Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warohmatullahhi Wabarokatuh.


Para hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah SWT, puji syukur kita panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga pada kali ini kita semua
dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan yang sehat. Alhamdulillah.
Solawat teriring salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membimbing kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang benderang
seperti saat ini.
Para hadirin sekalian, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato dengan tema
“Tiga Sikap Terpuji Saat Wabah”
Wabah yang kita hadapi saat ini adalah ujian dari Allah subhanahu wata’ala yang
barangkali terjadi karena kesombongan dan kesalahan manusia agar kita kembali kepada Allah
subhanahu wata’ala.
َ‫ْض الَّ ِذيْ َع ِملُوْ ا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجعُوْ ن‬ ْ َ‫ظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك َسب‬
ِ َّ‫ت اَ ْي ِدى الن‬
َ ‫اس لِيُ ِذ ْيقَهُ ْم بَع‬
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia.
(Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka
agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS Ar-Rum 41)
Allah mengirim wabah ini untuk mengingatkan kita kembali bahwa kita hanyalah hamba
yang lemah, agar kita melepaskan diri dari kesonbongan kita, dan mengakui keagungan Allah
subhanahu wata’ala.
Betapa banyak manusia disombongkan oleh ilmunya, kedudukannya, dan hartanya. Tapi
oleh wabah ini, mereka semua tak berdaya. Virus Corona atau Covid-19 sudah menjadi pandemi
global.
Oleh karena itu, pegang erat erat tiga hal ini agar Allah meridhai kita, dan keluarga kita.
Itulah sumbangan keluarga kita untuk umat manusia.
Pertama, mari kita sungguh-sungguh memohon ampunan dan pertolongan Allah
subhanahu wata’ala atas semua dosa kita yang menjadi sebab diturunkannya wabah Covid-19
ini. Telah berlalu usia kita tapi kita tidak sungguh-sungguh dalam bertaubat, berdoa, dan
beribadah untuk mengikis habis kesombongan kita sehingga jiwa ini benar-benar kembali
menjadi jiwa yang fitri, murni dan bersih.
Marilah kita memperbanyak beristighfar. Istighfar akan menyucikan kita. Akan
mendekatkan kita pada Allah dan menjaga kita dari azab Allah.
َ‫َو َما َكانَ هّٰللا ُ لِيُ َع ِّذبَهُ ْم َواَ ْنتَ فِ ْي ِه ۚ ْم َو َما َكانَ هّٰللا ُ ُم َع ِّذبَهُ ْم َوهُ ْم يَ ْستَ ْغفِرُوْ ن‬
"Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara
mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon
ampunan" (QS. Al-Anfal 33).
Jadikan istighfar tiang keluarga kita. Kebersamaan dengan Rasulullah juga menghalangi
azab. Setelah Rasulullah tidak ada maka kebersamaan dengan beliau adalah dengan bershalawat.

Kedua, beriman dan berhusnudhanlah kepada Allah maka Allah akan memberi petunjuk
untuk menghadapi musibah ini:
‫ص ْيبَ ٍة اِاَّل بِاِ ْذ ِن هّٰللا ِ َۗو َم ْن يُّْؤ ِم ۢ ْن بِاهّٰلل ِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهٗ َۗوهّٰللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم‬
ِ ‫اب ِم ْن ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َمٓا ا‬

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah.
Siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At-Taghabun : 11)
Dengan wabah ini Allah membatasi diri kita dari ibadah dan shalat jamaah di masjid, tapi
Allah membuka peluang ibadah qalbiyah yang nilainya sangat besar dari ibadah jasadiyah, yaitu
keikhlasan dan kesabaran menjalani kesulitan karena wabah. Dengan wabah ini, rumah kita
dipenuhi cahaya Allah karena shalat jamaah dan ibadah bersama yang kita lakukan. Hubungan
keluarga dengan anak menjadi sangat dekat.
Ketiga, mari kita tetap bersabar. Kita jadikan sabar sebagai tiang keluarga kita. Allah
berfirman: "Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS An-Nahl:96).
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini
tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia
bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik
baginya” (HR. Muslim, no. 2999).
Peganglah ajaran Rasulullah ini erat-erat dan simpan dalam hatimu maka engkau akan
jadi orang mulia.
Paaraa hadirin, di antara akhlak terpuji seorang Muslim ialah selalu sabar dan tabah
karena Allah subhanahu wata’ala. Orang-orang sabar karena Allah akan menempati tempat yang
paling tinggi lagi mulia, yakni sebuah istana di surga bersama orang tuanya, istri, dan anak
cucunya.
Semoga Allah selamatkan kita orang tua kita saudara kita guru guru kita, kampung kita,
bangsa kita, dan umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari wabah ini. Âmîn.
Para hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah SWT, demikian yang dapat saya
sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar
datangnya dari Allah SWT, dan yang salah, atau keliru itu datangnyadari saya pribadi.

Akhirul kalam, subhanakallahu maa wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha anta,


astaghfiruka wa atuubu ialaih,,,
Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai