Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON

FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


PENGKAJIAN DATA DASAR
Nama Mahasiswa : Fadhila Lady Sifredy
Tempat Praktik : RSUD BANYUMAS
Tanggal Pengkajian : 23 November 2021
A. Identitas Diri Klien
Nama : Tn. S
Tanggal Lahir : 03 Juli 1977
Umur : 44 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMk
Suku : Jawa
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk RS : 23 November 2021
Sumber Informasi : Istri
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Lama Bekerja : -
Alamat : Klapagading Rt 01 Rw 02 Wangon, Banyumas

Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri dan lain-lain):
Nama : Ny. W
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Klapagading Rt 01 Rw 02 Wangon, Banyumas

B. Riwayat Kesehatan Klien


1. Keluhan utama
Pasien mengalami kejang

2. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas dengan keluhan kejang. Pasien kejang dirumah 2 kali
dengan kejang yang pertama jatuh dan membentur lantai sampai kening sebelah kanan pasien luka.
Kemudian setelah di rumah sakit saat akan hendak menuju ke ruang teratai, pasien kejang 1 kali.

3. Riwayat penyakit dahulu


Pasien memiliki riwayat kejang pada tahun 2019

4. Riwayat penyakit keluarga


tidak ada riwayat penyakit keluarga

Genogram:-

C. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional


( Pola fungsional Gordon merupakan pengkajian yang terintegrasi , dimana pada setiap pola
sudah meliputi hasilpengkajian fisik-bio-psiko-dan spritual ).
1. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Riwayat medis sebelumnya:
Penyakit : keluarga pasien mengatakan pasien seebelumnya pernah dirawat dengan keluhan yang
sama
Pembedahan : keluarga pasien mgatakn sebelumnya tidak pernah melakukan Operasi
Merokok : pasien sebelum sakit adalah perokok aktif
Meminum alcohol : pasien tidak pernah minum alcohol
Riwayat alergi = Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap (makanan, minuman, atau obat)
sebelumnya
Persepsi tentang kesehatan: sedang
Kebiasaan manajemen kesehatan:
Berolahraga secara teratur : keluarga pasien mengatakan, pasien jarang berolahraga
Mengikuti aturan pengobatan sesuai resep?
Pasien mengatakan jika mendapat resep obat mengikuti pengobatan dengan baik
Kesimpulan dari data Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan, yang akan dilanjutkan
untuk dirumuskan pada analisa data :
Persepsi pasien sedang mengenai kesehatannya, namun tidak terbiasa dalam berolahraga, selalu
mengikuti aturan pengobatan resep, kondisi lingkungan rumah baik.
2. Pola nutrisi dan metabolik
TB: 168 cm BB 70 kg
Fluktuasi (turun dan naiknya) BB 6 bulan terakhir : stagnan
Jenis diet/pembatasan: tidak ada pembatasan dalam makanan
Napsu makan: normal
Intoleransi terhadap makanan: normal
Makan: dengan bantuan
Kondisi mulut: kering
Gigi/geraham masih utuh
Menggunakan cairan intravena NaCl 0,9%
Lokasi insersi:Vena tangan kiri
Tidak Menggunakan sonde (NGT) dan tidak Menggunakan Gastrostomi
Kondisi kulit:
Warna : sawo matang
Suhu : 36.9
Kelembaban : kering,
Edema : tidak terdapat edema
Turgor : baik (elastis),
Suhu tubuh: 36,9 ˚C
Kesimpulan dari data Pola nutrisi dan metabolik, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan pada
analisa data :
Pasien tidak memiliki pematasan dalam makanan, nafsu makan: normal, makan dibantu keluarga
3. Pola eliminasi
Kesimpulan dari data Pola eleminasi, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan pada analisa data :
Pasien tidak memiliki masalah pada pola eliminasi.
4. Pola aktivitas dan olahraga
Kemampuan perawatan diri:
Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 2
0 = independen 1 = dengan bantuan alat 2 = dengan bantuan orang lain
3 = dengan bantuan orang lain dan alat 4 = tergantung/tidak dapat melakukan

Skala
Aktivitas sehari-hari
0 1 2 3 4
Makan V
Mandi V
Berpakaian V
Toileting V
Pindah dari tempat tidur V
Transferring V
Ambulating V
Naik tangga V
Berbelanja V
Memasak V
Pemeliharaan rumah tangga V

Alat bantu: pengaman tempat tidur


Gaya berjalan: terbatas (jelaskan) kedua kaki mengalami kelemahan otot
Range of motion (ROM): terbatas (jelaskan) rentang gerak terbatas
Kesimpulan dari data Pola aktifitas dan olahraga, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan pada
analisa data :
Aktivitas sehari-hari pasien memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan
5. Pola istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur:
Lama : 8jam malam hari
Keluarga pasien mengatakan pasien dapat tidur dengan nyenyak.
Kesimpulan dari data Pola istirahat dan tidur, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan pada
analisa data :
Pasien tidak merasakan kesulitan dalam tidur karena kondisi kesehatan saat ini .
6. Pola kognitif dan persepsi
Tingkat kesadaran: pasien dalam keadaan penuh ( composmetis)
Mood (subjektif): [√ ] cemas pasien tampak terlihat cemas
Afek (objektif): [ ] sedih [√ ] datar pasien tampak datar dan beberapa kali saat dilakukan
pengkjaian berubah menjadi sedih
Tingkat orientasi: tingkat orientasi pasien terhadap tempat waktu dan orang baik
Memori: saat ditanya memori jangka pendek dan jangka panjang pasien masih dapat mengingat
dengan cukup baik
Pupil: [√ ] isokor refleks terhadap cahaya langsung/tidak langsung [√ ] segera
Refleks: [√ ] normal [ ] tidak ada refleks (skala +, ++, +++)
Kesimpulan dari data Pola kognitif dan persepsi, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan pada
analisa data :
Pasien dalam KU yang baik, dengan objektif ekspresi terlihat datar.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Kesimpulan dari data Pola persepsi diri dan konsep diri, yang akan dilanjutkan untuk
dirumuskan pada analisa data :

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 3


Pasien terlihat gelisah, dengan ekspresi datar. Pasien kurang dapat merespons dengan komunikasi
yang baik, kontak mata saat dilakukan pengkajian tidak menatap lawan bicaranya.
Pola peran dan berhubungan (relationship)
Kesimpulan dari data Pola peran dan berhubungan (relationship), yang akan dilanjutkan untuk
dirumuskan pada analisa data :
Pasien belum menikah, masih tinggal bersama orang tuanya, pasien juga tida bekerja. System
pendukung pasien yaitu orang tua dan keluarganya. Keluarga peduli terhadap penyakit pasien saat
ini.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit menular seksual, dan tidak tidak keluar darah maupun lesi
pada penisnya.
9. Pola koping dan toleransi stres
Keluarga pasien mengatakan saat pasien mulai gelisah dan stress dengan kondisinya, pasien terlihat
hanya terdiam
10. Pola nilai-nilai dan keyakinan
Kesimpulan dari data Pola koping dan toleransi stress, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan
pada analisa data :
Pasien beragama islam, keluarga pasien mengatakan pasien sulit dalam melakukan ibadah.

II. Pemeriksaan penunjang :


a. Laboratorium:
Eosinofil 0.400
Limfosit 8.20
Neutrophil 86.30
Leukosit 13.81
Natrium 132
b. Ro. Thorax: dalam batas normal
c. EKG : Sinus Rhytim

III. Pengobatan
Inf. Paracetamol 1x500mg
Inj omeprazole 2x1 ampl
Inj Ondansetron 3x1mg
Inj diazepam 5mg (jika kejang)
Paracetamol 3x500mg
Inj citicolin 2x500mg
Inj mecobalamin 2x500mg
Inj penitoin 100mg/8jam
Loading penitoin 200mg diencerkan Nacl
50cc- HABIS dalam 1 jam
Inj ceftriaxone 2x1gr
Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 4
IV. Pathway

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 5


IV. ANALISA DATA
Nama Klien : Tn. S Tanggal masuk : 23 November 2021
Ruangan : Teratai Tanggal Pengkajian : 23 November 2021
Diagnosa Medis : Epylepsi
Data Subjektif dan Objektif Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Hipoksia jaringan Risiko cedera
-keluarga pasien mengatakan pasien saat
kejang jatuh sampai kepala membentur lantai

DO :
-pasien tampak gelisah dan tidak bisa diam.
Pasien tampak terdapat luka pada kebing
sebelah kanan

DS : keabnormalan masa Risiko perfusi serebral tidak


-keluarga paien mengatakan, pasien kejang tromboplastin persial. efektif
sudah 3 kali. 2 saat dirumah dan 1 saat di lift
dalam perjalanan ke ruang teratai

DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak tidak sadarkan diri
- GCS Composmentis E4M6V5
- TTV :
TD: 115/70
N: 88x/menit
RR : 20x/menit
SPO2 : 98% (Dengan Nasal Kanul)
- Pasien rutin control poli saraf

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 6


V. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa
No Hari/ Tanggal SLKI SIKI
Keperawatan
1. 23 November Risiko cedera Setelah dilakukan asuhan PENCEGAHAN CEDERA
2021 keperawatan ...x24 jam, diharapkan masalah 1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
b/d hipoksia
tingkat cedera dapat menurun dengan menyebabkan cedera
jaringan kriteria hasil:
2. Pastikan keperluan pasien mudah dijangkau
Indikator A T
3. Sediakan pencahayaan yang memadai
Toleransi 1 5
aktivitas 4. Pertahankan posisi tempat tidur diposisi yang rendah
Keterangan: 5. Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang
1. Menurun diperlukan
2. Cukup menurun 6. Diskusikan alat bantu mobilitas yang sesuai
3. Sedang 7. Diskusi bersama anggota keluarga yang dapat
4. Cukup meningkat mendampingi pasien
5. Meningkat
8. Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien,
Indikator A T sesuai kebutuhan
Ketegangan otot 1 5 9. Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh kepada
Keterangan: pasien dan keluarga
1. Meningkat 10. Ajarkan berganti posisi secara perlahan dan duduk
2. Cukup meningkat selama beberapa menit sebelum berdiri.
3. Sedang PENCEGAHAN KEJANG
4. Cukup menurun
1. Monitor TTV
5. menurun
2. Monitor status neurologis
3. Ajarkan keluarga pertolongan pertama pada kejang
4. Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu.

2. 23 November Risiko perfusi Setelah dilakukan asuhan MANAJEMEN KEJANG.


2021 keperawatan ...x24 jam, diharapkan perfusi 1. Monitor terjadinya kejang berulang
serebral tidak
serebral dapat meningkat dengan kriteria
efektif b/d hasil: 2. Monitor karakteristik kejang (mis, aktivitas motoric, dan
Diagnosa
No Hari/ Tanggal SLKI SIKI
Keperawatan
keabnormalan Indikator A T progresi kejang)
masa Tingkat kesadaran 2 4 3. Monitor ttv
Keterangan:
tromboplastin 1. Menurun 4. Pertahankan kepatenan jalan napas
persial 2. Cukup menurun 5. Damping jika selama periode kejang
3. Sedang
4. Cukup meningkat 6. Catat durasi kejang
5. Meningkat 7. Dokumentasi jika perioder kejang terjadi
Indikator A T
Sakit kepala 2 4 8. Pasang IV akses
demam 1 5 9. Berikan oksigen
Keterangan:
1. meningkat 10. Anjurkan keluarga untuk menghindari memasukan
2. cukup meningkat apapun ke dalam mulut pasien saat periode kejang
3. sedang
4.cukup menurun 11. Kolaborasi dalam pemberian antikovulsan
5. menurun
Indikator A T
Nilai rata-rata TD 3 5
Keterangan:
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 8


