Anda di halaman 1dari 2

Jenis Jamur Beracun yang Perlu Diwaspadai!

Jamur Payung Maut (Amanita Jamur payung maut atau dalam bahasa Inggris disebut dengan death
Phalloides) cap adalah salah satu jenis jamur paling beracun dan mematikan.
Jamur ini tersebar luas di benua Eropa, tetapi masih bisa ditemukan
di banyak tempat lain di dunia. Sering tumbuh di bawah pohon ek,
jamur payung maut terlihat mirip dengan jamur jerami padi yang
biasa dikonsumsi oleh masyarakat di benua Asia. Oleh karena kita
harus benar-benar waspada dengan tidak sembarangan memakan
jamur yang tidak sengaja ditemukan di hutan. Jamur payung maut
mengandung senyawa toksik yang bernama amatoxin. Jika termakan,
racun tersebut dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ
hati dan ginjal.
Jamur Malaikat Penghancur (Amanita Jenis jamur beracun yang satu ini dikenal di Eropa dengan sebutan
Virosa) the destroying angle atau malaikat penghancur. Sama seperti jamur
payung maut, jamur malaikat penghancur juga mengandung dosis
amatoxin yang mematikan. Jamur ini biasanya tumbuh di hutan-hutan
campuran dan di tanah berlumut saat musim panas dan musim gugur.
Gejala awal yang akan terjadi jika jamur ini termakan adalah kram,
delirium, delirium, kejang-kejang, muntah dan diare. Kerusakan
ginjal dan jaringan hati mungkin terjadi ketika racun jamur ini telah
diserap oleh tubuh. Saat hal itu terjadi, transplantasi hati mungkin
menjadi satu-satunya pilihan untuk dapat bertahan hidup.
Catatan: Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental
yang menyebabkan kebingungan dan kurangnya kesadaran akan
lingkungan sekitar.
Jamur Morel Palsu (Gyromitra Istilah jamur morel palsu mencangkup sejumlah spesies jamur
Esculenta) berbeda, seperti gyromitra esculenta (jamur bistik sapi), gyromitra
caroliniana, dan jamur lainnya dalam genera Verpa dan Helvella.
Disebut morel palsu karena jamur ini memiliki kemiripan dengan
jamur dalam genus morchella (morels sejati) yang dapat dimakan.
Jamur beracun yang dapat ditemukan di hutan konifer di seluruh
Eropa dan Amerika Utara ini yang mengandung senyawa kimia
monomethyl hydrazine (MMH) yang dapat menyebabkan muntah,
pusing, diare, hingga kematian jika dimakan. MMH juga diduga
bersifat karsinogenik. Catatan: Karsinogenik adalah sebuah istilah
yang menerangkan sifat dari zat-zat atau paparan bahan yang dapat
memicu kanker.

Jamur Skullcap Musim Gugur Jamur berbahaya ini tumbuh di banyak tempat di seluruh dunia, mulai
(Galerina Marginata) dari Eropa, Amerika Utara, Asia, hingga Australia. Jamur skullcap
musim gugur umumnya tumbuh di atas kayu-kayu yang sudah mati,
khususnya kayu konifer. Jamur ini juga terlihat mirip dengan
beberapa spesies jamur lain yang dapat dimakan sehingga bisa
menyebabkan kekeliruan. Senyawa beracun yang dimiliki oleh jamur
ini disebut dengan sangatoxin. Jika racun itu masuk ke dalam tubuh,
maka dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dengan gejala
muntah, diare, hipotermia, dan akhirnya kematian jika tidak diobati
dengan cepat. Jadi, sekali lagi jangan sembarangan memakan jamur
yang ditemukan di hutan jika pemahaman kita tentang jamur masih
kurang.
Jamur Webcap Mematikan (Cortinarius Jenis jamur lainnya yang mengandung racun dan berbahaya adalah
Rubellus) jamur webcap mematikan atau cortinarius rubellus. Jamur ini berasal
dari kawasan Eropa dan Amerika Utara. Karena nampak tidak
berbahaya dan mirip dengan spesies jamur yang dapat dimakan, kita
harus benar-benar mengenal jamur ini dengan baik agar tidak terjadi
kekeliruan.Racun yang terkandung dalam jamur webcap dapat
mengakibatkan gagal ginjal jika dikonsumsi. Gejala keracunan lain
yang terjadi adalah flu yang dapat berlangsung dalam jangka waktu
berminggu-minggu. Jamur ini umumnya tumbuh di daerah-daerah
basah hutan konifer atau campuran hutan konifer dan hutan berdaun
lebar.
Jamur Conocybe Filaris Jenis jamur berbahaya ini biasanya tumbuh di atas kepingan kayu,
tanah yang subur dan kompos. Meskipun berasal dari kawasan
Pasifik Barat Laut, jamur conocybe filaris juga telah ditemukan di
kawasan lainnya, seperti Eropa dan Asia.

