Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri dan lain-lain):
Nama : Ny. W
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Klapagading Rt 01 Rw 02 Wangon, Banyumas
Genogram:-
Skala
Aktivitas sehari-hari
0 1 2 3 4
Makan V
Mandi V
Berpakaian V
Toileting V
Pindah dari tempat tidur V
Transferring V
Ambulating V
Naik tangga V
Berbelanja V
Memasak V
Pemeliharaan rumah tangga V
III. Pengobatan
Inf. Paracetamol 1x500mg
Inj omeprazole 2x1 ampl
Inj Ondansetron 3x1mg
Inj diazepam 5mg (jika kejang)
Paracetamol 3x500mg
Inj citicolin 2x500mg
Inj mecobalamin 2x500mg
Inj penitoin 100mg/8jam
Loading penitoin 200mg diencerkan Nacl
50cc- HABIS dalam 1 jam
Inj ceftriaxone 2x1gr
Buku Pedoman Profesi Keperawatan Medikal Bedah 4
IV. Pathway
DO :
-pasien tampak gelisah dan tidak bisa diam.
Pasien tampak terdapat luka pada kebing
sebelah kanan
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak tidak sadarkan diri
- GCS Composmentis E4M6V5
- TTV :
TD: 115/70
N: 88x/menit
RR : 20x/menit
SPO2 : 98% (Dengan Nasal Kanul)
- Pasien rutin control poli saraf
Diagnosa
No Hari/ Tanggal SLKI SIKI
Keperawatan
1. 23 November Risiko cedera Setelah dilakukan asuhan PENCEGAHAN CEDERA
2021 keperawatan ...x24 jam, diharapkan masalah 1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
b/d hipoksia
tingkat cedera dapat menurun dengan menyebabkan cedera
jaringan kriteria hasil:
2. Pastikan keperluan pasien mudah dijangkau
Indikator A T
3. Sediakan pencahayaan yang memadai
Toleransi 1 5
aktivitas 4. Pertahankan posisi tempat tidur diposisi yang rendah
Keterangan: 5. Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang
1. Menurun diperlukan
2. Cukup menurun 6. Diskusikan alat bantu mobilitas yang sesuai
3. Sedang 7. Diskusi bersama anggota keluarga yang dapat
4. Cukup meningkat mendampingi pasien
5. Meningkat
8. Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien,
Indikator A T sesuai kebutuhan
Ketegangan otot 1 5 9. Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh kepada
Keterangan: pasien dan keluarga
1. Meningkat 10. Ajarkan berganti posisi secara perlahan dan duduk
2. Cukup meningkat selama beberapa menit sebelum berdiri.
3. Sedang PENCEGAHAN KEJANG
4. Cukup menurun
1. Monitor TTV
5. menurun
2. Monitor status neurologis
3. Ajarkan keluarga pertolongan pertama pada kejang
4. Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu.
Paraf
Hari/Tgl/ Diagnosa
No Implementasi dan
Waktu Keperawatan
Nama
1 23 November Risiko cedera PENCEGAHAN CEDERA
2021 b/d hipoksia 1. Mengidentifikasi area
lingkungan yang berpotensi
jaringan
menyebabkan cedera
2. Mempastikan keperluan
pasien mudah dijangkau
3. Menyediakan pencahayaan
yang memadai
4. Mempertahankan posisi
tempat tidur diposisi yang
rendah
5. Mendiskusikan mengenai
latihan dan terapi fisik yang
diperlukan
6. Mendiskusikan alat bantu
mobilitas yang sesuai
7. Mendiskusikan bersama
anggota keluarga yang dapat
mendampingi pasien
8. Meningkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
9. Menjelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh kepada
pasien dan keluarga
10. Mengajarkan berganti
posisi secara perlahan dan
duduk selama beberapa menit
sebelum berdiri.
PENCEGAHAN KEJANG
1. Memonitor TTV
2. Memonitor status neurologis
3. Mengajarkan keluarga
pertolongan pertama pada
kejang
4. Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu.
persial kejang)
3. Memonitor ttv
4. Mempertahankan kepatenan
jalan napas
5. Memberikan oksigen
6. Melakukan kolaborasi
dalam pemberian
antikovulsan:
- Inj. Diazepam 5mg (bila
kejang)
- inj mecobalamin 2x 500mg
- inj penitoin 100mg/8jam
MANAJEMEN KEJANG.
1. Memonitor terjadinya kejang
2 25 November Risiko perfusi
berulang
2021 serebral tidak
2. Memonitor ttv
efektif b/d
3. Mempertahankan kepatenan
. keabnormalan
jalan napas
masa
4. Memberikan oksigen
tromboplastin
5. Melakukan kolaborasi dalam
persial
pemberian antikovulsan:
- -Inj. Diazepam 5mg (bila
kejang)
- inj mecobalamin 2x 500mg
- inj penitoin 100mg/8jam
DO :
-pasien tampak gelisah dan tidak bisa
diam. Pasien tampak terdapat luka pada
kebing sebelah kanan
Analisa Masalah / DX :
Masalah tingkat cedera belum teratasi
Indikator A S T
Toleransi 1 1 5
aktivitas
Indikator A S T
Ketegangan otot 1 1 5
PENCEGAHAN KEJANG
1. Memonitor TTV
2. Memonitor status neurologis
3. Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu.
Indikator A S T
Sakit kepala 2 2 4
demam 1 1 5
Indikator A S T
Nilai rata-rata TD 3 3 5
DO :
-pasien tampak lebih tenang.
Analisa Masalah / DX :
Masalah tingkat cedera teratasi sebagian
Indikator A S T
Toleransi 1 3 5
aktivitas
Indikator A S T
Ketegangan otot 1 2 5
Analisa Masalah / DX :
Masalah perfusi serebral teratasi
sebagian
Indikator A S T
Tingkat kesadaran 2 4 4
Indikator A S T
Sakit kepala 2 4 4
demam 1 4 5
Indikator A S T
Nilai rata-rata TD 3 4 5
DO :
-pasien tampak lebih tenang.
Analisa Masalah / DX :
Masalah tingkat cedera teratasi
Indikator A S T
Toleransi 1 4 5
aktivitas
Indikator A S T
Ketegangan otot 1 5 5
Analisa Masalah / DX :
Masalah perfusi serebral teratasi
Indikator A S T
Tingkat kesadaran 2 4 4
Indikator A S T
Indikator A S T
Nilai rata-rata TD 3 5 5
Planning :
Pasien rencana pulang