Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BUDIDAYA UNGGAS AYAM PETELUR


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh :
SHIFA NURHALIZA
NIS. 6732 / Kelas. XII IPA 4

SMA NEGERI 1 SUMBERPUCUNG


JL. Nusa Mentaraman Jatiguwi Sumberpucung, Kabupaten Malang
Fax./Telp. (0361)383986
Email : smalokasumberpucung@yahoo.com, Kode Pos : 65167
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam memelihara peternakan unggas petelur
khususnya ayam petelur tipe medium yaitu jenis ayam coklat seperti hasil observasi yang saya
lakukan pada tanggal 30 Oktober 2021 adalah sebagai berikut.

1. Kandang.
Menyiapkan kandang sebagai tempat berlindung ayam petelur dari panas dan hujan.
Umumnya kandang yang digunakan dalam peternakan unggas petelur adalah kandang
jenis battery. hal ini karena kandang battery memiliki banyak manfaat yaitu dapat
menurunkan sifat kanibalisme antar unggas ayam petelur, kandang battery adalah
kandang yang bertingkat hal ini tentunya tidak menghabiskan banyak tempat, dan
tentunya kandang battery memudahkan dalam pengawasan dan pemanenan telur
sehingga telur yang dihasilkan produksinya lebih efektif. alam membuat kandang
battery tentunya dibutuhkan bahan utama yaitu bambu, kayu atau baja ringan (besi).

2. Bibit ayam petelur.


Menyediakan bibit ayam petelur yang berkualitas baik dan unggul dengan
menggunakan bibit ayam petelur yang sudah lebih besar hal ini untuk meminimalisir
biaya pengeluaran atau bisa menggunakan anak ayam DOC (Day Old Chicken), yang
paling utama dalam penyediaan bibit ayam petelur yaitu harus memenuhi persyaratan
bibit ayam petelur ayam yang berkualitas baik dan unggul.

3. Peralatan Kandang
Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini tempat makan, minum,
dan grit.Tempat pakan biasanya menggunakan pipa paralon yang dibelah akan tetapi
untuk meminimalisasi pakan yang hilang maka tempat pakan berbentuk trapesiium
akan lebih baik.

• Tempat Minum

Tempat minum ayam biasa menggunakan Nipple yang lebih efisien dan optimal.
Namun juga dapat diakali dengan penggunaan botol bekas air mineral yang dibelah
dua.Penggunaan botol bekas air mineral sebagai tempat minum haruslah dimaintain
kebersihannya agar tidak mengundang bibit penyakit.

• Tempat Ransum

Tempat ransum ayam adalah tempat meletakkan ransum/makanan ayam petelur dengan
ukuran kapasitas yang bermacam-macam, sehingga peternak mudah untuk
menyesuaikan kebutuhan untuk kandangnya. Tempat ransum ayam biasa digunakan
pada kandang koloni.

• Tempat Suplemen

Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehingga harus
tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery
sudah menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, almunium atau bahan
lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat. Berikut penjelasan lebih renci
tentang peralatan kandang.