VI. CATATAN KEPERAWATAN

Paraf
Hari/Tgl/ Diagnosa
No Implementasi dan
Waktu Keperawatan
Nama
1 23 November Risiko cedera PENCEGAHAN CEDERA
2021 b/d hipoksia 1. Mengidentifikasi area
lingkungan yang berpotensi
jaringan
menyebabkan cedera
2. Mempastikan keperluan
pasien mudah dijangkau
3. Menyediakan pencahayaan
yang memadai
4. Mempertahankan posisi
tempat tidur diposisi yang
rendah
5. Mendiskusikan mengenai
latihan dan terapi fisik yang
diperlukan
6. Mendiskusikan alat bantu
mobilitas yang sesuai
7. Mendiskusikan bersama
anggota keluarga yang dapat
mendampingi pasien
8. Meningkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
9. Menjelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh kepada
pasien dan keluarga
10. Mengajarkan berganti
posisi secara perlahan dan
duduk selama beberapa menit
sebelum berdiri.
PENCEGAHAN KEJANG
1. Memonitor TTV
2. Memonitor status neurologis
3. Mengajarkan keluarga
pertolongan pertama pada
kejang
4. Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu.

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 9


Paraf
Hari/Tgl/ Diagnosa
No Implementasi dan
Waktu Keperawatan
Nama
2 23 November Risiko perfusi MANAJEMEN KEJANG.
2021 serebral tidak 1. Memonitor terjadinya kejang
efektif b/d berulang

keabnormalan 2. Memonitor karakteristik

masa kejang (mis, aktivitas motoric,

tromboplastin dan progresi kejang)

persial 3. Memonitor ttv


4. Mempertahankan kepatenan
jalan napas
5. Mendampingi jika selama
periode kejang
6. Mencatat durasi kejang
7. Mendokumentasikan jika
perioder kejang terjadi
8. Memasang IV akses
9. Memberikan oksigen
10. Menganjurkan keluarga untuk
menghindari memasukan
apapun ke dalam mulut pasien
saat periode kejang
11. Melakukan kolaborasi dalam
pemberian antikovulsan:
-Inj. Diazepam 5mg (bila
kejang)
- inj mecobalamin 2x 500mg
- inj penitoin 100mg/8jam

1. 24 November Risiko cedera PENCEGAHAN CEDERA


2021 b/d hipoksia 1. Mengidentifikasi area
lingkungan yang berpotensi
jaringan
menyebabkan cedera
2. Mempastikan keperluan
pasien mudah dijangkau

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 10


Paraf
Hari/Tgl/ Diagnosa
No Implementasi dan
Waktu Keperawatan
Nama
3. Mempertahankan posisi
tempat tidur diposisi yang
rendah
4. Meningkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
5. Mengajarkan berganti posisi
secara perlahan dan duduk
selama beberapa menit
sebelum berdiri.
PENCEGAHAN KEJANG
1. Memonitor TTV
2. Memonitor status neurologis
3. Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu.

2 24 November Risiko perfusi MANAJEMEN KEJANG.


2021 serebral tidak 1. Memonitor terjadinya

efektif b/d kejang berulang

keabnormalan 2. Memonitor karakteristik

masa kejang (mis, aktivitas

tromboplastin motoric, dan progresi

persial kejang)
3. Memonitor ttv
4. Mempertahankan kepatenan
jalan napas
5. Memberikan oksigen
6. Melakukan kolaborasi
dalam pemberian
antikovulsan:
- Inj. Diazepam 5mg (bila
kejang)
- inj mecobalamin 2x 500mg
- inj penitoin 100mg/8jam

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 11


Paraf
Hari/Tgl/ Diagnosa
No Implementasi dan
Waktu Keperawatan
Nama
PENCEGAHAN CEDERA
1. 25 November 1. Mempastikan keperluan
pasien mudah dijangkau
2021
2. Mempertahankan posisi
tempat tidur diposisi yang
rendah
3. Meningkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
PENCEGAHAN KEJANG
1. Memonitor TTV
Risiko cedera
2. Memonitor status
b/d hipoksia neurologis
jaringan 3. Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu.

MANAJEMEN KEJANG.
1. Memonitor terjadinya kejang
2 25 November Risiko perfusi
berulang
2021 serebral tidak
2. Memonitor ttv
efektif b/d
3. Mempertahankan kepatenan
. keabnormalan
jalan napas
masa
4. Memberikan oksigen
tromboplastin
5. Melakukan kolaborasi dalam
persial
pemberian antikovulsan:
- -Inj. Diazepam 5mg (bila
kejang)
- inj mecobalamin 2x 500mg
- inj penitoin 100mg/8jam

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 12


VII. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tgl/ Diagnosa Paraf dan


No Evaluasi
Waktu Keperawatan Nama
1 23 November Risiko cedera b/d DS :
-keluarga pasien mengatakan pasien saat
2021 hipoksia jaringan
kejang jatuh sampai kepala membentur
lantai

DO :
-pasien tampak gelisah dan tidak bisa
diam. Pasien tampak terdapat luka pada
kebing sebelah kanan
Analisa Masalah / DX :
Masalah tingkat cedera belum teratasi
Indikator A S T
Toleransi 1 1 5
aktivitas

Indikator A S T
Ketegangan otot 1 1 5

Planning: Lanjutkan Intervensi


PENCEGAHAN CEDERA
1. Mengidentifikasi area lingkungan
yang berpotensi menyebabkan
cedera
2. Mempastikan keperluan pasien
mudah dijangkau
3. Mempertahankan posisi tempat tidur
diposisi yang rendah
4. Meningkatkan frekuensi observasi
dan pengawasan pasien, sesuai
kebutuhan
5. Mengajarkan berganti posisi secara
perlahan dan duduk selama beberapa
menit sebelum berdiri.

PENCEGAHAN KEJANG
1. Memonitor TTV
2. Memonitor status neurologis
3. Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu.

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 13


Hari/Tgl/ Diagnosa Paraf dan
No Evaluasi
Waktu Keperawatan Nama
2 23 November Risiko perfusi DS :
-keluarga paien mengatakan, pasien
2021 serebral tidak
kejang sudah 3 kali. 2 saat dirumah dan 1
efektif b/d saat di lift dalam perjalanan ke ruang
teratai
keabnormalan
masa DO :
- Pasien tampak lemah
tromboplastin
- Pasien tampak tidak sadarkan diri
persial - GCS Composmentis E4M6V5
- TTV :
TD: 115/70
N: 88x/menit
RR : 20x/menit
SPO2 : 98% (Dengan Nasal
Kanul)
- Pasien rutin control poli saraf

Analisa Masalah / DX:


Masalah perfusi serebral belum teratasi
Indikator A S T
Tingkat kesadaran 2 2 4

Indikator A S T
Sakit kepala 2 2 4
demam 1 1 5

Indikator A S T
Nilai rata-rata TD 3 3 5

Planning : Lanjutkan Intervensi


1. Memonitor terjadinya kejang berulang
2. Memonitor karakteristik kejang (mis,
aktivitas motoric, dan progresi kejang)
3. Memonitor ttv
4. Mempertahankan kepatenan jalan
napas
5. Memberikan oksigen
6. Melakukan kolaborasi dalam

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 14


Hari/Tgl/ Diagnosa Paraf dan
No Evaluasi
Waktu Keperawatan Nama
pemberian antikovulsan:
- Inj. Diazepam 5mg (bila kejang)
- inj mecobalamin 2x 500mg
- inj penitoin 100mg/8jam

1. 24 November Risiko cedera b/d DS :


-keluarga pasien mengatakan pasien
2021 hipoksia jaringan
sudah lebih tenang

DO :
-pasien tampak lebih tenang.

Analisa Masalah / DX :
Masalah tingkat cedera teratasi sebagian
Indikator A S T
Toleransi 1 3 5
aktivitas

Indikator A S T
Ketegangan otot 1 2 5

Planning : Lanjutkan intervensi


PENCEGAHAN CEDERA
1. Mempastikan keperluan pasien
mudah dijangkau
2. Mempertahankan posisi tempat
tidur diposisi yang rendah
3. Meningkatkan frekuensi observasi
dan pengawasan pasien, sesuai
kebutuhan
PENCEGAHAN KEJANG
1. Memonitor TTV
2. Memonitor status neurologis
3. Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu.

2 24 November Risiko perfusi DS :


-keluarga paien mengatakan, pasien tidak
2021 serebral tidak
kejang hari ini
efektif b/d

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 15


Hari/Tgl/ Diagnosa Paraf dan
No Evaluasi
Waktu Keperawatan Nama
keabnormalan DO :
- Pasien tampak lemah
masa
- Pasien tampak mulai sadarkan diri
tromboplastin - TTV :
TD: 110/65
persial
N: 88x/menit
RR : 20x/menit
SPO2 : 98% (Dengan Nasal
Kanul)

Analisa Masalah / DX :
Masalah perfusi serebral teratasi
sebagian
Indikator A S T
Tingkat kesadaran 2 4 4

Indikator A S T
Sakit kepala 2 4 4
demam 1 4 5

Indikator A S T
Nilai rata-rata TD 3 4 5

Planning : Lanjutkan intervensi


MANAJEMEN KEJANG.
1. Memonitor terjadinya kejang
berulang
2. Memonitor ttv
3. Mempertahankan kepatenan jalan
napas
4. Memberikan oksigen
5. Melakukan kolaborasi dalam
pemberian antikovulsan:
- -Inj. Diazepam 5mg (bila kejang)
- inj mecobalamin 2x 500mg
- inj penitoin 100mg/8jam

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 16


Hari/Tgl/ Diagnosa Paraf dan
No Evaluasi
Waktu Keperawatan Nama

1 25 November Risiko cedera b/d DS :


-keluarga pasien mengatakan pasien
2021 hipoksia jaringan
sudah lebih tenang

DO :
-pasien tampak lebih tenang.

Analisa Masalah / DX :
Masalah tingkat cedera teratasi
Indikator A S T
Toleransi 1 4 5
aktivitas

Indikator A S T
Ketegangan otot 1 5 5

Planning : pasien rencana pulang

2 Sabtu 20 Risiko perfusi DS :


-keluarga paien mengatakan, pasien tidak
November serebral tidak
kejang hari ini
2021 efektif b/d
DO :
keabnormalan
- Pasien sudah tidaktampak lemah
masa - Pasien tampak sudah sadarkan
penuh
tromboplastin
- TTV :
persial TD: 110/65
N: 88x/menit
RR : 20x/menit
SPO2 : 98% (Dengan Nasal
Kanul)
-

Analisa Masalah / DX :
Masalah perfusi serebral teratasi
Indikator A S T
Tingkat kesadaran 2 4 4

Indikator A S T

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 17


Hari/Tgl/ Diagnosa Paraf dan
No Evaluasi
Waktu Keperawatan Nama
Sakit kepala 2 4 4
demam 1 5 5

Indikator A S T
Nilai rata-rata TD 3 5 5

Planning :
Pasien rencana pulang

Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 18

Anda mungkin juga menyukai