Jamur ini diketahui mengandung senyawa sangatoxin yang


mematikan yang jika dicerna dapat menyebabkan kerusakan hati
yang tidak dapat diperbaiki.

Jamur Podostroma Cornu-Damae Jika dilihat sekilas, jamur ini terlihat mirip dengan cabai merah yang
berdiri di atas tanah. Meski tampilannya sangat menarik, jamur jenis
mengandung racun yang sangat berbahaya bagi tubuh.

Toksin utama dalam jamur ini adalah trikotoksik trichothecene yang


memiliki efeknya dapat mematikan. Gejala buruk yang
ditimbulkannya akan menyerang banyak organ, terutama hati, ginjal,
dan otak.

Korban jamur ini juga bisa mengalami penipisan sel-sel darah,


pengelupasan kulit dari wajah dan rambut rontok. Hal itu
membuatnya terlihat seperti penderita keracunan radiasi (atau
leukemia).

Jamur Dapperling Mematikan (Lepiota Jamur dapperling mematikan dapat ditemukan di hutan konifer di
Sp.) seluruh Eropa dan Amerika Utara. Jamur ini mengandung senyawa
amatoxin mematikan yang mampu menghancurkan organ hati yang
memakannya. Jamur beracun ini juga dapat ditemui di kawasan Asia
seperti Tiongkok.
Karena terlihat mirip dengan spesies jamur yang dapat dimakan
seperti tricholoma terreum dan marasmius oreades, beberapa orang
mungkin dengan tidak sengaja telah memakan jamur ini dan
mengalami kerusakan pada sebagian organ tubuhnya.
Jamur Fly Agaric (Amanita Dari tampilannya saja sudah menunjukkan kalau fly agaric adalah
Muscaria) jenis jamur beracun. Jamur ini memiliki warna yang bervariasi, mulai
dari merah terang, jingga, kuning, hingga putih. Di atas topi jamurnya
terdapat bintik-bintik putih yang kurang sedap dilihat.

Senyawa toksik utama dalam jamur ini adalah muscimol dan asam
ibotenic yang bersifat halusinogen dan psikoaktif. Kedua hal tersebut
dapat mempercepat gangguan sistem saraf, denyut jantung, mulut
kering, dan halusinasi. Gejala lain yang dapat terjadi setelah
memakannya adalah diare, vertigo, koma, muntah, dan beberapa efek
lainnya.
Jamur Sayap Malaikat (Pleurocybella Jamur yang terlihat menawan ini ditemukan di seluruh kawasan
Porrigens) Belahan Bumi Utara. Jamur sayap malaikat biasanya tumbuh di atas
kayu-kayu yang membusuk.

Beberapa laporan mengenai orang yang jatuh sakit setelah


mengkonsumsi jamur ini muncul pada tahun 2004 di Jepang.
Beberapa di antara korban jamur ini ada yang kehilangan nyawa
mereka. Disebutkan bahwa jamur ini mengandung kadar sianida yang
tinggi yang seperti kita ketahui sangat berbahaya jika masuk ke
dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai