampung dan dapat digunakan lagi
untuk pengeboran di lokasi selanjutnya.
3. Metode casing
 Metode ini digunakan jika lubang bor sangat mudah longsor, misalnya
tanah dilokasi adalah pasir bersih di bawah muka air tanah.
 Untuk menahan agar lubang bor tidak longsor digunakan pipa selubung
baja (Casing)
 Pemasangan pipa selubung ke dalam lubang bor dilakukan dengan cara
memancang, menggetarkan atau menekan pipa baja sampai kedalaman
yang ditentukan.
 Sebelum sampai menembus muka air tanah pipa selubung dimasukkan.
 Tanah di dalam pipa selubung dikeluarkan saat penggalian atau setelah
pipa selubung sampai kedalaman yang diinginkan. Kemudian lubang bor
dibersihkan kemudian tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke
dalam pipa selubung.
 Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang (bila pembuatan lubang
digunakan larutan, maka untuk pengecoran digunakan pipa tremie).
 Pipa selubung ditarik ke atas, namun kadang-kadang pipa selubung
ditinggalkan di tempat.

3.2.2.2 Flowchart/ Gambar-gambar

3.2.3 Pek. Beton Pondasi Pile Cap

3.2.3.1 Tahapan Pelaksanaan


Metode pelaksanaan untuk pekerjaan beton dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Pengukuran ulang dilapangan oleh Surveyor.
 Pembuatan shop drawing.
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan yang telah lulus uji
material di laboratorium.
 Pemasangan begisting sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu
memperhatikan kekuatan dan kekokohan pasangan begesting.
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang
selalu memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat
pengawasan dari pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari
kotoran – kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Pengecoran beton struktur disertai pemadatan dengan menggunakan
vibrator dengan memperhatikan jumlah getaran setiap komponen beton
atau bisa menggunakan besi sepanjang 60 cm untuk pengecoran beton
non struktur. Beton dicampur dg menggunakan molen dengan takaran
1pc : 2ps : 3kr. Jika jarak tempat pengadukan jauh dengan lokasi
pengecoran maka diangkut dengan ember serta memperhatikan
keenceran adukan sehingga adukan sampai pada tempat pengecoran
adukan tidak kering.
 Jika menggunakan beton ready mix maka yang diperhatikan adalah mutu
beton yang dipesan sesuai dengan bestek. Pada saat pengecoran harus
disertai dengan pemadatan dengan vibrator dan begesting harus tidak
berubah saat pengecoran.
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan mutu beton.

3.2.3.2 Foto - Foto


3.2.3.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil
Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 2 unit
 Concrete Vibrator : 1 unit
 Cetok : 2 unit
 Waterpass : 2 unit
 Ember : 10 unit
 Cangkul : 3 unit
 Sekop : 3 unit
 Kereta Dorong : 5 unit
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 9 Orang/hari
 Tukang batu : 2 Orang/hari
 Tukang kayu : 2 Orang/hari
 Tukang besi : 2 Orang/hari
 Kepala Tukang : 3 Orang/hari
 Mandor : 1 Orang/hari
 Bahan :
 10 M3 Kayu terentang/Begesting
 70 Kg Paku biasa 5 cm - 12 cm
 20 Ltr Minyak bekisting
 5.147 Kg Besi beton polos
 110 Kg Kawat beton
 16.100 Kg Semen Portland
 26 M3 Pasir Beton
 39 M3 Koral Beton
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.3.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Kaki terkena ujung besi → Luka • Penggunaan sepatu untuk
berat; melakukan pekerjaan pembesian;
• Tangan terkena gergaji saat • Penggunaan slop tangan untuk
memotong kayu → Luka ringan/ melakukan pemotongan kayu
berat; untuk begesting;
• Terkena Mesin Pencampur • Pastikan mesin molen layak pakai.
Spesi (Molen) → Luka berat.
3.2.3.5 Rencana Waktu Pelaksanaan
Simulasi untuk waktu pelaksanaan pekerjaan pondasi pile cap dari perangkaian
besi, pemasangan begesting sampai pengecoran beton yaitu 28 (dua puluh
delapan) hari kalender.

3.2.4 Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali

3.2.4.1 Tahapan Pelaksanaan


Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali mengikuti beberapa tahap,
yaitu yang pertama adalah tahap persiapan. Dimana pada proses persiapan ini,
pelaksana melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan
batu kali.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : batu kali, semen PC, pasir pasang,
air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran,
benang, selang air, dll.
 Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan
kedalaman sudah sesuai rencana.
 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu
kali.
 Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
 Hamparkan pasir urug dan ratakan.
 Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
 Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan
menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.
 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak
mudah retak/patah dan berongga besar.
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
 Disetiap 2 M1 pasangan batu kali dipasang stek besi untuk kedudukan
sloof praktis.
 Muka batu dipasang sebagai permukaan luar pasangan.

3.2.4.2 Gambar - gambar

3.2.4.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 2 unit
 Cetok : 5 unit
 Waterpass : 5 unit
 Ember : 5 unit
 Cangkul : 3 unit
 Sekop : 3 unit
 Kereta Dorong : 5 unit
 Bak Adukan : 2 unit
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 7 orang/hari
 Tukang Batu : 4 orang/hari
 Kepala Tukang : 1 orang/hari
 Mandor : 1 orang/hari
 Bahan :
 Batu Belah 15 cm / 20 cm : 77,00 m3
 Semen Portland : 8.700 kg
 Pasir Pasang : 35 m3
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.4.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Tertimpa Batu Kali → Luka berat; • Pembuatan tempat untuk
penyimpanan batu kali &
dianjurkan untuk memakai Helm
pengaman;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi • Pastikan molen layak pakai.
(Molen) → Luka berat.

3.2.4.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi untuk waktu pelaksanaan pekerjaan pondasi batu kali yaitu 14 (empat
belas) hari kalender.

