Anda di halaman 1dari 2

RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

/RSPM/SPO/-/- 0 1/1

RUMAH SAKIT PRATAMA


MANGGELEWA

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RS Pratama
STANDAR Manggelewa
OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. HUSNI MUBARAK


NIP.1985042120141001001
Pengertian
1. Henti jantung adalah berhentinya kontraksi jantung yang ditandai
tak terabanya denyut jantung, denyut nadi dan/atau denyut arteri
karotis.
2. Henti nafas adalah berhentinya gerakan pernafasan dan ditandai
dengan tak terasanya hembusan nafas dari kedua lubang hidung.
3. Resusitasi jantung paru suatu sistem/metode untuk mengatasi
henti jantung dan/atau henti nafas.
Tujuan Mengembalikan fungsi jantung dan paru agar nyawa penderita henti
jantung dan/atau henti paru segera bisa diselamatkan dan tidak
memberikan gejala sisa
Kebijakan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Pratama
Manggelewa Nomor: ..../..../RSP/2021 tentang sasaran
keselamatan pasien di rumah sakit Pratama
manggelewadi Rumah Sakit Pratama Manggelewa
Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
2. Trolly emergency yang berisi :
a. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan
dewasa)
b. Magil force
c. Pipa trakhea berbagai ukuran
d. Trakhea tube berbagai ukuran
e. Gudel berbagai ukuran
f. CVP set
g. Infus set/blood set
h. Papan resusitasi
i. Gunting verband
j. Bag resuscitator lengkap
k. Spuit 10 cc – jarum no. 18
3. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
4. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
5. EKG record
6. EKG monitor bila memungkinkanDC shock lengkap
7. Ambulans
B. Pelaksanaan
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker,
handscoen)
2. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaannya
c. Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
3. Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, aktifkan
SPGDT
4. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan
jalan nafas dari sumbatan
5. Menilai pernafasan dengan cara :
a. Melihat pergerakan dada/perut
b. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
c. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi
atau punggung tangan
6. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buata dengan
resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan
7. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba
arteri karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan
nafas buatan setiap 5 detik sekali
8. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas
buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan
15 : 2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong
9. Kompresi jantung dilakukan dengan cara :
a. Penekanan menggunakan dua pangkal telapak
tangan dengan kejutan bahu
b. Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas
proses xyphoideus
c. Kedalaman tekanan 3-5 cm
d. Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit.
10. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernafasan
11. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi
dimulai dengan kompresi jantung luar.

C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan :


1. Evaluasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat dilakukan
RJP BC kombinasi
2. Lakukan RJP BC sampai :
a. Timbul nafas spontan
b. Diambil alih alat/petugas lain
c. Dinyatakan meninggal
d. Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak
ada respon
Unit terkait IGD , RANAP, KBR, Poli Umum

Anda mungkin juga menyukai