Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahKeperawatan Gawat Darurat
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Rosanti CKR0180147
2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT MATERNITAS” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penulisan makalah ini. Tak lupa penulis juga menyampaikan terima
kasih kepada Bapak Andi Sutandi, S.Kep., Ners. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan gawat darurat.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Hal ini dikarenakan penulis masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.Semoga
makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan bermanfaat bagi penulis
maupun pembacanya.
Kuningan, November2021
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kejadian kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang
sangat penting yang dihadapi di Ne gara-negara berkembang.Berdasarkan riset World
Health Organization (WHO) pada tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia masih
tinggi dengan jumlah 289.000 jiwa. Beberapa Negara berkembang AKI yang cukup tinggi
seperti di Afrika Sub-Saharan sebanyak 179.000 jiwa, Asia Selatan sebanyak 69.000 jiwa,
dan di Asia Tenggara sebanyak 16.000 jiwa. AKI di Negara – Negara Asia Tenggara salah
satunya di Indonesia sebanyak 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam sebanyak 49 per
100.000 kelahiran hidup, Thailand sebanyak 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei
sebanyak 27 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia sebanyak 29 per 100.000 kelahiran
hidup (WHO, 2017).
Hasil dari data tersebut, menyampaikan bahwa AKI di Indonesia masih tinggi jika
dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN. Tingginya AKI selama tahun 2010-2013
disebabkan oleh perdarahan saat bersalin, selain itu juga ada 4 penyebab utama dari
kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir (BBL) yaitu dapat disebabkan oleh adanya
perdarahan saat bersalin, infeksi sepsis, hipertensi dan preeklampsia atau eklampsia, dan
persalinan macet atau distosia (Walyani & Purwoastuti, 2015).
Berdasarkan hasil riset Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2012, kejadian meninggalnya ibu sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup, hal ini
memberikan kontribusi sebesar 59% dari kematian bayi. Hasil survei penduduk antar sensus
(SUPAS) tahun 2015, bahwa jumlah AKB sebanyak 22,23 per 1.000 jumlah kelahiran
hidup, hal ini sudah sesuai dengan target Millinium Development Goals (MDGs) yaitu
sebesar 23 per kelahiran hidup AKB merupakan jumlah kematian bayi dalam rentang usia 0
– 11 bulan pertama kehidupan (Kemenkes, 2017).
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-
tiba,seringkali merupakan kejadian yang berbahaya (Dorlan, 2011).Sedangkan kegawatdaruratan
obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwayang terjadi dalam kehamilan atau
selama dan sesudah persalinan dan kelahiran.Terdapatsekian banyak penyakit dan gangguan
dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya (Chamberlain, Geoffrey, &
Phillip Steer, 1999). Kasus gawat darurat obstetric adalah kasus obstetri yang apabila tidak
segera ditangani akan berakibat kematian ibu danjaninnya. Kasus ini menjadi penyebab utama
kematian ibu, janin dan bayi baru lahir(Saifuddin, 2002).Masalah kedaruratan selama kehamilan
dapat disebabkan oleh komplikasikehamilan spesifik atau penyakit medis atau bedah yang timbul
secara bersamaan.
Penderita atau pasien gawat darurat adalah pasien yang perlu pertolongan tepat,cermat,
dan cepat untuk mencegah kematian/kecacatan.Ukuran keberhasilan daripertolongan ini adalah
waktu tanggap (respon time) dari penolong. Pengertian lain daripenderita gawat darurat adalah
penderita yang bila tidak ditolong segera akan meninggalatau menjadi cacat, sehingga diperlukan
tindakan diagnosis dan penanggulangan segera.
A (Air Way) : yaitu membersihkan jalan nafas dan menjamin nafas bebas hambatan
B (Breathing) : yaitu menjamin ventilasi lancar
C (Circulation): yaitu melakukan pemantauan peredaran darah
Metode skrining dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti dibawah ini :
Akibat patofisiologis diatas, terdapat tiga lesi patologis utama yang terutama
berkaitandengan preeklamsia dan eklamsi yaitu:
Bila seorang pasien datang dengan dugaan suatu abortus inkomplit, penting
sekaliuntuk segera menentukan ada-tidaknya komplikasi berbahaya (syok,
perdarahan hebat,infeksi/sepsis dan trauma intra abdomen/perforasi uterus).Bila
ditemui komplikasi yangmembahayakan jiwa pasien maka harus segera dilakukan
upaya stabilisasi sebelumpenanganan lanjut/merujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.
Riwayat Medik
Nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih)
Tekanan darah yang rendah ( sistolik kurang dari 90 mmHg)
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus :
A. Primary Survary
1. Airway : Terdapat sumbatan jalan napas berupa darah dan lendir2.
2. Breathinga.
a. Look : Adanya pengembangan dinding dada. Frekuensi 32x/ menit
Listen : Terdengar suara nafas stidor
b. Feel : Terasa hembusan nafas, terlihat otot bentu pernafasan
3. Circulation : Akral dingin, kulit pucat terdapat pendarahan di telingga,hidung, mulut, CRT
> 3 detik.
4. Disability : GCS 7 (E2, M3, V2) dan kesadaran spoor.
B. Pengkajian Keperawatan
1. Biodata
Nama : Ny. N
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Condong Catur
2. Data Penanggungjawab
Nama : Tn. W
Umur : 29 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Condong Catur
3. Alasan dating/dirawat
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak kepasar pukul 09.00 WIB
menggunakan sepeda motor dan diboncengi suami dalam posisi duduk miring tidak
berpegangan dengan suaminya, Klien jatuh keaspal dalam keadaan duduk dan terhempas
dari sepeda motornya sejauh 1 meter.
4. Keluhan Utama
Klien ditemukan saksi dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi terlentang,
terlihat darah segar ke arah kaki dan keterangan keluarga usia kehamilannya 29 minggu.
5. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun Siklus : 30 hari
Lama : 5 hari Teratur : teratur
Sifat Darah : cair Keluhan : tidak ada
6. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : Menikah
Usia menikah pertama kali : 22 tahun
Menikah ke :1
Lama : 3 tahun
7. Riwayat Obstetrik (G2P1A0)
Makan
Frekeunsi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
Porsi 1 piring 1 piring
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Minum
Frekuensi 6-7x sehari 7-8x sehari
Jenis Air putih, teh Air puti, teh, suus
Porsi 1 gelas 1 gelas
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b.Eliminasi
BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Warna Kuning Kuning
Konsisten Lembek Lembek
Lama 2jam/hari 2jam/hari
Keluhan Tidak ada Tidak hari
BAK
Frekuesnsi 3-4x sehari 4-5x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Konsisten Cair Cair
Lama 2jam/hari 2jam/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
c.Personal Hygen
Mandi 2x/hari 2x/hari
Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari
Gosok gigi 3x/hari 3x/hari
Keramas 3x/minggu 3x/minggu
d. Pola seksualitas
Frekuensi 3x/minggu 1x/minggu
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b.pemeriksaan fisik
Wajah :Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi,tidak pucat,tidak adacloasma
gravidarum
Hidung :Simetris, Tidak ada polip. Tidak ada secret, tidak ada gerakcuping hidung saat
bernafas
Mulut :Simetris. Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada perdarahan gusi,
lidah bersih
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis
Dada :Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing,pernafasan teratur
Payudara :Simetris, putting susu menonjol, areola mammae hiperpigmentasi, tidak ada
benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
Abdomen :Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas luka,tidak ada bekas
operasi, tidak ada linea nigra, tidak ada linea alba, tidakada striae gravidarum
Palpasi:
Auskultasi:
DJJ : - x/mnt
Ekstremitas atas : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkapmasing-masing 5, tidak ada odema,
tidak ada sianosis, kuku bersih warnamerah muda
Ekstremitas bawah : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5, tidak ada
odema, tidak ada varices, reflek patella ada, kuku bersih warna merah mud
Genetalia luar : Terjadi pengeluaran flek-flek, tidak ada odema,tidak ada bekas luka operasi,
tidak ada pembesaran kelenjar bartholini
Pukul :10.10WIB
c. Pemeriksaan penunjang
Tanggal :07-03-2012
4. data penunjang
G. Evaluasi keperawtan
Akbar, Muhammad Ilham. Dachlan, Ery Gumilar. 2013. Deteksi preeklamsia dan eklamsia,
disampaikan dalam SOGU 5 Surabaya.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Maternity Nursing. Alih Bahasa: Maria A. Wijayarini, PeterI.
Anugerah. Edisi ke-4. Jakarta: EGC
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid II. Jakarta: EGC.
Winkjosastro, H. dkk. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi ke-6. Jakarta: YBPSP.