3.2.5 Pek. Beton Sloof, Kolom, Balok, Plat Lantai II, Plat Talang serta ring balok.

3.2.5.1 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan untuk pekerjaan beton dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Pengukuran ulang dilapangan oleh Surveyor.
 Pembuatan shop drawing.
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan yang telah lulus uji
material di laboratorium.
 Pemasangan begisting sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu
memperhatikan kekuatan dan kekokohan pasangan begesting.
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang
selalu memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat
pengawasan dari pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari
kotoran – kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Pengecoran beton struktur disertai pemadatan dengan menggunakan
vibrator dengan memperhatikan jumlah getaran setiap komponen beton
atau bisa menggunakan besi sepanjang 60 cm untuk pengecoran beton
non struktur. Beton dicampur dg menggunakan molen dengan takaran
1pc : 2ps : 3kr. Jika jarak tempat pengadukan jauh dengan lokasi
pengecoran maka diangkut dengan ember serta memperhatikan
keenceran adukan sehingga adukan sampai pada tempat pengecoran
adukan tidak kering.
 Jika menggunakan beton ready mix maka yang diperhatikan adalah mutu
beton yang dipesan sesuai dengan bestek. Pada saat pengecoran harus
disertai dengan pemadatan dengan vibrator dan begesting harus tidak
berubah saat pengecoran.
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan mutu beton.
3.2.5.2 Flow Chart
3.2.5.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil
Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 2 unit
 Concrete Vibrator : 1 unit
 Cetok : 4 unit
 Schafolding : 500 set
 Waterpass : 4 unit
 Bar Cutter : 1 unit
 Bar Bender : 1 unit
 Tangki Air : 2 unit
 Ember : 25 unit
 Cangkul : 5 unit
 Sekop : 5 unit
 Kereta Dorong : 10 unit
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 20 orang/hari
 Tukang Batu : 10 orang/hari
 Tukang Besi : 10 orang/hari
 Tukang Kayu : 10 orang/hari
 Kepala Tukang : 3 orang/hari
 Mandor : 1 orang/hari
 Bahan :
 49,00 M3 Kayu terentang/Begesting
 592,00 Kg Paku biasa 5 cm - 12 cm
 237,00 Ltr Minyak bekisting
 16.586,00Kg Besi beton
 237,00 Kg Kawat beton
 63.775,00Kg Semen Portland
 103,00 M3 Pasir Beton
 154,00 M3 Koral Beton
 21,00 M3 Kayu balok begesting
 494,00 lbr Plywood 9 mm
 66,00 M3 14 Btg Kayu Balok Begesting 6x10 p=4m
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.5.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Kaki terkena ujung besi → Luka • Penggunaan sepatu untuk
berat; melakukan pekerjaan pembesian;
• Tangan terkena gergaji saat • Penggunaan slop tangan untuk
memotong kayu → Luka ringan/ melakukan pemotongan kayu
berat; untuk begesting;
• Terkena Mesin Pencampur • Pastikan mesin molen layak pakai.
Spesi (Molen) → Luka berat.

3.2.5.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Total waktu pelaksanaan pekerjaan beton dari perangkaian besi, pemasangan
begesting sampai pengecoran beton sloof, kolom, balok dan plat lantai II, kolom
lantai II sampai dengan plat talang dan ring balok atap yaitu 12 (dua belas) minggu.

3.2.6 Pekerjaan Pas. Bata


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan dinding dengan bahan bata merah di lantai I,
dan II dengan campuran spesi sesuai yang tercantum dalam spesifikasi teknis dan atas
persetujuan Direksi Pekerjaan.

3.2.6.1 Metode Pelaksanaan


Batu bata dipilih dari kualitas yang distandarkan dalam spesifikasi. Sebelum
dipasang hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
 Harus dipasang berdasarkan hasil pengukuran surveyor dengan ketinggian
seperti yang diisyaratkan.
 Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
 Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
 Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan
dinding bata.
 Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
 Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
 Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian
1 m.
 Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata
dapat dilanjutkan kembali.

3.2.6.2 Gambar - gambar

3.2.6.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 1 unit
 Cetok : 7 unit
 Waterpass : 7 unit
 Tangki Air : 2 unit
 Ember : 10 unit
 Cangkul : 3 unit
 Sekop : 3 unit
 Kereta Dorong : 5 unit
 Bak Adukan : 2 unit
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 10 orang/hari
 Tukang Batu : 5 orang/hari
 Kepala Tukang : 2 orang/hari
 Mandor : 1 orang/hari
 Bahan :
 Bata Merah 5 x 11 x 22 cm : 70.726 bh
 Semen Portland : 9.780 kg
 Pasir Pasang : 45 m3
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.6.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Tertimpa Bata → Luka Ringan • Pembuatan tempat untuk
penyimpanan bata & dianjurkan
untuk memakai Helm pengaman
• Terkena Mesin Pencampur Spesi • Pastikan molen layak pakai
(Molen) → Luka berat
• Tangan terkelupas akibat spesi/ • Penggunaan slop tangan untuk
semen → Luka ringan melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan spesi/
semen

3.2.6.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata merah dari lantai 1
sampai dengan lantai 2 yaitu 7 (tujuh) minggu.

3.2.7 Pekerjaan Pas. Pipa Air bersih dan Air Kotor


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan instalasi air bersih dan air kotor. Untuk
pekerjaan instalasi yang dikerjakan dibawah lantai maka pengerjaannya dimulai dan
rencanakan sejak pemasangan pondasi batu kali dimulai. Sedangkan instalasi yang
tertanam pada tembok maka pengerjaannya dimulai dan direncanakan sejak pemasangan
tembok bata mulai dilaksanakan. Untuk bahan pipa akan kami sesuaikan dengan gambar
dan spesifikasi teknis, dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

3.2.7.1 Metode Pelaksanaan


 Pemilihan jenis – jenis pipa yang akan dipergunakan untuk pekerjaan
instalasi air kotor dan air bersih.
 Mempelajari gambar instalasi.
 Memasang pipa instalasi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan
atas persetujuan Direksi.
 Pekerjaan instalasi yang tertanam dibawah lantai, proses pengerjaannya
dilakukan sebelum pekerjaan pasangan batu kali selesai dikerjakan.
 Bila pekerjaan instalasi pipa bawah lantai selesai, bias dilanjutkan dengan
pekerjaan urugan tanah untuk peninggian lantai.
 Untuk instalasi pipa yang tertanam pada dinding, maka dilaksanakan dan
direncanakan bersamaan dengan pemasangan tembok batu bata. Agar
tidak merusak hasil finishing tembok nantinya.

3.2.7.2 Peralatan, Tenaga Kerja & Bahan


 Peralatan :
 Palu : 5 bh
 Hamer : 5 bh
 Linggis : 5 bh
 Pemotong pipa : 5 bh
 Waterpass/ slang : 5 bh
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Tukang Pipa : 10 Orang
 Kepala tukang : 2 Orang
 Pekerja : 5 Orang
 Mandor : 1 Orang
 Bahan (Sesuai dengan Daftar Kuantitas & Harga)
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.7.3 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena alat pemotong → Luka • Menggunakan slop tangan dan
Ringan memastikan alat pemototng pipa
tersebut layak untuk dipakai.

3.2.8 Pek. Beton Tangga.

3.2.8.1 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan untuk pekerjaan beton dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Pengukuran ulang dilapangan oleh Surveyor.
 Pembuatan shop drawing.
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan yang telah lulus uji
material di laboratorium.
 Pemasangan begisting sesuai dengan yang disyaratkan dengan selalu
memperhatikan kekuatan dan kekokohan pasangan begesting.
 Pemasangan tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan yang
selalu memperhatikan bengkokan – bengkokan besi serta mendapat
pengawasan dari pengawas teknis dan mutu.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari
kotoran – kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Pengecoran beton struktur disertai pemadatan dengan menggunakan
vibrator dengan memperhatikan jumlah getaran setiap komponen beton
atau bisa menggunakan besi sepanjang 60 cm untuk pengecoran beton
non struktur. Beton dicampur dg menggunakan molen dengan takaran
1pc : 2ps : 3kr. Jika jarak tempat pengadukan jauh dengan lokasi
pengecoran maka diangkut dengan ember serta memperhatikan
keenceran adukan sehingga adukan sampai pada tempat pengecoran
adukan tidak kering.
 Jika menggunakan beton ready mix maka yang diperhatikan adalah mutu
beton yang dipesan sesuai dengan bestek. Pada saat pengecoran harus
disertai dengan pemadatan dengan vibrator dan begesting harus tidak
berubah saat pengecoran.
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan mutu beton.

3.2.8.2 Flow Chart

3.2.8.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 1 unit
 Concrete Vibrator : 1 unit
 Cetok : 4 unit
 Waterpass : 4 unit
 Bar Cutter : 1 unit
 Bar Bender : 1 unit
 Tangki Air : 1 unit
 Ember : 10 unit
 Cangkul : 5 unit
 Sekop : 5 unit
 Kereta Dorong : 5 unit
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 10 orang/hari
 Tukang Batu : 3 orang/hari
 Tukang Besi : 3 orang/hari
 Tukang Kayu : 2 orang/hari
 Kepala Tukang : 1 orang/hari
 Mandor : 1 orang/hari
 Bahan :
 Semen Portland : 4.600 kg
 Pasir Beton : 5.5 m3
 Koral Beton : 9 m3
 Air : 2.400 lt
 Besi Beton (Polos/ Ulir) : 2.400 kg
 Kawat Beton : 35 kg
 Kayu Kelas III : 2.3 m3
 Paku Biasa 5' - 12' : 22.8 kg
 Minyak Bekisting : 12 ltr
 Kayu Usuk 4/6 : 1 m3
 Plywood 9 mm : 20 lbr
 Kayu Balok Begesting : 114 btg
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.8.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Kaki terkena ujung besi → Luka • Penggunaan sepatu untuk
berat; melakukan pekerjaan pembesian;
• Tangan terkena gergaji saat • Penggunaan slop tangan untuk
memotong kayu → Luka ringan/ melakukan pemotongan kayu
berat; untuk begesting;
• Terkena Mesin Pencampur • Pastikan mesin molen layak pakai.
Spesi (Molen) → Luka berat.

3.2.8.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Total waktu pelaksanaan pekerjaan beton tangga dari perangkaian besi,
pemasangan begesting sampai pengecoran beton yaitu 3 (tiga) minggu.

3.2.9 Pekerjaan Urugan Tanah Peninggian Lantai dan Urugan Pasir Bawah Lantai

3.2.9.1 Metode Pelaksanaan


 Setiing out lokasi urugan oleh surveyor bersama dengan konsultan
supervisi.
 Selected material tanah dan pasir untuk timbunan dari quarry yang telah
disetujui.
 Permukaan yang akan ditimbun harus dibersihkan dari kotoran, sampah
dan material lain. Juga harus dibersihkan dari genangan air atau tanah
yang terlalu basah.
 Lapisan urugan ini akan kami padatkan dengan alat pemadat atau stamfer
disertai dengan penyiraman untuk mencapai kepadatan yang
direncanakan.
 Setelah tebal dan kepadatan urugan tercapai, dilanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya.
3.2.9.2 Foto – foto

3.2.9.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Truck: 2 unit
 Cangkul : 2 bh
 Sekop : 2 bh
 Stamfer : 1 unit
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 5 Orang
 Mandor : 1 Orang
 Bahan
 Tanah Urug : 216 m3
 Pasir Urug : 47 m3
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.9.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena alat pemadat → Luka • Pastikan alat pemadat layak
berat; untuk dipakai;

3.2.9.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Total waktu pelaksanaan pekerjaan urugan tanah dan pasir yaitu 7 (tujuh) hari
kalender.
3.2.10 Pek. Beton Rabat Lantai 1

3.2.10.1 Tahapan Pelaksanaan


 Pengukuran ulang dilapangan oleh Surveyor
 Pembuatan shop drawing
 Menyiapkan semua peralatan, bahan yang digunakan yang telah lulus uji
material di laboratorium.
 Melakukan pengecekan ketebalan dan kepadatan urugan pasir.
 Sebelum pengecoran beton dilakukan, semua tempat dibersihkan dari
kotoran – kotoran yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Beton dicampur dg menggunakan molen dengan takaran yang ditentukan
dalam spesifikasi teknis dan atas persetujuan Direksi. Jika jarak tempat
pengadukan jauh dengan lokasi pengecoran maka diangkut dengan ember
serta memperhatikan keenceran adukan sehingga adukan sampai pada
tempat pengecoran adukan tidak kering.
 Membuat benda uji kubus untuk menentukan kekuatan mutu beton.

3.2.10.2 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 1 unit
 Concrete Vibrator : 1 unit
 Cetok : 2 unit
 Waterpass : 2 unit
 Tangki Air : 2 unit
 Ember : 10 unit
 Cangkul : 2 unit
 Sekop : 2 unit
 Kereta Dorong : 5 unit
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 5 orang
 Tukang Batu : 2 orang
 Kepala Tukang : 1 orang
 Mandor : 1 orang
 Bahan :
 Semen Portland : 4.480 kg
 Pasir Beton : 11 m3
 Koral Beton : 18 m3
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.10.3 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena Mesin Pencampur Spesi • Pastikan mesin molen layak
(Molen) → Luka berat. pakai.

3.2.10.4 Rencana Waktu Pelaksanaan


Total waktu pelaksanaan pekerjaan beton cor rabat lantai 1 yaitu 7 (tujuh) hari
kalender.
3.2.11 Pekerjaan Kap dan Atap
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan rangka atap dengan baja ringan untuk gedung
utama dan rangka atap ekspose pada atap kanopi sesuai dengan spesifikasi, pemasangan
atap genteng beserta bubungannya, tatab dan listplank kayu sampai ikut celedu dan murda
paras.

3.2.11.1 Metode Pelaksanaan


Pekerjaan Kuda – Kuda dengan konstruksi baja ringan yang lengkap dengan
pemasangan Reng serta Usuk baja ringan untuk gedung utama, serta kap/atap
ekspose untuk pekerjaan atap kanopi. Pabrikasi bahan pekerjaan kap diatur sesuai
perencanaan yang matang. Dilanjutkan dengan pemasangan atap bangunan. Atap
Bangunan menggunakan spesifikasi bahan yang diisyaratkan dengan memberikan
sample bahan terlebih dahulu dari Direksi, setelah disetujui baru dikerjakan sesuai
dengan gambar pelaksanaan. Atap bangunan menggunakan atap genteng kodok
beserta bubungannya.

3.2.11.2 Gambar - Gambar

3.2.11.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Schafolding : 200 set
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 20 Orang
 Tukang Kayu : 5 Orang
 Tukang Besi : 10 Orang
 Kepala Tukang : 3 Orang
 Mandor : 2 Orang
 Bahan :
 Baja Ringan UK 75 : 443 m2
 Pek. List Plank 2 X 3/20 Cm Kayu Kamfer Diprofil : 99,5 m’
 Pek. List Tatab 2/8 Cm Kayu Kamfer Diprofil : 99,5 m’
 Pas. Talang air hujan Seng BJLS 28 : 9 m’
 Pek. Atap Genteng Kodok ex. Lestari : 657 m2
 Pek. Bubungan Genteng Kodok : 77 m’
 Pek. Pas. Ikuh celedu : 5 bh
 Pek. Pas. Murda 30 Cm : 3 bh
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang
3.2.11.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Kepala tertimpa reruntuhan • Penggunaan helm bagi pekerja
rangka atap atau genteng → untuk melakukan pekerjaan
Luka ringan/berat; pasangan reng dan genteng/ atap;

3.2.11.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Total waktu pelaksanaan pekerjaan kap dari pengiriman barang, pabrikasi rangka
baja ringan, pemasangan usuk & reng baja ringan sampai dengan pemasangan
penutup atap genteng dan bubungan lengkap dengan listplank dan tatab yaitu 6
(enam) minggu.

3.2.12 Pekerjaan Penangkal Petir

3.2.12.1 Metode Pelaksanaan


Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkal petir/anti petir Viking
sebagai berikut :
 Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian
grounding system terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan
kemudahan. Kemudian dilakukan pengukuran resistansi/tahanan tanah
menggunakan Earth Testermeter, apabila hasil pengukuran tersebut
menunjukan < 5 Ohm maka tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan.
Seandainya hasil resistansi/tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di
lakukan pembuatan atau penambahan grounding lagi di sebelahnya dan di
pararelkan dengan grounding pertama agar resistansi/tahanan tanahnya
menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm.
 Setelah selesai membuat grounding, langkah berikutnya adalah
memasang kabel penyalur (Down Conductor) dari titik grounding sampai
keatas bangunan, tentunya dengan mempertimbangkan jalur kabel yang
terdekat dan hindari banyak belokan/tekukkan 90 derajat sehingga
kebutuhan material dan kualitas instalasi dapat efektif dan efisien. Kabel
penyalur petir yang biasa di gunakan antara lain BC (Bare Copper), NYY
atau Coaxial. Untuk tempat - tempat tertentu sebaiknya di beri pipa
pelindung (Conduite) dengan maksud kerapihan dan keamanan.
 Bila kabel penyalur petir telah terpasang dengan rapih, maka tahap
selanjutnya pemasangan head terminal petir tentunya harus terhubung
dengan kabel penyalur tersebut sampai ke grounding system.
 Penangkal petir dipasang pada puncak murda (sebagai head terminal) di
hubungkan dengan kabel penyalur Coaxial 50 mm di selubungi dengan
pipa Galvanis. Pada bagian ujung bawah pipa Galvanis dengan nok
( bubungan ) di lapisi dengan timah marset, sedangkan ujung atas pipa
galvanis dengan head terminal dibungkus dengan fiber glass.
 Kabel penyalur dibungkus dengan pipa conduit ( PVC 5/8” ) diklem pada
kuda-kuda sedemikian rupa dengan jarak 30 cm sehingga terpasang rapi.
Pada belokan agar menggunakan pipa konduit pvc fleksibel.
 Pada bagian permukaan pentanahan dibuatkan bak kontrol dengan ukuran
30 x 30 cm atau sesuai gambar rencana.
 Hubungan antara ujung pentanahan ( Copper plate ) dengan kabel
penyalur ( BC 50 ) memakai bout yang dilas ( connection with welded bolt)
 Sistem pentanahan ditanam kedalam tanah dari bak kontrol sampai
kedalaman 6 meter atau telah ketemu air tanah.
 Tahanan pentanahan ( resistance grounding) yang disyaratkan tidak lebih
dari ( R < 3 ohm).
3.2.12.2 Gambar - Gambar

3.2.12.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Schafolding : 100 set
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Tukang Listrik : 8 Orang
 Mandor : 1 Orang
 Bahan :
 Penangkal Petir (Sesuai Spektek)
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang
3.2.12.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terjatuh dari ketinggian → Luka • Penggunaan helm dan sepatu,
ringan/berat; serta tali pengikat&pengaman bagi
pekerja untuk melakukan
pemasangan instalasi penangkal
petir;

3.2.12.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk instalasi penangkal petir yaitu 7 (tujuh) hari.

3.2.13 Pekerjaan Plesteran Dinding

3.2.13.1 Tahapan Pelaksanaan


Metode Pelaksanaannya adalah :
 Pengukuran lokasi
 Permukaan yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu.
 Dilakukan pengukuran oleh surveyor untuk menentukan ketebalan
plesteran.
 Penyiraman yang merata keseluruh permukaan dinding untuk memperoleh
kelekatan yang baik.
 Pembuatan spesi plesteran dengan material pasir dan semen yang telah
disetujui oleh direksi dengan perbandingan campuran sesuai spesifikasi
yang ditentukan.
 Pembuatan kepala-kepala plesteran untuk mendapatkan kerataan dan
kelurusan permukaan plesteran.
 Setelah kepala plesteran berumur satu hari dilanjutkan dengan pekerjaan
plesteran sesuai perbandingan yang disyaratkan.
 Campuran plesteran menggunakan molen untuk mendapatkan campuran
yang homogen.
 Plesteran yang baru, ditutup dengan terpal atau kertas semen agar
terlindung dari hujan maupun dari terik matahari langsung.

3.2.13.2 Gambar - Gambar


3.2.13.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil
Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 1 unit
 Schafolding : 200 set
 Sekop : 7 Bh
 Jidar : 12 Bh
 Waterpass : 5 Bh
 Cetok : 5 Bh
 Ember : 10 Bh
 Kasut : 12 Bh
 Bak Adukan : 2 Bh
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 20 Orang
 Tukang Batu : 10 Orang
 Kepala Tukang : 2 Orang
 Mandor : 1 Orang
 Bahan :
 Semen Portland : 9.840 kg
 Pasir Pasang : 50 m3
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.13.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena Mesin Pencampur Spesi • Pastikan molen layak pakai.
(Molen) → Luka berat.

3.2.13.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan yaitu 4 (empat) minggu.

3.2.14 Pekerjaan Acian


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan acian dengan campuran spesi sesuai dengan spesifikasi
teknis.

3.2.14.1 Metode Pelaksanaan


Metode Pelaksanaannya adalah :
Untuk merapikan plesteran agar saat pekerjaan finishing pengecatan bagus maka
perlu dilakukan pengacian dengan campuran semen dan air yang diaduk dengan
rata hingga campuran menjadi homogen. Untuk mendapatkan hasil acian yang
maksimal maka setelah 1 jam pekerjaan acian, sisa acian yang kurang rapi
dibersihkan dari permukaan dinding dan pada sudut – sudutnya dibuatkan
benangan sehingga hasilnya bagus dan rapi dan sebelum pengacian dilakukan
pada permukaan dinding disiram terlebih dahulu untuk mendapatkan kelekatan
yang maksimal.
 Syarat sebelum finshing acian adalah pekerjaan plesteran harus
memenuhi standar terlebih dahulu.
 Basahi plesteran yang sudah kering menggunakan air sampai benar-benar
jenuh. Maksud dari pembasahan ini adalah agar plesteran yang kering
tidak menyerap banyak air pada saat acian basah ditempel. Apabila
plesteran menyerap air yang berlebih maka acian menjadi tidak menempel
sempurna yang akan menyebabkan retak-retak.
 Buat adukan menggunakan semen mortar dengan perbandingan sesuai
dengan merk semennya.
 Tempelkan adukan basah ke dinding, kemudian ratakan dengan jidar agar
permukaan lebih rata.
 Gosok dan ratakan sampai permukaan benar-benar rata.
 Setelah kering bisa dicek dengan menggunakan jidar apakah hasilnya
sdah rata. Pengecekan bisa dilakukan menggunakan sinar. Karena
permukaan yang bergelombang akan kelihatan apabila diberi cahaya,

3.2.14.2 Gambar - Gambar

3.2.14.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Molen : 1 unit
 Schafolding : 200 set
 Sekop : 7 Bh
 Jidar : 12 Bh
 Waterpass : 5 Bh
 Cetok : 5 Bh
 Ember : 10 Bh
 Kasut : 12 Bh
 Bak Adukan : 2 Bh
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 20 Orang
 Tukang Batu : 10 Orang
 Kepala Tukang : 2 Orang
 Mandor : 1 Orang
 Bahan
 Semen Portland : 80 zak/50kg
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.14.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena Mesin Pencampur Spesi • Pastikan molen layak pakai.
(Molen) → Luka berat.
3.2.14.5 Rencana Waktu Pelaksanaan
Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan acian dinding yaitu 4 (empat)
minggu.

3.2.15 Pekerjaan Plafond + Rangka


3.2.15.1 Metode Pelaksanaan
Finishing plafond dengan rangka hollow untuk lantai I dan rangka kayu kruing
untuk lantai II sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam pemasangan plafond :
 Pengukuran level plafond dilakukan oleh surveyor setelah pekerjaan
plesteran selesai dan telah mendapat persetujuan dari Direksi.
 Pemasangan rangka plafond sesuai dengan gambar dan spesifikasi bahan
yang dipakai sesuai dengan gambar pelaksanaan.
 Pemasangan plafond dan list plafond serta finishingnya.

3.2.15.2 Gambar - gambar

Pemasangan Gypsum

Finish Sambungan Gypsum

3.2.15.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Pickup 1 unit;
 Schafoldinng 50 set
 Palu 5 bh;
 Gergaji 5 bh;
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 20 Orang
 Tukang Kayu : 10 Orang
 Tukang Besi : 10 Orang
 Kepala Tukang : 2 orang
 Mandor : 1 Orang
 Bahan :
 1,388 M' Rangka Plapond Hollow 3.5 x 3.5
 252 M' Wall Angle
 1,110 PCS Sekrup 3/8
 367 PCS Paku beton
 278 M' Root drat / Penggantung
 91 Kg Paku sekrup
 301 Lbr Gypsum board (120x240x9)
 7 M3 Kayu Kruing usuk 4/6
 103 Kg Paku biasa 7-10 cm
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.15.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Kepala tertimpa reruntuhan • Penggunaan helm bagi pekerja
rangka plafond yang dipasang untuk melakukan pekerjaan
→ Luka ringan/berat; plafond;

3.2.15.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pasangan plafond yaitu 4 (empat)
minggu.

3.2.16 Pekerjaan Instalasi Listrik


Sebelum pekerjaan Instalasi ini dimulai dilakukan pengukuran letak dan tinggi dari masing-
masing peralatan sesuai dengan yang disyaratkan dalam bestek dan gambar. Instalasi ini
dapat dipasang bersamaan dengan pemasangan rangka plapond agar memudahkan dalam
penarikan kabel. Pekerjaan ini meliputi semua instalasi yang masuk dalam bangunan
gedung ini seperti yang tertera pada daftar kuantitas dan harga penawaran kami.

3.2.16.1 Metode Pelaksanaan


Pekerjaan instalasi listrik ini dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Sebelum pekerjaan instalasi listrik dimulai, pastikan sudah tidak ada lagi
jaringan listrik yang masih hidup atau listrik yang mengalir.
 Pekerjaan instalasi dikerjakan bersamaan dengan pemasangan rangka
plafond.
 Pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana yang ada, yang telah
disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
 Setelah instalasi selesai, jangan langsung menghidupkan aliran listrik.
Aliran listrik bisa dihidupkan setelah pemasangan plafond selesai
dikerjakan beserta finishingnya.
 Untuk lampu akan kami pasang setelah pekerjaan finishing pengecatan
selesai dikerjakan.

3.2.16.2 Sketsa - sketsa


3.2.16.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil
Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Pickup 1 unit;
 Schafoldinng 100 set
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 25 Orang
 Tukang Listrik : 10 Orang
 Mandor : 2 Orang
 Bahan :
 Sesuai Daftar Kuantitas dan Spesifikasi Teknis
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.16.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3


JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3
• Terkena sengatan listrik → Luka • Pekerja harus membawa sebuah
ringan/berat; alat test listrik untuk mengetahui
aktif tidaknya sambungan listrik;
• Sebelum melakukan instalasi
agar memastikan terlebih dahulu
sambungan listrik sudah tidak
aktif.

3.2.16.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan instalasi listrik yaitu 5 (lima) minggu.

3.2.17 Pekerjaan Pemasangan Alat – alat Sanitair


Pekerjaan ini meliputi semua alat – alat sanitair yang masuk dalam bangunan gedung kelas
seperti yang tertera pada daftar kuantitas dan harga penawaran kami.

3.2.17.1 Metode Pelaksanaan


Pekerjaan ini dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Mempersiapkan segala peralatan untuk pekerjaan pemasangan alat-alat
sanitair ini.
 Pekerjaan ini dikerjakan sebelum pekerjaan lantai dan dinding keramik
selesai dikerjakan agar tidak merusak hasil finishing.
 Sebelum mendatangkan alat-alat sanitair ke lapangan, terlebih dahulu
kami akan mengajukan beberapa contoh dan brosur untuk pekerjaan ini.
Sehingga setelah alat – alat sanitair ini dikirim ke palangan bias langsung
kami pasang.
 Pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana yang ada, yang telah
disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
 Setelah pemasangan alat-alat sanitair selesai, akan kami lanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya.

3.2.17.2 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Obeng
 Tang;
 Dan alat pendukung lainnya.
 Material : (sesuai spesifikasi teknis)
 Tenaga Kerja :
 Pekerja 5 Orang;
 Tukang Batu 2 Orang;
 Mandor 1 Orang.
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.17.3 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Tertimpa alat-alat sanitair → • Penggunaan Slop tangan, sepatu
Luka ringan/berat; dan helm proyek

3.2.17.4 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pemasangan alat – alat sanitair yaitu
2 (dua) minggu.

3.2.18 Pekerjaan Instalasi Sumur Bor + Pompa


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengeboran sumur bor lengkap dengan casing sampai
dengan pemasangan pompa.

3.2.18.1 Metode Pelaksanaan


Pekerjaan ini dapat kami uraikan sebagai berikut :
 Mempersiapkan peralatan bor.
 Melakukan pekerjaan pengeboran dengan kedalaman 50 m atau sesuai
dengan yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
 Pada saat pengeboran, diikuti dengan pemasangan casing untuk
menghindari hasil bor sumur yang kurang optimal.
 Setelah kiranya hasil bor sumur sudah menghasilkan air bersih yang
diinginkan, langsung dilanjutkan dengan instalasi mesin pompa.

3.2.18.2 Gambar -- Gambar


3.2.18.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil
Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Mesin Bor 1 unit.
 Kunci-kunci perlengkapan bor 1 set.
 Dan alat pendukung lainnya.
 Material :
 Pipa Casing
 Pompa Distribusi 1 set
 Pompa Sumur Dalam 1 set
 Pompa Submersible 1 set
 Tenaga Kerja :
 Pekerja 3 Orang;
 Tukang Bor 2 Orang;
 Mandor 1 Orang.
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.18.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena alat bor → Luka • Penggunaan Sepatu dan Helm
ringan/berat; Pengaman

3.2.18.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pemasangan alat – alat sanitair yaitu
5 (lima) minggu.

3.2.19 Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pasangan keramik lantai, plin keramik dan keramik lantai
maupun dinding untuk kamar mandi / WC.

3.2.19.1 Metode Pelaksanaan


Pekerjaan Pasangan Keramik dengan metoda kerja sebagai berikut :
 Bahan keramik yang akan kami pergunakan adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam RKS dengan ukuran dan pemasangan sesuai gambar.
 Sebelum pemasangan keramik, bahan yang akan kami pergunakan kami
sortir terlebih dahulu agar mendapatkan keseragaman pada warna tekstur
dan ukuran.
 Sebelum pemasangan keramik dimulai sisa – sisa bongkaran pada lantai
yang lama akan kami bersihkan sampai betul – betul bersih.
 Untuk campuran spesi yang akan kami gunakan harus sesuai spesifikasi
dan persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas dengan material Semen
Portland dan Pasir Pasang yang kami aduk dengan menggunakan mesin
molen untuk mendapatkan hasil yang homogen.
 Memasang acuan dengan menggunakan benang yang dibarengi dengan
penggunaan waterpass untuk menentukan tegak dan miringnya pasangan
keramik ini yang nantinya benang tersebut dipakai acuan untuk
pemasangan keramik agar pemasangan keramik lurus.
 Setelah pemasangan keramik, kedudukan pasangan tidak boleh diberi
beban minimal selama tiga hari. keramik yang telah selesai dipasang di
siram dengan saus semen sedemikian rupa sehingga saus semen mengisi
penuh seluruh nat – nat keramik.
3.2.19.2 Gambar - Gambar

3.2.19.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Bak Adukan : 5 bh
 Kereta Dorong : 10 bh
 Waterpass : 30 bh
 Cetok : 30 bh
 Cangkul : 10 Bh
 Sekop : 10 bh
 Dan alat pendukung lainnya.
 Material :
 758 m2 Keramik Tile 40x40 Cm ex. Brada
 9 m2 Granit Tile 60x60 Cm ex. Brada (Meja)
 30 m2 Keramik Textur Warna KM/WC 20X20 Cm
 108 m2 Keramik Warna 20x25 Cm
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 20 orang
 Tukang batu : 10 orang
 Kepala Tukang : 2 orang
 Mandor : 1 orang
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Pelaksana Listrik : 1 Orang
 Pelaksana K3 : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Juru Ukur : 1 Orang
 Juru Gambar : 1 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.19.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena Mesin Pencampur • Pastikan molen layak pakai;
Spesi (Molen) → Luka berat; • Penggunaan slop tangan untuk
• Tangan terkelupas akibat spesi/ melakukan pekerjaan yang
semen → Luka ringan; berhubungan dengan spesi/
semen
3.2.19.5 Rencana Waktu Pelaksanaan
Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan penutup lantai dan dinding yaitu 4
(empat) minggu.

3.2.20 Pekerjaan Kusen Aluminium dan Daun Pintu & Jendela Kayu
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pabrikasi dan pemasangan kusen aluminium daun pintu
serta jendela dengan bahan dari kayu sesuai dengan spesifikasi.

3.2.20.1 Metode Pelaksanaan


Untuk pekerjaan kusen yang bahannya dari aluminium dan kayu dengan
spesifikasi sesuai ketentuan akan kami pesan sesuai dengan jadwal pengadaan
barang/material yang telah kami susun sebelum pelaksanaan pekerjaan, sehingga
pada saat setelah bidang tempat pemasangan kusen aluminium siap bisa langsung
terpasang. Untuk daun pintu dan jendela akan kami kerjakan di workshop,
selanjutnya akan kami kirim kelapangan melihat progress dari pekerjaan finishing
lantai dan dinding. Pemasangan penggantung dan pengunci akan kami siapkan
setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas
tentang sampel barang yang telah kami ajukan.

3.2.20.2 Gambar - Gambar

3.2.20.3 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Gergaji : 10 bh
 Pahat : 10 set
 Palu : 10 bh
 Dan alat pendukung lainnya.
 Material :
 0,77 M3 Kayu kamper balok 8/12
 0,80 Kg Paku 10 cm
 9,20 Kg Lem kayu
 Kusen Aluminium : 543 m’
 0,69 M3 Kayu kamper papan 3/20
 Pek. Pintu Aluminium + kaca bening 5 mm : 32 M2
 Daun Jendela Aluminium + kaca bening 5 mm : 34 M2
 Daun Ventilasi Aluminium + kaca bening 5 mm : 21 M2
 Kaca Bening 5 mm : 40 M2
 Jaro 4x4x30 cm canopy : 96 Bh
 List/papan raam jaro : 30 M1
 Engsel Pintu : 49 Ps
 Kunci Pintu + Handel : 31 Bh
 Grendel Pintu Expagnolet : 13 Bh
 Grendel Pintu KM/Wc : 4 Bh
 Engsel Jendela + Ventilasi : 124 Ps
 Kait Angin + Ventilasi : 124 Ps
 Grendel Jendela + Ventilasi : 124 Bh
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 10 Orang
 Tukang besi : 15 Orang
 Tukang Kayu : 10 Orang
 Kepala Tukang : 3 Orang
 Mandor : 3 Orang
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli K3 Konstruksi : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Drafter : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang

3.2.20.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena mesin pemotong → • Memastikan dan mengecek mesin
Luka ringan layak untuk dipakai sebelum
melaksanakan pekerjaan

3.2.20.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan penutup lantai dan dinding yaitu 6
(enam) minggu.

3.2.21 Pekerjaan Waterproofing


3.2.21.1 Metode Pelaksanaan
Pekerjaan waterproofing dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran.
 Yang dilakukan adalah pembersihan permukaan yang akan di waterproofing.
Pembersihan dari segala kotoran yang dapat merusak lapisan waterproofing.
 Setelah dibersihkan, semua permukaan dikuas waterproofing dengan rata.
 Lapisan screen dari campuran 1pc : 2 ps sebagai finishing waterproofing
untuk mencegah kontak langsung dengan udara luar.
 Jenis waterproofing yang digunakan adalah waterproofing yang telah
disetujui oleh pengawas lapangan atau sesuai dengan syarat dalam RKS.

3.2.21.2 Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan dan Personil


Peralatan, tenaga kerja dan bahan yang akan kami pakai/ sediakan serta personil
yang akan kami tugaskan adalah :
 Peralatan :
 Ember 2 Bh;
 Kuas 2 Bh;
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Tukang Cat : 6 Orang
 Kepala Tukang : 1 Orang
 Mandor : 1 Orang
 Bahan
 305 Kg Semen modacon
 86 Ltr modacon Water
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli K3 Konstruksi : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Drafter : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang
3.2.21.3 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena material waterproofing • Memakai topi atau helm dalam
pada kepala → Luka pekerjaan waterproofing ini.
ringan/berat;

3.2.21.4 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan penutup lantai dan dinding yaitu 14
(empat belas) hari kalender.

3.2.22 Pek. Style Bali


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan paras klating pada finishing kolom, paras klating pada
dinding panil, kombinasi paras dan bata gosok pada dinding panil serta pintu masuk.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini kami uraikan sebagai berikut :

3.2.22.1 Tahapan Pelaksanaan


Tahapan dari pelaksanaan pekerjaan ini kami uraikan sebagai berikut :
 Pengajuan sample bahan terlebih dahulu.
 Apabila disetujui, kami lanjutkan dengan pengiriman barang / material ke
lokasi pekerjaan.
 Paras klating dan bata akan kami sortir terlebih dahulu sebelum dipasang.
 Pemasangan paras dan bata selalu mengacu pada spesifikasi teknis.
 Untuk motif pemasangan akan kami ajukan gambar SHOP DRAWING
terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan.
 Apabila terdapat Paras yang lubang terpasang, akan kami ganti dan kami
ulang kembali sampai mendapatkan hasil yang optimal.

