BERKEBUTUHAN KHUSUS
MAKALAH
Diajukan untuk enyelesaikan tugas matakuliah
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kompleks dan Perempuan Pada Kondisi Rentan
KELOMPOK 12
AI SARININGSIH
UMISISIA PIGAI
RETNO DAMAYANTI SUTEJO
SAFITRI ANI
ENDANG
SRI MULYANI PATONAH
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa saya panjatkan puji syukur atas
keharidat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Promosi Kenormalan dan Asuhan Pada Perempuan Berkebutuhan Khusus sesuai dengan
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang Republik Indonesia (UU No 8 Tahun 2016). Disabilitas adalah setiap orang yang
mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensoris dalam jangka waktu
lama dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan
kesamaan hak. Ragam penyandang disabilitas dapat dialami secara tunggal, ganda, atau
multi dalam jangka waktu lama yang ditetapkan oleh tenaga medis sesuai dengan
intelektual, mental, dan/atau sensoris seseorang yang dialami dalam jangka waktu lama
yang menghambat aktivitas tertentu karena ketiadaan akses lingkungan yang mendukung.
Sementara dalam hal ini, bidan memiliki bagian dalam promosi Kesehatan
terhadap perempuan berkebutuhan khusus. Tuntutan berat terhadap tugas bidan adalah
selalu berhadapan dengan sasaran dan target pelayanan kebidanan, kesehatan masyarakat
dengan memperkuat kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlah keahlian yang
asuhan yang dapat diberikan oleh bidan terhadap perempuan berkebutuhan khusus.
B. RUMUSAN MASALAH
khusus?
C. TUJUAN UMUM
Pada Kasus Kompleks dan Perempuan Pada Kondisi Rentan, yang ditunjukan kepada
Berkebutuhan Khsusus.
D. TUJUAN KHUSUS
d. Mengetahui asuhan yang dapat diberikan bidan pada perempuan berkebutuhan khusus
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Tuntutan berat terhadap tugas bidan adalah selalu berhadapan dengan sasaran dan
ilmu pengetahuan, dan sejumlah keahlian yang telah diterima dan berguna bagi masyarakat.
Konsekuensi logis dari semua itu karena kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan keahlian
yang bermanfaat dan diterima oleh sebuah masyarakat itu senantiasa berubah. Maka untuk
menghadapi masyarakat seperti itu seorang bidan harus bisa mempersiapkan segenap
kemampuan dan keahliannya untuk menghadapi segala bentuk perubahan. Proses dinamika
masyarakat itulah yang menyebabkan bidan dapat menjadi agen pembaharu yang mengambil
peran besar, dan peran ini akan dapat dimainkan oleh bidan jika atasannya memang
besar yang dihadapi para pemimpin instansi pelayanan kesehatan apalagi jika kaitannya
terhadap kebutuhan untuk mengembangkan sumber daya manusia itu bidan terutama pada
Tantangan besar ini umumnya tidak akan bisa dijawab oleh Kepala Puskesmas yang
seringkali hanya banyak melontarkan wacana retorik, sebaliknya tidak membuktikan diri
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan
sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Agar
promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan terencana sesuai konsep
promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya sebagai objek/sasaran
yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu pengelolaan program promosi
penilaian. Dan agar promosi kesehatan berjalan secara efektif dan efesien maka pesan
harus sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan / masalah sasaran. Sasaran utama
sumber daya, akan tidak efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung
dialamatkan kepada masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran
promosi kesehatan.
1. Peran Sebagai Advokator Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/ badan
organisasi yang di duga mempunyai pengaruh terhadap keerhasilan suatu program atau
a) Seminar
asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan agar mereka
kebidanan.
c) c. Mentorship dan preseptorsip bagi calon tenaga kesehatan dan bidan baru.
kelompok ang harmonis, serta menfasilitasi terjadinya proses saling belajar dalam
kelompok.
profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.
B. PEREMPUAN BERKEBUTUHAN KHUSUS (DISABILITAS)
dalam melakukan sesuatu, tetapi tidak semua inabilitas tersebut termasuk disabilitas.
Sebagai contoh, sebagian besar anak usia 6 bulan tidak dapat berjalan atau bicara, tetapi
hal ini bukan disabilitas melainkan inabilitas (ketidakmampuan) usia yang belum sesuai
Sementara cacat merupakan kelainan atau kerusakan anggota tubuh dan sebagainya
atau pada struktur dan fungsi anatomi, biasanya digunakan pada tingkat organ.
b. Kelompok Rentan
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Pasal 5 Ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap
orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan
Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 disebutkan bahwa yang
termasuk kelompok rentan adalah lansia, anak-anak, fakir-miskin, Wanita hamil dan
penyandang cacat.
contohnya, yaitu:
KDRT;
Kelainan mental/jiwa;
Lingkungan berpolusi;
Lingkungan radiasi;
Kemiskinan;
Banyak anak.
Single parent;
LGBT;
KHUSUS
Asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care) yaitu pemberian asuhan
kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas dan neonates hinggan KB dengan tujuan sebagai
komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan alat
kontrasepsi.
Asuhan intervensi yang dapat diberikan seorang bidan kepada ibu berkebutuhan
khusus, meliputi:
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
banyak kekurangan dari berbagai aspek, untuk itu kami dengan tangan terbuka
menerima kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat disusun dengan
Yogyakarta.
Hallan, D.P., Kauffman, J. M., & Pullen, P. C. (2009). Exceptional Learners (11th ed). USA:
Hoesin, Iskandar. (2004). Perlindungan terhadap Kelompok Rentan (Wanita, Anak, O Minoritas,
https://www.scribd.com/presentation/493157325/kelompok-rentan