• Tempat Pakan

Suplemen adalah salah satu komponen yang sangat dibutuhkan oleh ternak ayam.
Suplemen yang sangat direkomendasikan adalah Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Ternak.Sesuai namanya, suplemen ini terbuat dair bahan-bahan organik yang
juga mengandung bakteri baik (apatogen) yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan
ternak. Selain itu, suplemen ini juga sangat mudah diaplikasikan, dengan cara
mencampur kedalam pakan ataupun air minum.
4. Peralatan Kebersihan
Peralatan kebersihan diperlukan dalam usaha peternakan unggas. Alat-alat kebersihan
tersebut diperlukan untuk membersihkan kandang lingkungan kandang lingkungan
kantor, atau di lingkungan farm secara keseluruhan. Jika kondisi kandang dan
lingkungannya dalam keadaan bersih, akan diperoleh suasana yang nyaman bagi
peternak maupun ternaknya. Peralatan kebersihan yang diperlukan dalam usaha ternak
unggas, antara lain mesin potong rumput, cangkul, garpu, sapu, sikatekop, sabit, tempat
sampah, ember, dan lain-lain.
5. Pakan Ayam Petelur
Pakan berfungsi sebagai pertumbuhan ukuran dan berat tubuh pada ayam petelur, untuk
memproduksi bulu dan telur, serta untuk pertahanan tubuh ayam petelur. Agar ayam
petelur memiliki produktivitas telur yang tinggi maka pakan yang diberikan harus
mengandung banyak nutrisi dan juga vitamin dan mineral lainnya. Pakan bagi ayam
petelur bisa berasal dari pakan pabrikan atau juga pakan tambahan / alternatif berupa
ransum.Pakan yang bersumber dari pakan pabrikan telah mengandung nutrisi yang
lengkap sehingga cocok sebagai pakan harian. Jenis pakan yang tersedia juga biasanya
sudah dibagi berdasarkan umur ayam. Mengenai harga, setiap daerah dan setiap toko
biasanya terdapat perbedaan. Harga pakan ayam petelur juga berbeda tergantung
peruntukkan pakan tersebut untuk ayam sesuai usianya. Untuk mengatasi harga pakan
yang terkadang tinggi, anda bisa juga memanfaatkan sumber pakan alternatif.

6. Penerangan Kandang.
Penerangan kandang ini tentunya sangat dibutuhkan ayam petelur sebagai penerangan
di malam hari. Penerangan kandang ini bisa berupa satu lampu besar yang sekiranya
cukup untuk menerangi semua ayam petelur. Selain itu penerangan ini berfungsi untuk
mematangkan sel telur yang ada pada indung telur dan juga cahaya juga dapat
merangsang hipolatamus, kelenjar kelenjar lain yang terdapat pada ayam petelur yang
diperlukan untuk memproduksi hormon yang diperlukan dalam tubuh ayam.

7. Penyediaan Vaksin
Vaksin, obat-obatan, dan vitamin merupakan kebutuhan penting dalam usaha unggas
petelur. Vaksin diberikan pada unggas petelur sebagai salah satu cara pencegahan
terhadap penyakit unggas melalui vaksinasi. Obat-obatan diberikan apabila unggas
sudah terkena penyakit. Vitamin dapat diberikan pada saat bibit (DOC, DOD, DOQ)
datang atau setelah vaksinasi. Biaya untuk vaksinasi dan obat-obatan pada periode
DOC sampai pullet dan biaya kesehatan pada saat produksi sampai afkir harus
diperhitungkan.

8. Peralatan Panen.
Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Di samping
itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah
dan rusak. Peralatan panen adalah wadah untuk mengumpulkan telur yang telah
dipanen. Peralatan panen yang paling umum adalah wadah untuk mengumpulkan telur
yang telah dipanen seperti keranjang telur.
B. Proses Pemeliharaan Budidaya Unggas Ayam Petelur / Cara / Tips
Tips dan Cara Beternak Ayam Petelur yang Baik dan Benar Menurut Hasil Observasi
yang Saya Lakukan pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 yang Berlokasi di Desa
Karangrejo Milik Ibu Ngatri sebagai berikut.

1. Mempersiapkan Lokasi Kandang


Untuk membangun kandang ayam haruslah dipilih suatu tempat yang paling tinggi di
antara kompleks atau lingkungan sekitar. Tujuannya agar tempat atau bangunan
kandang tersebut selalu dalam keadaan kering dan tidak tergenang air jika musim hujan.
Jika harus terkena genangan air maka diharapkan airnya cepat surut dan mengering.