3.2.22.2 Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja & Personil


Bahan, Peralatan dan tenaga kerja yang akan kami pakai/ sediakan adalah :
 Bahan :
 23,226 Bj Paras Klating
 650 Zak Semen 50 Kg/sak
 2,108 Bj Paras Ornamen
 7,027 Bj Bata Gosok
 Peralatan :
 Alat Potong/ Grenda : 10 unit
 Sekop : 5 unit
 Betel : 5 unit
 Hammer : 2 unit
 Cangkul : 5 unit
 Bak Adukan Kecil : 3 unit
 Kereta Dorong : 5 unit
 Schafolding : 100 set
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 20 Orang
 Mandor : 2 Orang
 Kepala Tukang Style Bali : 5 Orang
 Tukang Style Bali : 10 Orang
 Personil :
 Site Manager : 1 Orang
 Ahli Arsitektur : 1 Orang
 Ahli Struktur : 1 Orang
 Ahli K3 Konstruksi : 1 Orang
 Surveyor : 1 Orang
 Drafter : 1 Orang
 Pelaksana : 2 Orang
 Administrasi : 1 Orang
 Logistik : 1 Orang
3.2.22.3 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3

• Tangan terkena mesin pemotong • Penggunaan slop tangan untuk


saat memotong paras → Luka melakukan pemotongan batu
ringan/ berat; paras;
• Terkena Mesin Pencampur Spesi • Pastikan mesin molen layak
(Molen) → Luka berat. pakai.

• Tertimpa Material → Luka berat; • Pembuatan tempat untuk


penyimpanan material &
dianjurkan untuk memakai Helm
pengaman;

3.2.22.4 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi untuk waktu pelaksanaan pekerjaan paras / style bali dari tahap
pembesihan bidang sampai dengan finishing yaitu sekitar 16 hari kalender dan
selesai bersamaan antar item pekerjaan style bali.

3.2.23 Pekerjaan Pengecatan & Polituran


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan polituran, cat kayu dan cat tembok serta plafond dengan
bahan/merk cat sesuai dengan spesifikasi.

3.2.23.1 Metode Pelaksanaan


Pekerjaan pengecatan dan polituran ini dapat kami uraikan seperti dibawah ini :
 Semua bidang pengecatan dan polituran diamplas halus sebelum
difinishing dan jika terdapat lubang mata kayu, retak maupun pecah maka
pada bagian itu harus didempul atau diplamir sampai betul – betul rata,
tidak kelihatan terdapat cacat – cacat, retak, lubang dan pecah – pecah.
 Membersihkan permukaan yang akan dicat dan dipolitur sebelum memulai
pengecatan dan polituran.
 Bila terdapat hasil pengecatan dan polituran yang kurang bagus, kontraktor
berhak untuk mengulang pengecatan dan polituran sampai mendapatkan
hasil yang sempurna.

3.2.23.2 Gambar - Gambar

3.2.23.3 Peralatan, Tenaga Kerja dan Bahan


Peralatan dan tenaga kerja yang akan kami pakai/ sediakan adalah :
 Peralatan :
 Ember 100 bh;
 Kuas 100 bh;
 Kuas Roll 100 bh
 Tempat Adukan Cat 75 bh
 Dan alat pendukung lainnya.
 Tenaga Kerja :
 Pekerja : 94 Orang
 Tukang Cat : 100 Orang
 Kepala Tukang : 6 Orang
 Mandor : 3 Orang
 Bahan
 Plamir : 1.117 kg
 Cat dasar : 1.117 kg
 Cat Penutup 2x : 2.903 kg
 Wood Filler : 81 Kg
 Politur Jadi : 162 Ltr
 Amplas : 809 Lbr

3.2.23.4 Pengendalian Terhadap Resiko K3

JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3


• Terkena cat pada kepala → Luka • Memakai topi atau helm dalam
ringan/berat; pekerjaan pengecatan dan
polituran ini.

3.2.23.5 Rencana Waktu Pelaksanaan


Simulasi waktu pelaksanaan untuk pekerjaan finishing cat dan polituran yaitu 3
Minggu.

3.1 PENANGANAN PADA MASA PEMELIHARAAN

3.1.1 Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan,
dan untuk memperkecil terjadinya kerusakan pada masa pemeliharaan, perlu dilakukan
pengendalian mutu ( quality control ) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
mengontrol :
o Seluruh material yang digunakan
o Pemilihan tenaga kerja
o Perawatan alat
o Test material di laboratorium dan lapangan.

3.1.2 Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun
untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawab langsung, kiranya perlu ditunjuk
petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan
proses Quality Control dan prosedurnya yang telah berlaku.

3.1.3 Setelah diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Pertama saat pelaksanaan pekerjaan
mencapai 100%, kami akan menyerahkan Jaminan Pelaksanaan senilai 5% (lima persen)
dari nilai kontrak untuk menjamin bahwa kami akan selalu mengadakan pemeriksaan
terhadap hasil kerja kami, dan apabila saat masa pemeliharaan tersebut konstruksi
pekerjaan mengalami kerusakan akibat kecerobohan kami selaku pelaksana pekerjaan,
kami bersedia memperbaiki sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

BAB IV
KONTROL KUALITAS

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu
dilakukan pengendalian mutu ( quality control ) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
mengontrol,
o Seluruh material yang digunakan
o Pemilihan tenaga kerja
o Perawatan alat
o Test material di laboratorium dan lapangan.

Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk
hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawab langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas
khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality
Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang akan kami laksanakan.
BAB V
PENYUSUNAN DOKUMEN PELAPORAN

Setelah semua item pekerjaan dilapangan dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan juga
sesuai dengan dokumen lelang maka bisa dilakukan Serah Terima Pekerjaan Pertama, adapun
pendukung dilakukannya serah terima kontraktor berkewajiban membuat :
 Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
 Membuat Addendum pekerjaan jika terdapat perubahan yang spesifik dilapangan
 Membuat As Built Drawing
 Laporan foto – foto kegiatan

Demikian Methode Pelaksanaan yang dapat kami paparkan disini sebagai control pelaksanaan
pekerjaan nanti dilapangan.

Denpasar, 24 Juni 2016


PT. BERAWANTANGI

Ir. I Ketut Suparta


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai