Anda di halaman 1dari 14

Kasus

No Kasus Sistem
1 Nama Tn.DBS, umur 57 tahun. Sesak hebat sejak ± 1 jam SMRS. Sejak Kardiovaskuler
1 bulan SMRS, os mengeluh kaki bengkak pada kedua tungkai,
bengkak pertama kali timbul di tungkai. Bengkak tidak bertambah
saat aktivitas, bengkak tidak berkurang pada saat istirahat. Os juga
mengeluh sesak napas hebat tidak dipengaruhi cuaca dan emosi,
bertambah hebat saat aktivitas seperti berjalan 50 m, sesak berkurang
saat istirahat, tidak ada mengi, os tidur dengan 3 bantal tersusun, sering
terbangun malam hari karena sesak, tidak ada nyeri dada, batuk
ada terus menerus tidak berdahak, demam disangkal, sembab di
kemaluan ada, BAK dan BAB normal, Os lalu berobat ke RS Bari, dan
dirawat 2 minggu. Sejak 1 jam SMRS, os mengeluh sesak bertambah
hebat, tidak dipengaruhi cuaca dan emosi, bertambah berat saat
aktivitas seperti berjalan 10 m, sesak tidak berkurang saat istirahat,
tidak ada mengi, os tidur dengan 3 bantal tersusun, sering terbangun
malam hari karena sesak, tidak ada nyeri dada, batuk ada tidak
berdahak, keringat dingin disangkal, mual muntah disangkal, demam
disangkal, sembab di kaluan ada, bengkak di kedua tungkai ada,
bengkak pertama kali timbul di tungkai, asites ada, os lalu berobat ke
RS Bari. Os menyangkal ada riwayat keluhan yang sama sebelumnya,
darah tinggi disangkal, riwayat kencing manis disangkal, riwayat asma
disangkal, riwayat penyakit ginjal disangkal, dan os juga menyangkal
keluhan yang sama muncul pada keluarga. Pada pemeriksaan JVP
ditemukan hasil peningkatan. Pada pemeriksaan paru ditemukan adanya
ronkhi basah halus di kedua basal paru dan pada pemeriksaan jantung
didapatkan batas jantung membesar yaitu batas jantung kanan 1 jari
lateral LPS dekstra, kiri pada linea axillaris anterior sinistra. Pada
auskultasi ditemukan murmur sistolik grade 4/6. Pada pemeriksaan
abdomen didapatkan pada inspeksi tampak cembung, pada
palpasi ditemukan hepar membesar, teraba 1 jari dibawah arcus costae.
Lien tidak teraba, pada perkusi ditemukan adanya shifting dullness.
Pada pemeriksaan ekstremitas tampak adanya edema pretibial.
Kesadaran compos mentis. tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 96 x/m
regular, isi dan tegangan cukup temperature 36.8 ºC RR 34 x menit.
nspeksi : Ictus cordis tidak terlihat, Ictus cordis tidak teraba. Batas atas
jantung ICS II, kanan 1 jari lateral linea parasternalis dextra, kiri linea
axillaris anterior sinistra. Auskultasi HR 96x/m, BJ I dan II normal,
murmur (+) sistolik, grade 4/6 pada katup pulmonal, gallop (-)

2 Tn. D berusia 20 Tahun No. MR : 499193 jenis kelamin laki-laki, IMUN


status perkawinan menikah, agama islam, pekerjaan pedagang,
pendidikan tamat SD, tanggal masuk 05-06-2021, tanggal pengkajian
06-06-2018, suku bangsa melayu, diagnosa medis HIV-AIDS. Klien
masuk ke rumah sakit dr.Soedarso rujukan dari Rumah Sakit Yarsi pada
tanggal 05 juni 2021 dengan keluhan demam hilang timbul sejak 2
bulan sebelum masuk rumah sakit. Saat dilakukan pengkajian tanggal
06 juni 2018 pada pukul 08.00WIB keluarga klien mengatakan klien
mempunya riwayat hubungan sex bebas semenjak 3 tahun yang lalu,
klien mengatakan badan letih,klien mengatakan nafsu makannya
kurang, makan klien selama dirumah sakit hanya 2 sendok
makan,muntah ( - ) , mual (+ ) klien mengatakan tenggorokannya sakit
saat menelan klien mengatakan tidur sering terbangun pada malam
hari.klien kadang merasakan pusing,klien mengatakan badan nya terasa
lemas, nyeri pada perut nyeri tekan ( + ) skala nyeri 5-6, pasien
merasakan nyeri pada persendian saat istirahat dan aktivitas. klien
mengatakan batuk berdahak, klien mengatakan dada sakit jika batuk,
nafas sesak,pendengaran pasien mulai terganggu pada telingga bagian
kanan, pasien mengatakan dia tidak mampu untuk beraktivitas dari
berbaring ke posisi duduk sangat lemah, pasien mengalami penurunan
berat badan seberat8 Kg, klien tampak pucat.BAB ( - ) sejak 1 hari saat
pengkajianSelama dirawat dirumah sakit klien tampak tidak
menghabiskan porsi makan nya, hanya 2 sendok makan, klien tampak
lemah dan letih, klien tampak susah untuk beraktifitas secara mandiri,
klien tampak kurus, klien tampak meringis menahan sakit, klien tampak
pucat, mulut klien tampak ada sariawan dan kering, klien tampak
terbaring. Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit
seperti ini

sebelumnya, keluarga mengatakan pasien tidak pernah dirawat di


rumah sakit sebelumnya keluarga mengatakan keluarganya tidak ada
mengalami riwayat penyakit yang sama dengan yang diderita klien dan
tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Jantung.
Penyakit menular seperti, TBC, HIV, Hepatitis, dll.

Klien mengatakan tidak ada nafsu makan, klien mengatakan sakit


tenggorokan nyeri menelan, klien mengatakan nyeri tekan pada perut,
klien mengatakan nyeri pad persendian, saat beraktivitas dan istirahat,
klien mengatakan batuk berdahak, klien mengatakan dada sakit jika
batuk, klien mengatakan sulit untuk beraktifitas sendiri, klien
mengatakan badan terasa letih dan lemas jika beraktifitas.

Klien tampak lemah dan letih, klien tampak susah beraktivitas, klien
tampak tidak bersemangat, berat badan klien turun selama sakit seberat
8kg, BB sehat 51, BB sakit 43, klien tampak kurus, klien tampak
makan hanya 2 sendok saja, mulut klien tampak sariawan dan kering,
klien tampak pucat, klien tampak meringis menahan sakit, nyeri tekan
pada perut, skala nyeri 5 -6, klien tampak terbaring, klien tampak tidak
mampu untuk beraktifitas secara mandiri. HB tanggal 9 juni 2021 8,2 ,
HB tanggal 10 juni 2021 9,4 , HB tanggal 11 juni 2021 :10,3. TB : 160
cm

3 Ny. M, umur 58 tahun, jenis kelamin perempuan, agama islam, Pernafasan


suku/bangsa Indonesia, bahasa yang digunakan bahasa melayu,
pendidikan SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, diagnosa medis
tuberkulosis paru (TB Paru), tanggal pengkajian 06 April 2021. Ny. M
mengatakan batuk berdahak selama 1bulan, jika batuk nyeri terasa pada
dada sebelah kanan. Ny. M mengatakan sejak 1 bulan terakhir klien
mengalami batuk berdahak, dahak susah untuk dikeluarkan, mengeluh
batuk berdahak, sesak napas, demam, nafsu makan menurun sejak
seminggu terakhir, klien datang ke Wilayah Kerja Puskesmas Siantan
pada tanggal 03 April 2021 sekitar 09.00 WIB dibantu oleh
keluarganya, pasien terlihat lemas, tampak meringis kesakitan, Tekanan
Darah: 100/80 mmHg, Nadi: 90x/menit, Respirasi: 28X/menit, Suhu:
39,2OC, BB: 45Kg (Sekarang), BB: 50Kg (sebelum Sakit). Pada saat
aukultasi terdengar bunyi ronchi. Ny. M mengatakan sejak 1 bulan
terakhir klien mengalami batuk berdahak, sesak napas, demam, nafsu
makan menurun sejak seminggu terakhir. Ny. M mengatakan sudah
sering 26 mengalami batuk berbulan-bulan namun sembuh dengan
membeli obat di warung, pasien tidak memiliki penyakit lain selain
batuk dan tidak pernah dirawat di rumah sakit. Tidak ada anggota
keluarganya yang menderita penyakit menular, keluarga juga
menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
menurun seperti DM, dan Hipertensi. Klien mendapatkan terapi IVFD
dektrose 5% 20 gtt/I, ranitidine inj. 25mg/ml : 2x1 (amp), injeksi
ceftriaxone : 1x 1gr, OAT kategori I Paket (Obat TB Merah)
(Rifampicin 150mg, Isoniazid 75mg, Pyrazinamide 400mg,
Ethambutole 275mg )

4 Pengkajian dilakukan pada jam 20.00 WIB. Di Ruang Melati RSUD Pencernaan
Soedarso Pontianak. Pasien Tn. R umur 41 tahun, jenis kelamin laki-
laki, status kawin, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, agama Islam,
alamat Tulakan, godog, Polokarto. Diagnosa medis Diare, dirawat sejak
tanggal 29 Januari 2021, No register 12345, penanggung jawab Ny. M,
agama Islam, pekerjaan swasta, alamat Tulakan, godog, Polokarto,
hubungan dengan pasien sebagai istri.

Riwayat kesehatan pasien dengan keluhan utama mengatakan mual,


muntah. Riwayat penyakit sekarang pada tanggal 26 Januari 2009,
pasien BAB cair 4-5 kali perhari, warna kekuningan kemudian
diperiksa ke dokter tetapi belum sembuh, dan oleh keluarga dibawa ke
IGD RSUD Sragen dengan keluhan mual, muntah, badan lemas, diare
4-5 kali perhari, konsistensi cair, warna kekuningan kemudian pasien
dianjurkan mondok dan dirawat di bangsal Melati dan pada saat dikaji
pasien mengatakan mual, muntah, badan lemas, diare 4-5 kali perhari,
konsistensi cair, warna kekuningan.

Riwayat penyakit dahulu : pasien mengatakan dahulu pernah sakit tifus


dan rawat di RSUD selama 4 hari. Riwayat penyakit keluarga : Dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis, dan penyakit menurun seperti Hipertensi, DM dll. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Composmentis, keadaan umum
lemas, untuk tanda-tanda vital, nadi 80 kali per menit, TD 130/80
mmHg, suhu 37 derajad celcius, respirasi 22 kali per menit. Untuk
pemeriksaan head to toe bentuk kepala mesochephal, rambut hitam
pendek, tidak berketombe, tidak ada benjolan di kepala, mata simetris
kanan dan kiri, konjungtiva anemis, sklera ikteris, dapat membedakan
warna, dapat melihat dengan jelas dalam jarak + 6 m. Wajah, ekspresi
wajah tampak pucat, mata menonjol dan kemerahan, hidung simetris
kanan dan kiri, bersih tidak ada secret, dapat membedakan aroma
makanan, obat, mulut, mukosa bibir kering, telinga bentuk simetris,
tidak ada serumen, bersih, bila ditanya dapat menjawab dengan jelas,
leher tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada nyeri saat menelan. Dada,
paru-paru inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri sama, palpasi :
tidak ada nyeri tekan, perkusi : sonor, auskultasi:vesikuler. Jantung
inpeksi : ictus codis tidak tampak, palpasi : ictus cordis tidak teraba,
perkusi : pekak, auskultasi : reguler, bunyi jantung 1 dan 2 terdengar.
Abdomen inspeksi : simetris kanan dan kiri, auskultasi : terdengar
peristatik usus 26 x/menit, palpasi : suara tympani, perkusi : tidak ada
nyeri tekan. Genetalia : bersih, tidak terpasang kateter Anus : tidak ada
benjolan. Ekstremitas atas kiri gerakan terbatas karena terpasang infus
0,7 % sodium chlorida 20 tpm. Kulit : warna kulit sawo matang, turgor
jelek, kulit kering. (Erniati)

5 Ny. Y berusia 77 tahun, jenis kelamin perempuan, status perkawinan


menikah, golongan darah O, agama islam, pekerjaan IRT, pendidikan
SD, alamat sungai garam, No. MR 499124, tanggal masuk 03juni 2021,
diagnosa medis anemia. Klien datang ke RSUD Dr. Abdul aziz melalui
IGD pada tanggal 03Juni 2021 Jam 11:30 dengan keluhan badan terasa
pucat, lemas kurang lebih 5 hari yang lalu. Pengkajian tanggal 06 Juni
2021 pada pukul 08.00WIB, Klien mengatakan muka dan telapak
tangan pucat,badanmasih terasa lemas dan hanya berbaring di tempat
tidur,kepala terasa pusing,tidak nafsu makan hanya bisa habis ½ porsi,
mata berkunang-kunang, Klien tidak mampu untuk kekamar
mandi,badan terasa berbau,belum ada mandi,dan klien dibantu untuk
mobilisasi dan hanya dapat berbaring di tempat tidur,mual tidak ada,
muntah tidak ada, BAB hitam tidak ada,gusi berdarah tidak ada,nyeri
tekan tidak ada dan klien sudah melakukan transfusi darah 1 kolf. Klien
mengatakan belum pernah di rawat sebelumnya dengan penyakit serupa
yang di alami klien saat ini di rumah sakit. Klien mengatakan tidak ada
keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan yang klien derita
saat ini,dan penyakit keturunan seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi
dan Asma

6 Tn.Z Berusia 51 tahun , beragama Islam, tanggal masuk 13- 06-2021, Endokrin
tanggal pengkajian 20-06-2021, status kawin, pekerjaan sopir,
pendidikan SMP. Klien diantar keluarga ke Rumah Sakit Soedarso
Pontianak pada tanggal 13 Juni 2021 dengan keluhan badan lemas,
pusing, gula darah tinggi dan juga ada luka di kaki sebelah kiri,luka
terasa nyeri. Pada saat pengkajian klien mengatakan badan klien terasa
letih dan lemah, dan sering merasa haus dan lapar,klien mengatakan
klien sering mual dan muntah, dan belum BAB sejak masuk rumah
sakit, klien mengatakan sering BAK yaitu sebanyak 10 x/perhari, klien
mengatakan gula darah tinggi saat masuk rumah sakit, karena klien
jarang kontrol ke rumah sakit kadar gula darah klien yaitu: 284,klien
mengatakan ada luka

dikaki sebelah kanan dan nyeri pada bagian luka,klien mengatakan


tidak nyaman dengan luka nya dikaki terdapat pus pada kaki yang luka,
klien mengatkan susah saat beraktivitas. Klien menderita penyakit
Diabetes selama 14 tahun yang lalu ,pasien tidak pernah dirawat karna
penyakit Diabetes, klien hanya berobat kepukesmas , tapi jarang minum
obat. Klien dan keluarganya mengatakan ada anggota keluarganya yang
menderita penyakit Diabetes, yaitu ibu klien. Tingkat Kesadaran
Compos mentis. GCS : 15 (E=4 ,V=5, M=6). BB/TB : 57 Kg/ 160 Cm.
Keadaan umum baike. Tanda- tanda vital TD = 120/80 mmHg. Nadi 80
x/I, P = 21 x/i. Suhu= 36,8 C. Tangan sebelah kiri terpasang infus Nacl
20 tts, tidak ada edema, keadaan selang infus bersih. Kaki simetris kiri
dan kanan, Kaki kiri terdapat luka ,terdapat edema dikaki sebelah
kanan. Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan badan lemah
dan letih. Pasien mengatkan sering merasa haus dan lapar. Pasien
Sering buang aiar kecil sebanyak 10 x. Klien mengatakan nyeri pada
kaki pada kaki yang luka. Klien mengatkan tidak nyaman dengan luka
di kakinya. Klien mengatakan luka sejak 3 bulan sebelum masuk. Klien
mengatakan ada luka dikaki sebelah kiri. Klien mengatakan luka masih
basah. Klien mengtakan aktivitas dibantu keluarga. Klien mengatkan
aktivitas tebatas.

Gula darah ,284), klien tampak lelah, klien tampak sering buang air
kecil, klien tampak sering minum, klien meringis kesakitan, skala nyeri
7, klien tampak gelisah, terdapat nyeri tekan di daerah kaki yang luka,
klien tampak mengerakan bagian yang nyeri saat disentuh kakinya,
klien tampak meringis kesakitan pada kaki, terdapat pus didaerah kaki
yang luka, tampak edema, terdapat (luka terbuka),ukuran 2x2x3 cm

7 Pasien bernama Tn. KD, berumur 48 tahun, jenis kelamin laki-laki, Perkemihan
suku Timor Leste, menganut agama Katholik, pekerjaan pasien petani,
pendidikan terakhir Sekolah Dasar dan bertempat tinggal di Naibonat.

Keluhan utama Tn. KD mengeluh mual, pusing; Tn. KD mengatakan ia


sudah menderita sakit gagal ginjal sejak bulan Februari tahun 2021 dan
sementara melakukan haemodialisa (HD) 2 kali seminggu yaitu setiap
hari Selasa dan Jumat. Pada tanggal 12 Juli 2021saat akan melakukan
HD pasien merasa pusing, mual dan lemah serta gatal-gatal pada daerah
perut. Pasien mengatakan ada bengkak pada punggung kaki kanan,
nyeri saat buang air kecil. Keluhan utama mulai timbul keluhan sejak
bulan februari, tahun 2018, pasien didiagnosa CKD stadium V, terdapat
oedema pada punggung kaki kanan, keluhan lain yang menyertai Tn.
KD batuk berdahak, sering sesak napas dan gatal-gatal di perut.
Riwayat penyakit sebelumnya Tn. KD pernah menderita sakit darah
tinggi sejak bulan februari tahun 2018 dan cara mengatasinya berobat
jalan di Puskesmas. Pasien alergi makan ikan segar sejak tahun 1993.
Kebiasaan pasien merokok 2 bks/hari sejak usia remaja dan baru
berhenti merokok pada tahun 2018, pasien sering mengkonsumsi
alkohol jika diajak teman dan baru istirahat tahun 2004. Riwayat
kesehatan keluarga yaitu ayah dari Tn. KD adalah penderita hipertensi
sampai meninggal. Pemeriksaan fisik : saat dilakukan pemeriksaan fisik
TTV : tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 82x/menit, pernapasan
20x/menit, suhu badan 37,8°C. Pada pemeriksaan kepala dan leher,
wajah terlihat pucat, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Pada
mulut, keadaan gigi geraham bawah kiri kanan berlubang. Pada
pemeriksaan sistim kardiovaskuler kesadaran/GCS : Compos Mentis.
Pada pemeriksaan sistim respirasi, Tn. KD mengeluh sering sesak
napas. Pada sistim pencernaan, pasien mengeluh mual, keadaan bibir
lembab, warna mukosa merah muda. Keadaan abdomen, warna kulit
sawo matang. Pada pemeriksaan auskultasi, ada bising usus/peristaltic
10x/menit. Pada pemeriksaan palpasi, ada nyeri tekan pada daerah
simpisis dengan skala nyeri 2. Pada sistim persyarafan, tidak ada
keluhan, tingkat kesadaran Compos Mentis, GCS (E/M/V) : 4/5/6. Pada
pemeriksaan sistim Musculoskeletal, ada nyeri otot dan nyeri sendi,
refleksi sendi normal, kekuatan otot normal, turgor elastis. Pada
pemeriksaan sistim perkemihan, pasien kadang inkontinensia, pasien
tidak menggunakan alat bantu (keteter), produksi urine 500 – 600
cc/hari, intake cairan : oral 1500 cc/hari, parenteral 100 cc/hari. Pola
kegiatan sehari – hari : sebelum sakit pola makan pasien nasi dan sayur
dengan frekuensi makan sedang 3x/hari. Makanan pantangan ikan
segar. Banyaknya minuman dalam sehari 1500 – 2000 cc/hari. Berat
badan sebelum sakit 51 kg dan TB 162 cm. Selama sakit penurunan
berat badan 6 kg sehingga berat badan terakhir 45 kg. Selama sakit
nafsu makan menurun. Pada pola eliminasi pasien KD buang air kecil
3 – 4x/hari, warna kuning daun teh, bau amoniak dengan jumlah 1500
cc/hari. Perbahan selama sakit, BAK sedikit, produksi urine 500 – 600
cc/hari. Pasien istirahat dan tidur malam jam 20.00 Wita, bangun pagi
jam 05.00 Wib. Pasien mudah terbangun dan sulit untuk tidur lagi
kecuali lingkungan tenang, dan sehari pasien tidur 8 - 9 jam. Pada pola
interaksi sosial, orang yang terpenting / terdekat adalah istri, jika ada
masalah dalam keluarga selalu diskusi bersama dan anggota keluarga
berinteraksi dengan baik. Dalam kegiatan keagamaan, pasien taat
menjalankan ibadah, jika sehat setiap minggu ke gereja. Keadaan
psikologis selama sakit, pasien berharap selama pengobatan dan
perawatan, ia dapat sembuh dan pulih kembali dan ingin berkumpul
kembali dengan istri dan anak – anaknya. Interaksi pasien dengan
tenaga kesehatan dan lingkungannya : pasien berinteraksi baik dengan
tenaga kesehatan dan lingkungannya. Pemeriksaan Laboratorium : pada
tanggal 15 Juli 2019 jam 10.00 Wib didapati HB 7,7 g/dL (nilai normal
13 – 18 g/dL). Jumlah eritrosit 2,84/ul (nilai normal 4,50-6,20).
Hematocrit 21,9% (nilai normal 40%-54%). Untuk pemeriksaan kimia
darah : BUN 24 mg/dL (nilai normal <48mg/dL). Kreatinin darah 5,32
mg/dL (nilai normal 0,7 – 1,3mg/dL). Golongan darah pasien : O. Pada
pemeriksaan foto thorax : terbaca cardiomegaly. Terapi : Tn. KD
mendapat terapi IVFD NaCL 1 tetes/menit (100cc/24 jam), furosemid
NS 100cc, aspar K 3x1 tablet, micardis 80 mg – 0-0, cloridin 3x0,5 mg,
asamfolat 2x1 tablet, Livron B plex 0-1 – 1, tranfusi darah 1 bag/hari.

8 Tn J berusia 39 tahun di bawa ke RS karena klien mengalami Muskuloskletal


kecelakaan lalu lintas 07 Mei 2017. Pada saat dilakukan pengkajian
keluhan utama yang dirasakan Tn J nyeri dan sulit digerakkan pada
bagian kaki kanan. Klien kelihatan lemas, lelah, dan tampak meringis
menahan nyeri. Mobilitas pasien pada kaki masih belum berfungsi
sehinga sebagian aktivitas klien terganggu. Nyeri timbul setelah
dioperasi. Berlangsung terus-menerus. TTV, TD 110/70 mmHg, nadi
80x/ menit, Rr 24x/ menit, skala nyeri 5. sejak masuk rumah sakit,
nafsu makan klien berkurang karena tidak terbiasa mengonsumsi
makanan rumah sakit. Selama masa perawatan, klien tidak mampu
makan secara mandiri, dan eliminasi urine klien rnembutuhkan bantuan
baik dari pihak keluarga maupun petugas kesehatan. Pasien tidak bisa
mandiri, sebab pasien hanya &pat berbaring di tempat tidur, sehingga
pasien membutuhkan bantuan dalarn memenuhi kebutuhan dasar,
begitu juga dalam berpakaian. Hasil pemeriksaan rontgen tampak
complete communited fracture pada 1/3 distal femur kanan, tidak
tampak dislokasi ataupun celah sendi. Hasil pemeriksaan laboratorium
Hb 6,2 g/dl, Leukosit 18,380 I. Klien terlihat cemas dan sering bertanya
apakah kakinya bisa sembuh seperti sebelumnya.

9 Sekitar lima belas jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS) Tn.B Integumen
sedang memperbaiki motor di dalam rumah. Pada saat itu pasien tidak
sadar bahwa ada kebocoran yang mengakibatkan bensin di lantai
rumahnya. Pasien juga tidak mengetahui asal api dari mana, tiba-tiba
ada api yang menyambar langsung membakar tubuh pasien, dan pasien
secepatnya keluar rumah sambil berlari dengan api yang sudah melahap
seluruh bagian tubuh pasien. Terkurung dalam ruangan (-), menghirup
asap (-), sesak nafas (+), terbentur di kepala (-), pingsan (-), pusing (-),
mual (-), muntah (-). Pasien kemudian dibawa ke RS kota dan diberi
perawatan luka, dan pasien dirujuk ke RSAM untuk dilakukan
penanganan lebih lanjut. Berdasarkan pemeriksaan fisik pada pasien
didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran
komposmentis, gizi kesan baik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82
x/menit, pernafasan 32 x/menit dan suhu 37,0 0C. Pada status lokalis
pasien didapatkan di regio kranial tampak luka bakar grade II 8 %, dan
palpasi didapatkan nyeri tekan, di regio toraks-abdomen terlihat tampak
luka bakar grade II-III kurang lebih 33%, kemerahan dan pada
penekanan terdapat nyeri tekan. Pada regio ekstremitas superior terlihat
luka bakar grade II-III 16% dan pada penekanan didapatkan nyeri
tekan. Pada regio ekstremitas inferior terlihat luka bakar grade II 33%,
kemerahan, dan terasa nyeri. Berdasarkan pemeriksaan pada pasien
maka diagnosis pada pasien ini adalah combustio grade II –III ±90% et
causa api. Pasien ini mendapatkan terapi O2 3-4 L/menit, infus cairan
RL 8 jam pertama 8.000 cc selama 16 jam, injeksi ceftazidime 1 g/12
jam (skin test), injeksi metronidazol 500 mg/8 jam, injeksi gentamisin
80 mg/8 jam, injeksi ranitidin 50 mg/12 jam, dan drip ketorolak/8 jam.
Sampai saat laporan ini dibuat kondisi pasien masih dalam tahap
perbaikan dan kondisinya semakin membaik.

10 Ny. N, usia 80 tahun, datang ke Rumah Sakit Daerah Ahmad Yani Sensori
Metro (RSUDAY) bersama anaknya dengan penglihatan kabur seperti persepsi
melihat asap. Keluhan disertai silau jika melihat cahaya. Keluhan
seperti ini dirasakan sejak satu tahun yang lalu, namun dua bulan
terakhir keluhan dirasakan semakin memberat, susah melihat,
membaca, dan silau jika melihat cahaya. Riwayat keluhan seperti ini
sebelumnya tidak ada. Riwayat darah tinggi, kencing manis, dan
jantung pada penderita dan keluarga disangkal. Riwayat konsumsi
alkohol dan rokok disangkal. Pada pemeriksaan fisik tanggal 23 April
2012 didapatkan keadaan kompos mentis, keadaan umum tampak sakit
sedang, status gizi baik nadi: 80 x/menit, regular, tekanan darah
120/70mmHg, temperatur 37,20C, respirasi 16 x/menit. Pemeriksaan
mata, pada konjungtiva palpebra tidak pucat, sklera tidak kuning, iris
bewarna coklat, refleks cahaya di kedua mata positif, lensa mata kiri
dan kanan keruh, shadow test pada mata kiri dan kanan positif, tidak
ada edema palpebra, pada pemeriksaan THT, hidung terdapat sekret di
kedua mukosa hidung. Pemeriksaan thoraks tampak simetris, suara
nafas vesikuler, ronkhi tidak ada, suara mengi (wheezing) tidak ada.
Suara jantung S1 dan S2 tunggal, murmur dan gallop tidak ada.
Pemeriksaan abdomen tidak tampak distensi, bising usus normal, hepar
dan lien tidak teraba. Pemeriksaan ekstremitas dingin, tidak ditemukan
edema dan sianosis. Pada pemeriksaan rangsang meningeal tidak ada
kelainan. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 23 April 2012
didapatkan GDS 140 gr/dl, leukosit 6700/ul. Pada pemeriksaan
oftamologi di dapatkan visus 6/30 pada mata kanan dan 6/30 pada mata
kiri, tidak ditemukan eksoftalmus, endoftalmus, nistagmus, strabismus,
hiperemi dan edem. Terdapat kekeruhan sebagian pada kedua lensa
mata. Shadow test positif pada ke dua lensa mata

11 Tn.M berusia 65 Tahun Pasien masuk RS Achmad Muchtar melalui Persarafan


IGD pada tanggal 18 juni 2019, pasien merupakan rujukan dari RS Ibnu
Sina Payakumbuh dengan penurunan kesadaran, pasien masuk RS
Achmad Muchtar dengan tujuan melakukan CT Scan dan dipindahkan
ke ruang neurologi, karna alat CT Scan rusak keluarga klien
memutuskan untuk merawat pasien di RS Achmad Muchtar secara
umum. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Juni 2019 jam 09:15
WIB di dapatkan data Keluarga pasien menyatakan esktremitas sebelah
kiri pasien lemah sejak 4 hari yang lalu, Keluarga menyatakan bicara
klien pelo, pasien tampak lemah, anggota gerak lemah sebelah kiri dan
bicara pasien kurang jelas dari hasil pemeriksaan tingkat kesadaran di
dapatkan GCS 11 (E3 V5 M3) pasien terpasang kateter dan kluarga
menyatakan sudah 4 hari klien tidak BAB, klien terpasang oksigen
nasal kanul 2 liter, pasien terpasang NGT, pasien terpasang infuse RL
8jam/kolov di tangan sebelah kanan. Keluarga menyatakan pasien tidak
pernah mengalami penyakit yang sama dan tidak ada menderita
penyakit kronis lainnya. pasien menyatakan ada riwayat asam urat dan
pasien menyatakan pernah melakukan operasi katarak satu bulan yang
lalu. Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang
sama dengan pasien dan tidak ada penderita penyakit ronis lainnya
seperti hipertensia,jantung dan DM. Hasil CT scan menunjukkan Infark
luas di grey-white matter lobus frontotemporoparietooccipital kanan
dan kapsula interna kanan. TTV klien TD : 118/75 mmHg, Suhu :
36,8˚C, Nadi : 64 kali/menit dan pernafasan : 23 kali/menit. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan HGB : 17.1g/dL dan HCT :
50.6%.

12 Tn D berusia 63 tahun. Klien datang ke rumah sakit “IGD” pada Reproduksi


tanggal 10-10-2021 pukul 21:43 WIB, klien mengeluh nyeri perut
bagian bawah, sakit dan nyeri saat BAK, klien juga mengatakan mual,
muntah dan nafsu makan menurun. Pada saat dilakukan pengkajian
Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, dan dirasakan saat
miring kanan maupun kiri, susah dan nyeri saat BAK, badannya lemas,
Klien juga mengatakan tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya,
nyeri timbul disebabkan saat BAK, Nyeri dirasakan di pagi hari, nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk benda tajam, nyeri dirasakan sampai
kepinggang bagian belakang, Skala nyeri 7, nyeri dirasakan saat
melakukan aktivitas berat, klien tampak lemah, klien tampak gelisah,
nyeri timbul saat buang air kecil perutnya terasa sakit, lamanya keluhan
1,2 hari, klien mengatakan timbulnya keluhan secara bertahap, Klien
mengatakan tidak nafsu makan, klien mengatakan hanya makan ½ porsi
yang disediakan, klien juga mengatakan tidak nyaman dengan kondisi
yang dialaminya, klien mengatakan susah untuk tidur, klien
mengatakan sering terbangun

tengah malam, klien mengatakan tidur hanya 4-5 jam/hari., klien


mengatakan jadwal tidurnya tidak menentu diagnostik medik yaitu
BPH (benigh prostatic hperplasia). Klien mengatakan pernah dirawat
dengan penyakit DM karena gulanya naik dan badan nya lemas. Klien
selama ini bekerja sebagai petani dan kegiatan sehari hari selama sakit
tidak bisa dilakukan. kegiatan dilakukan waktu luang digunakan untuk
menonton tv dan berkumpul dengan teman dan keluarga,
kesulitan/keluhan dalam hal yang lain adalah klien merasa nyeri di
selangkangan setelah beraktivitas. TTV, Td 130/80 mmHg, Nadi 82x/
menit, Respirasi 20x/ menit, suhu 36,2 C. Klien tampak lemah, klien
tampak gelisah, klien sering terbangun dimalam hari.

Anda mungkin juga menyukai