Tips :
Tempat bangunan harus jauh dari gudang makanan atau lumbung penyimpan hasil
pertanian karena tempat semacam itu sering didatangi tikus atau hama yang lain.
Bangunan kandang juga harus jauh dari bangunan yang mengganggu ketenangan ayam
Usahakan di sekitar kandang tidak terdapat pohon besar dan rindang karena ranting-
antingnya akan menghalangi pencahayaan sinar matahari. Bahkan, kadang-kadang
pohon-pohon tersebut ditempati ular atau hama pengganggu lain sehingga dapat
membuat ayam tidak nyaman Lahan yang hendak didirikan kandang sebaiknya agak
luas. Hal ini dimaksudkan jika sewaktu-waktu hendak memperbanyak jumlah ternak
maka kandang dapat diperluas. Di sekeliling bangunan kandang sebaiknya dibuat pagar
untuk pengamanan dan juga akan membuat kandang tampak asn dan indah.
2. Pemilihan bibit ayam petelur
Pemilihan bibit merupakan salah satu cara budidaya ternak ayam petelur yang paling penting
dan menjadi kunci kesuksesan dalam bisnis.Nah, untuk bibit ayam petelur itu sendiri terdapat
dua jenis, yaitu ayam ras petelur putih dan ayam petelur coklat.Ayam dengan ras petelur coklat
memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dibandingkan ayam petelur putih.Akan tetapi, secara
kandungan nutrisi kedua telur tersebut sama saja. Perlu diperhatikan bahwa di dalam budidaya
ternak ayam petelur, memilih bibit haruslah yang sehat tanpa cacat sama sekali.Selain itu, bulu
harus menutup rata dengan pertumbuhan yang normal, serta berasal dari indukan unggul atau
penjual yang terpercaya.Jika kita berencana untuk membeli bibit dalam rangka budidaya ternak
ayam petelur dari anakan, maka perhatikan apakah anak ayam tersebut berasal dari induk yang
sehat atau tidak.

Tips membeli anakan yang baik, yaitu:

• Bulu yang menutup dengan rata dan halus


• Tidak ada cacar pada tubuh
• Nafsu makan yang baik
• Ukuran badan normal dengan berat badan yang ideal
• Tidak ada feses atau kotoran pada bagian duburnya

3. Pemberian Pakan
Langkah selanjutnya yang tak kalah penting di dalam budidaya ternak ayam petelur yaitu cara
pemberian pakan.Pakan yang berkualitas adalah pakan yang mengandung protein, karbohidrat,
mineral, kalsium, serta vitamin untuk memenuhi kebutuhan sang ayam.Kita bisa memberikan
pakan kepada ayam dalam bentuk konsentrat, dedak dan jagung yang telah digiling.Perlu
diingat bahwa ayam yang kurang mendapatkan pakan tidak bisa memberikan hasil produksi
yang maksimal, sehingga pakan apa yang kamu berikan kepada ayam akan sangat
mempengaruhi keberhasilan bisnis budidaya ternak ayam petelur yang tengah kamu
jalani.Namun, harus diketahui pula bahwa ayam juga tidak bisa mendapatkan pakan yang
berlebih lho, karena hal tersebut akan membuat ayam mengalami penumpukan lemak serta
menurunkan produksi telur.
Pemberian pakan pada ayam petelur harus tepat dalan jumlah, kandungan nutrisi, dan bentuk.
Kebutuhan nutrien ayam petelur dibagi menjadi dua periode, yaitu periode pertumbuhan dan
produksi telur. Kebutuhan zat makanan periode pertumbuhan ditentukan beberapa faktor, yaitu
umur, bobot badan standar, energi metabolis, dan strain. Strain pada ayam ras petelur
dibedakan menjadi strain petelur putih (while-egg-laying-strain) dan strain petelur cokelat
(brown-egg-laying strain). Adapun kebutuhan nutrien periode produksi telur berdasarkan
konsumsi ransum dan strain.

Tips :
:Pemberian pakan harus kurang dari tinggi tempat pakan, untuk menghindari pakan tercecer.
Kerugian pakan tercecer ini jika dihitung per harinya cukup tinggi.
4. Pemberian Minum
Ayam petelur merupakan ayam yang rentan dengan resiko stres. Stres pada ayam petelur sering
terjadi karena kekurangan cairan atau air minum. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya
produksi telur bahkan sampai kematian ayam petelur. Pemberian air harus dilakukan secara
rutin dan tepat waktu. Selain resiko stres, keamanan kandang menjadi salah satu kendala dalam
pengembangan usaha ayam petelur. Jenis kandang terbuka (open house) sangat berpotensi
terjadinya pencurian. Peternak membutuhkan sistem pemantauan jarak jauh untuk dapat
mengetahui kondisi kandang meskipun tidak berada pada lokasi. Untuk mengatasi masalah
yang telah diuraikan, dalam paper ini dikembangkan sistem otomatisasi pemberian air dan
pemantauan keamanan pada ternak ayam petelur dengan komunikasi LoRa. Hasil Pengujian
otomatisasi pemberian air menunjukkan bahwa sensor ultrasonik dan solenoid valve dapat
bekerja dengan biak dengan variasi debit air. Debit air 1.5 liter/menit membutuhkan waktu
sekitar 6 menit 59 detik untuk mencapai batas air maksimal dan debit 3 liter/menit
membutuhkan waktu sekitar 3 menit 12 detik. Hasil pengujian keamanan kandang dengan
sensor proximity dan limit switch dapat mendeteksi buka tutup pintu dan lalu lalang pada
kandang. Untuk hasil pengujian pemantauan keamanan menggunakan komunikasi LoRa
mununjukan persentase keberhasilan pengiriman data sebesar 96%.
Air tentunya merupakan kebutuhan ayam petelur yang vital dan tidak bisa digantikan oleh
bahan apa pun. Air berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh dan pelarut zat-zat yang dibutuhkan
dalam budi daya ayam petelur, seperti vitamin, vaksin, dan obat-obatan. Di samping itu, air
sebagai sumber mineral yang penting bagi ayam. Kekurangan air dalam tubuh akan berakibat
langsung terhadap pertumbuhan ayam, seperti dehidrasi dan kematian jika kekurangan air
terus-menerus Peternak ayam petelur harus selalu memperhatikan ketersediaan air, baik
kuantitas maupun kualitas. Kualitas air yang kurang baik dapat menjadi media bagi tumbuhnya
berbagai bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit Oleh karena itu, manajemen air
minum memerlukan kehati hatan tersendiri

Tips :
Sediakan air minum yang bersih sepanjang hari, karena jika ayam minumnya rendah maka
konsumsi pakan juga rendah.
5. Perawatan Kesehatan atau Sanitasi Ayam Petelur
Yang namanya melakukan budidaya, perawatan pastinya sangat penting, begitu pula dengan
budidaya ternak ayam petelur, yaitu dengan cara memberikan vaksin dan vitamin secara rutin.
Dengan begitu, kekebalan tubuh ayam akan lebih terjaga.Kebersihan kandang juga bisa
mempengaruhi kesehatan ayam, sehingga jangan sampai kamu membiarkan kotoran ayam
hingga menumpuk di kandangnya.Untuk pembersihannya itu sendiri, kamu bisa melakukan
pembersihan berkala dengan menggunakan disinfektan atau cuci kutu guna menjaga kandang
agar lebih steril.
Sanitasi mempunyai tujuan untuk mencegah berkembangnya penyakit atau memotong siklus
hidup mikroorganisme yang merugikan kesehatan ayam agar kandang, peralatan dan
lingkungan tetap bersih dan steril Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen dan melalui
beberapa tahapan Tahap pertama, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dan
kotoran.

Tips :
Rumput liar yang berada di sekitar kandang dipotong berkala sehingga tidak menggangu
sirkulasi udara antarkandang dan tidak menjadi tempat bersarangnya serangga. Drainase air di
sekitar kandang dibuat sebaik mungkin dan dipastikan berfungsi dengan baik. Hal ini bertujuan
agar tidak ada genangan air di sekitar kandang sehingga tidak ada tempat bagi nyamuk maupun
serangga yang berperan sebagai vektor penyakit untuk berkembang biak dalam area peternakan

6. Pemanenan telur
Pemanenan telur dilakukan dengan mengumpulkan telur dari kandang. Pengumpulan telur dari
kandang sebaiknya dilakukan minimal dua kali sehari. Pengambilan telur yang terlalu lama
atau frekuensinya kecil akan berdampak buruk pada mutu telur. Telur yang dikumpulkan
sebaiknya ditempatkan pada rak berongga sehingga telur dapat disimpan dengan baik dan
sirkulasi udara akan lancar di sela-sela telur. Pemanenan merupakan alur terakhir yang
menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan akan dipasarkan dalam memenuhi kebutuhan
konsumen. Pemasaran adalah suatu kegiatan dalam penyaluran produk dari produsen ke
konsumen.
C. .Proses Pemasaran
Komoditas yang dihasilkan oleh ayam petelur merupakan prospek pasar yang sangat
baik, karena telur ayam merupakan barang publik yaitu suatu komoditas yang mudah diperoleh.
Telur ayam mudah diolah, mudah dikonsumsi, kaya akan nutrisi penting dan mengandung anti
oksidan yang dibutuhkan oleh tubuh. Pemasaran adalah suatu kegiatan di mana terjadi suatu
proses pertukaran arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Dalam kegiatan pemasaran
terkandung pengertian adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang harus dipuaskan berupa
barang dan jasa. Dalam kegiatan pemasaran setiap perusahaan yang ingin berhasil harus
memiliki suatu konsep atau wawasan/pandangan untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen, berarti perusahaan tidak hanya mencapai tingginya penjualan saja tetapi harus
memfokuskan pada kepuasan pelanggan. Untuk itulah diperlukan strategi pemasaran.
Persaingan yang ketat saat ini membuat pelaku usaha/perusahaan harus menggunakan
strategi-strategi pemasaran yang benar-benar tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Strategi pemasaran
menganalisis lingkungan, pasar yang kompetitif dan bisnis faktor yang mempengaruhi
perusahaan dan unit usaha, mengidentifikasi peluang pasar dan ancaman dan peramalan tren
masa depan di bidang bisnis yang menarik bagi perusahaan, dan berpartisipasi dalam
menetapkan tujuan dan merumuskan strategi perusahaan dan unit bisnis. Tujuan kegiatan
pemasaran ini adalah untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli barang atau jasa
yang dihasilkan perusahaan di saat mereka membutuhkan. Karena itu suatu perusahaan harus
dapat memahami keinginan dan kebutuhan dari konsumen, serta mengetahui strategi-strategi
pemasaran yang harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah alat bisnis yang digunakan dalam
pemasaran produk. Bauran pemasaran penting digunakan ketika menentukan sebuah produk
atau nilai jual yang unik suatu produk (kualitas unik yang membedakan produk dari para
pesaingnya). Bauran pemasaran merupakan bagian dari keunggulan kompetitif perusahaan
yang digunakan dalam pemasaran produknya. Bauran pemasaran digunakan ketika
menggambarkan posisi strategi suatu produk di pasar. Bauran pemasaran memiliki empat
variabel yang dikenal dengan istilah“4P” yaitu: produk (product), harga (price), promosi
(promotion), dan tempat (place). Keempat variabel ini saling berkaitan satu sama lain.
Variabel-variabel bauran pemasaran tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan
suatu strategi dalam usaha untuk mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Tetapi dalam
pelaksanannya, bauran pemasaran tersebut harus dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada
atau bersifat fleksibel.
Dalam Perencanaan usaha ternak petelur harus memperhatikan biaya, pendapatan, dan
keuntungan yang akan diperoleh. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penentuan biaya, pendapatan, dan keuntungan.
1) Penentuan Biaya
Biaya dalam usaha peternakan mencerminkan semua pengeluaran dan penggunaan
sumber daya untuk menghasilkan sejumlah produk peternakan. Jumlah biaya yang
dikeluarkan tergantung pada pengelola peternakan. Biaya yang dikeluarkan dalam
operasional peternakan merupakan biaya yang harus dikeluarkan secara kontan maupun
kredit. Biaya tersebut harus tertutupi oleh hasil penjualan.
2) Skala usaha yang akan dilakukan
Pemeliharaan ayam ras petelur berskala 10.000 ekor akan mengeluarkan biaya jauh
lebih besar dibandingkan peternakan ayam yang sama dengan kapasitas yang berbeda,
misalnya 1.000. ekor.
3) Kemampuan manajemen dan administrasi peternakan
Peternakan yang administrasinya rapi dan benar akan mengeluarkan biaya produksi
yang lebih sedikit dan lebih efisien karena mampu menekan biaya daripada peternakan
yang administrasinya berantakan

Selain itu biaya dalam usaha ternak unggas terdiri atas biaya peternakan dan biaya
produksi. Besarnya biaya produksi dibedakan menjadi biaya variabel dan biaya tetap
operasional. Biaya pada dasarnya dapat dibedakan dua macam, yaitu biaya tetap dan
biaya tidak tetap.
(1) Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang tetap harus dikeluarkan saat ada atau tidak ada
unggas di kandang. Biaya tetap, antara lain pajak bumi dan bangunan, rekening listrik
dan telepon, biaya keamanan desa, bunga pinjaman, serta penyusutan. Biaya tetap
selalu dikeluarkan dengan tidak memedulikan produksi di area perkandangan.
Selain biaya tetap peternakan, dikenal juga biaya tetap operasional. Biaya tetap
operasional merupakan biaya tetap yang dikeluarkan dan berkaitan dengan operasional
produksi atau melebihi kurun waktu, seperti biaya penyusutan kandang, alat, dan mesin
peternakan. Kedua biaya tetap tersebut biasanya dinamakan sebagai biaya tetap.
Rata-rata biaya tetap akan akan semakin kecil dengan bertambahnya jumlah unggas
yang dipelihara. Rata-rata biaya tetap diperoleh dengan cara membagi total biaya total
biaya tetap dengan total hasil peternakan. Biaya tersebut dapat digunakan untuk
menganalisis pengeluaran tetap yang berlebihan atau pemborosan.
(2) Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap atau biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan tergantung
pada jumlah ternak yang dipelihara dan kapasitas produksi pada masa produksi yang
bersangkutan. Memelihara ayam petelur 10.000 ekor memerlukan biaya variabel lebih
besar daripada biaya variabel peternakan yang jenis ayamnya sama dengan sistem yang
sama, tetapi jumlahnya hanya 100 ekor.
Biaya variabel yang berhubungan dengan ternak meliputi biaya bibit, pakan,
pemeliharaan, dan kesehatan. Jumlah biaya tidak tetap sangat tergantung dari jumlah
ternak yang dipelihara. Adapun biaya total ditentukan sebagai biaya variabel ditambah
dengan biaya tetap.

Dalam proses pemasaran juga dibutuhkan metode penetapan harga produk.


• Analisis keuntungan (R/C Ratio (Revenue Cost))
Analisis keuntungan merupakan analisis yang dapat digunakan dengan cara membandingkan
antar-pendapatan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Usaha peternakan layak untuk
dilaksanakan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan (>1).
Sebaliknya, kegiatan usaha tidak layak dilaksanakan apabila manfaat yang diperoleh lebih kecil
daripada biayanya (<1). Berikut ini rumus R/C Ratio yang digunakan.
• BEP (Break Even Point)
Usaha peternakan adalah usaha yang padat modal, hampir 80% biaya modal dalam usaha
peternakan hanya berasal dari pakan. Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu usaha
peternakan harus betul-betul dilakukan analisa usaha yang tepat agar dapat menuai keuntungan.
Salah satu analisa usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menghitung Break Event Point
(BEP). Break Event Point (BEP) adalah keadaan suatu usaha tidak dalam keadaan untung atau
rugi atau dengan kata lain usaha tersebut dalam keadaan titik impas.

Analisis BEP dibutuhkan untuk mengetahui berapa jumlah produk yang harus dihasilkan atau
berapa total penerimaan (dalam rupiah) yang harus dihasilkan agar usaha peternakan berada
dalam keadaan titik impas. Sehingga terdapat dua kategori BEP dalam dunia usaha, yaitu BEP
Produk dan BEP Harga.

BEP dalam produk adalah analisa untuk mengetahui berapa jumlah produk yang harus
dihasilkan agar usaha peternakan berada pada titik impas. Rumus untuk menghitung BEP
Produk adalah sebagai berikut:

BEP Produk = FC:(P - VC-unit)


Ket:
FC : Fixed Cost (biaya tetap)
P : Price (harga jual produk)
VC-unit: Biaya variabel/unit
Analisis data

1. Total biaya usaha peternakan ayam petelur merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam suatu
usaha tersebut, berikut rumus matematisnya:

TC = FC + VC

Keterangan :

TC = Biaya total (Rp / bulan)

FC = Biaya tetap (Rp / bulan)

VC = Biaya tidak tetap (Rp / bulan)

2. Total penerimaan usaha peternakan ayam petelur merupakan semua pendapatan yang didapatkan
dari penjualan telur, ayam afkir dan hasil sampingnya yang belum dikurangi dengan biaya
pengeluaran. Berikut rumus matematisnya:

TR = (P x Q)

Keterangan :

TR = Total revenue usaha peternakan ayam petelur

P = Harga jual (Rp)

Q = Tingkat produksi (Kg)

3. Pendapatan usaha peternakan ayam petelur merupakan seluruh total penerimaan dikurangi
dengan total biaya pengeluaran. Berikut rumus matematisnya:

∏ = TR – TC

Keterangan :

∏ = Pendapatan usaha peternakan ayam petelur (Rp / bulan)

TR = Total revenue usaha peterna kan ayam petelur (Rp / bulan)

TC = Total cost usaha peternakan ayam petelur (Rp / bulan)

4. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)

rumus : R/C ratio = R/C

Keterangan :

R = Revenue atau penerimaan (Rp / bulan)

C = Cost atau biaya produksi (Rp / bulan)

5. Break Even Point (BEP) Biaya produksi total Hasil produksi Biaya produksi total Harga jual

(BEP) hasil = biaya produksi total : hasil produksi

BEP) harga = biaya produksi total : harga jual


Dengan cara diatas kita harus menghitung semua komponen biaya tetap untuk mengetahui
penyusutannya per periode. Setelah semua komponen biaya tetap dihitung penyusutannya,
barulah total penyusutan tersebut kita gunakan sebagai komponen FC (Fixed Cost) pada
perhitungan BEP.Selanjutnya adalah cara mgnhitung biaya variabel per unit atau VC-unit.
Biaya ini juga kita perlukan pada analisa BEP usaha pemasaran telur ayam. Cara menghitung
VC-unit cukup sederhana karena kita tidak perlu menghitung biaya penyusunan alat.
sebagai berikut:

BEP dalam Harga = FC:( 1-(VC-unit/P) )

Ket.
FC : Fixed Cost (biaya tetap)
P : Price (harga jual produk)
VC-unit: Biaya variabel/unit
1-(VC-unit/P) biasa juga disebut sebagai margin kontribusi per unit

Dengan menggunakan asumsi yang sama dengan perhitungan BEP produk diatas, maka BEP
harga dapat dihitung sebgai berikut:

BEP dalam Harga = FC:( 1-(VC-unit/P) )

= Rp. 3.750.000: (1-(Rp. 17.000:Rp. 35.000))


= Rp. 3.750.000:(1-0,48)
= Rp. 3.750.000:0,52
= Rp. 7.211.538,46

Artinya usaha peternakan tersebut akan berada pada titik impas jika memperoleh penerimaan
sebesar Rp. 7.211.538,46

Anda mungkin juga menyukai